Anda di halaman 1dari 28

SEMINAR

PROPOSAL
ANALISIS HUBUNGAN RIWAYAT PEMBE
RIAN ASI EKSKLUSIF DAN PEMBERIAN
MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) T
ERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA B
ALITA USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH PESI
SIR KECAMATAN KENDARI
Rezkina Amalia Asri
K1A1 18 037

Pembimbing: Ns. Waode Syahrani, S.Kep, M.Kes


BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI Tahun 2018

Tahun 2017, setengah balita stunting di Dunia


berasal dari Asia (55%). 83,6 juta balita stunting
di Asia, tertinggi di Asia Selatan (58,7%) dan
terendah di Asia tengah (0,9%)

WHO Tahun 2018


Indonesia termasuk ke dalam negara ke-3
dengan prevalensi tertinggi di regional Asia
Tenggara. Dengan prevalensi pada tahun 2015-
2017 mencapai 36,4%

UPTD Puskesmas Mata Tahun 2019


Dalam 5 kelurahan, balita usia 0-59 tahun
terdapat 2,3% balita dengan gizi kurang
dan 5,3% balita dengan stunting
LATAR BELAKANG

Komplikasi Stunting Upaya Pencegahan Stunting

1. Fungsi Kognitif buruk Merujuk pada UNICEF, pemerintah


2. Berisiko terkena penyakit kronis, melakukan strategi dengan
gangguan oksidasi lemak seperti meningkatkan pola asuh (IMD,
pada obesitas menyusui eksklusif sampai 6 bulan,
3. Toleransi glukosa berkurang pemberian MP-ASI sampai 2 tahun)
4. Meningkatkan risiko hipertensi dan ketahanan pangan tingkat
5. Menciptakan siklus stunting antar keluarga. (Pusat Data dan Informasi
generasi KEMENKES RI, 2018)
LATAR BELAKANG

Kejadian balita stunting (pendek) merupakan masalah gizi utama yang dihadapi Indonesia. Stunting tidak hanya sekadar
pendek saja, tetapi terkandung adanya proses perubahan patologis, jadi tidak semata-mata pendek atau shortness saja.
Stunting merupakan gambaran keadaan masa lalu (kronis). Prevalensi balita pendek mengalami peningkatan dari tahun
2016 yaitu 27,5% menjadi 29,6% pada tahun 2017 (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, 2018)
RUMUSAN MASALAH

Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah:


1. Apakah riwayat pemberian ASI Eksklusif merupakan faktor
risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting pada
balita di daerah pesisir Kecamatan Kendari?
2. Apakah riwayat pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-
ASI) merupakan faktor risiko yang berhubungan dengan
kejadian stunting pada balita di daerah pesisir Kecamatan
Kendari?
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui riwayat pemberian ASI E
ksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) sebagai faktor risiko terjadinya stunt
ing pada balita usia 2-5 tahun di wilayah pesisir Kecamatan Kendari.

Tujuan Khusus

Mengetahui riwayat pemberian Mengetahui riwayat pemberian


ASI Eksklusif sebagai faktor Makanan Pendamping ASI
risiko terjadinya stunting pada (MP-ASI) sebagai faktor risiko
balita usia 2-5 tahun di terjadinya stunting pada balita
wilayah pesisir Kecamatan usia 2-5 tahun di wilayah
Kendari. pesisir Kecamatan Kendari.
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Teoritis
Penelitian diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan informasi
kepada masyarakat mengenai hubungan riwayat pemberian ASI
Ekslusif dan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) sebagai
faktor risiko terjadinya stunting pada balita usia 2-5 tahun di wilayah
pesisir Kecamatan Kendari.

Manfaat Aplikatif
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi kepada
pemerintah Kota Kendari mengenai status gizi balita sunting melalui
perbaikan pola asuh berupa pemberian ASI Eksklusif yang dibantu dengan
pula dengan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) untuk
mencegah terjadinya stunting pada balita di wilayah pesisir Kecamatan
Kendari. Penelitian ini juga dapat menjadi sumber bacaan bagi peneliti lainnya
dalam menganalisa faktor risiko lain yang dapat menyebabkan kejadian
stunting.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI STUNTING
Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi
badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur
dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar
deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO. Balita stunting
termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti
kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan
kurangnya asupan gizi pada bayi. Balita stunting di masa yang akan datang
akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif
yang optimal.
(Kementerian Kesehatan RI, 2018)
PENYEBAB STUNTING

1 Praktek pengasuhan yang kurang baik.

Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-Ante

2 Natal Care (pelayanan kesehatan untuk ibu selama masa


kehamilan) Post Natal Care dan pembelajaran dini yang berkualitas

3 Masih kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi

4 Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.


