1. Klasifikasi
Inkontinensia urin dibagi atas 3, yaitu :
a. Inkontinensia urgensi
Adalah pelepasan urine yang tidak terkontrol sebentar setelah ada peringatan
ingin melakukan urinasi. Disebabkan oleh aktivitas otot destrusor yang berlebihan
atau kontraksi kandung kemih yang tidak terkontrol
b. Inkontinensia tekanan
Adalah pelepasan urine yang tidak terkontrol selama aktivitas yang meningkatkan
tekanan dalam lubang intra abdominal. Batuk, bersih, tertawa dan mengangkat
beban berat adalah aktivitas yang dapat menyebabkan inkontinensia urin
2. Etiologi
Faktor faktor penyebab inkontenensia yaitu :
4. Manifestasi Klinis
Kulit ruam
Dekubitus
Iritasi kandung kemih
Ketidakmampuan mengontrol BAK
5. Pemeriksaan Diagnostik
Pengkajian fungsi otot destrusor
Radiologi dan pemeriksaan fisik ( mengetahui tingkat keparahan/ kelainan dasar
panggul)
Cystometrogram dan elektroyogram
6. Penatalaksanan Medik
Urgensi
Cream estrogen vaginal, anticolenergik, imipramine (tofranile). Diberikan pada
malam hari dan klien diajurkan untuk sering berkemih
b. Pengelompokan Data
Data Subjektif
↓
Do : Gangguan pola eliminasi
cemas
d. Prioritas Masalah
1) Nyeri
2) Perubahan pola eliminasi
3) Kecemasan
4) Resiko tinggi deficit volume cairan
5) Resiko tinggi kekurangan nutrisi
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan iritasi pada mukosa dinding kandung kemih yang
ditandai dengan :
Ds : Klien mengeluh nyeri pada daerah abdomen bagian bawah
D : Nyeri tekan pada abdomen
o
b. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan kelemahan pada sfingter externa
yang ditadai dengan :
Ds : Klien mengeluh tidak dapat mengontrol buang air kecil
Klien mengatakan kencingnya keluar sendiri
D : Haluaran urin tidak terkontrol
o Haluaran urin terus-menerus.
c. Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
penyakitnya yang ditandai dengan :
Ds : Klien mengatakan stress pada penyakitnya
Klien mengatakan kurang pengetahuan dan informasi tentang
penyakitnya
Do : Pasien tampak bertanya kepada perawat dan dokter akan
penyakitnya
Klien nampak ketakutan
d. Resiko tinggi kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake nutrisi yang kurang adekuat yang ditadai dengan :
Do : Haluaran urin tidak dapat terkontrol
Haluaran urin terus menerus
e. Resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan ketidakseimbangan
intake output cairan yang ditandai dengan :
Ds : Klien mengeluh nafsu makan kurang
D : Porsi makan tidak dihabiskan
o
3. Perencanaan
a. Nyeri berhubungan dengan iritasi pada mukosa dinding kandung kemih
Tupan :
Tupen :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama beberapa hari nyeri beransur-
ansur hilang dengan kriteria :
Tupen :
Tupen :
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama beberapa hari rasa cemas klien
beransur-ansur hilang dengan kriteria :
Tupen :
Tupen :
4) Berikan pasien atau orang terdekat daftar makanan atau cairan yang diizinkan
dan libat kan pasien dalam pemilihan menu
® Memberikan pasien tindakan kotrol dalam pembatasan diet. Makanan diari
rumah dapat meningkatkan nafsu makan