Anda di halaman 1dari 10

Tugas Individu Dosen Pengampu Mata Kuliah

Kapita Selekta Dra. Hj. Armis, M.Pd

Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel

(Linier-Kuadrat dan kuadrat-Kuadrat)

Untuk Siswa SMA/MA kelas X

Semester ganjil

Oleh:

KHOIRATUL ADAWIYAH

1605122491

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2019
A. Kompetensi Inti
: Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesipik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
diekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
KD 3.4 : Menjelaskan dan menentukan penyelesaian sistem
pertidaksamaan dua variabel (linear-kuadrat dan kuadrat-
kuadrat)
KD 4.4 : Menyajikan dan menyelesaikan maslah yang berkaitan
dengan sistem pertidaksamaan dua variabel (linear-
kuadrat dan kuadrat-kuadrat)

Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel

Sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel (SPLKDV) merupakan


kumpulan dari beberapa pertidaksamaan. Solusi penyelesaian dari sistem
pertidaksamaan adalah perpotongan (irisan) dari pertidaksamaan-
pertidaksamaan yang membentuk sistem tersebut. Grafik dari sistem
pertidaksamaan merupakan irisan dari masing-masing pertidaksamaan
pembentuk sistem tersebut. Grafiknya dapat berupa bidang kosong atau
bidang yang diarsir

Grafik penyelesaian dari sistem pertidaksamaan kuadrat dua variabel


adalah himpunan titik-titik yang mewakili semua penyelesaian
pertidaksamaan tersebut. Himpunan titik-titik ini disebut daerah himpunan
penyelesaian (DHP). Daerah himpunan penyelesaian ini dibatasi oleh kurva
pembatas yang membentuk sistem tersebut. Gambar kurva pembatas dibuat
dengan aturan ebagai berikut:

1. pertidaksamaan yang memuat lambang > atau < kurva pembatasnya


digambar dengan garis putus-putus,
2. peridaksamaan yang memuat lambang ≤ dan ≥ kurva pembatasnya
digambarkan dengan garis penuh.

Selanjutnya, bagian yang merupakan daerah penyelesaian dari suatu


peridaksamaan biasanya ditandai dengan arsiran atau diwarnai. Hal ini
untuk membedakan dengan bagian yang bukan daerah penyelesaiannya.

Grafik Pertidaksamaan Kuadrat

Grafik dari y=x 2 + x−12 membagi sumbu koordinat menjadi dua


daerah. Pilihlah titik yang berada di daerah tersebut, misal (0,0). Lalu
substitusikan kedua titik ke persamaan fungsi. Dengan menggunakan uji
titik,kita memperoleh bahwa daerah tersebut merupakan daerah
pertidaksamaan y > x 2+ x−12

Grafik dari y=x 2 + x−12 membagi sumbu koordinat menjadi dua


daerah. Pilih dua titik yang berada di daerah tersebut, misal (4,0). Lalu
substitusikan kedua titik ke persamaan fungsi. Dengan menggunakan uji
titik,kita memperoleh bahwa daerah tersebut merupakan daerah
pertidaksamaan y ≤ x 2 + x−12
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel Linear-Kuadrat

Contoh soal:

Tentukan daerah himpunan penyelesaian dari:

y < x−1

y ≥ x 2−4

Penyelesaian

Langkah-langkah untuk menentukan daerah himpunan penyelesaian:

• Gambar grafik y=x −1 dengan menentukan dua titik yang dilalui


garis tersebut.

x=0 → y=0−1=−1 ,diperoleh titik (0 ,−1)

y=0→ 0=x−1→ x=1 , diperoleh titik (1,0)

• Gambar grafik

Titik potong dengan sumbu−x ( y=0)

x 2−4=0

( x +2 )( x−2 )=0

x 1=−2 , x2 =2

Titik potong dengan sumbu − y ( x=0)

x=0 → y=0 2−4=−4 ,diperoleh titik ( 0 ,−4 )


y=x 2−4 ↔ y=( x +0 )2−4, maka titik puncaknya (0 ,−4)

• Arsir daerah yang memenuhi y < x−1 , yaitu daerah di bawah garis

• Arsir daerah yang memenuhi y ≥ x 2−4 , yaitu daerah di atas kurva

• Darah yang diarsir merupakan penyelesaian dari system


pertidaaksamaan linier-kuadrat

Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel Kuadrat – Kuadrat

Tentukan daerah himpunan penyelesaian dari:


y ≥ x 2 +2

y ≤−x 2+ 2 x +6

Pertama, kita gambar terlebih dahulu masing-masing fungi kuadrat

1. y=x 2 +2

• Tidak mempunyai titik potong dengan sumbu−x karena D=−8<0

• Titik potong dengan sumbu− y →(0,2)

• y=( x +0)2+ 2, maka titik puncaknya (0,2)

2. y=−x2 +2 x+ 6

• Titik potong dengan sumbu−x → x 2+ 2 x +6=0. Diperoleh titik


potong (1+ √ 7 , 0) dan ( 1− √ 7 , 0 )

• Titik potong dengan sumbu− y → ( 0,6 )

• y=−x2 +2 x+ 6 ↔ y=−( x−1 )2+7 , maka titik puncaknya (1,7)

3. Gambarkan kedua fungsi kuadrat tersebut dalam satu sumbu


koordinat

4. Arsirlah daerah yang memenuhi y ≥ x 2 +2, yaitu daerah di atas kurva

5. Arsirlah daerah yang memenuhi y ≤−x 2+ 2 x +6 , yaitu daerah di


bawah kurva

6. Daerah yang diarsir merupakan daerah penyelesaian dari system


pertidaksamaan
Aplikasi Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Banyak masalah dalam kehidupan sehari - hari yang berkaitan dengan matematika,
khususnya yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan kuadrat. Untuk
menyelesaikan masalah tersebut ada beberapa tahapan, secara umum tahapan
tersebut adalah:
1. Mengubah besaran yang ada dalam masalah sebagai variabel sistem
persamaan.
2. Rumuskan sistem pertidaksamaan.
3. Tentukan penyelesaian dari model matematika tersebut.
Untuk lebih memahami berikut adalah masalah yang berkaitan dengan system
pertidaksamaan kuadrat dua variabel
Contoh:
Diketahui S= penawaran, D= permintaan, P= harga keseimbangan, maka tentukan
daerah dimana penawaran lebih tinggi dibanding permintaan
(5¿ D ¿dan fungsi permintaan S = P2 + 2P – 3 dan penawaran D=9-P2
Solusi
1. Mengubah besaran ke dalam bentuk variabel dimisalkan daerah penyelesaian
adalah y, maka S¿ y > D dimisalkan
P = x, maka diperoleh pertidaksamaan
y < x2+ 2x – 3
y > 9 – x2
2. Menyususn bentuk system pertidaksamaan
Dari pertidaksamaan yang tebentuk dapat dibuat system pertidaksamaan sebagai
berikut:
y < x2 +2 x−3
{ y > 9−x 2 }
3. Mencari daerah penyelesaian dari pertidaksamaan
Langkah pertama yang dilakukan adalah menggambar grafik
y=x 2 +2 x−3 kemudian menggambar grafik y=9−x 2.
1. Langkah 1
Menggambar grafik y=x 2 +2 x−3
a. y=x 2 +2 x−3 → a=1> 0maka parabola membuka bagian atasnya.
b. Menemukan titik potong grafik terhadap sumbu x
y=0
x 2+ 2 x−3=0
( x +3 ) ( x −1 )=0
X1=-3 dan x2 =1
Diperoleh titik (−4,0) dan (1,0)
c. Menemukan titik potong grafik terhadap sumbu y
x =0
y=x 2 +2 x−3=0−3=−3
Diperoleh titik (0,−3)
d. Uji titik untuk menentukan daerah penyelesaian dari y < x 2+ 2 x−3
Diambil sembarang titik (0,0) kemudian diuji apakah titik
tersebut memenuhi pertidaksamaan y < x 2+ 2 x−3 .
Titik (0,0)
y=0
y=0 → x 2+ 2 x−3 = 02 + 2 . 0 – 3 = 0 + 0 – 3 = -3
Diperoleh 0>−3→ y < x 2+ 2 x−3 tidak memenuhi y < x 2+ 2 x−3
Daerah penyelesaian dari y < x 2+ 2 x−3 dapat digambarkan pada grafik
berikut:

2. Langkah 2
Menggambar grafik y=9−x 2
a. y >9−x 2→y = 1 >0 maka parabola membuka bagian bawahnya.
b. Menemukan titik potong grafik terhadap sumbu x
y=0
9−x 2= 0
(3 +x ) (3 –x) = 0
X1=-3 dan x2= 3
Diperoleh titik (−3,0) dan (3,0)
c. Menemukan titik potong grafik terhadap sumbu y
x=0
y=9−x 2=9-0=9
Diperoleh titik (0,9)
d. Uji titik untuk mnentukan daerah penyelesaian dari y >9−x 2
Diambil sembarang titik (0,0) kemudian diuji apakah titik tersebut
memenuhi pertidaksamaan
y ≤ 9−x 2
Titik (0,0)
y=0
x=0→ 9-02=9-0=9
Diperoleh 0 <9→ y<9 – x 2 tidak memenuhi y>9− x 2
Daerah penyelesaian dari y >9−x 2dapat digambarkan pada grafik berikut

3. Langkah 3
Menentukan titik potong antara kedua grafik.
x 2+ 2 x−3=¿ 9−x 2
x 2+ 2 x−3−¿ 9+ x 2=0
2 x2 +2 x−12=0
x 2+ x−6=0
( x +3 ¿ ( x −2 )=0
x 1=−3 dan x 2=2
x=−3 → y=9−x 2=9−(−3 )2=9−9=0 → (−3,0 )
2 2
x=2 → y =9−x =9−( 2 ) =9−4=5 → ( 2,5 )
Jadi titik potong kedua grafik adap pada titik (−3,0) dan (2,5)
4. Langkah 4
Menggabungkan kedua grafik pada satu bidang cartesius yang sama.
Daerah yang tidak terarsir adalah daerah himpunan penyelesaian dari
y < x2 +2 x−3
sistem pertidaksamaan
{ y > 9−x 2 }

Anda mungkin juga menyukai