FAKTOR RISIKO STUNTING

ASI Eksklusif
01 02 Pendidikan ibu

Status Sosial Ekonomi


Keluarga
06 03 Penyakit infeksi

BBLR, lahir secara premature, Pemberian Makanan Pendamping


dan panjang lahir 05 04 ASI (MP-ASI)
ASI EKSKLUSIF

Definisi ASI Kandungan ASI

ASI adalah makanan alami pertama  sel darah putih


untuk bayi yang memberikan semua  zat kekebalan
vit, mineral dan nutrisi yang diperlukan  enzim pencernaan
oleh bayi untuk pertumbuhan dalam  Karbohidrat
enam bulan pertama dan tidak ada  Protein
makanan atau cairan lain yang  Lemak
diperlukan. ASI memenuhi setengah  Multivitamin
atau lebih kebutuhan gizi anak pada  Air
tahun pertama hingga tahun kedua  kartinin dan mineral
kehidupan (Septiani dkk, 2017).  zat untuk imunitas tubuh (IgA, IgM,
ASI eksklusif adalah memberikan IgG, IgE, Laktoferin, Lisosom)
ASI saja kepada bayi tanpa makanan
atau minuman tambahan lain termasuk
air putih kecuali obat-obatan dan
vitamin dan mineral dan ASI yang
diperas dan diberikan selama 6 bulan
(Isroni, 2013)
MAKANAN PENDAMPING ASI
(MP-ASI)

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) adalah makanan


atau minuman yang mengandung zat gizi yang diberikan pada
bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi
selain ASI. Pemberian makanan pendamping ASI mempunyai
tujuan memberikan zat gizi yang cukup bagi kebutuhan bayi
atau balita guna pertumbuhan dan perkembangan fisik dan
psikomotorik yang optimal, selain itu untuk mendidik bayi
supaya memiliki kebiasaan makan yang baik. Tujuan tersebut
dapat tercapai dengan baik jika dalam pemberian MP-ASI
sesuai pertambahan umur, kualitas dan kuantitas makanan
baik serta jenis makanan yang beraneka ragam.
KERANGKA
TEORI
KERANGKA
KONSEP
BAB 3
METODE PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah analitik
obervasional dengan rancangan Studi Kasus Kontrol (Case Control Study)
yaitu membandingkan kelompok kasus dengan kelompok control. Dalam
studi ini ingin mengetahui apakah suatu faktor risiko tertentu benar
berpengaruh terhadap terjadinya efek yang diteliti dengan membandingkan
kekerapan (besar peranan) pajanan faktor risiko tersebut pada kelompok
kasus dengan kekerapan pajanan pada kelompok kontrol.
WAKTU & TEMPAT PENELITIAN

Desember 2020 - Januari 2021.

Di wilayah kerja Puskesmas Mata dan Puskesmas


Kandai Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
POPULASI & SAMPEL PENELITIAN

POPULASI SAMPEL
Balita yang berusia 2-5 tahun di
wilayah kerja Puskesmas Mata &
Puskesmas Kandai Kota Kendari,
Provinsi Sulawesi Tenggara pada sampel kasus dilakukan dengan
tahun 2020 sebanyak 118 balita. teknik Total Sampling, dimana
Adapun populasi untuk kasus sema sampel telah memenuhi
yang mencakup balita dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi
stunting adalah 32 balita dan
populasi untuk kontrol sebanyak
86 balita..
KRITERIA SAMPEL PENELITIAN
KASUS
a. Balita usia 2-5 tahun yang mengalami
stunting dan ibu yang bersedia
mengikuti kegiatan penelitian ini.
b. Tinggal dan menetap di wilayah kerja
Puskesmas Mata dan Puskesmas
Kandai, Prov. Sulawesi Tenggara A
KRITERIA EKSKLUSI

B
KONTROL
Kasus
a. Balita usia 2-5 tahun yang tidak
mengalami stunting dan ibu yang
bersedia mengikuti kegiatan penelitian
ini
C Balita yang memiliki riwayat orang
tua/keluarga yang pendek

b. Tidak mempunyai penyakit konginital.


c. Tinggal dan menetap du wilayah kerja
Puskesmas Mata dan Puskesmas
Kandai
D Kontrol
Balita yang memiliki penyakit kongenital.

