Anda di halaman 1dari 11

www.oseanografi.lipi.go.

id

Oseana, Volume XIII, Nomor 1 : 1 – 11, 1988 ISSN 0216 – 1877

KARBON DIOKSIDA

oleh

Tjutju Susana 1)

ABSTRACT

CARBON DIOXIDE. Carbon dioxside is a chemical compound which consist


of one atom of carbon and two atoms of oxygen, gaseous form at room temperature,
easily dissolve in water and colorless. It forms an important compound for all plants
in the photosynthetic process. In general the carbon dioxide concentration of sea
water ranges between 1.5 – 2.5 µg atom C/l (18 ppm–30 ppm). It is originated
from air through diffusion or brought by rainwater, and as the product of animal
respiration as well as of organic decomposition by microorganisms. Carbon dioxide
compounds can be in the ionic form (HCO3, CO3) as well as in the molecular form
(CO2, H2CO3). These four compounds act as buffer to netralize the excess of acid
or basic in seawater.

PENDAHULUAN Apabila tumbuhan atau hewan berna-


fas, maka akan dikeluarkan gas karbon diok-
sida sebagai hasil pembakaran bahan organik
Karbon dioksida, lazim disebut gas yang mengalami dekomposisi dan juga pro-
asam arang yang merupakan senyawa kimia ses-proses oksidasi serta fermentasi yang dila-
yang sangat penting bagi kehidupan organis- kukan oleh mikroorganisme. Gas ini juga
me di dunia ini (Gambar 1). Udara bersih berperan penting dalam proses produksi gula
mengandung kira-kira 0,03% karbon dioksi- dan tepung pada tumbuh-tumbuhan. Selain
da. Jumlah karbon dioksida ini jauh lebih ke- itu juga merupakan sumber karbon yang di-
butuhkan untuk pertumbuhan semua tum-
cil dibandingkan dengan kadar oksigen dan
buhan berwarna hijau, dan secara tidak lang-
nitrogen yang terdapat dalam udara (Tabel
sung untuk semua organisme. Zat-zat yang
1.) (MASRUN 1980). Dalam keadaan nor- membangun tubuh organisme hidup, baik
mal air laut mengandung kira-kira 100 ppm yang berupa gula, protein, lemak atau lain-
karbon dioksida, dan dipergunakan oleh lainnya, semuanya mengandung karbon.
tumbuh-tumbuhan laut terutama fitoplank- Karbon dioksida dengan zat kapur berperan
ton untuk melakukan fotosintesis (ZOTTO- bagi pembentukan tulang atau kerangka or-
LI 1978). ganisme.

1) Balai Penelitian dan Pengembangan Oseanografi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi - LIPI, Jakarta.

Oseana, Volume XIII No. 1, 1988


www.oseanografi.lipi.go.id

Tabel 1. Komposisi gas dalam udara (MASRUN 1980)

Komponen % volume

Nitrogen 78,084
Oksigen 20,9476
Argon 0,943
Karbon dioksida 0,0314
Neon 0,001818
Helium 0,000524
Metan 0,0002
Kripton 0,000114
Belerang dioksida 0,0001
Hidrogen 0,00005
Nitrogen monoksida 0,00005
Xenon 0,0000087
Ozon 0,000007
Nitrogen dioksida 0,000002
Iodium 0,000001

Oseana, Volume XIII No. 1, 1988


www.oseanografi.lipi.go.id

KARBON DIOKSIDA DI ALAM karena itu bila tidak ada proses alam yang
menghasilkan karbon dioksida (misalnya le-
Jumlah karbon dioksida dalam biosfir tusan gunung berapi) maka dalam waktu
hanya sedikit dan toksisitasnya relatif ren- 500 tahun saja kadar karbon dioksida dalam
dah. Beberapa bilyun tahun yang lampau ter- atmosfir akan menjadi dua kali lipat jumlah-
jadi kenaikan jumlah karbon dioksida yang nya. Sebagian karbon dioksida yang masuk
sangat mencolok di atmosfir bumi yang di- ke dalam atmosfir akan dipergunakan oleh
sebabkan oleh letusan gunung berapi. Letus- tumbuh-tumbuhan dalam proses fotosinte-
an gunung berapi pada jaman itu menyem- sis atau diserap oleh air.
burkan sejumlah besar karbon dioksida ke
udara, diperkirakan 40.000 kali jumlah kar- KARBON DIOKSIDA DALAM AIR
bon dioksida di udara pada saat ini. Kira- LAUT
kira 25% dari seluruh senyawa yang terben-
tuk dengan karbon dioksida (kalsium dan Karbon dioksida adalah senyawa kimia
magnesium) dipergunakan oleh tumbuh- yang terbentuk dari 1 atom karbon dan 2
tumbuhan dan kemudian terkubur oleh ba- atom oksigen (CO2), mudah larut dalam air
tuan pada saat terjadinya perubahan zaman. dingin, tidak berbau dan tidak berwarna.
Sebagian kecil dari jumlah itu akan terkum- Karbon dioksida termasuk gas yang reaktif
pul dalam bentuk batu bara, pasir dan kan- dan banyak terdapat dalam air laut. Karbon-
tong gas alam bumi yang akhirnya menjadi dioksida yang terdapat dalam air laut umum-
bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil ini akan nya berasal dari udara melalui proses difusi.
diambil dari dalam bumi oleh manusia untuk terbawa oleh air hujan, hasil proses respirasi
dimanfaatkan dalam berbagai keperluan hi- mikroorganisme dan dari hasil penguraian
dupnya. Gas yang paling banyak dihasilkan zat-zat organik oleh mikroorganisme. Dalam
dari setiap proses perubahan (oksidasi) ada- air laut. senyawa karbon dioksida terdapat
lah karbon dioksida (CO2). Oleh karena CO2 dalam bentuk ion dan bentuk molekul.
yang dihasilkan dari proses perubahan ini Dalam bentuk ion adalah ion bikarbonat
berbentuk gas, maka atmosfir bumi merupa- (HCO3) dan karbonat (CO3) sedangkan da-
kan wadah yang akan menampung semua lam bentuk molekul adalah molekul karbon
limbah CO2 ini. dioksida bebas (CO2) dan asam karbonat
H2CO3). Menurut HARVEY (1974) keem-
Selama manusia menggunakan kayu
pat bentuk karbon dioksida ini berada dalam
sebagai bahan bakar, pertambahan karbon
keadaan keseimbangan. Reaksi keseimbang-
dioksida ke dalam atmosfir dapat diabaikan
an ini dapat digambarkan sebagai berikut:
karena pengaruh hasil pembakaran itu se-
dikit sekali. Akan tetapi pada zaman industri
seperti sekarang ini pemakaian bahan bakar
setiap hari berlangsung sedemikian cepat dan
jumlahnya semakin meningkat pula. Keada-
an ini sudah tentu dapat mengubah kadar Arah reaksi keseimbangan ini sangat ter-
karbon dioksida dalam atmosfir. Pemasukan gantung pada pH air. Dalam perairan yang
karbon dioksida ke atmosfir sebagai hasil pH-nya lebih rendah dari 7, reaksi keseim-
pembakaran bahan bakar karbon diperkira- bangan akan bergeser ke arah kiri. Ini ber-
kan sepuluh kali lipat jumlah karbon dioksi- arti bahwa senyawa CO2 bebas lebih banyak
da yang berasal dari hasil pernafasan. Oleh terdapat dalam air dibandingkan dengan se-
nyawa HCO3 atau CO3. Sedangkan dalam

