Anda di halaman 1dari 8

Teru teru bōzu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Teru teru bōzu.

Teru teru bōzu (bahasa Jepang: 照る照る坊主、てるてる坊主) adalah boneka


tradisional Jepang yang terbuat dari kertas atau kain putih yang digantung di tepi jendela dengan
menggunakan benang. Dari segi bentuk dan pembuatannya, boneka tersebut mirip dengan
boneka hantu seperti yang dibuat pada saat Halloween. Jimat ini diyakini memiliki kekuatan ajaib
yang mampu mendatangkan cuaca cerah dan menghentikan atau mencegah hujan. Dalam bahasa
Jepang, teru adalah kata kerjayang berarti "bersinar" atau "cerah", dan bōzu dapat berarti bhiksu,
atau dalam bahasa pergaulan masa kini dapat berarti "kepala botak"; kata itu juga merupakan istilah
akrab untuk menyebut bocah lelaki. [1]
Teru teru bōzu menjadi populer selama zaman Edo di antara masyarakat urban,[2] di mana anak-
anak membuatnya untuk memohon cuaca baik sehari sebelumnya dan bernyanyi "pendeta cuaca
baik, cerahkan cuaca esok hari." [2]
Secara tradisonal, jika cuaca berubah cerah, mereka akan digambari mata (bandingkan
dengan daruma), sesajen berupa sakesuci (神酒) dituangkan pada mereka, kemudian dihanyutkan
di sungai. Pada masa kini, anak-anak membuat teru-teru-bōzudari kertas tisu atau kapas dan
benang lalu menggantungnya di jendela ketika mengharapkan hari yang cerah, seringkali sebelum
hari piknik sekolah. Menggantungnya secara terbalik berarti memohon agar hujan turun.
Apakah kalian tahu apa itu Teru Teru Bozu? Teru Teru Bozu merupakan boneka
populer di Jepang yang dipercaya dapat membawa cuaca cerah bagi orang yang
memasangnya. Tradisi ini sudah menjadi tradisi turun temurun dan anak-anak di
Jepang sangat mempercayai mitos ini.

Image: Wikimedia
Commons
Dalam legendanya, selama hujan lebat terus menerus melanda dan suara petir, ada
suara dari langit yang memperingatkan bahwa suatu kota akan tenggelam jika seorang
gadis cantik tidak muncul ke luar. Demi menyelamatkan semua orang, gadis ini pun
dikorbankan dan dikirim ke luar rumah dengan sebuah sapu sebagai simbol di mana ia
akan menyapu awan hujan dari langit. Untuk mengenang gadis pemberani yang dikenal
sebagai So-Chin-Nyan atau Souseijou itu, gadis-gadis lain pun membuat sosok dirinya
dari potongan kertas lalu menggantung boneka kertas itu di luar untuk menghalau
hujan. Kini Souseijou lebih dikenal sebagai Teru Teru Bozu.

Cuplikan animasi dari So-Chin-Nyan/Souseijou:

Must Read  Akun Twitter Pasar Tsukiji di Jepang Rilis Sebuah


Katalog Untuk Mengategorkan Berbagai Buah Stroberi
Bentuk Teru-Teru
Bozu kini seperti yang kita lihat. Image: Wikimedia Commons
Anak-anak di Jepang pun selalu menyanyikan lagu Teru Teru Bozu ketika sedang
membuat boneka tersebut, yang liriknya jika diterjemahkan adalah sebagai berikut:

“Teru Teru Bozu, jadikan hari esok menjadi cerah, seperti langit dalam
mimpi di suatu waktu, jika esok cerah aku akan memberimu lonceng emas.
Teru Teru Bozu, jadikan hari esok menjadi cerah, jika kau mengabulkan
keinginanku, kita akan minum anggur beras manis yang banyak.
Teru Teru Bozu, jadikan hari esok menjadi cerah, tapi jika awan menangis,
aku akan memotong kepalamu.”
Asal-usul boneka jimat ini nampaknya tetap menjadi misteri yang belum jelas
kebenarannya, dan lirik bagian terakhirnya terkesan mengancam. Menurut legenda
lainnya, lirik mengerikan itu ditujukan kepada seorang biksu yang bisa mendatangkan
cuaca baik. Biksu itu menjanjikan cuaca baik kepada seorang tuan tanah, namun
ternyata cuaca tidak kunjung cerah dan hujan pun turun, Kepala biksu itu akhirnya
dipenggal kemudian dibungkus kain dan digantung di luar untuk menghentikan hujan.

Mengerikan ya? Apa kalian mempercayainya?


Tahu Boneka Penangkal Hujan dari
Jepang? Ternyata Asalnya bukan dari
Jepang
by Fahd M.24 Jun 2016 08:008943 Hits0 Comments Approved by Plimbi
173

http://goo.gl/U
Short URL 

Tahu boneka penangkal hujan berwarna putih dari Jepang yang  biasanya suka digantungkan di
jendela?
Teru teru bozu adalah panggilan untuk boneka tersebut. Dan jika diartikan ke dalam bahasa
Indonesia, sebutan tersebut secara literal diartikan menjadi pria gundul berkepala mengkilap atau
yang lebih tepatnya adalah biksu.

Boneka ini sangat mudah dibuat karena bahannya yang dapat ditemukan dimana saja, dan hingga
saat ini boneka ini merepresentasikan kepala botak dari seorang biksu yang mitosnya dapat
membuat hari berikutnya menjadi hari yang cerah.

