Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

METODE KUADRAT TERKECIL


(P – 2)

Nama : Riyan Fathurrahman

NPM : 140310220045

Partner :Helena, Abellito, Raisha, Putri,

Amenis, Nadzifa, Rethania, Anisa


NPM : 49, 23, 25, 59, 18, 56, 64, 37

Fakultas / Departemen : MIPA / Fisika


Tanggal : 22 September 2022

Hari / Jam : Kamis / 08.00 – 11.00

Nama Asisten : Celca Rahmatunnisa

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PUSAT PELAYANAN BASIC SCIENCE
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2022
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM FISIKA DASAR

METODE KUADRAT TERKECIL

P-2

NAMA : Riyan Fathurrahman


NPM : 140310220045
PARTNER : Helena, Abellito, Raisha, Putri, Amenis,
Nadzifa, Rethania, Anisa
NPM : 49, 23, 25, 59, 18, 56, 64, 37
JURUSAN/FAKULTAS : Fisika/MIPA
JADWAL PRAKTIKUM : Kamis, 22 September 2022 pukul 08.00 –
11.00

KOLOM NILAI

Speaken Lap. Pendahuluan Praktikum Lap. Akhir

Jatinangor, ………………………
Asisten

___________________________
NPM
ABSTRAK

Dalam penelitian, kita tidak lepas dari data. Data dalam penelitian sangat penting
untuk mencari informasi tentang fakta-fakta yang kita peroleh dari hasil penelitian.
Tentu saja, untuk menguji fenomena yang berbeda, kita perlu melakukan
serangkaian eksperimen. Setelah melakukan percobaan, kita perlu untuk
mendefinisikan data yang diperoleh. Data yang diperoleh terbagi menjadi; Variabel
bebas, artinya variabel ini mempunyai pengaruh terhadap variabel lain; Variabel
terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain; Konstanta sebagai nilai yang
telah ditentukan. Dalam setiap eksperimen yang dilakukan, seringkali kita
menemukan data yang tampak acak, sehingga sulit untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat.

Jadi, untuk mempermudah, kita bisa mengatur persamaan yang sama. Salah satu
caranya adalah dengan membentuk garis lurus pada data grafis yang diperoleh.
Untuk mengubah fungsi kuadrat menjadi fungsi linier, nilai fungsi y dan x harus
didefinisikan ulang. Fungsi y=ax+bx memiliki nilai sumbu y’ = y/x dan memiliki
nilai sumbu x=x. Fungsi y=ax^2+b, akan memiliki nilai sumbu y=y dan sumbu
x’=x^2.

Kata kunci: Data, Metode kuadrat terkecil, fungsi, grafik


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tentu saja, untuk fenomena yang berbeda, kita perlu melakukan
serangkaian eksperimen. Setelah melakukan percobaan, kita perlu
mendefinisikan data yang diperoleh. Data dalam percobaan biasanya dibagi
menjadi 3 yaitu variabel bebas, nilai limit, dan konstanta. Variabel bebas
artinya variabel yang mempunyai pengaruh terhadap variabel lain. Sedangkan
variabel terikat adalah variabel akibat pengaruh variabel lain.

Ada juga konstanta sebagai nilai default. Dalam setiap percobaan yang
dilakukan, seringkali kita menemukan data yang tampak acak, sehingga sulit
untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jadi,
untuk membuatnya lebih mudah, kita dapat memplot persamaan yang sama.
Salah satu caranya adalah dengan membentuk garis lurus pada data grafis
yang diperoleh. Rumusan paling sederhana adalah persamaan linier.

Bisa juga berupa persamaan nonlinier yang dilinierkan. Dengan


menggunakan model ini, kita dapat menentukan garis lurus (tren) terbaik dari
pasangan data yang berhubungan secara teoritis secara linier. Setelah
menerapkan metode ini, diagram yang diperoleh lebih mudah dipahami.

1.2 Tujuan Percobaan


1. Menemukan fungsi linier dari fungsi kuadrat.
2. Menentukan garis lurus terbaik dari serangkaian data yang secara teoritis
memiliki hubungan linier.
3. Menentukan nilai koefisien korelasi sebaran titik data dari garis lurus.
4. Menyajikan grafik linierisasi menggunakan metode kuadrat terkecil.
BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Alat dan Bahan Percobaan


2.1.1 Kalkulator Ilmiah
Kalkulator ilmiah, berfungsi untuk melakukan perhitungan
terhadap variabel dan persamaan yang dipakai
2.1.2 Software Microsoft Office Word
Software Microsoft Excel digunakan untuk membuat grafik
dan mendapatkan hasil perhitungan yang lebih akurat.
2.2 Prosedur Percobaan
1. Data yang telah ditentukan diamati secara saksama, diolah
untuk diketahui nilai parameter a dan b beserta sesatannya jika
data tersebut diperkirakan memenuhi fungsi 𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏, 𝑦 =
𝑎𝑥² + 𝑏𝑥, dan 𝑦 = 𝑎𝑥² + 𝑏.
2. Koefisien korelasi ditentukan dari tiga fungsi aproksimasi yang
tercantum pada langkah kedua
3. Kemudian grafik fungsi dapat dibentuk di atas MS. Excel
4. Prosedur penelitian di atas diulangi untuk data berikutnya.

2.3 Rumus yang Digunakan


2.3.1 Rumus nilai 𝑎𝑡 dan 𝑏𝑡
Dengan bentuk umum y=ax+b, nilai x dan y merupakan
pasangan data variabel sedngakan a dan b merupakan
parameter. Dengan melakukan regresi terhadap y, garis lurus
terbaik dapat ditentukan dengan niali a terbaik (𝑎𝑡 ) dan b
terbaik (𝑏𝑡 ), dengan jumlah data didefiniskan sebagai N:
𝑁∑(𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦
𝑎𝑡 =
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

∑𝑥 2 ∑𝑦 − ∑𝑥∑(𝑥𝑦)
𝑏𝑡 =
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
2.3.2 Rumus Simpangan
Untuk menghitung nilai sesatan secara statistik maka
diperlukan sebuah nilai simpangan. Nilai simpangan dalam
metode ini dapat didefiniskan sebagai berikut:

1
𝑆𝑦 = √ ∑[𝑦 − 𝑎𝑡 𝑥 + 𝑏𝑡 )]2
𝑁−1

2.3.3 Rumus Sesatan 𝑎𝑡 dan 𝑏𝑡


Sesatan pada nilai a dan b bersifat statistik dan diperoleh :

𝑁
∆𝑎𝑡 = 𝑆𝑦 √
𝑁∑𝑥 − (∑𝑥)2
2

∑𝑥 2
∆𝑏𝑡 = 𝑆𝑦 √
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

2.3.4 Rumus Nilai Koefisien Korelasi


Sebaran titik-titik data suatu garis lurus dapat diukur
berdasarkan nilai koefisien korelasi (r) berdasarkan rumus:

𝑁∑(𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦
𝑟=
√[𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2 ]. [𝑁∑𝑦 2 − (∑𝑦)2
dengan nilai -1 ≤ r ≤ 1. Jika |𝑟| ≈ 1 berarti titik-titik datanya
dekat dengan garis terbaik. Sedangkan jika |𝑟| ≈ 0 titik-titik
datanya berjauhan dari garis lurus terbaik.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Hasil Percobaan


3.1.1 Data Percobaan 1
Data ke- X Y
1 1,9 7,7
2 2,7 14,4
3 3,5 20,3
4 4,3 28,5
5 5,1 33,4
6 5,9 39,6
7 6,7 46,2
8 7,5 56,9
9 8,3 65,8
10 9,1 75,1
11 9,9 84,7
12 10,7 96,3

3.1.2 Data Percobaan 2


Data ke- X Y
1 1,9 67,9
2 2,7 54,6
3 3,5 46,4
4 4,3 40,7
5 5,1 36,3
6 5,9 29,9
7 6,7 24,2
8 7,5 21,5
9 8,3 17,1
10 9,1 11,8
11 9,9 5,7
12 10,7 0,7

3.1.3 Data Percobaan 3


Data ke- X Y
1 1,9 6,3
2 2,7 12,8
3 3,5 21,7
4 4,3 27,4
5 5,1 33,2
6 5,9 39,5
7 6,7 47,6
8 7,5 58,9
9 8,3 66,5
10 9,1 74,1
11 9,9 85,9
12 10,7 93,7

3.2 Pengolahan Data


3.2.1 Pengolahan Data Percobaan 1 dalam y=ax+b

Data ke- X Y 𝑋2 𝑌2 XY

1 1,9 7,7 3,61 59,29 14,63


2 2,7 14,4 7,29 207,36 38,88
3 3,5 20,3 12,25 412,09 71,05
4 4,3 28,5 18,49 812,25 122,55
5 5,1 33,4 26,01 1115,56 170,34
6 5,9 39,6 34,81 1568,16 233,64
7 6,7 46,2 44,89 2134,44 309,54
8 7,5 56,9 56,25 3237,61 426,75
9 8,3 65,8 68,89 4329,64 546,14
10 9,1 75,1 82,81 5640,01 683,41
11 9,9 84,7 98,01 7174,09 838,53
12 10,7 96,3 114,49 9273,69 1030,41
∑ 75,6 568,9 567,8 35964,19 4485,87

• Nilai 𝑎𝑡
𝑁∑(𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦
𝑎𝑡 =
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
12 ∗ 4485,87 − 75,6 ∗ 568,9
𝑎𝑡 =
12 ∗ 567,8 − (75,6)2
𝑎𝑡 = 9,85
• Nilai 𝑏𝑡
∑𝑥 2 ∑𝑦 − ∑𝑥∑(𝑥𝑦)
𝑏𝑡 =
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
567,8 ∗ 568,9 − 75,6 ∗ 4485,87
𝑏𝑡 =
12 ∗ 567,8 − (75,6)2
𝑏𝑡 = −14,67

