Anda di halaman 1dari 13

TUGAS AGAMA

MAKALAH MENGENAI ABORSI

Kelas : XI

Kelompok :

 Ameliana Octaviona C.
 Anggi
 Ficky Ham

SEKOLAH KRISTEN KALAM KUDUS BONE


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Makalah Agama ini telah
kami susun dengan maksimal dengan judul “ Makalah Mengenai Aborsi“

Terlepas dari semua itu,kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada


kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Watampone, Mei 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………. ..i

Daftar Isi………………………………………………………………………….. .ii

Bab I Pendahuluan ………………………………………………………… ……...1

A. Latar belakang………………………………………………………….........1
B. Rumusan masalah ……………………………………………………….......1

Bab II Pembahasan………………………………………………………………...2

A. Pengertian aborsi............................................................................................2
B. Kasus-kasus aborsi yang terjadi di Indonesia.................................................3
C. Pandangan Alkitab mengenai aborsi..............................................................5

Bab III Penutup………………………………………………………………….....9

A. Kesimpulan…………………………………………………………….........9
B. Saran…………………………………………………………………….......9

Daftar Pustaka……………………………………………………………………..iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Pengguguran kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah
berakhirnya kehamilan dengan dikeluarkannya janin (fetus) atau embrio sebelum
memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim, sehingga mengakibatkan
kematiannya. Aborsi yang terjadi secara spontan disebut juga "keguguran". Aborsi
yang dilakukan secara sengaja seringkali disebut "aborsi induksi" atau "abortus
provokatus". Kata aborsi umumnya hanya digunakan dalam pengertian abortus
provokatus. Prosedur serupa yang dilakukan setelah janin berpotensi untuk
bertahan hidup di luar rahim juga dikenal dengan sebutan "aborsi tahap akhir".

Dikatakan bahwa aborsi di negara-negara maju yang mengizinkannya merupakan


salah satu prosedur medis yang paling aman dalam bidang kedokteran. Metode-
metode modern memanfaatkan obat atau bedah dalam pelaksanaan aborsi. Obat
mifepriston dikombinasikan dengan prostaglandin kemungkinan sama aman dan
efektifnya dengan bedah selama trimester pertama dan kedua
kehamilan. Pengaturan kelahiran, seperti pil atau alat intrauterin, mungkin saja
digunakan segera setelah aborsi. Dilaporkan bahwa abortus provokatus, jika
dilakukan secara aman dan legal, tidak meningkatkan risiko terkait masalah fisik
ataupun mental pada jangka panjang. Sebaliknya, aborsi yang tidak aman
mengakibatkan 47.000 kematian dan 5 juta kasus perawatan di rumah sakit setiap
tahunnya. Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan tersedianya aborsi yang
aman dan legal bagi semua wanita.

B.Rumusan Masalah
 Bagaimana pengertian aborsi?
 Bagaimana kasus-kasus aborsi yang terjadi di Indonesia?
 Bagaimana pandangan Alkitab mengenai aborsi?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Aborsi

Aborsi secara umum adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat


tertentu) sebelum buah kehamilan tersebut mampu untuk hidup di luar kandungan.
(JNPK-KR, 1999) Secara lebih spesifik, Ensiklopedia Indonesia memberikan
pengertian aborsi sebagai berikut : “Pengakhiran kehamilan sebelum masa gestasi
28 minggu atau sebelum janin mencapai berat 1.000 gram.” Definisi lain
menyatakan, aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang
dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Aborsi merupakan suatu
proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh
(Kapita Seleksi Kedokteran, Edisi 3, halaman 260). Dalam dunia kedokteran
dikenal 3 macam aborsi, yaitu:

1. Aborsi Spontan/ Alamiah atau Abortus Spontaneus

Aborsi spontan/ alamiahberlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan


disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma.

2. Aborsi Buatan/ Sengaja atau  Abortus Provocatus Criminalis

Aborsi buatan/ sengaja/ Abortus Provocatus Criminalis adalah


pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 20 minggu atau berat janin
kurang dari 500 gram sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan
disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter,
bidan atau dukun beranak).

3. Aborsi Terapeutik/ Medis atau  Abortus Provocatus Therapeuticum

Aborsi terapeutik / Abortus Provocatus therapeuticum adalah


pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik. Sebagai
contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah
tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat
membahayakan baik calon ibu maupun janin yang dikandungnya.

2
B.Kasus-Kasus Aborsi yang Terjadi di Indonesia

Kasus aborsi 1

Sejoli Terjaring Razia Polisi Hendak Buang Janin Hasil Aborsi

Liputan6.com, Probolinggo - Kepolisian Resor Probolinggo, Jawa Timur,


menangkap sejoli pelaku aborsi saat hendak membuang janin hasil hubungan
gelapnya. Sejoli berinisial AMS (19), warga Tanggul Jember, dan TT (20), warga
Tigasan Kulon, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. "Saat ditangkap, janin
berusia lima bulan dibungkus menggunakan box ice, dan rencananya akan dibuang
pelaku di sekitar pemakaman umum kabupaten setempat," tutur Kanit PPA Polres
Probolinggo Bripka Isana Reny Antasari kepada Liputan6.com, Selasa, 18 April
2017. Isana mengatakan niat kedua pelaku membuang janin terungkap saat mereka
terjaring razia polisi lalu lintas di jalur lintas selatan Leces Probolinggo. "Atas
penangkapan itu, pelaku AMS akhirnya diserahkan ke unit PPA Satreskrim Polres
Probolinggo," katanya.

Kepada polisi, AMS mengaku berencana membuang darah dagingnya itu


lantaran malu jika diketahui kerabat dan tetangga memiliki hubungan di luar nikah.
"Dan mereka berdua sudah memadu kasih selama kurang lebih 9 bulan, hingga
akhirnya hamil," ucap Isana.Keputusan mengaborsi janin itu atas kesepatan
bersama. AMS kemudian menyuruh kekasihnya TT menggugurkan janinnya
dengan cara meminum jamu dan obat-obatan penggugur kandungan.  "Tindakan
tersebut dilakukan karena hubungan kasih antara keduanya tidak mendapatkan
restu, dari orangtua TT yang kini sedang menderita sakit jantung," katanya. 

Dalam kasus itu, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa pakaian TT
saat melakukan aborsi, box ice, dan janin usia 5 bulan. Pelaku AMS juga telah
ditetapkan sebagai tersangka, sementara status TT masih dalam pengembangan.
Polisi juga akan melengkapi alat bukti guna memberikan sanksi hukum bagi kedua
pelaku. "Pelaku TT kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit Waluyojati
Kraksaan, pasca-menggugurkam janin. Dan jika terbukti bersalah, pasangan ini
terancam Pasal 75 ayat (1) UU No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan dengan
ancaman maksimal 10 tahun penjara," ujar Isana.

3
Kasus aborsi 2

Dua Tersangka Kasus Aborsi Ditangkap


Kompas, 26 Jan 2017

PADANG — Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sumatera


Barat menangkap dua orang yang diduga terlibat kasus tindak pidana aborsi yang
menyebabkan HRM (23) meninggal. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat
Kepolisian Daerah Sumbar Ajun Komisaris Besar Syamsi di Padang, Rabu (25/1),
mengatakan, dua tersangka yang ditangkap di Kota Bukittinggi tersebut M (32)
dan MC (35). M yang merupakan kekasih HRM ditangkap pada Rabu (18/1).
Adapun MC, karyawan kontrak di salah satu rumah sakit negeri di Kota
Bukittinggi, ditangkap pada Kamis (19/1). Syamsi mengatakan, pengungkapan
kasus ini berawal dari laporan keluarga HRM pada Senin (16/1). HRM merupakan
warga Kelurahan Balai Gadang, Koto Tangah, Kota Padang.

4
C.Pandangan Alkitab Mengenai Aborsi

Tidak ada penjelasan dalam Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru yang
dengan tegas mengutuk atau memaafkan tindakan aborsi. Ayat-ayat dalam
Perjanjian Lama yang telah mendapat perhatian paling besar adalah Keluaran
21:22-25. Di dalamnya dinyatakan bahwa nyawa bayi atau nyawa calon bayi
memiliki nilai yang sama dengan ibunya atau dapat dikatakan sebagai memiliki
hukum yang sama seperti manusia yang telah hidup di dunia.  Hal ini dengan jelas
mengindikasikan bahwa Allah memandang bayi dalam kandungan sebagai
manusia sama seperti orang dewasa. Bagi orang Kristiani, aborsi bukan hanya
sekedar soal hak perempuan untuk memilih. Aborsi juga berkenaan dengan hidup
matinya manusia yang diciptakan dalam rupa Allah (Kejadian 1:26-27; 9:6). Bagi
John Stott anak yang masih di dalam kandungan sudah merupakan manusia. Bayi
sudah memiliki nyawa atau kehidupan semejak pembuahan. Hal ini terbukti ketika
Yesus mengunjungi Elizabet. Ketika Maria bertemu dengan Elizabet hal yang
terjadi adalah bayi yang ada di dalam perut Elzabet melonjak kegirangan.

Manusia adalah gambar dan Rupa Allah “ imago dei” (kej 1;26-27).
Manusia disini adalah yang diciptakan oleh Allah hal ini berarti manuasia dapat
berelasi dengan Allah, memiliki kelimpahan anugrah dan memiliki kuasa atas
bumi.  Didalam Yeremia sangat ditegaskan bahwa Allah telah mengenal Yeremia
sejak ia dalam kandungan ibunya dan yang memebentuknya, bahkan sebelum ada
segala sesuatu Allah telah menetapkkannnya. Mazmur 139:13-16 berbicara
mengenai peran aktif Allah dalam menciptakan dan membentuk kita dalam
rahim.  Allah sendiri yang melihat, yang memebentuk dengan kasihnya. Jadi
melalui pernyataan Alkitab akan aborsi, Alkitab sangat menolak akan aborsi.
Membunuh bayi yang ada di dalam kandungan adalah sama halnya memebunuh
gambar dan Rupa Allah.

Alkitab mengisyaratkan dan menegaskan bahwa proses pertumbuhan janin


bukanlah proses yang terjadi dengan sendirinya atau secara otomatis melainkan
campur tangan Allah (Mzm 139:13-14, Ayb 10:18). Alkitab memberikan konsep
penting untuk melindungi kehidupan janin dan juga bagi perlindungan si ibu (bnd
Kej 9:5).

5
Dalam Perjanjian baru, secara khusus tulisan-tulisan Paulus dan Wahyu,
ditegaskan bahwa hidup dan kehidupan adalah sangat berharga, oleh sebab itu
memberikan obat tertentu untuk menghancurkan kehidupan sangat ditentang.
Dalam pengertian ini minuman atau obat-obatan yang diberikan dengan tujuan,
atau menimbulkan keguguran waktu tejadinya kehamilan merupakan tindakan
yang tidak sesuai dengan firman Tuhan.

Meskipun Alkitab tidak secara langsung menyoroti tentang Alkitab, namun


ajaran Alkitab terhadap abosi dapat dikemukakan dalam beberapa hal:

 Alkitab menyatakan bahwa kehidupan manusia berbeda dari segala bentuk


kehidupan lainnya, sebab manusia diciptakan segambar dengan Allah (Kej
1)

 Alkitab mengajarkan bahwa anak adalah berkat (Kej 1:28)

 Anak dalam rahim adalah sungguh-sungguh adalah manusia yang bahkan


memiliki hubungan dengan Tuhan (Mzm 51:7, 139:1)

 Alkitab mengutuk pembunuhan orang yang tak bersalah ( Kel 20:1,3, Ul 17,
Mat 19:18)

 Alkitab menyatakan bahwa Tuhan adalah Tuhan atas keadilan. Maka


melakukan aborsi adalah menolak keadilan. Aborsi adalah pembinasaan
terhadap yang tidak berdaya

 Alkitab mengajarkan untuk mengasihi. Kasih bertentangan dengan tindakan


pembunuhan ( 1 Yoh 3:11-12)

Menurut Dietrich Bounhofer “ penghancuran embrio di dalam kandungan


adalah pelanggaran dari hak untuk hidup yang  Allah telah berikan kepada
kehidupan yang mulai muncul dan berkembang itu. Selanjutnya R.J. Rushdoony
menegaskan bahwa “praktek aborsi merupakan pembunuhan dan hal itu
bertentangan dengan titah ke enam.

 Sehubungan dengan hal itu, J Verkuyl merusmuskan bahwa:

6
1. Kehidupan manusia telah dimulai, dan berawal dari waktu konsepsi dalam
kandungan.

2. Setiap hidup manusia, adalah juga hidup janin, dan berhak atas
perlindungan.

3. Setiap pengambilan tindakan, yang membinasakan hidup yang sedang mulai


itu, maka itu identik dengan pembunuhan hidup manusia yang sedang mulai.

Melengkapi penegasan di atas, D Rumondor menyatakan bahwa dalam terang


etika Kristen dan standar moral yang mutlak, aborsi dipandang sebagai
pembunuhan manusia, sebab aborsi merupakan tindakan memutuskan kehidupan
manusia secara dini. Dalam hal inilah aborsi melanggar perintah Allah “jangan
membunuh”.

Dalam Alkitab sebenarnya tidak ada membicarakan secara langsung tentang


aborsi, jika diteliti secara cermat, maka ditemukan “konsep mentah” mengenai
aborsi dalam Alkitab. Konsep mentah ini dapat ditemukan dalam hubungan antara
seksual dengan konsepsi. Beberap kesaksian Alkitab menuliskan, misalnya (Kej
4:1) Hawa menyatakan bahwa ia telah memperoleh  Kain dari Tuhan (Kej 16:2).
Sara percaya bahwa Tuhan tidak memberi dia anak (Kej 29:3) Tuhan membuka
kandungan Lea, (Kej 30:22). Tuhan membuka kandungan Rahel (Rut 4:13) atas
karunia Tuhan Rut mengandung dan (Maz 139:13-18)  Daud menyatakan bahwa
Tuhan  secara aktif terlibat dalam proses pembentukan festus.

Nampaknya dari kutipan nats Alkitab di atas menyatakan bahwa Allah terlibat
aktif dalam hubungannya dengan konsepsi. Dalam Yer 1:5 tertulis “Sebelum Aku
membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau”. Jadi
jelaslah Alkitab memandang bayi atau janin yang belum dilahirkan adalah
manusia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, Allah memberi kesempatan
kepada manusia untuk bekerja sama dalam proses terciptanya hingga lahirnya
manusia.

Dalam pengertian dan pemahan ini, maka praktek aborsi sama artinya dengan
merusak hubungan kerjasama yang telah dipercayakan kepada manusia. Oleh
sebab itu menerima aborsi identik dengan menerima diskriminasi, itu berarti

7
membuka peluang untuk menyingkirkan orang-orang yang cacat jasmani, para
lansia, korban AIDS, pecandu narkoba, maupun para marjinal.

8
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Aborsi dalam penentuan boleh atau tidaknya memperoleh kontrofersi. Ada
pihak yang dinamakan Pro-hidup dan juga Pro-Pilihan. Aborsi yang dilakukan
karena tidak mau menerima anak karena aib, tidak siap menerima anak, atau
karena hanya cacat, jika hal ini dilakukan maka bertentangan dengan kebenaran.
Karena baik Alkitab maupun gereja memberikan nilai sama antara bayi yang masih
ada di dalam kandungan dengan manusia yang sudah dewasa atau manusia yang
sudah hidup di dunia.

Aborsi dapat dilakukan dengan syarat, membahayakan nyawa ibunya, bayi


di dalam kandungan dinyatakan sudah mati, selain itu tidak boleh diaborsi. Jika
akibat dari pemerkosaan, maka tugas gereja adalah melakukan pelayanan pastoral
pendampingan bagi ibunya. Calon bayi yang ada di dalam kandungan sudah ada
nyawanya sejak proses pembuahan, maka membunuh calon bayi sama dengan
membunuh manusia lainnya.  

B.Saran

Kita sebagai remaja Kristen seharusnya menghindari seks bebas karena seks bebas
dapat menyebabkan kehamilan yang membuat banyak remaja zaman sekarang
banyak memilih melakukan aborsi sebagai pilihan untuk meghindari tanggung
jawab. Dimana perbuatan aborsi merupakan perbuatan dosa yang tidak sesuai
dengan kebenaran Firman Tuhan.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Gugur_kandungan

http://kuretase.com/pengertian-aborsi-secara-medis/

http://diditnote.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-aborsi-dan-macam-macam-
aborsi.html

http://regional.liputan6.com/read/2925413/sejoli-terjaring-razia-polisi-hendak-
buang-janin-hasil-aborsi

https://www.pressreader.com/indonesia/kompas/20170126/282033326911910

https://datadatakebenaran.blogspot.co.id/2016/05/pandangan-alkitab-tentang-
aborsi.html

http://rosaliafrisca.blogspot.co.id/2013/10/aborsi-dalam-perpektif-kristen.html

iii

Anda mungkin juga menyukai