Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia kedokteran menjalankan praktik kedokteran wajib


mengikuti standar pelayanan medis sebagai pedoman yang harus
diikuti.Sebagaimana diketahui, standar pelayanan medis mencakup standar
prosedur, ketenagaan, dan sarana yang harus dipenuhi dalam menjalankan
praktik.

Bila dalam praktik, dokter melakukan kelalaian yang tidak sesuai


dengan etika medis, yang terjadi adalah pelanggaran etika. Misalnya,
seorang dokter mengiklankan praktiknya, mengambil alih pasien dari
dokter lain tanpa persetujuannya, atau tidak memberikan kesempatan
kepada pasien untuk berhubungan dengan keluarganya.

Mengingat etika merupakan norma perilaku profesi yang lebih


dibebankan pada dirinya sendiri (selfimposed regulation), maka
penyelesaiannya dilakukan secara internal di kalangan profesi
bersangkutan yang dilakukan majelis kehormatan etika. Setiap dokter
wajib menjunjung tinggi etika kedokteran. Tidak hanya untuk menjaga
nama baik profesinya, tapi juga, sebagai seorang dokter, kita di tuntut
untuk memberikan pelayanan tak sebatas pelayanan pada fisik semata tapi
juga menyangkut diri pasien secara keseluruhan.

Sangat penting bagi seorang mahasiswa kedokteran dijejali tidak


hanya teori, tapi belajar dari lapangan.Melihat secara langsung dan
menganalisisnya.

Dalam laporan kali ini mahasiswa membahas mengenai aplikasi


praktek kedokteran menyangkut etika praktek kedokteran, penghargaan

Humaniora, Bioetik dan Profesionalisme Kedokteran Page 1


pada hak-hak pasien, maupun kewajiban dokter sebagai pelayan
masyarakat. Hasil pengamatan yang dikaitkan dengan teori-teori yang
kami dapatkan dari bangku kuliah kami tuangkan dalam tulisan ini.

B. Tujuan Pembelajaran

Tujuan umum

Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menerapkan prinsip


terhadap masalah dan keputusan etik klinik kedokteran sebagai persiapan
untuk terjun ke masyarakat dan bertanggungjawab sebagai seorang dokter
yang profesional.

Tujuan khusus

 Agar dapat mengamati dan mengamalkan sifat yang harus dimiliki oleh
seorang dokter yang baik dan beretika

 Agar dapat mengetahui fasilitas yang baik dan layak terhadap pasien di
puskesmas tersebut

 Mengetahui pelayanan dari tenaga kesehatan, baik dokter ataupun


perawat puskesmas itu sendiri, sudah sesui etika kedokteran yang
profesional dan bisa diamalkan dikemudian hari

 Mengidentifikasi masalah-masalah etis yang dapat menimbulkan


konflik antara kebutuhan individual pasien dengan kebutuhan dokter
akan pendidikan

 Memahami dengan sungguh dan mampu menerapkan kaidah bioetik


seperti Beneficence, Non - Malficence, Autonomy dan Justice apabila
sudah terjun kedunia kerja yang sesungguhnya.

Humaniora, Bioetik dan Profesionalisme Kedokteran Page 2


BAB II
ISI

Gambaran Umum
1. Wilayah dan letaknya
Puskesmas Lepo-Lepo terletak di JL. Poros Bandara Haluoleo, Lepo-
Lepo, Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Puskesmas Lepo-Lepo
merupakan sebuah Puskesmas induk non perawatan yang definitive. Wilayah
kerja meliputi tiga kelurahan yang berada kota kendari dengan luas wilayah
kerjanya 21,673km2 wilayah kerja yang dimaksud meliputi:
NO Kelurhan Luas(km2)
1 Mandonga 1.971 Ha
2 Kadia 6,721 Ha
3 Korumba 1,200 Ha
Sumber : data kelurahan kadia
Adapun batas wilayah kerja Puskesmas-Puskesmas perumnas adalah :
 Sebelah Utara berbatasan dengan kelurahan tobuha dan mandonga
 Sebelaha Selatan berbatasan dengan kelurahan bonggoeya
 Sebelaha Barat berbatasan dengan kelurahan kadia
 Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan poasia
Puskesmas perumnas telah berganti gedung,gedung yang baru diresmikan
pada tanggal 8 Agustus 2017.Puskesmas ini terletak dekat MTsN 1 Kendari dekat
dengan pusat keramaian masyarakat di sekitarnya. Sehingga para warga yang
ingin berobat dapat dengan mudah menjangkaunya. Para pasien dapat
menggunakan akses darat Meliputi: mobil, motor, sepeda dan jalan kaki.

