Anda di halaman 1dari 63

DAFTAR ISI

Daftar Isi...................................................................................................................................... 1
BAB 1 Struktur Dan Fungsi Sel.................................................................................................... 2
BAB 2 Fungsi Dan Sel Jaringan………………………………………………………………... 11
BAB 3 Transport Membran…….................................................................................................. 17
BAB 4 Enzim Dan Koenzim……………………………………………………………………. 19
BAB 5 Sistem Imunitas…………………………………………………………………………. 25
BAB 6 Sistem Peredaran Darah………………………………………………………………… 31
BAB 7 Sistem Endokrin………………………………………………………………………… 36
BAB 8 Sistem Reproduksi……………………………………………………………………… 41
BAB 9 Sistem Saraf…………………………………………………………………………….. 49
BAB 10 Kromosom…………………………………………………………………………….. 59

1|Page
BAB 1

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL


1. Pengertian Sel

Sel merupakan unit (satuan, zarah) terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan
kehidupan. Sel disebut sebagai unit terkecil karena tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi
bagian yang lebih kecil yang berdiri sendiri.Secara setruktural, tubuh makhluk hidup
terrsusun atas sel-sel sehingga sel disebut satuan setruktural makhluk hidup. Secara
fungsional, tubuh makhluk hidup dapat menyelenggarakan kehiduoan jika sel-sel penyusun
itu berfungsi. Karena itu sel juga disebut satuan fungsional makhluk hidup. Sel mengandung
materi genetik, yaitu materi penentu sifat-sifat makhluk hidup. Dengan adanya materi
genetik, sifat makhluk hidup dapat di wariskan kepada keturunan.

 Sel mengandung 4 molekul organik utama :

Gula : senyawa sumber makanan sel

Asam lemak : komponen dari membran sel

Asam amino : merupakan subunit dari protein

Nukleotida : merupakan subunit dari DNA dan RNA

A. Sel Prokariotik

Daerah utama dari sel prokariotik:

 Perlindungan luar atau “amplop” dari sel. amplop terdiri dari dinding sel, membran,
dan kapsul.
 Flagela. Flagela merupakan pelengkap berbentuk seperti cambuk yang dapat
membantu sel untuk bergerak.
 Bagian dalam sel yang disebut sitoplasma. Bagian dalam sel meliputi nukleoid,
sitoplasma, dan ribosom.

2|Page
1. Struktur Sel Prokariotik yang meliputi:

a. Dinding Sel " Bagian terluar dari sel yang memiliki fungsi memberi bentuk pada
suatu sel. Dinding sel bakteri tersusun atas polisakarida, lemak, dan protein.
Dinding sel berfungsi sebagai perlindungan dan pemberi bentuk yang tetap. Pada
beberapa bagian di dinding sel, terdapat pori-pori kecil yang menghubungkan
dunia luar dengan membran plasma. Pori-pori tersebut berfungsi sebagai jalan
keluar masuknya ion dan molekul sebelum disaring oleh membran plasma.

b. Membran Plasma “ Membran biologis yang memisahkan bagian dalam sel dengan
lingkungan luar.Tersusun oleh fosfolipid (phospholipid) dan protein. Pada sel
prokariotik tertentu, dapat ditemukan lebih dari dua membran plasma. Ruang dari
satu membran ke membran yang lain dikenal dengan nama periplasma
(periplasm). Membran sel atau membran plasma tersusun atas  molekul lemak dan
protein. Fungsinya sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di
sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dan ke
dalam sel. struktur lengkapnya akan di bahas kemudian. Pada beberapa jenis
bakteri akan membentuk mesosom. Mesosom merupakan bagian membran
plasma yang melekuk ke dalam, yang berfungsi sebagai respirasi seluler,
membantu proses oksidasi, dan penghasilan energi.”

c. Sitoplasma " sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, lipid, mineral, dan
enzim-enzim. Enzim-enzim digunakan untuk mencerna makanan secara
ekstraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel. Di dalam sitoplasma
terjadi metabolisme sel berupa penyusunan (anabolisme) dan penguraian
(katabolisme) zat-zat yang kemudian digunakan sebagai energi bagi sel tersebut.
Pada sel prokariotik, sitoplasma merupakan bagian terbesar dari sel, serta
merupakan bagian yang kosong (tidak terisi organel-organel) sel.

d. Ribosom “ bagian yang sangat kecil yang berfungsi untuk sintesis protein.
Ribosom juga berfungsi untuk menerjemahkan pesan yang dikirim dari DNA.”

3|Page
e. DNA " Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat DNA)
merupakan persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-
basa nitrogen."

f. RNA " Asam ribonukleat (ribonucleic acid, disingkat RNA merupakan


persenyawaan hasil transkripsi (hasil cetakan, hasil kopian) DNA."

g. Flagela “Adalah tonjolan panjang seperti cambuk yang membantu dalam gerak
selular, tetapi juga sering memiliki fungsi sebagai organel sensorik, yang sensitif
terhadap bahan kimia dan suhu di luar sel.”

2. Struktur Sel Eukariotik. " Perbedaan pokok antara sel prokariotik dan eukariotik
adalah sel eukariotik memilii membran inti, sedangkan sel rokariotik tidak memiliki
membran inti."

a. Membran Plasma. " Membran plasma atau membran sel tersusun atas molekul-
molekul lemak dan protein. Molekul lemak tersusun atas dua lapis, terdapat
dibagian tengah membran. di sebelah luarnya terdapat lapisan protein porifer
(protein tepi), yang menyusun tepi luar dan dalam membran. Protein yang masuk

4|Page
ke lapisan lemak disebut protein integral. Tebal membran plasma antara 5-10
nm." Berikut model membran mosaik cair.

Fungsi membran plasma :

1.Melindungi isi sel

Membran sel berfungsi mempertahan kan isi sel.

2.Mengatur keluar masuknya molekul-molkul.

Membran plasma bersifat semipermeabel (selektif permeabel), artinya ada zat-zat


tertentu yang dapat melewati membran dan ada pula yang tidak.

3. Sebagai reseptor (penerima) rangsangan dari luar.

Rangsangan itu berupa zat-zat kimia, misalnya hormon, racun, rangsangan listrik; dan
rangsangan mekanik, misalnya tusukan dan tekanan.

B. Sitoplasma

Sitoplasma artinya plasma sel, yakni cairan yang berada di dalam sel selain nukleoplasma
(plasma inti). Sitoplasma tersusun atas cairan dan padatan. Cairan sitoplasma disebut
sitosol. Padatan sitoplasma adalah organel-organel. Sitosol tersusun atas air, protein,
asam

amino,vitamin, nukleotida, asam lemak, gula, dan ion-ion. Sitosol disebut pula matriks
sitoplasma.

1. Sifat-sifat sitosol.

Sifat fisik sitosol dapat berubah-ubah karena mengandung protein. Pada kondisi tertentu,
sitosol berada pada fase sol(cair) dan pada saat yang lain berada dala, fase gel (gelatin,
padat). Sitosol uang berada di dekat membran sel (ektoplasma) biasanya bersifat gel.
Sedangkan sitosol yang berada pada bagian dalam sel (endoplasama) bersifat sol.
Contohnya adalah putih telur.

2. Fungsi sitoplasma.

Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang penting bagi
metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak, dan protein.

5|Page
C. Nukleus

Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar yang berada di dalam sel. Nukleus
berdiameter sekitar 10um (mikrometer). Nukleus biasanya terletak di tengah sel dan
berbentuk oval atau bulat.

1.Membran nukleus.

Membran rangkap nukleus terdiri atas membran luar dan membran dalam. Membran luar
berhubungan langsung dengan retikulum endoplasma dan akhirnya ke membran sel.

2.Nukleoplasma.

Matriks nukleus disebut nukleoplasma. Nukeoplasma tersusun atas air, protein,


ion,enzim, dan asam inti. Nukleoplasma bersifat gel. Di dalamnya terdapat benang-
benang kromatin (benang penyerapwarna). Pada proses mitosis, benang kromatin itu
tampak memendek dan disebut kromosom. Benang kromatin tersusun atas protein dan
DNA. Di dalam benang DNA inilah tersimpan informasi kehidupan.

3.Nukleolus.

Nukleolus (anak inti) terbentuk pada saat terjadi proses transkripsi (sintesis RNA) di
dalam nukleus.

4.Fungsi Nukleus.

Nukleus memiliki arti penting bagi sel.Fungsi nukleus antara lain adalah :

1.Pengendai seluruh kegiatan sel., misalnya dengan memasukkan RNA dan unit ribosom
ke dalam RNA.

2.Pengaturan pembelahan sel.

3.Pembawa informasi genetik.

D. Sentriol

Sentriol merupakan organel uang dapa dilihat ketika sel mengadakan pembelahan. Pada
fase tertentu dalamdaur hidupnya sentriol memiliki silia atau flagela. Sentriolhanya di
jumpai pada selhewan, sedangkan pada sel tumbuhan tidak. Sentriol teretak saling tegak
lurus antar sesamanya di dekat nukleus. Pada pembelahan mitosis, sentriol terbagi
menjadi dua , tiap-tiap bagian menuju ke kutub sel. Maka terbentuklah benang-benang
spindel yang menghubungkan kedua kutub tersebut. Benang spindel berfungsi "menarik"
kromosom menuju ke kutub masing-masing.

6|Page
E. Retikulum Endoplasma

Retikulum berasal dari kata reticular yang berarti anyaman benang/jala.Karena letaknya
memusat pada bagian retikulum endoplasma (disingkat RE). RE banyak hanya dijumpai
di dalam sel eukariotik, baik selhewanmaupun sel tumbuhan. RE memiliki banyak bentuk
(polimorfik).

1.Macam-macam Retikulum Endoplasma

a.RE kasar

Membran RE yang berhadapan dengan sitoplasma ada yang ditempati ribosom, sehingga
tampak berbintil-bintil. RE demikian disebut RE kasar/RE berbintil. RE kasarmerupakan
penampung protein yang dihasikan ribosom. Protein yang dihasilkan masuk ke dalam
rongga RE.

b.RE halus

RE halus adalah RE yang tidak ditempati ribosom.

1.Fungsi Retikulum Endoplasma

a.menampung pertein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks Golgi
dan akhirnya dikeluarkan dari sel (RE kasar).

b.mensintesis lemak dan kolesterol (RE kasardan RE halus).

c.menetralkan racun (detoksifikasi), misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati.

d.transportasi molekul-molekul dari bagian sel yang satu bagian sel yang lain(RE kasar
dan RE halus).

F. Ribosom

Ribosom tersusun atas RNA-ribosom (RNA-r) dan protein. Ribosom tidak memiliki
membran. Menurut bentuknya, ribosom terdiri dari unit besar dan unit kecil yang masing-
masing berbentuk bulat. Ribosom ada yang menempel pada membran RE, ada pula yang
melayang-layang di dalam sitoplasma. Fungsinya sam, yaitu untuk mensintesis protein.
Hanya saja, umumnya ribosom yang menempel paddaRE-lah yang berfungsi mensintesis
protein untuk di bawa ke luar sel melalui RE dan kompleks Golgi. Sedangkan ribosom
yang melayang mensintesis protein untuk keperluan di dalam sel.

G. Kompleks Golgi

Kompleks Golgi sering disebut Golgi saja. Pada sel tumbuhan, kompleks Golgi disebut
diktiosom. Organel ini terletak di antara RE dan membran plasma. Selain berfungsi

7|Page
menambahkan glioksilat pada protein, Golgi juga berfungsi untuk mensintesis
glikolipida, membentuk dinding sel tumbuhan, dan membentuk lisosom.

H. Badan mikro

Disebut badan mikro karena ukurannya kecil, hanya bergaris tengah 0,3-1,5um.

1.Peroksisom

Peroksisom mengandung enzim katalase. Enzim katalase berfungsi menguraikan


hidrogen peroksida (H2O2) menjadi oksigen dan air. Hidroperoksida merupakan senyawa
hasil sampingan dari proses pernapasan (oksida) sel yang bersifat meracuni sel.
Peroksisom terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan. Sel yang banyak mengandung
peroksisom adalah sel yang banyak melakukan oksidasi, misalnya sel hati, ginjal, dan sel
otot. Di samping itu, enzim katalase juga berperan dalam metabolisme lemak dan
fotorespirasi.

2.Glioksisom

Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, terutama pada jaringan yang mengandung
lemak, seperti biji-bijian berlemak. Glioksisom menghasilkan enzim katalase dan
oksidase yang keduanya berperan dalam proses metabolisme lemak, yaitu mengubah
lemak menjadi gula. Proses metabolisme lemak menghasilkan energi yang diperlukan
untuk perkembangan biji.

I. Mitokondria

Mitokondria merupakan penghasil energi (ATP) karena berfungdi untuk respirasi. Benruk
mitokondria beraneka ragam . Namun, secara umum bentuk mitokondria adalah butiran
atau benang. Ukurannya seperti bakteri dengan diameter 0,5-1 um dan 3-10um.
Mitokondria baru terbentuk dari pertumbuhan serta pembelahan mitokondria yang telah
ada sebelumnya (seperti pembelahan pada bakteri). Mitokondria memilik dua membran,
yaitu membran luar dan membran dalam. Struktur membran luar seperti membran
plasma. Pada membran dalam pelekukan ke arah dalam membentuk krista. Matriks
adalah cairan yang berada di dalam mitokondria dan bersifat dsebagai gel.

J. Mikrotubulus dan Mikrofilamen

MIkrotubulus merupakan organel berbentuk tabung atau pipa, yang panjangnya mencapai
2,5 um dengan diameter 25 nm. Tabubung-tabung itu tersusun atas protein yang dikenal
sebagai. Mikrotubulus terdapat pada gelendong sel, yaitu berupa benang-benang spindel
yang menghubungkan dua kutub sel pada waktu sel membelah.

8|Page
K. Lisosom

Lisosom (lyso = pencrnaan, soma= tubuh) merupakan membran berbentuk kantong kecil
yang berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim. Enzim ini berfungsi dalam pencernaan
intrasel, yaitu mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel.

1.Pembentukan lisosom

Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan kemudian masuk
ke RE. Dari RE enzim dimasukkan kedalam membran, kemudiandikeluarkan ke
sitoplasma menjadi lisosom. Selainn itu ada juga enzim yang dimasukkan terlebih dahulu
ke Golgi, oleh Golgi enzim dibungkus membran, kemudian dilepaskan di dalam
sitoplasma. Jadi, proses pembentukan lisosom ada dua macam: pertama di bentuk secara
lansung oleh RE dan kedua oleh Golgi.