3.2.1.1 Pengolahan Data Percobaan 1 setelah Parameter 𝑎𝑡 dan


𝑏𝑡 Didapatkan
Data ke- X aX Y'=ax+b Y-Y' XY' Y'^2 (Y-Y')^2
1 1,9 18,715 4,045 3,655 7,6855 16,36203 13,35903
2 2,7 26,595 11,925 2,475 32,1975 142,2056 6,125625
3 3,5 34,475 19,805 0,495 69,3175 392,238 0,245025
4 4,3 42,355 27,685 0,815 119,0455 766,4592 0,664225
5 5,1 50,235 35,565 -2,165 181,3815 1264,869 4,687225
6 5,9 58,115 43,445 -3,845 256,3255 1887,468 14,78403
7 6,7 65,995 51,325 -5,125 343,8775 2634,256 26,26563
8 7,5 73,875 59,205 -2,305 444,0375 3505,232 5,313025
9 8,3 81,755 67,085 -1,285 556,8055 4500,397 1,651225
10 9,1 89,635 74,965 0,135 682,1815 5619,751 0,018225
11 9,9 97,515 82,845 1,855 820,1655 6863,294 3,441025
12 10,7 105,395 90,725 5,575 970,7575 8231,026 31,08063
∑ 107,6349

• Nilai 𝑆𝑦

1
𝑆𝑦 = √ ∑[𝑦 − 𝑎𝑡 𝑥 + 𝑏𝑡 )]2
𝑁−1

1
𝑆𝑦 = √ 107,63
12 − 1

𝑆𝑦 = 3,12
• Sesatan 𝑎𝑡 dan 𝑏𝑡

𝑁
∆𝑎𝑡 = 𝑆𝑦 √
𝑁∑𝑥 − (∑𝑥)2
2

12
∆𝑎𝑡 = 3,12√
12 ∗ 567,8 − (75,6)2

∆𝑎𝑡 = 0,32

∑𝑥 2
∆𝑏𝑡 = 𝑆𝑦 √
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

567,8
∆𝑏𝑡 = 3,12√
12 ∗ 567,8 − (75,6)2

∆𝑏𝑡 = 2,24
Sehingga didapat hasil akhir parameter a dan b:
𝑎 ± ∆𝑎𝑡 = 9,85 ± 0,32
𝑏 ± ∆𝑏𝑡 = −14,67 ± 2,24
3.2.1.2 Grafik y=ax+b Data Percobaan 1

y=0,32 + 2,24
120

100

80

60

40

20

0
0 2 4 6 8 10 12

• Nilai Koefisien Korelasi Pada Garis Lurus Terbaik y=ax+b


𝑁∑(𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦
𝑟=
√[𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2 ]. [𝑁∑𝑦 2 − (∑𝑦)2
12 ∗ 4485,87 − 75,6 ∗ 568,9
𝑟=
√[12 ∗ 567,8 − (75,6)2 ]. [12 ∗ 35964,19 − (568,9)2 ]
𝑟 = 0,99
|𝑟| = 0,99

Analisis pada grafik:


Pada grafik di atas, terbentuk garis lurus yang mengarah ke
bawah. Sebelum mengolah data, nilai (x,y) dapat dilihat pada titik-titik
hijau dan setelah diolah dengan fungsi y=ax+b, dapat dilihat pada titik
dan garis merah. Dilihat dari nilai korelasinya, fungsi y=ax+b
membentuk garis lurus terbaik karena |𝒓|=0,99. Ini berarti fungsi
linear ini akan langsung membentuk garis lurus terbaiknya. Garis
mengarah ke bawah disebabkan karena sumbu y sebagai hasil fungsi
y=ax+b mengalami penurunan nilai dari data ke-1 hingga data ke-10.
3.2.2 Pengolahan Data Percobaan 1 dalam 𝑦 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥
Data ke- X Y 𝑋2 𝑌2 XY

1 1,9 4,052632 3,61 16,42382 7,7


2 2,7 5,333333 7,29 28,44444 14,4
3 3,5 5,8 12,25 33,64 20,3
4 4,3 6,627907 18,49 43,92915 28,5
5 5,1 6,54902 26,01 42,88966 33,4
6 5,9 6,711864 34,81 45,04912 39,6
7 6,7 6,895522 44,89 47,54823 46,2
8 7,5 7,586667 56,25 57,55751 56,9
9 8,3 7,927711 68,89 62,8486 65,8
10 9,1 8,252747 82,81 68,10784 75,1
11 9,9 8,555556 98,01 73,19753 84,7
12 10,7 9 114,49 81 96,3
∑ 75,6 83,29296 567,8 600,6359 568,9

• Nilai 𝑎𝑡
𝑁∑(𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦
𝑎𝑡 =
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
12 ∗ 568,9 − 75,6 ∗ 83,29296
𝑎𝑡 =
12 ∗ 567,8 − (75,6)2
𝑎𝑡 = 0,48
• Nilai 𝑏𝑡
∑𝑥 2 ∑𝑦 − ∑𝑥∑(𝑥𝑦)
𝑏𝑡 =
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
567,8 ∗ 83,29296 − 75,6 ∗ 568,9
𝑏𝑡 =
12 ∗ 567,8 − (75,6)2
𝑏𝑡 = 3,9

