Anda di halaman 1dari 8

Osamah Abdul Kadir/072001700030

Mekanika batuan juga ilmu yang sangat penting untuk dunia geologi. Mekanika batuan juga cabang dari
ilmu geologi Teknik, tapi mekanika batuan juga tidak dibutuhkan oleh orang geologi saja,tetapi mekanika
batuan juga diterapkan di Teknik perminyakan, Teknik pertambangan dan Teknik sipil.Mekanika batuan
merupakan bagian dari subjek yang lebih luas yakni geomekanika, yang mengkaji tentang tanggapan
mekanik dari semua material geologi, termasuk tanah. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan
adalah mekanika rekayasa untuk desain struktur batuan yang dihasilkan oleh pertambangan, pengeboran,
produksi waduk, atau kegiatan konstruksi sipil seperti pembangunan terowongan, lubang tambang,
penggalian bawah tanah, tambang terbuka, sumur minyak dan gas, pemotongan jalan, repositori limbah,
dan struktur lainnya yang dibangun dengan batuan. Oleh karena itu mekanika batuan itu sangat penting
dalam ilmu geologi.
Pentingnya mempelajari mekanika batuan adalah untuk merekayasa rombakan batuan yang btelah ada
sebelumnya, sehingga kita bisa mengetahui daya dukung batuan terhadap respon dari batuan jika terkena
tekanan,bangunan dan struktur. Dan mekanika batuan juga digunakan untuk berbagai cabang ilmu
pengetahuan.
Ilmu mekanika batuan juga mualai dipelajari pada tahun 1950-an. Mula-mula ilmu ini hanya mempelajari
sifat fisik batuan, dan ilmu ini juga berkembang . lalu pada sekitar tahun 1960-an sifat mekanika batuan
dipelajari untuk mengetahui bahwa adnya gangguan pada batuan. Gangguan batuan juga kita dapat
bedakan dengan sifat fisik dari batuan itu tersebut. Gangguan batuan juga terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Gangguan batuan secara alamiah
2. Gangguan batuan secara rekayasa manusia
Gangguan batuan secara alamiah adalah memberikan implikasi yang kuat terhadap daya dukung batuan
contoh pada kasus ini biasanya adanya kekar kekar pada batuan yang dapat mempengaruhi daya tahan
batuan . Gangguan batuan rekayasa manuasia adalah gangguan tersebut yang bersifat buatan kareana
adanya rakayasa manusia atau adnya campur tangan dari manusia tersebut. Adalah bagaimana manusia
tersebut merekasyasa bangunan tersebut dengan adnya gangguan batuan yang bersifat lemah atau juga
merekayasa untuk dari gangguan secara dari struktur. Oleh karena itu adanya keterikatan yang erat antara
sifat mekanika batuan dengan struktur geologi.
Pada aplikasinya daya dukung batuan tersebut dapat diintrepetasikan dengan batas kekuatan batuan. Batas
kekuatan batuan berupa titik keruntuhan batuan. Bentuknya dapat kita lihat terjadinya struktur
perlipatan,patahan dan kekar kekar yang mempengaruhi daya dukung batuan sehingga dapat membentuk-
bentuk tersebut. Terjadinya pelipatan dan patahan itu tersebut sangat mempengaruhi daya dukung batuan
itu ada yang bersifat brittle dan ducktile.