2.Proses pencernaan oleh lisosom

Proses pencernaan oleh lisosom dapat di uraikan sebagai berikut. Misalnya sel menelan
benda asing berupa bakteri secara fagositosis, maka bakteri itu dimasukkan ke dalam
vakuola. Vakuola berisi bakteri itu segera didatangi lisosom. Membran lisosom dan
membran vakuola bersinggungan,kemudian membran tersebut bersatu. Enzim dari
lisosom masuk ke dalam vakuola, kemudian segera mencerna bakteri. Enzim lisosom
tidak aktif mencerna membran pecah, maka enzim lisosom akan keluar dari membran dan
mencerna sel itu sendiri.

3.Penyakit akibat kegagalan lisosom

1. Silikosis

Pada orang yang bekerja di daerah berdebu, debu-debu itu terhisap ke paru-paru. Di
dalam sel alveoli paru-paru debu-debu dalam vakuola dicerna oleh enzim lisosom.
Namun bila debu mengandung silikon yang keras, debu tidak tercerna dan sebaliknya

9|Page
justru membran vakuola menjadi bocor. Akibatnya enzim lisozim keluar mencerna sel
paru-paru. Orang yang menderita penyakit demikian disebut menderita silikosis.

2. Rematik

Orang yang sering mengkonsumsi makanan dari organ dalam (usus, hati), belinjo, dan
rebung, darahnya akan mengandung asm urat (berupa kristal). Asam urat itu masuk ke
dalam lisosom dan tidak dapat dicerna. Kemudian, enzim lisosom keluar, mencerna sel-
sel pada persendian dan akibatnya orang tersebut menderita rematik. Penderita rematik
mengalami bengkak dan radang di persendian yang menyebabkan rasa sakit luar biasa.

c. Transpor Lewat Membran


Perpindahan molekul atau ion melewati membran ada dua macam, yaitu transpor pasif
dan transpor aktif.

1. Tranpor pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan sel.

2. Transpor adalah perpindahan molekulatu ion dengan menggunakan energi dari sel itu,
dan perpindahan tersebut dapatnterjadi meskipun menentang konsentrasi.

Difusi adalah penyebaran molekul zat dari konsentrasi (kerapatan) tinggi konsentrasi
rendah, tanpa menggunakan energi.

Osmosis adalah perpindahan ion / molekul dari kerapatan tinggi ke kerapatan rendah
dengan melewati suatu membran.

10 | P a g e
BAB 2

FUNGSI DAN SEL JARINGAN


A. SEL
Sel yaitu bagian terkecil dari tubuh manusia, yang ukurannya sangat kecil sekali sehingga
hanya dapat dilihat dengan mikroskop.

1. Struktur Sel
Bagian-bagian sel meliputi:
a. Dinding sel (selaput sel), yaitu selaput sel yang tipis melindungi sel atau bagian sel yang
ada di dalamnya. Dinding sel berfungsi memberikan kesempatan masuknya zat yang
diperlukan dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan.
b. Protoplasma merupakan badan sel yang terdiri dari suatu zat yang kental, yang di dalamnya
mengandung suatu larutan koloid dari protein, hidrat arang, lemak, garam, vitamin dan air
yang berguna untuk pertumbuhan sel. Protoplasma dengan inti disebut dengan sitoplasma.
c. Inti sel (nukleus), merupakan pusat kegiatan kimiawi untuk hidupnya, mengatur
pertumbuhan, perkembangan dan pembelahan sel. Di dalam inti sel terdapat anak inti yang
disebut nukleolus, linin (benang-benang berbentuk jala) dan diantara pembelahan sel akan
berubah menjadi kromosom (pembawa sifat keturunan).

Di samping bagian tersebut di atas masih ada bagian lain dari sel yang terdapat di bagian
sitoplasma, yaitu:
a. Sentrosom, letaknya di sebelah atas dari inti sel, fungsinya penting waktu terjadinya
pembelahan sel (merupakan pusat pembagian sel).
b. Vakuola, adalah rongga-rongga kecil yang terdapat di dalam sel yang berisi cairan sel atau
udara. Fungsinya untuk menyimpan bahan makanan dan mengumpulkan sisa makanan, dan
sisa pembakaran.
c. Mitokondria, merupakan benda bulat kecil (glandula) yang terdapat dekat dengan inti sel
yang menjadi pusat tenaga untuk keaktifan sel.
d. Badan golgi, adalah benang-benang (fibril) yang terdapat di sekitar sentrosom yang
fungsinya penting untuk sekresi sel.
e. Organel pencernaan sel (lisosom), peranan khususnya adalah membuang sel-sel yang rusak
dari jaringan misalnya, karena panas, dingin, trauma, zat kimia, dan faktor lain.

11 | P a g e
2. Sistem fungsional sel
Zat-zat yang dapat melewati membran sel melalui 3 jalan:
a. Difusi melalui pori-pori membran atau melalui matrik membran itu sendiri.
b. Transport aktif melalui membran, suatu mekanisme tempat sistem enzim dan zat pembawa
khusus zat-zat melalui membran.
c. Endositosis, suatu mekanisme membran menelan cairan ektrasel dan isinya, transpor zat-zat
melalui membran merupakan fungsi khusus sel.
Endositosis merupakan fungsi khusus sel;
1) Fagositosis; penelanan partikel besar oleh sel seperti bakteri, sel-sel lain dan partikel
degenerasi jaringan.
2) Pinositosis; pengambilan cairan oleh sel yang bersentuhan dengan membran sel. Dua zat
yang paling penting dalam hal ini adalah protein dan larutan elektrolit kuat.

3. Pembelahan sel
Pembelahan sel berhubungan dengan pertumbuhan dan pergantian di dalam jaringan.
Pembelahan sel baik pembelahan sitoplasma maupun pembelahan inti sel pada umumnya
terjadi bersamaan yang menghasilkan sel berinti ganda, misalnya pada sel hati. Dan sel
somatik, pembelahan inti terjadi dengan mitosis didahului dengan replikasi DNA untuk
menjamin agar masing-masing sel anak mengandung gen DNA yang identik dengan sel
induknya.

a. Pembelahan sel mitosis


Pembelahan ini terjadi di sel somatik. Proses pembelahan sel somatik menjadi dua sel anak
identik dengan sel induk. Tahapan-tahapan pembelahan sel mitosis diantaranya: profase,
metafase, anafase, dan telofase.

b. Pembelahan sel meiosis


Pada meiosis sel benih pria, sitokinesis (pembelahan sitoplasma) menghasilkan sitoplasma
yang rata pada keempat sel (2 sel mengandung 22 kromosom + X dan 2 sel lainnya
mengndung 22 + Y). Pada sel wanita semua mengandung 22+Y, bagian sitoplasma tidak rata

12 | P a g e
dan hanya mengandung lebih banyak sitoplasma. Variasi genetik dapat terjadi pada meiosis
dengan tertukarnya segmen-segmen kromoson homolog selama pembelahan reduksi.

B. JARINGAN
Jaringan merupakan sekumpulan sel-sel yang pekerjaan tersusun menjadi satu dan mempunyai
fungsi tertentu.
Jaringan diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu jaringan penutup dan jaringan
penunjang.

1. Jaringan Penutup
Jaringan penutup adalah jaringan yang menutupi tubuh bagian luar dan tubuh bagian dalam
yang terdiri dari jaringan epitel dan jaringan endotel.

a. Jaringan Epitel
Jaringan epitel adalah jaringan penutup yang menutupi tubuh atau permukaan tubuh bagian
luar dan bagian dalam yang berhubungan dengan udara. Di dalam jaringan ini terdapat
pembuluh darah di antara sel-selnya sehingga jaringan epitel terdapat di permukaan kulit
selaput lendir, jalan pernafasan, dan pencernaan. Bentuk jaringan epitel terdiri dari: berbentuk
pipih (epitel skuamosa), berbentuk kubus (epitel kuboidea), dan berbentuk siilnder (epitel
kolumnar).
Fungsi jaringan epitel:
1) Proteksi, melindungi jaringan yang ada di bawahnya.
2) Absorpsi, menghisap zat-zat yang ada di luarnya.
3) Sekresi, mengeluarkan zat-zat yang berguna bagi tubuh berupa kelenjar eksokrin.
4) Menerima rangsangan dari luar.
5) Ekskresi, yaitu mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi.
6) Filtrasi, menyaring zat-zat.

Jaringan epitel menurut jenisnya dibagi menjadi jaringan epitel membran dan jaringan epitel
glandular (khusus untuk sekresi).

1) Jaringan epitel membran


a) Jaringan epitel sederhana yang menutupi lapisan setebal satu sel. Macam-macam jaringan
epitel sederhana: epitel skuamosa, epitel kuboidea, dan epitel kolumnar.
b) Jaringan epitel berlapis palsu (majemuk), mempunyai lapisan setebal satu sel. Bila hanya
dilihat sepintas terdiri dari beberapa lapis sel. Jaringan epitel berlapis, susunannya berlapis
sempurna.

2) Jaringan epitel glandular


a) Jaringan epitel kelenjar eksokrin. Jaringan ini mengirimkan hasil sekresinya ke tempat yang
memerlukan, contoh pankreas.

13 | P a g e
b) Jaringan epitel kelenjar endokrin. Jaringan ini mengirimkan hasil sekresinya langsung ke
dalam pembuluh darah.

b. Jaringan Endotel
Jaringan endotel yaitu jaringan penutup yang menutupi tubuh bagian dalam yang tidak
berhubungan dengan udara. Bentuk dan susunannya hampir sama dengan jaringan epitel yang
kebanyakan sebagai epitel sederhana yang bentuknya gepeng (skuomosa). Jaringan ini
terdapat pada permukaan dalam dinding pembuluh darah, pembuluh limfe dan dinding
jantung bagian dalam.

2. Jaringan Penunjang
Jaringan penunjang adalah sekumpulan sel khusus yang serupa bentuknya, besarnya dan
pekerjaannya, yang berfungsi menunjang dan menyokong berbagai susunan tubuh yang ada di
sekitarnya.
a. Jaringan ikat
Jaringan yang di antara sel-selnya terdapat banyak zat interseluler yang terdiri dari serabut-
serabut kenyal dan serabut kolagen.
Fungsi jaringan ikat:

1) Membuat bahan-bahan interselular.


2) Membuat sel-sel darah.
3) Fagositosis, memakan bakteri atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
4) Membuat antibodi (zat kekebalan).
5) Membuat heparin yang berfungsi untuk pembekuan darah selama di dalam salurannya.

Macam jaringan ikat


1) Jaringan ikat embrional, jaringan ikat yang selnya berbentuk bintang dan zat interselularnya
menyerupai selai, terdapat pada embrio dan sekeliling tali pusat.
2) Jaringan ikat areolar. Jaringan ikat yang sel-selnya satu sama lain terpisah oleh zat selai cair
yang di dalamnya banyak mengandung serabut seperti jala. Fungsinya sebagai tempat
penyimpanan air dan penting pada peristiwa peradangan.
3) Jaringan ikat gembur. Fungsinya sebagai bahan penahan, pelindung, dan cadangan
makanan.
4) Jaringan ikat fibrosa. Fungsinya sebagai penunjang, pembungkus, dan penghubung antara
jaringan.
5) Jaringan ikat kenyal. Jaringan ikat yang di antara sel-selnya banyak mengandung serabut
kenyal, sifatnya elastis, terdapat pada dinding pembuluh darah, fungsinya memberikan
kekenyalan pada jaringan.

14 | P a g e
b. Jaringan rawan (kartilago)
Jaringan ini banyak mempunyai lubang kecil di dalamnya, banyak terdapat sel-sel rawan,
sifatnya lebih padat dan lebih kuat daripada jaringan biasa, elastis dan mudah dibengkokkan.
Sel-selnya disebut kondrosit dan sel yang masih muda disebut kondroblas.
Fungsi jaringan rawan:
1) Penutup ujung-ujung tulang, misalnya tulang iga.
2) Pada embrio sebagai penyangga sementara yang kemudian akan berubah menjadi tulang
keras.
3) Sebagai penyangga, misalnya tulang hidung, telinga.
4) Penyambung antara tulang, misalnya sendi.
Macam jaringan tulang rawan, diantaranya:
1) Kartilago hialin, banyak mengandung serabut-serabut hialin (tulang rawan bening),
warnanya kehijau-hijauan dan licin, terdapat pada ujung sendi, rawan hidung, antara tulang
rusuk dan tulang dada, badan embrio, larings, trakea, dan bronkus.
2) Kartilago elastis, banyak mengandung serabut-serabut elastis, warnanya kekuningan,
terdapat di daun telinga, epiglotis, dan saluran Eustachius.
3) Kartilago fibrosa, banyak mengandung serabut-serabut fibrosa, terdapat antara ruang tulang
belakang dan simfisis.
Tulang rawan banyak mengandung zat-zat interselular CaCO3, sifatnya kenyal, elastis, tidak
mudah patah tetapi mudah dibengkokkan.

c. Tulang Keras
Jaringan paling keras mengandung garam kapur fosfat yang terdiri dari sel dan matriks
intersel mengandung serat kolagen dan unsur anorganik.
Fungsi jaringan tulang;
1) Menjaga berdirinya tubuh.
2) Membentuk rongga untuk penyimpanan organ-organ yang halus.
3) Membentuk persendian.
4) Sebagai tempat melekatnya ligament dan otot.

d. Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri dari sel-sel otot yang bentuknya panjang dan ramping. Tiap-tiap sel otot
mempunyai serabut otot dan beberapa serabut otot ini dikumpulkan menjadi sebuah alat tubuh
yang disebut otot (daging).
Bentuk dan fungsi otot, terdiri dari:
1) Otot serat lintang/otot lurik. Terdiri dari sel-sel otot yang di dalamnya menyerupai garis-
garis melintang, warnanya merah tua, dan dapat berkontraksi menurut kemauan kita (termasuk
otot sadar) terdapat hamper di seluruh badan atau menjadi dinding badan.
2) Otot polos. Terdiri dari sel otot yang bentuknya licin, tidak mempunyai garis lintang, dapat
berkontraksi (menguncup dan mengembang), tidak menurut kemauan kita (otot tak sadar),

15 | P a g e
misalnya terdapat pada dinding saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, dan saluran alat
kandungan.
3) Otot jantung. Bentuknya serat lintang tetapi berkontraksi tidak di bawah pengaruh kemauan
kita (fungsinya seperti otot polos). Tiap-tiap otot mempunyai empal dan pada kedua ujungnya
terdapat urat otot yang warnanya putih.
Fungsi jaringan otot:
1) Kebanyakan terlibat dalam volunter tulang dan tendo.
2) Pengendalian primer dimulai oleh neuron motorik medulla spinalis.
3) Beberapa kontraksi otot sklet adalah involenter, misalnya kedipan mata.

e. Jaringan Saraf
Jaringan saraf terdiri dari sel saraf yang panjang dan halus mempunyai inti dalam
protoplasmanya yang agak tebal. Bentuk sel saraf seperti bintang, dan mempunyai ekor
panjang. Fungsi dari sel saraf untuk menghantarkan sinyal yang disebut impuls saraf. Dendrit
menghantarkan impuls dari ujungnya menuju bagian neuron yang lainnya. Akson
menghantarkan impuls menuju neuron lainnya atau menuju efektor, suatu struktur (misalnya
sel otot) yang merupakan respon tubuh

f. Jaringan cairan
Darah sebagai jaringan yang bentuknnya cair dan terdiri dari cairn darah dan sel darah yang
terapung dalam cairan tersebut. Darah terbagi menjadi dua bagian yaitu :
1) Bagian yang cair, warnanya kuning terdapat disebut plasma darah yang didalamnya
mengandung zat makanan dan zat antibodi.
2) Bagian yang membeku, warnanya merah tua disebut bekuan darah, didalamnya terdiri dari
sel darah merah (eritrosit), sel pembeku darah (trombosit), sel darah putih (leukosit) dan
fibrin.

