Anda di halaman 1dari 11

Modul II

Skenario: Bolehkah saya makan jeroan, dok?


Pak Koko, 55 tahun, adalah penggemar makanan berlemak. Sebagai orang Sumatera
Barat, beliau sangat menyukai rendang, jeroan, gulai kambing, dan goreng-gorengan. Pak Koko
bekerja sebagai ahli IT di sebuah perusahaan besar dan jarang berolah raga. Pada suatu
kesempatan, pak Koko mengikuti penyuluhan mengenai penyakit jantung. Dokter yang memberi
penyuluhan menyampaikan bahwa penyakit jantung, terutama penyempitan saluran darah
jantung sudah banyak penderitanya diseluruh dunia, termasuk di Indonesia. Dokter menjelaskan
gejala-gejala penyakit penyempitan saluran darah tersebut, serta bagaimana cara mendeteksi dan
mengobatinya. Dokter bercerita panjang lebar mengenai pemeriksaan elektrokardiografi, stress
tes, dan angiografi koroner.
Pak Koko teringat dengan ayahnya yang mengalami penyakit serupa dan harus menjalani
pemasangan stent dan mengonsumsi obat-obatan seumur hidup. Beliau juga teringat dengan
teman kerjanya yang dikatakan mengalami Sindroma Koroner Akut (STEMI) namun tidak
tertolong hingga meninggal di rumah sakit. Dokter menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan
penyempitan pembuluh darah jantung, termasuk hipertensi, diabetes, hiperkolesterolemia, dan
merokok. Pak Koko menjadi risau, apakah dia akan mengalami penyakit yang sama. Pak Koko
pun berkonsultasi dengan dokter untuk penjelasan lebih lanjut.
Bagaimana anda menjawab pertanyaan pak Koko tersebut?

STEP 1

1. JEROAN: isi perut (babat, usus, limpa, dan sebagainya)

2. AHLI IT: orang yang ahli dalam suatu teknologi yang mempunyai fungsi dalam mengolah
data, memproses data, memperoleh, menyusun, menyimpan, mengubah data dengan
berbagai cara untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat atau berkualitas.

3. OLAHRAGA : melaksanakan gerakan fisik untuk memperbaiki kesehatan atau


mengoreksi cacat jasmani (dorlan)

4. PENYULUHAN: penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui tehnik


praktek belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku
manusia secara individu, kelompok maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam
mencapai tujuan hidup sehat (Depkes, 2002)

5. PENYAKIT JANTUNG:ketika jantung mengalami gangguan(pembuluh darah jantung,


irama jantung, katup jantung, atau gangguan akibat bawaan lahir)

6. PENYEMPITAN SALURAN DARAH JANTUNG: kondisi di mana jalur aliran darah


menjadi lebih sempit ke jantung. Kondisi ini terjadi karena ada penumpukan lemak dan
kolesterol di dinding bagian dalam pembuluh darah

7. DOKTER: lulusan pendidikan kedokteran yg ahli dl hal penyakit dan pengobatannya


(KBBI)
8. GEJALA: perihal (keadaan, peristiwa, dan sebagainya) yang tidak biasa dan patut
diperhatikan (ada kalanya menandakan akan terjadi sesuatu) (KBBI)

9. MENDETEKSI: menemukan atau menentukan keberadaan atau kenyataan sesuatu;


melacak (KBBI)

10. PEMERIKSAAN ELEKTROKARDIOGRAFI: pemeriksaan jantung untuk mendeteksi


kelainan dengan mengukur aktivitas listrik yang dihasilkan oleh jantung, sebagaimana
jantung berkontraksi.