Bisa berbentuk patahan itu terjadi karena kekuatan tersebut sudah melewati batas plastis yang dapat
menyebabkan struktur patahan. Terbentuk patahan karena adanya kekuatn atau gaya yg diberikan dengan
suatu lapisan dan lapisan tersebut menolak/ kuat yang akhirnya dapat terjadi berbentuk patahan. Jika
struktur perlipatan terjadi karena adanya gaya yang diberikan dapat dialiri atau disebarkan pada lapisan
yang menyebabkan tanah itu berbentuk terlipat. Karena daya dukung pada strruktur patahan lebih kuat
disbanding dengan daya dukung pada struktur perlipatan
Pada ilmu mekanika batuan ini mempunyai hubungan antara daya dukung batuan dan kekuatran batuan.
Kekuatan batuan adalah sifat fisik atau daya kekuatan batuan tersebut seperti contoh pada kekuatan
batuan adalah antara batu pasir dan andesit. Batu andesit memiliki kekuatan batuan yang kuat
dibandingkan dengan batu pasir. Lain dengan daya dukung batuan adalah rancangan bangun pada
pekerjaan keteknikan yang ditentukan oleh daya dukung batuan. Contoh dari daya dukung batuan adalah
seperti batu pasir dan andesit, belum tentu batu andesit itu kuat walau pun dalam kekuatan batuan andesit
lebih kuat, tetapi dalam daya dukung batuan belum tentu karena pada daya dukung batuan dapat kita lihat
terlebih dahulu ada pengaruh apakah pada batuan tersebut jika pada batuan andesit memiliki banyak kekar
disbanding batu pasir tersebut maka daya dukung batuan tersebut lebih kuat batu pasir

Banyak ilmuan-ilmuan yang mendefinisikan mekanika batuan, salah satunya pada tahun1963 The Rock
Mechanics Commite Of National Academy Of Science mendefinisikan bahwa mekanika batuan adalah
ilmu pengetahuaan teoritis dan terapan mengenai sifat mekanika batuan dan tanggapannya terhadap
medan gaya yang berasal dari lingkungan fisiknya(Cook,1966 dan Vide Hoek, 1966) Hoek sendiri juga
membagi mekanika batuan menjadi dua bagian yaitu Structural Rock Mechanics dan Comminution.
Structural Rock Mechanics sendiri adalah menitikberatkan kestabilan pada struktur bangunan dan fondasi
sedangkan Comminution adalah pemecahan batuan menjadi fragmen-fragmen lebih kecil dengan
mengaplikasikan gaya-gaya sepeti saat pengeboran. Comminition ini juga biasanya digunakan pada saat
pembuatan terowongan, pengeboran, peledakan batuan dan lain sebagainya

Perbedaan dari Structural rock mechanic dan comminution adalah jika comminution itu batuan tersebut
yang dihancurkan dan dipecah kan agar dapat mengetahui pondasi yang kuat dan membuat pondasi yang
kuat jika Structural Rock Mechanics itu sudah bergantung bahwa batuan tersebut yang dibawah itu
menjadi pondasi

Mekanika batuan juga dapat disebut ilmu yang kompleks dan abu-abu atau juga bisa disebut ilmu yang
tidak pasti, mengapa seperti itu, karena mekanika batuan memiliki sifat fisik yang berbeda-beda dan juga
lingkungan geologi yang berbeda-beda, kondisi geologi sanagt mempengaruhi keberagaman tersebut.
Dapat dilihat dari pola sortasi yang tidak teratur yang dapat mempengaruhi nilai heterogenitas meningkat.
Arah pengendapan juga dapat menetapkan sifat fisik batuan yang khas serta akan berbeda dengan arah
yang lain, oleh karena ini lah masa batuan beserta genesanya bersifat unik yang mengakibatkan mekanika
batuan adalah ilmu yang kompleks dan ilmu yang tidak pasti. Menurut Morgenstern juga bahwa
ketidakpastian mekanika batuan adalah

1. Ketidakpastiam parameter yang berkaitan dengan variasi sifat fisik secara spasial misalnya
tentang daya dukung batuan
2. Ketidakpastian model yang lahir dari suatu perbedaan antar pengetahuan teoritis dan praktis
3. Ketidakpatian yang selanjutnya adalahmanusia yang lahir akibat keterbatasan pengamatan
manusia

Batuan dan sifat ke isotropik-an mempunyai 4 kemungkinan yang terjadi yaitu dimana kecendrungan
mempunyai sifat fisik batuan homogen isotropik sangat rendah sementara kebanyakan sifat
anisotropic dalam beberapa kasus terdapat antara hubungan homogen anisotropik maupun inhomogen
isotropik