16 | P a g e
BAB 3

TRANSPORT MEMBRAN SEL


Struktur membran sel yang tersusun atas 50% protein dan 50% lemak. Protein dalam
membran sel terbagi 2, yaitu protein ekstrinsik (perifer) dan protein intrinsik (integral).
Protein intrinsik adalah protein yang tersembul antara 2 lapis fosfolipid, menghuni permukaan
dalam membran sel, dan bersifat hidrofobik (menolak air), sedangkan protein ekstrinsik
adalah protein yang tenggelam di antara 2 lapisan fosfolipid, menghuni permukaan luar
membran sel, dan bersifat hidrofilik (suka air).

Karena struktur dan sifat penyusun membran sel yang demikian, membran sel kemudian
menjadi bersifat semi atau selektif permeabel yang artinya membran sel hanya bisa dilewati
air atau zat terlarut melalui mekanisme transpor. Mekanisme transpor melalui membran sel
sendiri dibedakan menjadi 2 yaitu transpor aktif dan transpor pasif.

1. Transpor Aktif

Transpor aktif adalah proses transpor melalui membran sel yang membutuhkan energi dalam
melakukan aktivitasnya. Energi tersebut berupa adenosin trifosfat (ATP) yang dihasilkan dari
respirasi sel. Dengan ATP akan terjadi pemaksaan terhadap zat untuk dapat melewati
membran melalui perlawabab terhadap gradien konsentrasinya.

Transpor aktif melalui membran sel digolongkan menjadi endositosis dan eksositosis.
Endositosis adalah peristiwa pembentukan kantong membran sel ketika partikel ditransfer ke
dalam sel. Sedangkan Eksositosis adalah kebalikan dari endositosis. Eksositosis adalah
peristiwa pembentukan kantong membran sel ketika partikel ditransfer ke luar sel. Untuk lebih
jelasnya mengenai endositosis dan eksositosis, Anda dapat melihat gambar ilustrasi di bawah
ini atau berkunjung ke artikel ini.

2.Transpor Pasif

Transpor pasif ialah proses transpor melalui membran sel yang tidak membutuhkan energi.
Transpor pasif terjadi dikarenakan adanya perbedaan konsentrasi antara 2 zat atau larutan di
bagian dalam dan luar sel. Transpor pasif sendiri terbagi lagi menjadi 3 mekanisme yaitu
difusi, osmosis, dan difusi terbantu.

c.Difusi

Difusi adalah transpor pasif atau perpindahan zat melewati membran dari titik yang
berkonsentrasi tinggi ke titik yang memiliki konsentrasi rendah. Contoh difusi dapat
ditemukan pada hewan uniseluler yang mengambil oksigen dari habitatnya. Oksigen berdifusi
dan masuk ke dalam hewan uniseluler tersebut akibat konsentrasi oksigen di habitatnya lebih
tinggi dari pada konsentrasi oksigen di dalam tubuhnya.

17 | P a g e
b. Osmosis

Osmosis adalah transpor pasif atau perpindahan air melalui membran selektif permeabel
akibat adanya tekanan osmotik dari larutan hipotonis (larutan dengan konsentrasi rendah) ke
larutan hipertonis (larutan dengan konsentrasi tinggi). Contoh osmosis dapat ditemukan pada
larutan garam, gula, dan larutan lainnya. Saat dimasukkan ke dalam alat pengukur tekanan
osmotik (osmometer), semua larutan tersebut bakal menunjukkan nilai tekanan osmotik
tertentu.

c. Difusi terbantu

Difusi terbantu adalah transpor pasif atau perpindahan zat melalui membran selektif
permeabel yang terjadi karena bantuan enzim (protein). Contoh difusi terbantu dapat kita lihat
pada bakteri E. coli. Bila dipindah ke media yang mengandung laktosa, metabolisme bakteri
tersebut akan menurun akibat membran selnya bersifat impermeabel terhadap laktosa. Akan
tetapi, selang beberapa waktu, enzim permease akan terbentuk di dalam selnya untuk
memudahkan laktosa masuk dan menembus membran sel.

Demikian sekilas pembahasan mengenai mekanisme transpor melalui membran sel. Dapat
disimpulkan bahwa transpor membran sel dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu transpor aktif
dan transpor pasif. Pebedaan kedua cara tersebut terletak pada ada tidaknya energi yang
digunakan untuk melakukan pemindahan zat melalui membran sel.

18 | P a g e
BAB 4

ENZIM DAN KOENZIM

1. Pengertian Enzim
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.Molekul
awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut
produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut
promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup
cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.

2. Sifat Umum Enzim

Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan senyawa
intermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi aktivasi lebih
rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi
lebih tinggi membutuhkan waktu lebih lama. Enzim umumnya merupakan protein globular
dan ukurannya berkisar dari hanya 62 asam amino pada monomer 4-oksalokrotonat
tautomeras, sampai dengan lebih dari 2.500 residu pada asam lemak sintase.Terdapat pula
sejumlah kecil katalis RNA, dengan yang paling umum merupakan ribosom; Jenis enzim ini
dirujuk sebagai RNA-enzim ataupun ribozim. Aktivitas enzim ditentukan oleh struktur tiga
dimensinya (struktur kuaterner).Walaupun struktur enzim menentukan fungsinya, prediksi
aktivitas enzim baru yang hanya dilihat dari strukturnya adalah hal yang sangat sulit. Secara
spesifik enzim memiliki beberapa sifat yaitu sebagai berikut.

Ø SIFAT UMUM ENZIM

* Sifat Enzim

a. Merupakan protein

b. Merupakan biokatalisator.

c. Mempercepat reaksi kimia dengan jalan menurunkan energy aktivasi yaitu energi awal yang
diperlukan untuk memulai reaksi kimia.

d. Enzim bekerja spesifik artinya untuk mengubah atau mereaksikan suatu zat tertentu
memerlukan zat tertentu pula.

e. Bekerja sangat cepat

19 | P a g e
* Enzim memiliki beberapa sifat, yaitu:

1. Enzim adalah protein, karenanya enzim bersifat thermolabil, membutuhkan pH dan suhu
yang tepat.

2. Enzim bekerja secara spesifik, dimana satu enzim hanya bekerja pada satu substrat.

3. Enzim berfungsi sebagai katalis, yaitu mempercepat terjadinya reaksi kimia tanpa
mengubah kesetimbangan reaksi.

4. Enzim hanya diperlukan dalam jumlah sedikit.

5. Enzim dapat bekerja secara bolak-balik.

6. Kerja enzim dipengaruhi oleh lingkungan, seperti oleh suhu, pH, konsentrasi, dan lain-lain.

3. Manfaat Enzim

Kebanyakan enzim berukuran lebih besar daripada substratnya, tetapi hanya sebagian kecil
asam amino enzim (sekitar 3–4 asam amino) yang secara langsung terlibat dalam katalisis.
Daerah yang mengandung residu katalitik yang akan mengikat substrat dan kemudian
menjalani reaksi ini dikenal sebagai tapak aktif. Enzim juga dapat mengandung tapak yang
mengikat kofaktor yang diperlukan untuk katalisis. Beberapa enzim juga memiliki tapak ikat
untuk molekul kecil, yang sering kali merupakan produk langsung ataupun tak langsung dari
reaksi yang dikatalisasi. Pengikatan ini dapat meningkatkan ataupun menurunkan aktivitas
enzim. Dengan demikian ia berfungsi sebagai regulasi umpan balik.

Sama seperti protein-protein lainnya, enzim merupakan rantai asam amino yang melipat.
Tiap-tiap urutan asam amino menghasilkan struktur pelipatan dan sifat-sifat kimiawi yang
khas. Rantai protein tunggal kadang-kadang dapat berkumpul bersama dan membentuk
kompleks protein. Kebanyakan enzim dapat mengalami denaturasi (yakni terbuka dari
lipatannya dan menjadi tidak aktif) oleh pemanasan ataupun denaturan kimiawi. Tergantung
pada jenis-jenis enzim, denaturasi dapat bersifat reversibel maupun ireversibel

4. Kegunaan Enzim

Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu, keasaman,
kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum
yang berbeda-beda karena enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika
suhu dan keasaman berubah. Di luar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja
secara optimal atau strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim
kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor
adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah yang
meningkatkan aktivitas enzim. Banyak obat dan racun adalah inihibitor enzim.

20 | P a g e
5. MODEL SISI AKTIF ENZIM

Dibagi menjadi 2 Model sisi supaktif Enzim :

· Model “ Kunci dan Gembok”

Enzim sangatlah spesifik. Pada tahun 1894, Emil Fischer mengajukan bahwa hal ini
dikarenakan baik enzim dan substrat memiliki bentuk geometri yang saling memenuhi. Hal ini
sering dirujuk sebagai model "Kunci dan Gembok". Manakala model ini menjelaskan
kespesifikan enzim, ia gagal dalam menjelaskan stabilisasi keadaan transisi yang dicapai oleh
enzim. Model ini telah dibuktikan tidak akurat, dan model ketepatan induksilah yang sekarang
paling banyak diterima.

· Model Ketepatan Induksi

Diagram yang menggambarkan hipotesis ketepatan induksi. tapak aktif. Tapak aktif akan
terus berubah bentuknya sampai substrat terikat secara sepenuhnya, yang mana bentuk akhir
dan muatan enzim ditentukan. Pada tahun 1958, Daniel Koshland mengajukan modifikasi
model kunci dan gembok: oleh karena enzim memiliki struktur yang fleksibel, tapak aktif
secara terus menerus berubah bentuknya sesuai dengan interaksi antara enzim dan substrat.
Akibatnya, substrat tidak berikatan dengan tapak aktif yang kaku. Orientasi rantai samping
asam amino berubah sesuai dengan substrat dan mengijinkan enzim untuk menjalankan fungsi
katalitiknya. Pada beberapa kasus, misalnya glikosidase, molekul substrat juga berubah sedikit
ketika ia memasuki Enzim dapat bekerja dengan beberapa cara, yang kesemuaannya.

Menurunkan energi aktivasi dengan menciptakan suatu lingkungan yang mana keadaan
transisi terstabilisasi. Menurunkan energi keadaan transisi tanpa mengubah bentuk substrat
dengan menciptakan lingkungan yang memiliki distribusi muatan yang berlawanan dengan
keadaan transisi. Menyediakan lintasan reaksi alternatif. Contohnya bereaksi dengan substrat
sementara waktu untuk membentuk kompleks Enzim-Substrat antara.

Beberapa enzim tidak memerlukan komponen tambahan untuk mencapai aktivitas penuhnya.
Namun beberapa memerlukan pula molekul non-protein yang disebut kofaktor untuk
berikatan dengan enzim dan menjadi aktif Kofaktor dapat berupa zat anorganik organik
(contohnya flavin dan heme). Kofaktor dapat berupa gugus prostetik yang mengikat dengan
kuat, ataupun koenzim, yang akan melepaskan diri dari tapak aktif enzim semasa reaksi.
(contohnya ion logam) ataupun zat

Enzim yang memerlukan kofaktor namun tidak terdapat kofaktor yang terikat dengannya
disebut sebagai apoenzim ataupun apoprotein. Apoenzim beserta dengan kofaktornya disebut
holoenzim (bentuk aktif). Kebanyakan kofaktor tidak terikat secara kovalen dengan enzim,
tetapi terikat dengan kuat. Namun, gugus prostetik organik dapat pula terikat secara kovalen
(contohnya tiamina pirofosfat pada enzim piruvat dehidrogenase). Istilah holoenzim juga

21 | P a g e
dapat digunakan untuk merujuk pada enzim yang mengandung subunit protein berganda,
seperti DNA polimerase. Pada kasus ini, holoenzim adalah kompleks lengkap yang
mengandung seluruh subunit yang diperlukan agar menjadi aktif.

Hal- hal yang berkaitan dengan enzim dipelajari dalam enzimologi. Dalam dunia pendidikan
tinggi, enzimologi tidak dipelajari tersendiri sebagai satu jurusan tersendiri tetapi sejumlah
program studi memberikan mata kuliah ini. Enzimologi terutama dipelajari dalam kedokteran,
ilmu pangan, teknologi pengolahan pangan, dan cabang-cabang ilmu pertanian.

Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu, keasaman,
kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum
yang berbeda-beda karena enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika
suhu dan keasaman berubah. Di luar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja
secara optimal atau strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim
kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor
adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator obat dan racun adalah
inihibitor enzim. adalah yang meningkatkan aktivitas enzim.

6. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ENZIM

Ada empat factor yang mempengaruhi kerja enzim yaitu temperature, PH, konsentrasi dan
inhibitor.

