Anda di halaman 1dari 12

Ahmad Zaky Pendiri & CEO BukaLapak

- Kisah Sukses
- Inovasi dan Invensi
- Landasan Technopreneurship
- Dampak Bagi Masyarakat

Dosen Pengajar : DANIEL ARSA, S.Kom., M.S.I

Kelompok 5

Riyan Mahmudin (F1E117002)

Sari Lia Ruswanti (F1E117005)

Santi Marshelini (F1E117019)

Ragil Johanda (F1E117021)

Robi Purnomo (F1E117030)

TECHNOPRENEURSHIP

SISTEM INFORMASI 2017


Kisah Inspiratif CEO Bukalapak Sebelum Sukses

Biodata

Pria asal Sragen dengan gaya santai tersebut awalnya


bukanlah siapa-siapa. Ia hanya seorang anak desa yang saat hidup
bersama orang tuanya sempat tidak mengalami listrik PLN waktu
kecil. Hidup di kampung membuatnya sangat jauh dengan capain
yang diraihnya saat ini. Sepintas mustahil atau tak mungkin.

Zaky menyebutkan, sekolah SD dan smp di Saragen, masuk


SMA di Solo. Lalu masuk pergurun tinggi Institute Teknologi Bandung
(ITB), sebuah perguruan tinggi yang masuk pada 10 terbaik di
Indonesia. Namun demikian, sejak SMA cita-cita Achmad Zaky
berbeda dengan pemuda sekelasnya. Cita-citanya sebagai
entrepreneur atau pengusaha identik dengan sebuah kegagalan
atau kerja keras banting tulang. Berbekal stigma demikian, ia
merintis bisnis sejak di bangku kuliah.

Usaha yang dirintisnya, jualan mie ayam usai kuliah. Lagi-lagi,


keputusan Achmad Zaky ini mendapat cibiran. Stigma Sebagai
pengusah akan bangkrut tidak terbantahkan Achmad Zaky.
Beberapa bulan berjualan Mie Ayam, ia tidak bisa melanjutkan. Roda
usahanya terhenti di tengah jalan karena tidak memperoleh hasil
yang diharapkan.

Bukalapak Dimulai dari Kegalauan

Setelah lulus kuliah di ITB Achmad Zaky mengalami kegalauan


yang luar biasa. Bagaimana tidak, kesan lulusan ITB mudha mencari
kerja di perusahaan-perusahaan besar. Sementara dia masih begitu-
begitu saja. Pernah mengajukan lamaran kerja, namun tidak ada
yangg menerimanya. Ia pun mencoba kembali peruntukan dengan
skill membuat web dan sejensinya, sebagai modal awal. Dari situlah
mulai terpikir bagaimana membuat Bukalapak seperti yang kita
kenal saat ini.

Ia pun menawarkan gagasan tersebut kepada rekan-rekannya.


Hanya satu oang temannya "terbujuk rayunya", orang itu
merupakan sahabatnya di SMA dulu.

Zakypun membuat web Bukalapak. Berbulan-bulan web


dibangun kemudian dilaunching ke publik. Apa yang terjadi? Web
yang dia bikin itu sepi pengunjung, alias tidak ada yang mau pasang
produk di market placenya itu.

Ia mulai berfikir keras bagaimana mendatangkan pengguna


Bukapalak. Ia pun langsung door to door, mendatangi para pemilik
ritel untuk mamajang produk di Bukalapak. Selain itu, kirim email ke
berbagai perusahaan yang hasilnya lagi-lagi masih tidak sesuai yang
diharapkan.

Mungkin bagi starp up yang memiliki modal awal, rasanya akan


mudah membuat iklan dengan sejumha budget. Akan tetapi saat itu
Achmad Zaky tidak memiliki dana untuk iklan. Langkah yang dia
tempuh, melakuman promosi secara manual salah satunya melalui
Facebook.

Setiap hari dia behasil melakukan massage via inbox Facebook


kepada 500 akun Dua tahun lamanya, Ahmad Zaki melakukan itu
tanpa henti. Dari sinilah Bukalapak mulai mendapat pengunjung.
Perlahan dan pasti, setiap hari makin bertambah seiring berjalanya
waktu serta promosi tanpa henti.

Singkat cerita, upaya Achmad Zaki dan rekan-rakan


membuahkan hasil. Mulai tahun 2014 Bukalapak mendapat suntikan
dana dari investor mencapai ratusan miliar rupiah dari seri B dari
Group (PT) Elang Mahkota Teknologi Tbk.
Dengan suntikan dana dan kerja keras awak Bukalapak, pada
tahun 2016 Bukalapak menghasilkan transaksi harian mencapai
Rp50 miliar. Bahkan untuk hari-hari tertentu sepeti program
Harbolnas transaksi bisa menembus angka Rp300 miliar. Di tahun
yang sama, fageview Bukalapak mencapai 13,4 miliar dengan 1,3
juta pelapak.

Jurus Kita Bisa

Salah satu point penting dari kerja keras Achmad Zaky dalam
membangun usaha Bukalapak hingga sukses, filosofi "kita bisa".
Meurutnya meskipun secara perhitungan tidak akan bisa, yakinkan
dalam diri bahwa hal yang akan dicapai itu "akan bisa" dilakukan.

Faktanya, Bukalapak yang semula dirintis dari kamar kosk-


kosan ukuran 4X4 M2 kini mampu menemukan pasarnya tersendiri
hingga terkenal seantero Indonesai bahkan luar negeri. Nama
Bukalapak begitu meng-Indonesia mengingatkan kita pada lapak-
lapak pedagang kaki lima di emper pertokoan yang menjual barang
secara ritel.

Kiat-kiat bisnis seorang Ahmad Zaky

Di masa mendatang, tantangan besar bagi generasi muda


untuk tidak bergantung pada pekerjaan yang ada. Dengan bonus
demografi yang akan didapat Indonesia beberapa tahun ke depan,
maka generasi muda perlu melek dan lincah mencari
mengembangkan industri yang justru akan menciptakan lapangan
kerja baru.

Perubahan tantangan pekerjaan di masa depan,


menurut Achmad Zaky, Founder dan CEO Bukalapak Indonesia
dapat di atasi dengan Inovasi, melek terhadap perkembangan
teknologi informasi, hingga menciptakan peluang kerja.
Ketika mendirikan Bukalapak 2010 lalu, sebagai
aplikasi mobile dan website jual beli online dari konsumen ke
konsumen, Zaky memulainya dengan semangat membantu
pengusaha kecil dan menengah di Indonesia. Dari sebuah rumah
indekos, bersama partner-nya Nugroho Herucahyono, mereka
bergerilya meyakinkan para UKM untuk bergabung di Bukalapak satu
demi satu.

Saat ini Bukalapak telah memiliki anggota komunitas yang


tersebar di lebih dari 80 kota di seluruh Indonesia dengan lebih dari
dua juta Pelapak. Tahun 2016 lalu, Bukalapak menerima Tanda
Kehormatan Satyalancana Wira Karya, yang diserahkan langsung
oleh Presiden Joko Widodo sebagai bentuk penghargaan sekaligus
teladan bagi orang lain.

Pencapaian besar telah dilakukan Achmad Zaky untuk


membesarkan Bukalapak hingga menjadi unicorn startup ke empat
di Indonesia, setelah Go-Jek, Traveloka, dan Tokopedia. Istilah
Unicorn sendiri merujuk pada startup dengan valuasi mencapai 1
miliar dollar AS atau setara Rp14,2 triliun.

Dari panggung acara 2018 Youth Town Hall bertema The


Future of Work yang berlangsung di Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta (1/4), Achmad Zaky memaparkan kiatnya membesarkan
Bukalapak. Ini lima kiatnya yang bisa menginspirasi Anda. 

1. Adaptif terhadap perkembangan yang terjadi, baik di dalam


negeri maupun global. Sehingga bisa menciptakan peluang
usaha yang lebih kreatif dan menjawab kebutuhan
masyarakat.
2. Dalam membangun startup perhatikan dampak positif yang
dapat diberikan kepada masyarakat, bukan sekedar uang
atau keuntungan semata. “Saya membangun Bukalapak 8
tahun yang lalu, saya berpikir apa yang bisa saya berikan
dalam bisnis saya. Memang betul perusahaan kita harus
untung, tapi akan lebih baik jika perusahaan yang kita
bangun dapat berguna bagi masyarakat,” katanya.
3. Mengembangkan jiwa sociopreneurshipdengan dua langkah
yaitu sensitivitas terhadap problem sekitar sebagai
tanggung jawab sosial dan keteguhan sikap untuk
mengubahnya.
4. Berlatih mengatasi tantangan guna
menghadirkan solusi yang impactful bagi seluruh kalangan
masyarakat.
5. Aset terbesar perusahaan adalah karyawan. Sehingga
karyawan harus diberikan perhatian khusus agar mereka
bisa berinovasi bagi perusahaan. Karyawan yang baik tidak
hanya memiliki skill, namun juga harus memiliki sikap dan
etika kerja yang baik. Bukalapak memberikan fasilitas yang
sangat baik dan kenyamanan untuk karyawan sekaligus
menghargai peran dan kontribusi karyawan di dalam
perusahaan.

Inovasi dan Invensi Ahmad Zaky


Founder dan CEO Bukalapak Ahmad Zaky mengatakan, ada tiga
poin yang menjadi bahan bakar untuk membuat inovasi.
1. Keberanian
Keberanian melakukannya. Jangan cuma berhenti di
ruang meeting saja. Terus eksekusi ini akan tahu benar dan
salah. Keberanian ini yang membuat inovasi bisa bergerak.
Zaky mencontohkan dengan kebiasaannya dengan langsung
mengatakan iya untuk ide yang disampaikan bawahannya.
Dengan cara itu karyawannya berani untuk menciptakan
sesuatu yang baru.
Setelah ide tersebut diaplikasikan baru proses benar
salah akan terlihat. Bukan saat masih berupa ide sudah
dipatahkan dan inovasi justru terhambat bahkan tidak akan
tercipta.
2. Tidak pernah merasa nyaman
Kemudian, bahan bakar selanjutnya adalah tidak pernah
merasa nyaman. Justru setiap pencipta harus menciptakan
rasa tidak nyaman dalam hidup agar dapat menghasilkan
inovasi-inovasi baru. Ketika seseorang sudah merasa nyaman
dalam suatu keadaan, menurut Zaky, maka ide-ide baru akan
tertahan. Justru disarankan, ketika rasa nyaman sudah hadir
maka ciptakan ketidaknyamanan.
Zaky mencontohkan dengan perusahan teknologi Nokia
dan Blackberry yang dulu sangat berjaya di pasar ponsel.
Namun, saat ini kedua perusahan itu telah tergerus dengan
perusahan lain yang tidak pernah nyaman dengan inovasi yang
telah dibuatnya.
3. Membuat bisnis model yang berbeda
Bahan bakar inovasi yang terakhir merupakan membuat
bisnis model yang berbeda. Zaky menegaskan, kalau bisa
inovasi untuk model tersebut tidak bisa ditiru oleh orang lain.
Landasan Technopreneurship
1. Berangkat dari kebutuhan masyarakat
Pada tahun 2010. Bukalapak memiliki visi untuk mengubah
hidup banyak orang dengan memajukan UMKM lewat internet.
Perkembangan teknologi yang semakin maju membuat internet
menjadi kebutuhan manusia yang sudah sangat sulit
ditinggalkan. Internet telah menjadi media yang memudahkan
kehidupan manusia modern. Berbagai hal kini bisa diakses
secara online melalui internet, termasuk dalam hal jual beli
atau ecommerce yang sedang menjadi trend di masyarakat
Indonesia. Bukalapak menjadi salah situs jual beli yang sedang
melejit diantara banyak situs ecommerce di Indonesia.
Pantang Menyerah Membangun Bisnis

2. Perkaya ide dan isnpirasi


Ide membuat Bukalapak.com muncul ketika kuliah. Saat
itu ia melihat internet akan menjadi masa depan bisnis. Ide
tersebut, lantas diutarakan ke teman-temannya namun tak ada
yang percaya.

Menurutnya, membangun bisnis awalnya memang berat.


Untuk memulai bisnis kan kita mengajak teman-teman dan
mereka orang-orang terbaik di bidangnya. Ketika bisnis tidak
tumbuh, tidak menunjukkan sesuatu, mereka akan kehilangan
kepercayaan pada kita, katanya.

Tantangan terbesar yang ia hadapi ketika membangun


Bukalapak adalah bagaimana membangun tim di awal, karena
membutuhkan visi dan passion. Baginya, tanpa dua hal
tersebut bisnis pasti akan mati di jalan.
Mereka sama sekali tidak ada keyakinan, mungkin karena
benar-benar dari nol. Untuk itu yang dibutuhkan adalah
bagaimana meraih optimisme, dan kemantapan dalam
berbisnis membangun mental businessman, katanya.
Karena beliau aktif, baik semasa SMA maupun di kampus,
mereka tahu siapa saya. Yang paling penting adalah respect.
Dari situlah mereka bersedia. Sampai saat ini teman-teman
yang sudah bergabung dari awal memiliki saham di Bukalapak
Pertemanan, kepercayaan, itu yang selalu saya pegang hingga
kini, lanjut Zaky yang belum lama ini dikaruniai putri yang
cantik.
3. Rencanakan dengan matang dan lakukan dengan cepat
Jangan membuat sebuah usaha hanya karena ingin ikut-
ikutan dengan tren yang sedang booming. Sebab belum tentu
yang kamu lakukan itu dapat benar-benar menyelesaikan
masalah.
Tugas seorang wirausahawan sosial ialah untuk
menyelesaikan masalah. Hal itu pula yang membuat produk
atau servisnya akan digunakan para konsumen.
Selama bisnis yang kamu jalankan dapat menyelesaikan
permasalahan, apalagi masalah yang sangat besar yang
beredar di masyarakat, dan solusinya mampu menyelesaikan
permasalahan hingga 10 kali lipat lebih baik dari yang sudah
ada, maka sudah pasti akan terus bertahan di market.
Saat ini, dunia kewirausahaan dihadapi persaingan global.
Pemain asing turut masuk ke Indonesia, untuk menggaet pasar
dalam negeri. Ranah online menciptakan banyak peluang bagi
siapapun untuk menjadi pemain unggul. Siapa pun yang berani
mengambil kesempatan dan bekerjakeras untuk menjadi yang
terbaik, maka ialah yang mampu bersaing.
4. Nilai tambah
Tidak hanya bisnis, tapi ada nilai tambah lain, yaitu
memberdayakan UKM atau individu di Indonesia. Bukalapak
merupakan platform, mereka bisa gabung, mereka bisa jualan,
ucapnya.
Apa yang menjadi pembeda BukaLapak dengan
marketplace lainnya? BukaLapak merangkul lokalitas.
Bersandar kepada kemampuan internet, BukaLapak justru
tidak menyasar perusahaan besar yang lebih familiar dalam
menggunakannya. BukaLapak justru menggandeng para
pelaku UMKM yang kurang fasih akan teknologi dan membuka
pasar lebih luas lewat sebuah e-commerce. Siapa sangka
pilihan BukaLapak untuk merangkul lokalitas justru kini
membawa Ahmad Zaky ke puncak kesuksesan. Kamu pun bisa
melakukan hal yang sama. Kesuksesan bukan selalu apa yang
berhasil kita raih, tapi bagaimana kita membantu orang lain
dalam mencapai kesuksesan mereka.

Dampak Bagi Masyarakat

1. Ekonomi
Bisnis e-commerce seperti yang dijalankan Ahmad Zaky
memiliki konsep sharing economy di mana banyak melibatkan
masyarakat, termasuk kalangan bawah. Dalam hal ini,
masyarakat bisa menjadi mitra yang menjual produknya di
Bukalapak atau yang bisa dikenal sebagai pelapak.
Saat ini jumlah pelapak di Bukalapak telah mencapai 4
juta dan masih berpotensi besar untuk terus bertambah.
Pelapak tersebut berasal dari semua lapisan masyarakat.
Selain itu, ada perkembangan bisnis e-commerce juga
terbukti mampu mendekatkan layanan keuangan kepada
seluruh lapisan masyarakat (inklusi keuangan). Sebab, dengan
menjadi mitra e-commerce, transaksi keuangan masyarakat
khususnya pelapak akan terekam dengan baik sehingga
menjadi pegangan dalam mendapatkan permodalan dari
perbankan.
2. Sosial
Bukalapak merupakan bisnis berbasis komunitas dan
sosial. Komunitas merupakan aset terpenting dalam
pergerakan bisnis perusahaan pasar daring ini. Budaya
organisasi berupa penumbuhan rasa persaudaraan dan
kekeluargaan menjadi kunci utama dalam meningkatkan
kualitas persaudaraan di antara para anggota dalam tiap
komunitas yang dibentuk di beberapa daerah. Melalui
penelitian ini ditemukan bahwa investasi sosial dalam bentuk
budaya organisasi yang mengedepankan rasa persaudaraan
dan kekeluargaan berhasil membuahkan hasil di perusahaan
Bukalapak. Hal tersebut terbukti dengan Strategi Komunikasi
Sosial Komunitas Pelapak Bukalapak 119 tingginya tingkat
kesukarelaan, inisiatif dan kesetiaan dari anggota-anggota
komunitas yang ada.
Yang menjadi menarik dari keberhasilan Bukalapak dalam
membangun dan mengembangkan bisnisnya melalui
komunitas berjaring di hampir seluruh penjuru Indonesia
adalah perusahaan Bukalapak sendiri merupakan perusahaan
berbasis Internet. Pemanfaatan media komunikasi dan
berbagai informasi melalui media sosial menjadi faktor
keberhasilan dalam menjaga ikatan tali kemitraan yang alami
antara perusahaan dengan anggota-anggota komunitas di
penjuru Indonesia. Dan, untuk memperkuat upaya tersebut,
pimpinan tertinggi perusahaan tidak ragu menunjukkan
perhatiannya kepada para mitra komunitas perusahaan
dengan hadir di beberapa tempat pelapak untuk sekadar
berbincang santai sekaligus memberikan dukungan moril.
Budaya organisasi seperti itu yang menjadikan gerakan
komunitas Bukalapak menjadi harmonis dan kuat dalam segala
aktivitasnya.
3. Lingkungan
Sejak pertama kali didirikan pada 2010, Bukalapak secara
konsisten mengambil langkah-langkah besar untuk
menaikkelaskan para pelaku usaha kecil agar bisa
menyejajarkan diri dengan bisnis-bisnis modern berskala lebih
besar dan membuka jalan bagi para pelaku usaha kecil ini
untuk memberikan kontribusi positif serta membuka banyak
kesempatan bagi lingkungan sekitarnya.
Dengan teknologi yang bisa diakses hanya dengan
beberapa klik saja, setiap orang memiliki kesempatan yang
sama untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan sosial dan
ekonomi Tanah Air. Kini Bukalapak telah memiliki lebih dari 4
juta pelapak di seluruh negeri.
Sejak pertama kali didirikan, teknologi yang diciptakan
Bukalapak bertujuan untuk memajukan ekonomi Indonesia,
baik melalui kontribusi positif dari setiap pelaku usaha kecil
maupun konsumen secara menyeluruh. Bagi para pelaku usaha
tradisional, inisiatif Bukalapak menghadirkan kesempatan yang
sama lahir dalam bentuk program inovatif seperti mitra
Bukalapak,

Anda mungkin juga menyukai