MULTIMEDIA INTERAKTIF
A. Struktur Navigasi
Salah satu ciri multimedia interaktif adalah kemudahan navigasi. Sebuah aplikasi
multimedia interaktif harus dirancang sesederhana mungkin sehingga pengguna tidak
akan kesulitan dalam mengoperasikannya, bahkan sampai bentuk tombol atau ikon pun
harus dibuat sekomunikatif mungkin. Misalnya saat kursor berada di atas di teks/tombol
yang memiliki link ke interface lain, maka kursor otomatis akan berubah menjadi ikon
‘tangan’, yang artinya menandakan bahwa pengguna dipersilakan mengklik bila ingin
mengakses informasi yang ada di dalamnya.
Berdasarkan contoh storyboard pada bagian sebelumnya, dapat dibuat
rancangan antarmukanya sebagai berikut:
a. Rancangan tampilan awal
Tampilan awal adalah animasi hitungan waktu mundur. Setelah
hitungan mencapai angka 1 maka akan tampil ucapan selamat datang bagi
pengguna aplikasi.
2) Struktur hirarki
Struktur hirarki merupakan struktur seperti tangga atau pohon,
dimana masing–masing obyek menyediakan sebuah menu pilihan yang
memiliki lebih banyak menu dengan banyak pilihan. Tidak ada batas ukuran
atau jumlah menu dan sub-menu yang dapat dimiliki dalam sebuah struktur
hirarki.
Struktur hirarki diadaptasi dari top-down design. Konsep navigasi ini
dimulai dari satu node yan menjadi halaman utama atau halaman awal. Dari
halaman tersebut dapat dibuat beberapa cabang ke halaman-halaman level
1. Halaman tersebut adalah isi atau halaman penunjang dari sebuah
halaman utama, dari tiap halaman level 1 dapat juga dikembangkan menjadi
beberapa cabang lagi
4) Struktur kombinasi
Struktur kombinasi merupakan struktur seperti tangga, pohon-pohon
gabungan antara struktur linier dan menu, di mana di dalamnya tidak ada
batas untuk menyediakan banyak pilihan dengan menu utama dan sub menu
yang ada.
Pengertian ActionScript
Action Script adalah bahasa pemrograman yang di pakai oleh software Flash untuk
mengendalikan object-object ataupun movie yang terdapat dalam Flash. Sebenarnya
Flash juga bisa tidak menggunakan ActionScript dalam pemakaiannya, tapi kalau
menginginkan adanya interaktifitas yang lebih komplek maka ActiosScript ini
dibutuhkan.
Fungsi ActionScript
Action script memeliki beberapa fungsi atau peran yang dapat membantu dalam
merancang situs atau movie Flash, diantara nya :
a. Membuat sistem navigasi situs
Hal ini berkaitan dengan bagaimana Action Script dapat mengatur user menjelajahi
situs atau program yang telah dibuat. Dengan demikian animasi situs yang telah
dibuat tidak hanya menjadi “film iklan” belaka, kecuali memang dinginkan seperti itu
(dalam kasus film kartun menggunakan Flash).
b. Menambahkan interaktivitas dengan user
Dengan action Script user dapat berinteraksi dengan setiap elemen di dalam movie
Flash, baik itu tombol movie klip maupun teks.
c. Membuat situs atau Program yang dinamis
Catatan : pastikan di setiap frame yang kita buat di beri action: stop();
3. Action script untuk tampilan menjadi full jika di play pertama kali lewat folder :
===============
fscommand(“fullscreen”,true );
===============
Tombol stop :
===============
on (release)
{
stop();
}
===============
Atau jika ingin di arahkan ke frame yang diinginkan :
Untuk tombol play :
===============
on (release) {
gotoAndPlay(8);
}
===============
Untuk tombol stop :
===============
on (release) {
gotoAndStop(1);
}
===============
Kita tinggal mengganti angka dalam kurung (…) dengan frame yang kita inginkan.
5. Penggunaan “gotoAndPlay” :
Action ini digunakan jika kita ingin mengulang animasi yang kita buat. Biasa digunakan untuk
animasi yang ada on atau off, dalam artian jika ditekan on langsung bergerak dan jika
ditekan stop akan kembali ke semula.
===============
on(release){
gotoAndPlay("masukkan frame yang ingin kita tuju");
}
===============
6. Penggunaan “gotoAndStop” :
Action ini digunakan jika obyek yang kita inginkan diam. Atau kita tidak ingin beranjak
pindah ke frame berikutnya secara otomatis.
===============
on(release){
gotoAndStop("masukkan frame yang ingin kita tuju");
}
===============
8. Jika kita menginkan ada animasi terlebih dahulu, diberi action pada akhir animasi atau
akhir frame :
===============
fscommand(“quit”, true);
===============
Pembuatan multimedia yang interaktif tidak hanya dibuat begitu saja dengan menggabungkan
beberapa elemen multimedia. Pembuatan tidak dilakukan secara sembarangan. Berikut
beberapa hal yang harus diperhatikan ketika membuat multimedia interaktif agar menjadi
menarik.
a. Menentukan Proyek dan Tujuan dari Proyek
Dalam pembuatan multimedia, menentukan tujuan dari proyek mungkin terlihat sudah
sangat jelas tetapi di sini dimaksudkan lebih spesifik dan sejelas mungkin untuk
membantu pembuatan proyek.
b. Memahami Audien.
Tentukan rentang usia, pria atau wanita, kepentingan tertentu dan juga tingkat pendidikan.
Perhatikan juga apa audien mengalami cacat penglihatan pendengaran atau sebagainya.
Melalui multimedia tersebut audien akan pasif atau aktif dan juga mendidik atau hanya
menghibur.
c. Desain Informasi.
Desain informasi harus tertata rapi dalam suatu pengelompokan dan tidak lompat-lompat
dari informasi satu ke informasi lainnya. Tentukan juga isi dari desain informasi dan
jangan sampai menyeleweng jauh dari judul multimedia yang ditekankan. Desain
informasi sangat memepengaruhi bagaimana pengguna bisa memahami proyek yang
dibuat.
d. Desain Tampilan
Desain dari interface juga harus diperhatikan. Desain interfacenya harus jelas dan
terstruktur dan dapat dimengerti. Informasi yang disediakan terorganisasi dengan baik dan
jelas. Pertimbangkan juga seberapa susah proyek yang akan dibuat dan memakan waktu
seberapa lama. Hal-hal kecil seperti white space, aligment, margin, kontras, simetri dan
asimetris, dan hal-hal kecil lainnya perlu diperhatikan. Meskipun terlihat sepele tetapi
sangat mempengaruhi desain dari interface.