* Temperatur

Karena enzim tersusun dari protein maka enzim sangat peka terhadap temperature.
Temperature yang terlalu tinggi dapat menyebabkan denaturasi protein. Temperature terlalu
rendah dapat menghambat reaksi. Pada umumnya, temperature optimum enzim adalah 30 – 40
0C.

Kebanyakan enzim tidak menunjukkan reaksi jika suhu turun sampai sekitar 00C, namun
enzim tidak rusak. Jika suhu normal kembali, maka enzim akan aktif kembali. Enzim tahan
pada suhu rendah, namun dapat rusak di atas suhu 500C.

* Perubahan PH

Enzim juga sangat terpengaruh oleh pH. Perubahan pH dapat mempengaruhi perubahan pH
dapat mempengaruhi perubahan asam amino kunci pada sisi aktif enzim sehingga
menghalangi sisi aktif bergabung dengan subtratnya. pH optimum yang diperlukan berbeda –
beda, tergantung pada jenis enzimnya.

Konsentrasi Enzim dan Substrat

22 | P a g e
Agar reaksi berjalan optimum, maka perbandingan jumlah antara enzim dan substrat harus
sesuai. Jika enzim terlalu sedikit dan substrat terlalu banyak, reaksi akan berjalan lambat dan
bahkan ada substrat yang terkatalisasi. Semakain banyak enzim, reaksi akan semakin cepat.

* Inhibitor Enzim

Seringkali kerja enzim dihambat oleh suatu zat yang disebut Inhibitor. Jika inhibitor
ditambahkan ke dalam campuran enzim dan substrat, kecepatan reaksi akan turun. Cara kerja
inhibitor ini adalah berikatan dengan enzim dan membentuk kompleks enzim – inhibitor yang
masih mampu atau tidak mampu berikatan dengan substrat.

Ada dua jenis inhibitor yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif.

* Inhibitor kompetitif

Pada penghambatan ini, zat – zat penghambatan mempunyai stuktur yang mirip dengan
substrat. Dengan demikian baik substrat maupun zat penghambat berkompetisi atau bersaing
untuk bergabung dengan sisi aktiv enzim. Jika zat penghambat lebih dulu berikatan dengan
sisi aktif enzim, maka substrat tidak dapat lagi berikatan dengan sisi aktif enzim.

* Inhibitor Nonkompetitif

Pada penghambatan ini, substrat sudah tidak dapat berikatan dengan kompleks enzim –
inhibitor, karena sisi aktif enzim berubah.

A. KOENZIM

Koenzim adalah suatu molekul organik yang merupakan kobaktor non protein dari enzim,
yang dibutuhkan untuk fungsi katalitiknya. Kobaktor enzim walaupun jumlahnya kecil dalam
sel tetapi sangat esensial bagi kerja beberapa enzim, dan oleh karena itu memegang peranan.

Koenzim adalah kofaktor berupa molekul organik kecil yang mentranspor gugus kimia atau
elektron dari satu enzim ke enzim lainnya. Contoh koenzim mencakup NADH, NADPH dan
adenosina trifosfat. Gugus kimiawi yang dibawa mencakup ion hidrida (H–) yang dibawa oleh
NAD atau NADP+, gugus asetil yang dibawa oleh koenzim A, formil, metenil, ataupun gugus
metil yang dibawa oleh asam folat, dan gugus metil yang dibawa oleh S-adenosilmetionina.
Beberapa koenzim seperti riboflavin, tiamina, dan asam folat adalah vitamin. Oleh karena
koenzim secara kimiawi berubah oleh aksi enzim, adalah dapat dikatakan koenzim merupakan
substrat yang khusus, ataupun substrat sekunder. Sebagai contoh, sekitar 700 enzim diketahui
menggunakan koenzim NADH. Regenerasi serta pemeliharaan konsentrasi koenzim terjadi
dalam sel. Contohnya, NADPH diregenerasi melalui lintasan pentosa fosfat, dan S-
adenosilmetionina melalui metionina adenosiltransferase.

Ø Koenzim dan hubungannya dengan beberapa vitamin :

23 | P a g e
1. Koenzim: molekul organic kecil, tahan terhadap panas yang mudah terdisosiasi dan
dapat dipisahkan dari enzimnya dengan cara dialysis. Contoh: NAD, NADP, ATP.

2. Vitamin: golongan senyawa kimia yang terdapat dalam jumlah kecil makanan tetapi
mempunyai arti penting, sebab jika kekurangan vitamin maka akan menimbulkan penyakit
seperti beri-beri, skorbut, rabun senja, dan lain-lain.

3. Hubungan keduanya adalah beberapa koenzim mempunyai struktur yang mirip dengan
vitamin tertentu. Pada koenzim tertentu molekul vitamin menjadi bagian dari molekul
tersebut. contohnya ada 9, salah satumya Niasin. Niasin adalah nama vitamin yang beberapa
molekul nikotinamida/asam nikotinat. Niasin terdapat dalam jaringan hewan maupun
tumbuhan. Daging adalah bahan makanan yang mengandung banyak niasin. Molekul
nikotinamida terdapat sebagai bagian dari molekul NAD+ atau NADP+ yang merupakan
koenzim. Penting dalam metabolisme sel.

24 | P a g e
BAB 5

SISTEM IMUNITAS
Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh merupakan suatu sistem perlindungan secara
biologis yang ada di dalam tubuh manusia dengan tujuan untuk menangkal radikal bebas yang
menyerang sehingga seorang individu akan terhindar dari penyakit. Apabila sistem ini dapat
bekerja dengan baik, maka seseorang akan terhindar dari serangan virus ataupun bakteri,
bahkan dapat mencegah dari serangan kanker.

Akan tetapi, apabila sistem ini tidak bekerja dengan baik atau dalam kondisi yang lemah,
maka kekebalan tubuh individu tersebut akan mudah terserang penyakit. Hal yang ditakutkan
ketika sistem ini melemah adalah dapat meingkatkan resiko terserang penyakit kanker. Artikel
terkait : Peranan Virus yang Menguntungkan dan Merugikan Makhluk Hidup

A. Fungsi Sistem Imun

Suatu sistem dalam tubuh tentu memiliki fungsi masing masing, sama halnya dengan sistem
hormon pada manusia. Dan berikut adalah fungsi dari sistem imunitas tersebut:

 .Sistem Pertahanan

Fungsi utama dari sistem ini adalah sebagai sistem pertahanan tubuh, baik itu penyakit yang
dapat menular atau yang disebabkan oleh virus dan bakteri.

 .Keseimbangan Homeostatis

Homeostatis adalah keseimbangan yang ideal dalam tubuh yang berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan tubuh dengan cara berinteraksi dengan seluruh sistem yang terdapat dalam tubuh.
Sehingga imunitas ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan homeostatis agar bekerja
dengan baik.

 Perbaikan Jaringan

Fungsi ketiga adalah untuk memperbaiki jaringan dengan cara mengeliminasi jaringan sel
yang sudah mati atau rusak dalam tubuh. Selain itu juga untuk mengeliminasi sel yang tidak
normal.

 Pembagian Sistem Imun

Sistem kekebalan tubuh pada manusia terbagi atas 2 macam, diantaranya adalah didasarkan
pada pertahanan non spesifik dan pertahanan spesifik. Berikut adalah penjabaran dari masing
masing pertahanan tersebut.

25 | P a g e
 Pertahanan Non Spesifik

Pengertian dari sistem pertahanan non spesifik adalah sistem pertahanan tubuh dengan tidak
membedakan antara mikorbia patogen satu dengan yang lain. Pertahanan non spesifik ini
terdiri atas pertahanan fisik, mekanis, kimiawi dan biologi.

Adapun ciri dari sistem ini adalah:

 Tidak begitu selektif


 Tidak dapat mengingat infeksi sebelumnya
 Eksposurnya menjadikan respon yang maksimal

a. Pertahanan Non Spesifik External :

1. Pertahanan Fisik

Pertahanan fisik merupakan pertahanan yang terdapat diluar tubuh seperti kulit dan membran
moksa yang bertugas sebagai benteng utama mencegah masuknya patogen ke dalam tubuh.
Dimana seperti yang telah kita ketahui bahwa kulit terdiri atas sel sel yang sangat rapat
sehingga sangat menyulitkan bagi patogen untuk masuk kedalamnya.

Di kulit juga terdapat keratin dan sedikit air untuk menghambat pertumbuhan dan
perkembangbiakkan suatu mikroba. Sedangkan membran mukosa sendiri dapat ditemukan di
saluran utama tubuh seperti sistem pernapasan pada manusia, pencernaan dan kelamin.
Membran ini bertugas untuk menjadi benteng pertahanan kedua agar patogen tidak masuk ke
dalam tubuh.

2. Pertahanan Mekanis

Pertahanan mekanis adalah pertahanan yang dapat ditemukan di bagian hidung dan trakea
kita, yaitu rambut dan silia. Rambut rambut halus yang terdapat pada hidung berfungsi
sebagai filter atau penyaring udara yang masuk dari luar menuju dalam tubuh, sedangkan silia
berfungsi sebagai sapu untuk menangkap partikel yang berbahaya dalam lendir, sehingga
nantinya dapat dikeluarkan lagi.

3. Pertahanan Kimiawi

Pertahanan kimiawi adalah pertahanan yang berasal dari membran moksa dan kulit dengan
menghasilkan senyawa sekret. Sekret merupakan zat yang tersusun atas senyawa kimia yang
dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Dalam hal ini, kulit kita yang menghasilkan
minyak dan keringat akan memberikan pH 3-5 yang dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan mikroorganisme di kulit kita. Kemudian, air lur, air mata dan sekresi mukosa

26 | P a g e
yang mengandung enzim lisozim ini memiliki fungsi untuk memberantas bakteri dengan cara
hidrolosis dinding selnya hingga bakteri tersebut mati.

4. Pertahanan Biologis

Pertahanan Biologis merupakan pertahanan yang dilakukan oleh beberapa bakteri yang hidup
di kulit akan tetapi tidak berbahaya. Adanya bakteri dalam kulit tersebut dapat memberikan
benteng pertahanan agar bakteri patogen tidak masuk dan tidak mendapatkan nutrisi.

b. Pertahanan Non Spesifik Internal :

Pertahanan tubuh yang dipicu oleh sinyal kimia atau diaktifkan oleh sistem imun bawaan yang
menggunakan protein antimikroba (dapat menyerang bakteri sampai bakteri lisis/menghambat
reproduksi bakteri), sel natural killer (langsung menyerang patogen tanpa perlu aktivasi), atau
sel fagosit (monosit & neutrofil)

 Sistem Pertahanan Spesifik

Sistem pertahanan spesifik adalah sistem pertahanan tubuh yang peka terhadap patogen
tertentu yang sudah masuk kedalam tubuh manusia setelah melewati sistem pertahanan non
spesifik. Adapun ciri dari sistem ini adalah:

 Sangat selektif
 Dapat mengingat infeksi sebelumnya
 Reaksi antara semua benda asing berbeda beda
 Melibatkan antibodi dan pembentukan sel

1. Limfosit

Salah satu bagian dari sistem pertahanan spesifik adalah limfosit. Limfosit pada sistem ini
terbagi atas 2 macam, yaitu limfosit B atau sering disebut sebagai sel B dan limfosit T atau sel
T. Berbeda dengan sel B yang proses pembentukan dan pematangannya semuanya terjadi di
sumsum tulang, sel T ini pembentukannya berada di sumsum tulang, akan tetapi
pematangannya di kelenjar timus.

Sel B yang memiliki fungsi sebagai pembentuk antibodi ini ternyata terbagi atas 3 macam,
yaitu:

Sel B pengingat – Merupakan sel B yang bertugas untuk mengingat semua antigen yang sudah
pernah masuk kedalam tubuh dan menstimulasi pembentukan sel B plasma apabila terjadi
infeksi selanjutnya.

27 | P a g e
Sel B pembelah – Merupakan sel B yang bertugas untuk membentuk sel B pengingat dan sel
B plasma.

Sel B plasma – Merupakan sel B yang memiliki tugas utama untuk membentuk antibodi.
( baca : Pengertian Antigen dan Antibodi )

Jika sel B memiliki tugas sebagai pembentuk antibodi, maka sel T bertugas sebagai
pembentuk kekebalan seluler, selain itu terdapat tugas lain seperti ikut membantu dalam
proses produksi antibodi bersamaan dengan sel B plasma. Sel T sendiri terbagi atas 3 macam,
yaitu:

Sel T supersor – Merupakan sel T yang bertugas untuk menghentikan dan menurunkan respon
imun dengan cara mengurangari aktivitas dari sel T pembunuh serta menurunkan produksi
antibodi pada seseorang. Biasanya sel ini bekerja apabila infeksi sudah tertangani.

Sel T pembunuh – Merupakan sel T yang bertugas untuk menyerang patogen yang sudah
masuk dalam tubuh, sel kanker serta sel tubuh yang sudah terinfeksi bakteri.

Sel T pembantu – Merupakan sel T yang bertugas untuk menstimulasi pembentukan sel B dan
sel T.

2. Antibodi

Antibodi atau immuniglobulin adalah sistem pertahanan yang akan dibentuk ketika ada
antigen yang masuk atau dapat disebut sebagai serumnya antigen. Apa itu antigen ? Antigen
merupakan sejenis patogen, mereka sama sama berbahaya apabila tidak dicegah. Antigen
adalah senyawa kimia berupa protein yang dapat ditemukan di sel kanker atau sel asing yang
masuk.

Cara kerja dari antibodi adalah dengan mengikat langsung antigen tersebut, lalu akan diproses
lebih lanjut oleh makrofag untuk dihancurkan. Karena antibodi tertentu akan bekerja pada
penyakit spesifik, maka perlu banyak antibodi untuk menangani berbagai jenis penyakit yang
masuk pula.

Antibodi sendiri tersusun atas 2 gugus rantai polipeptida, yaitu 2 rantai berat dan 2 rantai
ringan. Masing masing rantai tersebut nantinya akan saling berhubungan satu sama lain dan
membentuk kromosom Y. Dimana disetiap lengan yang terdapat pada kromosom tersebut
digunakan sebagai tempat pengikat antigen.