Ketidakpastian ini juga yang apda akhirnya yang membutuhkan suatu pemetaan yang lebih rinci dan
analisis yang terinterigasi baik berupa deformasi masa lalu maupun deformasi masa kini. Kesalahan
terhadap suatu estimasi mengenai deformasi masa kini akan mengakibatkan fatal pada
keberlansungan objek bangunan. Maka dari ini deformasi masa depan merupaka faktor yang
mempengaruhi atau menambah kompeksitas permasalahan.
Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan
planet dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian Tata Surya.
Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru.
Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan sudah muncul di permukaannya paling
tidak sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu. Bumi sendiri mempumyai jari jari yaitu 6.370 km. Biosfer Bumi
kemudian secara perlahan mengubah atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan
terjadinya perkembangbiakan organisme serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet
Bumi menghalangi radiasi surya berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup mikroskopis untuk
berkembang biak dengan aman di daratan Sifat fisik, sejarah geologi, dan orbit Bumi memungkinkan
kehidupan untuk bisa terus bertahan.

Manusia memang tidak pernah mengebor melewati kerak Bumi, namun kita tahu banyak tentang
komposisi interior bumi. Batuan memang menghasilkan beberapa petunjuk, tetapi mereka hanya
mengungkapkan informasi tentang kulit luar. Dalam kasus yang jarang terjadi, sebuah mineral, seperti
intan, muncul ke permukaan dari bawah ke dalam kerak atau mantel. Untuk mempelajari tentang interior
Bumi, para ilmuwan menggunakan energi gempa, dicatat dengan seismograf, untuk “melihat” berbagai
lapisan Bumi, sama seperti dokter dapat menggunakan MRI, CT scan, atau x-ray untuk melihat ke dalam
tubuh kita.

tunjuk lain untuk interior Bumi mencakup fakta bahwa kita tahu bahwa kepadatan Bumi secara
keseluruhan lebih tinggi daripada kerapatan batuan kerak, sehingga inti harus terbuat dari sesuatu yang
padat, seperti logam. Juga, karena Bumi memiliki medan magnet, pasti ada logam di dalam planet ini.
Besi dan nikel keduanya bersifat magnetis. Akhirnya, meteorit adalah sisa-sisa bahan yang membentuk
tata surya awal dan dianggap mirip dengan materi di bagian dalam Bumi.

Bidang Diskontinuitas

Diskontinuitas

teramati dari perambatan gelombang S. Pertama pada batas kerak dan mantel yang dinamakan
Diskontinuitas Mohorovicic (Moho). Selanjutnya pada kedalaman 400 km tempat transisi mantel atas dan
mantel bawah yang dinamakan Diskontinuitas Weichert-Gutenberg-Taylor (WGT). Terakhir pada
kedalaman 670 km, batas antara mantel dan inti luar, dinamakan Diskontinuitas Lehmann. Gelombang P
dan S menurun kecepatannya pada zona LVZ, lapisan transisi yang membatasi Litosfer dan Astenosfer.
Gelombang S tidak merambat pada inti luar (bersifat cair).
Pengetahuan tentang bagian dalam bumi juga dilakukan dengan cara observasi dan juga perkiraan.
Seabgian informasi lain yang diproleh melalui pengamatan dan analisis sampel. Dan metode atau cara ini
terbagi menjadi 2 yaitu ada yang sumber langsung dan sumber tak langsung

1. Sumber Langsung

secara langsung adalah cara kita mengamati batua yang tersingkap di permukaan bumi atau batuan yang
ditemukan di area penambangan. Selain penambangan para ilmuawan juaga mempunyai proyek untuk
menembus kedalaman lebih dalam mengeksplorasi. Pengeboran paling dalam yaitu 12 km yang berada di
daerah samudera arktik, dan proyek ini juga memberi banyak informasi tetntang kerak bumi selain
dengan cara pengeboran atau eksplorasi sumber langsung lainya juga ada letusan gunung berapi, dimana
saat magma keluar dari permukaan bumi dan dapat di anlisis di labolatorium. Namun kendala pada
metode ini adalah kesulitan untuk menentukan kedalaman berapa sumber magma tersebut berasal

2. Sumber Tidak Langsung

Analisis secara tidak langsung ini adalah bahwa densitas yang meningkat pada kedalaman sehingga
memungkinkan menemukan karakteristik tingkat perubahan tersebut. Maka dengan mengetahui
kedalaman total kita dapat memperkirakan nilai suhu,tekanan serta densitas pada kedalaman yang
berbeda. Sumber lainya dapat dari meteor yang ke bumi, meteor yang sampai ke bumi hanya bahan dan
strukturnya saja yang diamati karena dianggap mirip dengan bumi selanjutnya adalah hasil survey medan
magnet, gravitasi, dan aktivtas gempa. Pada percepatan gravitasi tidak sama dengan garis lintang yang
berbeda di permukaan lebih besar di dekat kutub, maka niali gravitasi juga tidak sesuai dengan massa
material distribusi massa material tidak merata dalam bumi yang mempengaruhi nilai ini. Perbedaan ini
disebut anomaly gravitasi, anomaly gravitasi ini sangat penting tentang material pada kerak bumi.
Demikian pula aktivitas gempa bumi merupakan inforamasi terpenting pada interior bumi.

Gempa bumi ini sendiri adalah pristiwa alam yang terjadi karena pelepasan energi yang menghasilkan
gelombang ke segala arah. Studi tentang seismic membeerikan gambaran lengkap tentang interior bumi
yang berlapis. Seluruh gempa bumi ini terjadi berada di litosfer yang memiliki kedalaman 200 km dari
permukaan bumi. Gelobang gempa juga direkam oleh yang Namanya seismograph yan terletak di lokasi
namun zona yang tidak dapat direkam disebut zona bayangan dan pada setiap gempa ada zona bayangan
yang berbeda-beda. Zona bayangan gelobang -S tidak hanya lebih luas tetapi mencapai 40% dari
permukaan bumi. Dari sini kita dapat menggambarkan zona bayangan untuk setiap gempa jika kita
mengetahui pusat gempa tersebut, dari sinilah kita dapat memperoleh informasi tentang struktur dan
penyusunan interior bumi

Kerak dan Litosfer

Kerak benua, disebut juga SIAL (silikon+alumunium) terdiri dari batuan beku granitik (granodiorit).
Ketebalan rata-ratanya 35 km dengan kedalaman rata-rata dari 20-90 km. Karena tebal dan memiliki
kerapatan yang relatif rendah (2,7 gr/cm3), kerak benua naik lebih tinggi pada mantel daripada kerak
samudera.

Kerak samudera, disebut juga SIMA (silikon+magnesium) terdiri dari batuan beku mafik/basaltik
(komplek ofiolit). Ketebalan rata-ratanya 10 km dengan kedalaman rata-rata dari 7-20 km. Karena
memiliki kerapatan yang relatif tinggi (3,3 gr/cm3), kerak samudera tenggelam ke dalam mantel untuk
membentuk cekungan. Ketika diisi dengan air, cekungan ini membentuk lautan di planet ini. Kerak
samudera dipisahkan dari kerak benua oleh bidang diskontinuitas conrad (Conrad Discontinuity).

Litosfer adalah lapisan mekanis terluar dengan tebal sekitar 100 kilometer. Definisi litosfer didasarkan
pada bagaimana material bumi berperilaku, jadi litosfer terdiri dari kerak dan mantel paling atas yang
berfasa padat (±70 km), yang sama-sama kaku (brittle). Karena sifatnya kaku dan rapuh, ketika tekanan
bekerja pada litosfer, ia rusak. Inilah yang kami alami sebagai gempa bumi.Astenosfer adalah lapisan
mekanis yang berada di bawah litosfer dan membuatnya bergerak terapung di atasnya. Menurunnya
kecepatan gelombang adalah karena perilaku materialnya yang liat (ductile) mulai dari kedalaman (±50-
75 km).

Mantel

Mantel atau selubung terdiri dari batuan beku ultramafik (peridotit) dengan densitas 3,5-5,5 gr/cm3.
Mantel Atas sampai dengan kedalaman 410 km dengan Low Velocity Layer pada 60-220 km karena
terjadi peluruhan dari olivine menjadi spinel. Adapun Zona Transisi, terjadi peningkatan cepat rambat
gelombang secara drastis, batasnya dari kedalaman 410-660 km dimana terjadi peluruhan dari spinel
menjadi perovskite-type. Sedangkan di Mantel Bawah, velocity meningkat secara gradual hingga
kedalaman 2898 km.

Konveksi dalam mantel sama dengan konveksi dalam panci air di atas kompor. Konveksi arus dalam
bentuk mantel Bumi sebagai bahan dekat inti memanas. Saat inti memanaskan lapisan bawah bahan
mantel, partikel bergerak lebih cepat, mengurangi kerapatannya dan menyebabkannya naik. Bahan naik
memulai arus konveksi. Ketika bahan hangat mencapai permukaan, ia menyebar secara horizontal. Bahan
mendingin karena tidak lagi di dekat inti. Akhirnya menjadi cukup dingin dan padat untuk tenggelam
kembali ke dalam mantel. Di bagian bawah mantel, materi bergerak secara horizontal dan dipanaskan
oleh inti. Mencapai lokasi di mana bahan mantel hangat naik, dan sel konveksi mantel selesai.

Inti

Di pusat planet ini terdapat inti metalik yang padat. Para ilmuwan tahu bahwa intinya adalah logam
karena beberapa alasan. Kepadatan lapisan permukaan Bumi jauh lebih sedikit daripada kerapatan
keseluruhan planet ini, seperti yang dihitung dari rotasi planet. Jika lapisan permukaannya kurang padat
daripada rata-rata, maka interiornya harus lebih padat daripada rata-rata. Perhitungan menunjukkan
bahwa intinya adalah sekitar 85 persen logam besi dengan logam nikel yang membentuk sebagian besar
dari 15 persen sisanya.

Selain itu, meteorit metalik dianggap mewakili inti. Jika inti Bumi bukan logam, planet ini tidak akan
memiliki medan magnet. Logam seperti besi bersifat magnetis, tetapi batuan, yang membentuk mantel
dan kerak, tidak. Para ilmuwan tahu bahwa inti luarnya cair dan inti dalamnya padat karena gelombang-S
berhenti di inti dalam. Densitas inti luar berkisar 10,0-12,3 gr/cm3, komposisi: 87%Fe + 7%Ni + 6%S.
Oleh karena objek mekanika batuan adalah litologi yang berada di kerak bumi maka kita perlu tahu
karakteristik penyebarannya . batuan di kerak bumi ini terbagi menjadi 3 yaitu batuan beku.sedimen dan
metamorf

1.Batuan Beku

Magma yang mendingin dan mengeras akan membentuk batuan beku. Batuan beku terbentuk
disepanjang tepi lempeng tektonik tempat magma keluar dari dalam bumi. magma dapat keluar
dipermukaan bumi melalui kawah gunung api. Batuan beku dibedakan menjadi 3 yaitu :

• Batuan beku dalam (plutonik), Terbentuk dari pembekuan magam secara perlahan ketika magma
masih berada dalam bumi. Pembekuan magma yang lambat menghasilkan kristal-kristal mineral
batuan berukuran besar. contoh nya granit, diorit, dan gabro.

• Batuan Beku Gang (Korok), Terbentuk dari pembekuan magma dilorong antara dapur magma
permukaan bumi. Pembekuan magma berlangsung lebih cepat sehingga kristal-kristal mineral
batuan besar dan kecil. contoh batuan nya granit porfir.

• Batuan Beku Luar (Lelehan), Yaitu terbentuk dari pembekuan dari magma secara cepat setelah
magma sampai dipermukaan bumi. Akibatnya, Kristal-kristal mineral yang terbentuk berukuran
kecil, besar, contoh nya batuan baslat, andesit, zeolit, obsidian, riolit, dan batu apung.

