Edwin Parlindungan 140710170028 - Laporan Akhir Modul 05
Edwin Parlindungan 140710170028 - Laporan Akhir Modul 05
RESIDUAL
Disusun Oleh:
I. Aktivitas Praktikum
Pada tanggal 15 Oktober 2019 dilakukan praktikum metode gaya berat pada praktikum ini yang
dibahas adalah pemisahan anomaly pada data yang telah diolah yaitu Complete Bouguer Anomaly
(CBA). Hasil dari pemisahan CBA adalah Anomali Residual yaitu anomaly yang lebih dangkal
dan kasar dan juga anomaly Regional yang merupakan anomaly yang dalam serta lebih halus Pada
kegiatan ini menggunakan software Oasis Montaj dan juga Excel untuk melakukan pengolahan
data hasil slice. Setelah di dapat peta anomaly regional dan residual dilakukan overlay pada peta
geologi agar dapat dilakukan pencocokan informasi gravity terhadap informasi geologi pada
daerah sekitar pengukuran.
II.3Slice
Tahapan ini berguna untuk melakukan pemotongan pada peta untuk mencari sebaran nilai
Selanjutnya membuat database baru yang akan diisi nilai CBA dari proses slicing. Tahapan
ini untuk membuat database baru yang akan diisi nilai dari CBA hasil slice dari lintasan.
Proses ini dilakukan sesuai dengan jumlah slice. Berikut tahapannya:
II.4Pengolahan Data
Setelah mendapatkan nilai CBA dari tahapan slicing, pindahkan data tersebut pada excel dan
lakukan pengolahan untuk mendapatkan nilai FFT (Fast Fourier Transform), amplitude, dt
(jumlah data), frekuensi, bilangan gelombang (k), lnA. Berikut tahapan pengolahannya:
Salin Data yang ada pada table slice ke Excel dengan format seperti gambar
Jaka Kanu Abimanyu Ananda Wibisana 140710170037
Melakukan Plot nilai ln A terhadap nilai K dan menentukan data yang merupakan Residual
dan mana yang regional dalam kasus ini warna Oranye merupakan data regional dan abu abu
adalah data anomaly residual dan ditentukan garis trend serta persamaannya
Dilakukan 10 kali slicing dan didapat 10 persamaan regional serta residual dimana bentuk
persamaannya ialah y = ax + b nilai a ini merupakan nilai dari regional serta residual yang akan
diolah secara bertahap sebagai berikut sehingga hasil akhirnya adalah nilai n rata rata
Gambar 19 Magmap.omn
Setelah muncul toolbar MAGMAP → step by step Filtering → prepare grid → start
Gambar 27 FFT2FLT
Jaka Kanu Abimanyu Ananda Wibisana 140710170037
Pilih grid → Expressions → Substract grids. Pada kotak dialog yang muncul isi input peta CBA lalu
Peta Regionalnya lalu isi nama peta ouputnya yaitu peta residual. Didapatlah peta residual.
Jaka Kanu Abimanyu Ananda Wibisana 140710170037
Gambar 29 Expression
II.6Interpretasi
Dari data yang didapat dilakukan interpretasi terhadap kedua peta kontur anomaly tersebut.
Dimana keduanya memberikan informasi berbeda.
Jaka Kanu Abimanyu Ananda Wibisana 140710170037
Spectral Analysis
10
6
f(x) = − 189.06 x + 7.63 Regional
4 Linear (Regional)
Residual
2 Linear (Residual)
0
0 0.05 f(x)0.1
= − 18.76
0.15x + 1.13
0.2 0.25 0.3 0.35
-2
-4
III.1.2 Grafik 2
Spectral Analysis
10
6 Regional
Linear (Regional)
4 f(x) = − 117.29 x + 5.58 Residual
Linear (Residual)
2
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35
-2 f(x) = − 5.46 x − 1.16
-4
III.1.3 Grafik 3
Jaka Kanu Abimanyu Ananda Wibisana 140710170037
Spectral Analysis
10
6 Regional
f(x) = − 138.53 x + 6.83 Linear (Regional)
4
Residual
Linear (Residual)
2
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4
f(x) = − 3.87 x − 0.67
-2
-4
III.1.4 Grafik 4
Spectral Analysis
10
8
f(x) = − 787.92 x + 15.73
6 Regional
Linear (Regional)
4
Residual
Linear (Residual)
2
-4
III.1.5 Grafik 5
Jaka Kanu Abimanyu Ananda Wibisana 140710170037
Spectral Analysis
10
6 Regional
f(x) = − 170.05 x + 6.69 Linear (Regional)
4
Residual
Linear (Residual)
2
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35
-2 f(x) = − 4.97 x − 1.08
-4
III.1.6 Grafik 6
Spectral Analysis
10
-2
III.1.7 Grafik 7
Jaka Kanu Abimanyu Ananda Wibisana 140710170037
Spectral Analysis
9
8 f(x) = − 747.18 x + 15.34
7
6 Regional
5 Linear (Regional)
Residual
4
Linear (Residual)
3
2
1 f(x) = − 37.14 x + 2.48
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35
-1
III.1.8 Grafik 8
Spectral Analysis
10
8
f(x) = − 707.58 x + 14.96
6 Regional
Linear (Regional)
4
Residual
Linear (Residual)
2
-4
III.1.9 Grafik 9
Jaka Kanu Abimanyu Ananda Wibisana 140710170037
Spectral Analysis
10
6 Regional
f(x) = − 143.91 x + 6.27 Linear (Regional)
4
Residual
Linear (Residual)
2
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35
-2
f(x) = − 0.75 x − 1.71
-4
III.1.10 Grafik 10
Spectral Analysis
10
6
Regional
4 Linear (Regional)
f(x) = − 109.13 x + 5.25
Residual
2
Linear (Residual)
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35
-2
f(x) = 0.97 x − 2.1
-4
-6
III.4 Overlay Peta Regional dan Residual dengan Peta Geologi Pangandaran
III.5 Analisa
Pada kegiatan pemisahaan pada data anomaly CBA digunakan metode Spectral Analysis
dimana metode ini berguna untuk mengestimasi lebar jendela serta kedalaman anomaly gaya
berat uang juga digunakan untuk membandingkan respon spectrum dari berbagai metode
filtering. Metode ini menggunakan metode transformasi Fourier pada lintasan lintasan yang
dipilih. Lintasan ini di dipilih melalui slicing lintasan pada peta kontur CBA. Transformasi
Fourier mengubah suatu sinyal menjadi penjumlahan beberapa sinyal sinusoidal dengan
berbagai frekuensi [14]. Analisis spektrum hasil transformasi Fourier dari masing-masing
data slicing anomali gayaberat digambarkan berupa diagram scatter antara bilangan
gelombang (k) dan amplitudo (A). Nilai k cutoff merupakan perpotongan fungsi linier
regional dan residual yang digunakan untuk menentukan lebar jendela filter di dalam proses
pemisahan nilai anomali gayaberat. Hubungan antara amplitudo A dan bilangan gelombang k
adalah hubungan linier dengan gradien yang berbeda yang ditunjukkan persamaan garis lurus
pada daerah spektrum regional (titiktitik warna biru), residual (titik-titik warna cokelat) serta
noise (titik-titik warna abu-abu) (Gambar 5). Terdapat perpotongan garis pada batas daerah
anomali regional-residual dan residual-noise yang akan menghasilkan bilangan gelombang
cutoff (k cutoff). Terdapat 10 slicing dimana 5 dari Barat ke Timur dan 5 lagi membentang
dari Selatan ke Utara.Yang kemudian diolah seperti pada prosedur kerja kemudian dihasilkan
grafik spectral analysis yang akan dilakukan pemisahan data Residual serta Regional.
Secara umum geologi daerah pengamatan tersusun atas Kalkanerit dan batu gamping
berselingan dengan napal dan terdapat strike di bagian barat daya daerah pengukuran yang
berarah yang berarah ke Tenggara. Pada peta anomaly didapat nilai anomaly dengan rentang
106,3 – 109,3 mGal. Pada Peta Anomaly Regional di Barat Laut memiliki pola anomaly yang
cenderung rendah (hijau – biru) sedangkan bagian barat daya merupakan daerah dengan pola
persebaran nilai anomaly yang cenderung tinggi memanjang dari selatan ke Timur Laut. Pada
peta Anomali regional dapat diketahuin persebaran nilai anomaly pada lapisan bawah
permukaan yang dalam yang dapat dihubungkan dengan jenis batuan penyusun di bawah
permukaan yang mana batuan ini memiliki densitas yang berbeda beda. Pada peta Anomali
residual dapat dilihat persebaran nilai anomalinya. Anomaly ini merupakan anomaly pada
daerah yang dangkal di bawah permukaan dapat mendeteksi struktur patahan, namun pada
Jaka Kanu Abimanyu Ananda Wibisana 140710170037
peta ini tidak ditemukan struktur khusus dan distribusi nilai densitas yang dapat dilhat pada
peta tampak tersebar secara merata.
Daftar Pustaka
Gunawan, Wawan. 2002. Eksplorasi Gaya Berat dan Magnetik. ITB : Bandung
Telford et al. 1990. Applied Geophysics. Second edition. Cambridge univ : Cambridge
Torge, W. !989. Gravimetry. DeGriber. 465pp
Jaka Kanu Abimanyu Ananda Wibisana 140710170037