Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PANDANGAN AGAMA MENGENAI


ABORSI

DISUSUN OLEH KELOMPOK

RINOKARDUS JEMAU
MARIA ADELLA KONO
FEBRINIUS VALENTINO NURDIN
DESRIYANTI SANDI KLAU
ARKANJELA S. ATULE
ALEXSANDER WUATTE NAKAS

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan . yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang Pandangan Agama Mengenai Aborsi".
Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.
saya berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca

Kupang 31,maret 2023

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………… 1

KATA PENGANTAR ……………………………………………….. 2

DAFTAR ISI …………………………………………………………. 3

BAB I PENDAHULUAN …………………………………….. ………4


A. Latar Belakang ……………………………………… 4
B. Rumusan Masalah …………………………………… 5
C. Tujuan Penulisan ……………………………………..5
D. Sistematika penulisan…………………………………5

BAB II PEMBAHASAN…………………………………….6
A .Pengertian Aborsi…………………………………….6
B. Pandangan Agama Mengenai Aborsi………………...6
.C. Penyebab Dan Dampak Dari Melakukan Aborsi……..7,8
BAB III PENUTUP……………………………………………………9
A. Kesimpulan…………………………………………..9
B. Saran…………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Aborsi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untu mengugurkan janin(kadungan) untuk
mengahiri mengakhiri ke/hamilan yang tidakdiinginkan. Saat ini Aborsi menjadi salah satu
masalah yang cukup serius, dilihat dari tingginya angka aborsi yang kian meningkat dari tahun
ke tahun. Oleh karena itu aborsi dianggap oleh sebagian besar masyarakat sebagai tindakan
pembunuhan,dikarenakan janin atau bayi yang ada di dalam kandungan seorang ibu berhak
untuk hidup yang wajar, dan di dalam agama manapun juga tidak diperbolehkan seorang wanita
yang sedang hamil menghentikan kehamilannya dengan alas an apapun. Selain itu Aborsi juga
akan memberikan dampak yang sangat serius bagi wanita dimana aborsi dapat menyebabkan
kematian,dan dapat merusak kandungan serta rendahnya peluang untuk bisa hamil lagi.

Adapun dalam Gereja Katolik menentang segala bentuk prosedur aborsi atau [ pengguguran
kandungan] yang tujuan langsungnya adalah untuk menghancurkan embrio, blastosis, zigot atau
janin (fetus), karena berpegang pada keyakinan bahwa "kehidupan manusia harus dihormati dan
dilindungi secara mutlak sejak saat pembuahannya. Sejak saat pertama keberadaannya, seorang
manusia insani harus diakui hak-haknya sebagai seorang pribadi, di antaranya adalah hak untuk
hidup yang tidak dapat diganggu gugat yang dimiliki setiap makhluk tak bersalah."[1] Namun,
Gereja Katolik juga mengakui bahwa tindakan-tindakan tertentu yang secara tidak langsung
mengakibatkan kematian janin dapat dibenarkan secara moral, seperti ketika tujuan langsung
tindakannya adalah pengangkatan rahim dengan sel kanker.

4
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu aborsi aborsi?
2. Bagaimna pandangan agama mengenai aborsi?
3. Apa penyebab dan dampak aborsi

1.3 TUJUAN PENULISN


Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam dalam penulisan Makala ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu aborsi
2. Untuk mengetahui bagaimna pandangan agama mengenai aborsi
3. Untuk mengetahui bagaimana dampak dan penyebab aborsi bagi wanita
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan penelitian ini terbagi menjadi 3 bab yang
tersusunsebagai berikut:
BAB I Merupakan pendahuluan yang di dalamnya berisi mengenai latar
belakang, rumusan masalah yang menjadi dasar penulisan, tujuan dan kegunaan
penulisa, serta sistematika penulisan makala.
BAB II Merupakan Telaah Pustaka yang berisi landasan teori yang
mencakup pengertian, pandangan agama,serta dampak dari aborsi
BAB III Merupakan penutup yang didalamnya berisi kesimpulan,Saran dan Daftar pustaka.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Aborsi


Aborsi adalah praktik menghentikan kehamilan dengan jalan menghancurkan janin dalam
kandungan. Alasannya beraneka ragam, tetapi di Indonesia aborsi hanya bisa dilakukan karena
alasan medis dan untuk korban pemerkosaan. Praktiknya yang tidak aman juga memiliki risiko
kesehatan.”
Tak sedikit wanita akhirnya memutuskan untuk mengakhiri masa kehamilan dengan jalan aborsi
karena berbagai alasan. Praktik ini memang masih menuai pro dan kontra, sebab ada beberapa
negara yang melegalkan praktik aborsi sementara negara yang lain masih menganggapnya
sebagai tindakan ilegal.
Sementara di Indonesia, aturan mengenai aborsi diatur dalam pasal 75 UU Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan. Dalam undang-undang tersebut, dinyatakan bahwa aborsi di Indonesia
tidak diizinkan, kecuali untuk kondisi darurat medis yang mengancam nyawa ibu atau janin,
serta bagi korban perkosaan.
2.2 Pandangan agama mengenai aborsi
Gereja Katolik menentang segala bentuk prosedur aborsi atau [ pengguguran kandungan] yang
tujuan langsungnya adalah untuk menghancurkan embrio, blastosis, zigot atau janin (fetus),
karena berpegang pada keyakinan bahwa "kehidupan manusia harus dihormati dan dilindungi
secara mutlak sejak saat pembuahannya. Sejak saat pertama keberadaannya, seorang manusia
insani harus diakui hak-haknya sebagai seorang pribadi, di antaranya adalah hak untuk hidup
yang tidak dapat diganggu gugat yang dimiliki setiap makhluk tak bersalah."[1] Namun, Gereja
Katolik juga mengakui bahwa tindakan-tindakan tertentu yang secara tidak langsung
mengakibatkan kematian janin dapat dibenarkan secara moral, seperti ketika tujuan langsung
tindakannya adalah pengangkatan rahim dengan sel kanker.
Kanon 1398 dalam Kitab Hukum Kanonik 1983 menjatuhkan ekskomunikasi secara otomatis
(latae sententiae) kepada umat Katolik Latin yang "melakukan aborsi dan berhasil",[2] ketika
kondisi-kondisi yang tercantum dalam Kan. 1321-1329 terpenuhi untuk dapat terkena "sanksi
pidana" tersebut.[3] Umat Katolik Timur tidak terkena sanksi ekskomunikasi otomatis, tetapi,
berdasarkan Kanon 1450 dalam Kitab Hukum Kanonik Gereja-Gereja Timur, mereka
6
diekskomunikasi melalui dekret apabila didapati bersalah atas perbuatan yang sama,[4] dan
mereka hanya dapat menerima pengampunan atas dosanya melalui uskup eparkial saja.[5]
Selain mengajarkan bahwa aborsi adalah tidak bermoral, Gereja Katolik juga kerap
mengeluarkan pernyataan-pernyataan publik dan melakukan tindakan-tindakan untuk menentang
legalitasnya.
(Kejadian 9:6; Mazmur 36:9) Bagi Dia, semua kehidupan itu berharga, termasuk kehidupan
seorang anak yang masih dalam kandungan. Jadi, kalau seseorang sengaja menggugurkan anak
itu, dia sama saja dengan pembunuh.
(Keluaran 21:22, 23.) Hukum yang Allah berikan kepada bangsa Israel berkata, ”Kalau ada
orang berkelahi dan melukai seorang wanita hamil sehingga dia melahirkan sebelum waktunya,
tapi tidak ada yang mati, orang yang bersalah harus membayar ganti rugi yang diminta oleh
suami wanita itu, tapi jumlahnya harus disetujui para hakim. Tapi kalau ada yang mati,
hukumnya adalah nyawa ganti nyawa.
2.3 penyebab dan dampak dari melakukan aborsi
Kasus aborsi yang biasanya terjadi disebabkan oleh kehamilan yang tidak diinginkan dalam
kasus hamil di luar nikah, ketidakmampuan ekonomi, kurangnya dukungan keluarga, hingga
masalah dengan pasangan. Tindakan aborsi biasanya dilakukan pada trimester pertama, yaitu
pada umur kehamilan kurang dari 22 minggu.adapun dampak dari melakukan aborsi
1.Perdarahan Bera
Perdarahan hebat menjadi dampak aborsi serius yang umum dialami. Perdarahan disertai dengan
demam tinggi, dan gumpalan jaringan sebesar bola golf. Perdarahan bisa terjadi selama 2-12 jam.
Jika kondisi ini tidak mendapat penanganan medis segera, kehilangan nyawa menjadi komplikasi
yang bisa saja terjadi.
2. Infeksi
Infeksi menjadi salah satu dampak aborsi yang dapat berlangsung selama 3 hari atau lebih.
Infeksi terjadi akibat leher rahim yang dipaksa melebar. Pelebaran tersebut memicu bakteri dari
luar masuk ke dalam tubuh dengan mudah. Infeksi biasanya terjadi pada rahim, saluran tuba, dan
panggul.
Kondisi tersebut ditandai dengan beberapa gejala yang menyerupai penyakit lainnya. Beberapa
gejala tersebut, meliputi demam tinggi di atas 38 derajat Celsius, sakit kepala, nyeri otot, pusing,
atau tidak enak badan. Pada beberapa pengidap, vagina mengeluarkan cairan berbau tidak
normal.
3. Sepsis
Sepsis adalah kasus lanjutan dari infeksi. Kondisi ini terjadi saat infeksi bakteri masuk ke dalam
aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Saat kondisi semakin parah, tekanan darah dalam
tubuh akan menurun drastis dan memicu syok sepsis. Kondisi ini membutuhkan penanganan
medis segera.

7
Syok sepsis biasanya terjadi saat sisa potongan jaringan sisa kehamilan masih tertinggal dalam
rahim. Kondisi tersebut ditandai dengan gejala, seperti:
 Demam tinggi.Nyeri perut parah.
 Perdarahan hebat.
 Kebingungan.
 Gelisah.
 Gemetar dan menggigil.
 Tekanan darah rendah,Jantung berdetak cepat, serta sulit bernapas.
4. Kerusakan Rahim
Kerusakan rahim meliputi kerusakan leher rahim, adanya lubang pada rahim, dan luka robekan
pada rahim. Sejumlah kondisi tersebut biasanya tidak terdiagnosis. Kondisi baru akan terlihat
saat kamu melakukan pemeriksaan visualisasi laparoskopi.
5. Infeksi Peradangan Panggul
Infeksi peradangan panggul (PID) dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik dan mengurangi
kesuburan perempuan di kemudian hari. Bukan itu saja, infeksi juga dapat meningkatkan risiko
kehilangan nyawa. Dampak yang satu ini biasanya terjadi 4 minggu setelah aborsi pada trimester
pertama.
6. Endometritis
Endometritis ditandai dengan peradangan pada lapisan rahim akibat infeksi. Dampak yang satu
ini umumnya terjadi pada remaja. Jika tidak segera diatasi dengan langkah yang tepat, infeksi
meningkatkan risiko komplikasi pada organ reproduksi, masalah kesuburan, dan gangguan
kesehatan lainnya.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan teori yang dijabarkan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, di antaranya:
1.Aborsi merupakan salah satu perbuatan yang sangat tidak baik karena melanggar hukum
agama dan hak asasi manusia
3.2SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi
pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan
masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai
bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan karya tulis
yang bermanfaat bagi banyak orang

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-dampak-aborsi-terhadap-kesehatan-wanita

https://fkm.unair.ac.id/aborsi-ilegal-tren-yang-mengancam-nyawa-manusia/

https://www.jw.org/id/ajaran-alkitab/pertanyaan/aborsi-pengguguran-kandungan-di-alkitab/

Artikel utama: Ekskomunikasi politisi Katolik yang mendukung aborsi

10

Anda mungkin juga menyukai