Oseana, Volume XIII No. 1, 1988


www.oseanografi.lipi.go.id

perairan yang pH-nya lebih tinggi dari 7, se- udara dibandingkan dengan air tawar. Kar-
nyawa karbon dioksida umumnya tidak ter- bon dioksida yang berdifusi ke dalam air
dapat dalam bentuk bebas, tetapi terikat laut atau yang terbawa oleh air hujan akan
dalam bentuk bikarbonat (HCO3) dan kar- bereaksi dengan ion kalsium dan magnesium
bonat (CO3) (Gambar 2) (BEER 1983). membentuk garam-garam kalsium karbonat
Oleh karena air laut mempunyai pH lebih (CaCO3) dan magnesium karbonat (MgCO3).
besar dari 7, maka senyawa karbon dioksida Oleh karena itu tinggi rendahnya kadar kal-
yang terdapat dalam air laut sebagian besar sium dan magnesium sangat mempengaruhi
berada dalam bentuk bikarbonat dan kar- kadar CO2 dalam air laut. Kadar kalsium
bonat. (422 ppm) dan magnesium (1326 ppm) da-
lam air laut jauh lebih tinggi dibandingkan
Menurut HORNE (1969) kadar karbon
dengan kadar kalsium (1,5 ppm) dan magne-
dioksida total dalam air laut berkisar antara
sium (4,1 ppm) dalam air tawar. Hal inilah
1,5 - 2,5 µgA C/l atau 18 ppm - 30 ppm.
yang menyebabkan air laut mempunyai ke-
Kadar ini sekitar 1 5 - 2 5 kali lebih tinggi
mampuan yang lebih besar untuk menyerap
jika dibandingkan dengan kadar karbon di-
CO2 dibandingkan dengan air tawar. Di sam-
oksida total yang terdapat dalam air tawar
ping itu adanya turbulensi dan gelombang
yaitu 0,1 µg A C/l. Hal ini menunjukkan
air laut akan turut memperbesar kemampuan
bahwa air laut mempunyai kemampuan
air laut untuk menyerap karbondioksida
yang lebih besar untuk menyerap CO2 dari
dari udara (ZOTTOLI 1978).

Gambar 2. Hubungan antara pH dengan persentase CO 2 terlarut (——), bikarbonat


(– – – –) dan karbonat (++++) dalam air (BEER 1983).

Oseana, Volume XIII No. 1, 1988


www.oseanografi.lipi.go.id

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPE- oleh banyaknya cangkang foraminifera dan


NGARUHI KELARUTAN CO2 DALAM organisme laut lainnya yang mengeluarkan
AIR LAUT karbonat. Di Samudera Atlantik kadar CO2
terlarut pada lapisan permukaan 10% lebih
Seperti gas-gas lainnya. kelarutan tinggi dibandingkan dengan di lapisan dasar.
CO2 dalam air laut dipengaruhi oleh Demikian juga di Samudera Pasifik kadar
beberapa faktor, yaitu : CO2 pada lapisan permukaan sekitar 1,2 kali
lebih tinggi dibandingkan dengan kadar CO2
1. Temperatur dan tekanan
di lapisan dasar.
Kelarutan CO2 dalam air laut sangat Pengaruh tekanan terhadap CO2 dapat
tergantung pada temperatur air laut. Ke- digambarkan sebagai berikut: Bila sejumlah
naikan temperatur akan menyebabkan gas tertentu air laut dikocok dengan gelembung-
CO2 keluar dari air, sehingga kenaikan tem- gelembung gas mulia selama 5 - 10 menit.
peratur air akan menyebabkan kadar CO2 se- maka CO2 akan masuk ke dalam gelembung
makin rendah. Karbon dioksida lebih mudah gas mulia sehingga menimbulkan tekanan
larut dalam air dingin. namun di Samudera partial CO2 yang sebanding dengan tekanan
Hindia kadar CO2 semakin tinggi apabila partial yang ditimbulkan oleh air. Tekanan
temperatur air meningkat (HORNE 1969). partial yang ditimbulkan oleh air laut ini
Menurut KROOPNICK (1974) tingginya akan semakin tinggi dengan semakin rendah-
kadar CO2 di perairan jeluk disebabkan nya pH air laut (Gambar 3).

Oseana, Volume XIII No. 1, 1988


www.oseanografi.lipi.go.id

Tekanan partial CO2 dalam air laut dapat pengendapan dan kelarutan kalsium (poli,
ditentukan berdasarkan kadar CO2 dalam meta) fosfat. Tinggi rendahnya kadar CO2
air laut yang berasal dari udara. Hubungan bebas akan mempengaruhi kandungan Ca,
antara tekanan partial CO2 dan kadar CO2 dan seterusnya akan mempengaruhi kadar
dalam air laut dapat dinyatakan dalam per- orto-fosfat dalam suatu perairan. Hal ini
samaan sebagai berikut : berkaitan erat dengan kandungan orto fosfat
dalam perairan tersebut, karena kandungan
P CO 2 = (CO 2 ) x P T kalsium yang berlebih dapat menyebabkan
timbulnya endapan Ca fosfat. Endapan poli
atau meta fosfat yang terbentuk dapat
PCO2 = tekanan partial CO2
berubah kembali menjadi orto fosfat apa-
(CO2) = kadar CO2 di udara.
bila keseimbangan antara kandungan Ca
PT = tekanan atmosfir total.
yang terlarut dan yang mengendap tergang-
Tekanan partial CO2 juga berhubung- gu. Salah satu faktor yang dapat menganggu
an dengan beberapa parameter fisika, yaitu keseimbangan ini adalah tingginya kadar
berbanding terbalik dengan kecepatan angin CO2 bebas. Oleh karena senyawa fosfat an-
dan temperatur air laut, dan berbanding organik yang terdapat dalam air laut sebagi-
lurus dengan temperatur sedimen. an besar terdapat sebagai senyawa orto fos-
fat, maka kandungan kalsium (Ca) dalam
air laut dapat dijadikan sebagai petunjuk
b. Kandungan garam dalam air laut ten tang kesuburan suatu perairan. Menurut
Dalam air laut, CO2 yang terlarut akan JOHNSON (dalam WARDOYO 1982),
bereaksi dengan kalsium membentuk CaCO3. perairan yang mengandung kadar Ca = 2,5
Garam karbonat yang terbentuk ini merupa- ppm adalah suatu perairan yang tidak subur,
kan komponen penyangga yang penting un- sedangkan yang mengandung kadar Ca > 25
tuk mencegah perubahan pH air laut di sam- ppm adalah suatu perairan yang subur (Ta-
ping berfungsi sebagai faktor pengontrol bel 2).

Tabel 2. Klasifikasi kualitas air berdasarkan kandungan ion kalsium (Ca) (JOHNSON
dalam WARDOYO 1982).

Oseana, Volume XIII No. 1, 1988


www.oseanografi.lipi.go.id

c. Derajat keasaman (pH) dihasilkan dalam proses respirasi ini akan


bereaksi dengan air laut menghasilkan
Menurut HARVEY (1974) apabila
H2CO3 yang bersifat asam. Hal ini akan me-
CO2 dikeluarkan dari air laut, misalnya
nyebabkan pH air laut menjadi turun.
dalam proses fotosintesis tanaman atau
dengan memasukkan udara bebas kedalam-
nya maka derajat keasaman (pH) akan ber- MANFAAT DAN TOKSISITAS
tambah, tekanan partial berkurang dan ion KARBON DIOKSIDA
bikarbonat akan berubah menjadi ion kar-
bonat. Sebagaimana halnya gas oksigen, maka
gas CO2 juga merupakan senyawa kimia pe-
d. Lapisan minyak
nunjang utama kehidupan. Karbon dioksida
Karbon dioksida yang terdapat dalam dalam air laut antara lain dipergunakan da-
air laut umumnya berasal dari udara melalui lam proses fotosintesis dan pembentukan
proses difusi, dan dari proses respirasi ma- kulit binatang laut (Gambar 4.).
kro-organisme serta dari hasil penguraian Di dalam air laut, CO2 bereaksi dengan
zat-zat organik oleh mikro-organisme. Proses molekul air menjadi asam karbonat dengan
difusi tersebut akan terganggu apabila ter- memberi ion hidrogen kepada air sehingga
dapat sejumlah lapisan minyak yang me- air bersifat asam. Reaksinya adalah sebagai
nutupi permukaan air laut, akibatnya kadar berikut :
CO2 dalam air laut akan berkurang.

e. Gelombang/turbulensi
Karbon dioksida yang berasal dari
atmosfir dapat larut dalam air laut sebagai
hasil interaksi terhadap permukaan air laut.
Proses pelarutan CO2 dalam air laut ini se-
makin mudah dengan adanya gelombang
atau turbulensi.

f. Kandungan fitoplankton
Pengaruh fitoflankton terhadap kadar
CO2 dalam air laut adalah adanya proses
respirasi dan fotosintesis. Pada saat siang Sebaliknya pada waktu malam hari terjadi
hari (ada sinar matahari), seluruh fitoplank- proses respirasi yang akan menghasilkan
ton akan melakukan proses fotosintesis. CO2. Hal inilah yang mengakibatkan nilai
Dalam proses fotosintesis ini CO2 akan di- pH air laut pada malam hari lebih rendah
serap oleh fitoplankton, sehingga proses ini dibandingkan dengan siang hari. Dengan de-
akan menurunkan kadar CO2 dalam air laut. mikian dapat diperkirakan bagaimana tinggi-
Sedangkan pada saat malam hari (tidak ada nya kadar CO2 dalam suatu perairan yang
sinar matahari), terjadi proses respirasi yaitu banyak ditumbuhi oleh rumput laut.
fitoplankton akan mengeluarkan CO2 dan Gas CO2 sebenarnya tidak beracun
memasukkannya ke dalam air laut. Adanya bagi organisme perairan, namun pada kadar
proses respirasi ini akan menaikkan kadar tertentu dapat mengganggu sistem pernafas-
CO2 dalam air laut. Karbon dioksida yang an pada manusia dan hewan yang dapat

Oseana, Volume XIII No. 1, 1988


www.oseanografi.lipi.go.id

mengakibatkan mati lemas karena kekurang- sigen terlarut merupakan indikasi bersihnya
an oksigen (HESLOP 1960). Dalam keadaan suatu perairan. Akan tetapi keadaannya
tertentu, misalnya perairan yang tercemar tidak selalu demikian karena organisme ter-
oleh bahan-bahan organik maka kadar CO2 tentu dapat mengeluarkan oksigen.
bebas menjadi tinggi sehingga dapat ber-
sifat racun terhadap ikan dan organisme laut
lainnya. Keracunan ini terjadi karena CO2 PERAN KARBON DIOKSIDA DALAM
bereaksi dengan haemoglobin, sehingga or- PROSES FOTOSINTESIS DAN PENG-
ganisme mengalami sesak nafas dan akhirnya ARUHNYA TERHADAP IKLIM
mati lemas. Menurut WARDOYO (1982)
kadar CO2 bebas yang lebih tinggi dari 15 Karbon dioksida yang diserap oleh la-
ppm akan menganggu kehidupan ikan. Se- utan sebagian besar dipergunakan oleh tum-
dangkan pada manusia kadar CO2 bebas se- buh-tumbuhan air dalam proses fotosintesis,
besar 30 ppm akan menyebabkan sulit ber- sisanya diendapkan sebagai garam karbonat
nafas, dan pada kadar lebih tinggi dari 30 atau tetap terlarut sebagai CO2 bebas dalam
ppm akan menyebabkan kematian. air laut. Adanya karbon dioksida dalam pro-
Tingginya kadar CO2 dalam suatu ses ini merupakan persyaratan mutlak. Da-
perairan merupakan indikasi adanya kegiat- lam reaksi fotosintesis nampak bahwa pro-
an biologis, sedangkan tingginya kadar ok- ses ini menguras CO2 dari air dan menggan-

Oseana, Volume XIII No. 1, 1988


www.oseanografi.lipi.go.id

tikannya dengan oksigen. Dengan demikian am biota laut. Selain itu juga berhubungan
karbon dioksida dalam air berkurang sedang- dengan pencemaran, karena tinggi rendahnya
kan oksigen bertambah. kadar CO2 dalam suatu perairan berhubung-
Kadar CO2 dalam air laut dan intensi- an erat dengan jumlah limbah organik dalam
tas cahaya matahari merupakan dua unsur perairan tersebut. Kadar CO2 total dalam air
penting yang sangat mempengaruhi kecepat- laut dapat ditentukan dengan mudah, apa-
an proses fotosintesis. Apabila intensitas bila nilai-nilai salinitas, suhu dan derajat ke-
cahaya matahari rendah (seperti di daerah asaman (pH) telah diketahui.
kutub), maka cahaya matahari merupakan Yang dimaksud dengan kandungan
unsur utama yang menentukan tingkat foto- CO2 total dalam air laut adalah kadar rata-
sintesis. Sebaliknya apabila intensitas cahaya rata semua bentuk CO2 dan semua jenis
matahari tinggi (seperti di daerah khatulisti- karbon dalam air laut yang bereaksi dengan
wa) maka kadar CO2 yang paling menentukan asam membentuk CO2. Menurut PARSONS
tingkat fotosintesis. (1984) metode penentuan kadar CO2 total
Secara fisis CO2 berperan penting ter- adalah berdasarkan pengukuran pH air
hadap kestabilan biosfir, karena CO2 mem- laut sebelum dan sesudah penambahan
bentuk selimut isolasi di sekeliling bumi larutan asam klorida 0,01 N. Penambahan
walaupun kadarnya rendah. Penambahan ka- asam ini dimaksudkan untuk mengumpul-
dara CO2 di atmosfir dapat merubah suhu kan asam-asam lemah dalam air laut yang
menjadi lebih tinggi sehingga iklim berubah, anionnya telah berikatan dengan kation.
dan akhirnya dapat berpengaruh terhadap Selanjutnya dapat dihitung kadar CO2 total
makhluk hidup. Pancaran sinar infra merah setelah dihitung alkalinitas total dan alkali-
dekat yang berasal dari sinar matahari adalah nitas karbonatnya berdasarkan perhitungan
merupakan pancaran panas yang setelah sam- sebagai berikut :
pai ke permukaan bumi diserap oleh tanah
dan benda-benda yang ada di permukaannya.
Tanah dan benda-benda lain yang kena panas
selanjutnya memancarkan kembali panas
yang telah diserapnya ini sebagai radiasi de-
ngan panjang gelombang yang lebih panjang.
Radiasi hasil pengembalian ini diserap oleh
CO2 dan uap air yang ada di atmosfer se-
hingga menambah panas yang sudah ada.
Apabila kadar CO2 yang berlebih ini merata
di seluruh permukaan bumi maka tempe-
ratur udara rata-rata di seluruh permukaan
bumi akan naik, akibatnya salju di kutub
utara dan di puncak-puncak pegunungan
akan mencair sehingga air laut menjadi naik.

METODE PENENTUAN KADAR CO2


DALAM AIR LAUT

Kadar CO2 dalam air laut perlu diten- Metode penentuan kadar CO2 total
tukan karena ada kaitannya dengan kehidup- dengan cara menghitung pH adalah merupa-
p

Oseana, Volume XIII No. 1, 1988


www.oseanografi.lipi.go.id

kan cara tidak langsung, metode lainnya pH air lebih tinggi dari 8,3 sehingga tidak
adalah secara langsung yaitu dengan mema- terdapat CO2 bebas. Sedangkan jika contoh
kai spektrofotometer infra merah. air tetap tidak berwarna, berarti terdapat
CO2 bebas dalam contoh air tersebut. Se-
Cara pengambilan dan pengawetan contoh lanjutnya contoh air segera dititrasi dengan
larutan Na2CO3 atau NaOH sampai berwar-
air laut
na merah muda. Banyaknya Na2CO3 atau
NaOH yang terpakai dalam titrasi menun-
Di perairan dangkal, pengambilan con- jukkan banyaknya CO2 bebas dalam contoh
toh air permukaan dilakukan dengan mema- air tersebut (MINTARDJO et al. 1985).
kai alat dari pipa plastik yang dilengkapi Kandungan CO2 bebas dalam air tam-
dengan keran penutup (pipa "tygon"). bak jarang terukur. Hal ini mungkin karena
Contoh air laut yang diperoleh harus segera kandungan fitoflankton dalam air tambak
dipindahkan dari pipa "tygon" ke dalam cukup tinggi sehingga CO2 yang ada terpakai
botol gelas melalui selang karet atau plastik. dalam proses fotosintesis.
Pemindahan contoh air ini harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga tidak ada gelem-
bung-gelembung udara dalam botol gelas. DAFTAR PUSTAKA
Bila contoh air tidak segera dianalisis, ke da-
lam contoh air harus ditambahkan HgCl2 BEER, T. 1983. Environmental oceano-
sebanyak 100 mg/1 sebagai pengawet, ke- graphy, an introduction to the behavior
mudian tutup botol dilapisi dengan Apiezon of coastal water. Pergamon Press, New
L dan setelah ditutup dibungkus dengan pa- York : 93 pp.
rafilm untuk menghindari terjadinya ke- HARVEY, H.W. 1974. The chemistry and
bocoran. Botol berisi contoh air laut ini fertility of sea waters. Cambridge Univer-
harus segera disimpan dalam suatu tempat sity Press, New York : 112 pp.
yang mempunyai temperatur 4°C dan ter- HESLOP, R.B. and P.L. ROBINSON 1960
lindung dari cahaya matahari. Contoh air Inorganic chemistry. Elsevier Publishing
laut yang telah diawetkan ini dapat disimpan Company, New York : 287 pp.
selama 1 - 2 bulan. HORNE, R.A. 1969. Marine chemistry,
Di perairan jeluk contoh air laut di- the structure of water and the chemistry
ambil dengan memakai tabung Nansen. of hydrosphere. John Willey & Sons.
Cara pengawetan dan penyimpanannya ada- New York: 212 pp.
lah sama dengan yang dilakukan pada con- KROOPNICK, P. 1974. The dissolved O2-
toh air yang berasal dari perairan dangkal. CO2 system in the eastern equatorial Pa-
sifik. Deep Sea Research 21 : 211-214.
METODE PENENTUAN KADAR CO2 MASRUN, R.S. 1980 Kimia Lingkungan.
BEBAS DALAM AIR TAMBAK UNPAD, Bandung : 25 hal.
MINTARDJO, K.; A. SUNARYANTO; UTA-
Kadar CO2 bebas dalam air tambak MININGSIH dan HERMIYANINGSIH
ditentukan berdasarkan teori bahwa CO2 1985. Persyaratan tanah dan air. Dalam:
hanya terdapat dalam air apabila pH air Pedoman budidaya tambak. Direktorat
maksimum 8,3. Dalam hal ini contoh air laut Jenderal Perikanan Departemen Pertani-
ditetesi indikator fenolftalin, jika warna air an, Balai Budidaya Air Payau, Jepara:
berubah menjadi merah muda, ini berarti 85-86.

10

Oseana, Volume XIII No. 1, 1988


www.oseanografi.lipi.go.id

PARSONS, T.R.; Y. MAITA and CM. LAILI water analysis manual. Faculty of
1984. A manual of chemical and Fisheries, Bogor Agricultural University:
biological methods for seawater analysis. 27 pp.
Pergamon Press. New York : 142–149 ZOTTOLI, R. 1978 Introduction to marine
pp environments. The C.V. Mosby Com-
WARDOYO, S.T.H 1982. Methods for pany, New York : 20 pp.
chemical analysis. Dalam : Review on

11

Oseana, Volume XIII No. 1, 1988

Anda mungkin juga menyukai