3.2.2.1 Pengolahan Data Percobaan 1 setelah Parameter 𝑎𝑡 dan


𝑏𝑡 Didapatkan
Data
X aX Y'=ax+b Y-Y' XY' Y'^2 (Y-Y')^2
ke-
1 1,9 0,912 4,812 -0,759368421 9,1428 23,155344 0,576640399
2 2,7 1,296 5,196 0,137333333 14,0292 26,998416 0,018860444
3 3,5 1,68 5,58 0,22 19,53 31,1364 0,0484
4 4,3 2,064 5,964 0,663906977 25,6452 35,569296 0,440772474
5 5,1 2,448 6,348 0,201019608 32,3748 40,297104 0,040408883
6 5,9 2,832 6,732 -0,020135593 39,7188 45,319824 0,000405442
7 6,7 3,216 7,116 -0,220477612 47,6772 50,637456 0,048610377
8 7,5 3,6 7,5 0,086666667 56,25 56,25 0,007511111
9 8,3 3,984 7,884 0,043710843 65,4372 62,157456 0,001910638
10 9,1 4,368 8,268 -0,015252747 75,2388 68,359824 0,000232646
11 9,9 4,752 8,652 -0,096444444 85,6548 74,857104 0,009301531
12 10,7 5,136 9,036 -0,036 96,6852 81,649296 0,001296
∑ 1,194349945

• Nilai 𝑆𝑦

1
𝑆𝑦 = √ ∑[𝑦 − 𝑎𝑡 𝑥 + 𝑏𝑡 )]2
𝑁−1

1
𝑆𝑦 = √ 1,194349945
12 − 1

𝑆𝑦 = 0,32
• Sesatan 𝑎𝑡 dan 𝑏𝑡

𝑁
∆𝑎𝑡 = 𝑆𝑦 √
𝑁∑𝑥 − (∑𝑥)2
2

12
∆𝑎𝑡 = 0,32√
12 ∗ 567,8 − (75,6)2

∆𝑎𝑡 = 0,033
∑𝑥 2
∆𝑏𝑡 = 𝑆𝑦 √
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

567,8
∆𝑏𝑡 = 0,32√
12 ∗ 567,8 − (75,6)2

∆𝑏𝑡 = 0,22
Sehingga didapat hasil akhir parameter a dan b:
𝑎 ± ∆𝑎𝑡 = 0,48 ± 0,033
𝑏 ± ∆𝑏𝑡 = 3,9 ± 0,22
3.2.2.2 Grafik 𝑦 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 Data Percobaan 1

y=0,48+3,9
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1,9 2,7 3,5 4,3 5,1 5,9 6,7 7,5 8,3 9,1 9,9 10,7

• Nilai Koefisien Korelasi Pada Garis Lurus Terbaik y=ax+b


𝑁∑(𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦
𝑟=
√[𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2 ]. [𝑁∑𝑦 2 − (∑𝑦)2
𝑟
12 ∗ 568,9 − 75,6 ∗ 83,29296
=
√[12 ∗ 567,8 − (75,6)2 ]. [12 ∗ 600,6359 − (83,29296)2 ]
𝑟 = 0,97
|𝑟| = 0,97
Analisis pada grafik:
Pada grafik di atas diketahui bahwa telah terbentuk sebuah kurva
seperti parabola terbuka ke atas . Titik-titik koordinat berwarna oranye
merupakan koordinat hasil dari y=a𝑥 2+bx, dengan y bernilai y/x dan x
yang bernilai x. Kemudian setelah melinearkan fungsi menjadi ax+b
dapat terlihat terbentuk garis lurus terbaik ditandai dengan garis linear
putus-putus. Persebaran data di atas diketahui mendekati garis lurus
terbaik dikarenakan memiliki nilai |𝒓| = 0,97 atau |𝒓| lebih mendekati 1

3.2.3 Pengolahan Data Percobaan 1 dalam 𝑦 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏


Data ke- X Y 𝑋2 𝑌2 XY

1 3,61 7,7 13,0321 59,29 27,797


2 7,29 14,4 53,1441 207,36 104,976
3 12,25 20,3 150,0625 412,09 248,675
4 18,49 28,5 341,8801 812,25 526,965
5 26,01 33,4 676,5201 1115,56 868,734
6 34,81 39,6 1211,7361 1568,16 1378,476
7 44,89 46,2 2015,1121 2134,44 2073,918
8 56,25 56,9 3164,0625 3237,61 3200,625
9 68,89 65,8 4745,8321 4329,64 4532,962
10 82,81 75,1 6857,4961 5640,01 6219,031
11 98,01 84,7 9605,9601 7174,09 8301,447
12 114,49 96,3 13107,9601 9273,69 11025,387
∑ 567,8 568,9 41942,798 35964,19 38508,993

• Nilai 𝑎𝑡
𝑁∑(𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦
𝑎𝑡 =
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
12 ∗ 38508,993 − 567,8 ∗ 568,9
𝑎𝑡 =
12 ∗ 41942,798 − (567,8)2
𝑎𝑡 = 0,76
• Nilai 𝑏𝑡
∑𝑥 2 ∑𝑦 − ∑𝑥∑(𝑥𝑦)
𝑏𝑡 =
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
41942,798 ∗ 568,9 − 567,8 ∗ 38508,993
𝑏𝑡 =
12 ∗ 41942,798 − (567,8)2
𝑏𝑡 = 11,03

