Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan.......................................................2

B. Tahapan Tumbuh Kembang...................................................................................3

1. Tahap Tumbuh Kembang Usia 0-6 Tahun.....................................................................3

2. Tahap Tumbuh Kembang Usia 6 Tahun Keatas.............................................................5

C. Perubahan Status Kesehatan...................................................................................5

D. Perkembangan reproduksi......................................................................................9

A. Kesimpulan.............................................................................................................13

B. Saran.......................................................................................................................13

Daftar Pustaka...............................................................................................................14

1
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan (growth), merupakan peningkatan jumlah dan besar sel
diseluruh bagian tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis
protein-protein baru. Menghasilkan penambahan jumlah berat secara
keseluruhan atau sebagian. 
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak
yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan
sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan
jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara
berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan
kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.

2. Pengertian Perkembangan
Perkembangan (development), adalah perubahan secara berangsur-angsur
dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya
kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan
pembelajaran. (wong, 2000).
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957)
bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan
berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke
keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara
bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak.
Dari penghayatan totalitas itu lambant laun bagian- bagiannya akan menjadi
semakin nyata dan tambah jelas dalam rangka keseluruhan.

                                                                   

2
B. Tahapan Tumbuh Kembang

Tahap tumbuh kembang anak secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Tahap Tumbuh Kembang Usia 0-6 Tahun


a. Masa Pranatal
Masa pranatal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara
masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang
luar biasa dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan
kemampuan berperilaku, dihasilkan dalam waktu Iebih kurang sembilan bulan.
Masa pranatal terdiri atas dua fase yaitu:
1) Fase Embrio
2) Fase Fetus

b. Masa Pascanatal
Tumbuh kembang pada masa pascanatal dibagi ke dalam beberapa fase
berikut :
1) Masa Neonatus (0-28 hari)
Tumbuh kembang masa pascanatal diawali dengan masa neonatus,
yaitu dimana terjadinya kehidupan yang baru. Pada masa ini terjadi proses
adaptasi semua sistem organ tubuh, dimulai dari aktifitas pernafasan,
pertukaran gas dengan frekuensi pernapasan antara 35-50 kali permenit,
penyesuaian denyut jantung antara 120-160 kali permenit, perubahan
ukuran jantung menjadi lebih besar di bandingkan dengan rongga dada,
kemudian gerakan bayi mulai meningkat untuk memenuhi kebutuhan gizi.

2) Masa Bayi (29 hari – 1 tahun)  


Pada masa bayi, tahap tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi
3 tahap yaitu :
a) Usia 1-4 bulan, tumbuh kembang pada tahap ini diawali dengan
perubahan berat badan. Bila gizi anak baik, maka perkiraan berat badan

3
akan mencapai 700-1000 g/bulan. Pertumbuhan tinggi badan agak
stabil, tidak mengalami kecepatan dalam pertumbuhan tinggi badan.
b) Usia 4-8 bulan, pertumbuhan pada usia ini ditandai dengan perubahan
berat benda pada waktu lahir. Rata-rata kenaikan berat benda adalah
500-600 g/bulan, apabila mendapatkan gizi yang baik. Sedangkan
pertumbuhan tinggi badany tidak mengalamikecepatan dan stabil
berdasarkan pertambahan umur.
c) Usia 8-12 bulan, pada usia ini pertumbuhan berat badan dapat mencapai
tiga kali berat badan lahir, pertambahan berat badan perbulan sekitar
350-450 gram pada usia 7-9 bulan, 250-350 gram pada usia 10-12
bulan, bila memperoleh gizi baik. Pertumbuhan tinggi badan sekitar 1,5
kali tinggi badan pada saat lahir. Pada usia 1 tahun, pertambahan tinggi
badan masih stabil dan diperkirakan mencapai 75 cm.

3) Masa Anak (1-2 tahun)


Pada masa ini, anak akan mengalami beberapa perlambatan dalam
pertumbuhan fisik. Pada tahun kedua, anak hanya mengalami kenaikan
berat badan sekitar 1,5 – 2,5 kg dan penambahan tinggi badan 6-10 cm.
Pertumbuhan otak juga akan mengalami perlambatan, kenaikan lingkar
kepala hanya 2 cm. untuk pertumbuhan gigi, terdapat tambahan 8 buah
gigi susu, termasuk gigi geraham pertama dan gigi taring, sehingga
seluruhnya berjumlah 14-16 buah. Pada usia 2 tahun, pertumbuhan fisik
berat badan sudah mencapai 4x berat badan lahir dan tinggi badan sudah
mencapai 50 persen tinggi badan orang dewasa. Menginjak usia 3 tahun,
rata-rata berat badan naik menjadi 2-3 kg/tahun, tinggi badan naik 6-8
cm/tahun, dan lingkar kepala menjadi sekitar 50 cm.

