Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

METODE KUADRAT TERKECIL


(M - 2)

Nama : M Amrullah Ari Z


NPM : 200110200209
Partner : Fitta, Raissa, Hafizh, Gilang, Alfa, Tioma,
Erik, Iswari, Tris
NPM : 200, 202, 203, 198, 197, 201, 180, 181, 199
Fakultas / Departemen : Peternakan
Kelas / Kelompok :D/3
Tanggal : 4 Oktober 2020
Hari / Jam : Minggu / 23.59 WIB
Nama Asisten : Brian F

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PUSAT PELAYANAN BASIC SCIENCE
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2020
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Praktikum Fisika

Metode Kuadrat Terkecil

M-2

NAMA : M Amrullah Ari Z


NPM : 200110200209
PARTNER : Fitta, Raissa, Hafizh, Gilang, Alfa, Tioma,
Erik, Iswari, Tris
NPM : 200, 202, 203, 198, 197, 201, 180, 181, 199
DEPARTEMEN/FAKULTAS : Peternakan
JADWAL PRAKTIKUM : Selasa, 29 September 2020

KOLOM NILAI

Speaken Lap. Pendahuluan Praktikum Lap. Akhir

Jatinangor, 4 Oktober 2020


Asisten

___________________________
NPM
ABSTRAK
Pengolahan data majemuk seringkali menimbulkan kebingungan. Grafik yang
diberikan berdasarkan data yang ada juga belum tentu mampu memberikan
pemahaman. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelinearan grafik sehingga suatu
grafik bisa lebih mudah dipahami dengan melihat kecenderungannya untuk naik
atau turun.
Pada penelitian ini, digunakan metode kuadrat terkecil. Peneliti menggunakan
Microsoft Office Excel dalam mengolah data agar lebih akurat. Objek yang diolah
datanya adalah tabel yang telah diberikan pada modul. Fungsi yang disediakan
meliputi satu fungsi linear dan dua fungsi kuadrat. Untuk bisa melinearisasi
fungsi, diperlukan metode pemisalan. Pemisalan dilakukan dengan mengubah
salah satu variabel pada fungsi yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga
dihasilkan fungsi linear.
Hasil pengolahan data menunjukkan, bahwa setiap grafik memiliki bentuk
yang berbeda-beda. Tidak semua grafik adalah garis lurus. Namun, setelah
dilinearisasi, didapat dua garis lurus, yaitu garis lurus yang cenderung naik dan
turun. Hasil juga menunjukkan bahwa dalam setiap perhitungan pasti ada sesatan.
Ditambah dengan jumlah data yang terlalu banyak, ketelitian peneliti perlu
dipertanyakan. Oleh karena itu, peneliti juga menemukan sesatan untuk setiap
grafik. Sesatan yang diperoleh dicantumkan pada persamaan garis yang telah
ditemukan sebelumnya. Cara penulisan sesatan juga sama seperti penelitian pada
praktikum sebelumnya.
Cara menentukan parameter garis lurus pada metode kuadrat terkecil adalah
dengan mencari nilai at dan bt. Untuk mencari nilai at dan bt dapat digunakan
rumus yang telah disediakan. Untuk bisa menentukan koefesien korelasi fungsi
sebagai indicator eror. Cara melinearisasi grafik adalah dengan melinearisasi
fungsinya. Cara paling efektif adalah dengan menggunakan cara pemisalan pada
salah satu variabelnya

Kata kunci : linea, grafik, sesatan, fungsi


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam kehidupan, data sangat diperlukan untuk bisa mengecek suatu
keadaan. Dalam statistika, dari data bisa diketahui berbagai macam hal. Data
itu sendiri juga memiliki berbagai jenis. Agar lebih mudah dipahami, akan
dijelaskan beberapa hal berikut.
Menurut Hendri (2004), data adalah catatan atas kumpulan data atau
pernyataan yang diterima apa adanya/asli/tidak dibuat-buat. Pernyataan yang
dimaksud adalah pernyataan hasil dari kegiatan pengukuran atau pengamatan
suatu variabel yang bentuknya bisa berupa angka atau kata. Biasanya data
akan diolah agar bisa diutarakan atau disampaikan dan dipahami orang lain.
Data yang baik memiliki ciri-ciri, yaitu
1. Data bersifat objektif atau bersifat sesuai dengan apa adanya,
2. Data bersifat representative atau mampu mewakili sesuatu yang luas,
3. Data mempunyai tingkat kesalahan yang minimum,
4. Data bersifat baru, bukan data lama, dan
5. Data harus relevan dengan persoalan yang dibahas.
Agar data lebih mudah dipahami, diperlukan pembuatan grafik. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), grafik memiliki arti gambaran atau
lukisan naik turunnya suatu keadaan yang diwakili dengan garis atau gambar.
Dalam membuat grafik, diperlukan pengetahuan tentang fungsi secara
matematis. Fungsi adalah relasi yang menghubungkan setiap anggota x dalam
suatu himpunan atau daerah asal atau domain dengan suatu nilai tunggal f ( x )
dari suatu himpunan yang lain atau daerah kawan atau kodomain. Himpunan
nilai yang diperoleh dari relasi disebut dengan daerah hasil atau range. Secara
umum fungsi dinyatakan dalam bentuk ( x )=ax +b .
Dalam pembuatan grafik yang diperoleh dari perhitungan fungsi, akan
ditemui istilah variabel bebas, variabel terikat dan konstanta. Variabel bebas
adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya perubahan atau mempengaruhi
variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang sangat dipengaruhi
variabel bebas. Dan konstanta adalah nilai yang disimpan oleh variabel dan
bersifat tetap atau tidak berubah.
Dalam membuat grafik, data akan lebih mudah dipahami jika grafik yang
diberikan adalah berbentuk grafik linear. Sedangkan tidak semua grafik linear
memiliki bentuk garis lurus. Namun satu yang pasti adalah setiap grafik
memiliki kecenderungan. Dari kecenderungan ini, bisa dicari garis lurusnya
agar lebih mudah dipahami. Adapun beberapa metode penentuan garis lurus
tersebut, antara lain metode visual, metode titik sentroid, metode garis sumbu
dan metode kuadrat terkecil. Dari beberapa metode tersebut, metode kuadrat
terkecil adalah metode yang memiliki eror atau tingkat kesalahan perhitungan
paling kecil.
Dalam laporan praktikum ini akan dibahas tentang bagaimana cara
menentukan garis lurus dengan menggunakan metode kuadrat terkecil pada
beberapa grafik yang tersedia. Sehingga dari grafik dapat lebih mudah
dipahami kecenderungannya.
1.2. Tujuan
Tujuan diadakannya praktikum ini adalah untuk mengetahui:
1. Cara menentukan parameter dan sesatan fungsi.
2. Cara menentukan koefesien korelasi fungsi
3. Cara melinearisasi grafik dengan metode kuadrat terkecil
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1. Alat dan Bahan
Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini:
1. Microsoft Office Excel
Microsoft Office Excel digunakan untuk mempermudah perhitungan
matematis dalam praktikum kali ini.

Gambar 2.1 Microsoft Office Excel


2. Data
Data digunakan sebagai objek percobaan pembuatan garis lurus
dengan metode kuadrat terkecil.
x y1 y2 y3
1 5,78 3,21 4,58
2 7,11 6,01 5,70
3 9,96 14,83 7,25
4 12,59 22,96 10,70
5 13,93 31,42 14,02
6 15,98 45,39 20,40
7 16,78 57,17 28,21
8 19,97 73,88 35,24
9 22,32 93,88 41,99
10 24,86 114,74 52,98
Tabel 2.1 Data yang akan diolah
3. Persamaan fungsi
Persamaan fungsi diperlukan sebagai patokan dalam membuat grafik.
Berikut adalah persamaan yang akan digunakan
y1 = ax + b y2 = ax 2 + bx y3 = ax 2 + b

4. Rumus
Rumus-rumus berikut digunakan dalam perhitungan untuk membuat
grafik dengan metode kuadrat terkecil.
a. Nilai a terbaik (a t)

N N N
N ∑ ( x i yi )−∑ x i ∑ y i
i=1 i=1 i=1
a t= N N
2 2
N ∑ x i −( ∑ x i)
i=1 i=1

b. Nilai b terbaik (b t)

N N N N

∑ x 2i ∑ y i −∑ xi ∑ y i
b t= i=1 i=1 i=1 i=1
N N
2 2
N ∑ x i −( ∑ xi )
i=1 i=1

c. Sesatan a terbaik (∆ at )

N
∆ at=S y

√ N
N ∑ x −(∑ x i)
i=1
2
i
i=1
N
2

d. Sesatan b terbaik (∆ b t )

∆ b t=S y
√ N
∑ x 2i
i=1

N ∑ x 2i −( ∑ x i)
i=1 i=1
N
2
e. Sesatan y ( S y )

N
Sy=

1

N−1 i=1
{ y i−(at x i +bt ) }
2

f. Koefesien Korelasi (r)

N N N
N ∑ (x i y i )−∑ x i ∑ y i
i =1 i=1 i=1
r=
N N N N

√[ 2
N ∑ x −( ∑ xi )
i=1
i
i=1
2

][ N ∑ y −( ∑ y i)
i=1
2
i
i =1
2

]
2.2. Prosedur Percobaan
Berikut adalah prosedur praktikum kali ini:
1. Tabel 2.1 adalah data yang diolah
2. Untuk ketiga kelompok data tersebut, ditentukan parameter a dan b
beserta sesatannya dengan menggunakan fungsi yang telah tersedia.
Sehingga akan diperoleh pembagian seperti berikut
Fungsi Data
y1
y1 y2
y3
y1
y2 y2
y3
y1
y3 y2
y3
Tabel 2.2 Pembagian Fungsi dengan
data
3. Kemudian dicari koefesien relasi untuk setiap grafik.
4. Jangan lupa, grafik dicantumkan dalam hasil percobaan perhitungan
dengan metode kuadrat terkecil.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Data Hasil Percobaan
3.1.1. Pengubahan Bentuk Rumus
Dalam metode kuadrat terkecil, rumus fungsi yang digunakan
harus berbentuk y=ax+ b. Sedangkan persamaan yang diberikan,
belum membentuk rumus tersebut, sehingga diperlukan modifikasi
terhadap fungsi yang telah diberikan.
Untuk y 1=ax+b tidak perlu diubah karena bentuknya sudah

sama. Berikut adalah pengubahan untuk y 2=a x 2 +b dan y 3=a x 2 +bx.

y 2=a x 2 +b y 3=a x 2 +bx


Missal x 2=x ' y 3=x ( a x +b)
Maka y 2=a x ' +b y3
=a x+ b
x
y3 '
Missal =y
x
Maka y '=a x+b

3.1.2. Untuk y1 = ax + b
3.1.1.1. Data Y1
X Y1 Xi2 Yi2 XY
1 5.78 1 33.4084 5.78
2 7.11 4 50.5521 14.22
3 9.96 9 99.2016 29.88
4 12.59 16 158.5081 50.36
5 13.93 25 194.0449 69.65
6 15.98 36 255.3604 95.88
7 16.78 49 281.5684 117.46
8 19.97 64 398.8009 159.76
9 22.32 81 498.1824 200.88
10 24.86 100 618.0196 248.6
Jumlah 55 149.28 385 2587.647 992.47
Tabel 3.1 Data Y1Y1
3.1.1.2. Data Y2
X Y2 Xi2 Yi2 XY
1 3.2 1 10.24 3.2
2 6.01 4 36.1201 12.02
3 14.83 9 219.9289 44.49
4 22.96 16 527.1616 91.84
5 31.42 25 987.2164 157.1
6 45.39 36 2060.252 272.34
7 57.17 49 3268.409 400.19
8 73.88 64 5458.254 591.04
9 93.88 81 8813.454 844.92
10 114.74 100 13165.27 1147.4
Jumlah 55 463.48 385 34546.3 3564.54
Tabl 3.2 Data Y1Y2

