Anda di halaman 1dari 12

PERAN DAN FUNGSI KELUARGA, TUGAS PERKEMBANGAN

KELUARGA SERTA KELUARGA SEJAHTERA

OLEH :
KELOMPOK 02

1. Yoni Sunyantari I Gusti Ayu Made (17089014099)


2. Pebri Dwi Ariastuti Ni Kadek (17089014063)
3. Riska Febrianti Putu (17089014075)
4. Yesinta Arisanti Ni Kadek (17089014098)
5. Susanto Kadek Ngurah (17089014085)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Om Swastiastu,
            Puji serta syukur kitaa panjatkan kepada kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa yang
telah memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari
begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Ida Sang Hyang Widi Wasa. Selain itu,
penyusun juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan anugrah yang tak
terhingga dari-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
            Dengan anugerah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang
merupakan tugas kewarganegaraan dalam Pembuatan Makalah dengan judul “Peran dan
Fungsi Keluarga”. Penyusun sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.
    Penyusun menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-kekurangan dan
kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
            Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca
dan khususnya bagi penyusun sendiri.
Om Santhi, Santhi, Santhi Om.

Singaraja,12 Maret 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keluarga merupakan sekelompok individu yang mempunyai ikatan dan tanggung
jawab atas individu yang lain. Setiap keluarga memiliki anggota keluarga dimana masing-
masing-masing anggota keluarga memiliki peran dan fungsi kelurga. Adapun selain peran
dan fungsi keluarga, keluarga juga memiliki tugas dan perkembangan keluarga untuk
menciptakan keluarga yang sejahtera. Keluarga sejahtera haruslah memiliki interaksi
yang baik. Interaksi yang baik ditentukan oleh kualitas pemahaman dari anak dan orang
tua untuk mencapai kebutuhan keluarga. Orang tua harus mengembangkan proses
indentifikasi yang positif sehingga anak-anak dapat berkembang dan meniru tingkah laku
yang positif dari kedua orang tua ataupun keluarga lainnya. Untuk mengetahui peran dan
fungsi keluarga, tugas perkembangan keluarga serta keluarga sejahtera, maka kami
membahasnya dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah peran dan fungsi keluarga ?
2. Bagaimanakah tugas perkembangan keluarga ?
3. Bagaimanakah keluarga sejahtera ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja peran dan fungsi dari keluarga.
2. Untuk mengetahui tugas perkembangan keluarga.
3. Untuk mengetahui bagaimana keluarga sejahtera.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peran dan Fungsi Keluarga

Peran adalah sesuatu yang diharapkan secara normatif dari seseorang dalam situasi
sosial tertentu agar dapat memenuhi harapan – harapan. Peran keluarga adalah tingkah laku
spesifik yang diharapkan oleh seseorang dalam konteks keluarga. Jadi, peranan keluarga
menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan
individu dalam posisi dan situasi tertentu (Harnilawati, 2013)

Dalam UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 pasal 5 menyebutkan “Setiap orang


berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
perorangan, keluarga dan lingkungan”. Dari pasal diatas jelas bahwa keluarga berkewajiban
menciptakan dan memelihara kesehatan dalam upaya meningkatkan tingkat derajat kesehatan
yang optimal.

Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing antara lain (Lina, 2015 ) :

1. Ayah
Sebagai seorang suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, ayah berperan sebagai
kepala keluarga, pendidik, pelindung, mencari nafkah, serta pemberi rasa aman bagi
anak dan istrinya dan juga sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat di lingkungan di mana dia tinggal.
2. Ibu
Sebagai seorang istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya, dimana peran ibu sangat
penting dalam keluarga antara lain sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
sebagai pelindung dari anak-anak saat ayahnya sedang tidak ada dirumah, mengurus
rumah tangga, serta dapat juga berperan sebagai pencari nafkah tambahan keluarga.
Selain itu ibu juga berperan sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan sosial
serta sebagai anggota masyarakat di lingkungan di mana dia tinggal.
3. Anak
Peran anak yaitu melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangan baik fisik, mental, sosial maupun spiritual.
Fungsi keluarga adalah ukuran dari bagaimana sebuah keluarga beroperasi sebagai
unit dan bagaimana anggota keluarga berinteraksi satu sama lain. Hal ini mencerminkan gaya
pengasuhan, konflik keluarga, dan kualitas hubungan keluarga.