KRITERIA INKLUSI
TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Alat • Meteran

• Lembar informed
consent
Bahan • Alat tulis
• Kuesioner penelitian
CARA KERJA
• Wawancara langsung berupa pengisian
kuesioner pada ibu kelompok kasus dan
kelompok kontrol tentang riwayat pemberian
ASI Eksklusif dan riwayat pemberian Makanan
Data Primer Pendamping ASI (MP-ASI).

• Diperoleh dari Puskesmas Mata dan


Puskesmas Kandai Kota Kendari, Provinsi
Sulawesi Tenggara pada tahun 2020
Data Sekunder
DEFINISI OPERASIONAL DAN KRITERIA OBJEKTIF
Memberikan Makanan
ASI EKSKLUSIF Pendamping ASI (MP-ASI) Stunting
1. Definisi Operasional: ASI 1. Definisi Operasional: 1. Definisi Operasional:
Eksklusif adalah pemberian ASI stunting adalah kondisi
saja pada bayi sampai berusia 6
Pemberian Makanan
bulan tanpa pemberian Pendamping ASI (MP-ASI) dimana nilai Z-score tinggi
tambahan cairan atau makanan adalah pemberian makanan badan menurut umur (TB/U)
lain (kecuali obat-obatan dan atau minuman selain ASI berdasarkan standar
vitamin atau mineral tetes; ASI yang mengandung zat gizi pertumbuhan mencapai
perah juga diperbolehkan). kurang dari -2 standar
yang diberikan kepada bayi
2. Kriteria Objektif
selama proses penyapihan deviasi (SD).
• ASI tidak eksklusif: jika ibu
memberikan ASI kepada (complementary feeding) 2. Kriteria objektif
bayinya dari usia 0-6 bulan yaitu pada saat • Tidak stunting: jika
dengan pemberian cairan makanan/minuman lain tinggi badan anak
atau makanan lain atau ibu diberikan bersama menurut umur ≥ -2
yang tidak memberikan ASI standar deviasi (SD).
kepada bayinya.
pemberian ASI.
• ASI Ekslusif: Jika ibu 2. Kriteria Objektif • Stunting: jika tinggi
memberikan ASI saja • MP-ASI baik: skor badan anak menurut
kepada bayinya dari usia 0- kuesioner ≥ 50% umur ≤ 2,0 standar
6 bulan tanpa memberikan • MP-ASI kurang: skor deviasi (SD).
cairan atau makanan lain.
kuesioner <50%
ANALISIS DATA
Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel dependent dan
independent. Karena rancangan penelitian ini adalah case control hubungan antara
variabel dependent dan independent digunakan uji statistic Odd Ratio (OR) table
kontingensi 2x2 dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) seperti pada Tabel 1. Rumus
Odd Ratio adalah sebagai berikut

OR=

Tabel 1. Kontingensi 2x2 OR Analisis data penelitian case control


ALUR
PENELITIAN
ETIKA PENELITIAN

Penelitian ini mengajukan etik ke komisi Etik Penelitian Universitas Halu Oleo dan melakukan pengurusan izin layak
etik di Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo.

Penelitian ini juga memenuhi beberapa prinsip etik dan formulir informed consent yang diberikan sebelum dilakukan
penelitian yang bertujuan dalam hal ini yaitu peneliti meminta persetujuan kepada responden. Responden juga
diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan apakah responden bersedia atau tidak bersedia untuk melakukan
penelitian (Self Determinan). Selama kegiatan penelitian berlangsung, nama responden tidak dicantumkan dan
peneliti menggunakan nomor responden (Anonimity). Peneliti juga menjaga kerahasiaan identitas dan informasi yang
diperoleh dari
responden, disimpan sebagai dokumentasi penelitian (Confidentially). Sebelum penelitian dilakukan, responden bebas
dari rasa tidak nyaman sebelum penelitian dilakukan terhadap responden (Protection from Discomfort).
Thank you

Anda mungkin juga menyukai