1. Patofisiologi Penyakit
• Hipertensi
Keadaan darurat hipertensi meliputi hipertensi yang terkait
dengan kerusakan vaskular (disebut hipertensi maligna) dan
hipertensi yang terkait dengan komplikasi hemodinamik
seperti gagal jantung, stroke, atau bedah aorta aneurisma.
Proses patologis yang mendasari hipertensi maligna adalah
arteriopati progresif dengan peradangan dan nekrosis arteriol.
Lesi vaskular terjadi di ginjal, yang melepaskan renin, yang
pada gilirannya merangsang produksi angiotensin dan
aldosteron, yang selanjutnya meningkatkan tekanan darah.
(Katzung p. 190)
2. Mekanisme Kerja Obat
• Menghambat reseptor angiotensi II type 1
(AT1). Valsartan tergolong angiotensin receptor
blocker (ARB) mampu menimbulkan efek
vasodilatasi arteri general sehingga
meninmbulkan efek antihipertensi
(Drug Information Handbook ed 17)
3. ADME Valsartan
• Absorbsi :
– Biovaibilitas : 23 %
– Onset efek : 2 minggu (max 4 minggu)
– Waktu serum puncak 2-4 jam
• Distribusi :
– Protein binding : 95 %, primally albumin
– Vd : 17 L
• Metabolisme :
dimetabolisme di hati. Metabolite valsartan yaitu valeryl-4-
hydroxy valsartan hanya sekitar 9% diubah oleh CYP2C9
• Eliminasi :
– T ½ : 6 jam
– Ekskresi : Feses (83%) dan urine (13%)
(Drug Information Handbook ed 17)
4. Dosis pada kondisi ginjal dan hati normal