11. ELEKTROKARDIOGRAFI:grafik yang menelusuri variasi potensial elektrik yang


disebabkan oleh eksitasi otot jantung dan dideteksi pada permukaan tubuh (dorlan)

12. STRESS TES: tes diagnostik kardiovaskular digunakan untuk menentukan seberapa baik
jantung bekerja dan merespon stres eksternal. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi
seberapa baik jantung menangani kegiatan atau pemakaian tenaga yang lebih dari yang
biasa digunakan

13. ANGIOGRAFI KORONER: pemeriksaan yang dilakukan untuk mengamati pembuluh


darah jantung dengan menggunakan teknologi pencitraan sinar-X. Prosedur ini dilakukan
terutama untuk mengamati bagaimana darah mengalir melalui arteri jantung dan
menentukan apakah terdapat penyumbatan atau penyempitan arteri.

14. STENT: alat berbentuk pipa berlubang yang ditanamkan pada pembuluh arteri jantung
agar tidak terjadi penyempitan. Pemasangan stent dilakukan sebagai langkah pengobatan
penyakit jantung tanpa operasi jaringan terbuka(repository.ugm.ac.id)

15. OBAT:sedian atau paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki
secara fisiologi/keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosa,pencegahan,penyembuhan,pemulihan,peningkatan kesehatan dan kontrasepsi
(permenkes 917/menkes/per/x/1933)

16. SINDROMA KORONER AKUT (STEMI): sindrom klinis yang biasanya disebabkan
oklusi total atau sebagian dari yang mendadak pada arteri koroner akibat ruptur plak
aterosklerosis.(rsroemani.com)

17. RUMAH SAKIT : instusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,rawat
jalan dan gawat darurat

18. HIPERTENSI:peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima
menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang(kemenkes RI)
19. DIABETES: penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang
ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme
karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat dari insufisiensi fungsi insulin.(WHO)

20. HIPERKOLESTROLEMIA; suatu kondisi dimana meningkatnyakonsentrasi


kolesteroldalam darah yang melebihi nilai normal (Guyton&Hall, 2008).

21. BERKONSULTASI: bertukar pikiran atau meminta pertimbangan dalam memutuskan


sesuatu (tentang usaha dagang dan sebagainya)(KBBI)

STEP 2

1. Apa pengaruh makanan berlemak terhadap penyakit penyempitan saluran darah jantung?

2. Bagaimana hubungan olahraga dengan penyakit jantung?

3. Pravelensi penyakit jantung?

4. Apa penyebab dari penyakit penyempitan saluran darah jantung?

5. Bagaimana gejala penyempitan saluran darah jantung?

6. Bagaimana cara mendeteksi dan pengobatan apa yang bisa dilakukan untuk penyempitan
saluran darah jantung?

7. Bagaimana tujuan pemeriksaan EKG,stress tes,dan angiografi koroner?

8. Bagaimana indikasi pemasangan stent?

9. Mengapa pasien PJK harus mengkonsumsi obat obatan seumur hidup?

10. Faktor yang menyebabkan penyempitan pada saluran darah


(hipertensi.diabetes,hiperkolestrolemia)?

11. Apa penyebab terjadinya sindroma kroner akut?

12. Apa gejala dan tatalaksana dari sindroma koroner akut?


STEP 3

PJK (penyakit jantung koroner) oleh gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan
darah karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner

 PJK stabil tanpa gejala

 Angina pektoris tanpa gejala

 Sindroma koroner akut

1. Makanan lemak dapat mempengaruhi terjadinya aterosklerosis yaitu penyempitan pada


saluran darah,jika lemak berlebih dapat mempengaruhi kadar profil lipid darah.sisa lemak
yang beredar diseluruh tubuh dapat disimpan dihati dan dimetabolisme menjadi
kolesterol pembentuk asam empedu yang berarti semakin tinggi kolesterol dalam darah
yang menumpuk bisa menyebabkan plak aterosklerosis sehingga menyebabkan penebalan
pada arteri koronoria akibatnya pelenturan pembuluh nadi menjadi melemah sehingga
menyebabkan supply darah yang membawa O2 kejaringan dinding jantung tersumbat

2. Hubungan olahraga dengan penyakit jantung:

Aktifitas olahraga berhubungan dengan kadar kolesterol lipid.


