Anda di halaman 1dari 4

Nama : Made Prima Dwiputra

NRP 110117325 / KP G

Tugas modul 2

Contoh kasus 1

Anda adalah seorang Apoteker yang bekerja di layanan kesehatan rawat inap. Bapak AB, berusia
40 tahun bertanya kepada Anda apakah diare yang dialaminya saat ini merupakan reaksi yang
tidak dikehendaki akibat obat yang digunakannya saat ini, yaitu: siprofloksasin. Bapak tersebut
telah menggunakan siprofloksasin selama 3 hari, yaitu sejak hari pertama masuk rumah sakit,
dengan rejimen dosis 2 kali 500mg. Dokter meresepkan siprofloksasin karena Bapak tersebut
menderita demam tifoid. Menurut Anda, apakah diare Bapak tersebut terkait dengan penggunaan
siprofloksasin?

Analisa dengan menggunakan Naranjo Scale

No Pertanyaan Ya Tidak N/A


1 Apakah pasti telah ada laporan ROTD tsb sebelumnya  (1
? )
2 Apakah ROTD muncul setelah obat yg dicurigai tsb  (2
diberikan ? )
3 Apakah ROTD membaik saat obat dihentikan / diberi  (0)
antagonis spesifiknya ?
4 Apakah ROTD makin parah jika dosis naik /  (0)
membaik jika dosis turun ?
5 Apakah ROTD muncul lagi saat obat diberikan  (0)
kembali ?
6 Apakah ada penyebab ROTD tsb selain karena obat ?  (2)
7 Apakah ROTD tsb muncul saat diberikan plasebo ?  (0)
8 Apakah kadar obat dalam darah termasuk kadar toksik  (0)
?
9 Apakah pasien pernah mengalami ROTD sejenis saat  (0)
menggunakan obat / golongan obat sejenis ?
10 Apakah ROTD tsb didukung dengan bukti yg  (0)
meyakinkan ?
Sub 3 2 0
Tota
l
Tota 5
l
Interpretasi hasil perhitungan Naranjo Scale: 5 – 8 : probable ADR (kemungkinan besar ROTD)

SOAP: Subjective Diare


(S)
Objective (O) diagnosis: Demam Tifoid dan mendapat siprofloksasin 2 kali 500mg
Assessment (A) Problem medis (PM): Demam Tifoid, MTO: M 2.1 Kejadian yang
tidak diinginkan terkait penggunaan obat P1.2 Pemilihan obat tidak
tepat termasuk kontraindikasi
Plan (P) Dilakukan identifikasi ROTD,
Monitoring: - Efektivitas: Suhu tubuh (temperatur): 37,5oC, WBC
(leukosit): 7,5 ± 3,5 x 109/L

KASUS 2

Ibu AW, berusia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk sejak 1 bulan yang lalu, kadang batuk
disertai darah. Setelah menjalani pemeriksaan laboratorium dan radiologi, dokter mendiagnosis
Ibu AW menderita tuberkulosis (TB) dan meresepkan kombinasi antibiotik, yaitu Rifampisin,
Isoniazid, Etambutol, dan Pirazinamid yang harus rutin diminum selama 2 bulan. Hari ini, Ibu
AW kembali ke dokter dengan keluhan badannya kekuningan (jaundice) setelah dua minggu
mengkonsumsi kombinasi antibiotik untuk TB yang diresepkan dokter. Ibu AW bercerita tidak
pernah lupa meminum obatnya dan mengkonsumsi makanan sesuai dengan yang disarankan oleh
ahli gizi. Dokter meminta Ibu AW untuk melakukan pemeriksaan laboratorium SGOT dan SGPT
yang digunakan untuk menunjukkan fungsi liver Ibu AW karena menduga jaundice Ibu AW
disebabkan oleh penggunaan kombinasi antibiotik. Anda adalah seorang apoteker klinis. Dokter
meminta Anda untuk melakukan analisis/review obat-obat yang digunakan oleh Ibu AW selama
ini. Ketika Anda melakukan penggalian informasi terkait riwayat pengobatan Ibu AW, Anda
menemukan bahwa Ibu AW mengkonsumsi beberapa obat selain obat tersebut di atas, antara
lain: Parasetamol untuk nyeri sendi yang sering dialami, simvastatin, kedua obat ini sudah
digunakan oleh Ibu AW sejak 2 tahun yang lalu. Berdasarkan laporan dari jurnal terpublikasi
maupun pustaka tersier, obat-obat TB, parasetamol, dan simvastatin telah dilaporkan
menyebabkan peningkatan nilai SGOT dan SGPT lebih dari 3 kali nilai normal. Hasil
pemeriksaan SGOT dan SGPT 1 tahun yang lalu menunjukkan nilai normal. Demikian pula hasil
pemeriksaan 6 bulan yang lalu.

Apakah Anda setuju dengan dugaan dokter tersebut? Berikan penjelasan Anda dengan
menggunakan algoritme Naranjo Scale.

No Pertanyaan Ya Tidak N/A


1 Apakah pasti telah ada laporan ROTD tsb  (1)
sebelumnya ?
2 Apakah ROTD muncul setelah obat yg dicurigai tsb  (2)
diberikan ?
3 Apakah ROTD membaik saat obat dihentikan / diberi  (0)
antagonis spesifiknya ?
4 Apakah ROTD makin parah jika dosis / membaik jika  (0)
dosis ¯ ?
5 Apakah ROTD muncul lagi saat obat diberikan  (0)
kembali ?
6 Apakah ada penyebab ROTD tsb selain karena obat ?  (2)
7 Apakah ROTD tsb muncul saat diberikan plasebo ?  (0)
8 Apakah kadar obat dalam darah termasuk kadar  (0)
toksik ?
9 Apakah pasien pernah mengalami ROTD sejenis saat  (0)
menggunakan obat / golongan obat sejenis ?
10 Apakah ROTD tsb didukung dengan bukti yg  (1)
meyakinkan ?
Sub 4 2 0
Tota
l
Tota 6
l
Interpretasi hasil perhitungan Naranjo Scale: 5 – 8 : probable ADR (kemungkinan besar ROTD)

SOAP: Subjective badan kekuningan (jaundice)


(S)
Objective (O) diagnosis: tuberkulosis (TB) dan mendapat Rifampisin, Isoniazid,
Etambutol, Pirazinamid, Parasetamol, dan Simvastatin
Assessment (A) Problem medis (PM): tuberkulosis (TB) MTO: M 2.1 Kejadian yang
tidak diinginkan terkait penggunaan obat P1.2 Pemilihan obat tidak
tepat termasuk kontraindikasi P1.4 Kombinasi obat-obat atau obat-obat
herbal tidak tepat.
Plan (P) Dilakukan identifikasi ROTD,
Monitoring:
 Monitoring kemajuan hasil pengobatan pada penderita TB
dewasa dilaksanakan dengan pemeriksaan ulang dahak
mikroskopis pada akhir tahap awal (akhir bulan ke-2) dan akhir
tahap lanjutan (akhir bulan ke-6).
 Pemeriksaan dahak secara mikroskopis lebih baik dibanding
pemeriksaan radiologis dalam monitoring terapi.
 Evaluasi terapi TB berguna untuk penentuan hasil pengobatan
penderita TB apakah tergolong sembuh, pengobatan lengkap,
putus berobat atau gagal.

Anda mungkin juga menyukai