Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Visual Basicadalah bahasa pemrograman berbasis Windows yang merupakan Object


OrientedProgramming (OOP), yaitu pemrograman berorientasi objek, Visual Basic
menyediakan objek-objek yang sangat kuat, berguna dan sangat mudah dalam
penggunaannya. Pemakaian Visual Basic ditandai dengan kemampuan Visual Basic untuk
dapat berinteraksi dengan aplikasi lain di dalam sistem operasi windows dengan komponen
ActiveX Control. Dengan komponen ini memungkinkan pengguna untuk memanggil dan
menggunakan semua model data yang ada di dalam sistem operasi windows.Hal ini juga
ditunjang dengan teknik pemrograman di dalam Visual Basic yangmengadopsi dua macam
jenis pemrograman yaitu Permrograman Visual dan ObjectOriented Programming (OOP).
Bahasa basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga
pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan. Hal ini lebih mudah
lagi setelah hadirnya Microsoft Visual Basicyang dibangun dari IDE (IntegratedDevelopment
Environment) untuk membuat bahasa yang sederhana dan mudahdalam pembuatan
scriptnya(Simple Scripting Language) untuk grapich user interface dalam bentuk form
sedangkan untuk codingnya menggunakan dialok bahasa Basic yang dikembangkan dalam
sistem operasi Microsoft Windows.
Pada pemrograman Visual, pengembangan aplikasi dimulai dengan pembentukan
userinterfacekemudian mengatur properti dari objek-objekyang digunakan dalam
userinterface, dan baru dilakukan penulis kode programuntuk menangani kejadian-kejadian
(event). Tanpa pengembangan aplikasi demikian dikenal dengan dengan istilah
pengembangan aplikasi dengan pendekatan Bottom Up.
1.2 Maksud dan tujuan

Untuk memenuhi dan melengkapi tugas mata kuliah PEMOGRAMAN VISUAL II .

1. Untuk mengembangkan kreativitas dan wawasan khususnya tentang pemrograman


visual basic bagi kami dan bagi mahasiswa bina sarana informatika.
2. Menjadikan makalah dan tugas ini sebagai sarana atau media informasi mengenai
bahasa pemrograman visual basic.
3. Memberikan uraian tentang program aplikasi yang telah kami buat.
4. Makalah dan tugas ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai sarana atau fasilitas
untuk mengetahui masalah masalah yang kerap timbul dalam pembuatan program aplikasi
menggunakan software visual basic ini.

1.3 Metode penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan tugas dan makalah ini
kami melakukan metode metode seperti berikut :

1. Mencari referensi referensi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam
tugas ini di internet.
2. Mencari sumber informasi dengan dokumen dokumen lain yang mendukung, seperti
buku, modul,dll.

1.4 Ruang lingkup

Dalam makalah ini, kami membatasi masalah yang akan dibahas pada materi kuliah
pemrograman visual basic ini. Pembahasan lebih dikhususkan pada pengertian dan cara
membuat program visual basic,hal tersebut dimaksudkan untuk mempertegas pembahasan
sehingga dapat terfokus pada masalah yang akan dibahas serta dapat menberikan gambaran
umum tentang isi makalah sehingga pembaca lebih mudah mempelajarinya.
BABII

Teori Dasar

Suatu tanah dikatakan pada kondisi cair apabila mengandung air yang cukup banyak
sehingga kondisi plastisnya terlewati karena batas jenuhnya sudah terlampui. Untuk
dikatakan berada pada kondisi cair, kadar air yang terkandung dalam tanah tersebut harus
melewati suatu batas yang disebut batas cair. Dikatakan batas cair apa bila jumlah ketukan
lebih dari sama dengan 25. Tujuan perhitungan ini untuk mencari batas cair sudah terlampui
atau belum dengan kadar air yang berbeda atau sama.
BAB III
PROGRAM PERHITUNGAN “KADAR AIR DAN BATAS CAIR”

3.1 Algoritma

1. Start (Mulai)
2. Input nilai Berat cawan kosong, berat cawan+tanah basah, berat cawan+tanah kering,
dan jumlah ketukan
3. Hitung nilai kadar air dengan rumus:
Kadar air = (b-c)/(c-a) x 100
4. Bandingkan jumlah ketukan apabila lebih dari 25 berarti MENCAPAI BATAS CAIR,
apabila kurang berarti TIDAK MENCAPAI BATAS CAIR.
5. Output hasil rumus kadar air dan perbandingan jumlah ketukan
6. Selesai
2.2
Diagram Alir

START

INPUT BERAT CAWAN (KOSONG, ADA TANAH


BASAH, ADA TANAH KERING), JUMLAJ KETUKAN

RUMUS

Kadar air = (b-c)/(c-a) x 100

FOR N = 25 ATAU LEBIH TO


MENCAPAI BATAS BATAS CAIR

NO
FOR N = 25 ATAU KURANG TO
TIDAK MENCAPAI BATAS CAIR
YES

OUTPUT HASIL RUMUS KADAR AIR


DAN HASIL KETENTUAN BATAS
CAIR

SELESAI
2.3 PSEUDO CODE

Private Sub Command1_Click()

A = Val(Text1)

B = Val(Text2)

C = Val(Text3)

N = Val(Text5)

Text4 = (B - C) / (C - A) * 100

If N >= 25 Then

Text6 = "MENCAPAI BATAS CAIR"

Else

If N < 25 Then

Text6 = "TIDAK MENCAPAI BATAS CAIR"

End If

End If

End Sub
BAB IV
KESIMPULAN

Dari pembuatan program ini, dapat disimpulkan, program visual basic dapat membantu
mempercepat perhitungan pekerjaan pada bidang geologi teknik tentag batas cair suatu
tanah dan kadar air pada tanah yang di uji.
Makalah Teknologi Informasi

BATAS CAIR (LIQUID LIMITED)

M. ADJIE PAMUNGKAS

072.13.069

Jurusan Teknik Geologi

Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi

Universitas Trisakti

Jakarta

2016

Anda mungkin juga menyukai