3.2.3.1 Pengolahan Data Percobaan 1 setelah Parameter 𝑎𝑡 dan


𝑏𝑡 Didapatkan
Data ke- X aX Y'=ax+b Y-Y' XY' Y'^2 (Y-Y')^2
1 3,61 2,7436 13,7736 -6,0736 49,722696 189,712057 36,88861696
2 7,29 5,5404 16,5704 -2,1704 120,798216 274,5781562 4,71063616
3 12,25 9,31 20,34 -0,04 249,165 413,7156 0,0016
4 18,49 14,0524 25,0824 3,4176 463,773576 629,1267898 11,67998976
5 26,01 19,7676 30,7976 2,6024 801,045576 948,4921658 6,77248576
6 34,81 26,4556 37,4856 2,1144 1304,873736 1405,170207 4,47068736
7 44,89 34,1164 45,1464 1,0536 2026,621896 2038,197433 1,11007296
8 56,25 42,75 53,78 3,12 3025,125 2892,2884 9,7344
9 68,89 52,3564 63,3864 2,4136 4366,689096 4017,835705 5,82546496
10 82,81 62,9356 73,9656 1,1344 6125,091336 5470,909983 1,28686336
11 98,01 74,4876 85,5176 -0,8176 8381,579976 7313,25991 0,66846976
12 114,49 87,0124 98,0424 -1,7424 11224,87438 9612,312198 3,03595776
∑ 86,1852448

• Nilai 𝑆𝑦

1
𝑆𝑦 = √ ∑[𝑦 − 𝑎𝑡 𝑥 + 𝑏𝑡 )]2
𝑁−1

1
𝑆𝑦 = √ 86,1852448
12 − 1

𝑆𝑦 = 2,79
• Sesatan 𝑎𝑡 dan 𝑏𝑡

𝑁
∆𝑎𝑡 = 𝑆𝑦 √
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

12
∆𝑎𝑡 = 2,79√
12 ∗ 41942,798 − (567,8)2

∆𝑎𝑡 = 0,02
∑𝑥 2
∆𝑏𝑡 = 𝑆𝑦 √
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

41942,798
∆𝑏𝑡 = 2,79√
12 ∗ 41942,798 − (567,8)2

∆𝑏𝑡 = 1,34
Sehingga didapat hasil akhir parameter a dan b:
𝑎 ± ∆𝑎𝑡 = 0,76 ± 0,02
𝑏 ± ∆𝑏𝑡 = 11,03 ± 1,34
3.2.3.2 Grafik 𝑦 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏 Data Percobaan 1

y=0,76 + 11,03
120

100

80

60

40

20

0
0 20 40 60 80 100 120 140

• Nilai Koefisien Korelasi Pada Garis Lurus Terbaik y=ax+b


𝑁∑(𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦
𝑟=
√[𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2 ]. [𝑁∑𝑦 2 − (∑𝑦)2
12 ∗ 38508,993 − 567,8 ∗ 568,9
𝑟=
√[12 ∗ 41942,798 − (567,8)2 ]. [12 ∗ 35964,19 − (568,9)2 ]
𝑟 = 0,99
|𝑟| = 0,99

Analisis pada grafik:


Pada grafik di atas diketahui bahwa telah terbentuk sebuah
kurva. Titiktitik koordinat berwarna berwarna merupakan koordinat
hasil dari y=a𝑥 2+b, dengan y bernilai y dan x yang bernilai𝑥 2 .
Kemudian setelah melinearkan fungsi menjadi ax+b dapat terlihat
terbentuk garis lurus terbaik ditandai dengan garis linear putus-putus.
Persebaran data di atas diketahui mendekati garis lurus terbaik
dikarenakan memiliki nilai |𝒓| = 0,99
3.2.4 Pengolahan data percobaan 2 dalam y=ax+b

Data ke- X Y 𝑋2 𝑌2 XY

1 1,9 67,9 3,61 4610,41 129,01


2 2,7 54,6 7,29 2981,16 147,42
3 3,5 46,4 12,25 2152,96 162,4
4 4,3 40,7 18,49 1656,49 175,01
5 5,1 36,3 26,01 1317,69 185,13
6 5,9 29,9 34,81 894,01 176,41
7 6,7 24,2 44,89 585,64 162,14
8 7,5 21,5 56,25 462,25 161,25
9 8,3 17,1 68,89 292,41 141,93
10 9,1 11,8 82,81 139,24 107,38
11 9,9 5,7 98,01 32,49 56,43
12 10,7 0,7 114,49 0,49 7,49
∑ 75,6 356,8 567,8 15125,24 1612

• Nilai 𝑎𝑡
𝑁∑(𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦
𝑎𝑡 =
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
12 ∗ 1612 − 75,6 ∗ 356,8
𝑎𝑡 =
12 ∗ 567,8 − (75,6)2
𝑎𝑡 = −6,94
• Nilai 𝑏𝑡
∑𝑥 2 ∑𝑦 − ∑𝑥∑(𝑥𝑦)
𝑏𝑡 =
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
567,8 ∗ 356,8 − 75,6 ∗ 1612
𝑏𝑡 =
12 ∗ 567,8 − (75,6)2
𝑏𝑡 = 73,5
3.2.4.1 Pengolahan Data Percobaan 2 setelah Parameter 𝑎𝑡 dan
𝑏𝑡 Didapatkan
Data ke- X aX Y'=ax+b Y-Y' XY' Y'^2 (Y-Y')^2
1 1,9 -13,186 60,314 7,586 114,5966 3637,778596 57,547396
2 2,7 -18,738 54,762 -0,162 147,8574 2998,876644 0,026244
3 3,5 -24,29 49,21 -2,81 172,235 2421,6241 7,8961
4 4,3 -29,842 43,658 -2,958 187,7294 1906,020964 8,749764
5 5,1 -35,394 38,106 -1,806 194,3406 1452,067236 3,261636
6 5,9 -40,946 32,554 -2,654 192,0686 1059,762916 7,043716
7 6,7 -46,498 27,002 -2,802 180,9134 729,108004 7,851204
8 7,5 -52,05 21,45 0,05 160,875 460,1025 0,0025
9 8,3 -57,602 15,898 1,202 131,9534 252,746404 1,444804
10 9,1 -63,154 10,346 1,454 94,1486 107,039716 2,114116
11 9,9 -68,706 4,794 0,906 47,4606 22,982436 0,820836
12 10,7 -74,258 -0,758 1,458 -8,1106 0,574564 2,125764
∑ 98,88408

