Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lala Delia Hardella

NIM : 19.01.031.133
Prodi : Manajemen

❖ Tugas Rangkuman

Ma’rifatul Qur’an
1. Muqadimah
Ketika manusia mencoba mengupas keagungan Al-Qur'an Al-Karim, maka
ketika itu pula manusia harus tunduk mengakui keagungaan dan kebesaran
Allah swt. Karena dalam Al-Qur'an terdapat lautan makna yang tiada batas,
lautan keindahan bahasa yang tiada dapat dilukiskan oleh kata-kata, lautan
keilmuan yang belum terfikirkan dalam jiwa manusia dan berbagai lautan-
lautan lainnya yang tidak terbayangkan oleh indra kita.

2. Ta’rif/Makna
• Secara Bahasa
Al-Qur'an berasal dari qara'a, yang berarti menghimpun dan menyatukan.
Sedangkan Qira'ah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata yang
satu dengan yang lainnya dengan susunan yang rapih. Al-Qur'an juga dapat
berarti bacaan, sebagai masdar dari kata qara'a.

• Secara Istilah
”Al-Qur'an adalah Kalamullah yang merupakan mu'jizat yang diturunkan
kepada nabi Muhammad saw., yang disampaikan kepada kita secara
mutawatir dan dijadikan membacanya sebagai ibadah.”

Keterangan dari defini di atas adalah sebagai berikut:


a. Kalam Allah.
Bahwa Al-Qur'an merupakan firman Allah yang Allah ucapkan kepada
Rasulullah saw. melalui perantaraan malaikat Jibril as.
b. Mu'jizat.
Kemu'jizatan Al-Qur'an merupakan suatu hal yang sudah terbukti dari
semejak zaman Rasulullah saw. hingga zaman kita dan hingga akhir zaman
kelak. Dari segi susunan bahasanya, sejak dahulu hingga kini, Al-Qur'an
dijadikan rujukan oleh para pakar- pakar bahasa. Dari segi isi
kandungannya, Al-Qur'an juga sudah menunjukkan mu'jizat, mencakup
bidang ilmu alam, matematika, astronomi bahkan juga ‘prediksi'.
c. Diturunkan Kepada Nabi Muhammad SAW.
Bahwa Al-Qur'an ini diturunkan oleh Allah SWT langsung kepada
Rasulullah saw. Melalui perantaraan malaikat Jibril as. Allah SWT
menjelaskan dalam Al-Qur'an.
d. Diriwayatkan secara mutawattir
Setelah Rasulullah saw. mendapatkan wahyu dari Allah SWT, beliau
langsung menyampaikan wahyu tersebut kepada para sahabatnya.
Diantara mereka terdapat beberapa orang sahabat yang secara khusus
mendapatkan tugas dari Rasulullah saw. untuk menuliskan wahyu.
Terkadang Al-Qur'an ditulis di pelepah korma, di tulang- tulang, kulit
hewan, dan sebagainya. Diantara yang terkenal sebagai penulis Al-Qur'an
adalah: Ali bin Abi Thalib, Mu'awiyah, Ubai ibn Ka'b dan Zaid bin Tsabit.
Demikianlah, para sahabat yang lain pun banyak yang menulis Al-Qur'an
meskipun tidak mendapatkan instruksi secara langsung dari Rasulullah
saw.
e. Membacanya Sebagai Ibadah
Dalam setiap huruf Al-Qur'an yang kita baca, memiliki nilai ibadah yang
tiada terhingga besarnya. Dan inilah keistimewaan Al-Qur'an, yang tidak
dimiliki oleh apapun yang ada di muka bumi ini.

Ada beberapa cara turunnya Al Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW:


1. Malaikat Jibril memasukan wahyu itu ke dalam hati Nabi Muhammad
tanpa memperlihatkan wujud aslinya. Rasulullah tiba-tiba saja merasakan
wahyu itu telah berada di dalam hatinya.
2. Suatu ketika, malaikat Jibril juga pernah menampakkan dirinya sebagai
seorang laki-laki dan mengucapkan kata-kata di hadapan Nabi SAW.
3. Yang selanjutnya, wahyu juga turun kepada Nabi Muhammad SAW
seperti bunyi gemerincing lonceng. Menurut Rasulullah SAW, cara inilah
yang paling berat dirasakan, sampai-sampai beliau mencucurkan keringat
meskipun wahyu itu turun di musim yang sangat dingin.
4. Cara yang lain adalah malaikat Jibril turun membawa wahyu kepada Nabi
Muhammad dengan menampakkan wujudnya yg asli.

Beberapa keutamaannya yaitu:


1. Kelak, kita akan memakaikan mahkota pada kedua orang tua
“Barangsiapa membaca Al Qur’an dan mengamalkan isinya, Allah akan
memakaikan pada kedua orang tuanya di hari kiamat suatu mahkota yang
sinarnya lebih bagus daripada sinar matahari di rumah-rumah dunia. Maka
bagaimana tanggapanmu terhadap orang yang mengamalkan ini?”
(HR. Abu Daud)
2. Menjadi manusia terbaik dengan Al Qur’an
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Qur’an dan yang
mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
3. Al Qur’an akan menjadi penolong kita di hari kiamat
“Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai
pemberi syafa’at (pembela) pada para orang yang mempelajari dan
mentaatinya.” (HR. Muslim)
4. Senantiasa diberikan ketenangan
“Ada seorang membaca surat Al-Kahfi sedang tidak jauh dari tempatnya, ada
kuda yang terikat dengan tali kanan-kiri, tiba-tiba orang itu diliputi oleh
cahaya yang selalu mendekat kepadanya, sedang kuda itu lari ketakutan. Dan
pada saat pagi hari ia datang memberi tahu kejadian itu kepada Nab
Muhammad, maka bersabda Nabi SAW, “Itulah ketenangan (rahmat) yang
telah turun untuk bacaan Al Qur’an itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Anda mungkin juga menyukai