3.1.1.3. Data Y3
X Y3 Xi2 Yi2 XY
1 4.58 1 20.9764 4.58
2 5.7 4 32.49 11.4
3 7.25 9 52.5625 21.75
4 10.7 16 114.49 42.8
5 14.02 25 196.5604 70.1
6 20.4 36 416.16 122.4
7 28.21 49 795.8041 197.47
8 35.24 64 1241.858 281.92
9 41.99 81 1763.16 377.91
10 52.98 100 2806.88 529.8
Jumlah 55 221.07 385 7440.942 1660.13
Tabel 3.3 Data Y1Y3

3.1.3. Untuk y2 = ax 2 + bx
3.1.2.1. Data Y1
X Y1 Y'=Y/X X2 Y'2 XY'
1 5.78 5.78 1 33.4084 5.78
2 7.11 3.555 4 12.63803 7.11
3 9.96 3.32 9 11.0224 9.96
4 12.59 3.1475 16 9.906756 12.59
5 13.93 2.786 25 7.761796 13.93
6 15.98 2.663333 36 7.093344 15.98
7 16.78 2.397143 49 5.746294 16.78
8 19.97 2.49625 64 6.231264 19.97
9 22.32 2.48 81 6.1504 22.32
10 24.86 2.486 100 6.180196 24.86
Jumlah 55 31.11123 385 106.1389 149.28
Tabel 3.4 Data Y2Y1

3.1.2.2. Data Y2
X Y2 Y'=Y/X X2 Y'2 XY'
1 3.2 3.2 1 10.24 3.2
2 6.01 3.005 4 9.030025 6.01
3 14.83 4.943333 9 24.43654 14.83
4 22.96 5.74 16 32.9476 22.96
5 31.42 6.284 25 39.48866 31.42
6 45.39 7.565 36 57.22923 45.39
7 57.17 8.167143 49 66.70222 57.17
8 73.88 9.235 64 85.28523 73.88
9 93.88 10.43111 81 108.8081 93.88
10 114.74 11.474 100 131.6527 114.74
Jumlah 55 70.04459 385 565.8203 463.48
Tabel 3.5 Data Y2Y2

3.1.2.3. Data Y3
X Y3 Y'=Y/X X2 Y'2 XY'
1 4.58 4.58 1 20.9764 4.58
2 5.7 2.85 4 8.1225 5.7
3 7.25 2.416667 9 5.840278 7.25
4 10.7 2.675 16 7.155625 10.7
5 14.02 2.804 25 7.862416 14.02
6 20.4 3.4 36 11.56 20.4
7 28.21 4.03 49 16.2409 28.21
8 35.24 4.405 64 19.40403 35.24
9 41.99 4.665556 81 21.76741 41.99
10 52.98 5.298 100 28.0688 52.98
Jumlah 55 37.12422 385 146.9984 221.07
Tabel 3.6 Data Y2Y3

3.1.3. Untuk y3 = ax 2 + b
3.1.3.1. Data Y1
X Y1 X'=x2 X'2 Y2 X'Y
1 5.78 1 1 33.4084 5.78
2 7.11 4 16 50.5521 28.44
3 9.96 9 81 99.2016 89.64
4 12.59 16 256 158.5081 201.44
5 13.93 25 625 194.0449 348.25
6 15.98 36 1296 255.3604 575.28
7 16.78 49 2401 281.5684 822.22
8 19.97 64 4096 398.8009 1278.08
9 22.32 81 6561 498.1824 1807.92
10 24.86 100 10000 618.0196 2486
Jumlah 149.28 385 25333 2587.647 7643.05
Tabel 3.7 Data Y3Y3

3.1.3.2. Data Y2
X Y2 X'=x2 X'2 Y2 X'Y
1 3.2 1 1 10.24 3.2
2 6.01 4 16 36.1201 24.04
3 14.83 9 81 219.9289 133.47
4 22.96 16 256 527.1616 367.36
5 31.42 25 625 987.2164 785.5
6 45.39 36 1296 2060.252 1634.04
7 57.17 49 2401 3268.409 2801.33
8 73.88 64 4096 5458.254 4728.32
9 93.88 81 6561 8813.454 7604.28
10 114.74 100 10000 13165.27 11474
Jumlah 463.48 385 25333 34546.3 29555.54
Tabel 3.8 Data Y3Y2

3.1.3.3. Data Y3
X Y3 X'=X2 X'2 Y2 X'Y
1 4.58 1 1 20.9764 4.58
2 5.7 4 16 32.49 22.8
3 7.25 9 81 52.5625 65.25
4 10.7 16 256 114.49 171.2
5 14.02 25 625 196.5604 350.5
6 20.4 36 1296 416.16 734.4
7 28.21 49 2401 795.8041 1382.29
8 35.24 64 4096 1241.858 2255.36
9 41.99 81 6561 1763.16 3401.19
10 52.98 100 10000 2806.88 5298
Jumlah 221.07 385 25333 7440.942 13685.57
Tabel 3.9 Data Y3Y3

3.2. Pengolahan Data


3.2.1 Untuk y1 = ax + b
3.2.1.1 Pengolahan Data Y1
Langkah pertama dalam mengolah data kali ini adalah
dengan mencari nilai at dan nilai bt dengan menggunakan rumus
berikut.
N N N
N ∑ ( x i y i ) −∑ xi ∑ y i
i=1 i=1 i=1
a t= N N 2

N ∑ x 2i −
i=1
(∑ )i=1
xi

N N N N
2
∑ x ∑ y i −∑ xi ∑ y i
i
b t= i=1 i=1 i=1 i=1
N N
2 2
N ∑ x i −( ∑ xi )
i=1 i=1

Jika dari data yang ada, dimasukkan ke dalam rumus


tersebut, akan dihasilkan at = 2,077 dan bt = 3,499.
Setelah diperoleh nilai at dan bt, akan dicari nilai ∆ at dan
nilai ∆ b t sebagai sesatan perhitungan at dan bt. Untuk mencari
nilai ∆ at dan nilai ∆ b t , digunakan rumus berikut.

N
∆ at=S y

√ N
N ∑ x 2i −(∑ x i)
i=1
N

i=1
2

∆ b t=S y
√ N
∑ x 2i
i=1

N ∑ x 2i −( ∑ x i)

Dengan Sy sebagai berikut


i=1
N

i=1
2

N
Sy=
1


N−1 i=1
{ y i − ( at x i + bt ) }
2
Maka akan dicari terlebih dahulu nilai Sy. Berikut adalah tabel
untuk mempermudah penghitungan.
at.xi+bt
(yi-(at.xi+bt))^2
5.576 0.041616
7.653 0.294849
9.73 0.0529
11.807 0.613089
13.884 0.002116
15.961 0.000361
18.038 1.582564
20.115 0.021025
22.192 0.016384
24.269 0.349281
jumlah 2.974185
Tabel 3.10 Data untuk perhitungan S y1y1

Jika dari data pada Tabel 3.10 dimasukkan ke dalam rumus


Sy diperoleh hasil Sy = 0,574
Setelah diperoleh nilai Sy, akan dicari nilai ∆ at dan ∆ b t .
Jika dari data yang tersedia, dimasukkan ke dalam rumus yang
telah disebutkan di atas, akan ditemukan nilai ∆ at = 0,063 dan
∆ b t = 0,392.
Kemudian, akan dicari korelasi dari plot data pada grafik.
Dengan rumus sebagai berikut.
N N N
N ∑ (x i y i )−∑ x i ∑ y i
i =1 i=1 i=1
r=
N N N N

√[ N ∑ x 2i −( ∑ xi )
i=1 i=1
2

][ N ∑ y 2i −( ∑ y i)
i=1 i =1
2

]
Apabila dari data yang telah tersedia dimasukkan ke dalam
rumus, akan ditemukan r = 0,995
Setelah dilakukan perhitungan-perhitungan di atas, akan
diperoleh grafik seperti berikut
30

25
f(x) = 2.08 x + 3.5
R² = 0.99
20

15

10

0
0 2 4 6 8 10 12

3.2.1.2 Pengolahan Data Y2


Langkah pertama dalam mengolah data kali ini adalah
dengan mencari nilai at dan nilai bt dengan menggunakan
rumus berikut.
N N N
N ∑ ( x i y i ) −∑ xi ∑ y i
i=1 i=1 i=1
a t= N N 2

N ∑ x 2i −
i=1
(∑ )
i=1
xi

N N N N
2
∑ x ∑ y i −∑ xi ∑ y i
i
b t= i=1 i=1 i=1 i=1
N N
2 2
N ∑ x i −( ∑ xi )
i=1 i=1

Jika dari data yang ada, dimasukkan ke dalam rumus


tersebut, akan dihasilkan at = 12,307 dan bt = -21,345.
Setelah diperoleh nilai at dan bt, akan dicari nilai ∆ at dan
nilai ∆ b t sebagai sesatan perhitungan at dan bt. Untuk mencari
nilai ∆ at dan nilai ∆ b t , digunakan rumus berikut.
N
∆ at=S y

√ N

i=1
2
N ∑ x −(∑ x i)
i
N

i=1
2

∆ b t=S y
√ N
∑ x 2i
i=1
N
N ∑ x 2i −( ∑ x i)
i=1 i=1
2

Dengan Sy sebagai berikut

N
Sy=
√ 1

N−1 i=1
{ y i − ( at x i + bt ) }
2

Maka akan dicari terlebih dahulu nilai S y. Berikut adalah tabel


untuk mempermudah penghitungan.
at.xi+bt (yi-at.xi+bt)^2
-9.04 149.8176
3.26 7.5625
15.56 0.5329
27.86 24.01
40.16 76.3876
52.46 49.9849
64.76 57.6081
77.06 10.1124
89.36 20.4304
101.66 171.0864
jumlah 567.5328
Tabel 3.11 Data untuk perhitungan S y1y2

Jika dari data pada Tabel 3.11 dimasukkan ke dalam


rumus Sy diperoleh hasil Sy = 7,940
Setelah diperoleh nilai Sy, akan dicari nilai ∆ at dan ∆ b t .
Jika dari data yang tersedia, dimasukkan ke dalam rumus yang
telah disebutkan di atas, akan ditemukan nilai ∆ at = 0,874 dan
∆ b t = 5,424.
Kemudian, akan dicari korelasi dari plot data pada grafik.
Dengan rumus sebagai berikut.
N N N
N ∑ (x i y i )−∑ x i ∑ y i
i =1 i=1 i=1
r=
N N N N

√[ N ∑ x 2i −( ∑ xi )
i=1 i=1
2

][ N ∑ y 2i −( ∑ y i)
i=1 i =1
2

]
Apabila dari data yang telah tersedia dimasukkan ke dalam
rumus, akan ditemukan r = 0,978
Setelah dilakukan perhitungan-perhitungan di atas, akan
diperoleh grafik seperti berikut
140

120

100
f(x) = 12.31 x − 21.35
R² = 0.96
80

60

40

20

0
0 2 4 6 8 10 12

3.2.1.3 Pengolahan Data Y3


Langkah pertama dalam mengolah data kali ini adalah
dengan mencari nilai at dan nilai bt dengan menggunakan
rumus berikut.
N N N
N ∑ ( x i y i ) −∑ xi ∑ y i
i=1 i=1 i=1
a t= N N 2

N ∑ x 2i −
i=1
(∑ )
i=1
xi
N N N N

∑ x 2i ∑ y i −∑ xi ∑ y i
b t= i=1 i=1 i=1 i=1
N N
2 2
N ∑ x i −( ∑ xi )
i=1 i=1

Jika dari data yang ada, dimasukkan ke dalam rumus


tersebut, akan dihasilkan at = 5,384 dan bt = -7,509.
Setelah diperoleh nilai at dan bt, akan dicari nilai ∆ at dan
nilai ∆ b t sebagai sesatan perhitungan at dan bt. Untuk mencari
nilai ∆ at dan nilai ∆ b t , digunakan rumus berikut.

