Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN AKHIR

11304 PRAKTIKUM METODE GAYABERAT & MAGNETIK


MODUL 05 – PENGENALAN ALAT DAN AKUISISI METODE
MAGNETIK

Nama : Dimas Aditya Suyadi Nilai


NIM : 101119026
Tanggal : 03 Desember 2021

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1.1 Membuat peta desain survey untuk akuisisi metode geomagnetik
1.2 Menentukan titik-titik lokasi pengukuran data metode geomagnetik

II. METODOLOGI
3.1 Diagram Alir
start

membuat batasan area


dengan Google Earth

membuat titik base atau


titik ikat

memasukan titik easting dan


northing dari titik ikat ke MS.Excel

menghitung koordinat jarak antar


lintasan dan jarak antar titik
pengukuran

input hasil koordinat


kedalam software Qgis

membuat layout map

peta desain survei


geomagnetik

stop

© 2021 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina.


LAPORAN AKHIR
11304 PRAKTIKUM METODE GAYABERAT & MAGNETIK
MODUL 05 – PENGENALAN ALAT DAN AKUISISI METODE
MAGNETIK
3.2 Metodologi
Pada praktikum kali ini, hal pertama yang dilakukan adalah menentukan batasan wilayah yang
akan dilakukan pengukuran dengan menggunakan aplikasi Google Earth. Setelah itu menentukan titik ikat
atau base station yang kemudian koordinat dari base station tersebut akan dimasukkan kedalam MS.Excel
untuk dilakukan perhitungan untuk menentukan jarak antar titik dan jarak antar line. Pada pembuatan desain
survey ini digunakan jarak antar line sebesar 1000 meter atau 1 km dan jarak antar titik sebesar 500 meter
atau 0,5 km. hasil dari perhitungan jarak antar line dan jarak antar titik tersebut adalah koordinat untuk
pengukuran. Setelah itu koordinat tersebut kemudian disimpan dalam bentuk file .csv untuk kemudian
dimasukkan kedalam aplikasi QGIS untuk dibuat layout map kemudian dibuat peta desain survey metode
gaya berat.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN (50)


3.1 Hasil Praktikum

Gambar 1. Lokasi Survey Google Earth

© 2021 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina.


LAPORAN AKHIR
11304 PRAKTIKUM METODE GAYABERAT & MAGNETIK
MODUL 05 – PENGENALAN ALAT DAN AKUISISI METODE
MAGNETIK

Gambar 2. Peta Desain Survey

3.2 Rangkuman Jurnal


Judul : PEMETAAN SEBARAN DAN POTENSI BIJIH BESI BERDASARKAN DATA ANOMALI
MAGNETIK DAN DATA RESISTIVITAS DI PESISIR TIMUR KECAMATAN BINANGUN
KABUPATEN CILACAP
Oleh : Sehah, Sukmaji Anom Raharjo, dan Sri Muntiqoh

Eksplorasi geofisika untuk memetakan sebaran dan potensi bijih besi di peisir timur kecamatan
Binanugn Kabupaten Cilacap sudah dilaksanakan sejak bulan April – Oktober 2017. Dalan eksplorasi ini
dilakukan dua metode yaitu metode magnetic dan juga metode geolistrik. Hasil yang diperoleh dari survey
geomagnetic ini adlah peta kontur anomali magnetic lokal, dengan nilai berkiras antara -314,08 – 356,42
nT. Berdasarkan peta kontur tersebut didapatkan beberapa penampakan anomali yang cukup kuat dibagian
utara, yang memiliki potensi adanya endapan bihih besi. Survey geolistrik juga dilakukan pada area tersebut
untuk memperkirakan kedalaman dari endapan bijih besi tersebut dan potensi sebarannya. Dari hasil
interpretasi dan data resistivitas didapatkan endapan bijih besi dalam bentuk lapisan batu pasir besi yang
berselingan dengan lanau dan lempung dari formasi alluvium. Lapisan pasir besi ini tersebar dari titik
sounding Sch-2 pada posisi 109,276906° BT dan 7,687275° LS sampai titik sounding Sch-4 pada posisi
109,290344° BT dan 7,689886° LS, dengan kedalaman sekitar 7,48 – 22,20 meter.

© 2021 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina.


LAPORAN AKHIR
11304 PRAKTIKUM METODE GAYABERAT & MAGNETIK
MODUL 05 – PENGENALAN ALAT DAN AKUISISI METODE
MAGNETIK
3.3 Analisis Hasil Praktikum
Pada praktikum kali ini kita melakukan desain survey untuk akuisisi data geofisika metode
geomagnetic. Pembuatan peta desain survey dilakukan dengan menggunakan software QGIS. Pada gambar
1 dapat diketahui bahwa lokasi survey berada pada wilayah pesisir kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap.
Dengan menggunakan bentuk survey berupa persegi panjang dengan lebar 7,83 km dan panjang 9,17 km
dan memiliki luasan area sebesar 71,4 km2 dan keliling 33,9 km. tujuan dilakukannya survey geomagnetic
ini adlaah untuk memetakan sebaran dan potensi bijih besi pada pesisir timur Kecamatan Binangun
Kabupaten Cilacap. Pada gambar 2 adalah peta desain survey yang digunakan untuk melakukan pengukuran
di wilayah tersebut dengan titik titik base station berada pada koordinat latitude -7,627481° dan longitude
109,581453° dengan ajrak antar titik adalah sebesar 500 meter atau 0,5 km dan jarak antar line sebesar 1000
meter atau 1 km, dengan menggunakan 10 baris line dengan masing masing line memiliki 15 titik
pengukuran, jadi total ada 150 titik pengukuran. Titik pengukuran ditandai dengan lingkaran berwarna
kuning. Kemudian pada peta desain survey tersebut juga memuat informasi judul peta pada bagian kanan
atas peta kemudian dibagian bawahnya adalah lokasi tempat akuisisi metode geomagnetic, kemudian
dibagian bawahnya lagi adalah orientasi dari desain survey yang dilakukan, kemudian di bagian bawahnya
lagi terdapat legenda peta yang menunjukan keterangan dari semua yang ada di peta. Kemudian dibagian
bawah peta terdapat informasi arah mata angin dan skala yang digunakan pada peta, disebelahnya adalah
informasi sumber peta yang digunakan pada pembuatan desain survey akuisisi data geomagnetic yang
dilakukan.

IV. REFERENSI
Pranoto, Setya Cahyo. 2016. Pemisahan Sinyal Noise Pada Pengolahan Data Medan Magnet Bumi
Menggunakan Transformasi Wacelet. Bandung: Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional.
Ruhmahorbo, Gilvandro. dkk. Aplikasi Metode Geomagnetik Untuk Mengidenfitikasi Struktur Geologi
Bawah Permukaam Sebagai Pengontrol Adanya Mineralisasi Pada Desa Kaligono, Kecamatan
Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional.
Santosa, B.J. 2012. Interpretasi Metode Magnetik untuk Penentuan Struktur Bawah Permukaan di Sekitar
Gunung Kelud Kabupaten Kediri. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November.
Sehah, Sukmaji Anom Raharjo, dan Sri Muntiqoh. 2017. Pemetaan Sebaran Dan Potensi Bijih Besi
Berdasarkan Data Anomali Magnetik Dan Data Resistivitas Di Pesisir Timur Kecamatan Binangun
Kabupaten Cilacap. Purwokerto: UNSOED
Subarsyah dan I Ketut Gede Aryawan. 2009. Desain Survei Metoda Magnetik Menggunakan Marine
Magnetometer Dalam Pendeteksian Ranjau. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
Kelautan.

© 2021 Teknik Geofisika, Universitas Pertamina.

Anda mungkin juga menyukai