KALKULUS
PROGRAM STUDI STATISTIKA
Oleh:
Neli Agustina, S.Si, M.Si
Lia Yuliana, S.Si, M.T
KALKULUS
PENYUSUN:
NELI AGUSTINA, S.Si., M.Si.
LIA YULIANA, S.Si., MT.
Oleh:
Neli Agustina, S.Si, M.Si
Lia Yuliana, S.Si, M.T
Edisi Pertama,
Cetakan Pertama , 2016;
Penerbit:
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS)
Jl. Otto Iskandardinata No. 64C
Jakarta Timur 13330
Telpon. (021) 8508812, 8191437,
Fax (021) 8197577
Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi
bahan ajar ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk
mempotokopi, merekap, atau menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis
dari Penerbit
Bismillahirrahmanirrahim,
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Prakata
Daftar Isi
1. Integral Tak Wajar
Integral tak wajar dengan Batas-Batas Integral Tak Terhingga 1
Integral tak wajar dengan Integran Tak Terhingga 4
Latihan 8
2. Fungsi Gamma dan Fungsi Beta
Fungsi Gamma 10
Fungsi Beta 15
Latihan 18
3. Barisan dan Deret tak hingga
Barisan tak hingga 19
Deret tak hingga 27
Deret harmonic 28
Deret geometric 29
Latihan 30
4. Uji Kekonvergenan Deret Tak Hingga
Uji divergen 32
Uji integral 35
Uji deret-P 36
Uji banding 37
Uji rasio 38
Uji akar 40
Uji banding limit 41
Uji deret ganti tanda 42
Uji konvergen mutlak dan konvergen bersyarat 44
Latihan 47
5. Fungsi dua variabel
Pengertian fungsi peubah banyak 49
Grafik fungsi dua peubah 52
Limit fungsi dua peubah 56
Kekontinuan fungsi dua peubah 58
Latihan 60
6. Turunan Parsial
Definisi Turunan parsial 62
Turunan parsial orde tinggi 65
Turunan dengan aturan rantai 66
Turunan fungsi implisit 71
Latihan 73
7. Aplikasi Turunan Parsial
Maksimum Minimum untuk fungsi dua variabel dengan uji 76
turunan pertama
Maksimum Minimum untuk fungsi dua variabel dengan uji
turunan kedua 77
Latihan 80
8. Integral fungsi dua variable ( Integral Lipat Dua)
Pengertian integral lipat dua 82
Integral lipat dua atas daerah persegi panjang 84
Integral lipat dua atas daerah bukan persegi panjang 87
Latihan 91
9. Aplikai Integral fungsi dua variable ( Integral Lipat Dua)
Integral lipat dua untuk menentukan luas daerah 94
Integral lipat dua untuk menentukan volume benda 96
Latihan 99
Tujuan Pembelajaran :
wajar
Evaluasi :
dilakukan dengan melakukan penilaian dari keaktifan mahasiswa dalam diskusi di
kelas, pengerjaan tugas dan latihan
1
2.
1 x
dx.
Jawab
1.
b
1 1
1 x 2 dx blim
x 2
1
dx
b
lim x 2 dx
b
1
1
lim x
1 b 1
lim
b 1
b
b x
1
lim 1
b
b
1 0 1
2.
1 1
1
1 x
dx x dx
0
2
1 1
2x 2
0
1
2 x
0
2 12
0
dikatakan konvergen dengan nilai
f x dx f x dx f x dx . Dalam hal lain,
0
apabila salah satu atau keduanya divergen maka f x dx dikatakan divergen.
xe
x
1. dx
0
1
xe
x2
2. dx
3. sin xdx
0
Jawab
b
xe dx lim xe dx
x x
1.
b
0 0
b
lim e x dx
x b
lim xe
b 0 b
0
b
lim b 0 lim e x b
b
e b 0
1
0 lim b 1 1
b e
xe dx lim xe
x 2
x2
2. dx
a
a
1 1 x 2
lim e 2 x dx
a
2a
1
1 2
lim e x
a
2 a
1 1 1
lim a2 .
a
2e 2e 2e
b
3. sin xdx lim sin xdx
0
b
0
lim cos x 0
b
b
lim cos x b
0
b
b t
b
Jika limitnya bernilai terhingga maka f x dx dikatakan konvergen.
a
Jika limitnya bernilai tak hingga atau limitnya tidak ada (tidak
memiliki nilai) maka integral tersebut dikatakan divergen.
b
Jika limitnya bernilai terhingga maka f x dx dikatakan konvergen.
a
Jika limitnya bernilai tak hingga atau limitnya tidak ada (tidak
memiliki nilai) maka integral tersebut dikatakan divergen.
2. Integran yang tak terhingga pada sebuah titik dalam pada selang.
Misalkan f(x) kontinu pada [a, b] kecuali di titik c∈[a, b] dan misalkan
b c b
lim f x , maka f x dx f x dx f x dx .
x c
a a c
b
Apabila kedua integral pada ruas kanan konvergen maka f x dx
a
konvergen.
b
Apabila tidak maka f x dx divergen.
a
Contoh
Selesaikan integral di bawah ini:
1
dx
1.
0 1 x
2
dx
2. 1 x
1
4
dx
3. (x 2)
1
2/3
2. Integral ini merupakan integral tak wajar karena fungsi integran menuju
pada saat x menuju batas bawah limit 1 dari kanan.
3. Integral ini merupakan integral tak wajar karena fungsi integran menuju
pada saat x = 2 yang merupakan titik dalam interval (1,4).
Berdasarkan definisi di atas,
Sehingga kita harus menguji kekonvergenan dari kedua integral tak wajar
di ruas kanan, jika keduanya konvergen maka integral di sebelah ruas kiri
0
1
2.
1 x
dx
1
3. x
1
43
dx
e
2 x
4. dx
0
1
5.
0
3
x 1
dx
cos x
6. 1 sin
0
2
x
dx
xe
x2
7. dx
cos
2
8. xdx
2
1
b. x 2
1
2
dx
2
1
c. dx
2 x 13
2
0
11. Tentukan luas daerah yang terletak di bawah grafik y e x , di atas sumbu
x dan di sebelah kiri garis x = 1.
12. Selesaikanlah:
2
1
a. 1 x dx
1
dx
b. x
0
2
9
Tujuan Pembelajaran :
Mahasiswa mampu memahami dan menyelesaikan permasalahan integral dengan
menggunakan fungsi gamma dan fungasi Beta
Evaluasi :
dilakukan dengan melakukan penilaian dari keaktifan mahasiswa dalam diskusi di
kelas, pengerjaan tugas dan latihan
FUNGSI GAMMA
0 b 0
yang konvergen untuk x > 0. Rumus berulang untuk fungsi gamma adalah
n 1 nn untuk n > 0.