Humaniora, Bioetik dan Profesionalisme Kedokteran Page 3


2. Jalur Pelayanan

Jalur pelaksanaan kesehatan pada pasien Puskesmas perumnas mulai


datang sampai pulang berbeda-beda sesuai kebutuhannya :

 Rawat jalan, pasien datang mengantri untuk memperoleh kartu+blanko


resep di loket. Kemudian pasien dapat langsung ke unit pelayanan yaitu
poli umum/poli anak/poli gigi/poli KIA/KB kemudian setelah dilakukan
pemeriksaan pasien pun langsung ke apotik.
 Ruang melahirkan, pasien langsung ditangani di kamar bersalin ( Ruang
KIA)
 Ruang pelayanan bayi & balita, sudah termasuk dalam ruang gizi,
imunisasi dan tempat ibu menyusui
 terdapat juga ruang KIA yang didalamnya untuk KB dan IMS

Pasien datang

Ruang pendaftaran Ruang tindakan

Unit pelayanan :

1. R. Pemkes Umum
2. R. Gigi dan Mulut
LAB
3. R. Imunisasi
4. R. Poli Anak
5. R. Lansia
6. R.TB
7. R. KIA, KB dan IMS
8. R. Bersalin

Ruang rawat persalinan Apotek

Gambaran Khusus

Humaniora, Bioetik dan Profesionalisme Kedokteran Page 4


1. Ruang Pendaftaran
Ruang Pendaftaran di Puskesmas Perumnas, Ruangan berukuran ±
4x5 meter persegi tepat di depan pintu masuk dan didepan ruang tunggu
yang dihuni oleh kurang lebih 30 orang. Petugas yang terdiri dari 3 orang
PNS dan 2 orang honorer. Tentunya dengan tugas masing-masing.
Pelayanan dari jam 07.45 pagi – 12.00 siang.
Pasien datang ruang pertama yang dimasuki adalah ruang
pendaftaran. Ruang Pendaftaran merupakan ruangan tempat pendaftaran
identitas pasien, pengisian data resep, informed consent,tempat
penyimpanan rekam medik dan data-data yang dibutuhkan lainnya.
Ketika pasien datang petugas menanyakan identitas pasien, dengan
cara meminta Kartu Tanda Penduduk (KTP), Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial( BPJS), ASKES, serta kartu keluarga.Ketika pasien datang
petugas meminta KTP pada pasien jika baru pertama datang berobat dan
jika sudah berobat maka pasien dimintai kartu berwarna kuning .Sebelum
diproses didaftar terlebih dahulu identitasnya di buku besar data. Setelah
kartu kuning ditukarkan maka akan diambilkan data terdahulunya yang
ada di map besar sebagai kumpulan data atau rekam medik pasien.
Setelah petugas diberikan kartu biru dari pasien, kemudian petugas
menuliskan data pada kertas rekam medik. Setelah itu kertas rekam medik
diisi data pasien lalu diberikan kembali kepada pasien untuk dibawa ke
Poli yang akan didatangi. Petugas lain yang ada dalam ruang dokter juga
bertugas membawa kembali rekam medik ke meja Pendaftaran untuk di
simpan sebagai berkas didalam map besar kuning dan disimpan pada rak
penyimpanan yang tepat berada ruang rekam medik.
Kode kartu dalam map besar yang berisi rekam medic dan akan
disimpan sebagai data tetap.Rak penyimpanan berkas-berkas rekam medik
di Puskesmas Perumnas, sebagai data bila pasien datang kembali.
Di ruang pendaftaran ini pasien datang dengan membawa kartu
identitasnya untuk dijadikan data pada laporan petugas ruang pendaftaran.
Mereka terdiri dari masyarakat disekitar Puskesmas.

Humaniora, Bioetik dan Profesionalisme Kedokteran Page 5


Dari pengamatan yang telah kami lakukan bahwa pada ruang
pendaftaran memiliki beberapa failitas yang baik, seperti televisi, koran,
dan kotak saran. Tetapi, masih kurang fasilitas berupa mikrofon sehingga
petugas memanggil pasien dengan volume suara yang tinggi. Selain itu,
adanya plafon bocor yang membuat air dari atas merembes kebawah dan
mengenai pasien.

2. Ruang Pemkes Umum

Ruang pemkes umum terbagi menjadi 2 petak dan ukuran


ruangannya tidak terlalu luas. Ruangan tersebut dilengkapi 3 meja, yakni:
Meja Pemeriksaan fisik(tensi), Meja Konsul Dokter, dan Meja Input
Data(Komputer) Ruangan tersebut dilengkapi berbagai fasilitas, yaitu:
Tempat tidur pasien 1 buah, timbangan berat badan 1 buah, AC 1 buah,
lemari 1 buah, jam dinding 1 buah, wastafel 1 buah, komputer 1 buah, dan
tirai pembatas 2 buah.

Kondisi umum ruang pemkes umum bersih walaupun semua


petugas dan pasien yang datang memakai alas kaki. Suhu ruangannya
sejuk atau tidak panas karena difasilitasi AC. Adapun langkah-langkah
pemeriksaan di ruangan tersebut:

1. Pasien yang sudah registrasi menunggu beberapa saat


2. Nama pasien dipanggil
3. Pasien masuk ke ruang pemeriksaan langsung ke meja pemeriksaan
fisik untuk pengukuran tekanan darah
4. Kemudian pasien berpindah ke meja konsul dokter untuk dilakukan
anamnesis, pemberian resep obat, dan kertas rujukan bila diperlukan
5. Setelah itu, pasien yang sudah diberikan resep oleh dokter diarahkan
ke apotek untuk mengambil obat
6. Pada pasien rujukan kemudian diarahkan ke meja Input Data dan
menunggu hingga namanya dipanggil.

Humaniora, Bioetik dan Profesionalisme Kedokteran Page 6


Dari pengamatan yang telah kami lakukan bahwa pada ruang
pemkes umum ini, ruangannya kurang luas dan dokter yang bertugas tidak
menggunakan jas dokter. Selain itu, pada saat pemeriksaan dilakukan pada
pasien dengan gangguan pada telinga, perawat menggunakan senter dari
hp.

3. Ruang Gigi dan Mulut


Ruang poli gigi dan mulut memiliki ruangan yang tergolong tidak
terlalu luas. Ruangan tersebut berisi 2 dental unit, 2 meja yakni : meja
konsul dokter yang sekaligus menjadi meja pemeriksaan fisik (tensimeter)
dan meja registrasi. Adapun fasilitas yang terdapat diruangan tersebut : 1
buah lemari obat, 1 buah tempat sterilisasi, 1 buah timbangan berat badan,
1 buah stature meter, 1 buah ac, wastafel, 2 buah tempat sampah steril, 1
buah tempat sampah non steril, dan 1 buah dispenser.
Kondisi umum ruang poli gigi dan mulut tergolong bersih, karena
pasien yang masuk kedalam ruangan tidak diperbolehkan menggunakan
alas kaki, namun untuk para petugas menggunakan alas kaki bersih. Untuk
suhu ruangannya sendiri terbilang dingin dikarenan diruangan ini
menggunakan AC.
Menurut pengamatan kami dokter X dan staff dipoli ini sangat
ramah. Bagi pasien yang memiliki ekonomi yang kurang mampu
puskesmas ini juga menerima pasien BPJS, ASKES, dan KIS. Dokter X
dan Y juga selalu melakukan informed consent sebelum melakukan
tidakan, selain itu dokter X juga memiliki rasa empati yang tinggi dan
melakukan edukasi pada pasien, penampilan dokter X juga sangat rapi dan
bersih. Dokter X dan Y juga melakukan prosedur yang sesuai dengan SOP.
Namun untuk tindakan yang lebih lanjut maka dokter yang bertugas akan
merujuk pasien ke RS yang lebih besar.
Pada saat itu kami mengamati kegiatan yang sedang berlangsung.
Di ruangan tersebut ada dr. X dan Y yang melakukan pemeriksaan pada
pasien :

Humaniora, Bioetik dan Profesionalisme Kedokteran Page 7


Adapun langkah-langkah pemeriksaan
1. Pasien registrasi kemudian menunggu beberapa saat.
2. Nama pasien di panggil.
3. Setelah itu pasien masuk ke ruang pemeriksaan.
4. Dokter menyapa pasien, melakukan anamnesis pada pasien dan
pasien memberi respon.
5. Dilakukan pengukuran tekanan darah pasien.
6. Setelah itu dokter melakukan pemeriksaan gigi dan mulut di dental unit
setelah itu menulis resep dan diberikan pada pasien.
7. Pasien mengambil obat di apotek.

Jumlah pasien yang datang saat kami observasi pada hari Sabtu, 21
september 2018, jumlah pasien yang hadir mulai jam 07.30-11.00
berjumlah 2 orang, 1 orang remaja pria dan wanita .
Dari informasi yang kami peroleh, setiap hari biasanya terdapat 10
pasien namun pada hari hari tertentu seperti hari sabtu pasien yang datang
lebih siang dan lebih sedikit dari hari biasanya.
Dari pengamatan yang kami lakukan pada ruang poli gigi dan
mulut, ruangan yang digunakan tidak terlalu luas sehingga ruangan
menjadi padat dengan jumlah pasien yang ditangani 2 orang oleh 2 orang
dokter dalam 1 kali pemeriksaan dan ditambah pengantar pasien. Dokter
Y tidak menggunakan jas dokter pada saat melakukan tindakan. Selain itu
sampah yang terdapat pada tempat sampah steril belum dibuang selama
beberapa hari sehingga sampah menumpuk.

4. Ruang Imunisasi
Ruang Imunisasi di Puskesmas Perumnas, Ruangannya tergolong
sempit, tepat dipertengahan ruang gigi dan mulut,dan ruangan anak.
Ruangan ini dihuni oleh 3 petugas. Tentunya dengan tugas masing-masing.
Pelayanan dari jam 7.45 pagi – 12 siang.
Pasien datang ruang pertama yang dimasuki adalah ruang
kartu.Setelah didata pasien akan dipanggil berurutan,dan langsung

Humaniora, Bioetik dan Profesionalisme Kedokteran Page 8


memasuki ruangan imunisasi.Ruang Imunisasi merupakan ruangan yang
didalamnya terdapat tempat pemeriksaan gizi anak,imunisasi anak,dan
tempat ibu menyusui.
Ketika pasien dating, pasien ditanya imunisasi apa yang akan
diberikan kemudian petugas mengukur berat badan si anak,dan tinggi
badannya. Bila kondisi pasien tidak memungkinkan atau butuh
penanganan lebih lanjut seperti konsul kedokter yang ada diruang poli
umum atau konsul ke petugas konseling gizi dibagian gizi. Kemudian
pasien diberikan sedikit penyuluhan sebelum diberikan resep obat oleh
petugas . pelayanan selesasi dengan pasien diberi resep obat dan diminta
menuju ke apotek .
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan, kami mendapatkan
bahwa untuk hari sabtu biasanya banyak pasien yang datang dibanding
hari lainnya hal ini disebabkan hari sabtu adalah hari akhir pekan. Untuk
mekanisme pelayanannya, ketika pelayanan dimulai dipanggil 2 pasien
sekaligus lalu berurutan dipanggil satu persatu. Petugasnya sendiri
bergantian shift . untuk fasilitasnya sendiri tergolong lengkap, terdapat
banyak mainan anak disekitar-sekitar sudut sehingga suasananya kurang
kondusif ditambah ruangan yang sempit.

5. Ruang Poli anak


Ruang poli anak merupakan salah satu ruang dipuskesmas
perumnas untuk melakukan pemeriksaan pada usia 0- 16 tahun.
Sarana dan prasarana dalam ruang poli anak
1 unit computer, 2 buah meja, 5 buah kursi, 1 buah timbangan, 1 buah
kipas angina, 1 unit bad anak
Ketika melakukan observasi, ruang poli anak tampak kurang
leluasa untuk pasien yang banyak. Walaupun seperti itu, ruangan ini
memiliki mural yang kreatif sehingga bagi pasien anak merasa nyaman.
Dan saat memberikan pelayanan dipoli ini dokter sebagai dokter pengganti
tidak mengenakan jas dokter.

Humaniora, Bioetik dan Profesionalisme Kedokteran Page 9


Untuk pelayanan saat pemeriksaan pasien, saat kunjungan dokter
yang bertugas belum hadir. namun, saat pemeriksaan digantikan sementara
oleh dokter yang lain. Saat pemeriksaan dokter menggunakan aspek etik
beneficence yaitu dokter memberikan layanan terbaik untuk pasien.
Bagi pasien yang telah mendapatkan pelayanan merasa nyaman
dengan pelayanan yang diberikan di poli ini.

6. Ruang Lansia

Ruang Lansia memiliki ruangan yang sempit . Ruangan tersebut


berisi meja dokter dan pemeriksaan fisik (tensimeter). Adapun fasilitas
yang terdapat diruangan tersebut : 1 buah tempat sampah non steril, 1 buah
timbangan berat badan, 1 buah kipas angin, tirai, ventilasi, dan 1 buah
handsanitizer.

Kondisi umum ruang lansia tergolong bersih dengan sirkulasi udara


yang bagus.

Jumlah pasien yang datang saat kami observasi pada hari Sabtu, 21
september 2018, jumlah pasien yang hadir mulai jam 07.30-11.00 tidak
terdapat pasien.

Dari pengamatan yang kami lakukan pada ruang lansia, ruangan


yang digunakan sempit selain itu diruangan tersebut tidak terdapat bed
untuk pemeriksaan fisik. pada saat itu juga dokter yang bertugas tidak
terdapat ditempat sehingga poli tersebut tidak melakukan pelayanan.

7. Ruang TB
Ruang TB memiliki ruangan yang sempit. Ruangan tersebut berisi
meja dokter. Adapun fasilitas yang terdapat diruangan tersebut : tirai,
ventilasi, dan 1 buah lemari besar.

Humaniora, Bioetik dan Profesionalisme Kedokteran Page 10


Kondisi umum ruang TB tergolong bersih. Jumlah pasien yang
datang saat kami observasi pada hari Sabtu, 21 september 2018, jumlah
pasien yang hadir mulai jam 07.30-11.00 tidak terdapat pasien.

Dari pengamatan yang kami lakukan pada ruang TB, ruangan yang
digunakan sempit. pada saat itu juga dokter yang bertugas tidak terdapat
ditempat sehingga poli tersebut tidak melakukan pelayanan.

8. Ruang KIA, KB dan IMS


Ruang Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana dan Infeksi
Menular Seksual memiliki ruangan yang tergolong tidak terlalu luas.
Ruangan tersebut berisi 2 meja, 2 bed, lemari obat, tirai dan wastafel
Kondisi umum ruang Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga
Berencana dan Infeksi Menular Seksual tergolong rapi, karena ruangan
tertata dengan baik.
Menurut pengamatan kami ibu bidan X dan staff dipoli ini sangat
ramah. Pada saat kami datang, ibu bidan saat itu sedang memberikan
konseling kepada pasien KB dengan KB 3 bulan atau tidak menstruasi
Jumlah pasien yang datang saat kami observasi pada hari Sabtu, 21
september 2018, jumlah pasien yang hadir mulai jam 07.45-11.00
berjumlah 1 orang wanita .

9. Ruang Bersalin
Ruang persalinan memiliki ruangan yang tergolong luas. Ruang
tersebut berisi 1 buah bed, 1 buah lemari obat, 2 buah meja, 1 buah
westafel, 1 buah handsanitizer, 1 buah karpet, 1buah tempat sampah non
steril, 1 buah tempat sampa steril, 1 buah kipas angin, tirai, dan terdapat 1
ruangan kamar mandi.
Kondisi umum ruang persalinan tergolong bersih, karena para
petugas menggunakan alas kaki bersih. Untuk pencahayaan ruangannya
sendiri terbilang cukup cahaya karena adanya jendela.

Humaniora, Bioetik dan Profesionalisme Kedokteran Page 11


Pada saat melakukan pengamatan tidak terdapat pasien yang
melakukan persalinan tetapi bidan ada di tempat.
Dari pengamatan yang kami lakukan pada ruang persalinan,
ruangan yang digunakan agak panas.

10. Ruang Rawat Bersalin


Ruangan rawat persalinan memiliki ruangan yang tidak terlalu luas.
Ruangan tersebut berisi 2 buah bed, tirai, tiang infus, meja, 1 ruangan
kamar mandi, 1 buah kipas angina,dan 1 kursi untuk pendamping pasien.
Kondisi umum ruangan rawat persalinan cukup bagus, karena
ventilasi udara dan cahaya cukup baik.
Pada saat melakukan pengamatan tidak terdapat pasien yang
melakukan persalinan tetapi bidan ada di tempat.
Dari pengamatan yang kami lakukan pada ruang rawat persalinan,
ruangan yang digunakan agak padat karena terdapat 2 buah tempat tidur
didalam ruangan yang tidak terlalu luas dan kamar mandinya kurang
bersih karena jarang digunakan.

11. Apotek

Di dalam ruangan apotek yang ukurannya tidak terlalu besar. Di


dalam ruangannya hanya terdapat 4 meja dan 2 meja di antaranya terdapat
berbagai macam obat-obatan juga terdapat 1 buah printer, 1 buah kipas
angin dan terdapat berbagai macam kursi diantaranya 2 buah kursi kayu
dan 1 buah kursi susun.
Apotek dibuka dari jam 07.45 pagi, namun pelayanannya biasa
dilakukan sekitar pukul 08.00, biasanya apotek ditutup sekitar pukul
12.00. bahan obat-obatannya langsung disediakan dari gudang obat yang
ada di pukemas tersebut. Obat-obatan yang tersedia merupakan obat
generik (obat-obatan esensial). Jika dalam obat-obatan tersebut ada yang
tidak terapaki (exp) langsung dikembalikan ke gudang obat agar dapat
dibuat berita acara untuk pemusnahan.

Humaniora, Bioetik dan Profesionalisme Kedokteran Page 12


Di Puskesmas Perumnas menyediakan pelayanan bersalin dengan
pelayanan rawat inap. Obat-obatan yang sering di berikan pada pasien
bersalin itu berupa obat tablet penambah darah, vitamin, dan antibiotik.
Dari pengamatan yang telah kami lakukan bahwa pada ruang
Apotek memiliki fasilitas yang sudah cukup memadai, seperti fentilasi
udara yang besar, kondisi ruangan yang bersih, dan penataan ruangan yang
rapi. Tetapi, pada Apotek teresebut masih kekurangan tenaga kerja.

12. Ruang Tindakan


Ruang Tindakan di Puskesmas Perumnas memiliki ruangan yang
cukup besar dengan 2 pintu, yang terdiri dari 1 pintu utama dan 1 pintu
darurat yang terhubung dengan tempat parkir mobil ambulance. Di sebelah
pintu masuk ada meja dokter yang diatasnya terdapat daftar hadir PNS dan
Non PNS yang bertugas, serta Pengukuran Indikator Layanan Klinis.
Pelayanan dimulai dari jam 07.45 pagi – 12.00 siang (hari sabtu).
Pada saat kami melakukan observasi di Ruang Tindakan, belum
ada pasien yang datang untuk meminta pelayanan. Ruang Tindakan
mampu menampung maksimal 2-3 orang pasien. Kondisi Ruang Tindakan
baik (bersih dan rapi) dan mempunyai fasilitas yang memadai, seperti 1
lemari utama yang berisi obat dan peralatan medik, 2 ranjang pasien,
ventilator, tiang infus, tirai yang memisahkan antara ranjang pasien, kursi
roda, dan tempat cuci tangan.
Salah satu petugas ruang tindakan mengkatakan bahwa, pasien
emergency sering datang di luar jam pelayaanan, sehingga petungas tetap
berjaga.
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan bahwa pada ruang
tindakan biasa juga merangkap sebagai ruang UGD apabila ada pasien
emergency, tetapi ada beberapa kendala seperti tidak adanya tabung
oksigen, benang untuk daging, dan sirkum set.

Humaniora, Bioetik dan Profesionalisme Kedokteran Page 13


13. Ruang Lab
Laboratorium adalah tempat dilakukan pemeriksaan specimen.
Masih kekurangan alat-alat untuk melakukan pemeriksaan, jadi setiap
pemeriksaan agak terhambat karena memakai alat lab yang seadannya.
Sarana dan prasarana dalam ruang lab : 1 buah ac, 2 buah meja, 1 buah
lemari, 1 buah kulkas, 2 buah microscope, 1 rak dokumen

3. Jalur umum
A. Ruang Kepala Puskesmas
Diruang kepala puskesmas ini kondisi ruangannya tergolong luas,
pada saat kami akan melakukan pengmatan kepala puskesmas sedang tidak
berada diruanganya dikarenakan kepala puskesmasnya sedang bekerja
dipoli . fasilitasnya lengkap terdapat sova, televisi meja kepala puskesmas.
Ruangannya bersih dan tertatarapi.
B. Ruang Promosi Kesehatan
Ruang promosi kesehatan memiliki ukuran tidak terlalu luas.
Ruangan tersebut berisi empat meja, buku/rapor kesehatan untuk pelajar,
komputer, print, serta dilengkapi AC.
Kondisi umum ruang promosi kesehatan bersih, karena semua
petugas yang masuk ruangan tidak diperbolehkan memakai alas kaki.
Ruang promosi kesehatan digunakan sebagai sarana pengelolaan
informasi dan komunikasi dalam kegiatan promosi kesehatan, seperti
penyuluhan kesehatan lingkungan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), serta sosialisasi kebeberapa sekolah.
C. Ruang administrasi
Diruang administrasi ini kondisi ruangannya tergolong luas dengan
5 meja untuk 5 petugas akan tetapi opada saat kami melakukan
pengamatan kami mendapati satu orang saja yang sedang bekerja dan tidak
lama setelahnya baru datang lagi satu orang petugas lainnya yang datang
terlambat dan 3 lainnya belum datang. Fasilitasnya lengkap dilengkapi

Humaniora, Bioetik dan Profesionalisme Kedokteran Page 14


dengan 3 lemari penyimpanan berkas, 3 printer dan 1 komputer .
ruangannya bersih dan tertata rapi.
D. Ruang rapat
Diruang rapat ini kondisi ruangannya tergolong luas tetapi tidak
terlihat rapi, pada saat kami melakukan pengamatan kami melihat 2
petugas sedang mengerjakan laporan. Fasilitasnya lengkap dilengkapi
dengan LCD, papan tulis, komputer 2 buah, printer dan terdapat tempat
sampah dipojok ruangan.
E. Ruang dapur
Diruang dapur ini tergolong sempit dan berantakan. Fasilitasnya
lengkap dilengkapi dengan lemari piring, kulkas penuh minuman yang
diperjual belikan, terdapat snack-snack yang diperjual belikan juga dimana
disimpan rapi dilemari khusus, ada weastavel dan terdapat toilet yang
lumayan bersih

Humaniora, Bioetik dan Profesionalisme Kedokteran Page 15


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, bahwa puskesmas


Perumnas memiliki pelayanan medis yang cukup baik dan fasilitas yang
cukup memadai, dan hubungan antara dokter, pasien dan pegawai lainnya
begitu akrab. Namun masih terdapat beberapa hal perlu diperbaiki.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa para petugas puskesmas
Perumnas melaksanakan segala tugas praktik kedokterannya berdasarkan
prinsip – prinsip kaidah bioetik kedokteran yaitu: beneficience, non
maleficience, justice, dan autonomy.

Berdasarkan prinsip beneficience dokter memberikan usaha yang


terbaik untuk kesembuhan pasien. Sedangkan prinip non maleficience,
pada saat kami melakukan observasi kami belum melihat adanya hal – hal
yang perlu penanganan kegawatdaruratan. Prinsip selanjutnya justice, pada
prinsip justice dokter mengutamakan keadilan tanpa membeda-bedakan
pasien sebab pasien mendapatkan pelayanan yang sama. Dan prinsip
terakhir adalah autonomy, dokter mengutamakan hak – hak pasien dalam
mengambil keputusan tentang penanganan terhadap penyakit yang pasien
alami dan menghormati hak pasien dalam menentukan nasibnya sendiri.

B. Saran

 Sebaiknya fasilitas puskesmas lebih diperhatikan lagi, sehingga


kenyamanan pasien tetap terjaga.
 Memperbaiki fasilitas yang sudah rusak seperti memperbaiki
plafon yang bocor.
 Berhubung kurangnya petugas apoteker, diharapkan menambah
jumlah petugas apoteker pada puskesmas ini

Humaniora, Bioetik dan Profesionalisme Kedokteran Page 16

Anda mungkin juga menyukai