28 | P a g e
B. Organ – Organ Yang Berperan Dalam Sistem Imun

 Hati

Tempat pembentukan limfosit selama pertengahan kehidupan janin

 Sumsum Tulang

-Tempat pembentukan leukosit secara umum (granulosit & granulosit)

-Tempat pematangan sel limfosit β

 Timus

Tempat pematangan sel limfosit T

 Jaringan Limfa

Terdiri dari nodus-nodus limfa (limfa, timus, tonsil)

C. Respon Imun Pada Sistem Imun Adaptif

1. Respon Imun Primer\

Memiliki reaksi yang lambat. Dimulai saat sel βdan sel T berikatan dengan protein asing
pertama kali. Setelah dirangsang oleh sel T helper maka sel β mulai meniru/
berdiferensiasi menjadi sel β plasma untuk membentuk antibody, sel memory. Disisi lain
antigen juga berkembang biak sehingga menyebabkan gejala penyakit.

2. Respon Imun Sekunder

Terjadi apabila antigen menginduksi tubuh kembali, kemudian sel memory segera
merespon & mulai berkembang biak menjadi sel plasma untuk menghasilkan antibody.

D. Jenis – Jenis Antibody / Imunoglobulin

1. IgG
Bereda dalam darah & semua cairan tubuh. Berupa antibody yang paling banyak terdapat
di dalam tubuh (75%-80%) dari seluruh antibody adalah IgG . Memiliki molekul terkecil
diantara antibody lainnya. Menggunakan aliran darah untuk menuju ke lokasi keberadaan
antigen. IgG dapat menembus plasenta ibu hamil sehingga janin yang ada di dalam rahim
bisa mendapatkan kekebalan pasif secara alami dari ibu

29 | P a g e
2. IgA
Jumlah lebih sedikit (10-15%). Bisa meng-aglutinasi antigen. Terdapat di bagian tubuh
yang dilapisi selaput lendir ex, hidung, mata, air liur, telinga, vagina, getah lambung,
sekresi usus.
3. IgM
Memiliki molekul terbesar diantara yang lainnya. Jenis antibody pertama yang
melakukan penyerangan terhadap antigen (respond imun primer). Terdapat di aliran
darah, cairan getah bening, permukaan sel β . Keberadaan IgM dalam darah
mengindikasikan adanya penyakit akut dalam tubuh.
4. IgE
Terdapat di paru-paru, kulit, selaput lender. Menyebabkan tubuh bereaksi terhadap zat
asing. Kandungan IgE sangat tinggi pada penderita alergi. Bertugas memanggil pasukan
lain untuk menyerang antigen.
5. IgD
Jumlahnya paling sedikit dalam tubuh (1%). Berlokasi di jaringan yang melapisi perut
atau dada, darah, getah bening, permukaan sel β, menempel di permukaan sel T.
Merupakan reseptor aktivasi sel β . Membantu sel T untuk menangkap antigen

E. Penyakit – Penyakit Dalam Sistem Imun

1. Imuno Difisiensasi
Ketidakmampuan tubuh memberikan respon imun yang normal, Pada umumnya
disebabkan oleh penyakit-penyakit genetik (down syndrome), HIV, malnutrisi, kanker.
2. Autoimun
Penyakit yang terjadi akibat antibody menyerang sel-sel atau jaringan sehat pada
tubuhnya sendiri.
Contoh:
 reumatik : antibody yang menyerang persendian
 Lupus : antibody menempel pada jaringan di seluruh tubuh penderita sehingga jaringan di
seluruh tubuhnya rusak
 Diabetes melitus tipe 1: antibody menghancurkan sel β pankreas sehingga pankreas tidak
bisa memproduksi insulin
 Multiple sklerosis : antibody menyerang lapisan pelindung di sekitar saraf

30 | P a g e
BAB 6

SISTEM PEREDARAN DARAH


A.Pengertian Peredaran Darah

Sistem peredaran darah atau biasa disebut sistem kardiovaskular yaitusuatu sistem organ yang
bemiliki fungsi memindahkan zat ke sel dan dari sel. Sistem ini membantu stabilisasi suhu dan
pH tubuh (bagian dari homeostasis).

Sistem peredaran darah juga merupakan bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh
darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem inilah yang menjamin kelangsungan hidup
organisme, didukung metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia
dan fisiologis cairan tubuh.

a. darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida pada arah yang
berlawanan

b. yang diangkut dari nutrisi berasal DARI pencernaan misalnyalemak, gula dan protein dari
saluran pencernaan pada jaringan untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan, diproses
atau disimpan.

Metabolit yang dihasilkan seperti urea atau asam urat lalu kemudian diangkut ke jaringan lain
atau organ-organ ekskresi . Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan
tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.

Peredaran darah terdiri dari dua jenis yaitu:

 Peredaran darah terbuka


Peredaran darah di luar pembuluh darah akibat pembuluh darah belum terbentuk secara
sempurna sehingga jantung mengalirkan darah ke rongga-rongga tubuh .

 Peredaran darah tertutup


Peredaran darah mengalir di dalam pembuluh darah
Peredaran darah tunggal
Peredaran darah ganda

Komponen Utama sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah manusia mempunyai tiga komponen uatama yang saling berkaitan.
Tiga komponen ini mengatur jalannya pengangkutan dan menerima kembali darah ke dan dari
seluruh tubuh.

31 | P a g e
Berikut adalah tiga komponen utama sistem sirkulasi darah manusia:

1. Jantung

Sel darah diproduksi dalam sumsum tulang. Dan jantung merupakan organ paling vital pada
sistem peredaran darah yang memiliki fungsi memompa dan menerima darah ke seluruh
tubuh.

Letak jantung tepat berada antara paru-paru. Lebih tepatnya di tengah dada, di bagian
belakang kiri tulang dada. Ukuran jantung sekitar sedikit lebih besar dari kepalan tangan .
yaitu sekitar 200-425 gram.

Jantung terdiri atas empat ruang, yaitu :

 serambi (atrium) kiri


 serambi (atrium) kanan
 bilik (ventrikel) kiri
 bilik (ventrikel) kanan

Jantung mempunyai empat katup yang memisahkan keempat ruang tersebut. Katup jantung
memiliki fungsi menjaga aliran darah yang mengalir ke arah yang benar.

Macam – macam katup jantung :

 Katup trikuspid
 berada di antara atrium kanan dengan ventrikel kanan
 Katup mitral
Berada di antara atrium kiri dengan serambi kiri
 Katup pulmonal
Berada di antar ventrikel kanan dengan pembuluh darah arteri pulmonaris

32 | P a g e
 Katup aorta
Berada di antara ventrikel kiri dengan aorta.

2. Pembuluh Darah

Pembuluh darah merupakan pipa elastis yang juga merupakan bagian dari sistem sirkulasi
darah. Pembuluh memiliki fungsi untuk membawa darah dari jantung dan ke bagian tubuh
lain ataupun sebaliknya.

Terdapat tiga pembuluh darah utama yang ada di jantung, yaitu:

 Arteri

Arteri bertugas membawa darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke bagian tubuh lainnya.
Arteri mempunyai dinding yang elastis hingga bisa menjaga tekanan darah tetap konsisten.

 Vena

pembuluh darah vena membawa darah yang miskin oksigen dari seluruh tubuh untuk kembali
ke jantung. Berbeda dengan arteri, vena mempunyai dinding pembuluh yang lebih tipis.

 Kapiler

pembuluh darah kapiler bertugas menghubungkan arteri terkecil dengan vena terkecil.
Dindingnya tipis sehingga memungkinkan pembuluh darah untuk bertukar senyawa dengan
jaringan sekitarnya

33 | P a g e
3. Darah

Tubuh manusia rata-ratanya mengandung sekitar 4-5 liter darah. Darah memiliki fungsi untuk
mengangkut nutrisi, oksigen, hormon, dan berbagai zat lainnya dari dan ke seluruh tubuh
.Tanpa darah, bisa dipastikan oksigen dan sari makanan sulit disalurkan dengan baik ke
seluruh tubuh.

Darah terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

 Plasma darah

Plasma darah mengisi sekitar 55-60 persen dari volume darah pada tubuh. Tugas yang utama
plasma darah yaitu mengangkut sel-sel darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh .

 Sel darah merah (eritrosit)

Sel darah merah memiliki tugas membawa oksigen dari paru-paru dan diedarkan ke seluruh
tubuh. Sel darah ini juga memiliki tugas mengangkut kembali karbon dioksida dari seluruh
tubuh ke paru-paru lalu dikeluarkan.

 Sel darah putih (leukosit).

Meski mempunyai jumlah yang lebih sedikit dibanding dengan sel darah merah, sel darah
putih mengemban tugas yang cukup besar. Sel darah putih bertanggung jawab melawan
infeksi virus, bakteri, dan jamur yang memicu perkembangan penyakit. Hal ini karna karena
sel darah putih memproduksi antibodi yang membantu memerangi zat asing

 Keping darah (trombosit).

Trombosit mempunyai peran penting pad proses pembekuan darah (koagulasi) ketika tubuh
terluka. Tepatnya, trombosit akan membentuk sumbatan bersama benang fibrin untuk
menghentikan perdarahan sekaligus merangsang pertumbuhan jaringan baru di area luka.

Mekanisme sistem peredaran darah manusia

1. Peredaran darah sistemik

Peredaran darah sistemik umum disebut dengan peredaran darah besar. Peredaran darah ini
dimulai saat darah yang mengandung oksigen dipompa dari bilik kiri jantung ke seluruh
tubuh dan akhirnya akan kembali lagi ke jantung.

Sederhananya, peredaran darah sistemik sebagai aliran darah dari jantung – seluruh tubuh –
jantung.

34 | P a g e
2. Peredaran darah pulmonal

Peredaran darah pulmonal umum disebut dengan peredaran darah kecil. Peredaran darah
pulnomal dimulai saat darah yang mengandung CO2 atau karbon dioksida dipompa dari bilik
kanan jantung menuju paru-paru. Pada paru-paru terjadi pertukaran gas akhirnya mengubah
karbon dioksida menjadi oksigen ketika keluar dari paru-paru dan kembali lagi ke
jantungSederhananya, peredaran darah pulmonal digambarkan sebagai peredaran darah dari
jantung – paru-paru – jantung.

Macam – Macam Pompa Darah

 Sistole
Tekanan darah saat bilik jantung berkontraksi, suara yang dihasilkan berasal
dari katup yang terbuka saat terjadi kontraksi di ventrikel
 Diastole
Tekanan darah saat bilik jantung relaksasi, suara yang terdengar berasal dari
katup yang tertutup untuk mencegah darah mengalir kembali ke ventrikel
setelah darah meninggalkan ventrikel.

35 | P a g e
BAB 7

SISTEM ENDOKRIN
A. Pengertian Sistem Endokrin

Sistem endoktrin merupakan sistem yang mengatur serta menghasilkan hormon hormon yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sistem endokrin pada manusia mempunyai hubungan yang
sangat erat dengan sistem saraf pada manusia, kedua sistem ini berperan dalam mengontrol
dan memadukan satu sama lain. Selain itu, kedua sistem ini juga berperan dalam menjaga
homeostatis dalam tubuh. Meskipun kedua sistem ini saling memberikan pengaruh, namun
karakteristiknya berbeda.

Dalam tubuh manusia terdapat banyak kelenjar, dimana beberapa diantaranya memiliki
fungsi untuk mengdoktrin, beberapa diantaranya yaitu kelenjar hipofisis, kelenjar paratiroid,
kelenjar tiroid, kelenjar timus, dan kelenjar adrenal suprenalis.

B. Fungsi Kelenjar Endokrin

Masing-masing kelenjar yang ada dalam tubuh mempunyai fungsi yang berbeda-beda
tergantung dari mana kelenjar tersebut dihasilkan. Akan tetapi, secara umum fungsi kelenjar
endokrin yaitu ialah :

1. Penghasil Hormon

Kelenjar endokrin berperan dalam menghasilkan berbagai macam jenis hormon yang
nantinya akan disalurkan ke darah apabila dibutuhkan oleh jaringan tubuh tertentu.

2. Mengontrol Aktivitas

Kelenjar endoktrin berperan dalam mengontrol aktivitas dari kelenjar tubuh agar dapat
berfungsi dengan normal dan maksimal.

3. Merangsang Aktivitas

Kelenjar endoktrin juga berperan dalam merangsang aktivitas kelenjar tubuh untuk kemudian
disampaikan ke sistem saraf dan menciptakan suatu efek dari rangsangan tersebut.

4. Pertumbuhan Jaringan

Kelenjar endoktrin juga mempengaruhi pertumbuhan jaringan pada manusia agar jaringan
tersebut berfungsi maksimal.

36 | P a g e
5. Mengatur Metabolisme

Kelenjar endoktrin juga berperan dalam mengatur metabolisme dalam tubuh, sistem oksidasi
tubuh serta bertugas untuk meningkatkan absorpsi glukosa dalam tubuh dan pada usus halus.

6. Metabolisme Zat

Kelenjar endoktrin berperan dalam mempengaruhi fungsi metabolisme lemak, vitamin,


metabolisme protein, mineral, air dan hidrat aranga dalam tubuh untuk agar optimal.

Kelenjar Endokrin Pada Manusia

Seperti yang sudah di jelaskan di atas, bahwa kelenjar endoktrin pada manusia terdiri atas 6
kelenjar utama dan sangat penting bagi tubuh manusia. Lalu apa saja kelenjar endokrin
manusia, berikut penjelasannya :

1. Kelenjar tiroid

Terletak di bagian depan leher, tepatnya di bawah jakun,terdapat dua lobus, dan
menghasilkan yodium. Yodium ini berasal dari folikel jaringan tiroid, yang mana yodium itu
diakumulasi oleh kelenjar tiroid tersebut. Apabila seseorang kekurangan kadar yodium dalam
tubuhnya, maka akan terjadi pembengkakan pada kelenjar gondok menjadi berkali-kali lipat
dari ukuran normal.

Kelenjar tiroid berperan seperti kelenjar endokrin biasanya, yakni sebagai pengatur
metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, serta kontrol kegiatan dari sistem saraf. Namun
pada kelenjar tiroid juga terdapat hormon kalsitonin, berperan dalam menurunkan kadar
kalsium dalam tubuh, yang caranya yaitu dengan mempercepat absorpsi kalsium pada tulang.

37 | P a g e
2. Kelenjar paratiroid

Berjumlah empat, dan terletak di belakang kelenjar tiroid. Adapun fungsi kelenjar paratiroid
sebagai berikut : Berfungsi mengatur kalsiumpada darah, baik menaikkan kalsium maupun
menurunkannya, dan mengatur metabolisme fosfor.