Bukti:
n 1 x n e x dx lim x n e x dx .
b
Gunakan teknik integral parsial:
0 b 0
udv uv vdu
u x n du nx n1
Misalkan:
dv e x dx v e x
b
n 1 lim x n e x e nx dx
b
0
b
0
x n 1
b 0 0
b
lim b n e b lim n x n1e x dx
b
b
0
0 n lim x n1e x dx n x n1e x dx
b
nn .
b 0 0
n (n)
1,00 1,0000
1,10 0,9514
1,20 0,9182
1,30 0,8975
1,40 0,8873
1,50 0,8862
1,60 0,8935
1,70 0,9086
1,80 0,9314
1,90 0,9618
2,00 1,0000
0 b 0
b 0
1 1
lim b 0
b e e
1 1 1
lim b 1 lim b 1 0 1.
b 1 e b e
FUNGSI FAKTORIAL
n
Fungsi faktorial didefinisikan sebagai n! k , n 1 , n bilangan asli. Atau
k 1
nn 1! , n 1
n!
1 , n 0.
Atau n!
0
x n e x dx .
nn
Rumus Stirling untuk fungsi faktorial n! 2n n .
e
1
Buktikan
2
Bukti:
1
1
1
t 2 e t dt
2 0
Misalkan:
1 1 1 1
2 e y ydy atau 2 e x xdx .
2 2
2 0 y
2 0 x
2
1
2 e x dx 2 e y dy
2 2
2 0 0
4 e x e y dxdy
2 2
0 0
e x y dxdy
4
2 2
0 0
2 0 0
b
4 lim e r rddr
2
2
b 0 0
b
e r
2
b
dr 2 lim
r 2
4 lim re
2 b 0 b
2 0
lim e 0 e b
b
2
lim 1 0 .
b
1
Jadi, .
2
Contoh
1
1
1 1
2
2 2 .
2
1 2
2
(n 1) 2 n nn e n e 12( n 1)
,0 1
( x ) (1 x ) ,0 x 1
sin x
1
22 x 1 ( x) x 2 x
2
1 2 m 1
2 mx
1 mx m 1 2
( x) x x ... x m
2
m m m
1
x
xe x 1 e x / m , konstanta adalah konstanta Euler
( x) m 1 m
1.2.3...k
x 1 lim .k x lim x, k
k x 1 x 2 ... x k k
1 1 139
x 1 2 x x x e x 1 ...
12 x 288 x 51840 x
2 3
' 1 e x ln xdx
0
' x 1 1 1 1 1 1
... ...
x 1 x 2 x 1 n x n 1
FUNGSI BETA
m n
Hubungan fungsi beta dan fungsi gamma dinyatakan dalam Bm, n .
m n
1 0
m n
Tunjukkan bahwa Bm, n .
m n
Contoh
Jawab:
Misalkan: z x 2 dz 2 xdx x, dimana z 0 x 0, z x ,
m z m1e z dz
0
x 2 m2 e x 2 xdx
2
0
2 x 2 m1e x dx
2
m n 2 x 2 m1e x dx 2 y 2 n1e y dy
2 2
0 0
4 x 2 m1 y 2 n1e x e y dxdy
2 2
.
0 0
4 x 2 m1 y 2 n1e x y2 dxdy
2
0 0
0 0
2
4 r 2 m 1 r 2 n 1 r cos 2 m 1 sin 2 n 1 e r drd
2
0 0
2
2r 2 m n 1 e r 2 cos 2 m 1 sin 2 n 1 drd
2
0 0
2 m n 1 r 2
2
2 cos 2 m 1
sin 2 n 1
2r e dr d
0 0
2
2r 2 m n 1 e r dr 2 cos 2 m 1 sin 2 n 1 d
2
0 0
2
m n 2 cos 2 m 1
sin 2 n 1
d m n Bm, n
0
m n
Bm, n .
m n
5
c) c.
2
xe x dx
3
b)
0
3
4 z 2
c) dz
0
(1) n n !
1
x (ln x) dx
m n
3. Buktikan bahwa , di mana n adalah bilangan
0 (m 1) n 1
bulat positif dan m > – 1.
x 1 x dx
4 3
a.
0
2
x2
b.
0 2 x
dx
2
sin cos 2 d
3
c.
0
2
sin d
8
d.
0
Tujuan Pembelajaran :
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dan menyelesaikan masalah
kekonvergenan dari barisan dan deret tak hingga
Evaluasi :
dilakukan dengan melakukan penilaian dari keaktifan mahasiswa dalam diskusi di
kelas, pengerjaan tugas dan latihan
Definisi Barisan
Barisan merupakan suatu susunan bilangan yang dibentuk menurut suatu
urutan tertentu. Masing-masing bilangan pada suatu barisan disebut dengan suku
barisan. Suku pertama dilambangkan dengan a1 , suku kedua dengan a 2 dan
seterusnya. Secara umum penulisan barisan yang jumlah sukunya terbatas (finite)
misalkan n adalah sebagai berikut :
a1 , a 2 , a3 , a 4 , ... , a n
Contoh
Tentukan suku-suku dari barisan berikut:
1. n
n 1n 1
n
2. (1) n 1
n 1 n 1
Jawab:
1. n 1 2 3 4 5
, , , , ,
n 1 n 1 2 3 4 5 6
2. n 1 n 1 2 3 4 5
(1) , , , , ,
n 1 n 1 2 3 4 5 6
Barisan tak hingga an n1 dikatakan barisan yang konvergen jika
lim an L , sedangkan jika limitnya tidak ada, maka barisan tak hingga dikatakan
n
barisan divergen.
Contoh
Tentukan kekonvergenan dari barisan berikut:
a n . Lim a n . L1
f. Lim n , L2 0
n b Lim bn L2
n
n
n
Teorema
Suatu barisan tak hingga dikatakan konvergen ke suatu limit L, jika barisan dari
suku-suku ganjil dan barisan dari suku-suku genap konvergen ke nilai yang sama,
yaitu L.
Contoh
Tentukan kekonvergenan dari barisan tak hingga 1 1 1 1 1 1
, , , , , ...
2 3 2 2 32 23 33
Jawab:
1 1 1
Barisan suku-suku ganjil : , 2 , 3 ,... , dimana Lim 1 0
2 2 2 n 2 n
1
Barisan suku-suku genap : 1 , 1 , 1 ... , dimana Lim n 0
n 3
3 3 2 33
Karena limit dari suku ganjil = limit suku genap, maka barisan tersebut dikatakan
konvergen ke 0.
Definisi
Barisan tak hingga an n1 dikatakan:
Naik jika a1 a 2 a3 a n
Tidak turun jika a1 a 2 a3 a n
Turun jika a1 a 2 a3 a n
Tidak naik jika a1 a 2 a3 a n
Contoh
1 2 3 4 n
, , , , , , barisan naik
2 3 4 5 n 1
1 1 1 1
1, , , ,, , barisan turun
2 3 4 n
1, 1, 2, 2, 3, 3, barisan tidak turun
1 1 1 1
1, 1, , , , , barisan tidak naik
2 2 3 3
c. Uji rasio, barisan dengan suku-suku positif dapat diuji kemonotonannya dengan
uji rasio dari dua sukunya, sehingga kemonotonan barisan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a n 1
1 naik
an
a n 1
1 turun
an
a n 1
1 tidak turun
an
a n 1
1 tidak naik
an
Contoh
Tunjukan barisan 1 2 3 4 n adalah suatu barisan yang monoton naik
, , , ,..., ,...
