Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN AKHIR

11304 PRAKTIKUM METODE GAYABERAT & MAGNETIK


MODUL 01 – PENGOLAHAN DATA GAYABERAT

Nama : Dimas Aditya Suyadi Nilai


NIM : 101119026
Tanggal : 31 Desember 2021

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1.1 Membuat Forward Modelling data geomagnetic
1.2 Menentukan nilai window

II. METODOLOGI (30)


2.1 Diagram Alir
START

input nilai UTMX, UTM Y, Elevasi dan FA


ke oasis montaj

membuat peta TMI

membuat peta elevasi

analisis spektrum

menentukan anomali regional dan residual

upward continuation

peta anomali regional

peta anomali residual

melakukan RTP regional, residual, dan TMI

melakukan forward modelling pada peta RTP

peta forward modelling

STOP
© 2021 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina.
LAPORAN AKHIR
11304 PRAKTIKUM METODE GAYABERAT & MAGNETIK
MODUL 01 – PENGOLAHAN DATA GAYABERAT

2.2 Metodologi
Pada praktikum kali ini kita melakukan pemodelan kedepan atau forward modelling dengan
melanjutkan data dari modul sebelumnya dengan menggunakan software Oasis Montaj. Langkah pertama
yang harus dilakukan adalah menginput data UTM X, UTM Y, Elevasi dan juga FA kedalam software
Oasis Montaj denga format file .ascii, kemudian setelah itu melakukan gridding dari nilai elevasi dan juga
nilai FA dengan menggunakan metode minimum curvature kemudian peta TMI dihasilkan. Kemudian
membuat peta Elevasi dengan menggunakan metode Kriging. kemudian melakukan analisis spektrum
dengan melakukan slicing pada peta TMI, slicing dilakukan dengan memotong nilai anomali dari yang
terendah sampai yang tertinggi atau sebaliknya. Kemudian hasil slicing di-export dalam bentuk .csv untuk
kemudian diolah dalam software MS. Excel. Pada data hasil export tersebut berisi nilai X, Y, dan juga
nilai FA sehingga kita harus menghitung jarak terlebih dahulu baru kemudian kita akan memasukan data
jarak dan juga data FA dalam bentuk .txt kedalam software Octave untuk menghasilkan kurva analysis
spectrum dengan menggunakan script program yang telah ada dengan hasil output berupa file .dat,
kemudian isi dari file .dat tersebut disalin, kedalam MS. Excel untuk kemudian diplot lalu kemudian di
tentukan anomali regional dan residualnya kemudian bisa kita tentukan nilai cutoff dan juga window.
Nilai window yang diapatkan adalah sebesar 7. Kemudian setelah itu dilakukan pemisahan anomali
dengan menggunakan metode upward continuation dengan input peta TMI dengan jarak upward
continuation sejauh 30 dan dihasilkan peta anomali regional dengan. Kemudian untuk mendapatkan peta
anomali residual kita mengurangkan peta TMI dengan peta anomali regional. Setelah itu kita melakukan
RTP atau disebut juga Reduce to Pole pada peta TMI, regional dan juga peta residual. Dengan dengan
sudut inklinasi sebesar 0,77° dan juga sudut deklinasi sebesar -23,72°. kemudian melakukan pemodelan
kedepan atau forward modelling dengan menggunakan peta anomali residual yang telah dilakukan RTP
dan juga menginput peta elevasi, Setelah itu malakukan slicing untuk bagian yang mau dilakukan forward
modelling dengan parameter projection method adalah UTM Zone 48S kemudian memasukan parameter
IGRF dengan Magnitude sebesar 44900 nT, dengan sudut inclination sebesar 0,77° dan sudut declination
sebesar -23,72°. Kemudian melakukan forward modelling dengan mengacu pada data sekunder berupa
peta geologi.

© 2021 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina.


LAPORAN AKHIR
11304 PRAKTIKUM METODE GAYABERAT & MAGNETIK
MODUL 01 – PENGOLAHAN DATA GAYABERAT

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil Praktikum

Analisis Spektrum
13
12.8
12.6
y12.4
= 8.6406x + 12.541
Regional
12.2
ln a

Residual
12
Series1
11.8
11.6 Linear (Regional)

11.4 y = -27.266x + 13.559 Linear (Residual)


11.2
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1
k (bilangan gelombang)

spasi m1 m2 c1 c2 m1-m2 c2-c1 cut off window


30 8.6406 -27.266 12.541 13.599 35.9066 1.058 0.029465 7.104393
Gambar 1. Analisis spectrum

Gambar 2. Forward modelling

© 2021 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina.


LAPORAN AKHIR
11304 PRAKTIKUM METODE GAYABERAT & MAGNETIK
MODUL 01 – PENGOLAHAN DATA GAYABERAT

3.2 Analisis Hasil Praktikum


Dalam praktikun kali ini, yaitu membuat pemodelan kedepan atau forward modelling dengan
menggunakan data dari modul sebelumnya dihasilkan analisis spectrum seperti pada gambar 1 yang
menunjukan pemisahan antara anomali regional dan anomali residual, dari grafik tersebut dapat di
hitung nilai cutoff dan window, nilai window yang didapatkan adalah 7. Kemudian pada gambar 2 adalah
hasil dari forward modelling, forward modelling ini dibuat berdasarkan dugaan pada lokasi slicing hasil
dari peta Residual yang telah dilakukan RTP. Pada lokasi slicing peta tersebut terdapat nilai anomali
tinggi dan rendah. Dengan lithologi berupa batuan breksi yang memiliki fragment bongkah-krikil
dengan porositas yang baik yang ditunjukan dengan litologi berwarna oranye pada forward modelling.
Kemudian terdapat batuan berlapis dengan litoligi batuan batuan lempung yang memiliki struktur clay
dan berfragmen yang ditunjukan dengan litologi berwarna hijau pada forward modelling. Kemudian
lapisan batuan basalt yang berada di bawah batuan lempung dengan tekstur afanitik yang ditunjukan
dengan litologi berwarna cokelat pada forward modelling. Lapisan tersebut terintrusi oleh batuan diabas
dengan struktur diabas yang di tunjukan dengan litologi berwarna merah pada forward modelling.

IV. REFERENSI
Fatimah. 2019. Pemodelan Bawah Permukaan Manifestasi Mineral Dengan Metode Geomagnetik
Daerah Pacitan. Yogyakarta: Institut Teknologi Nasional Yogyakarta.
Heningtyas. dkk. 2019. Pemodelan 2D dan 3D Metode Geomagnet Untuk Interpretasi Litologi dan
Analisis Patahan di Jalur Sesar Oyo. Yogyakarta: Universitas Negeri Yograkarta.
Hidayat. Subagio dan Zulimatul Safa`ah Praromadani. 2020. Interpretasi Struktur Geologi Bawah
Permukaan Berdasarkan Updating Data Gaya Berat Cekungan Banyumas, Jawa Tengah.
Bandung: Pusat Survei Geologi, Badan Geologi.
Nuha, Dafiqiy Ya`lu Ulin. Novi Avisena. 2012. Pemodelan Struktur Bawah Permukaan Daerah Sumber
Air Panas Songgoriti Kota Batu Berdasarkan Data Geomagnetik. Malang: Fakultas Sains dan
Teknologi UIN.
Santosa, B.J. 2012. Interpretasi Metode Magnetik untuk Penentuan Struktur Bawah Permukaan di Sekitar
Gunung Kelud Kabupaten Kediri. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November.

© 2021 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina.

Anda mungkin juga menyukai