3. Kelenjar adrenalin

Berada di bagian atas ginjal, bentuknya bulat seperti bola. Mampu menghasilkan hormone
yang berfungsi mengontrol ion anorganik, kontrol proses metabolisme glukosa, mengontrol
pembuluh darah pada otot dan otak, serta ikut mengubah glikogen menjadi glukosa, dan
merespon gerak peristaltic

38 | P a g e
4. Kelenjar Hipofisis

Kelenjar yang satu ini sangat berperan penting, karena kelenjar hipofisis merupakan yang
paling banyak menghasilkan hormon-hormon untuk mengatur fungsi satu sama lain.Memiliki
ukuran kecil sekitar 1,3 cm dengan bentuk bulat, kelenjar ini terbagi menjadi 3 macam, yakni
hipofisis pars intermedia, hipofisis anterior, dan hipofisis posterior.

5. Kelenjar Timus

Berfungsi membantu proses pertumbuhan, bertugas mengurangi aktivitas dari kelenjar


kelamin, penghasil senyawa timosin sebagai perangsang limfosit pada tubuh manusia.

Sistem endokrin merupakan suatu sistem yang terdidi dari beberapa jaringan atau organ yang
ada di dalam tubuh dan mempunyai keterkaitan untuk mengatur metabolisme tubuh agar
tetap terjaga kesetabilannya. Sistem endokrin memiliki pusat control yang disebut dengan
hipotalamus dan hipofisis atau pituitary gland dan menjadi kelenjar utama dari pusat
endokrin. Di dalam otak manusia terdapat jaringan atau organ yang disebut dengan kelenjar

39 | P a g e
dan memiliki fungsi untuk memproduksi hormon yang mempunyai keterkaitan dengan
metabolisme tubuh.

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yaitu hipofisis, timus, pankreas, tiroid,
paratiroid, kemudian kelenjar adrenal, kelenjar reproduksi yang sangat penting untuk
kehamilan dan kejantanan. Maka dapat dibilang apabila sistem endokrin sangatlah penting
bagi tubuh manusia. Itulah sebabnya sistem endokrin dianggap sangat penting bagi tubuh
manusia.

C. Bagian – Bagian Pada Kelenjar Hipofisis Dan Hormon – Hormon Yang Dihasilkan

1. Bagian depan / lobus anterior


 Hormon somatotropin (Growth Hormon)
Berfungsi untuk memengaruhi pertumbuhan
 Hormon TSH (Thyroid Stimulating Hormon)
Untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan kelenjar thyroid & stimulator agar
kelenjar thyroid dapat menghasilkan hormon T3 & T4
 Hormon ACTH (Adrenortikotropik Hormon)
Merangsang korteks ginjal untuk memproduksi hormon ex. Hormon EPO (erythropoetin)
yang berfungsi merangsang peningkatan laju pembentukan sel darah merah oleh sumsum
tulang belakang.
 Prolaktin / Lactogenic Hormon (LTH)
Merangsang kerja kelenjar susu pada ibu yang baru melahirkan.
 Hormon Gonadotropin
àFSH (Folicle Stimulating Hormon)
à LH (Luteinezing Hormon)
à ICTH (Interstitial Cell Stimulating hormon )

2. Bagian Tengah (Lobus Intermedia)


 Menghasilkan hormon MSH (Melanocyte Stimulating Hormon)
à Memengaruhi warna kulit
3. Bagian Belakang (Posterior)
Menghasilkan hormon :
1. Oksitosin
Menstimulasi kontraksi otot selama proses melahirkan
2. ADH (Anti Deuretik Hormon)
Menurunkan volume urin
Untuk meningkatkan tekanan darah

40 | P a g e
BAB 8

SISTEM REPRODUKSI

A. Pengertian
Alat Reproduksi ialah alat yang biasa digunakan dalam Proses Reproduksi Manusia yang
bertujuan untuk mempertahankan keberlangsungan spesiesnya. Baik itu wanita maupun pria
pasti memiliki Alat Reproduksi, dan alat reproduksi itulah yang nantinya akan digunakan
untuk menghasilkan keturunan penerus mereka.

Jika tidak adan Alat Reproduksi, itu hal yang sangat mustahil mereka akan memiliki
keturunan yang akan meneruskan generasi dalam keluarga. Alat Reproduksi itu sendiri di
bagi atas dua jenis yakni Alat Reproduksi Dalam dan Alat Reproduksi Luar.

Alat Reproduksi laki-laki tersusun dari bagian Penis, Skrotum dan Testis sebagai Alat
Reproduksi bagian luar. Sedangkan Prostat, Epididymis, Vas Deferens dan juga Kelenjar
Bulbouretral sebagai Alat Reproduksi bagian dalam.

Sedangkan Alat Reproduksi pada wanita tersusun dari Vagina, Labia Minora Mons Pubis,
Labia Mayora dan Klitoris sebagai Alat Reproduksi Wanita bagian luar. Sedangkan
Ovarium, Uterus atau Rahim, Tuba Falopii atau Oviduk sebagai alat reproduksi wanita
bagian dalam.

B. Jenis Sistem Reproduksi


 Aseksual
Proses reproduksi di saat keturunan terbentuk dari induk tunggal dan mewariskan
genetika dari satu induk. (Contoh : Membelah diri)
 Seksual
Proses reproduksi / perkembangbiakan yang dilakukan oleh dua organisme yakni antara
organisme yang memiliki sel telur dengan organisme yang memiliki sel sperma.

41 | P a g e
C. Struktur Organ Reproduksi Wanita
Untuk struktur organ reproduksi wanita yang terdiri dari beberapa bagian :

1. Vagina

Vagina mempunyai panjang sekitar 8 Cm sampai dengan 10 Cm, Vagina terletak diantara
Rectum dan Kandung Kemih. Vagina juga biasa disebut Membranasea yang mempunyai
fungsi sebagai alat untuk menghubungkan Rahim ke bagian luar.

Vagina yang sehat memiliki sifat yang asam, karena sifat ini disebabkan oleh adanya
Degradasi Glikogen yang akan menjadi asam laktat yang diciptakan oleh Bakteri
Bacillus.

Vagina juga mempunyai Selaput lendir yang ada pada bagian terluar dan pada lapisan
tengah. Vagina terdiri dari lapisan-lapisan otot lain yang mempunyai banyak sekali serat.

2. Serviks

Serviks merupakan bagian bawah rahim yang tersambung ke vagina. Serviks memiliki
fungsi sebagai alat yang bertugas memproduksi lendir atau mukus. Lendir yang di
hasilkan Serviks nantinya akan membantu menyalurkan Sperma dari Vagina menuju ke
dalam Rahim saat berhubungan seksual.

3. Uterus (Rahim)

42 | P a g e
Uterus atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Rahim merupakan Organ Kompleks
yang termasuk kedalam bagian dari sistem reproduksi pada wanita. Uterus manusia
terletak di bawah pusat, atau tepatnya di daerah pinggul.

Biasanya Uterus memiliki panjang sekitar 7-7,5 cm, lebar 5 cm dan tebal nya mencapai
2,5 cm. Dinding Uterus memiliki tebal sekitar 1,25 cm dan beratnya mencapai sekitar 60
gram. Fungsi utama dari Uterus adalah sebagai tempat hidup dan tumbuh kembangnya
seorang Janin, sebelum Janin tersebut dilahirkan ke Dunia.

4. Ovarium

Ovarium atau biasa dikenal dengan Indung Telur adalah salah satu Organ Reproduksi
yang ada pada wanita dan juga berfungsi sebagai alat untuk menghasilkan Sel Telur dan
Hormon pada rahim. wanita mempunyai dua buah ovarium, yaitu Ovarium Kiri dan
Ovarium Kanan.

Ovarium itu sendiri berbentuk oval yang mempunyai panjang sekitar 4 cm, lebar 3 cm
dan diameternya sekitar 2 cm. Ovarium biasanya berwarna abu kemerahan dan juga
mempunyai permukaan yang tidak rata.

5. Endometrium

Endometrium ialah lapisan terdalam pada bagian rahim dan merupakan tempat untuk
menempelnya Ovum yang telah dibuahi, pembuahan tersebut membutuhkan waktu sekitar
4-5 hari. Endometrium juga terdapat pembuluh darah yang berfungsi sebagai penghubung
zat makanan ke lapisan Endometrium.

Pembuluh darah yang ada di dalam lapisan Endometrium akan luruh, dan ini yang
dinamakan proses Menstruasi pada wanita. Proses ini terjadi jika tidak adanya kegiatan
pembuahan Ovum oleh Sel Sperma.

Saat Ovum yang sudah dibuahi/fertilisasi, Ovum akan menempel pada lapisan
Endometrium atau disebut dengan Implantasi, dan di saat itu juga Ovum akan terhubung
dengan badan induk serta plasenta yang mulai terhubung dengan tali pusat si bayi. Tali
Pusat berfungsi sebagai jalan masuknya asupan makanan dan minuman yang di konsumsi
oleh Ibu si bayi.

43 | P a g e
D. Struktur Organ Reproduksi Laki-Laki
Struktur Organ Reproduksi Laki-laki terdiri dari Penis, Skrotum, Testis dan sebagainya

1. Skrotum

Skrotum atau yang biasa disebut dengan Kantung Pelir ialah kantung yang terdiri dari kulit
dan otot yang berfungsi untuk melindungi Testis atau Buah Zakar. Skrotum ini sendiri
terletak di sekitar Penis dan juga Anus serta terletak di dekat Perineum. Skrotum juga berasal
dari bagian yang sama dengan Labia Mayora pada organ kelamin perempuan.

Skrotum manusia dan beberapa Hewan Mamalia bisa ditumbuhi rambut-rambut kemaluan.
Sedangkan pada manusia, rambut kemaluan akan mulai muncul ketika seseorang telah
mengalami tahap-tahap Pubertas atau tahap pendewasaan diri.

2. Testis

Testis adalah jumlah satu pasang jamak atau biasa disebut dengan testes. Testis merupakan
organ reproduksi jantan yang memiliki fungsi menghasilkan sel kelamin. Testis memiliki
bentuk Oval dan terletak di dalam Skrotum atau Kantung Pelir yang berupa lipatan dinding
tubuh.

Suhu di dalam skrotum bisa mencapai 2oC lebih rendah dari pada suhu di dalam rongga
perut. Testis juga memiliki lipatan-lipatan saluran Tubulus Seminiferus atau merupakan

44 | P a g e
saluran tempat pembentukan sperma, dan Sel-sel Leydig yang berfungsi sebagai sel
penghasil Hormone Testosterone yang menyebar diantara Tubulus Seminiferus.

Dinding yang terdapat di dalam lipatan Tubulus Seminiferus terdapat Jaringan Ikat dan
Jaringan Epithelium Germinal atau Jaringan Epithelium Benih yang memiliki fungsi dalam
pembentukan Sel Sperma atau Spermatogenesis.

3. Epididimis

Epididimis adalah saluran yang muncul dari Testis, yang memiliki bentuk berkelok-kelok
dan berada diluar permukaan Testis serta memiliki panjang sekita 6 mm.

Epididimis memiliki peran sebagai tempat untuk mematangkan Sel Sperma yang akan di
keluarkan pada organ reproduksi wanita untuk proses pembuahan sel telur. Selama proses ini
sperma akan menjadi motil dan akan mendapatkan kemampuan untuk Membuahi.

4. Vas Deferen

Vas Deferen adalah saluran lurus yang mengarah keatas yang merupakan kelanjutan dari
sebuah Epididimis dan pada ujung salurannya berada di dalam Kelenjar Prostat.Vas Deferen
berfungsi sebagai saluran jalannya Sperma dari epididimis menuju Vesikula Seminalis atau
biasa disebut dengan kantung semen/kantung mani

5. Vesikula Seminalis

Vesikula Seminalis kantung ini berupa kantung kelenjar yang berbentuk tidak rata atau
memiliki lekukan-lekukan. Dinding dari Vesikula Seminalis yang berperan menghasilkan
cairan kental berwarna kekuning-kuningan dan memiliki sifat basa atau alkalis.

Vesikula Seminalis juga mampu menyumbangkan sekitar 60% total volume semen. Cairan
yang di hasilkan dari Vesikula tersebut mengandung mukus atau lendir, gula Fruktosa yang
berfungsi sebagai penyedia energi untuk mempermudah pergerakan Sperma, Enzim, Vitamin
serta Hormon Prostagladin yang berperan untuk mempermudah proses pembuahan.

6. Uretra

Uretra memiliki jumlah satu buah, Uretra adalah saluran yang berada disepanjang Penis,dan
mempunya lubang keluar di ujung Penis. Uretra memiliki peran sebagai saluran keluarnya
Urine dan saluran keluarnya Air Mani atau Sperma.

7. Kelenjar Prostat

Kelenjar Prostat terdapat di bagian bawah Kandung Kemih yang berfungsi menghasilkan
getahnya secara langsung ke dalam Uretra yang berupa cairan encer berwarna putih seperti

45 | P a g e
susu yang mempunyai kandungan berupa Enzim Antikoagulan serta Asam Sitrat yang
berfungsi sebagai nutrisi bagi Sperma.

8. Kelenjar Cowper atau Kelenjar Bulbouretra

Kelenjar Cowper berjumlah satu pasang dan letaknya berada di bawah Kelenjar Prostat.
Kelenjar Cowper merupakan kelenjar yang mensekresikan getahnya ke dalam Uretra yang
berupa Mukus atau lendir yang berwarna jernih dan memiliki sifat basa yang dapat menetral
kan zat asam pada Urin yang tertinggal di sepanjang Uretra.

9. Penis

Penis merupakan organ yang bersifat Erektil yang tersusun dari tiga bagian tabung Erektil,
yaitu Sepasang Corpora Cavernosa dan sebuah Corpora Spongiosa yang ketiganya akan
berakhir pada gland penis, disekitar tabung diliputi oleh jaringan ikat dan memiliki banyak
otot-otot polos.

Ketiga tabung inilah yang akan berperan dalam proses Ereksi dan Ejakulasi. Penis juga
dilapisi oleh kulit yang sangat tipis dan halus dengan di bagian ujungnya yang melipat dan
biasa disebut dengan Preputium.

Pada bagian inilah yang nantinya akan dipotong saat khitan atau biasa di sebut dengan Sunat.
Selain itu, Penis juga memiliki Kelenjar Keringat, Kelenjar Lemak, dan Folikel Rambut.

10. Saluran Ejakulasi

Saluran Ejakulasi memiliki jumlah satu pasang. Saluran Ejakulasi merupakan saluran pendek
yang menghubungkan antara Uretra dan Duktus Vesikula Seminalis.

E. Fungsi Sistem Reproduksi Manusia


Fungsi utama dari Sistem Reproduksi pada Laki-laki untuk menghasilkan, menyimpan, serta
mengantarkan Sperma untuk Pembuahan Sel Telur.

Sedangkan, pada Sistem Reproduksi Wanita yang berfungsi menghasilkan Sel Telur dan
sebagai tempat tumbuh kembangnya Janin. Dari kedua fungsi tersebut dapat saling
melengkapi dalam sebuah Proses Reproduksi.

F. Jenis – Jenis Hormon Pada Laki – Laki


1. FSH (follicle Stimulating Hormon)
Mengendalikan produksi sperma & perkembangan organ pada saat pubertas.

46 | P a g e
2. LH (Luteinizing Hormon)
Merangsang produksi testosterone yang memengaruhin tingkat sperma pada pria.
3. Testosteron
Produksi hormon testosteron paling tinggi pada pria adalah pada masa pubertas
 Fungsi hormon : mengendalikan gairah seksual, produksi sperma, kepadatan tulang
dan massa otot sehingga memengaruhi perubahan fisik dan emosional pria secara
signifikan

4. Esterogen
Fungsi hormon : mengontrol kesehatan sperma, namun jika kadar terlalu tinggi dapat
menyebabkan penurunan kualitas sperma dan menyebabkan disfungsi ereksi

G. Jenis – Jenis Hormon Pada Wanita


1. FSH ( Follicle Stimulating Hormon )
Memengaruhi perubahan fisik saat memasuki masa pubertas, menstimulasi
pertumbuhan dan kematangan folikel, mengendalikan siklus menstruasi.
2. LH ( Luteinizing Hormon)
Memengaruhi fisiologis ovarium, produksi hormone prosgesteron, dan siklus
menstruasi.
3. Testosteron
Bersama estrogen dan progesterone mengatur berbagai fungsi tubuh seperti ; menjaga
gairah seksual, meningkatakan fungsi kognitif, mengatur suasana hati, menjaga
kesehatan tulang.
4. Esterogen
Perkembangan seksual pada masa pubertas, bersama FSH menstimulasi pertumbuhan
dan kematangan folikel, bersama progesterone mengondisikan endometrium jika
terjadi fertilisasi.

47 | P a g e
H. Proses Perkembangan Sperma

I. Perkembangan Embrio

48 | P a g e
BAB 9

SISTEM SARAF
A. Pengertian Sistem Saraf

Sistem saraf adalah suatu struktur yang terdiri dari komponen-komponen sel saraf
(neuron). Sistem saraf bersama-sama dengan sistem hormon, berfungsi untuk memelihara
fungsi tubuh. Pada umumnya sistem saraf berfungsi untuk mengatur, misalnya kontraksi
otot, perubahan alat-alat tubuh bagian dalam yang berlangsung dengan cepat, dengan
kecepatan sekresi beberapa kelenjar endokrin.

Sistem saraf pada manusia memiliki sifat mengatur yang sangt kompleks dan khusus.
Sistem saraf menerima berjuta-juta rangsangan yang berasal dari berbagai organ. Semua
rangsangan tersebut akan bersatu untuk dapat menentukan respon apa yang akan
diberikan oleh tubuh. Rangsangan ada yang berasal dari luar tubuh seperti cahaya,
gravitasi, suhu, panas, dan dingin.

Sedangkan rangsangan yang berasal dari dalam tubuh seperti rasa lapar, haus, sakit,
nyeri, dan sebagainya. Untuk bereaksi terhadap rangsangan tersebut tubuh kita
memerlukan tiga komponen, yaitu reseptor sebagai penerima rangsangan, sistem saraf
sebagai penerima, pengolah, dan penerus hasil olahan rangsangan ke efektor, dan efektor
sebagai sel atau organ yang digunakan untuk bereaksi terhadap rangsangan.

Komponen-komponen sel saraf pada sistem saraf mempunyai kemampuan dalam


konduksi impuls atau melakukan impuls. Fungsi impuls adalah sebagai pembawa
informasi yakni tentang perubahan-perubahan yang terjadi dilingkungan, misalnya
perubahan temperatur dari panas ke dingin,

perubahan cahaya dari gelap ke teran. Pusat sel saraf (neuron) terdiri dari sebuah badan
sel yang disebut perikarion, berisi nukleus. Di dalam sitoplasma perikarion terdapat
bahan-bahan yang disebut substansia nissel. Dari perikarion keluar prosesus yang
menghantarkan rangsangan perikarion yang disebut dendrit, jumlahnya lebih banyak
(lebih dari satu).

49 | P a g e
Prosesus yang menghantarkan rangsangan keluar dari perikarion disebut akson. Jumlah
akson biasanya hanya satu. Berdasarkan jumlah ukuran neuron dibagi menjadi tiga yaitu
neuron unipolar, bipolar dan multipolar. Sedangkan neuron berdsarkan struktur dan
fungsinya dibagi menjadi tiga, yaitu neuron sensorik, motorik dan interneuron. Macam-
macam neuron tersebut dihubungkan oleh sinaps.

Gerakan salah satu anggota tubuh dapat dijadikan bukti bahwa di dalam tubuh terjadi
penghantaran impuls oleh saraf dan menimbulkan tanggapan yang disampaikan oleh saraf
motorik dalam bentuk gerak.

Gerak yang disadari disebut gerak sadar dengan melalui rangkaian impuls dan mengalami
proses pengolahan yang dilakukan oleh otak, sedangkan gerakan yang tidak disadari
disebut gerak reflex dengan rangkaian impuls pendek, tanpa diolah oleh pusat saraf.

Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat yang terdiri dari otak dan sumsum
tulang belakang dan sistem saraf tepi yang dibedakan menjadi dua, yaitu sistem saraf
aferen dan sistem saraf eferen.

Otak terdiri dari tiga bagian yaitu otak besar, otak kecil dan otak tengah. Sistem sarf
aferen membawa impuls saraf dari reseptor menuju ke sistem saraf pusat sedangkan
sistem saraf eferen membawa impuls saraf dari sistem saraf pusat ke efektor.

B. Bagian Sistem Saraf

Sistem saraf terdiri dari jaringan saraf, yang selnya padat dan ketat dan saling terkait.
Meskipun sangat kompleks, jaringan saraf hanya terdiri dari dua jenis sel utama, yaitu
neuron (sel-sel saraf) dan neuroglia (sel pendukung/insulator/ pelindung sel saraf).

1. Sel Saraf Neuron

50 | P a g e
Neuron adalah sel-sel yang sangat kompleks. Meskipun sangat beragam strukturnya,
semua sel saraf mempunyai badan sel (cell body) yang fungsinya sangat penting dalam
kerja sistem saraf. Neuron terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

 Badan Sel (The Cell Body)

Badan sel disembut juga soma (badan). Walaupun sangat beragam ukuran diameternya
yaitu dari 5 sampai 140 µm, namun semua sel saraf hanya memiliki satu inti sel yang
dikelilingi oleh sitoplasma.

Kandungan sitoplasma pada sel saraf tidak berbeda dengan sel-sel lain pada umumnya.
Badan sel merupakantempat proses dari impuls yang diterima oleh ujung- ujung saraf.
Badan sel banyak terletak di Sistem Saraf Pusat. Namun badan sel yang disebut ganglia
(tunggal:ganglion) terletak disepanjang Sistem saraf tepi.

 Dendrit

Kebanyakan dari sel saraf memiliki banyak dendrit yang merupakan perpanjangan atau
percabangan dari badan sel. Dendrit seperti halnya ranting pada pohon yang merupakan
percabangan dari dahan pohon.

Organel-organel yang terdapat pada badan sel juga terdapat di dalam dendrit. Dendrit
berfungsi sebagai penerima rangsang, memperluas area untuk menerima sinyal dari sel
saraf lain. Dendrit juga berfungsi untuk menghantarkan sinyal ke badan sel.

 Akson

Setiap sel saraf hanya memiliki satu akson yang memanjang dari daerah berbentuk
kerucut pada badan sel. Akson diselubungi oleh selubung myelin. Akson berfungsi untuk
mengantarkan rangsang dari atau ke badang sel.

C. Fungsi Saraf Neuron


 Neuron Sensorik (Afferent)
Neuron ini berfungsi untuk menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit, organ,
indera, atau saraf organ internal ke Central Nervous System (CNS).
 Neuron Motorik (Efferent)
Neuron ini berfungsi untuk menyampaikan impuls dari CNS ke efektor.
 Interneuron
Neuron ini berfungsi menghubungkan neuron sensorik dan motorik.
51 | P a g e
D. Bagian Saraf Neuroglia
 Astrocytes

Seperti namanya, sel ini berbentuk seperti bintang sehingga memiliki banyak
percabangan. Astrocytes berfungsi untuk mengatur extracelluler neuron.

 Microglia

Microglia merupakan sel pendukung yang ukurannya paling kecil namun jumlahnya
melimpah di CNS. Sel ini bersifat phagosit yang memakan microorganisme penggganggu
dan sel-sel saraf yang telah mati.

 Ependyma

Ependyma terdapat pada ventricle otak dan spinal cord (sum-sum tulang belakang).

 Oligodendrit

Oligodendrit memiliki bentuk seperti Astrocytes, namun dengan percabangan yang lebih
sedikit. Oligodendrit berfungsi untuk membentuk selubung myelin (myelin sheaths) pada
susunan saraf tepi (peripheral nervous system = PNS).

 Satelite Cell

Merupakan sel pendukung yang berada di sekeliling badan sel pada susunan saraf tepi.

 Schwan Cell

Schwan cell membentuk selubung myelin (myelin sheaths) pada susunan saraf pusat
(central nervous system = CNS). Fungsi myelin adalah untuk mempercepat penghantaran
sinyal pada axon. Sambungan antara dua sel schwan (myelin) disebut nodes of Ranvier.

E. Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat (SSP) adalah bagian dari sistem saraf yang mengkoordinasi kegiatan
dari semua bagian tubuh hewan bilaterian-yaitu, semua hewan multiseluler kecuali
simetris radial spons dan binatang seperti ubur-ubur. Pada vertebrata, sistem saraf pusat
yang ditutupi dalam meninges.

Ini berisi sebagian besar sistem saraf dan terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Bersama-sama dengan sistem saraf perifer memiliki peran fundamental dalam kontrol
perilaku. SSP adalah yang terkandung dalam dorsal rongga, dengan otak di dalam rongga
tengkorak dan tulang belakang di rongga tulang belakang.

52 | P a g e
Otak dan sum-sum tulang belakang ini merupakan organ yang sangat lunak dan memiliki
fungsi yang sangat penting bagi semua proses yang ada dalam tubuh sehingga
membutuhkan perlindungan. Selain dilindungi oleh tengkorak dan ruas- ruas tulang
belakang,

Lapisan Selaput Tulang Belakang

1. Durameter; terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai
endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala.
Di antara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.
2. Arachnoidea mater; disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di
dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang
mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan
untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.
3. Piameter. Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan
permukaan otak.

Pada otak dan sum-sum tulang belakang, terdapat dua substansi, yaitu substansi grissea
dan substansi alba. Subtansi grissea memiliki warna abu-abu karena tersusun oleh badan
sel dari sel saraf. Sedangkan substansi alba memiliki warna putih, karena tersusun oleh
serabut-serabut saraf.

Walaupun keduanya memiliki substansi yang sama, namun berbeda dalam hal
susunannya. Pada otak substansi grissea terdapat pada bagian korteks dan substansi alba
terdapat pada bagian tengah. Sedangkan pada sum-sum tulang belakang, substansi grissea
terdapat pada bagian tengan yang membentuk seperti kupu-kupu dan substansi alba
terdapat pada bagian korteks.

53 | P a g e
F. Saraf Otak

Otak merupakan organ yang sangat penting dan memiliki fungsi-fungsi yang kompleks,
seperti kecerdasan, kesadaran, ingatan dan lain sebagainya. Besar otak kurang lebih dua
genggaman tangan dengan berat kurang lebih 1500 gram.

Bagian Saraf Otak

a. Cerebrum (otak besar)

Cerebrum merupakan bagian yang sangat penting dari otak, yang terdiri dari dua
hemisphere. Otak besar memiliki berat 83% dari total berat otak. Cerebrum terdiri dari
beberapa bagian, yaitu:

1. Cerebral Cortex

Celebral Cortex merupakan bagian dari Cerebrum yang berwarna abu-abu (substansi
grissea) karena pada bagian ini banyak terdapat badan sel saraf. Celebral Cortex memiliki
empat area yang disebut lobus, yaitu lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital, dan
lobus temporal. Lobus frontal merupakan pusat kemampuan motorik seperti kecerdasan,
berbicara dan daya ingat atau memori.

2. Medullary Body

Medullary body merupakan bagian dari cerebrum yang berwarna putih (substansi alba)
karena mengandung banyak serabut saraf (akson). Bagian in berfungsi mengirimkan
impuls dari dan ke cerebral cortex. Pada medullary body terdapat bagian yang disebut
Corpus callosum, yang menghubungkan impuls dari kedua celebral hemisphere.

3. Basal Ganglia

Basal ganglia merupakan bagian dari cerebrum yang berwarna abu- abu. Pada besal
ganglia terdapat banyak badan sel-sel saraf, yang menyebabkan warna abu-abu pada
bagian ini. Bagian ini berfungsi untuk mengatur pergerakan otot rangka. Selain itu, basal
ganglia juga menghubungkan celebral cortex, thalamus dan hypothalamus.

b. Brainstem

Merupakan bagian yang sangat penting dari otak, yang terdiri dari beberapa bagaian.

1. Midbrain

54 | P a g e
Midbrain merupakan bagian brainstem yang penting. Midbrain terletak diantara
diencephalon dan pons. Midbrain merupakan tempat untuk relay impuls dari cerebral
cortex ke pons dan spinal.

2. Pons

Pons berbentuk seperti tonjolan dan terlrtak diantara midbrain dan medula oblongata.
Pons berfungsi jembatan yang menghubungkan antara brainstem dan cerebelum. Pons ini
merupakan pengontrol proses pernapasan.

