DisusunOleh :
1. ArnisArifianawati (17.12.S)
2. Benni Surya Darma (17.1303.S)
3. Maulida Yulianti (17.1347.S)
4. Risma Safitri (17.1382.S)
Kelompok 1
TINGKAT 3A
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran
masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. Selain itu keluarga juga
diartikan ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang
dewasa yang berlaian jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau
seorang perempuan yang sudah hidup sendirian dengan atau tanpa anak, baik
anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga
(Friedman, 1998).
Dari dua pengertian diatas kita ketahui pasangan suami istri yang baru
menikah yang belum mempunyai anak juga termasuk keluarga (keluarga baru
menikah). Banyak yang perlu kita ketahui dan kita kaji pada keluarga baru
menikah. Keluarga baru menikah perlu diberi asuhan keperawatan karena
banyak masalah yang muncul pada keluarga.
Peran Formal :
Laki-laki sebagai suami (kepala keluarga) dan perempuan sebagai istri.
Peran Informal :
Laki-laki sebagai ketua kegiatan di masyarakat dan perempuan sebagai
anggota organisasi di masyarakat.
3. Merencanakan keluarga
Memiliki atau tidak memiliki anak dan menetapkan waktu kehamilan adalah
keputusan keluarga yang penting. Mckinney dan rekan (2000) menekankan
pentingnya pertimbangan kelurga secara menyeluruh ketika seseorang
bekerja dalam unit perawatan maternitas. Jenis pelayanan kesehatan yang
diterima kelurga sebagai sebuah unit sangat mempengaruhi kemampuan
keluarga untuk melaksanakan koping secara efektif ketika menghadapi
perubahan yang sangat besar setelah kelahiran bayi.
B. Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tahap Perkembangan Pemula
(Baru Menikah)
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan
menggunakan pendekatan yang sistematis untuk bekerja sama dengan keluarga
dan individu-individu sebagai anggota keluarga. Tahapan dari proses
keperawatan keluarga meliputi pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan,
penyusunan perencanaan, perencanaan asuhan dan penelitian (Jhonson dan
Leny, 2010).
Pengkajian keluarga
Pengkajian merupakan suatu tahapan di mana perawat mengambil data secara
terus menerus terhadap keluarga yang dibinanya.
a. Pengumpulan data
Sumber informasi dari tahapan pengumpulan data dapat menggunakan
metode wawancara, observasi misalnya tentang keadaan rumah,
pemeriksaan fisik terhadap seluruh anggota keluarga secara head to toe dan
telaahan data sekunder seperti hasil laboratorium, hasil x-ray, pap smear dan
lain sebagainya.
Hal-hal yang perlu dikumpulkan datanya dalam pengkajian keluarga adalah:
1. Data umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi:
a) Nama suami dan istri,
b) Alamat dan telepon
c) Pekerjaan suami dan istri,
d) Pendidikan suami dan istri
e) Usia
f) Komposisi keluarga dan genogram
Komposisi keluarga: menjelaskan anggota keluarga yang
diidentifikasi sebagai bagian dari keluarga mereka. Komposisi
tidak hanya mencantumkan penghuni rumah tangga, tetapi juga
anggota keluarga lain yang menjadi bagian dari keluarga tersebut.
Bentuk komposisi keluarga dengan mencatat terlebih dahulu
anggota keluarga yang sudah dewasa, kemudia diikuti dengan
anggota keluarga yang lain sesuai dengan susunan kelahiran
mulai dari yang tua, kemudia mencantumkan jenis kelamin,
hubungan setiap anggota keluarga tersebut, tempat tanggal lahir
atau umur, pekerjaan dan pendidikan.
Genogram: genogram keluarga merupakan sebuah diagram yang
menggambarkan konstelasi keluarga (pohon keluarga). Genogram
merupakan alat pengkahian informatif yang digunakan untuk
mengetahui keluarga, riwayat dan sumber-sumber keluarga.
Diagram ini menggambarkan hubungan vertikal (lintas generasi)
dan horizontal (dalan generasi yang sama) untuk memahami
kehidupan keluarga dihubungkan dengan pola penyakit. Untuk
hal tersebut, maka genogram keluarga harus memuat informasi
tiga generasi (keluarga inti dan keluarga masing-masing orang
tua).
g) Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis/tipe keluarga beserta kendala atau
masalah-masalah yang terjadi dengan jenis/tipe keluarga tersebut
h) Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi
budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan
i) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang
dapat mempengaruhi kesehatan
j) Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditetntuka oleh pendapatan baik dari
kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnnya. Selain itu status
sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebuthan
yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang yang dimiliki oleh
keluarga
k) Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat dari kapan saja keluarga pergi
bersama-sama untuk mengunjungi tempat relreasi tertentu, namu
dengan menonton televisi dan mendengarkan radio juga merupakan
aktivitas rekreasi.
