Tugas sebelumnya menentukan kurva IPR dengan metode 2 fasa. Setelah berproduksi dari waktu ke
waktu terjadi penurunan tekanan reservoir. Bersamaan dengan itu terjadi perubahan rasio antara
minyak dan air yang diproduksikan. Jika sebelumnya menggunakan metode Vogel untuk menghasilkan
kurva IPR untuk memperkirakan berapa jumlah produksi yang dapat dihasilkan dengan ukuran tubing
tertentu dengan tekanan di kepala sumur 500 psi. pada tugas kali ini menggunakan kurva IPR metode
wiggins yang memperhitungkan fasa minyak dan air dalam menentukan kurva IPR. Dalam metode
Wiggins (penyetaraan IPR tiga fasa) mengasumsikan bahwa setiap fase dapat diperlakukan secara
terpisah, sehingga antara rate minyak (Qo) dan rate air (Qw) dapat dihitung sendiri-sendiri. Pipesim
tidak menyediakan persamaan tiga fasa wiggins. Solusinya adalah dengan cara mengganti koefisien
vogel dengan koefisien wiggins yang nanti akan didapatkan melalui dimensionless IPR dan mencari
persamaan garis polynomialnya.
QO
WELL TIME QO LIMIT PR WC
Month STB/Day STB/Day Psia %
ProducerA5 134 25,3805 1601,85 3%
25
1500 IPR
1000 Pwf vs q Oil
500
Pwf Vs q Water
0
0 100 200 300
Rate
1500
Pwf
1000 IPR
500 Pwf Vs q Oil
0 Pwf Vs q Water
0 20 40 60 80
Rate
1500 IPR
1000
Pwf Vs q Oil
500
0 Pwf Vs q Water
0 50 100 150 200
Rate
2. Dimensionless IPR
Menentukan konstanta dari persamaan Vogel menggunakan dimensionless IPR berdasarkan
nilai qo/AOF yang diambil pada titik terendah 15%. Sumur Producer A5 sepanjang waktu
menunjukkan nilai qo/ql yang selalu berada diatas 88% dengan demikian dimensionless IPR
diambil dari bulan ke-134 mengikuti future IPR sumur ProducerA5.
2.1 ProducerB5
Producer B5 menunjukkan nilai q0/AOF 15% pada bulan ke 64, dengan demikian bulan
tersebut yang digunakan sebagai pembuatan dimensionless IPR
B5 B5
Month Pres AOF qo qo/AOF Month Pres AOF qo qo/AOF
0 3918 33 2522 234 87 0,37
1 3890 9146 9005 0,98 34 2501 226 81 0,36
2 3739 5326 5238 0,98 35 2481 220 76 0,34
3 3673 4082 4006 0,98 36 2463 214 71 0,33
4 3616 3379 3310 0,98 37 2444 211 69 0,33
5 3562 2838 2776 0,98 38 2427 208 66 0,32
6 3503 2337 2281 0,98 39 2409 206 64 0,31
7 3447 1840 1790 0,97 40 2392 204 61 0,30
8 3388 1448 1399 0,97 41 2377 203 59 0,29
9 3330 1186 1129 0,95 42 2361 202 57 0,28
10 3276 982 904 0,92 43 2345 202 56 0,28
11 3223 852 755 0,89 44 2329 202 54 0,27
12 3174 749 632 0,84 45 2314 202 53 0,26
13 3125 661 528 0,80 46 2299 202 52 0,26
14 3078 594 448 0,76 47 2283 203 50 0,25
15 3038 545 391 0,72 48 2269 204 49 0,24
16 2994 501 342 0,68 49 2254 206 48 0,24
17 2953 467 303 0,65 50 2239 207 47 0,23
18 2912 436 271 0,62 51 2224 209 47 0,22
19 2874 412 246 0,60 52 2210 211 46 0,22
20 2836 388 224 0,58 53 2196 213 45 0,21
21 2799 367 204 0,55 54 2182 215 44 0,21
22 2765 348 186 0,53 55 2168 217 43 0,20
23 2732 329 169 0,51 56 2154 218 43 0,20
24 2701 313 154 0,49 57 2141 220 42 0,19
25 2681 303 145 0,48 58 2127 221 41 0,19
26 2670 297 140 0,47 59 2113 222 40 0,18
27 2641 283 128 0,45 60 2100 223 39 0,18
28 2616 272 118 0,44 61 2087 223 38 0,17
29 2590 261 109 0,42 62 2074 223 37 0,17
30 2566 251 101 0,40 63 2061 222 36 0,16
31 2543 242 94 0,39 64 2048 222 35 0,16
32 2530 237 90 0,38
Pemberian warna kuning pada table kolom terakhir menunjukkan tidak terdapat aliran lagi
dengan demikian diperlukan upaya untuk mengangkat fluida yang ada di dalam sumur tersebut.
Pada titik ini dilakukan pengujian sumur sensitivitas per 10% didapatkan data Pwf/Pres dan q/ql
membentuk garis polynomial yang dapat dipakai untuk menghitung X² sebagai input persamaan
vogel y = -0,309x² - 0,69x + 1, dengan R² = 1 ke dalam pipesim dengan nilai absolute (tanpa
minus).
0,6
0,4
0,2 Poly.
0 (Dimensionless
0 1,2 IPR)
Pwf/Pres
2.2 Producer5
Producer5 menunjukkan nilai q0/AOF 15% pada bulan ke 56 dengan demikian bulan tersebut
yang digunakan sebagai pembuatan dimensionless IPR
5 5
Month Pres AOF
qo qo/AOF Month Pres AOF qo qo/AOF
0 3918 29 2590 148 51 0,34
1 3890 10853 10700 0,99 30 2566 144 47 0,32
2 3739 6571 6454 0,98 31 2543 142 43 0,31
3 3673 5268 5162 0,98 32 2530 140 42 0,30
4 3616 4298 4199 0,98 33 2522 140 41 0,30
5 3562 3482 3392 0,97 34 2501 140 41 0,29
6 3503 2430 2353 0,97 35 2481 140 40 0,28
7 3447 1781 1704 0,96 36 2463 140 39 0,28
8 3388 1318 1229 0,93 37 2444 141 38 0,27
9 3330 998 892 0,89 38 2427 141 37 0,26
10 3276 762 635 0,83 39 2409 143 36 0,25
11 3223 626 489 0,78 40 2392 145 35 0,24
12 3174 522 382 0,73 41 2377 146 34 0,24
13 3125 448 307 0,69 42 2361 149 34 0,23
14 3078 390 252 0,65 43 2345 151 33 0,22
15 3038 347 213 0,61 44 2329 153 33 0,21
16 2994 316 187 0,59 45 2314 155 32 0,21
17 2953 275 154 0,56 46 2299 157 32 0,20
18 2912 246 132 0,54 47 2283 159 31 0,20
19 2874 226 115 0,51 48 2269 160 30 0,19
20 2836 209 101 0,48 49 2254 161 30 0,19
21 2799 199 92 0,46 50 2239 162 29 0,18
22 2765 188 83 0,44 51 2224 162 29 0,18
23 2732 179 76 0,42 52 2210 162 28 0,17
24 2701 171 70 0,41 53 2196 162 27 0,17
25 2681 164 65 0,39 54 2182 161 27 0,16
26 2670 162 63 0,39 55 2168 160 26 0,16
27 2641 158 59 0,38 56 2154 158 25 0,16
28 2616 151 54 0,36
Pemberian warna kuning pada table kolom terakhir menunjukkan tidak terdapat aliran lagi
dengan demikian diperlukan upaya untuk mengangkat fluida yang ada di dalam sumur
tersebut. Pada titik ini dilakukan pengujian sumur sensitivitas per 10% didapatkan data
Pwf/Pres dan q/ql membentuk garis polynomial yang dapat dipakai untuk menghitung X²
sebagai input persamaan vogel y = -0,309x² - 0,69x + 1, dengan R² = 1 ke dlm pipesim
sebagai nilai absolute tanpa minus. Tampak Bahwa sumur ProducerB5 dan Producer5
memberikan persamaan dengan nilai yang sama.
q/ql
0,6
0,4
0,2 Poly.
0 (Dimensionless
0 0,5 1 1,5 IPR)
Pwf/Pres
2.3 ProducerA5
Pada sumur ProducerA5 tidak terdapat nilai qo/AOF yang kurang dari 15%, dengan demiikian
dipilih dimensionless IPR pada bulan ke-134 yang menunjukkan produksi 25 bbls/day. Pada titik
ini dianggap menunjukkan tidak terdapat aliran lagi dengan demikian diperlukan upaya untuk
mengangkat fluida yang ada di dalam sumur tersebut. Pada titik ini dilakukan pengujian sumur
q/ql
R² = 1
0,5
0 Poly.
(Dimensionless
0 0,5 1 1,5
IPR)
Pwf/Pres
Pada titik ini dilakukan pengujian sumur sensitivitas per 10% didapatkan data Pwf/Pres dan q/ql
membentuk garis polynomial yang dapat dipakai untuk menghitung X² sebagai input persamaan
vogel y = -0,475x² - 0,525x + 1, dengan R² = 1 ke dalam pipesim sebagai nilai absolute tanpa
minus.
Pwf
2500
2000 IPR
1500 TPR
1000
500
0
0 5000 10000 15000
Rate
Input berupa GOR 7268 cuft/bbl dan watercut sebesar 82% dari dimensionless IPR
berpengaruh untuk menggeser terhadap kurva TPR menggunakan 3” Tubing. Kedua
perhitungan baik excel dan pipesim menunjukkan tidak ditemukan operating point yaitu
perpotongan antara kurva IPR dan TPR ini beraarti bahwa diperlukannya pengangkatan
buatan untuk sumur ProducerB5.
3.2 Producer5
Setelah memasukkan nilai coefficient ke dalam persamaan Vogel pada software pipesim, maka
didapatkan perhitungan AOF yang sama antara perhitungan menggunakan Excel dan Pipesim,
yaitu sebesar 158,4522 bbl/day.
2000
IPR
1500
1000 TPR
500
0
0 50 100 150 200
Rate
Input berupa GOR 5678,9077 cuft/bbl dan watercut sebesar 82,7996% dari dimensionless
IPR berpengaruh untuk menggeser terhadap kurva TPR menggunakan 3” Tubing. Kedua
perhitungan baik excel dan pipesim menunjukkan tidak ditemukan operating point yaitu
perpotongan antara kurva IPR dan TPR ini beraarti bahwa diperlukannya pengangkatan
buatan untuk sumur Producer5.
3.3 ProducerA5
Setelah memasukkan nilai coefficient ke dalam persamaan Vogel pada software
pipesim, maka didapatkan perhitungan AOF yang sama antara perhitungan menggunakan Excel
dan Pipesim, yaitu sebesar 67,9255 bbl/day.
Pwf
1500
1000 IPR
500 TPR
0
0 20 40 60 80
Rate
Input berupa GOR 39707,297 cuft/bbl dan watercut sebesar 2,56% dari dimensionless IPR
berpengaruh untuk menggeser terhadap kurva TPR menggunakan 4” Tubing. Kedua
perhitungan baik excel dan pipesim menunjukkan tidak ditemukan operating point yaitu
perpotongan antara kurva IPR dan TPR ini berarti bahwa diperlukannya pengangkatan
buatan untuk sumur ProducerA5.
Perlu disadari bahwa pembuatan kurva TPR didapatkan dari perhitungan pipesim, setelah
memasukkan nilai GOR dan watercut. Nilai-nilai ini sangat berpengaruh terhadap kurva TPR
yang dihasilkan. Kurva TPR ini kemudian diambil dari tab “data” pipesim dan di masukkan pada
kurva IPR pada excel. Kurva ini dapat dipakai pada kurva IPR dengan nilai q terendah 25 bbls,
menunjukkan kurva yang hampir berpotongan pada sumur ProducerB5, dan ProducerA5,
sedangkan perpotongan sangat jauh pada sumur Producer5. Dengan demikian dapat
diperkirakan metode untuk pengangkatan yang sesuai dengan kondisi tersebut.