 LDL:lemak jahat karena dapat menyebabkan plak pada dinding arteri
 HDL:lemak baik karena dapat mengangkut LDL yang tersangkut pada plak kembali
mengikuti sirkulasi darah.

 Aktifitas fisik/olahraga (aerobik,jalan,lari kecil,bersepada,renang)selama 30-60


menit perhari dapat membantu metabolisme tubuh dengan memecah lemak dan
kolesterol sehingga menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
 Aktifitas aerobik/olahraga meningkatkan penggunaan lemak sebagai sumber
energi sehingga menurunkan kadar trigliserida.
 Latihan fisik dapat meningkatkan HDL 5-10 % karena adanya peningkatan
produksi dan kerja enzim yang berperan dalam transportasi kolesterol juga
meningkatkan aktifitas lipoprotein yang membaw trigliserida sehingga
mempercepat pemindahan komponen dari lipoprotein lain ke HDL.
 Olahraga dapat meningkatkan pembersihan lemak ke HDL oleh hati yang
akhirnya meningkatkan HDL
 Dengan berolahraga juga maka kemampuan jantung untuk memompa darah juga
akan semakin meningkat sehingga dapat mencegah penyakit jantung.
3.
 menurut who (2015):penyabab kematian akibat PTM:45% disebabkan oleh
penyakit jantung dan pembuluh darah :17,7 juta dari 39,3 juta kematian
 menurut riskesdes (2018):dindonesia yang telah terdiagnosis 1,5 % (pravelensi
nasional).pravelensi tertinggi di kalimantan utara:2,2% sumatera barat :1,6%
DIY:2% gorontalo :2%

4. Penyebabnya karena ketidakseimbangan antara demand dan supplay /kebutuhan dan


penyediaan O2 otot jantung dimana kebutuhan meningkat(denyut jantung
meningkat,kontraksi meningkat,tegangan ventrikel meningkat) dan penyediaan berkurang
(TD koroner meningkat disebabkan oleh aterosklerosis yang mempersempit saluran
sehingga meningkatnya penyediaan)

Aterosklerosis (paling sering) ditandai mula mula dengan deposit lemak pada tunika
intima arteri sehingga dapat terjadi (klasifikasi,fibrosis,thrombosis dan pendarahan) yang
akan membantu terbentuknya plak aterosklerosis akhrnya tunika media degenerasi.

Nekrosis pada sel otot polos yang terisi lemak juga terjadi sehingga semua proses tadi
menyumbat lumen pembuluh darah dan melemahkan dinding arteri.

5. Gejalanya :

 Nyeri dada sewaktu adanya aktivitas, beban mental dimana kebutuhan miokardium tidak
dapat dipenuhi karena suplai oksigen yang tidak cukup akibat dari penyempitan
pembuluh darah

 Nyeri tidak berhubungan dengan gerak respirasi dan batuk, tidak berhubungan juga
dengan posisi dan gerakan tubuh, serta tidak berhubungan dengan kondisi lain seperti
herpes zoster, trauma dll.

 Biasanya diikuti gejala penyerta : Keringat dingin, mual, muntah, rasa melayang, pusing.

6. Mendeteksi

-angina / bukan :

1. anamnesis :

 Onset:sejak berapa lama keluhannya?

 Position:dimana letak nyerinya

 Quality:seperti apa nyerinya?


 Radiation:kemana menjalarnya?

 Severity:faktor pencetus?

 Time:durasi nyeri?

2.EKG

3.stress test:treadmill test,nuklit jantung,stress echo

-LV:pemeriksaan fisik,ro thorax,ekokardiogram

Tatalaksana

 Modifikasi lifestyle : jangan merokok, diet lemak, aktifitas fisik olahraga,


manajemen hipertensi, diabetes dan kolesterol.

