I. TUJUAN PRAKTIKUM
1.1 Membuat Forward Modelling data geomagnetic
1.2 Menentukan nilai window
analisis spektrum
upward continuation
STOP
© 2021 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina.
LAPORAN AKHIR
11304 PRAKTIKUM METODE GAYABERAT & MAGNETIK
MODUL 01 – PENGOLAHAN DATA GAYABERAT
2.2 Metodologi
Pada praktikum kali ini kita melakukan pemodelan kedepan atau forward modelling dengan
melanjutkan data dari modul sebelumnya dengan menggunakan software Oasis Montaj. Langkah pertama
yang harus dilakukan adalah menginput data UTM X, UTM Y, Elevasi dan juga FA kedalam software
Oasis Montaj denga format file .ascii, kemudian setelah itu melakukan gridding dari nilai elevasi dan juga
nilai FA dengan menggunakan metode minimum curvature kemudian peta TMI dihasilkan. Kemudian
membuat peta Elevasi dengan menggunakan metode Kriging. kemudian melakukan analisis spektrum
dengan melakukan slicing pada peta TMI, slicing dilakukan dengan memotong nilai anomali dari yang
terendah sampai yang tertinggi atau sebaliknya. Kemudian hasil slicing di-export dalam bentuk .csv untuk
kemudian diolah dalam software MS. Excel. Pada data hasil export tersebut berisi nilai X, Y, dan juga
nilai FA sehingga kita harus menghitung jarak terlebih dahulu baru kemudian kita akan memasukan data
jarak dan juga data FA dalam bentuk .txt kedalam software Octave untuk menghasilkan kurva analysis
spectrum dengan menggunakan script program yang telah ada dengan hasil output berupa file .dat,
kemudian isi dari file .dat tersebut disalin, kedalam MS. Excel untuk kemudian diplot lalu kemudian di
tentukan anomali regional dan residualnya kemudian bisa kita tentukan nilai cutoff dan juga window.
Nilai window yang diapatkan adalah sebesar 7. Kemudian setelah itu dilakukan pemisahan anomali
dengan menggunakan metode upward continuation dengan input peta TMI dengan jarak upward
continuation sejauh 30 dan dihasilkan peta anomali regional dengan. Kemudian untuk mendapatkan peta
anomali residual kita mengurangkan peta TMI dengan peta anomali regional. Setelah itu kita melakukan
RTP atau disebut juga Reduce to Pole pada peta TMI, regional dan juga peta residual. Dengan dengan
sudut inklinasi sebesar 0,77° dan juga sudut deklinasi sebesar -23,72°. kemudian melakukan pemodelan
kedepan atau forward modelling dengan menggunakan peta anomali residual yang telah dilakukan RTP
dan juga menginput peta elevasi, Setelah itu malakukan slicing untuk bagian yang mau dilakukan forward
modelling dengan parameter projection method adalah UTM Zone 48S kemudian memasukan parameter
IGRF dengan Magnitude sebesar 44900 nT, dengan sudut inclination sebesar 0,77° dan sudut declination
sebesar -23,72°. Kemudian melakukan forward modelling dengan mengacu pada data sekunder berupa
peta geologi.
Analisis Spektrum
13
12.8
12.6
y12.4
= 8.6406x + 12.541
Regional
12.2
ln a
Residual
12
Series1
11.8
11.6 Linear (Regional)
IV. REFERENSI
Fatimah. 2019. Pemodelan Bawah Permukaan Manifestasi Mineral Dengan Metode Geomagnetik
Daerah Pacitan. Yogyakarta: Institut Teknologi Nasional Yogyakarta.
Heningtyas. dkk. 2019. Pemodelan 2D dan 3D Metode Geomagnet Untuk Interpretasi Litologi dan
Analisis Patahan di Jalur Sesar Oyo. Yogyakarta: Universitas Negeri Yograkarta.
Hidayat. Subagio dan Zulimatul Safa`ah Praromadani. 2020. Interpretasi Struktur Geologi Bawah
Permukaan Berdasarkan Updating Data Gaya Berat Cekungan Banyumas, Jawa Tengah.
Bandung: Pusat Survei Geologi, Badan Geologi.
Nuha, Dafiqiy Ya`lu Ulin. Novi Avisena. 2012. Pemodelan Struktur Bawah Permukaan Daerah Sumber
Air Panas Songgoriti Kota Batu Berdasarkan Data Geomagnetik. Malang: Fakultas Sains dan
Teknologi UIN.
Santosa, B.J. 2012. Interpretasi Metode Magnetik untuk Penentuan Struktur Bawah Permukaan di Sekitar
Gunung Kelud Kabupaten Kediri. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November.