NRP 110117325 / KP G
Tugas modul 2
Contoh kasus 1
Anda adalah seorang Apoteker yang bekerja di layanan kesehatan rawat inap. Bapak AB, berusia
40 tahun bertanya kepada Anda apakah diare yang dialaminya saat ini merupakan reaksi yang
tidak dikehendaki akibat obat yang digunakannya saat ini, yaitu: siprofloksasin. Bapak tersebut
telah menggunakan siprofloksasin selama 3 hari, yaitu sejak hari pertama masuk rumah sakit,
dengan rejimen dosis 2 kali 500mg. Dokter meresepkan siprofloksasin karena Bapak tersebut
menderita demam tifoid. Menurut Anda, apakah diare Bapak tersebut terkait dengan penggunaan
siprofloksasin?
KASUS 2
Ibu AW, berusia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk sejak 1 bulan yang lalu, kadang batuk
disertai darah. Setelah menjalani pemeriksaan laboratorium dan radiologi, dokter mendiagnosis
Ibu AW menderita tuberkulosis (TB) dan meresepkan kombinasi antibiotik, yaitu Rifampisin,
Isoniazid, Etambutol, dan Pirazinamid yang harus rutin diminum selama 2 bulan. Hari ini, Ibu
AW kembali ke dokter dengan keluhan badannya kekuningan (jaundice) setelah dua minggu
mengkonsumsi kombinasi antibiotik untuk TB yang diresepkan dokter. Ibu AW bercerita tidak
pernah lupa meminum obatnya dan mengkonsumsi makanan sesuai dengan yang disarankan oleh
ahli gizi. Dokter meminta Ibu AW untuk melakukan pemeriksaan laboratorium SGOT dan SGPT
yang digunakan untuk menunjukkan fungsi liver Ibu AW karena menduga jaundice Ibu AW
disebabkan oleh penggunaan kombinasi antibiotik. Anda adalah seorang apoteker klinis. Dokter
meminta Anda untuk melakukan analisis/review obat-obat yang digunakan oleh Ibu AW selama
ini. Ketika Anda melakukan penggalian informasi terkait riwayat pengobatan Ibu AW, Anda
menemukan bahwa Ibu AW mengkonsumsi beberapa obat selain obat tersebut di atas, antara
lain: Parasetamol untuk nyeri sendi yang sering dialami, simvastatin, kedua obat ini sudah
digunakan oleh Ibu AW sejak 2 tahun yang lalu. Berdasarkan laporan dari jurnal terpublikasi
maupun pustaka tersier, obat-obat TB, parasetamol, dan simvastatin telah dilaporkan
menyebabkan peningkatan nilai SGOT dan SGPT lebih dari 3 kali nilai normal. Hasil
pemeriksaan SGOT dan SGPT 1 tahun yang lalu menunjukkan nilai normal. Demikian pula hasil
pemeriksaan 6 bulan yang lalu.
Apakah Anda setuju dengan dugaan dokter tersebut? Berikan penjelasan Anda dengan
menggunakan algoritme Naranjo Scale.