2 3 4 5 n 1
n n 1
an ; a n 1
n 1 n2
n 1 n
a n 1 a n
n 2 n 1
n 2 2n 1 n 2 2n
n 1n 2
1
0 (barisan monoton naik )
n 1n 2
n n 1
an ; a n 1
n 1 n2
a n 1 n 1 n 1
.
an n2 n
n 2 2n 1
1 (barisan monoton naik )
n 2 2n
Contoh
10 n
Tunjukan bahwa barisan tak hingga merupakan barisan monoton turun.
n! n 1
Jawab
10 n 10 n 1
an ; a n 1
n! (n 1)!
Teorema
Jika a1 a2 a3 ... an ... merupakan suatu barisan yang tidak naik, maka ada
dua kemungkinan;
1. Ada suatu konstan M, disebut batas bawah barisan, sehingga berlaku an M
untuk semua n, sehingga barisan konvergen ke suatu limit L yang memenuhi L M
2. Tidak ada batas atas, sehingga lim a n
n
Definisi
Deret tak hingga didefinisikan dengan notasi sigma sebagai berikut:
u
k 1
k u1 u 2 u 3 ... u k ...
Jika barisan jumlah parsial divergen, maka deret dikatakan divergen. Suatu deret
divergen tidak mempunyai jumlah.
Misalkan Sn menyatakan jumlah n suku pertama dari deret tak hingga ,
n
dimana S n u n . Maka,
n 1
S1 u1
S 2 u1 u 2
S 3 u1 u 2 u 3
n
S n u1 u 2 u n u k
k 1
Contoh
Tunjukan kekonvergenan deret 1-1+1-1+1-1....Jika deret konvergen tentukan
jumlahnya.
Jawab:
Jumlah parsial dari deret tersebut adalah
Barisan ini merupakan barisan yang divergen (barisan suku genap dan barisn suku
ganjil konvergen ke nilai yang berbeda). Karena barisan jumlah parsial divergen,
deret juga divergen sehingga deret tidak mempunyai jumlah.
DERET HARMONIK
1 1 1 1 Sn
Untuk n maka 1 . Sehingga lim
n
2 2 2 n
1 divergen .
Oleh karena itu, deret harmonis k
k 1
Teorema
Suatu deret geometri a ar ar 2 ... ar k 1 ... (a 0)
konvergen jika r 1 dan divergen jika r 1. Jika deret konvergen, maka
jumlahnya adalah
a
a ar ar 2 ... ar k 1 ... ( a 0)
1 r
Contoh
Tentukan kekonvergenan deret 5 5 5 ... 5 ... .Jika konvergen tentukan
4 42 4 k 1
jumlahnya.
Jawab:
Diketahui deret 5 5 52 ... 5k 1 ... , yang merupakan deret geometri dengan
4 4 4
dimana a = 5; r = ¼ < 1 sehingga deret konvergen. Dan jumlahnya
a 5 20
1 r 1 4
1
3 .
b. 1 n 1
n 2n1
2n
c. n
1 2 n 1
d. ne n
n 1
nn
d.
n ! n 1
2n
e. n
1 2 n 1
Tujuan Pembelajaran :
Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah kekonvergenan deret tak hingga, serta
deret ganti tanda
Evaluasi :
dilakukan dengan melakukan penilaian dari keaktifan mahasiswa dalam diskusi di
kelas, pengerjaan tugas dan latihan
1. Uji Divergen
Teorema 1.
(a) Jika lim u k 0 , maka deret u divergen.
k k
(b) Jika lim u k 0 , maka deret u mungkin konvergen atau divergen.
k k
Teorema 2.
Jika deret u konvergen, maka lim uk 0 .
k k
k 1
lim lim 1 0.
k k 1 k 1 1 / k
k 1 k
u v u v
k k 1 k k 1 k
(b) Jika c konstanta bukan nol, maka deret u dan cu keduanya konvergen
k k
atau keduanya divergen.
cuk c uk
k 1 k 1
u
k 1
k u1 u 2 u3 ...
u
k K
k u K u K 1 u K 2 ...
3 2
Contoh: Carilah jumlah deret 4
k 1
k
5 k 1
3
2 3
4
1 1 2
1 1
4 5
Contoh:
Tentukan apakah deret sebagai berikut konvergen atau divergen
5 5 5 5
(a) k 5 2 3 k
k 1
1 1 1 1
(b) k 10 11 12
k 10
Penyelesaian:
5 1
(a)
k 1 k
k 1
5 merupakan deret harmonik, deret divergen.
k
1 1 1 1
(b) k 10 11 12 merupakan deret harmonik, deret divergen.
k 10
Teorema 4.
Misalkan u adalah deret dengan suku-suku positif, dan misalkan f(x) fungsi di
k
mana k diganti x dalam formula uk. Jika f turun dan kontinu pada interval [a,) ,
maka uk 1
k dan f ( x)dx keduanya konvergen atau keduanya divergen.
a
Contoh:
Gunakan Uji Integral untuk menentukan apakah deret sebagai berikut konvergen
atau divergen
1
(a) k
k 1
1
(b) (b) k k 1
2
Penyelesaian:
(a) Jika k diganti dengan x dalam formula u k , diperoleh f ( x) 1 / x
1
Maka k
k 1
juga divergen
1
(b) Jika k diganti dengan x dalam formula u k , diperoleh f ( x)
x2
l
1 1
l
1 dx
1 x 2
dx lim 2 lim lim 1 1 konvergen
l
1 x
l
x 1 l l
1
Maka k
k 1
2
juga konvergen
3. Deret P
Teorema 5.
1 1 1 1
k
k 1
p
1
2 p
p ... p ... dikatakan konvergen jika p > 1 dan divergen
3 k
jika 0 < p ≤ 1.
Contoh:
1 1 1
1 3 3 3 merupakan deret yang divergen karena deret tersebut
2 3 k
merupakan deret-p dengan p = 1/3 < 1.
Prinsip informal
1. Suku-suku konstanta dalam denominator dari u k biasanya dapat dihilangkan
tanpa mempengaruhi konvergensi atau divergensi dari deret.
2. Jika suatu polynomial dalam k tampak sebagai factor dalam numerator atau
denominator dari u k , semua kecuali pangkat tertinggi dari k dalam
Teorema 6.
Jika u adalah deret-deret dengan suku-suku non negatif, dan jika terdapat
k
konstanta M sedemikian hingga sn u1 u 2 ... u n M untuk setiap n, maka
4. Uji Banding
Teorema 7.
Misalkan a dan b deret-deret dengan suku-suku non negatif, dan anggap
k k
bahwa a1 b1 , a2 b2 , a3 b3 ,..., ak bk ,...
(a) Jika ‘deret yang lebih besar’ b konvergen, maka ‘deret yang lebih
k
kecil’ a juga konvergen.
k
(b) Jika ‘deret yang lebih kecil’ a divergen, maka ‘deret yang lebih besar’
k
b juga divergen.
k
Contoh:
Gunakan Uji Banding untuk menentukan apakah deret berikut konvergen atau
divergen
1
(a) 1
k 1
k
4
1
(b)
k 1 k 5
1 1 1
Dan untuk k 25,
k 5 k k 2 k
1
Maka
k 1 k 5
divergen
5. Uji Rasio
Teorema 8.
Misalkan u deret-deret dengan suku-suku positif, dan anggap bahwa
k
u k 1
lim .
k u
k
Contoh:
Gunakan Uji Rasio untuk menentukan deret berikut konvergen atau divergen.
1
(a) k!
k 1
k
(b) 2
k 1
k
(2k )!
(d)
k 1 4
k
Penyelesaian:
k 1 1 /( k 1)! k! 1
(a) lim lim lim lim 0 1 , maka
k k 1/ k ! k ( k 1)! k k 1
k
deret konvergen
k 1 k 1 2k 1 k 1 1
(b) lim lim k 1 lim 1 , maka deret
k k 2 k 2 k k 2
k
konvergen
k 1 (k 1) k 1 k !
k
(k 1) k 1
(c) lim lim k lim lim 1 e 1 ,
k k ( k 1)!
k
k k k
k k k
maka deret divergen
(d) lim
k 1
lim
2(k 1)! 4 k lim (2k 2)! 1 1 lim (2k 2)(2k 1)
k k 4 k 1 (2k )! k (2k )! 4 4 k
k
Contoh:
Tentukan deret berikut konvergen ataukah divergen
1 1 1 1
1
3 5 7 2k 1
Penyelesaian:
Dengan menggunakan Uji Rasio, deret tidak dapat disimpulkan kekonvegenan.
Karena nilai ρ = 1.
6. Uji Akar
Teorema 9.
Misalkan u deret-deret dengan suku-suku positif, dan anggap bahwa
k
lim k uk
k
Contoh:
Gunakan Uji Akar untuk menentukan apakah deret berikut konvergen ataukah
divergen
4k 5
k
(a)
k 2 2k 1
1
(b) (ln( k 1))
k 1
k
Penyelesaian:
4k 5
(a) lim ( k )1 / k lim 2 1 , maka deret divergen
k k 2 k 1
1
(b) lim ( k )1 / k lim 0 1 , maka deret konvergen
k k ln( k 1)
Teorema 10
Misalkan a dan b deret-deret dengan suku-suku positif dan misalkan
k k
ak
bahwa lim . Jika berhingga dan 0 , maka deret-deret tersebut
k b
k
Contoh:
Gunakan Uji Banding Limit untuk menentukan apakah deret berikut konvergen
atau divergen
1
(a) 2k
k 1
2
k
1
(b) 1
k 1
k
4
3k 3 2k 2 4
(c) 5
k 1 k k 2
3
Penyelesaian:
1 1 1
(a) Menggunakan deret pembanding yaitu
k 1 2k
2
yang
2 k 1 k 2
1
merupakan deret p dengan p=2>1, deret konvergen. a k dan
2k k
2
1 ak 2k 2 2
bk . lim lim lim 1 0 , maka deret
2k 2 k b k 2 k k
2 k 2 1 / k
k
1
2k
k 1
2
k
konvergen
1 1
harmonic, deret divergen. Dengan a k dan bk
1 k
k
4
ak k 1 1
lim
k b
lim
k 1
lim
k 1
1 0, maka deret 1
k k 1 k 1
k
4 4k 4
divergen
3k 3 3
(c) Menggunakan deret pembanding yaitu
k 1 k
5
k 1 k
2
yang merupakan
k2
3k 3 2k 2 4
k 1 k k 2
5 3
konvergen.
Teorema 11.
(1)
k 1
k 1
ak a1 a2 a3 a4 ... (1)
(1)
k 1
k
ak a1 a2 a3 a4 ... (2)
Deret ganti tanda untuk bentuk (1) atau (2) konvergen jika memenuhi dua kondisi
sebagai berikut:
(a) a1 a2 a3 ... ak ...
(b) lim ak 0
k
k
k 3
(b) (1)
k 1
k 1
k (k 1)
Penyelesaian:
1 1 1
(a) a k a k 1 dan lim a k lim 0
k k 1 k k k
Kedua kondisi dipenuhi, maka deret konvergen
a k 1 k4 k (k 1) k 2 4k k 2 4k
(b) 2 2 1
ak (k 1)(k 2) k 3 k 5k 6 ( k 4 k ) ( k 6 )
1 1
2
k 3 k k 0 , keduanya
maka a k a k 1 dan lim a k lim lim
k k k ( k 1) k 1
1
k
dipenuhi maka deret konvergen
Teorema 12.
Jika deret ganti tanda memenuhi kondisi uji deret ganti tanda, dan jika jumlah S
dari deret didekati dengan jumlah parsial ke n yaitu sn, karena itu hasil dalam error
dari S - sn, maka S sn an1 Lagi pula, tanda dari error sama dengan koefisien
Definisi.
Suatu deret u
k 1
k u1 u 2 ... u k ... dikatakan konvergen mutlak jika deret
dari nilai mutlak | u
k 1
k | | u1 | | u 2 | ... | u k | ... konvergen.
u
k 1
k u1 u 2 ... u k ... . Dengan kata lain, jika suatu deret konvergen mutlak,
Contoh:
1 1 1 1 1 1
Deret 1 2 3 4 5 6 merupakan deret konvergen mutlak,
2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1
karena harga mutlak dari di atas, deret 1 2 3 4 5 6
2 2 2 2 2 2
merupakan deret geometri yang konvergen ( r = ½ < 1).
1 1 1 1
Sedangkan deret 1 bukan deret yang konvergen mutlak,
2 3 4 5
1 1 1 1
karena harga mutlak dari deret tersebut deret 1 merupakan
2 3 4 5
derat harmonik, deret divergen.
Teorema 14.
Misalkan u deret-deret dengan suku-suku bukan nol, dan anggap bahwa
k
| u k 1 |
lim
k | u |
k
k 1 2 k 1 k ! 2
lim lim k lim 0 1.
k k k ( k 1)! 2 k k 1
k2 k 3
b.
k 1 2 k 1
2
k
1
c. 1
k 1 k
1
d. (k 1)ln( k 1)
k 1
2
k e k
3
2
e.
k 1
k2 1
f.
k 1 1 k
2
k (k 1)
3k 2
k
g.
k 1 2 k 1
(k 4)!
h. 4!k!4
k 0
k
1 2 1 2 3 1 2 3 4
i. 1
1 3 1 3 5 1 3 5 7
2 ! 3! 4! 5!
j.
1 1 4 1 4 7 1 4 7 10
kk
3
b. ( 1)
e k
k 1
k
k2
c. (1)
k 1
k 1
3k 1
k (k 3)
(1) k (k 2 1)
e.
k 2 k3 2
(1) k 1
f.
k 1 k 1 k
Tujuan Pembelajaran :
Evaluasi :
dilakukan dengan melakukan penilaian dari keaktifan mahasiswa dalam diskusi di
kelas, pengerjaan tugas dan latihan
Pengertian Fungsi
Fungsi adalah relasi yang memetakan setiap elemen dari suatu himpunan yang
merupakan daerah asal (domain) ke tepat sebuah elemen dari himpunan yang
merupakan daerah kawan (codomain).
f : A B
Contoh
Jika f(a) = b, maka b dinamakan bayangan (image) dari a dan a adalah pra-
bayangan (pre-image) dari b.
f
(a,
a
b
b)
Definisi
Misal D adalah sebuah himpunan pasangan bilangan riil. Fungsi f dari dua
variabel x dan y merupakan suatu aturan yang menghubungkan setiap pasangan
(x,y) bilangan riil yang unik pada D, dinyatakan dengan f(x,y). Himpunan D
merupakan daerah asal (domain) dari fungsi. Daerah hasil (range) dari f
merupakan semua bilangan riil f(x,y) untuk (x,y) dalam D.
A B
f
(a,b) f(a.b)
(a,b
(c,d) f(c,d)
)
(x,y) f(x,y)
Contoh
a. f ( x, y) x y
Daerah asal hanya akan terdefinisi jika x y maka daerah asalnya adalah
semua (x,y) yang berada dibawah garis y x , sehingga domainnya adalah
x, y x y
b. g ( x, y ) x y 2
D x, y : x y 2
Contoh
Jawab
f (e,0) 0 1 ln( e 2 0) 1 2 ln e 3 .
Grafik Fungsi
Contoh
Irisan tiap bidang horizontal z=c dengan permukaan umumnya merupakan kurva.
Proyeksi kurva ini pada bidang xy disebut Kurva/Kelengkungan Ketinggian
Fungsi.
Contoh
Dalam fungsi satu variabel, lim f ( x) L apabila limit kiri dan limit kanan
x x0
dari fungsi tersebut memiliki nilai yang sama, dalam hal ini
lim f ( x) lim f ( x) L . Sementara untuk limit fungsi dua variabel atau lebih,
x x0 x x0
akan lebih rumit mencarinya, karena terdapat tak terhingga (infinite) kurva yang
berbeda yang melalui suatu titik.
Sehingga untuk mencari nilai limit dari fungsi f(x,y) pada saat (x,y) (xo,yo)
harus ditinjau dari semua arah kurva yang melalui titik tersebut.
Contoh
Tentukan nilai lim
( x , y ) (1, 2 )
4 x 2
y3 5
Contoh
y
Tentukan nilai limit lim
( x , y ) (1, 0 ) x y 1
Jawab
Saat pasangan (x, y)(1,0) dimasukkan ke dalam fungsi, maka menghasilkan
nilai 0/0 atau bentuk tak tentu. Sehingga penyelesaiannya harus didekati melalui
beberapa lintasan yang melalui titik (1,0)
Saat melalui lintasan sepanjang x = 1
y y
lim lim lim 1 1
(1, y ) (1, 0 ) x y 1 (1, y ) (1, 0 ) y (1, y ) (1, 0 )
Contoh
xy
Tentukan nilai limit lim
( x , y ) ( 0 , 0 ) x y2
2
Jawab
Saat pasangan (x, y)(0,0) dimasukkan ke dalam fungsi, maka menghasilkan
nilai 0/0 atau bentuk tak tentu. Sehingga penyelesaiannya harus didekati melalui
beberapa lintasan yang melalui titik (0,0).
Saat melalui lintasan sepanjang x = 0 dan y = 0 menghasilkan nilai limit
yang sama, yaitu 0.
Selanjutnya, ambil lintasan lain yang melalui (0,0), misal kurva y = x.
x( x) x2 1
lim lim
( x , x )( 0 , 0 ) x ( x )
2 2 x 0 2 x 2
2
2. lim [ f ( x, y ) g ( x, y )] L1 L2
( x , y ) ( xo , y o )
3. lim [ f ( x, y ) g ( x, y )] L1 L2
( x , y ) ( xo , y o )
4. lim [ f ( x, y ) g ( x, y )] L1 L2
( x , y ) ( xo , y o )
f ( x, y ) L1
5. lim , dimana L2 0
( x , y ) ( xo , y o ) g ( x, y ) L2
Definisi
Andaikan f(x,y) terdefinisi dalam daerah lingkaran yang berpusat di titik (a,b).
f(x,y) dikatakan kontinu di (a,b) jika lim f ( x, y ) f ( a , b )
( x , y ) ( a ,b )
Dengan kata lain, suatu fungsi dua variabel f disebut kontinu di titik (xo,yo) jika:
1. f (xo,yo) terdefinisi
2. lim f ( x, y ) ada
( x , y ) ( xo , y o )
3. lim f ( x, y ) f ( x0 , y0 )
( x , y ) ( xo , y o )
Sifat-sifat Kontinuitas
Beberapa sifat kontinuitas sebagai berikut:
1. Jika f(x,y) dan g(x,y) kontinu di titik (a,b), maka f + g, f – g, f . g akan
kontinu di (a,b). Begitu juga f/g akan kontinu di (a,b) asalkan g(a,b) ≠ 0.
Contoh
x
Tentukan semua titik dimana fungsi f ( x, y ) akan kontinu.
x y 2
Contoh
Fungsi f ( x, y ) 3 x 2 y 5 kontinu, karena f(x,y) merupakan perkalian dua fungsi
kontinu g ( x) 3x 2 dan h( y ) y 5
Contoh
x3 y 2
Fungsi f ( x, y ) adalah fungsi kontinu bersyarat, fungsi tersebut kontinu
1 xy
di setiap titik kecuali pada hyperbola xy = 1.
Contoh
xy
Tunjukan bahwa fungsi f ( x, y ) kontinu pada titik (-1,2)
x y2
2
Jawab
xy
Diberikan f ( x, y )
x y2
2
xy 2
Diperoleh f(-1,2) = -2/5 dan nilai limitnya lim
( x , y ) ( 1, 2 ) x y
2 2
5
Karena nilai fungsi dan nilai limitnya pada titik (-1,2) keduanya mempunyai nilai
yang sama, yakni -2/5, maka dapat dikatakan fungsi kontinu di titik (-1,2).
2. f ( x, y ) 1 x 2 y 2
x2
3. f ( x, y )
ln y
4. f ( x, y ) e 2 x e y
5. f ( x, y) x 2 1
2. xy 2
lim
( x , y ) ( 0 , 0 ) x 2 y 4
3. ( x 1) 2 ln x
lim
( x , y ) (1, 0 ) ( x 1) 2 y 2
2. f ( x, y ) e1 xy
3.
fx, y, z ) ln 4 x 2 y 2 z 2
Tujuan Pembelajaran :
Evaluasi :
dilakukan dengan melakukan penilaian dari keaktifan mahasiswa dalam diskusi di
kelas, pengerjaan tugas dan latihan
Nilai turunannya
d
f x, y 0 pada saat xo menyatakan perubahan nilai
dx
fungsi f terhadap x di titik (xo,yo). Sementara jika x=xo maka f(xo,y) merupakan
Misal f fungsi dua variabel. Turunan parsial pertama fungsi f terhadap x dan y
adalah:
f ( x, y ) f ( x h, y ) f ( x, y )
f x ( x, y ) lim
x h 0 h
f ( x, y ) f ( x, y h ) f ( x, y )
f y ( x, y ) lim
y h 0 h
Jika z=f(x,y), maka turunan parsial pertama memiliki beberapa notasi dalam
penulisannya, yakni;
f
f x f x ( x, y ) f ( x, y ) z x
x x
f
f y f y ( x, y ) f ( x, y ) z y
y y
f f z f z
f x ( x0 , y 0 ) x x0 , y y 0 ( x0 , y 0 ) ( x0 , y 0 )
x x x x x
( x0 , y 0 ) ( x0 , y 0 )
Contoh
f y ( x, y ) 2 x 3 y 4 y 3
f y (2,1) 2(2) 3 (1) 4(1) 3 16 4 3 23
Sama halnya dengan fungsi satu variabel, jika u=f(x,y) dan v=g(x,y), maka
turunan parsial untuk perkalian dan pembagian dari kedua fungsi tersebut adalah:
uv u v v u
x x x
u v
v u
u / v x 2 x
x v
Contoh
f f x2 2y
Tentukan turunan parsial pertama, dan dari fungsi f ( x, y ) .
x y
2
ye x
Jawab
x2 2y
f ( x, y ) 2
ye x
u v
misalkan u x 2 2 y 2 x dan v ye x 2 xye x .
2 2
x x
f 2 x ye x ( x 2 2 y ) 2 xye x
2 2
x ye x
2 2
2 xye x (1 x 2 2 y )
2
ye x2
2
2 x(1 x 2 2 y )
ye x2
x2 2y u v
f ( x, y ) , misalkan u x 2 2 y 2 dan v ye x ex .
2 2
ye x2
y y
f 2 ye x ( x 2 2 y )e x
2 2
y ye x
2 2
2 ye x x 2 e x 2 y e x
2 2 2
ye
x2
2
x 2e x
2
ye x2
2
x2
2
y 2e x
f 2 f
f x ( f x ) x f xx
x x x x 2
f 2 f
f x ( f x ) y f xy
y y x y x
f 2 f
f y ( f y ) x f yx
x x y x y
f 2 f
f y ( f y ) y f yy
y y y y 2
Teorema
Misal f adalah fungsi dua variabel x dan y. Jika f, fx , fy , fxy, dan fyx adalah kontinu
pada daerah terbuka R, maka fxy = fyx.
Modul Kalkulus 1 D3 STIS Page 65
Contoh
Jawab
f
3x 2 y 2 5 x 4 y
x
f
2x3 y x5
y
2 f
(3 x 2 y 2 5 x 4 y ) 6 xy 2 20 x 3 y;
x 2
x
f
2
(2 x 3 y x 5 ) 2 x 3
y 2
y
2 f
(3 x 2 y 2 5 x 4 y ) 6 x 2 y 5 x 4
yx y
2 f
(2 x 3 y x 5 ) 6 x 2 y 5 x 4
xy x
Turunan parsial ketiga dan yang lebih tinggi dinyatakan dalam bentuk
yang sama.
2 f 3 f
f xx f xxx
x x x 2 x
3
2 f 3 f
f xy f xyx
x x y x x yx
Dimana, jika fungsi f kontinu akan memenuhi fxyx = f yxx = fxxy dan fyxy = fxyy = fyyx.
Aturan Rantai
xt dz z dx z dy
z
yt dt x dt y dt
Teorema
Jika x=x(t) dan y=y(t) fungsi yang differensiabel di t, dan jika z = f(x,y)
differensiabel di titik (x(t), y(t)), maka z = f (x(t), y(t)) differensiabel di t, dan
dz z dx z dy
dt x dt y dt
Contoh
Jawab
Misal z x 2 y , dengan x t 2 , y t 3 .
z z
2 xy dan x2
x y
dz z dx z dy
dt x dt y dt
2 xy(2t ) x 2 (3t 2 ) ,
4t 6 3t 6 7t 6
dz
t 2 7( 2) 6 448
dt
u
x
v
z
u
y
v
Teorema
Jika x x(u, v) dan y y(u, v) mempunyai turunan parsial pertama di titik (u,v)
dan jika z = f(x,y) differensiabel di titik (x(u,v),y(u,v)), maka z = f(x(u,v),y(u,v))
mempunyai turunan parsial pertama di (u,v), yang memenuhi
z z x z y
u x u y u
z z x z y
v x v y v
Contoh
Misal z e xy ; x 2u v ; y u / v .
Jawab
z z
ye xy dan xe xy
x y
Sementara turunan parsial x dan y terhadap variabel u dan v adalah
x x
2 dan 1
u v
y y
1 / v dan u / v 2
u v
Sehingga dengan mengunakan aturan rantai diperoleh
z z x z y
u x u y u
ye xy (2) xe xy (1 / v)
e xy (2 y x / v)
( 2u v )u ( 2u v )u
2u (2u v) (4u v)
e v
e v
v v v
z z x z y
v x v y v
ye xy (1) xe xy (u / v 2 )
ux
e xy y 2
v
( 2u v )u
u u (u 2v)
e v
v v2
( 2u v )u
u (u 2 2uv )
e v
v v2
( 2u v )u
(u 2 uv )
e v
v2
kecepatan 2 inch/dt.
Jawab
dp
Diketahui panjang persegi panjang = p = 15 inch, dengan 3inch / dt .
dt
dl
Lebar persegi panjang l = 6 inch dengan 2inch / dt .
dt
Luas persegi panjang = L = pl, maka perubahan luas persegi panjang terhadap
waktu adalah
dL L dp L dl
dt p dt l dt
dp dl
l p
dt dt
(6 3) (15 2) 48 inch 2 / dt
Contoh
z z
Tunjukkan bahwa y x 0 .
x y
Jawab
x
zu
y
z dz u z dz u
Aturan rantai yang memenuhi adalah dan .
x du x y du y
z dz u dz
2y
y du y du
z z dz dz
y x y 2x x 2y 0.
x y du du
dz f dx f dy f f dy
.
dx x dx y dx x y dx
Hasil ini dapat digunakan untuk mencari turuan dari suatu fungsi yang dinyatakan
secara implisit. Andai f(x,y) = c, dimana y adalah fungsi differensiabel terhadap x,
dy
dalam hal ini akan dicari . Dengan menurunkan kedua ruas terhadap x maka
dx
f f dy
diperoleh 0
x y dx
Teorema
dy
Misal x 3 y 2 x 3 0 , dimana y = f(x). Tentukan .
dx
Jawab
x3 y 2 x 3 0
3x 2 y 2 2 xy
dy
0
dy
3x 2 y 2
dx dx 2 xy
f ( x, y ) x 3 y 2 x 3 0
f f
3x 2 y 2 ; 2 xy
x x
f
dy
x
3x 2 y 2
dx f 2 xy
x
z z
1. Tentukan dan dari fungsi di bawah ini:
x y
a. z x 3 ln 1 xy
3
5
xy
b. z
x y2
2
1
c. z
xy x 2 y
2
d. z x 3 e y y 3 sec x
e. z e xy sin( 4 y 2 )
3
f. z y 2
tan 1 ( x / y )
a. f ( x, y , z ) y 3 e 2 x 3 z
x2 y2
b. f ( x, y , z )
y2 z2
c. f ( x, y, z ) z ln x 2 y cos z
a. f ( x, y) e x y
2
x2 y2
b. f ( x, y )
x2 y2
c. f ( x, y ) ln 4 x 5 y
d. f ( x, y ) x 3 e y y 3 sec x
e. f ( x, y ) x 3 ln 1 xy
3
5
b. z ln 2 x 2 y ; x t dan y t 3
2
c. z x 3 e y y 3 sec x ; x t dan y 2t
z z
5. Dengan menggunakan aturan rantai carilah dan dari fungsi – fungsi
u v
di bawah ini
a. z e x y ; x uv dan y 1 / v
2
b. z 3x 2 y; x u v ln u dan y u 2 v ln v
c. z x / y; x u 2 v 2 dan y 4uv 3
z z
6. Gunakan aturan rantai untuk mencari nilai dari r 2 , / 6 dan r 2 , / 6 .
r
Dimana z xye x / y , x r cos dan y r sin .
b. x xy 3 y 4
c. x 2 y 3 cos y 0
a. ye x 5 sin 3z 3z
b. ln 1 z xy 2 z 1
Tujuan Pembelajaran :
Evaluasi :
dilakukan dengan melakukan penilaian dari keaktifan mahasiswa dalam diskusi di
kelas, pengerjaan tugas dan latihan
Optimasi Fungsi
Optimasi fungsi merupakan salah satu aplikasi turunan parsial dua variabel. Dari
fungsi dua variabel dapat ditentukan nilai ekstrim yaitu nilai maksimum dan
minimum fungsi. Optimasi fungsi menggunakan uji ekstrim fungsi dan metode
Lagrange.
i. Jika f(x,y) ≤ f(a,b) ketika (x,y) dekat (a,b) maka f(a,b) disebut nilai
maksimum lokal.
ii. Jika f(x,y) ≥ f(a,b) ketika (x,y) dekat (a,b) maka f(a,b) disebut nilai
minimum lokal.
Definisi
Misal f fungsi dua variabel. Pasangan titik (a,b) disebut titik kritis fungsi jika:
Teorema
Jika f mempunyai maksimum atau minimum lokal di (a,b) dan turunan parsial
orde satu di (a,b) ada, maka
Untuk setiap (x,y) dalam Q. jika (a,b) dalam Q dan fx(a,b) = 0, fy(a,b) = 0, maka
f xx f yy f xy
f xx f xy
g
2
f xy f yy
Catatan
Jika g(a,b)>0, maka fxx(a,b) fyy(a,b) positif serta fxx(a,b) dan fyy(a,b) mempunyai
tanda yang sama. Selanjutnya, dapat mengganti fxx(a,b) pada i dan ii dengan
fyy(a,b). Jika g(a,b) = 0, maka tidak ada informasi (tidak ada kesimpulan).
Contoh
Jawab:
fy=0, 4 x 3 y 2 4 0
f xx ( x, y ) 2
f xy ( x, y ) 4
f yy ( x, y ) 6 y
(2)(6 y ) ( 4) 2
12 y 16
Teorema
Jika f kontinu pada himpunan tertutup dan terbatas, D R2, maka f mencapai
nilai maksimum mutlak f ( x1 , y1 ) di titik ( x1 , y1 ) D dan mencapai nilai
Catatan :
Contoh
Tentukan nilai maksimum dan minimum mutlak pada D
f(x,y) = x2 + y2 + x2y + 4 , D = {(x,y) | |x| ≤ 1, |y| ≤ 1}.
a. f ( x, y ) x 2 2 xy 3 y 2
b. f ( x, y ) x 2 4 y 2 x 2 y
c. f ( x, y ) e x sin y
d. f ( x, y) x 2 3 y 2 e x
2
y2
e. f ( x, y ) x 2 y e y
a. f ( x, y ) 3 x 3 y 2 9 x 4 y
a3 b3
b. f ( x, y ) xy
x y
5. Tentukan volume kotak terbesar yang parallel dengan bidang koordinat yang
terletak di dalam ellips 16 x 2 4 y 2 9 z 2 144
Tujuan Pembelajaran :
dua
Evaluasi :
dilakukan dengan melakukan penilaian dari keaktifan mahasiswa dalam diskusi di
kelas, pengerjaan tugas dan latihan
sebagai A1 , A2 , A3 ,... An .
2. Pilih titik sembarang dalam persegi panjang–persegi panjang tersebut,
katakan
Dalam kasus khusus dimana f(x,y) fungsi nonnegatif atas daerah R, integral lipat
bisa diinterpretasikan sebagai volume benda solid yang dibatasi atas dengan
permukaan z = f(x,y) dan bawah dibatasi daerah R.
Jika fungsi f(x,y) atas daerah R bernilai positif dan negatif , integral lipat bisa
diinterpretasikan sebagai selisih dari volume, volume diatas bidang xy antara
z = f(x,y) dan R dikurangi volume di bawah bidang xy antara z = f(x,y) dan R.
R R1 R2 R3 ...Rn maka
Teorema
d b
f ( x, y )dA f ( x, y )dxdy
R c a
b d
f ( x, y ) dydx
a c
d b d
b
c a
f ( x, y )dxdy f ( x, y )dx dy
c a
b d
b d
a c
f ( x, y )dydx f ( x, y )dy dx
a c
Contoh
1
xy dx
2
Tentukan nilai integral
0
xy dx y xdx
2 2
0 0
1
y x2
2
y2
2 x 0 2
Contoh
1
xy dy
2
Tentukan nilai integral
0
Jawab
1 1
xy dy x y dy
2 2
0 0
1
xy 3 x
3 y 0 3
Contoh
3 4
Tentukan nilai dari (40 2 xy)dydx
1 2
Jawab
3 4
4 3
1 2 (40 2 xy)dydx 1 2 (40 2 xy)dy dx
3
(40 y xy 2 )
4
y 2 dx
1
3
(160 16 x) (80 4 x)dx
1
3
(80 12 x)dx
1
3
(80 x 6 x 2 ) 1
112
Jawab
4 3 4
3
2 1 ( 40 2 xy ) dxdy 2 1
( 40 2 xy ) dx dy
3
4
(40 x x y ) 2
dy
2 x 1
4
(120 9 y ) (40 y )dy
2
4
(80 8 y )dy
2
(80 y 4 y 2 ) 2
4
112
Contoh
y
2
Selesaikan integral lipat dua xdA di atas persegi panjang
R
R ( x, y) : 3 x 2, 0 y 1
Jawab
2
1 2 2 5 2
1 2 1 1
5 21 5
R y xdA 0 3 y xdxdy 0 2 y x dy 0 2 y dy 6 y 0 6
2 2
x 3
Integral lipat dua pada bahasan sebelumnya memiliki daerah asal (domain)
berbentuk persegi panjang. Tetapi pada kenyataannya, banyak pula kasus dimana
daerah asalnya tidak berbentuk persegi panjang. Sehingga ada ketentuan khusus
bagi daerah yang bukan persegi panjang.
Definisi
Daerah bukan persegi panjang dibagi dalam dua tipe, yaitu daerah tipe I dan
daerah tipe II.
a. Daerah tipe I adalah daerah yang dibatasi di sebelah kiri dan kanan oleh
garis vertikal x a dan x b , serta dibatasi di sebelah bawah dan atas
oleh kurva kontinu y g1 ( x) dan y g 2 ( x) , di mana g1 ( x) g 2 ( x) untuk
a xb
b. Daerah tipe II adalah daerah yang dibatasi di sebelah bawah dan atas oleh
garis horisontal y c dan y d . Serta dibatasi di sebelah kiri dan kanan
Teorema
f ( x, y )dA f ( x, y )dydx
a g1 ( x )
g2 ( x )
b
f ( x, y ) dy dx
a
g1 ( x )
f ( x, y ) dA f ( x, y )dxdy
c h1 ( y )
d h2 ( y )
c h ( y )f ( x, y ) dx dy
1
Contoh
1 x2
y
2
Selesaikan xdydx
0 x
Jawab
1 x2 x 2
2
1
0 x 0 x
dx
2
y xdydx y xdy
x2
y3x
1
0
3 y x
1
x7 x4
dx
0
3 3
1
x 8 x 5 13
24 15 0 120
Jawab
/ 3 cos y
/ 3 cos y
x sin ydxdy x sin ydx dy
0 0 0 0
/3 2
sin y x 0 dy
x
cos y
0
2
/3
1
2 cos
2
y sin y dy
0
1 /3
cos 3 y 0
6
7
48
Contoh
Jawab
Daerah R bisa merupakan daerah tipe I maupun tipe II. Jika R dianggap bentuk
tipe I dengan batas bawah y x 2 dan batas atas y 2 x , di mana 0 x 2 , maka
2 2x
( x 4 y )dA ( x 3 4 y ) dy dx
3
R 0 x2
1
Jika R merupakan bentuk tipe II, maka batas kirinya adalah x y dan batas
2
f ( x, y)dA ( x 4 y ) dx dy
3
R 0 (1 / 2 ) y
y
1
4
x 4 4 yx dy
0 (1 / 2 ) y
4
1 1
4
y 2 4 y 3 / 2 y 4 2 y 2 dy
0 64
4
32
3
Contoh
Jawab
parabola-parabola y 2 x dan y 2 3x 18 .
f ( x, y) dA f ( x, y) dA f ( x, y) dA
R R1 R2
6 x 9 x
f ( x, y) dydx f ( x, y) dydx
0 0 6 3 x 18
Jika menggunakan bentuk tipe II, batas untuk y adalah 0 y 3 dan batas untuk x
y2
adalah x y 2 serta x 3 6
y2
3 3
6
f ( x, y) dA f ( x, y) dxdy
R 0 y2
0 5
2. dxdy
1 2
3 1
3. (2 x 4 y)dydx
1 1
6 7
4. dydx
4 3
1 1
x
5. ( xy 1)
0 0
2
dydx
0 2
(x y 2 )dxdy
2
6.
2 1
4 1
x
2
7. ydxdy
2 0
ln 3 ln 2
e
x y
8. dydx
0 0
2
9. x cos xydydx
/2 1
2 1
10. y sin xdydx
0 0
ln 2 1
xye dydx
2
y x
11.
0 0
4 2
1
12. ( x y)
3 1
2
dydx
3 y
1
2. f ( x, y) dxdy
0 y
1 ex
3. f ( x, y) dydx
3 tan 1 x
1 cos y
4. f ( x, y ) dxdy
11 y 4
C. Ubahkan ke bentuk tipe yang lain, kemudian hitunglah integral lipat sebagai
berikut:
1 2
y 2 dydx
1. e
0 2x
2 4
y cos x
2
2. dxdy
0 y2
8 2
y
3.
0 3 16 x 7
dxdy
y
Tujuan Pembelajaran :
lipat dua
Evaluasi :
dilakukan dengan melakukan penilaian dari keaktifan mahasiswa dalam diskusi di
kelas, pengerjaan tugas dan latihan
Integral lipat dua banyak sekali digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Luas
suatu daerah dan volume benda padat dapat diselesaikan dengan menggunakan
integral lipat dua. Aplikasi integral lipat dua untuk menghitung luas suatu daerah
dan volume benda padat mengikuti aturan sebagai berikut.
Aplikasi integral lipat dua lainnya adalah dapat menentukan luas suatu daerah.
Dengan menggunakan rumus integral lipat dua pada pembahasan sebelumnya,
luas daerah dapat dipandang sebagai integral lipat dua jika f(x,y) = 1.
x2 b y 2 y ( x )
A dA dydx
R x1 a y1 y ( x )
A dA dxdy
R y1 a x1 x ( y )
Contoh
Jawab :
2y=x+4
x+y=2
2 2 y
A dA dxdy
R 0 2 y 4
2
x 2 y 4 dy
2 y
0
2
6 3 y dy
0
6 y 32 y 2 2
0
12 6 6 satuan luas
Contoh
Gunakan integral lipat dua untuk menentukan luas daerah yang dibatasi oleh:
3x + 2y = 12, x = 0, y = 0
6 4 3 y
2
A dA dxdy
R
0 0
6
4 23 y
x0 dy
0
2
6
4 y dy
0
3
6
1
4 y y 2
3 0
24 12
12 satuan luas
Salah satu aplikasi dari integral lipat dua adalah dapat menentukan volume benda
padat. Dengan menggunakan rumus integral lipat dua pada pembahasan
sebelumnya, bentuk umum dari volume benda padat diberikan sebagai berikut.
V f ( x, y ) dA
R
x2 b y 2 y ( x )
x1 a y1 y ( x )
f(x,y) dydx
V f ( x, y ) dA
R
y2 d x 2 x ( y )
f(x,y) dxdy
y1 c x 1 x ( y )
Contoh
Dengan menggunakan integral lipat dua, tentukan volume benda padat yang
Jawab
Z
(0,0,4)
X
(2,0,0)
Y (0,3,0)
6 x 4 y 3 z 12
3 z 12 6 x 4 y
z 4 2 x 43 y
Volume benda padat dihitung dengan menggunakan integral lipat dua sebagai
berikut:
x1 0
y1 0
4 2x 4
3 y dydx
x2 2
y2 3 32 x
x1 0
4 y 2 xy 2
3 y2 y1 0 dx
x2 2
(4 2 x)(3
x1 0
3
2 x ) 23 (3 3
2 x ) 2 dx
x2 2
(12 6 x 6 x x ) 23 (9 9 x
2 9
4 x 2 ) dx
x1 0
x2 2
6 6x
x2 2
3
2 x 2 dx 6 x 3x 2 1
2 x3 x1 0
x1 0
6( 2) 3( 2) 2 1
2 ( 2) 3 4 satuan volume
1. Dengan menggunakan integral lipat dua hitunglah luas area berikut ini:
a. Daerah yang dibatasi oleh parabola y 2 4 x dan y 2 4 4 x
2. Tentukan volume benda padat berikut ini dengan menggunakan integral lipat
dua. Setiap benda padat masing-masing dibatasi oleh daerah sebagai berikut.
a. dibatasi oleh bidang-bidang x 2 z 2 9, y 2 x, y 0, z 0 di oktan
pertama.
b. dibatasi oleh bidang-bidang koordinat dan 6x + 4y + 3z = 12
c. di dalam x 2 y 2 9 di atas z = 0 dan di bawah z = 3-x
3. Tentukan volume benda pejal di bawah ini dengan menggunakan integral lipat
dua.
1. Anton, Howard, Calculus with Analytic Geometry, New York: John Wiley
& Sons, 1988
2. Mursita, Danang, Matematika Dasar untuk Perguruan Tinggi, Bandung:
Penerbit Rekayasa Sains, 2004
3. Purcell, Edwin J., Kalkulus, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004
4. Swokowsky, Earl W, Calculus with Analytic Geometry, Boston: PWS-
Kent, 1988
5. Modul Kalkulus 2, STIS, 2014