Walaupun sudah turun-temurun diwariskan, kebanyakan orang Jepang sendiri masih banyak
yang belum paham dan belum yakin tentang darimana boneka teru teru bozu ini berasal.

Mereka hanya tahu bahwa boneka teru teru bozu dipercaya dapat membuat hari berikutnya
menjadi hari yang cerah.

Sehingga tidak heran, boneka ini akan selalu terlihat menggantung di luar rumah seseorang
sehari sebelum menghadapi hari-hari besar seperti pekan olahraga, upacara-upacara besar, serta
perayaan-perayaan tertentu, khususnya jika acara-acara tersebut jatuh pada musim penghujan.

Menurut tradisi yang diturunkan generasi ke generasi, ketika hari berikutnya setelah sehari
memasang boneka ini adalah hari yang cerah, maka boneka ini akan digambari mata serta
diguyur dengan sake suci sampai akhirnya di hanyutkan di sungai.

 
Kisah Tragis Dibalik Sang Bozu
Melihat kembali ke tahun 1990-an, teru teru bozu sempat memiliki lagu sendiri yang dirilis pada
tahun 1921.

Dalam lagu yang memiliki lirik yang mudah diingat anak-anak ini, tersirat sebuah makna berupa
petunjuk, yakni petunjuk mengenai Mitos, asal-muasal, serta sejarah dari boneka ini sendiri.

Dari lirik lagu tersebut, beberapa diantaranya menyimpulkan bahwa teru teru bozu ini mengacu
pada seorang biksu yang dulunya dapat membawa cuaca cerah dengan menggunakan mantra-
mantra tertentu.

Akan tetapi, biksu ini harus kehilangan nyawanya setelah suatu hari biksu ini gagal dalam
memenuhi janjinya untuk menyajikan cuaca cerah di suatu hari tertentu kepada seorang
bangsawan.

Merasa dibohongi, bangsawan tersebut murka kemudian menjatuhi hukuman penggal kepada
biksu tersebut. Dan katanya, kepala biksu yang dipenggal tersebut kemudian dibungkus dengan
kain putih dan digantung diluar dengan tujuan untuk menghentikan hujan dan kembali
memunculkan matahari.
Tidak semengerikan yang di atas, beberapa orang juga ada yang percaya bahwa boneka teru teru
bozu ini adalah boneka yang merepresentasikan seekor siluman dari gunung
bernama Hiyoribodimana ketika siluman tersebut muncul maka hari akan cerah.

Asal – Muasal dan Sejarah Sang Bozu


Menurut sebuah asosiasi pengamat cuaca di Jepang yang juga menciptakan aplikasi cuaca
populer bernama tenki, tradisi boneka penangkal hujan yang disebut teru teru bozu ini menyebar
ke Jepang dari China ketika periode Heian (794 – 1185).

Dan dari rekam jejak sejarah tersebut, dapat diketahui bahwa orang yang bertugas menciptakan
cuaca cerah itu adalah seorang anak gadis yang membawa sapu dan bukanlah seorang biksu.

Menurut cerita lengkapnya, pada zaman dahulu di Jepang pernah ada cuaca dimana hujan besar
yang tidak berhenti-henti terus mengguyur suatu kota. Sebuah suara yang katanya dari surga pun
terdengar. Suara tersebut mengatakan bahwa jika sampai tidak ada seorang gadis cantik berada
diluar untuk dipersembahkan, maka kota tersebut akan ditenggelamkan.

Seorang gadis cantik kemudian menjadi tumbal untuk dipersembahkan dengan salah satunya
adalah dikirim ke luar sambil membawa selongsong sapu untuk secara simbolis mengirimnya ke
surga dan menyapu awan hujan dari langit.

Menjadi sebuah tradisi untuk mengenang gadis pemberani yang menjadi persembahan tersebut,
setiap anak gadis di kota tersebut kemudian membuat figur gadis yang menjadi persembahan
tersebut dari sebuah kertas. Dan figur kertas yang berbentuk boneka sambil membawa sapu ini
kemudian digantung diluar untuk mengembalikan cuaca menjadi cerah dikala musim penghujan.
Dikenal dengan nama So Chin Nyan di China atau Souseijou di Jepang yang artinya adalah
anak gadis penyapu pembawa cuaca cerah, boneka yang terbuat dari kertas tersebut perlahan
berubah secara bentuk di Jepang dan akhirnya menjadi teru teru bozu seperti apa yang biasa kita
lihat sekarang ini.
Lagu Teru-Teru Bozu
Romanji :
 
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Itsuka no yume no sora no yō ni
Haretara kin no suzu ageyoTeru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Watashi no negai wo kiita nara
Amai o-sake wo tanto nomashoTeru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Sorete mo kumotte naitetaraSonata no kubi wo chon to kiru zo
 
Terjemahan Bahasa Indonesia :
 
Teru-teru-bozu, teru bozu
buat besok hari yang cerah
Seperti langit dalam mimpi
jika cuacanya cera Saya akan memberikan Anda bel emas
Teru-teru-bozu, teru bozu
buat besok hari yang cerah
Jika Anda ingin membuatnya menjadi kenyataan
Kami akan banyak minum sake manis
Teru-teru-bozu, teru bozu
buat besok hari yang cerah
Tetapi jika mendung dan anda menangis (hujan)
Lalu aku akan memotong putus kepalamu.

Anda mungkin juga menyukai