• Nilai 𝑆𝑦

1
𝑆𝑦 = √ ∑[𝑦 − 𝑎𝑡 𝑥 + 𝑏𝑡 )]2
𝑁−1

1
𝑆𝑦 = √ 98,88408
12 − 1

𝑆𝑦 = 2,99
• Sesatan 𝑎𝑡 dan 𝑏𝑡

𝑁
∆𝑎𝑡 = 𝑆𝑦 √
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

12
∆𝑎𝑡 = 2,99√
12 ∗ 567,8 − (75,6)2
∆𝑎𝑡 = 0,31

∑𝑥 2
∆𝑏𝑡 = 𝑆𝑦 √
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

567,8
∆𝑏𝑡 = 2,99√
12 ∗ 567,8 − (75,6)2

∆𝑏𝑡 = 2,15
Sehingga didapat hasil akhir parameter a dan b:
𝑎 ± ∆𝑎𝑡 = −6,94 ± 0,31
𝑏 ± ∆𝑏𝑡 = 73,5 ± 2,15
3.2.4.2 Grafik y=ax+b Data Percobaan 2

y=-6,94+73,5
80

70

60

50

40

30

20

10

0 R² = 0,9781
0 2 4 6 8 10 12
-10

Nilai Koefisien Korelasi Pada Garis Lurus Terbaik y=ax+b


𝑁∑(𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦
𝑟=
√[𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2 ]. [𝑁∑𝑦 2 − (∑𝑦)2
𝑟
12 ∗ 1612 − 75,6 ∗ 356,8
=
√[12 ∗ 567,8 − (75,6)2 ]. [12 ∗ 15125,24 − (83,29296)2 ]
𝑟 = 0,98
|𝑟| = 0,98

Analisis pada grafik:


Pada grafik di atas diketahui terbentuk garis lurus yang mengarah
ke atas. Sebelum mengolah data, nilai (x,y) dapat dilihat pada titik-
titik biru dan setelah diolah dengan fungsi y=ax+b, dapat terlihat
garis putus-putus berwarna hitam. Dilihat dari nilai korelasi, fungsi
y=ax+b membentuk garis lurus terbaik karena |𝒓|=0,98. Ini berarti
fungsi linier ini segera membentuk garis lurus terbaiknya. Garis
mengarah ke atas karena sumbu y meningkatkan nilai tanggal
pertama ke tanggal kesepuluh sebagai hasil dari fungsi y=ax+b
3.2.5 Pengolahan Data Percobaan 2 dalam 𝑦 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥

Data ke- X Y 𝑋2 𝑌2 XY

1 1,9 35,73684211 3,61 1277,121884 67,9


2 2,7 20,22222222 7,29 408,9382716 54,6
3 3,5 13,25714286 12,25 175,7518367 46,4
4 4,3 9,465116279 18,49 89,58842618 40,7
5 5,1 7,117647059 26,01 50,66089965 36,3
6 5,9 5,06779661 34,81 25,68256248 29,9
7 6,7 3,611940299 44,89 13,04611272 24,2
8 7,5 2,866666667 56,25 8,217777778 21,5
9 8,3 2,060240964 68,89 4,244592829 17,1
10 9,1 1,296703297 82,81 1,68143944 11,8
11 9,9 0,575757576 98,01 0,331496786 5,7
12 10,7 0,065420561 114,49 0,00427985 0,7
∑ 75,6 101,3434965 567,8 2055,26958 356,8

• Nilai 𝑎𝑡
𝑁∑(𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦
𝑎𝑡 =
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
12 ∗ 356,8 − 75,6 ∗ 101,3434965
𝑎𝑡 =
12 ∗ 567,8 − (75,6)2
𝑎𝑡 = −3,07
• Nilai 𝑏𝑡
∑𝑥 2 ∑𝑦 − ∑𝑥∑(𝑥𝑦)
𝑏𝑡 =
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
567,8 ∗ 101,3434965 − 75,6 ∗ 356,8
𝑏𝑡 =
12 ∗ 567,8 − (75,6)2
𝑏𝑡 = 27,8

3.2.5.1 Pengolahan Data Percobaan 2 setelah Parameter 𝑎𝑡 dan


𝑏𝑡 Didapatkan
Data
X
ke- aX Y'=ax+b Y-Y' XY' Y'^2 (Y-Y')^2
1 1,9 -5,833 21,967 13,76984211 41,7373 482,549089 189,6085516
2 2,7 -8,289 19,511 0,711222222 52,6797 380,679121 0,505837049