 Medicine : Beta blockers dan Ca channel blockers --> anti iskemik

Nitrat, aspirin, statins dan ACE inhibitor

 Angioplasty Coronary dengan menggunakan kateter membuka jalan sirkulasi


darah

 Coronary Artery Bypass Graft --> tindakan bedah dengan membuka jalan baru.
Indikasi apabila titik penyumbatan banyak. ( Biasanya lebih dari 2)

7. - pemeriksaan EKG : tes untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung
menggunakan mesin pendeteksi impuls listrik (elektrokardiograf). Alat ini
menerjemahkan impuls listrik menjadi grafik yang ditampilkan pada layar pemantau.

Pemeriksaan rekam jantung diperlukan untuk:

 Mendeteksi adanya ritme jantung tidak normal yang dapat menyebabkan terbentuknya
gumpalan darah di pembuluh darah.
 Mendeteksi adanya kelainan jantung, seperti serangan jantung, aritmia, sumbatan arteri
koroner, kerusakan otot jantung, pembesaran jantung, dan peradangan pada lapisan
pelindung jantung (perikarditis).
 Mendeteksi kondisi medis lain, misalnya gangguan keseimbangan elektrolit dan penyakit
paru.
 Memantau proses penyembuhan setelah serangan jantung, perkembangan penyakit
jantung, dan mengevaluasi efektivitas obat jantung atau alat pacu jantung.
 Menyingkirkan kemungkinan penyakit jantung pada pasien yang akan melakukan
operasi.
Prosedurnya adalah:

 Pasien diminta berbaring di meja pemeriksaan.


 Pasien akan diminta membuka pakaian atas.
 Melepas aksesoris seperti kalung, gelang, ikat pinggang, handphone yang mungkin dapat
mempengaruhi hasil.
 Petugas medis akan meletakkan beberapa elektroda pada lengan, kaki, dan dada pasien.
 Elektroda yang terhubung ke komputer tersebut akan merekam aktivitas listrik jantung.
 Aktivitas listrik jantung akan ditampilkan di layar komputer dan hasilnya dicetak pada
lembaran kertas.

Prosedur rekam jantung biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit. Selama proses ini,
jangan menggerakan anggota tubuh dan jangan berbicara.

-Pemeriksaan stress tes: pemeriksaan fisik jantung yang memberikan informasi apakah
jantung memiliki asupan darah dan oksigen dari sirkulasi saat terjadi stress fisik.

Cara mempersiapkan tes treadmill (Exercise Stress Test)

Sebelum tes dimulai, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya tentang riwayat
medis lengkap . beri tahu dokter tentang gejala Anda, terutama nyeri dada atau sesak napas.

Pada saat hari pemeriksaan, pastikan untuk mengenakan pakaian longgar yang nyaman. Pakaian
yang ringan dan nyaman dipakai dapat menjadi pilihan. Pastikan untuk mengenakan sepatu yang
nyaman, seperti sepatu olahraga.

Dokter Anda akan member petunjuk lengkap tentang persiapan sebelum tes. Instruksi ini
mungkin termasuk:

 Hindari makan, merokok, atau minum minuman berkafein selama tiga jam sebelum ujian.
 Berhenti minum obat tertentu.
 Laporkan nyeri dada atau komplikasi lain yang Anda perhatikan pada hari tes.
 Anda hanya harus berhenti minum obat jika dokter memberi tahu Anda.

Bagaimana tes treadmill (Exercise Stress Test) dilakukan

 Sebelum mulai berolahraga, Anda akan terhubung ke mesin EKG.

 Beberapa elektroda EKG akan ditempel pada kulit di bawah pakaian .

 Dokter atau perawat akan memeriksa detak jantung dan pernapasan sebelum mulai
berolahraga.

 Dokter mungkin juga meminta Anda menghirup tabung untuk menguji kekuatan paru-
paru .
 Anda akan memulai dengan berjalan perlahan di atas treadmill.

 Kecepatan dan tingkat treadmill akan meningkat saat tes berlanjut. Jika mengalami
kesulitan – terutama, nyeri dada, lemah, atau kelelahan – Anda dapat meminta untuk
menghentikan tes.

 Ketika dokter puas dengan hasil, Anda akan dapat berhenti berolahraga. Detak jantung
dan pernapasan akan terus dipantau untuk sementara waktu sesudahnya.

Tindak lanjut setelah tes treadmill (Exercise Stress Test)

 Setelah tes, Anda akan diberi air minum dan diminta untuk beristirahat.

 Jika tekanan darah meningkat selama tes, perawat yang merawat dapat terus memantau
tekanan darah .

 Beberapa hari setelah tes, dokter akan meninjau hasilnya bersama Anda.

 Tes ini dapat mengungkapkan irama jantung yang tidak teratur atau gejala lain yang
menunjukkan penyakit arteri koroner, seperti arteri yang tersumbat.

 Jika dokter Anda menentukan Anda mungkin memiliki penyakit arteri koroner atau
masalah jantung lainnya, mereka mungkin memulai perawatan atau menyarankan tes
lainnya.

-Pemeriksaan angiografi koroner:untuk mengamati pembuluh darah jantung dengan


mengunakan teknologi pencitraan sinar x.

Menyuntikan zat pewarna kontras kedalam pembuluh darah jantung.

8. Prosedurnya :

 Pada saat pemasangan ring jantung, pasien akan dibius terlebih dahulu sehingga tidak
merasa sakit.

 dokter akan melakukan pemasangan kateter pada jantung. Kateter dimasukkan ke dalam
pembuluh darah dan kemudian diarahkan ke bagian yang akan dilebarkan.

 Setelah kateter masuk, sebuah kabel penuntun kemudian dimasukkan untuk menuntun
balon dan ring ke daerah yang bermasalah. Balon dalam keadaan kempis diletakkan di
bagian luar kabel penuntun dan di lapisan terluar akan diletakkan ring atau stent.
 Ketiganya dimasukkan secara bersamaan ke pembuluh arteri. Setelah berada di dalam,
balon dikembangkan sehingga ring juga ikut mengembang.

 Dengan demikian, rongga arteri yang sebelumnya mengalami penyempitan akibat


penumpukan plak menjadi lebih lebar. Setelah ring terpasang, balon dikempiskan lagi.
Balon pun dikeluarkan sementara stent atau ring jantung tetap terpasang untuk menjaga
arteri koroner tetap terbuka.

 Pada umumnya, proses pemasangan ring jantung akan memakan waktu 1-3 jam. Namun,
berikut proses persiapan dan pemulihan, dokter akan menyarankan pasien untuk
menjalani rawat inap di rumah sakit.

9. Obat obatanan

 nitrat (nitrogliserin sublingal):obat antiangina untuk melebarkan pembuluh


darah.morfin:1-5 mg IV

 anti iskemik: Beta blocker(metoprolol),ca chanel blocker untuk melebarkan pembuluh


darah.

 aspirin (diberikan seumur hidup):anti platelet = penghambat reseptor ADP

 statin : plak stabilisator = LDL menurun < 100 mg/dl.

10. -Faktor yang tidak dapat dimodifikasi

 Usia : semakin bertambahnya usia semakin tinggi risiko terkena

 Jenis kelamin : perempuan untuk kadar esterogen : esterogen bisa melindungi


pembuluh darah

 Genetik : orang tua kandung (usia lk <55thn) / saudara kandung (pr <65 thn)

 Faktor yang dapat dimodifikasi

 Hipertensi : beban yang berat untuk jantung sehingga menyebabkan hipertopi


ventrikel kiri .TD yang meningkat dan menetap akan menimbulkan trauma
langsung terhadap dinding pembuluh darah arteri sehingga mudah terjadi
aterosklerosis koroner.