                                                                         

4
4) Masa Prasekolah (3-6 tahun)
Pada masa prasekolah, berat badan mengalami kenaikan rata-rata 2
kg/tahun. Tubuh anak terlihat kurus, akan tetapi aktivitas motorik tinggi
dan sistem tubuh mencapai kematangan dalam hal berjalan, melompat, dan
lain-lain. Tinggi badan bertambah rata-rata 6,75 – 7,5 cm setiap tahun.
Pada masa ini anak mengalami proses perubahan pola bakan, umumnya
mengalami kesulitan untuk makan. Anak juga mulai menunjukkan
kemandirian pada proses eliminasi.

2. Tahap Tumbuh Kembang Usia 6 Tahun Keatas


a. Masa Sekolah (6-12 tahun)
Fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 12
tahun, sama dengan masa usia Sekolah Dasar. Anak-anak menguasai
keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung. Secara
formal mereka mulai memastiki dunia yang lebih luas dengan budayanya.
Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan pengendalian
diri sendiri bertambah pula.
b. Masa Remaja (12-18 tahun)
Pada masa remaja ini banyak dijumpai masalah, karena masa ini
merupakan proses menuju kedewasaan dan anak ingin mencoba mandiri.
Masalah yang sering dijumpai adalah perubahan bentuk tubuh. Perkembangan
khusus yang terjadi pada masa ini adalah kematangan identitas seksual yang
ditandai dengan perkembangan organ reproduksi. Masa ini merupakan masa
krisis identitas dimana anak memasuki proses pendewasaan dan meninggalkan
masa anak-anak, sehingga membutuhkan bantuan dari orang tua. 

C. Perubahan Status Kesehatan


a. Kesehatan Mental pada Anak
Pada usia 5-7 tahun, Usia ini adalah usia sekolah awal. Anak mulai
masuk Taman Kanak-kanak. Ia memulai untuk berusaha berdiri sendiri di
dunia luarnya. Ia tidak lagi berada di sisi ibunya terus-menerus. Di TK ia

5
akan mulai berlatih berbagai keterampilan. Kemampuan melihat, menerima
pengertian, berpikir, berbahasa, yang masih sederhana akan dikembangkan
dengan berhadapan langsung dengan dunia luar.  Hal-hal yang dialaminya
secara langsung akan semakin banyak dan semakin bervariasi.
Aktifitasnya akan meningkat, dan porsi waktu yang semula ia habiskan
dalam rumah saja bergeser menjadi banyak di luar rumah. Dan ia juga akan
melihat dunia yang melibatkan lebih banyak orang, dengan berbagai
perilakunya. Di sinilah orang  tua sering menjadi cemas, sebab
khawatir  perilaku orang lain akan memberi pengaruh yang tidak baik bagi
anak.
Dalam proses mengasah ketrampilan ini, setiap anak memiliki kecepatan
yang berbeda-beda, walaupun anak itu sebenarnya normal. Di sinilah peran
ibu / orang tua cukup besar. Kadang kala ibu merasa cemas dan “senewen”
melihat anaknya kurang cepat dibanding anak lain, dan akhirnya menyuruh
anak untuk lebih cepat. Ini kadang malah berakibat anak menjadi  semakin
tegang dan bertentangan dengan ibunya.
Hal lain yang sering dilakukan ibu adalah mengambil alih tugas
mengerjakan  pekerjaan rumah atau prakarya yang diberikan gurunya.
Pengambilalihan ini bisa juga berupa menyuruh kakaknya yang lebih besar
untuk mengerjakannya. Memang akhirnya si anak akan mengumpulkan hasil
karya yang baik, mungkin malah paling baik di kelasnya, dan memperoleh
nilai yang tinggi, akan tetapi hal ini sebenarnya malah berakibat tidak baik
bagi perkembangan anak. Anak akan menjadi tidak bertambah terampil
(malah ibu atau kakaknya yang tambah terampil), dan secara tidak sadar akan
menanamkan pada anak  bahwa ia tidak perlu repot-repot karena akan selalu
dibantu ibunya.  Fungsi sekolah yang bertujuan untuk membentuk tanggung
jawab, kewajiban, dan keterampilan  pun tidak tercapai sebagaimana
direncanakan. Hal yang mungkin terjadi juga, si anak dapat menjadi terbiasa
menyalahgunakan kasih ibunya itu dengan berlambat-lambat dalam
melakukan suatu tugas, dengan harapan akan diambil alih oleh ibunya.

6
b. Kesehatan Mental pada Remaja

Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja


manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula
disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-
anak menuju dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak
dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.

Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal


anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10
hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa
remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan
tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan
karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang
dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian
kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak,
dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
Ada dua faktor yang mempengaruhi mental remaja, yaitu :

1) Faktor Internal
Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang seperti sifat,
bakat, keturunan dan sebagainya. Contoh sifat yaitu seperti sifat jahat, baik,
pemarah, dengki, iri, pemalu,pemberani, dan lain sebagainya. Contoh bakat
yakni misalnya bakat melukis, bermain musik, menciptakan lagu, akting, dan
lain-lain. Sedangkan aspek keturunan seperti turunan emosi, intelektualitas,
potensi diri, dan sebagainya.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berada di luar diri seseorang
yang dapat mempengaruhi mental seseorang. Lingkungan eksternal yang
paling dekat dengan seorang manusia adalah keluarga seperti orang tua, anak,
istri, kakak, adik, kakek-nenek, dan masih banyak lagi lainnya.
Faktor luar lain yang berpengaruh yaitu seperti hukum, politik, sosial budaya,

7
agama, pemerintah, pendidikan, pekerjaan, masyarakat, dan sebagainya.
Faktor eksternal yang baik dapat menjaga mental seseorang, namun faktor
external yang buruk / tidak baik dapat berpotensi menimbulkan mental tidak
sehat.
Menurut Mappiare (dalam Hurlock, 1990) remaja mulai bersikap kritis
dan tidak mau begitu saja menerima pendapat dan perintah orang lain, remaja
menanyakan alasan mengapa sesuatu perintah dianjurkan atau dilarag, remaja
tidak mudah diyakinkan tanpa jalan pemikiran yang logis.
Dengan perkembangan psikologis pada remaja, terjadi kekuatan mental,
peningkatan kemampuan daya fikir, kemampuan mengingat dan memahami,
serta terjadi peningkatan keberanian dalam mengemukakan pendapat.

c. Kesehatan Mental pada Dewasa dan Usia lanjut


      Orang dewasa merupakan kelompok usia yang perlu memperoleh
perhatian dari berbagai bidang keilmuan. Namun demikian, problem-problem
kesehatan, khususnya kesehatan mental dikalangan mereka juga makin
kompleks. Orang dewasa dan lanjut usia termasuk kelompok yang memiliki
masalah dengan kesehatan mental. Orang dewasa, yaitu yang usianya di
bawah 55 tahun, banyak mengalami masalah sehubungan dengan problem
keluarga dan pekerjaan. Yang sangat banyak dihadapi oeleh mereka adalah
konflik-konflik keluarga, peran sosial keluarganya, pengasuhan anak,
pertanggung jawaban sosial ekonomi keluarga dan dunia kerja.
Dikalangan orang lanjut usia, problem kesehatan mental juga perlu
memperoleh perhatian. Problem yang umum terjadi adalah depresi. Karena
terjadinya penurunan relasi sosial dan peran-peran sosial, dan kemungkinan
adanya fakto genetik, depresi di kalangan lansia sering terjadi. Demikian
jugademensia, yaitu penurunan kemampuan kognitif secaraprogresif, di
kalangan lansia ini banyak di jumpai. Gangguan mental lain yang di alami
banyak lansia adalah obsesif, kecemasan, hilangnya relasi sosial dan
pekerjaan. Pencegahan itu menghindari terjadinya resiko lebih buruk bagi
kalangan orang dewasa dan lansia sehubungan dengan kesehatan mentalnya.

8
Pecegahan, di lakukan dengan melibatkan banyak pihak, termasuk
keluarganya sendiri.

D. Perkembangan reproduksi
1. Perkembangan reproduksi anak
Tahap perkembangan oral-sensori ( lahir sampai usia 12 bulan)
Karakteristik:
- Aktivitas melibatkan mulut ( sumber utama kenyamanan)
- Perasaan dependen (bergantung pada orang lain)
- Individu yang terfiksasi ( kesulitan mempercayai orang lain),
menunjukan perilaku seperti menggigit kuku,mengunyah permen
karet, dll.
Implikasi : prosedur pemberian makan sebaiknya memberikan
kenyamanan dan keamanan.

Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun/toddler)


Karakteristik :
- Organ anus dan rectum merupakan sumber kenyamanan
- Masa “toilet training” dapat terjadi komplik
- Mengotori adalah aktifitas yang umum
- Gangguan pada tahapan ini dapat menimbulkan keperibadian
obesif kompulsif seperti keras kepala, kikir, kejam,dan
tempertantrum

Tahap falik (3-6 tahun/pra sekolah)


Karakteristik
- Organ genital sebagai sumber kenyamanan
- Masturbasi dimulai dan keingintahuan seksual menjadi terbukti
- Dapat mengalami komplik oedipus atau kompleks ekstra

9
- Hambatan pada tahap ini dapat menyebabkan kesulitan dalam
indentitas seksual dan bermasalah dengan otoritas, ekspresi malu,
dan takut.

Tahap latensi (6-12 tahun/ masa sekolah)


Katakteristik :
- Energi digunakan untuk aktivitas fisik dan intelektual
- Periode tenang, dimana kegiatan sexual tidak muncul (tidur)
- Anak mungkin terikat dalam aktivitas erogenus (perasaan erotik)
dengan sebaya yang sama jenis kelaminnya.
- Penggunaan koping dan mekanisme pertahanan diri muncul pada
waktu ini
- Konflik yang tidak diatasi pada masa ini dapat menyebabkan
obsesif dan kurang motivasi diri.

2. Perkembangan reproduksi pada remaja


Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun
remaja laki-laki mengalami perubahan emosi, pikian, perasaan,
lingkungan, pergaulan,dan tanggung jawab. Yaitu:
a. Remaja lebih senang berkumpuldiluar rumah dengan kelompoknya.
b. Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orangtua.
c. Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri
d. Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat
tergantung pada kelompoknya.

hal tersebut di atas menyebabkan remaja menjadi lebih Mudah terpengaruh oleh
hal-hal yang negatif dari lingkungan barunya.

Bila menstruasi baru mulai periodenya mungkin tidak teratur dan dapat terjadi
sebulan dua kali menstruasi Kemudian beberapa bulan tidak menstruasi lagi hal
ini memakan waktu kira-kira 3 tahun sampai menstruasi mempunyai pola yang

10
teratur dan akan berjalan terus secara teratur Sampai usia 50 tahun. Bila seorang
wanita berhenti menstruasi disebut menopause siklus menstruasi meliputi:

1. telur atau ovulasi kurang l indung telur mengeluarkan ebih 14 Hari sebelum
menstruasi yang akan datang
2. telur berada dalam saluran telur, selaput lendir rahim menebal
3. Telur berada dalam rahim selaput lendir rahim menebal dan siap menerima
hasil pembuahan.
4. Bila tidak ada pembuahan, selaput rahim akan lepas dari dinding rahim dan
terjadi pendarahan titik telur akan keluar dari rahim bersama darah.

panjang siklus menstruasi berbeda-beda setiap perempuan titik ada yang 26 hari
28 hari 30 hari atau bahkan ada yang 40 hari. Lama menstruasi pada umumnya 5
hari Namun kadang-kadang ada yang lebih cepat 2 hari atau bahkan sampai 5 hari.
Jumlah seluruh darah yang dikeluarkan biasanya antara 30 sampai 80 mili. Selama
masa haid, yang perlu diperhatikan adalah kebersihan daerah kewanitaan dengan
mengganti pembalut sesering mungkin.

a. masa dewasa muda.


Usia dewasa muda, yaitu antara 18 sampai 40 tahun sering
dihubungkan dengan masa subur, karena pada usia ini kehamilan sehat
paling mungkin terjadi, inilah usia produktif dalam menapak karena
penuh kesibukan di luar wanita harus lebih memperhatikan kondisi
tubuhnya agar selalu dalam kondisi Prima sehingga jika terjadi
kehamilan dapat berjalan dengan lancar dan bayi yang dilahirkan pun
sehat. Pada periode ini masalah kesehatan berganti dengan
penggunaan kehamilan kelelahan kronis akibat merawat anak, dan
tuntutan karir, kanker, kegemukan, depresi, dan penyakit serius
tertentu mulai menggerogoti tubuhnya.
Gangguan yang sering muncul pada usia ini adalah endometriosis
yang ditandai dengan gejala nyeri haid kram haid nyeri pinggul saat
berhubungan seks, saat sakit buang air besar atau buang air kecil.