2.1.1 Macam-macam Fungsi Keluarga :

Terdapat 8 fungsi keluarga dan berikut penjelasannya antara lain (Wirdhana et al.,
2013) :

a. Fungsi Keagamaan
Fungsi keluarga sebagai tempat pertama seorang anak mengenal, menanamankan dan
menumbuhkan serta mengembangkan nilai-nilai agama, sehingga bisa menjadi insan-
insan yang agamis, berakhlak baik dengan keimanan dan ketakwaan yang kuat kepada
Tuhan Yang Maha Esa
b. Fungsi Sosial Budaya
Fungsi keluarga dalam memberikan kesempatan kepada seluruh anggota keluarganya
dalam mengembangkan kekayaan sosial budaya bangsa yang beraneka ragam dalam
satu kesatuan.
c. Fungsi Cinta dan Kasih Sayang
Fungsi keluarga dalam memberikan landasan yang kokoh terhadap hubungan suami
dengan istri, orang tua dengan anak-anaknya, anak dengan anak, serta hubungan
kekerabatan antar generasi sehingga keluarga menjadi tempat utama bersemainya
kehidupan yang punuh cinta kasih lahir dan batin.
d. Fungsi Perlindungan
Fungsi keluarga sebagai tempat berlindung keluarganya dalam menumbuhkan rasa
aman dan tentram serta kehangatan bagi setiap anggota keluarganya.
e. Fungsi Reproduksi
Fungsi keluarga dalam perencanaan untuk melanjutkan keturunannya yang sudah
menjadi fitrah manusia sehingga dapat menunjang kesejahteraan umat manusia secara
universal.
f. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Fungsi keluarga dalam memberikan peran dan arahan kepada keluarganya dalam
mendidikketurunannyasehingga dapat menyesuaikan kehidupannya di masa
mendatang.
g. Fungsi Ekonomi
Fungsi keluarga sebagaiunsur pendukung kemandirian dan ketahanan keluarga.
h. Fungsi Pembinaan Lingkungan
Fungsi keluarga dalam memberi kemampuan kepada setiap anggota keluarganya
sehingga dapat menempatkan diri secara serasi, selaras, dan seimbang sesuai dengan
aturan dan daya dukung alam dan lingkungan yang setiap saat selalu berubah secara
dinamis.

2.1.2 Sementara menurut WHO fungsi keluarga terdiri dari (Ratnasari, 2011) :
a. Fungsi Biologis meliputi : fungsi untuk meneruskan keturunan, memelihara dan
membesarkan anak, memelihara dan merawat anggota keluarga, serta memenuhi
kebutuhan gizi keluarga.
b. Fungsi Psikologi meliputi : fungsi dalam memberikan kasih sayang dan rasa
aman, memberikan perhatian diantara anggota keluarga, membina pendewasaan
kepribadian anggota keluarga,serta memberikan identitas keluarga.
c. Fungsi Sosialisasi meliputi : fungsi dalam membina sosialisasi pada anak,
meneruskan nilai-nilai keluarga, dan membina norma-norma tingkah laku sesuai
dengan tingkat perkembangan anak.
d. Fungsi Ekonomi meliputi : fungsi dalam mencari sumber-sumber penghasilan,
mengatur dalam pengunaan penghasilan keluarga dalam rangka memenuhi
kebutuhan keluarga, serta menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa
mendatang.
e. Fungsi Pendidikan meliputi : fungsi dalam mendidik anak sesuai dengan tingkatan
perkembangannya, menyekolahkan anak agar memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya, serta mempersiapkan anak dalam mememuhi peranannya sebagai
orang dewasa untuk kehidupan dewasa di masa yang akan datang.

2.2 Tugas perkembangan keluarga


1. Duvall (1985)
Membagi keluarga dalam 8 tahap perkembangan, yaitu :
1) Keluarga baru ( bargaining family )
Pasangan baru nikah yang belum mempunyai anak. Tugas perkembangan keluarga
tahap ini antara lain adalah :
a) Membina hubungan intim yang memuaskan.
b) Menetapkan tujuan bersama.
c) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok social.
d) Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB.
e) Persiapan menjadi orang tua.
f) Memahami prenatal care (pengertian kehamilan, persalinan dan menjadi orang
tua).
2) Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan ( child bearing )
Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan krisis
keluarga. Studi klasik le master (1957) dari 46 orang tua dinyatakan 17% tidak
bermasalah selebihnya bermasalah dalam hal :
a) Suami merasa diabaikan.
b) Peningkatan perselisihan dan argument.
c) Interupsi dalam jadwal kontinyu.
d) Kehidupan seksual dan social terganggu dan menurun.

Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :

a) Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi, seksual dan kegiatan).


b) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
c) Membagi peran dan tangguang jawab (bagaimana peran orang tua terhadap bayi
dengan memberi sentuhan kehangatan).
d) Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.
e) Konseling KB post partum 6 minggu.
f) Menata ruang untuk anak.
g) Biaya/dana child bearing.
h) Memfasilitasi role learning anggota keluaraga.
i) Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.

3) Keluarga dan anak pra sekolah


Tugas perkembangan adalah menyesuaikan pada kebutuhan pada anak pra sekolah
(sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan kontak social) dan merencanakan
kelahiran berikutnya.
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
a) Pemenuhan anggota keluarga.
b) Membantu anak bersosialisasi.
c) Beradaptasi dengan anak baru lahir, anak yang lain juga terpenuhi.
d) Mempertahankan hubungan di dalam maupun di luar keluarga.
e) Pembagian waktu individu, pasangan dan anak.
f) Pembagian tangguang jawab.
g) Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan kembang anak.

