Askep Ca Cerviks
Askep Ca Cerviks
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Metode pengkajian : Wawancara, studi dokumen, observasi.
Tempat : Bangsal Melati 1 RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
Metode : Wawancara, Observasi, Pemeriksaan Fisik, dan Studi Dokumen
Sumber Data : Pasien, keluarga, rekam medis, dan tim kesehatan
Keterangan :
= perempuan = laki-laki meninggal
Jantung
- Inspeksi : ictus cordis terlihat
- Palpasi : ictus cordis dapat teraba pada ruang intercostalis
kiri V, medial (2 cm) dari lineal mid clavicularis
kiri
- Perkusi : saat diperkusi terdengar suara dall/redup
- Auskultasi : regular (S1 lub & S2 dub)
4. Abdomen
- Auskultasi : bising usus 15x/ menit
- Inspeksi : warna kulit sawo matang, bentuk perut simetris,
tidak ada bekas luka jahitan terdapat benjolan
- Perkusi : suara timpani
- Palpasi : terdapat nyeri tekan
5. Genetalia
Terdapat keputihan dan berbau amis
6. Ekstremitas
a. Atas
Akral hangat, nadi kuat, anggota gerak lengkap, tidak ada
kelainan jari, capillary refill <2 detik. Pasien terpasang infus.
b. Bawah
Jari kaki kanan utuh, sedikit mengalami hambatan ketika
berjalan, karena pernah operasi patah tulang kaki sebelah kiri.
3. Kimia Klinik
Pemeriksaan Hasil Normal
Asam urat 6,1 80-140 mg/dL
Ureum 41,4 15-40 mg/dL
Creatinin 1,2 0,6-0,9 mg/dL
Bun 19,3 7-18 mmol/L
B. Analisa Data
DS :
- Pasien mengatakan nafsu
makan menurun selama sakit
- Pasien menyatakan makanan
rumah sakit kurang enak
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ditandai dengan :
- Pasien mengeluh nyeri pada bagian pantat sebelah kiri,
- Skala 3 dari 10
- Nyeri muncul saat bergerak
- Nyeri timbul hilang
- Nyeri sengkring-sengkring
- Pasien tampak meringis
2. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif ditandai dengan :
- Pasien post op biopsi hari ke-0
- Terdapat benjolan di bagian abdomen
- Suhu 36,8 o C
- Pasien mengatakan belum paham tentang risiko infeksi
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis :
- Pasien mengatakan nafsu makan menurun selama sakit
- Makanan dari rumah sakit tampak tidak habis
- Pasien menyatakan makanan rumah sakit kurang enak
- IMT = 17,2 kg/m²
- BB = 43 kg
D. Rencana Keperawatan
Faisal Faisal
2. Resiko infeksi Setelah diasuh 1. Kaji luka bekas 1. Untuk mengetahui
berhubungan dengan selama 3x24 jam operasi perkembangan kondisi
prosedur invasif resiko infeksi dapat 2. Lakukan perawatan pasien
ditandai dengan berkurang dengan luka pada daerah 2. Mencegah terjadinya infeksi
Wajah pasien kriteria hasil : bekas operasi 3. Agar pasien memahami
terlihat menahan - Bebas dari tanda 3. Edukasi pasien pentingnya kebersihan bekas
nyeri tanda infeksi untuk selalu menjaga operasi, dengan tujuan
- Pasien post op kebersihan area mempercepat proses
biopsi hari ke-0 genetalia bekas penyembuhan.
- Terdapat operasi 4. Untuk mencegah terjadinya
benjolan di 4. Kelola pemberian infeksi pada pasien
bagian abdomen obat antibiotik sesuai
- Suhu 36,8 o C program
Fajar Fajar
3. Defisit nutrisi Setelah diasuh 5. Monitoring intake 5. Untuk mengetahui nutrisi
berhubungan dengan selama 3x24 jam nutrisi pasien tercukupi
faktor psikologis: defisit nutrisi teratasi 6. Berikan diet sedikit 6. Agar klien mau untuk makan
- Pasien dengan kriteria tapi sering sesuai kebutuhan
mengatakan hasil : 7. Anjurkan klien 7. Makanan hangat mampu
nafsu makan - Pasien nafsu makan selagi hangat membuat pasien lebih
menurun selama makan 8. Kelola diet sesuai bernafsu makan.
sakit program 8. Agar diet sesuai dengan
- Makanan dari kebutuhan
rumah sakit
tampak tidak
habi
- Pasien
menyatakan
makanan rumah
sakit kurang
enak
- IMT = 17,2
kg/m²
- BB = 43 kg
Tanggal/
Dx. Keperawatan Implementasi Respon
Jam
19/08/2019 Nyeri akut 19/08/2019 19/08/2019
08.50 WIB Mengobservasi skala nyeri S:
pasien - Pasien mengeluh nyeri pada
bagian pantat sebelah kiri,
- Skala 3 dari 10
- Nyeri muncul saat bergerak
- Timbul hilang
- Nyeri sengkring-sengkring
O:
- pasien tampak meringis
Faisal
09.10 WIB Mengajarkan pasien teknik S : Pasien mengatakan nyerinya
rekasasi nafas dalam berkurang
O : Pasien tampak lebih rileks
Faisal
09.20 WIB Menganjurkan pasien untuk S : pasien mengatakan paham dan
mengompres hangat pada akan melakukannya
bagian yang nyeri O : pasien mampu menyebutkan
bagaimana caranya
Faisal
Memberikan analgesik pada S : Pasien mengatakan masih nyeri
pasien O : Telah diberikan asam mefenamat
500 mg melalui oral
Faisal
03/07/2019 Risiko infeksi Melakukan perawatan luka S : pasien mengatakan masih nyeri
07.10 WIB O:
- daerah luka tampak bersih
- tidak tampak adanya
perdarahan
- tidak terdapat nanah
Fajar
07.20 WIB Memberikan obat antibiotik S : pasien mengatakan masih nyeri
per oral O:
- KU = sedang
- Telah diberikan obat asam
mefenamat 500mg per oral
Fajar
Defisit nutrisi Monitoring intake nutrisi S : pasien mengatakan tidak nafsu
makan
O : makanan pasien terlihat tidak
habis
Faisal
Berikan diet sedikit tapi sering S : Pasien menyatakan masih sedikit
tidak nafsu makan karena kurang
cocok dengan makanan rumah
sakit
O : pasien tampak menghabiskan
makanan hanya ¼ dari porsi yang
disajikan
Faisal
09.30 WIB Risiko infeksi Melakukan perawatan luka S : pasien mengatakan masih nyeri
O:
- daerah luka tampak bersih
- tidak tampak adanya
perdarahan
- tidak terdapat nanah
Fajar
09.40WIB Memberikan obat antibiotik S : pasien mengatakan masih nyeri
per oral O:
- KU = sedang
- Telah diberikan obat asam
mefenamat 500mg per oral
Fajar
Nyeri Akut 03/07/2019 S:
Mengobservasi keadaan umum - Pasien mengeluh nyeri pada
pasien dengan PQRST bagian pantat sebelah kiri,
- Skala 2 dari 10
- Nyeri muncul saat bergerak
- Timbul hilang
- Nyeri sengkring-sengkring
O : Pasien sudah tidak terlihat
kesakitan
Fajar
Melatih pasien nafas dalam S : pasien mengatakan terasa lebih
tenang
O : Pasien tampak lebih rileks
Fajar
Memberikan obat analgesik S : pasien mengatakan masih nyeri
O:
- KU = sedang
- Telah diberikan asam
mefenamat 500 mg per oral
Fajar
17.10 WIB Risiko infeksi Melakukan perawatan luka S : pasien mengatakan masih nyeri
O:
- daerah luka tampak bersih
- tidak tampak adanya
perdarahan
- tidak terdapat nanah
Fajar
17.20 WIB Mengedukasi pasien untuk S : pasien mengatakan mau
selalu menjaga kebersihan melakukan saran dari petugas
bekas operasi O : pasien tampak menganggukkan
kepala
Fajar
17.30 WIB Memberikan obat antibiotik S : pasien mengatakan masih nyeri
per oral O:
- KU = sedang
- Telah diberikan obat asam
mefenamat
Fajar
Defisit nutrisi Monitoring intake nutrisi S : pasien mengatakan tidak nafsu
makan
O : makanan pasien terlihat tidak
habis
Faisal
Berikan diet sedikit tapi sering S : Pasien menyatakan masih sedikit
tidak nafsu makan karena kurang
cocok dengan makanan rumah
sakit
O : pasien tampak menghabiskan
makanan hanya ¼ dari porsi yang
disajikan
Faisal
F. Evaluasi Keperawatan
Tgl/Jam No. Dx Evaluasi
02/07/2019 26/06/2019S :
09.30 WIB S:
- Pasien mengatakan nyerinya berkurang
- Pasien akan mengompres hangat pada daerah yang nyeri
O:
- pasien tampak rileks
- Telah diberikan asam mefenamat 500 mg pr oral
A : Nyeri akut teratasi sebagian
1 P:
- Kaji skala nyeri pasien
- Latih pasien nafas dalam
- Anjurkan pasien mengompres hangat pada daerah nyeri
- Kelola pemberian analgesik sesuai program
Faisal
03/07/2019 S : pasien mengatakan masih nyeri pada daerah genetalia pasca post
09.35 WIB op hari ke 0
- P : Tindakan operasi
- Q : Seperti ditusuk tusuk
- R : Disekitar daerah operasi
- S : 6 dari 10
O:
- Telah diberikan obat ketorolac 30 mg secara IV
- pasien mengatakan terasa lebih tenang setelah diajarkan
2
teknik relaksasi nafas dalam
A : nyeri akut teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Observasi keadaan umum pasien dengan PQRST
- Menjelaskan tentang teknik relaksasi yang lain
- Kelola pemberian obat analgesik sesuai program
Fajar
BAB IV
KESIMPULAN
Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan kepada Tn. T dengan diagnosa medis
Diabetes Mellitus dan Trombositopeni didapatkan 3 diagnosa :
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan disfungsi pancreas dengan
intervensi observasi keadaan umum pasien, cek GDS secara berkala, edukasi pasien
dan keluarga tentang diit DM, dan kelola pemberian insulin sesuai program terapi.
Pertama kali masuk rumah sakit kadar glukosa darah 421 mg/dl. Setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam kadar glukosa darah menjadi 200 mg/dl.
Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan disfungsi pankreas teratasi
sebagian
2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan hormonal dengan
intervensi kaji daerah sekitar kulit, lakukan perawatan luka secara rutin, edukasi
pasien untuk tetap menjaga kebersihan daerah sekitar luka, dan kelola pemberian
obat antibiotik sesuai program. Pertama kali masuk rumah sakit kondisi perban kotor.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam kondisi luka tampak
bersih, berwarna kemerahan, tidak terdapat nanah, dan tidak ada pembengkakan.
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan hormonal teratasi sebagian
3. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit dengan intervensi monitor TTV tiap
6 jam, lakukan kompres hangat, edukasi pasien untuk minum sesuai kebutuhan, dan
kelola pemberian obat antipiretik sesuai program. Pertama kali masuk rumah sakit
suhu badan 38ºC. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam sakit
suhu badan menjadi 37ºC. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit teratasi
penuh.