3. Medula Oblongata

Medul oblongata merupakan bagian dari brainstem yang berbentuk kerucut dan
mengandung banyak serabut saraf. Bagian ini merupakan pusat pengaturan detak jantung,
tekanan darah, pernapasan, menelan dan muntah.

c. Diencephalon

Diencephalon membentukpusat inti dari otak depan yang dikelilingi oleh belahan otak.
Diencephalon terdiri dari thalamus dan hypothalamus.

1. Thalamus

Thalamus berbentuk seperti telur dan merupakan struktur yang berpasangan. Sebesar 80
% dari diencephalon adalah thalamus. Thalamus berfungsi sebagai relai bagi semua
sensori pada celebral cortex. Selain itu, thalamus juga berperan dalam
menginterpretasikan impuls sensorik.

2. Hypothalamus

Hypothalamus merupakan bagian bawah dari diencephalon. Bagian ini sangat penting
dalam pengeturan fungsi autonom. Bersama dengan sistem limbic, hypothalamus
berperam dalam pengaturan emosi. Hypothalamus juga mampu mensekresikan regulatory
hormon. Hypothalamus juga mengendalikan rasa lapar, haus, tudur bangun dan ritme
biologis lainnnya.

3. Epithalamus

Epithalamus merupakan bagian terkecil dari posterior dan superiorthalamus. Pada


epithalamus terdapat pineal gland yang merupakan bagian dari kelenjar endokrin.
Kelenjar ini mensekresikan melatonin untuk mempersiapkan diri pada siklus tidur dan
bangun.

d. Cerebelum

55 | P a g e
Cerebelum biasa disebut otak kecil. Bagian ini terletak di bagaian belakan kepala dan
dekat dengan bagian leher ujung atas. Namun dengan bentuk yang kecil jika
dibandingkan dengan otak besar, cerebelum memiliki fungsi yang sangat penting.
Cerebelum berfungsi untuk kontrol kontraksi otot, postur dan keseimbangan.

Sum-sum Tulang Belakang (Spinal Cord)

Sum-sum tulang belakang merupakan kelanjutan dari medula oblongata. Bagian ini terus
berlanjut kebelakang sampai tulang belakang. Panjang sum-sum tulang belakang sekitar
42 cm sampai 43 cm.

Sum-sum tulang belakang dilindungi oleh rongga tulang belakang dan dilapisi oleh
meninges. Terdapat 31 pasang saraf spinal cord yang terbagi atas 8 di serviks, 12 di
thoracic, 5 di lumbar, 5 di sacral, dan 1 di coccygeal.

Sistem Limbik

Sistem limbik terletak di otak tengah, yaitu pada celebral cortex, thalamus, dan
hypothalamus. Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala,
hipocampus dan korteks limbik.

Sistem limbik berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon, memelihara


homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme dan
juga memori jangka panjang.

Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tidak tersentuh oleh indera. Sitem
inilah yang lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat bersemayamnya rasa cinta dan
kejujuran. Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai “Alam Bawah Sadar” atau
ketidaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku baik seperti menolong orang
dan perilaku tulus lainnya. LeDoux mengistilahkan sistem limbik ini sebagai tempat
duduk bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya cinta, penghargaan dan kejujuran.

Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi merupakan kumpulan saraf yang merupakan lanjutan dari otak dan
spinal cord. Sel-sel saraf ini membawa impuls dari dan ke saraf pusat. Berdasarkan
impuls saraf yang dibawa sistem saraf tepi dibagi menjadi sistem saraf aferen (membawa
impuls ke saraf pusat) dan eferen (yang membawa impuls ke efektor). Sedangkan,
berdasarkan asalnya sistem saraf tepi dibagi menjadi saraf sum-sum tulang belakang
(spinal) dan saraf otak (cranial).

 Saraf sum-sum tulang belakang (spinal)

56 | P a g e
Sistem saraf sumsum spinalis merupakan sistem saraf yang berpusat pada medula spinali
(sumsum tulang belakang) yang berjumlah 31 pasang saraf yang terbagi sepanjang
medula spinalis.

Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus. Ada 3
buah pleksus yaitu sebagai berikut:

1. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian
leher, bahu, dan

2. Pleksus brachialis mempengaruhi bagian

3. Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.

Sistem Saraf Otonom

Tidak semua kerja sistem saraf terjadi secara sadar. Seperti saraf-saraf yang mengontrol
detak jantung, pupil mata, otot polos, dan lain sebagainya. Sistem saraf otonom terbagi
menjadi dua macam, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik.

Sistem syaraf parasimpatik disebut dengan cholinergic karena diaktivasi oleh


acetylcholin yang dihasilkan oleh post ganglion. Sedangkan systen syaraf simpatik
disebut adrenergic karena umumnya postganglionig meleparkan norepineprin.

Sistem syaraf parasimpatik umumnya disebut sebagai “housekeeping system’ yang


menyebabkan organ (jantung, organ pencernaan, dll) dalam dapat bekerja secara normal
(homeostatis). Sistem syaraf simpatik bekerja dalam keadaan stress sehingga disebut
dengan “fight or flight” system. Kondisi stress ini ditandai dengan peningkatan detak
jantung, tekanan darah, dilatasi bronchioles pada paru dan lain sebagainya.

G. Struktur Sel Saraf

57 | P a g e
 Sel saraf unipolar
Memiliki satu neurit dan satu dendrit yang keduanya membentuk percabangan
 Sel saraf bipolar
Memiliki satu neurit dan 2 dendrit
 Sel saraf multipolar
Memiliki 1 neurit dan beberapa dendrit.

H. Nutrisi untuk Otak


1. Vitamin B1
Fungsi : Berperan penting dalam hantaran impuls sel saraf.
Contoh : Serealia Dan Kacang – kacangan
2. Vitamin B12
Fungsi : Berperan dalam pembentukan myelin ( lapisan pelindung serat saraf otak ),
melindungi otak dari kerusakan saraf.
Contoh : Danging
3. Vitamin B6
Fungsi : Berperan dalam produksi serotonin dan dopamine yang menjaga suasana
hati.
Contoh : Sayur – sayuran
4. Vitamin B9
Fungsi :
 Membantu menurunkan kadar homosistein dalam darah yang dapat
menyebabkan kerusakan pada sel otak
 B9 – B12 à pembentukan sel darah merah à supply O2 ke otak
 Mendukung fungsi saraf, membantu produksi DNA dan proses penggandaan
sel tubuh.
Contoh : Buah Dan Sayur
5. Vitamin E
Fungsi : Melawan radikal bebas yang bisa merusak sel tubuh dan menyebabkan
berbagai gangguan otak
6. Vitamin C
Fungsi : mengandung antioksidan yang dapat melindungi sel otak dari radikal bebas
7. Asam Lemak Essensial
Fungsi :
 Menjaga fungsi kognitif otak

58 | P a g e
 Menurunkan kadar kolesterol dalam darah
 Membantu mengatasi peradangan

BAB 10

KROMOSOM
Jika mengamati sel yang sedang membelah dengan menggunakan mikroskop, kita dapat
melihat struktur berbentuk seperti benang-benang menebal yang disebut kromosom
(Latin: chroma = warna dan soma = badan). Kromosom mudah untuk diamati dengan
penambahan zat warna tertentu karena kromosom bersifat mudah menyerap zat warna.
Kromosom terdapat di dalam inti sel. Pada saat sel tidak sedang membelah, kromosom
ini berupa benang-benang tipis yang disebut kromatin (Latin: chroma = warna dan tin =
benang). Di dalam kromosom tersebut terdapat puluhan sampai jutaan gen. Gen
merupakan unit bahan yang membawa informasi genetik.

1. Jumlah Kromosom

Jumlah kromosom yang dimiliki tiap spesies makhluk hidup sangat bervariasi.
Organisme yang struktur tubuhnya lebih kompleks biasanya memiliki jumlah kromosom
yang lebih banyak daripada organisme yang struktur tubuhnya lebih sederhana. Sebagai
contoh, bakteri yang merupakan organisme dengan struktur tubuh sederhana memiliki
hanya satu buah kromosom. Meskipun demikian, beberapa jenis organisme sederhana
yang justru memiliki jumlah kromosom lebih banyak.

Kendati bervariasi, jumlah kromosom yang dimiliki oleh setiap jenis organisme akan
selalu tetap dan terdapat dalam bentuk yang saling berpasangan. Sebagai contoh, setiap
sel tubuh manusia memiliki 46 buah atau 23 pasangan kromosom. Kromosom yang
saling berpasangan ini disebut kromosom homolog. Kromosom homolog memiliki
ukuran, bentuk, dan jumlah gen yang sama berdasarkan jumlah pasangan kromosomnya,
ada beberapa jenis organisme, organisme haploid (memiliki n kromosom), organisme
diploid (memiliki 2n kromosom), organisme triploid (memiliki 3n kromosom), dan
organisme poliploid (memiliki banyak kromosom).

59 | P a g e
Sel-sel tubuh atau sel-sel somatis, misalnya sel-sel pada otot, tulang, darah, dan saraf,
mengandung 2n kromosom (diploid), sedangkan sel-sel kelamin mengandung kromosom
(haploid). Satu set kromosom haploid ini dinamakan genom.

2. Struktur Kromosom

Kromosom sel-sel eukariota terdiri atas bahan kompleks yang disebut kromatin.
Kromatin tersusun atas 27% DNA (deoxyribonucleic acid/asam deoksiribonukleat), 67%
protein, dan 6% RNA (ribonucleic acid/asam ribonukleat). DNA hanya menyusun sekitar
sepertiga massa kromosom.

Sekitar setengah dari protein yang terdapat di dalam kromosom berupa histon. Histon
merupakan protein dengan konsentrasi asam amino yang tinggi dengan gugus tambahan
((-NH2), contohnya lisin dan arginin. Histon melekat erat pada DNA, membentuk
subunit-subunit seperti manik-manik pada rantai DNA dan disebut nukleosom. Oleh
karena itu, histon berperan penting dalam pembungkusan DNA dan mempertahankan
bentuk kromosom.

Protein nonhiston pada kromosom mengandung lebih banyak asam amino (dengan gugus
tambahan (-COOH)) daripada histon. Sebagian besar protein-protein nonhiston berubah
menjadi enzim-enzim yang mengatalisis proses transkripsi dan replikasi asam nukleat.
Enzim tersebut dikenal sebagai enzim polimerase. Sebagian kecil lainnya merupakan
penopang struktur kromosom.

Jumlah DNA pada kromosom eukariota sangat menakjubkan. DNA terdapat dalam
bentuk double helix (utas ganda) di sepanjang kromosom, dengan satu double helix pada

60 | P a g e
tiap kromatid. Sebagai contoh, kromosom manusia yang panjangnya sekitar 10 μm
mengandung sekitar 7 cm DNA.

Struktur sebuah kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer dan lengan
kromosom.

a. Sentromer

Sentromer atau kinetokor disebut juga kepala kromosom. Di dalam sentromer ini tidak
terdapat gen. Sentromer berperan pada saat pembelahan sel, yaitu sebagai tempat
melekatnya benang-benang gelendong yang mengarahkan pembelahan sel. Berdasarkan
letak sentromernya, kromosom dapat dibedakan menjadi:

 Kromosom metasentrik: sentromernya terletak di tengah sehingga kedua lengannya


sama panjang, disebut juga bentuk V.
 Kromosom akrosentrik: letak sentromer mendekati ujung sehingga salah satu
lengannya sangat pendek, disebut juga bentuk J.
 Kromosom submetasentrik: letak sentromernya mendekati bagian tengah sehingga
lengan yang satu lebih panjang dari lengan lainnya.
 Kromosom telosentrik: letak sentromer di ujung sehingga kromosom ini hanya
memiliki satu lengan, disebut juga bentuk I.

b. Lengan Kromosom

Lengan kromosom adalah badan kromosom itu sendiri. Lengan kromosom disebut juga
kromatid. Kecuali kromosom telosentrik, umumnya kromosom memiliki dua buah lengan
yang dibatasi oleh sentromer. Lengan kromosom tersusun oleh selaput (membran),
kromonema, dan matriks. Selaput berfungsi untuk melapisi dan melindungi kromosom.
Matriks kromosom berupa cairan yang mengisi seluruh bagian kromosom, sedangkan
kromonema berupa benang halus berpilin yang terendam di dalam matriks. Kromonema
tersusun atas butiran atau manik-manik yang disebut kromomer atau nukleosom. Pada
kromomer ini melilit benang DNA. DNA inilah yang merupakan gen pembawa informasi
genetik suatu individu. Dengan demikian, yang menjadi materi genetik adalah DNA itu
sendiri.

61 | P a g e
3. Jenis Kromosom

Setiap sel yang terdapat di dalam tubuh suatu organisme pasti memiliki satu set
kromosom dengan jumlah tertentu. Satu set kromosom tersebut dapat dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu autosom (kromosom tubuh) dan gonosom (kromosom kelamin).

a. Autosom

Autosom disebut juga kromosom tubuh atau kromosom somatik. Autosom merupakan
kromosom yang menentukan sifat-sifat sel tubuh (sel somatik). Autosom tidak berperan
dalam menentukan jenis kelamin suatu organisme. Jumlahnya di dalam sel tubuh adalah
2n-2, dengan n = jumlah seluruh kromosom. Sebagai contoh, jumlah autosom sel tubuh
manusia adalah 46-2 = 44 buah atau 22 pasang. Jumlah autosom sel tubuh ayam adalah
78-2 = 76 buah atau 38 pasang.

b. Gonosom

Gonosom disebut juga kromosom seks atau kromosom kelamin karena kromosom ini
berperan dalam menentukan jenis kelamin suatu organisme. Jumlah kromosom seks pada
sel tubuh manusia ada dua buah atau sepasang. Jenis kelamin pada manusia ditentukan
oleh jenis kromosom seks ini. Orang berkelamin laki-laki memiliki kromosom X dan
kromosom Y (XY) dalam tubuhnya, sedangkan perempuan memiliki sepasang kromosom
X (XX).

Setelah kita mengetahui adanya kromosom tubuh dan kromosom kelamin, kita dapat
menuliskan rumus kromosom yang dimiliki oleh sel tubuh manusia, misalnya sel tubuh

62 | P a g e
laki-laki adalah 22AAXY , kromosom sel tubuh perempuan 22AAXX, kromosom sel
telur 22AX, kromosom sel sperma laki-laki 22AY atau 22AX.

63 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai