Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH

ACARA 1
KOREKSI RADIOMETRIK
Dosen Pengampu : Purwanto, S.Pd, M.Si

Oleh:

Nama Mahasiswa : Bagas Lintang Prakoso


NIM : 170721636627
Offering : A/ 2017
Asisten Praktikum : Hetty Rahmawati Sucahyo

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2018
I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu melakukan koreksi radiometric citra Landsat 8
OLI dengan metode Top of Atmosphere.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Laptop
b. Mouse
2. Bahan
a. Citra Landsat 8 OLI
b. Software ENVI 4.3
III. DASAR TEORI
Resolusi radiometric atau biasa dikenal sensivitas radiometric
mengacu pada nilai dari tingkat kuamtitasi digital yang digunakan untuk
mengekspresikan data yang telah dikumpulkan oleh sensor (Mather,
2004). Koreksi radiometrik menurut Guindon (1984) dalam Danoedoro
(1996) dalam Arnanto (2013: 158) diperlukan atas dua alasan, yaitu untuk
memperbaiki kualitas visual citra dan sekaligus memperbaiki nilai-nilai
piksel yang tidak sesuai dengan nilai pantulan atau pancaran spektral
obyek yang sebenarnya. Koreksi radiometri citra yang ditujukan untuk
memperbaiki kualitas visual citra berupa pengisian kembali baris yang
kosong karena drop-out baris maupun masalah kesalahan awal pelarikan
(scanning start). Baris atau bagian baris yang bernilai tidak sesuai dengan
yang seharusnya dikoreksi dengan mengambil nilai piksel satu baris di
atas dan di bawahnya, kemudian dirata-ratakan.
Resolusi radiometrik dapat diartikan sebagai julat (range)
representasi/kuantisasi data, yang biasanya dipergunakan untuk format
raster. Julat tersebut dapat berupa 2 bit (0-1), 3 bit (0-3), 4 bit (0-15), 5 bit
(0-31), 6 bit (0-63), 7 bit (0-127), 8 bit (0-255), 10 bit (0-1023), 16 bit (0-
65535). Semakin besar bit yang dimiliki oleh suatu sensor, maka sesnsor
tersebut dapat dikatakan mempunyai resolusi radiometrik yang tinggi
(Syah,2010). Koreksi Radiometrik merupakan proses untuk memperbaiki
proses visualisasi dari citra, yaitu memperbaiki nilai piksel yang tidak
cocok dengan nilai pantulan atau pancaran spectral objek yang
sebenarnya. Koreksi yang bertumpu pada informasi dalam citra antara lain
: koreksi histogram, penyesuaian regresi, koreksi bernabasis diagram
pancar, kalibrasi bayangan dan kenampakan gelap.
Resolusi radiometrik ialah kemampuan sensor dalam mencatat respons
spektral objek. Sensor yang peka dapat membedakan selisih respons yang
paling lemah sekalipun. Kemampuan sensor ini secara langsung dikaitkan
dengan kemampuan koding, yaitu mengubah intensitas pantulan atau
pancaran spektral menjadi angka digital. Kemampuan ini dinyatakan
dalam bit. Landsat 7 ETM+ memiki resolusi radiometrik sebesar 8 bit
yang berarti 256 tingkat kecerahan (0-255), 0 untuk sinyal terlemah
(hitam) dan 255 untuk sinyal terkuat (putih). Berbeda halnya dengan
Landsat 8 OLI yang memiliki resolusi radiometrik sebesar 16 bit yang
berarti 65536 tingkat kecerahan 0 untuk sinyal terlemah (hitam) dan
65535 untuk sinyal terkuat (putih). Hal tersebut menjelaskan bahwa
Landsat 8 OLI memiliki resolusi radiometrik lebih tinggi dibandingkan
Landsat 7 ETM+. Semakin tinggi resolusi radiometrik yang dimiliki maka
akan semakin tinggi pula kemampuan untuk membedakan objek-objek di
permukaan bumi (Hernan, 2016).
IV. LANGKAH KERJA
1. Buka ENVI Classic 4.3 lalu buka citra Landsat 8 OLI, band 1-7
2. Lakukan kalibrasi radiometric terhadap band 1 – 7. Basic tool > band
math. Kemudian masukkan formula TOA Reflectange (Reflectange
Multi Band * Bx (Reflectange Add Band)), misal (2.000E-05 * B1 (-
0.100000)) > add to list > OK >klik pada band 1 kemudian save di
direktori > OK.
3. Lakukan koreksi sudut matahari band 1 – 7. Basic tool > band math.
Kemudian formula TOA Reflectance (Bx / sin(sun elevation)), misal
(B1 / 0.91332918083452662934478616582628) > add to list > OK >
pilih band yang sesuai >choose, pilih direktori
4. Kompositkan hasil koreksi radiometric dan koreksi sudut matahari.
File > save file AS > ENVI standard > import file, blok band 1 – 7
hasil dari koreksian radiometric dan koreksi sudut matahari > choose,
pilih direktori penyimpanan >OK.
5. Terakhir, lakukan perbandingan stastistik antara citra sebelum
dikoreksi, citra kalibrasi radiometric, dan citra koreksi radiometric
setelah koreksi sudut matahari. Basic tool > statistics > compte
satistics > pilih file > OK.
V. HASIL PRAKTIKUM
Perbandingan statistic antara citra sebelum dikoreksi, statistic ToA, dan
citra koreksi radiometric sun coreection.

VI. PEMBAHASAN
Proses koreksi radiometrik berguna untuk memperbaiki dan
mengoreksi kualitas visual citra, yaitu nilai pikselnya yang tidak sesuai
dengan pancaran spectral objek yang sebenarnya. Koreksi radiometrik
yang dilakukan yaitu dengan memperhatikan kalibrasi spesifik citra dan
saluran atau spektral yang digunakan Koreksi radiometric Citra yang
digunakan merupakan citra Landsat 8 OLI yang memiliki resolusi
radiometric sebesar 16 bit. Sehingga terdapat 65535 (putih) tingkat
kecerahan. dan total band yang digunakan sebanyak 7 band yang
berurutan, mulai band 1-band 7.
Tujuan dilakukan praktikum koreksi radiometric ini untuk
memperbaiki dan mengoreksi nilai piksel agar sesuai dengan yang asli
dengan cara menghilangkan atau meminimalisir kesalahan radiometric
dari aspek – aspek eksternal. Koreksi radiomerik dapat dilakukan dengan
beberapa cara, seperti Top of Atmospheric (TOA), Bottom of
Atmospheric dan Dark Object Substraction (DOS). Untuk praktikum kali
ini menggunakan metode Top of Atmospheric (TOA) reflectange atau
radiance yang mana kemudian di-rescalling nilai pixelnya menggunakan
nilai scalling yang terdapat pada metadata dan dimasukkan ke dalam
rumus yang kemudian dilakukan koreksi sudut matahari dengan
memasukkan rumus dengan variable sun elevation yang terdapat pada
metadata.
Setelah dilakukan koreksi radiometric bisa dipastikan bahwa nilai
minimum dan nilai maksimum tidak melebihi dari nilai yang ditentukan
oleh metadata. Berbeda dengan sebelum mengalami pengoreksian
radiometric, nilai minimum dan nilai maksimum akan melebihi batas nilai
minimum dan maksimum metadata. Contohnya dapat terlihat pada band 1,
nilai minimum pada citra tersebut sebelum dikoreksi yaitu 0, lalu ketika
sudah dilakukan pengoreksian radiometric, nilai minimumnya berubah
menjadi -0,129864. Situasi ini juga sama dengan nilai maksimum. Nilai
maksimum pada band 1 yaitu 44316, sedangkan nilai maksimum yang
sudah dikoreksi yaitu 1,021146.
VII. KESIMPULAN
1. Koreksi radiometric berguna untuk memperbaiki citra dari kesalahan
gangguan maupun distorsi yang ada.
2. Nilai maksimum maupun minimum yang telah terkoreksi akan
berubah lebih mendekati atau bahkan sama dengan data yang terdapat
pada metadata.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Arnanto, Ardi. 2013. Pemanfaatan Transformasi Normalized Difference
Vegetation Index (Ndvi) Citra Landsat Tm Untuk Zonasi Vegetasi di
Lereng Merapi Bagian Selatan. Jurnal Geomedia, Volume 11 Nomor 2
November 2013, Halaman 155 – 170.
Danoedoro, Projo. 2012. Pengantar Penginderaan Jauh Dijital.
Yogyakarta, Andi Offset
Hernan.2016.Konsep Resolusi Dalam Penginderaan Jauh.(Online),
(Https://Hernandeaff.Wordpress.Com/2016/02/29/Konsep-Resolusi-
Dalam-Penginderaan-Jauh-Spasial-Spektral-Radiometrik-Temporal),
diakses 14 oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai