Anda di halaman 1dari 4

B.

MUSEUM GEOLOGI

1. SEJARAH SINGKAT MUSEUM GEOLOGI


Keberadaan Museum Geologi sangat erat kaitannya dengan sejarah
penyelidikan geologi di Indonesia yang telah dimulai sejak 1850-an. Pada saat itu,
lembaga yang mengkoordinasikan penyelidikkan geologi adalah “Dienst van het
Mijnwezen”. Museum Geologi untuk pertama kalinya diresmikan pada saat
pembukaan gedung “Dienst van den Mijnbouw” yaitu pada 16 Mei 1929.
Peresmian ini bertepatan dengan pembukaan kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik
ke-IV yang diselenggarakan di Institut Teknologi Bandung. Gedung ini berfungsi
sebagai perkantoran yang dilengkapi dengan sarana laboratorium geologi dan
museum untuk menyimpan dan memperagakan hasil survei geologi.
Sejalan dengan dinamika sejarah, secara kelembagaan Museum Geologi terus
mengalami perubahan. Pada zaman pemerintahan Belanda (1929-1941), Museum
Geologi disebut Geologisch Laboratorium dan merupakan unit kerja dari “Dienst
van het Mijnwezen” yang berganti nama menjadi “Dienst van den Mijnbouw”.
Kemudian pada zaman pendudukan Jepang (1942-1945). “Dienst van den
Mijnbouw” diganti namanya menjadi “Kogyoo Zimusho” yang kemudian berganti
nama menjadi “Tisitutyosazyo” dimana Museum Geologi sebagai bagian dari
Laboratorium Paleontologi dan Kimia.
Geologi (1963-1978), Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (1978-
2002). Pada 2003 Museum Geologi menjadi Unit Pelaksana Teknis Museum
Geologi (UPT MG), di bawah Pusat Survei Geologi, Badan Geologi, Kementerian
Energi dan Sumberdaya Mineral. Pada 2013, berdasarkan Permen ESDM No. 12
Tahun 2013, Museum Geologi menjadi Unit Pelaksana Teknis Museum Geologi
(UPT MG), di bawah Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumberdaya
Mineral.orium Paleontologi dan Kimia.
Setelah Indonesia merdeka pada 1945, pengelolaan Museum Geologi berada
di bawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG, 1945-1950) institusi ini
berganti nama menjadi Djawatan Pertambangan Republik Indonesia (1950-1952),
berganti nama lagi menjadi Djawatan Geologi (1952-1956), Pusat Djawatan
Geologi (1956-1957), Djawatan Geologi (1957-1963), Direktorat Geologi (1963-
1978), Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (1978-2002). Pada 2003
Museum Geologi menjadi Unit Pelaksana Teknis Museum Geologi (UPT MG), di
bawah Pusat Survei Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan
Sumberdaya Mineral. Pada 2013, berdasarkan Permen ESDM No. 12 Tahun 2013,
Museum Geologi menjadi Unit Pelaksana Teknis Museum Geologi (UPT MG), di
bawah Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral.
2. Struktur Organisasi

3. Visi, misi, tugas, dan fungsi


Museum geologi merupakan Unit pelaksana Teknis di lingkungan Badan Geologi.

Visi
Menjadi sumber Informasi Geologi Indonesia

Misi
a. Memperagakan dan Mengkomunikasikan koleksi Museum
b. Menyediakan Informasi dan materi edukasi geologi
c. Mendokumentasikan dan mengkonsevasikan koleksi museum
d. Melakukan penelitian koleksi dan pengembangan museum
e. Melakukan pameran museum dan geologi
f. Melakukan penyuluhan dan sosialisasi geologi
g. Melakukan kerjasama dengan intasi dan sekolah
h. Melakukan pengelolaan museum secara professional
i. Memberikan pelayanan jasa permuseuman

Tugas
Melaksanakan pengelolaan, penelitian, pengembangan, konservasi, peragaan dan
penyebarluasan informasi koleksi geologi.

Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya, Museum Geologi menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program serta pengelolaan kerja sama.


b. Pelaksanaan pengelolaan koleksi geologi
c. Pelaksanaan penelitian, pengembangan dan konservasi koleksi geologi.
d. Pelaksanaan peeragaan dan pameran koleksi geologi.
e. Pelaksanaan bimbingan edukasi dan penyebarluasan informasi koleksi
geologi.
f. Pengelolaan sarana dan prasarana
g. Pelaksanaan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan dan rumah tangga.

4. Ruang Peragaan
Dalam memperagakan koleksinya, Museum Geologi mempunyai 4 Ruang
Peragaan yaitu :

RUANG GEOLOGI INDONESIA


Ruangan ini terdapat di sayap sebelah barat. Pada ruang ini diperagakan asal
mula bumi, struktur dan pergerakan kerak bumi, batuan dan mineral, pelapukan
dan erosi, geologi pulau-pulau di Indonesia, gunungapi dan kars. Di ruang
Geologi Indonesia juga dilengkapi dengan video interaktif.

RUANG SEJARAH KEHIDUPAN


Ruangan ini terdapat di sayap sebelah Timur, di dalamnya terbagi kedalam 4
sudut peraga (Pra Kambrium dan Paleozoikum, Mesozoikum, Kenozoikum yang
terdiri dari Zaman Tersier dan Zaman Kuarter), 1 sudut dunia fosil untuk
memahami peragaan dan informasi yang disajikan, terdapat juga informasi
tentang sejarah terbentuknya kota Bandung, peninggalan artefak dan fauna yang
hidup di kota Bandung.

RUANG SUMBERDAYA GEOLOGI


Ruangan ini berada di lantai 2 sayap sebelah timur, di dalamnya terdapat 8
sudut peragaan yaitu pengenalan Sumber Daya Geologi, Mineral Logam, Mineral
Non Logam, Batu Mulia, Minyak dan Gas Bumi, Batubara, Panasbumi dan
Sumber Daya Air.
RUANG MANFAAT DAN BENCANA GEOLOGI
Ruangan ini terdapat dilantai 2 sayap sebelah barat, di dalam ruangan ini
disajikan Informasi tentang pemanfaatan sumber daya geologi dari zaman ke
zaman yang dimulai dari zaman pra sejarah, zaman sejarah dan zaman modern,
serta informasi tentang bencana geologi (Gempabumi, Gunungapi, Tanah Longsor
dan Tsunami).

5. Fasilitas
Selain ruang peragaan dan ruang dokumentasi Museum Geologi mempunyai
fasilitas-fasilitas lain yang dapat dimanfaatkan oleh pengunjung antara lain :
a. Auditorium
Salah satu fasilitas Museum Geologi yang bisa pengunjung dapatkan
selama berada di Museum Geologi adalah Auditorium. Kegiatan yang
dilaksanakan di Auditorium adalah pemutaran film, ceramah, seminar, dan
kegiatan lainnya yang berhubungan dengan pendidikan. Kapasitas Auditorium
sebanyak 200 orang. Pemutaran film yang berdurasi + 20 menit bisa
pengunjung dapatkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
b. Ruang Edukasi
Selain Auditorium ada juga ruang edukasi yang bisa pengunjung
manfaatkan. Kegiatan yang dilaksanakan di ruang edukasi adalah ceramah dan
diskusi. Kapasitas ruang edukasi sebanyak + 40 orang. Pemanfaatan ruang
edukasi harus ada pemberitahuan sebelumnya (tidak bisa mendadak).
c. Souvernir Shop
Untuk memenuhi kebutuhan pengunjung Museum Geologi dalam
pengadaan cinderamata, Museum Geologi mempunyai fasilitas souvernir
shop. Di souvernir shop pengunjung Museum Geologi bisa mendapatkan
cinderamata berupa buku-buku dan alat peraga yang berhubungan dengan
ilmu kebumian. selain itu pengunjung bisa memperoleh kaos, asesoris,
gantungan kunci, dan benda geologi lainnya.
d. Masjid
Bagi para pengunjung Museum Geologi yang beragama Islam dan
ingin melaksanakan sholat, Museum Geologi menyediakan masjid yang
berada di sekitar Museum Geologi. masjid tersebut dapat menampung
pengunjung sebanyak + 700 orang.
e. Poliklinik
Salah satu fasilitas lain yang dimiliki Museum Geologi adalah
poliklinik. Fasilitas ini diberikan kepada pengunjung yang sakit saat
mengadakan kunjungan di Museum Geologi secara gratis. Fasilitas poliklinik
hanya tersedia hari Senin s/d Kamis pukul 09.00 s/d 14.00. tenaga yang
tersedia adalah seorang dokter dan paramedis.
f. Toilet
Fasilitas yang tidak kalah penting adalah toilet. Toilet pria dapat menampung
18 orang dalam satu waktu sementara toilet wanita dapat menampung 11
orang. Toilet ini terletak di sekitar ruang peraga lantai satu dan Auditorium.

Anda mungkin juga menyukai