3. Data lingkungan
a) Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe
rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank dengan
sumber air, sumber air minum digunkan serta dilengkapi dengan
denah rumah.
b) Karateristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas
setempat meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan atau
kesepakatan penduduk setempat serta budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan.
c) Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan melihat kebiasaan
keluarga berpindah tempat.
d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk
berkumpul serta perkumpulan yang ada dan sejauh mana interaksi
keluarga dengan masyarakat.
e) Sistem pendukung keluarga
Termasuk sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota
keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk
menunjang kesehatan mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis
atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau
dukungan dari masyarakat setempat.
4. Struktur keluarga
a) Struktur peran
Menjelaskan peran dari pasangan suami istri baik secara formal
maupun informal.
b) Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga
yang berhubungan dengan kesehatan.
c) Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai bagaimana cara berkomunikasi antara suami
istri.
d) Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain
untuk mengubah perilaku.
5. Fungsi keluarga
a) Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana anggota keluarga memnuhi
kebutuhan sandang pangan dan papan serta sejauh mana keluarga
memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya
pengingkatan status kesehatan keluarga.
b) Fungsi sosialiasi
Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh
mana anggotan keluarga belajar disiplin, norma, budaya, serta
prilaku.
c) Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran dari anggota keluarga,
perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga
terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta
pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan
sikap saling menghargai.
d) Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh
mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit. Kesanggupan
keluarga di dalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat
dari kemampuan keluarga dalam melaksanakan lima tugas kesehatan
keluarga, yaitu keluarga mapu mengenal masalah kesehatan,
mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan
perawatan terhdapa anggota keluarga yang sakit, menciptakan
lingkungan yang dapar meningkatkan kesehatan dan mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan
setempat.
e) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai reproduksi keluarga adalah:
Berapa jumlah anak
Apakah rencana keluarga berkaitan dengan jumlah anggota
keluarga
Metode yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan
jumlah anggota keluarga.
7. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang
digunakan sama dengan pemeriksaan fisik klinik.
8. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap
petugas kesehatan yang ada.
B. Pengkajian fokus
1. Kapan pertemuan pasangan?
2. Bagaimana hubungan sebelum menikah?
3. Bagaimana pasangan ini memutuskan menikah?
4. Adakah halangan terhadap perkawinan mereka?
5. Bagaimana respon anggota keluarga terhadap perkawinan?
6. Bagaimana kehidupan di lingkungan keluarga asal, termasuk orientasi
keluarga dari kedua orang tua?
7. Siapa orang lain yang tinggal serumah setelah perkawianan?
8. Bagaimana hubungan dengan saudara ipar?
9. Bagaimana keadaan orang tua masing-masing dan hubungannya dengan
orang tua setelah perkawinan?
10. Bagaimana rencana mempunyai anak?
11. Bagaimana rencana penggunaan KB?
12. Berapa lama waktu berkumpul setiap hari?
13. Bagaimana rutinitas (secara individual : suami dan istri) setelah
perkawinan?
14. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga?
Diagnosa Keperawatan
Ø Masalah lingkungan
Ø Masalah koping
Diagnosa keperawatan
Intervensi
Diagnosa 1
- Beri penjelasan pada keluarga khususnya suami tentang bahaya yang dapat
timbul dari kekerasan yang terjadi
Diagnosa 2
Diagnosa 3
- Beri penjelasan kepada keluarga tentang peran baru yang dialami keluarga
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu
mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.
Selain itu keluarga juga diartikan ikatan atau persekutuan hidup atas dasar
perkawinan antara orang dewasa yang berlaian jenis yang hidup bersama
atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah hidup sendirian
dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal
dalam sebuah rumah tangga (Friedman, 1998).
Dari pengertian diatas kita ketahui pasangan suami istri yang baru
menikah yang belum mempunyai anak juga termasuk keluarga (keluarga
baru menikah). Banyak yang perlu kita ketahui dan kita kaji pada keluarga
baru menikah. Keluarga baru menikah perlu diberi asuhan keperawatan
karena banyak maslah yang muncul pada keluarga. Pembentukan
pasangan menandakan permulaan suatu keluarga baru dengan pergerakan
dari membentuk keluarga asli sampai ke hubungan intim yang baru.
B. Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan
keluarga melalui penyuluhan mengenai peran anggota keluarga dan
perkembangan keluarga sesuai jenjang merupakan langkah yang tepat
dilakukan guna mencapai kebutuhan kesehatan keluarga yang
optimal.Upaya ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu perlu
dukungan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap kesehatan keluarga
DAFTAR PUSTAKA