N
∆ at=S y

√ N
N ∑ x 2i −(∑ x i)
i=1
N

i=1
2

∆ b t=S y
√ N
∑ x 2i
i=1

N ∑ x 2i −( ∑ x i)
i=1
N

i=1
2

Dengan Sy sebagai berikut

N
Sy=

1

N−1 i=1 { y i−( at x i+ bt ) }
2

Maka akan dicari terlebih dahulu nilai S y. Berikut adalah tabel


untuk mempermudah penghitungan.
at.xi+bt (y-at.xi+bt)^2
-2.125 44.95703
3.259 5.958481
8.643 1.940449
14.027 11.06893
19.411 29.06288
24.795 19.31603
30.179 3.876961
35.563 0.104329
40.947 1.087849
46.331 44.2092
jumlah 161.5821
Tabel 3.12 Data untuk perhitungan S y1y3

Jika dari data pada Tabel 3.12 dimasukkan ke dalam


rumus Sy diperoleh hasil Sy = 4,237
Setelah diperoleh nilai Sy, akan dicari nilai ∆ at dan ∆ b t .
Jika dari data yang tersedia, dimasukkan ke dalam rumus yang
telah disebutkan di atas, akan ditemukan nilai ∆ at = 0,466 dan
∆ b t = 2,894.
Kemudian, akan dicari korelasi dari plot data pada grafik.
Dengan rumus sebagai berikut.
N N N
N ∑ (x i y i )−∑ x i ∑ y i
i =1 i=1 i=1
r=
N N N N

√[ N ∑ x 2i −( ∑ xi )
i=1 i=1
2

][ N ∑ y 2i −( ∑ y i)
i=1 i =1
2

]
Apabila dari data yang telah tersedia dimasukkan ke dalam
rumus, akan ditemukan r = 0,967
Setelah dilakukan perhitungan-perhitungan di atas, akan
diperoleh grafik seperti berikut
60

50
f(x) = 5.38 x − 7.51
40 R² = 0.94

30

20

10

0
0 2 4 6 8 10 12

3.2.2. Untuk y2 = ax 2 + bx
3.2.2.1 Pengolahan Data Y1
Langkah pertama dalam mengolah data kali ini adalah
dengan mencari nilai at dan nilai bt dengan menggunakan
rumus berikut.
N N N
N ∑ ( x i y i ) −∑ xi ∑ y i
i=1 i=1 i=1
a t= N N 2

N ∑ x 2i −
i=1
(∑ )
i=1
xi

N N N N
2
∑ x ∑ y i −∑ xi ∑ y i
i
b t= i=1 i=1 i=1 i=1
N N
2 2
N ∑ x i −( ∑ xi )
i=1 i=1

Jika dari data yang ada, dimasukkan ke dalam rumus


tersebut, akan dihasilkan at = -0,264 dan bt = 4,566.
Setelah diperoleh nilai at dan bt, akan dicari nilai ∆ at dan
nilai ∆ b t sebagai sesatan perhitungan at dan bt. Untuk mencari
nilai ∆ at dan nilai ∆ b t , digunakan rumus berikut.
N
∆ at=S y

√ N

i=1
2
N ∑ x −(∑ x i)
i
N

i=1
2

∆ b t=S y
√ N
∑ x 2i
i=1
N
N ∑ x 2i −( ∑ x i)
i=1 i=1
2

Dengan Sy sebagai berikut


N
Sy=
√ 1

N−1 i=1 { y i−( at x i+ bt ) }
2

Maka akan dicari terlebih dahulu nilai S y. Berikut adalah tabel


untuk mempermudah penghitungan.
at.xi+bt (y-at.xi+bt)^2
4.302 2.184484
4.038 0.233289
3.774 0.206116
3.51 0.131406
3.246 0.2116
2.982 0.101548
2.718 0.102949
2.454 0.001785
2.19 0.0841
1.926 0.3136
jumlah 3.570878
Tabel 3.13 Data untuk perhitungan S y2y1

Jika dari data pada Tabel 3.13 dimasukkan ke dalam


rumus Sy diperoleh hasil Sy = 0,629
Setelah diperoleh nilai Sy, akan dicari nilai ∆ at dan ∆ b t .
Jika dari data yang tersedia, dimasukkan ke dalam rumus yang
telah disebutkan di atas, akan ditemukan nilai ∆ at = 0,069 dan
∆ b t = 0,430.
Kemudian, akan dicari korelasi dari plot data pada grafik.
Dengan rumus sebagai berikut.
N N N
N ∑ (x i y i )−∑ x i ∑ y i
i =1 i=1 i=1
r=
N N N N

√[ N ∑ x 2i −( ∑ xi )
i=1 i=1
2

][ N ∑ y 2i −( ∑ y i)
i=1 i =1
2

]
Apabila dari data yang telah tersedia dimasukkan ke dalam
rumus, akan ditemukan r = -0,786
Setelah dilakukan perhitungan-perhitungan di atas, akan
diperoleh grafik seperti berikut
7

4 f(x) = − 0.26 x + 4.57


R² = 0.62
3

0
0 2 4 6 8 10 12

3.2.2.2 Pengolahan Data Y2


Langkah pertama dalam mengolah data kali ini adalah
dengan mencari nilai at dan nilai bt dengan menggunakan
rumus berikut.
N N N
N ∑ ( x i y i ) −∑ xi ∑ y i
i=1 i=1 i=1
a t= N N 2

N ∑ x 2i −
i=1
(∑ )
i=1
xi
N N N N

∑ x 2i ∑ y i −∑ xi ∑ y i
b t= i=1 i=1 i=1 i=1
N N
2 2
N ∑ x i −( ∑ xi )
i=1 i=1

Jika dari data yang ada, dimasukkan ke dalam rumus


tersebut, akan dihasilkan at = 0,948 dan bt = 1,788.
Setelah diperoleh nilai at dan bt, akan dicari nilai ∆ at dan
nilai ∆ b t sebagai sesatan perhitungan at dan bt. Untuk mencari
nilai ∆ at dan nilai ∆ b t , digunakan rumus berikut.

N
∆ at=S y

√ N
2
N ∑ x i −(∑ x i)
i=1
N

i=1
2

∆ b t=S y
√ N
∑ x 2i
i=1

N ∑ x −( ∑ x i)
i=1
2
i
N

i=1
2

Dengan Sy sebagai berikut


N
Sy=

1

N−1 i=1
{ y i − ( at x i + bt ) }
2

Maka akan dicari terlebih dahulu nilai S y. Berikut adalah tabel


untuk mempermudah penghitungan.
at.xi+bt (y-at.xi+bt)^2
2.728 0.222784
3.668 0.439569
4.608 0.112448
5.548 0.036864
6.488 0.041616
7.428 0.018769
8.368 0.040344
9.308
0.005329
10.248
0.03353
11.188
0.081796
jumlah 1.033049
Tabel 3.14 Data untuk perhitungan S y2y2

Jika dari data pada Tabel 3.14 dimasukkan ke dalam


rumus Sy diperoleh hasil Sy = 0,338
Setelah diperoleh nilai Sy, akan dicari nilai ∆ at dan ∆ b t .
Jika dari data yang tersedia, dimasukkan ke dalam rumus yang
telah disebutkan di atas, akan ditemukan nilai ∆ at = 0,037 dan
∆ b t = 0,231.
Kemudian, akan dicari korelasi dari plot data pada grafik.
Dengan rumus sebagai berikut.
N N N
N ∑ (x i y i )−∑ x i ∑ y i
i =1 i=1 i=1
r=
N N N N

√[ i=1
2
N ∑ x −( ∑ xi )
i
i=1
2

][
Apabila dari data yang telah tersedia dimasukkan ke dalam
N ∑ y −( ∑ y i)
i=1
2
i
i =1
2

]
rumus, akan ditemukan r = 0,993
Setelah dilakukan perhitungan-perhitungan di atas, akan
diperoleh grafik seperti berikut
14

12
f(x) = 0.95 x + 1.79
10 R² = 0.99

0
0 2 4 6 8 10 12
3.2.2.3 Pengolahan Data Y3
Langkah pertama dalam mengolah data kali ini adalah
dengan mencari nilai at dan nilai bt dengan menggunakan
rumus berikut.
N N N
N ∑ ( x i y i ) −∑ xi ∑ y i
i=1 i=1 i=1
a t= N N 2

N ∑ x 2i −
i=1
(∑ ) i=1
xi

N N N N

∑ x 2i ∑ y i −∑ xi ∑ y i
i=1 i=1 i=1 i=1
b t= N N
2 2
N ∑ x i −( ∑ xi )
i=1 i=1

Jika dari data yang ada, dimasukkan ke dalam rumus


tersebut, akan dihasilkan at = 0,204 dan bt = 2,586.
Setelah diperoleh nilai at dan bt, akan dicari nilai ∆ at dan
nilai ∆ b t sebagai sesatan perhitungan at dan bt. Untuk mencari
nilai ∆ at dan nilai ∆ b t , digunakan rumus berikut.

N
∆ at=S y

√ N
2
N ∑ x i −(∑ x i)
i=1
N

i=1
2

∆ b t=S y
√ N
∑ x 2i
i=1

N ∑ x −( ∑ x i)
i=1
2
i
N

i=1
2

Dengan Sy sebagai berikut


N
Sy=
1
√∑
N−1 i=1
{ y i − ( at x i + bt ) }
2
Maka akan dicari terlebih dahulu nilai S y. Berikut adalah tabel
untuk mempermudah penghitungan.
at.xi+bt(y-at.xi+bt)^2
2.79 3.2041
2.994 0.020736
3.198 0.610482
3.402 0.528529
3.606 0.643204
3.81 0.1681
4.014 0.000256
4.218 0.034969
4.422 0.059319
4.626 0.451584
jumlah 5.721279
Tabel 3.14 Data untuk perhitungan S y2y3

Jika dari data pada Tabel 3.13 dimasukkan ke dalam


rumus Sy diperoleh hasil Sy = 0,797
Setelah diperoleh nilai Sy, akan dicari nilai ∆ at dan ∆ b t .
Jika dari data yang tersedia, dimasukkan ke dalam rumus yang
telah disebutkan di atas, akan ditemukan nilai ∆ at = 0,087 dan
∆ b t = 0,544.
Kemudian, akan dicari korelasi dari plot data pada grafik.
Dengan rumus sebagai berikut.

N N N
N ∑ (x i y i )−∑ x i ∑ y i
i =1 i=1 i=1
r=
N N N N

√[ N ∑ x 2i −( ∑ xi )
i=1 i=1
2

][ N ∑ y 2i −( ∑ y i)
i=1

Apabila dari data yang telah tersedia dimasukkan ke dalam


i =1
2

]
rumus, akan ditemukan r = 0,6137
Setelah dilakukan perhitungan-perhitungan di atas, akan
diperoleh grafik seperti berikut
6

5
f(x) = 0.2 x + 2.59
4 R² = 0.38

0
0 2 4 6 8 10 12

3.2.3. Untuk y3 = ax 2 + b
3.2.3.1 Pengolahan Data Y1
Langkah pertama dalam mengolah data kali ini adalah
dengan mencari nilai at dan nilai bt dengan menggunakan
rumus berikut.
N N N
N ∑ ( x i y i ) −∑ xi ∑ y i
i=1 i=1 i=1
a t= N N 2

N ∑ x 2i −
i=1
(∑ )
i=1
xi

N N N N
2
∑ x ∑ y i −∑ xi ∑ y i
i
b t= i=1 i=1 i=1 i=1
N N
2 2
N ∑ x i −( ∑ xi )
i=1 i=1

Jika dari data yang ada, dimasukkan ke dalam rumus


tersebut, akan dihasilkan at = 0,180 dan bt = 7,983.
Setelah diperoleh nilai at dan bt, akan dicari nilai ∆ at dan
nilai ∆ b t sebagai sesatan perhitungan at dan bt. Untuk mencari
nilai ∆ at dan nilai ∆ b t , digunakan rumus berikut.
N
∆ at=S y

√ N

i=1
2
N ∑ x −(∑ x i)
i
N

i=1
2

∆ b t=S y
√ N
∑ x 2i
i=1
N
N ∑ x 2i −( ∑ x i)
i=1 i=1
2

Dengan Sy sebagai berikut


N
Sy=
√ 1

N−1 i=1 { y i−( at x i+ bt ) }
2

Maka akan dicari terlebih dahulu nilai S y. Berikut adalah tabel


untuk mempermudah penghitungan.
at.xi+bt (y-at.xi+bt)^2
8.163 5.678689
8.703 2.537649
9.603 0.127449
10.863 2.982529
12.483 2.093809
14.463 2.301289
16.803 0.000529
19.503 0.218089
22.563 0.059049
25.983 1.261129
jumlah 17.26021
Tabel 3.16 Data untuk perhitungan S y3y1

Jika dari data pada Tabel 3.16 dimasukkan ke dalam


rumus Sy diperoleh hasil Sy = 1,384
Setelah diperoleh nilai Sy, akan dicari nilai ∆ at dan ∆ b t .
Jika dari data yang tersedia, dimasukkan ke dalam rumus yang
telah disebutkan di atas, akan ditemukan nilai ∆ at = 0,013 dan
∆ b t = 0,679.
Kemudian, akan dicari korelasi dari plot data pada grafik.
Dengan rumus sebagai berikut.
N N N
N ∑ (x i y i )−∑ x i ∑ y i
i =1 i=1 i=1
r=
N N N N

√[ N ∑ x 2i −( ∑ xi )
i=1 i=1
2

][ N ∑ y 2i −( ∑ y i)
i=1 i =1
2

]
Apabila dari data yang telah tersedia dimasukkan ke dalam
rumus, akan ditemukan r = 0,975
Setelah dilakukan perhitungan-perhitungan di atas, akan
diperoleh grafik seperti berikut

30

25 f(x) = 0.18 x + 7.98


R² = 0.95
20

15

10

0
0 20 40 60 80 100 120

3.2.3.2 Pengolahan Data Y2


Langkah pertama dalam mengolah data kali ini adalah
dengan mencari nilai at dan nilai bt dengan menggunakan
rumus berikut.
N N N
N ∑ ( x i y i ) −∑ xi ∑ y i
i=1 i=1 i=1
a t= N N 2

N ∑ x 2i −
i=1
(∑ )i=1
xi

N N N N

∑ x 2i ∑ y i −∑ xi ∑ y i
b t= i=1 i=1 i=1 i=1
N N
2 2
N ∑ x i −( ∑ xi )
i=1 i=1

Jika dari data yang ada, dimasukkan ke dalam rumus


tersebut, akan dihasilkan at = 1,114 dan bt = 3,448.
Setelah diperoleh nilai at dan bt, akan dicari nilai ∆ at dan
nilai ∆ b t sebagai sesatan perhitungan at dan bt. Untuk mencari
nilai ∆ at dan nilai ∆ b t , digunakan rumus berikut.

N
∆ at=S y

√ N
N ∑ x 2i −(∑ x i)
i=1
N

i=1
2

∆ b t=S y
√ N
∑ x 2i
i=1

N ∑ x 2i −( ∑ x i)
i=1
N

i=1
2

Dengan Sy sebagai berikut


N
Sy=
1
√∑
N−1 i=1
{ y i − ( at x i + bt ) }
2

Maka akan dicari terlebih dahulu nilai S y. Berikut adalah tabel


untuk mempermudah penghitungan.
at.xi+bt (y-at.xi+bt)^2
4.562 1.855044
7.904 3.587236
13.474
1.838736
21.272
2.849344
31.298
0.014884
43.552
3.378244
58.034
0.746496
74.744
0.746496
93.682
0.039204
114.848
0.011664
jumlah 15.06735
Tabel 3.17 Data untuk perhitungan S y3y2

Jika dari data pada Tabel 3.17 dimasukkan ke dalam


rumus Sy diperoleh hasil Sy = 1,293
Setelah diperoleh nilai Sy, akan dicari nilai ∆ at dan ∆ b t .
Jika dari data yang tersedia, dimasukkan ke dalam rumus yang
telah disebutkan di atas, akan ditemukan nilai ∆ at = 0,012 dan
∆ b t = 0,635.
Kemudian, akan dicari korelasi dari plot data pada grafik.
Dengan rumus sebagai berikut.
N N N
N ∑ (x i y i )−∑ x i ∑ y i
i =1 i=1 i=1
r=
N N N N

√[ 2
N ∑ x −( ∑ xi )
i=1
i
i=1
2

][ N ∑ y −( ∑ y i)
i=1
2
i
i =1
2

]
Apabila dari data yang telah tersedia dimasukkan ke dalam
rumus, akan ditemukan r = 0,999
Setelah dilakukan perhitungan-perhitungan di atas, akan
diperoleh grafik seperti berikut
140

120
f(x) = 1.11 x + 3.45
100 R² = 1

80

60

40

20

0
0 20 40 60 80 100 120

3.2.3.3 Pengolahan Data Y3


Langkah pertama dalam mengolah data kali ini adalah
dengan mencari nilai at dan nilai bt dengan menggunakan
rumus berikut.
N N N
N ∑ ( x i y i ) −∑ xi ∑ y i
i=1 i=1 i=1
a t= N N 2

N ∑ x 2i −
i=1
(∑ )
i=1
xi

N N N N
2
∑ x ∑ y i −∑ xi ∑ y i
i
b t= i=1 i=1 i=1 i=1
N N
2 2
N ∑ x i −( ∑ xi )
i=1 i=1

Jika dari data yang ada, dimasukkan ke dalam rumus


tersebut, akan dihasilkan at = 0,492 dan bt = 3,153.
Setelah diperoleh nilai at dan bt, akan dicari nilai ∆ at dan
nilai ∆ b t sebagai sesatan perhitungan at dan bt. Untuk mencari
nilai ∆ at dan nilai ∆ b t , digunakan rumus berikut.
N
∆ at=S y

√ N

i=1
2
N ∑ x −(∑ x i)
i
N

i=1
2

∆ b t=S y
√ N
∑ x 2i
i=1
N
N ∑ x 2i −( ∑ x i)
i=1 i=1
2

Dengan Sy sebagai berikut


N
Sy=
√ 1

N−1 i=1 { y i−( at x i+ bt ) }
2

Maka akan dicari terlebih dahulu nilai S y. Berikut adalah tabel


untuk mempermudah penghitungan.
at.xi+bt (y-at.xi+bt)^2
3.645 0.874225
5.121 0.335241
7.581 0.109561
11.025 0.105625
15.453 2.053489
20.865 0.216225
27.261 0.900601
34.641 0.358801
43.005 1.030225
52.353 0.393129
jumlah 6.377122
Tabel 3.18 Data untuk perhitungan S y3y3

Jika dari data pada Tabel 3.18 dimasukkan ke dalam


rumus Sy diperoleh hasil Sy = 0,841
Setelah diperoleh nilai Sy, akan dicari nilai ∆ at dan ∆ b t .
Jika dari data yang tersedia, dimasukkan ke dalam rumus yang
telah disebutkan di atas, akan ditemukan nilai ∆ at = 0,008 dan
∆ b t = 0,413.
Kemudian, akan dicari korelasi dari plot data pada grafik.
Dengan rumus sebagai berikut.
N N N
N ∑ (x i y i )−∑ x i ∑ y i
i =1 i=1 i=1
r=
N N N N

√[ N ∑ x 2i −( ∑ xi )
i=1 i=1
2

][ N ∑ y 2i −( ∑ y i)
i=1 i =1
2

]
Apabila dari data yang telah tersedia dimasukkan ke dalam
rumus, akan ditemukan r = 0,998
Setelah dilakukan perhitungan-perhitungan di atas, akan
diperoleh grafik seperti berikut
60

50 f(x) = 0.49 x + 3.15


R² = 1

40

30

20

10

0
0 20 40 60 80 100 120

3.2. Analisis Data


Dari sembilan perhitungan dalam pembuatan grafik dengan metode
kuadrat terkecil, terlihat bahwa dalam hal ini sesatan adalah benar adanya.
Data yang begitu banyak, tak luput dari kesalahan-kesalahan teknis maupun
nonteknis, salah satu kesalahan yang mungkin terjadi adalah ketidaktelitian
peneliti dalam mengolah data. Maka dari itu, diperlukan perhitungan ∆ at dan
∆ b t sebagai nilai sesatan dari prarameter grafik.
Sebagai indicator kesesuaian garis lurus, diperlukan yang namanya
koefesien korelasi. Dari proses penghitungan yang telah dilakukan, terlihat
bahwa dari berbagai macam grafik, peneliti belum bisa menentukan
kecenderungan grafik naik atau turun sebelum digunakannya garis lurus.
Namun, garis lurus tetap harus berkorelasi dengan grafik yang ada. Sehingga
garis lurus mampu menunjukkan fakta yang ada dan tidak melenceng jauh
dari plot data dengan jika |r| mendekati 1 atau (-1). Jika |r| mendekati 1 maka
garis lurus akan naik ke kanan. Sedangkan jika |r| mendekati (-1) maka garis
lurus akan naik ke kiri.
Dari tiga fungsi yang diolah, terlihat bahwa diperlukan pengubahan
bentuk fungsi kuadrat menjadi fungsi linear terlebih dahulu. Setelah
dilakukan perhitungan, terlihat bahwa tujuan dari pelinearan fungsi eksponen
adalah untuk bisa menghasilkan garis lurus. Yang dimana garis lurus ini akan
memudahkan para pembaca untuk bisa melihat kecenderungan suatu grafik
naik atau turun. Cara yang paling efektif adalah dengan menggunakan cara
pemisalan terhadap salah satu variabel fungsi yang telah tersedia.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Setelah praktikum selesai dilakukan, berikut adalah kesimpulan yang
dapat diambil:
1. Cara menentukan parameter garis lurus pada metode kuadrat terkecil
adalah dengan mencari nilai at dan bt. Untuk mencari nilai at dan bt dapat
digunakan rumus sebagai berikut.

N
∆ at=S y

√ N
N ∑ x 2i −(∑ x i)
i=1
N

i=1
2

∆ b t=S y
√ N
∑ x 2i
i=1

N ∑ x 2i −( ∑ x i)
i=1 i=1
N
2
Dengan Sy sebagai berikut
N
Sy=
1


N−1 i=1
{ y i−(at x i +bt ) }
2

2. Untuk bisa menentukan koefesien korelasi fungsi sebagai indicator eror,


dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut. Rumus ini sangat
perlu digunakan agar mengetahui seberapa besar eror pada grafik

N N N
N ∑ (x i y i )−∑ x i ∑ y i
i =1 i=1 i=1
r=
N N N N

√[ N ∑ x 2i −( ∑ xi )
i=1 i=1
2

][ N ∑ y 2i −( ∑ y i)
i=1 i =1
2

]
3. Cara melinearisasi grafik adalah dengan melinearisasi fungsinya. Cara
paling efektif adalah dengan menggunakan cara pemisalan pada salah
satu variabelnya.
DAFTAR PUSTAKA
Pratama, Hendri. 2014. Pengertian Data dan Syarat Data yang Baik (online).
(http://hendripratama14.blogspot.com/2014/11/pengertian-data-dan-syarat-
data-yang.html#:~:text=Data%20dapat%20dikatakan%20baik%20jika,ada)
%20sesuatu%20yang%20lebih%20luas., diakses tanggal 24 September 2020,
pukul 21.17 WIB)

Unknown. 2016. Pembuatan Grafik dan DIagram Menurut Ahli (online).


(http://bashooprivate.blogspot.com/2016/01/pembuatan-grafik-diagram-
menurut-ahli.html, diakses tanggal 26 September 2020, pukul 11.24 WIB)

Dwi, Deasy. 2014. Pengertian Fungsi dalam Matematika (online).


(https://dwideasy.wordpress.com/2014/05/18/pengertian-fungsi-dalam-
matematika/#:~:text=Fungsi%20dalam%20matematika%20adalah
%20suatu,disebut%20daerah%20hasil%20(%20Range)., diakses tanggal 26
September 2020, pukul 11.29 WIB)

Mahardika A, Chandra. 2015. Materi Variabel dan Konstanta (online).


(http://chandra-mahardika.blogspot.com/2015/10/materi-variabel-dan-
konstanta.html, diakses tanggal 26 September 2020, pukul 11.44 WIB)
Fisikaveritas. 2013. Penyajian Data (online).
(https://fisikaveritas.blogspot.com/2013/09/penyajian-data.html, diakses
tanggal 26 September 2020, pukul 13.32 WIB)

Panatarami, Eng Camelia. 2020. Buku Panduan Praktikum Daring Fisika Dasar
untuk Mahasiswa Tingkat I. Jatinangor: Universitas Padjadjaran

Anda mungkin juga menyukai