Anda di halaman 1dari 14

Ketauhidan

dan
Kerosulan
Minten Ayu Larassati S.Pd.I,M.Pd.I

Universitas Teknologi
Sumbawa
Secara Etimologi
Perkataan tauhid berasal dari bahasa
Arab, masdar dari kata Wahhada,
Yuwahhidu, Tauhidan. yang berarti
mengesakan Allah SWT

Secara Terminologi
Seorang hamba meyakini bahwa
Allah SWT adalah Esa,

Maksudnya, keyakinan bahwa Allah SWT adalah Esa, Tunggal,


satu. Pengertian ini sejalan dengan pengertian tauhid yang
digunakan dalam bahasa Indonesia, yaitu “keesaan Allah”;
mentauhidkan berarti “mengakui akan keesaan Allah
mengeesakan Allah”.
Tauhid Menurut Para Ahli
Jubaran Mas‟ud dalam bukunya Raid Ath-Thullab, tauhid bermakna
“beriman kepada Allah, Tuhan yang Esa”, juga sering disamakan
dengan “‫ الاله اال هللا‬tiada Tuhan Selain Allah”
Zainuddin, Tauhid berasal dari kata “wahid” yang artinya “satu”.
Dalam istilah Agama Islam, tauhid ialah keyakinan tentang satu atau
Esanya Allah,

Menurut para ahli-ahli ilmu agama tauhid dikaitkan dengan Theolog


“Theos” artinya Tuhan, dan “logos” yang berarti ilmu (science, study,
discourse).
Fergilius Ferm, mendefinisikan The discipline which concerns God (or the
Divine Reality) and God‟s relation to the world (Tauhid ialah pemikiran
sistematis yang berhubungan dengan alam semesta)
‫كتابالتوحيد‬
MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB
Muhammad bin Abdul Wahab At Tamimi,
yang dilakhirkan di Uyainah, tahun 1115 H (1703 M), d
meninggal di Dir’iyyah (Saudi Arabia) tahun 1206 H (1792 M)

Tauhid adalah pegangan pokok dan sangat menentukan bagi kehidupan manusia, karena
tauhid menjadi landasan beramal.

Hanya amal yang dilandasi dengan tauhidullah, menurut tuntunan Islam, yang akan
menghantarkan manusia kepada kehidupan yang baik dan kebahagiaan yang hakiki di
alam akhirat nanti

“Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun


perempuan, sedang ia dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan
kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan kami
beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik lagi dari apa
yang telah mereka kerjakan.” (QS. An Nahl: 97).
*
Iblis mempercayai bahwa Tuhannya adalah Allah; bahkan
mengakui keesaan dan kemaha-kuasaan Allah dengan meminta
kepada Allah melalui Asma’ dan Sifat-Nya. Kaum jahiliyah kuno
yang dihadapi Rasulullah. juga meyakini bahwa Tuhan Pencipta,
Pengatur, Pemelihara dan Penguasa alam semesta ini adalah Allah.
Namun, kepercayaan dan keyakinan mereka itu belumlah
menjadikan mereka sebagai makhluk yang berpredikat muslim,
yang beriman kepada Allah

Tauhid adalah pemurnian ibadah kepada Allah.


Maksudnya yaitu: menghambakan diri hanya kepada Allah secara
murni dan konsekwen dengan mentaati segala perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan- Nya, dengan penuh rasa rendah diri,
cinta, harap dan takut kepada-Nya.
KEDUDUKAN TAUHID
Tauhid mempunyai kedudukan yang sangat penting

“Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu


jangan beribadah kecuali hanya kepada-Nya, dan
hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu
dengan sebaik-baiknya….. (QS.Al – Isra’: 23-24)
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul
pada setiap umat (untuk menyerukan): “Beribadalah
kepada Allah (saja) dan jauhilah thaghut” (2) . (QS. An
– Nahl: 36).
2. Thoghut ialah : setiap yang diagungkan - selain Allah – dengan disembah, ditaati, atau
dipatuhi ; baik yang diagungkan itu berupa batu, manusia ataupun setan
HAKIKAT TAUHID
Ibadah adalah Hakekat (tauhid)
Sebab pertentangan yang terjadi antara Rasulullah dengan
kaumnya adalah dalam masalah tauhid.

“Tidak Aku ciptakan jin dan Manusia melainkan hanya


untuk beribadah (1) kepada-Ku.” (QS. Adz –Dzariyat: 56 ).
1. Ibadah ialah penghambaan diri kepada Allah ta’ala dengan mentaati segala
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, sebagaimana yang telah
disampaikan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan inilah hakekat agama
Islam, karena Islam maknanya ialah penyerahan diri kepada Allah semata, yang
disertai dengan kepatuhan mutlak kepada-Nya, dengan
penuh rasa rendah diri dan cinta. Ibadah berarti juga segala perkataan dan
perbuatan, baik lahir maupun batin, yang dicintai dan diridhai oleh Allah. Dan suatu
amal akan diterima oleh Allah sebagai ibadah apabila diniati dengan ikhlas karena
Allah semata; dan mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Macam Tauhid
Tauhid Rububiyyah
Suatu keyakinan yang pasti bahwa Allah subhaanahu wa ta’ala satu satunya
pencipta, pemberi rizki, menghidupkan dan mematikan, serta mengatur
semua urusan makhluk-makhluk-Nya tanpa ada sekutu bagi Nya

Tauhid Uluhiyyah .
Pengesaan Allah subhaanahu wa ta’ala dalam hal ibadah dengan penuh ketaatan
dan rendah diri serta cinta pada setiap peribadatan tanpa menyekutukan-Nya
dengan sesuatu apapun.
Oleh sebab itu dilarang menyembah selain Allah baik dia seorang Nabi, wali, raja,
atau malaikat sekalipun.
Ibadah dibangun di atas tiga hal yang sangat besar dan sangat penting yakni cinta
(mahabbah), takut (khauf), dan harapan (raja’)

Tauhid Asmaa’ wa Shifat


Berkeyakinan dengan keyakinan yang pasti tentang nama-nama Allah, sifat-sifat
dan perbuatan-perbuatan-Nya yang termuat dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah,
tanpa merubah-rubah atau menolak atau menanyakan bagaimana hakekatnya
atau menyerupakan dengan makhluk-Nya.

‫البشارات‬
Bisyarat (Pengabaran dari Kitab-Kitab sebelumnya)

• Kitab-kitab Allah sebelum Al-Quran telah


memberi kabar gembira tentang kenabian
Muhammad saw sebelum beliau dilahirkan,
bahkan kitab-kitab tersebut telah mengabarkan
sifat-sifat pribadi Nabi Muhammad, ciri-ciri negeri
tempat kemunculannya, keadaan kaumnya, dan
kapan (waktu) beliau diutus. Allah swt berfirman:
(yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka
dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka. (Al-A’raf (7): 157).
‫المعجزات‬

Tidak ada seorang nabi yang diutus oleh Allah melainkan diperkuat
dengan mu'jizat.
Mu'jizat itu ada yang berupa fisik(hissiah) dan ada yang berbentuk
ma'nawiyah.
1. ‫حسية‬
Mu'jizat hissiah yang diberikan kepada Nabi Muhammad diantaranya;
menangisnya kayu kurma(mimbar) Rasulullah ketika Rasul pindah ke mimbarnya
yang baru, berdzikirnya batu-batu krikil yang ada di genggaman Rasul, keluarnya
air dari sela-sela jemari beliau sehingga semuanya dapat meminumnya,
memperbanyak makanan yang sedikit sehingga cukup untuk banyak orang,
menyembuhkan dengan izin-Nya orang-orang yang beliau doakan, berbicara
dengan pohon dan kesaksian pohon itu atas kerasulannya, dan momen-momen
lain yang menakjubkan
2. Mu'jizat al-Qur'an

Allah swt telah



mengutus Muhammad saw dengan
membawa sebuah Kitab dari-Nya yang mengandung
mu’jizat, ayat-ayat, dan bukti-bukti yang nyata kebenaran
risalah ilahiyyahnya.
Mu’jizat Quraniyyah ini diantaranya sebagai berikut:
1. Mu’jizat dalam kefasihan lafalnya,
2. Uslub (cara penyampaian) nya,
3. Tarkib (susunan kata dan kalimat) nya.

Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang
serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan
dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". (Al-Isra
(17): 88).
Dukungan Allah swt dalam Bentuk lain Kepada
Rasulullah saw
Awalnya, hanya sedikit orang-orang yang beriman kepada Muhammad
saw dan mereka disakiti bahkan diperangi karena keimanan mereka
oleh orang-orang musyrik. Kemudian Allah swt mendukung beliau
dengan pertolongan dalam menghadapi musuh-musuh dakwah dengan
mengirimkan malaikat, rasa kantuk yang menimbulkan kedamaian,
mengirimkan angin, dan bantuan lain yang disaksikan sendiri oleh
orang-orang kafir. Mereka yang objektif berkata: “Tidak ada yang
melakukan ini kecuali Allah swt.”

Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-


ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan
orang-orang yang fasik. (Al-Baqarah (2): 99).
1. Hikmah diutusnya para Rasul adalah untuk
menyeru kepada tauhid, dan melarang
kemusyrikan.

2. Ajaran para Nabi adalah satu, yaitu tauhid


mengesakan Allah.

3. Ibadah kepada Allah tidak akan terealisasi dengan


benar kecuali dengan adanya pengingkaran
terhadap thaghut

Anda mungkin juga menyukai