 Diabetes : kadar glukosa darah meningkat,bila berlangsung dalam waktu lama


kadar glukosa darah tersebut dapat menjadi racun terhadap tubuh termasuk
cardiovaskular.kadar gula darah meningkat cenderung berperan meningkatkan
kadar kolesterol/trigliserida dan mendorong timbulnya plak.
 Hiperkolesterolemia : kolesterol/lemak yang dapat menyebabkan penebalan
dinding pembuluh darah arteri sehingga lumen dan pembuluh darah tersebut
menyempit (ateriosklerosis).ketika menyempit aliran darah menjadi lambat
bahkan tersumbat pada pembuluh darah koroner yang fungsinya memberi O2 ke
jantung,jika O2 berkurang maka otot jantung jadi lemah,sakit dada,dan kematian.

 Merokok : dapat menyebabkan beban miokard bertambah karena rangsangan


oleh katekolamin dan menurunkan konsentrasi O2 akibat inhalasi
CO,katekolamin juga dapat menambah reaksi trombosis dan menyebabkan
kerusakan dinding arteri

Asap rokok mengandung nikotin ,memacu pengeluaran adrenalin sehingga


merangsang denyut jantung dan TD.asap roko mengandung CO yang lebih
kuat dari SDM akan menarik O2 sehingga menurunkan kapasitas darah
merah O2 untuk dibawah kejantung

 Obesitas : meningkatkan kerja jantung dan kebutuhan O2.lemak yang berlebih


dan ketidakaktifan fisik akan terbentuknya resistensi insulin.

 kurang olahraga

11. sindrom koroner akut terjadi akibat adanya penyempitan pembuluh darah koroner yang
berperan dalam mengalirkan darah yang kaya oksigen ke otot jantung. Kondisi ini
disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu suatu plak kolesterol yang terbentuk pada dinding
bagian dalam arteri koroner, yang dapat menyumbat aliran darah. Plak ini terbentuk
dalam sebuah proses yang panjang selama bertahun-tahun. Selain itu, terdapat juga
beberapa kondisi lain yang dapat memicu sumbatan pada arteri koroner, seperti:
 Bekuan darah dari organ tubuh lain, yang terbawa dan terjebak pada arteri
koroner.
 Komplikasi dari operasi jantung.
 Konsumsi kokain, yang dapat menyebabkan spasme arteri koroner.
 Luka tusuk pada jantung.
 Peradangan pada arteri koroner

12. Gejala yang dirasakan oleh pengidap sindrom koroner akut, antara lain:
 Nyeri dada timbul secara tiba-tiba.
 Nyeri dada yang khas, seperti tertindih benda berat.
 Nyeri menjalar dari bagian dada ke leher, bahu kiri, lengan kiri, dan rahang.
 Sesak napas.
 Mual atau muntah.
 Lemas hingga pingsan.
 Keluar keringat dingin.
 Kelelahan yang parah.
 Detak jantung cepat atau tidak teratur.

-Tujuan dari pengobatan yaitu untuk melancarkan peredaran darah ke jantung, atau mengurangi
aktivitas jantung

 Obat-obatan Nitrat (nitrogliserin) dapat membantu aliran darah ke jantung,


 Inhibitor beta dapat mengobati hipertensi.
 Kendalikan penyakit lainnya seperti diabetes dan kolesterol yang tinggi.

Dalam beberapa kasus, pembedahan atau perlakuan lainnya dapat dilakukan untuk melancarkan
peredaran darah pada pembuluh darah. Prosedurnya termasuk angioplasti, pemasangan stent, dan
pembedahan koroner bypass. Selama proses angioplasti, alat semacam balon secara perlahan
akan membuka pembuluh darah yang tersumbat atau menyempit.

Anda mungkin juga menyukai