3 3,5 - 17,055 -3,797857143 59,6925 290,873025 14,42371888


10,745
4 4,3 - 14,599 -5,133883721 62,7757 213,130801 26,35676206
13,201
5 5,1 - 12,143 -5,025352941 61,9293 147,452449 25,25417218
15,657
6 5,9 - 9,687 -4,61920339 57,1533 93,837969 21,33703996
18,113
7 6,7 - 7,231 -3,619059701 48,4477 52,287361 13,09759312
20,569
8 7,5 - 4,775 -1,908333333 35,8125 22,800625 3,641736111
23,025
9 8,3 - 2,319 -0,258759036 19,2477 5,377761 0,066956239
25,481
10 9,1 - -0,137 1,433703297 -1,2467 0,018769 2,055505143
27,937
11 9,9 - -2,593 3,168757576 - 6,723649 10,04102457
30,393 25,6707
12 10,7 - -5,049 5,114420561 - 25,492401 26,15729767
32,849 54,0243
∑ 332,5461946

• Nilai 𝑆𝑦

1
𝑆𝑦 = √ ∑[𝑦 − 𝑎𝑡 𝑥 + 𝑏𝑡 )]2
𝑁−1

1
𝑆𝑦 = √ 332,5461946
12 − 1
𝑆𝑦 = 5,49
• Sesatan 𝑎𝑡 dan 𝑏𝑡

𝑁
∆𝑎𝑡 = 𝑆𝑦 √
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

12
∆𝑎𝑡 = 5,49√
12 ∗ 567,2 − (75,6)2

∆𝑎𝑡 = 0,57

∑𝑥 2
∆𝑏𝑡 = 3,6√
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

567,2
∆𝑏𝑡 = 3,6√
12 ∗ 567,2 − (75,6)2

∆𝑏𝑡 = 3,95
Sehingga didapat hasil akhir parameter a dan b:
𝑎 ± ∆𝑎𝑡 = −3,07 ± 0,57
𝑏 ± ∆𝑏𝑡 = 27,8 ± 3,95
3.2.5.2 Grafik 𝑦 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 Data Percobaan 2

y = -3,07+27,8
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1,9 2,7 3,5 4,3 5,1 5,9 6,7 7,5 8,3 9,1 9,9 10,7

• Nilai Koefisien Korelasi Pada Garis Lurus Terbaik y=ax+b


𝑁∑(𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦
𝑟=
√[𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2 ]. [𝑁∑𝑦 2 − (∑𝑦)2
12 ∗ 356,8 − 75,6 ∗ 101,3434965
𝑟=
√[12 ∗ 567,8 − (75,6)2 ]. [12 ∗ 2055,26958 − (101,3434965)2 ]

𝑟 = −0,85
|𝑟| = 0,85

Analisis pada grafik:


Pada grafik di atas diketahui terbentuk garis lurus yang mengarah
ke atas. Sebelum mengolah data, nilai (x,y) dapat dilihat pada titik-
titik biru dan setelah diolah dengan fungsi y=ax+b, dapat terlihat
garis putus-putus berwarna hitam. Dilihat dari nilai korelasi, fungsi
y=ax+b membentuk garis lurus terbaik karena |𝒓|=0,85. Ini berarti
fungsi linier ini segera membentuk garis lurus terbaiknya. Garis
mengarah ke atas karena sumbu y meningkatkan nilai tanggal
pertama ke tanggal kesepuluh sebagai hasil dari fungsi y=ax+b
3.2.6 Pengolahan Data Percobaan 2 dalam 𝑦 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏

Data ke- X Y 𝑋2 𝑌2 XY

1 3,61 67,9 13,0321 4610,41 245,119


2 7,29 54,6 53,1441 2981,16 398,034
3 12,25 46,4 150,0625 2152,96 568,4
4 18,49 40,7 341,8801 1656,49 752,543
5 26,01 36,3 676,5201 1317,69 944,163
6 34,81 29,9 1211,7361 894,01 1040,819
7 44,89 24,2 2015,1121 585,64 1086,338
8 56,25 21,5 3164,0625 462,25 1209,375
9 68,89 17,1 4745,8321 292,41 1178,019
10 82,81 11,8 6857,4961 139,24 977,158
11 98,01 5,7 9605,9601 32,49 558,657
12 114,49 0,7 13107,9601 0,49 80,143
∑ 567,8 356,8 41942,798 15125,24 9038,768