4) Keluarga dengan anak usia sekolah (6-13 tahun)


Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
a) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan di luar rumah, sekolah dan
lingkungan lebih luas.
b) Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual.
c) Menyediakan aktivitas untuk anak.
d) Menyesuaikan pada aktivitas komuniti dengan mengikutsertakan anak.
e) Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan dan kesehatan
anggota keluarga.

5) Keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun)


tugas perkembangan keluaraga pada saat ini adalah :
a) Perkembangan terhadap remaja (memberikan kebebasan yang seimbang dan
bertangguang jawab mengingat remaja adalah seorang yang dewasa muda dan
mulai memiliki otonomi).
b) Memelihara komunikasi terbuka (cegah gep komunikasi).
c) Memelihara hubungan intim dalam keluarga.
d) Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota keluarga untuk
memenuhi kebutuhan tumbung kembang anggota keluarga.

6) Keluarga dengan anak dewasa (anak 1 meninggalkan rumah)


Tugas perkembangan keluarga mempersiapakan anak untuk hidup mandiri dan
menerima kepergian anaknya. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada dalam
keluarga, berperan sebagai suami istri, kakek dan nenek.
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
a) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
b) Mempertahankan keintiman.
c) Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru dimasyarakat.
d) Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya.
e) Berperan suami-istri, kakek dan nenek.
f) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-anaknya.
7) Keluarga usia pertengahan (middle age family)
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
a) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat social dan
waktu santai.
b) Memulihkan hubungan antara generasi muda tua.
c) Keakraban dengan pasangan.
d) Memelihara hubungan / kontak dengan anak dan keluarga.
e) Persiapan masa tua / pension.

8) Keluarga lanjut usia


Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
a) Penyesuaian tahap masa pensiun dengan merubah cara hidup.
b) Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian.
c) Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat.
d) Melakukan live riview masa lalu.

2. Carter & mcgoldrick (1989)


Membagi keluarga dalam 5 tahap perkembangan, yaitu :
a. Keluarga antara (masa bebas/pacaran) dengan usia dewasa muda.
b. Terbentuknya keluarga baru melalui suatu perkawinan.
c. Keluarga dengan memiliki anak usia muda (anak usia bayi sampai usia sekolah).
d. Keluarga yang memiliki anak dewasa.
e. Keluarga yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah.
f. Keluarga lansia.

2.3 Keluarga Sejahtera


Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang
sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan meteriil yang layak, bertakwa kepada
tuhan yang maha esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota
dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan (UU RI No 52 Tahun 2009).
Berikut ini adalah indicator keluarga yang dapat dikategorikan sebagai keluarga sejahtera
sesuai dengan tingkat kesejahteraan menurut BKKBN, yaitu :

A. Indikator keluarga sejahtera I (KS I) atau indicator “ kebutuhan dasar keluarga”


(basic need):
a. Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih.
b. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk dirumah, bekerja/sekolah
dan bepergian.
c. Rumah yang ditempati keluarga mepunyai atap, lantai dan dinding yang baik.
d. Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana kesehatan.
e. Bila pasangan usia subur ingin berKB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi
f. Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah.
B. Indikator keluarga sejahtera II ( KS II) atau indicator “ kebutuhan psikologis”
(psychological needs):
a. Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai agama dan
kepercayaan masing-masing.
b. Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging /ikan/telur.
c. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu setel pakaian baru
dalam setahun.
d. Luas lantai rumah paling kurang 8 m² untuk setiap penguin rumah.
e. Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat sehingga dapat melaksanakan
tugas/fungsi masing-masing.
f. Seluruh anggota keluarga umur 10-60 tahun bisa baca tulisan latin.
g. Pasangan usia subur dengan anak 2 atau lebih menggunakan alat/obat kontrasepsi.
C. Indikator keluarga sejahtera III (KS III) atau indicator “ kebutuhan pengembangan “
(developmental needs) :
a. Keluarga berupaya meningkatan pengetahuan agama.
b. Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau barang.
c. Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu sekal dimanfaatkan
untuk berkomunikasi.
d. Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat dilingkungan tempat tinggal.
e. Keluarga memperoleh informasi dari surat kabar / majalah/ radio/ tv/ internet.
D. Indikator keluarga sejahtera III plus (KS III Plus) atau indikator “aktualisasi diri”
(self esteem) :
a. Keluarga secara teratur dengan sukarela memberikan sumbangan materiil untuk
kegiatan social.
b. Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan social/ yayasan/
institusi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Harnilawati. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi Selatan:Pustaka As


Salam

Puspita, D. 20014. Klasifikasi Tingkat Keluarga Sejahtera. (http://ejournal-


sl.undip.ac.id/index.php/gaissian) diakses tanggal 14 Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai