Anda di halaman 1dari 5

FORM REFLEKSI KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


______________________________________________________________________________
_______________
Nama Dokter Muda : Amelia Kurniawati NIM: 13711043
Stase : Obsgyn

Identitas Pasien
Nama / Inisial : Nn. T No RM : 529132
Umur : 19 th Jenis kelamin : Perempuan
Diagnosis/ kasus :
Pengambilan kasus pada minggu ke: IV
Jenis Refleksi: lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya
wajib)
a. Ke-Islaman*
b. Etika/ moral
c. Medikolegal
d. Sosial Ekonomi
e. Aspek lain

Form uraian
1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap pasien/ kasus yang diambil ).
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak
pagi. Perdarahan dari jalan lahir banyak berwarna merah gelap beserta gumpalan darah.
Pasien mengeluhkan nyeri perut dan lemas. Menstruasi terakhir pasien +- 2 bulan yang
lalu. Pasien sebelumnya menyangkal sedang hamil. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 82 kali/ menit, respirasi 18 kali/menit, suhu 37 oC,
konjungtiva anemis (+/+), tidak ada nyeri tekan pada bagian perut. Pada pemeriksaan
vaginal toucher didapatkan pembukaan 1cm, OUE terbuka, perdarahan pervaginam
stolsel banyak. Pemeriksaan darah rutin didapatkan hemoglobin 7,08 dan pp test positif
(+).
Nn T akhirnya mengakui sedang hamil. Pasien mengatakan belum menikah dan
kehamilan ini tidak disengaja. Pasien mengatakan telah berhubungan dengan pacarnya
sehingga hamil. Saat mengetahui pasien hamil, pasien dan pasangannya mencoba

Page 1
menggugurkan kandungannya dengan minum pil putih 3 tablet. Setelah meminum pil
putih tablet pasien mengeluhkan nyeri perut dan keluar perdarahan banyak dari jalan
lahir. Alasan pasien ingin menggugurkan kandungan adalah karena pasangannya belum
mempunyai pekerjaan tetap untuk menikah.

2. Latar belakang /alasan ketertarikan pemilihan kasus


Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar
kandungan dengan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500
gram. Abortus berlangsung tanpa tindakan disebut abortus spontan, sedangkan abortus
yang terjadi dengan sengaja dilakukan tindakan disebut abortus provokatus. Abortus
provokatur terbagi 2 jenis yaitu abortus provokatus medisinialis dan abortus provokatus
kriminalis. Abortus provokatus medisinialis dilakukan berdasarkan pertimbangan dokter
untuk menyelamatkan ibu. Pertimbangan dilakukan minimal 3 dokter spesialis yaitu
spesialis Kebidanan dan Kandungan, spesialis penyakit dalam dan spesialis jiwa.
Sedangkan abortus provokatus kriminalis adalah penghentian kehamilan yang terjadi
oleh karena tindakan-tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis,
sebagai contoh aborsi yang dilakukan dalam rangka melenyapkan janin sebagai akibat
hubungan seksual di luar perkawinan.
WHO memperkirakan 10-50% dari kasus aborsi tidak aman berakhir dengan
kematian ibu. Angka aborsi tak aman (unsafe abortion) memang tergolong tinggi,
diperkirakan setiap tahun di dunia terjadi sekitar 20 juta aborsi tak aman, 26% dari
jumlah tersebut tergolong legal dan lebih 70.000 aborsi tak aman di negara berkembang
berakhir dengan kematian ibu.
Di Indonesia frekuensi aborsi agak sulit dihitung secara akurat karena memang
sangat jarang pada akhirnya dilaporkan. Berdasarkan perkiraan BKKBN, kejadian aborsi
di Indonesia mencapai sekitar 2 juta kasus aborsi per tahun. Fakta aborsi di Indonesia
akibat kehamilan yang tidak direncanakan 1.000.000 janin dibunuh pertahun. Salah
satunya adalah kejadian pada pasien ini yang berusaha untuk menggugurkan
kandungannya.
3. Refleksi dari aspek etika moral /medikolegal/ sosial ekonomi beserta penjelasan
evidence / referensi yang sesuai *
*pilihan minimal satu
Abortus buatan ilegal yaitu pengguguran kandungan yang tujuannya selain dari

Page 2
pada untuk menyelamatkan/ menyembuhkan si ibu, dilakukan oleh tenaga yang tidak
kompeten serta tidak memenuhi syarat dan cara-cara yang dibenarkan oleh undang-
undang. Abortus golongan ini sering juga disebut dengan abortus provokatus kriminalis,
karena di dalamnya mengandung unsur kriminal atau kejahatan.
Di negara Indonesia, dimana dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP) tindakan pengguguran kandungan yang disengaja digolongkan ke dalam
kejahatan terhadap nyawa (Bab XIX pasal 346 s/d 249). Namun dalam undang-undang
Nomor 23 Tahun 1992 Tentang kesehatan pada pasal 15 adalah sebagai berikut : Ayat (1)
: “Tindakan medis dalam bentuk pengguguran kandungan dengan alasan apapun,
dilarang karena bertentangan dengan norma hukum, norma agama, norma kesusilaan dan
norma kesopanan”. Namun dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan
jiwa ibu atau janin yang dikandungnya dapat diambil tindakan medis tertentu.
Dengan demikian jelas bagi kita bahwa melakukan abortus buatan dapat
merupakan tindakan kejahatan, tetapi juga bisa merupakan tindakan ilegal yang
dibenarkan undang-undang. Dalam kasus ini pasien telah melanggar Pasal 346 dalam
KUHP Bab XIX dinyatakan sebagai berikut : “Seorang wanita yang sengaja
menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu,
diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun”. Dari pasal tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa seorang wanita hamil yang sengaja melakukan abortus atau ia
menyuruh orang lain, diancam hukuman empat tahun penjara.

4. Refleksi ke-Islaman beserta penjelasan evidence / referensi yang sesuai


Dalam Islam dilarang melakukan aborsi dengan alasan tidak memiliki uang yang
cukup atau takut akan kekurangan uang. Banyak calon ibu yang masih muda beralasan
bahwa karena penghasilannya masih belum stabil atau tabungannya belum memadai,
kemudian ia merencanakan untuk menggugurkan kandungannya. Ayat Al-Quran
mengingatkan akan firman Allah yang bunyinya: “Dan janganlah kamu membunuh
anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan
kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.” (QS 17:31)
Aborsi adalah membunuh. Membunuh berarti melawan terhadap perintah
Allah. Membunuh berarti melakukan tindakan kriminal. Jenis aborsi yang dilakukan
dengan tujuan menghentikan kehidupan bayi dalam kandungan tanpa alasan medis

Page 3
dikenal dengan istilah “abortus provokatus kriminalis” yang merupakan tindakan
kriminal – tindakan yang melawan Allah. Al-Quran menyatakan: “Adapun hukuman
terhadap orang-orang yang berbuat keonaran terhadap Allah dan RasulNya dan membuat
bencana kerusuhan di muka bumi ialah: dihukum mati, atau disalib, atau dipotong tangan
dan kakinya secara bersilang, atau diasingkan dari masyarakatnya. Hukuman yang
demikian itu sebagai suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan di akhirat mereka
mendapat siksaan yang pedih.” (QS 5:36)

Tidak ada kehamilan yang merupakan “kecelakaan” atau kebetulan. Setiap janin
yang terbentuk adalah merupakan rencana Allah. Allah menciptakan manusia dari tanah,
kemudian menjadi segumpal darah dan menjadi janin. Semua ini tidak terjadi secara
kebetulan. Al-Quran mencatat firman Allah: “Selanjutnya Kami dudukan janin itu dalam
rahim menurut kehendak Kami selama umur kandungan. Kemudian kami keluarkan
kamu dari rahim ibumu sebagai bayi.” (QS 22:5) Dalam ayat ini malah ditekankan akan
pentingnya janin dibiarkan hidup “selama umur kandungan”. Tidak ada ayat yang
mengatakan untuk mengeluarkan janin sebelum umur kandungan apalagi membunuh
janin secara paksa.

Umpan balik dari pembimbing

Page 4
…………………………….,
…………………...
TTD Dokter Pembimbing TTD Dokter Muda

----------------------------------- --------------------------------

Page 5

Anda mungkin juga menyukai