Distribusi batuan beku pada kerak bumi adalah 64,7%

2. Batuan Endapan (Sedimen)

• Pengendapan material hasil erosi menghasilkan batun sedimen atau batuan endapan. Material
hasil erosi terangkut dan terendapan oleh tenaga angin, air, atau gletser. Batuan sedimen tersebar
luas dipermukaan bumi. Sekira 70% batuan dipermukaan daratan berupa batuan sedimen. Batuan
Sedimen dapat dijumpai sebagai endapan sungai atau danau. Distribusi batuan sdeimen pada
kerak bumi adalah 7.9%

3. Batu Malihan (Metamorf)

• Tekanan dan suhu yang tinggi dari dalam bumi dapat membentuk batuan malihan. Tekanan dan
suhu yang tinggi mampu menempatkan dan meremukan batuan beku dan batun endapan.
Tempratur dan tekanan mengakibatkan tekstur dan struktur batuan berubah sehingga membentuk
batuan baru. contoh batuan malihan adalah batuan marmer berasal dari batu kapur, antrsit berasal
dari batu bara muda (lignit), Batu sabak (Slate) berasal dari batu lempung, batu kuarsit berasal
dari batu pasir. Distribusi batuan metamorf pada kerak bumi adalah 24,7%

Sumber gerak

Bumi terdiri dari 7 lempeng, penemuan lempeng-lempeng ini terus berlangsung seperti adanya
pergerakan patahan yang berlangsung . lempeng bergerak secara independent antara satu dengan yang
lainnya. Batas lempeng tidak tetap lempeng bergerak dan berubah bentuk. Gerakan lempeng ini
sendiri juga terkait dengan proses dari mesin panas bumi dimanan kondisi interior yang panas dan
permukaan yang relative lebih dingin. Gerak lempeng ini tersebut sangat bergantung pada hukum
kedua termodinamika yang menyatakan bahwa geradien panas akan mendorong proses konveksi
spontan menuju keseimbangan. Gerakan lempeng litosfer merupakan konsekuensi dari Gerakan
massa yang digerakan oleh panas bumi. Bumi juga adalah planet yang diketahui memiliki lempeng
tektonik, hal ini lah yang menunjukan bahwa bumi merupakan kombinasi unik dari ketersediaan
panas .

Fitur skala bumi adalah kenampakan geografis yang mencakup secara horizontal dan vertical. Besar
tingkat perubahannya pun cepat, gerak horizontal lebih cepat dibandingkan dengan gerak vertikal.
Dalam hal ini juga lempeng lempeng tektonik bisa

1. Bergerak saling menjauhi ( divergent boundaries)


2. Berpapasan secara horizontal satu sama lain (wrech/ transform boundaries)
3. Bergerak saling mendekat (convergent boundaries)

Gerakan relative lempeng ini dapat bergabung dalam berbagai kasus tergantung dalam interaksi
dalam lempeng secra keseluruhan. Susuna lempeng tektonik membentuk 2 macam yaitu ramtai
Panjang sekita 70.000 km spanjang divergent boundaries dan juga rantai Panjang sekitar convergent
boundaries yang memiliki Panjang hamper sama dengan divergent boundaries. Kedua macam
tersebut tersegmentasi dan terhubung dengan strike-slip boundaries. Susunan ini terjadi akibat dari
pola Gerakan lempeng dan konveksi mantel yang stabil dalam jangka Panjang

Suatu system tektonik adalah sekelompok individu komponen yang saling bergantung serta
berinteraksi membentuk entitas yang bergabung berada dibawah pengaruh yang terkait. Suatu system
tektonik memiliki batas nyata . setiap perubahan dalam sisitem yang terjadi untuk menjaga
keseimbangan serta merupakan kondisi denegn energi serendah mungkin. System geologi utama
adalah siitem tektonik yang melibatkan pergerakan lempeng litosfer, lempeng lempeng bergeraka
secara independent yang menunjukan sistemnya dinamis. Tekanan litosfer juga menghasilkam sub-
sistem deformasi tertentu dengan karakteristik geometri khususnya pada batas lempeng

Enam subsistem struktur fundamental:

Sub-sistem tektonik Sub-sistem tektonik antara

Compressive system Transpression

Extension system Transtension

Strike-slip system Syn-convergence extension


system

Sub system ini lah yang berisi struktur dengan usia geologi yang samasebagai tanggapan terhadap
proses tektonik yang sama dengan mencakup wilayah yang besar dalam pendekatan eksperimental ini
kita hanya mempertimabangkan komponen deformasi horizontal. Namun deformasi skala regional
dapat dikaitkan dengan transfer massa vertikal seperti kubah antektis dan plutonik. Speti biasa system
regional dikendalikan oleh gravitasi dan menghasilkan struktur yang sebanding denga yang terbentuk
pada system kompresi ekstensi dan strike slip

Bumi ini adalah heat engine melalui perubahan radioaktif, panas, primodial, panas laten dari
kristalisasi dan tidal heating. Aliran panas yang mendorong arus konveksi internal di inti luar yang
cair dan astenosfer. Kemudian kondukdi panas terjadi pada litosfer hal ini yang menjaga
keberlangsungan gerak tektonik. Batas refleksi seismic meniratkan adnya perubahan densitas dan
viskositas yang lebih tinggi. Karena tekanan yang tinggi pada kedalaman ini dapat menguatkan ikatan
atom dan struktur kristal. Mobilitas litosfer adalah manifestasi permukaan dari Gerakan mantel yang
besar dan dalam

Di permukaan bumi benua pegunungan dan subduksi bergerak oleh karena itu distribusi sel konveksi
pada mantel tidak stasioner sedangkan hotspot bersifat stasioner berada pada intraplate serta vulkanik
berumur Panjang. Hotspot ini terjadi bahwa litosfer bergerak di atas sumber sumber yang mengantar
magama yaitu plumes. Plumes yang mengantarkan panas dan naik dari batas inti-mantel karena adnya
daya apung termal. Tingkat decoupling di control oleh ketebalan dan viskositas astenosfer yang
mengalasi serta variasi lateral dari parameter tersebut. Dalam hal ini lempeng lebih cepat bergerak
kea rah barat dari lempeng yang berdekatan , sementara batas lemepeng kea rah timur adalah
divergent dan kea rah barat menjadi convergent

Tertundanya gerak litosfer berkaitan dengan mantel dapat menciptakan asimetri structural yang kuat
pada zona subduksi dan rift. Aliaran astenospheric bisa mengaruhi curam atau tidaknya batas
lempengan.

Subduksi digambarkan sebagian dari litosfer dengan lempengan yang menunjam ke dalam mantel.
Slabs memiliki berbagaiusia material dan densitas. Oleh karena itu mencaoai daya apung pada
kedalaman yang berbeda, lama kelamaan lembaran dingin cendrung tenggelam lebih dalam dari
lembaran yang lebih muda dan lebih hangat. Lempengan dingin yang memasuki astenosfer segera
dipanaskan menuju suhu mantel di sekitarnya. Sedimen, lavadan batuan magmatic dan subduksi
mantel sampai kedalaman dengan suhu leleh. Dehidrasi, peleburan dan daur ulang melalui mantel dan
kontribusinya terhadap heterogenitas mantel kemungkinan berbeda. Peleburan dan daur ulang sangat
berkaitan dengan hotspot dan vulkanismen busur pulau. Perbedaan signifikan gerperubahan dari
kerak benua dan sumudera adalah cendrung terhindar dari daur ulang di zona subduksi. Lempeng
subduksi bergerak3-4 lebih cepat dari lempeng utama. Kemungkinan perbedaan ini disebabkan oleh
tarikan lempeng, memberikan bukti lebih lanjut bahwa kekuatan batuan mempunyai peran penting

Anda mungkin juga menyukai