11
Penderita kadang mengalami nyeri haid yang hebat Tetapi ada juga
yang tidak mengalami gejala apa-apa.
b. Masa dewasa tua
usia sekitar 40 sampai 60 tahun merupakan masa kritis bagi wanita
pada umumnya. Pada usia ini wanita sedang mencapai puncak
karirnya, dan Justru pada masa itu ia akan mengalami menopause
yaitu Usia 45 sampai 50 tahun. Produksi hormon wanita atau estrogen
dan progesteron menurun titik akibatnya, haid menjadi tidak teratur,
dan akhirnya terhenti sama sekali.
namun Wanita Masih bisa hamil sampai saat menopause muncul
walaupun penuh dengan risiko dan perlu perawatan khusus. Pada saat
menopause wanita mengalami beberapa masalah antara lain wajah
terasa panas dan kemerahan atau vagina kering, dan suasana hati yang
berubah-rubah titik Beberapa mungkin hanya mengalami gejala
menopause ringan tetapi sebagian lainnya dapat mengalami gejala
yang berat dan sangat mengganggu titik.
Osteoporosis atau pengeroposan tulang ada hubungannya dengan
penurunan hormon estrogen yang terjadi pada masa menopause.
Begitu pula risiko penyakit jantung bagi wanita pascamenopause
akan meningkat, karena menurunnya produksi estrogen yang
berfungsi sebagai pelindung jantung. Masalah kesehatan wanita pada
periode ini adalah penyakit akibat menurunnya hormon estrogen.
3. Perkembangan reproduksi lansia
yang dianggap lanjut usia atau lansia adalah setelah mencapai usia 60
tahun. Inilah masa yang paling rentan diserang berbagai penyakit
degeneratif dan penyakit berat lainnya sangat penting bagi wanita
untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya secara teratur. prioritas
utamanya adalah menjaga agar tubuh tetap sehat dengan mengatur pola
makan yang benar dan minum suplemen yang dibutuhkan tubuh Selain
itu olahraga ringan dan tetap aktif secara intelektual.

12
A. Kesimpulan
Kesehatan mental adalah terhindarnya orang dari gejala-gejala gangguan jiwa
serta mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri,
dengan orang lain maupun dengan masyarakat dimana seseorang itu berada dan
bisa mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi, bakat dan pembawaan
yang ada semaksimal mungkin untuk mewujudkan suatu keharmonisan yang
sungguh-sungguh antara fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk
menghadapi problem biasa yang terjadi, dan merasakan secara positif kebahagiaan
dan kemampuan dirinya sendiri.
Kesehatan mental merupakan faktor terpenting untuk menjalankan kehidupan
manusia secara normal. Psikis manusia jika tidak dijaga akan menimbulkan suatu
gangguan jiwa yang lambat laun dibiarkan akan menjadi suatu beban yang berat
bagi penderitanya. Diantara gangguan jiwa meliputi somatoform kelainan
kepribadian, psikoseksual, gangguan penggunaan zat dan gangguan kecemasan
dan sebagainya, yang dari gangguan jiwa itu disebabkan karena ada faktor yang
mempengaruhinya meliputi faktor internal dan eksternal juga dapat disebabkan
karena pengalaman awal, proses pembelajaran dan kebutuhan titik dengan adanya
gangguan jiwa karena pengaruh tersebut dibutuhkan tetapi penyembuhan sampai
manusia dinyatakan benar-benar sehat baik jasmani maupun psikisnya.
Mulai sekitar umur 2 tahun anak perempuan tumbuh rata-rata 5 cm setiap
tahun. Sekitar umur 10 tahun mengalami ledakan pertumbuhan dan mulai tumbuh
lebih cepat, mencapai kira-kira 10 cm atau lebih dalam satu tahun tetapi kemudian
melambat bagi sampai mencapai tinggi maksimal, kira-kira 1 atau 3 tahun setelah
awal menstruasi ketika tulang tumbuh lebih panjang tidak semua tumbuh dengan
kecepatan yang sama. Tulang tangan dan kaki tumbuh lebih cepat daripada,
Katakanlah, tulang belakang dan tulang pinggul, yang biasanya melebar.

B. Saran
makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik
yang sifatnya membangun sangat Kami harapkan

13
Daftar Pustaka

1. Hurlock, E.(2002), Psikologi perkembangan, jakarta : erlangga


2. Sunarto & Agung, Hartono. (2002). Perkembangan peserta didik. Jakarta :
PT. Rineka Cipta
3. Willis, Sofyan.(2005). Remaja dan masalahnya, bandung : alfabeta
4. Yusuf, Syamsu & Nurihsan, Juntika. (2005). Landasan bimbingan dan
Konseling, Bandung : Remaja Rosdakarya
5. Notosoerdirjo, Moeljono. 2000. Kesehatan mental. Malang : Universitas
Muhammadiyah.
6. Sarwono, Sarlito Wirawan 1986. Pengantar Umum Psikologi. Bandung :
Bulan Bintang

14

Anda mungkin juga menyukai