• Nilai 𝑎𝑡
𝑁∑(𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦
𝑎𝑡 =
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
12 ∗ 9038,768 − 567,8 ∗ 356,8
𝑎𝑡 =
12 ∗ 41942,798 − (567,8)2
𝑎𝑡 = −0,5
• Nilai 𝑏𝑡
∑𝑥 2 ∑𝑦 − ∑𝑥∑(𝑥𝑦)
𝑏𝑡 =
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
41942,798 ∗ 356,8 − 567,8 ∗ 9038,768
𝑏𝑡 =
12 ∗ 41942,798 − (567,8)2
𝑏𝑡 = 54,3
3.2.6.1 Pengolahan Data Percobaan 2 setelah Parameter 𝑎𝑡 dan
𝑏𝑡 Didapatkan
Data ke- X aX Y'=ax+b Y-Y' XY' Y'^2 (Y-Y')^2
1 1,9 -0,95 53,35 14,55 101,365 2846,2225 211,7025
2 2,7 -1,35 52,95 1,65 142,965 2803,7025 2,7225
3 3,5 -1,75 52,55 -6,15 183,925 2761,5025 37,8225
4 4,3 -2,15 52,15 -11,45 224,245 2719,6225 131,1025
5 5,1 -2,55 51,75 -15,45 263,925 2678,0625 238,7025
6 5,9 -2,95 51,35 -21,45 302,965 2636,8225 460,1025
7 6,7 -3,35 50,95 -26,75 341,365 2595,9025 715,5625
8 7,5 -3,75 50,55 -29,05 379,125 2555,3025 843,9025
9 8,3 -4,15 50,15 -33,05 416,245 2515,0225 1092,3025
10 9,1 -4,55 49,75 -37,95 452,725 2475,0625 1440,2025
11 9,9 -4,95 49,35 -43,65 488,565 2435,4225 1905,3225
12 10,7 -5,35 48,95 -48,25 523,765 2396,1025 2328,0625
∑ 9407,51

• Nilai 𝑆𝑦

1
𝑆𝑦 = √ ∑[𝑦 − 𝑎𝑡 𝑥 + 𝑏𝑡 )]2
𝑁−1

1
𝑆𝑦 = √ 9407,51
12 − 1

𝑆𝑦 = 29,2
• Sesatan 𝑎𝑡 dan 𝑏𝑡

𝑁
∆𝑎𝑡 = 𝑆𝑦 √
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

12
∆𝑎𝑡 = 29,2√
12 ∗ 41942,798 − (567,8)2
∆𝑎𝑡 = 0,23

∑𝑥 2
∆𝑏𝑡 = 𝑆𝑦 √
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

41942,798
∆𝑏𝑡 = 29,2√
12 ∗ 41942,798 − (567,8)2

∆𝑏𝑡 = 14,05
Sehingga didapat hasil akhir parameter a dan b:
𝑎 ± ∆𝑎𝑡 = −0,5 ± 0,23
𝑏 ± ∆𝑏𝑡 = 54,3 ± 14,05
3.2.6.2 Grafik 𝑦 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏 Data Percobaan 2

y=(-0,5)+54,3
26,4

26,2

26

25,8

25,6

25,4

25,2
3,61 7,29 12,25 18,49 26,01 34,81 44,89 56,25 68,89 82,81 98,01 114,49

Nilai Koefisien Korelasi Pada Garis Lurus Terbaik y=ax+b


𝑁∑(𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦
𝑟=
√[𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2 ]. [𝑁∑𝑦 2 − (∑𝑦)2
12 ∗ 9038,768 − 567,8 ∗ 356,8
𝑟=
√[12 ∗ 41942,798 − (567,8)2 ]. [12 ∗ 15125,24 − (356,8)2 ]
𝑟 = −0,95
|𝑟| = 0,95

Analisis pada grafik:


Pada grafik di atas diketahui terbentuk garis lurus yang mengarah
ke atas. Sebelum mengolah data, nilai (x,y) dapat dilihat pada titik-
titik biru dan setelah diolah dengan fungsi y=ax+b, dapat terlihat
garis putus-putus berwarna hitam. Dilihat dari nilai korelasi, fungsi
y=ax+b membentuk garis lurus terbaik karena |𝒓|=0,95. Ini berarti
fungsi linier ini segera membentuk garis lurus terbaiknya. Garis
mengarah ke atas karena sumbu y meningkatkan nilai tanggal
pertama ke tanggal kesepuluh sebagai hasil dari fungsi y=ax+b
3.2.7 Pengolahan data percobaan 3 dalam y=ax+b

Data ke- X Y 𝑋2 𝑌2 XY

1 1,9 6,3 3,61 39,69 11,97


2 2,7 12,8 7,29 163,84 34,56
3 3,5 21,7 12,25 470,89 75,95
4 4,3 27,4 18,49 750,76 117,82
5 5,1 33,2 26,01 1102,24 169,32
6 5,9 39,5 34,81 1560,25 233,05
7 6,7 47,6 44,89 2265,76 318,92
8 7,5 58,9 56,25 3469,21 441,75
9 8,3 66,5 68,89 4422,25 551,95
10 9,1 74,1 82,81 5490,81 674,31
11 9,9 85,9 98,01 7378,81 850,41
12 10,7 93,7 114,49 8779,69 1002,59
∑ 75,6 567,6 567,8 35894,2 4482,6

• Nilai 𝑎𝑡
𝑁∑(𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦
𝑎𝑡 =
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
12 ∗ 4482,6 − 75,6 ∗ 567,6
𝑎𝑡 =
12 ∗ 567,8 − (75,6)2
𝑎𝑡 = 9,9
• Nilai 𝑏𝑡
∑𝑥 2 ∑𝑦 − ∑𝑥∑(𝑥𝑦)
𝑏𝑡 =
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
567,8 ∗ 567,6 − 75,6 ∗ 4482,6
𝑏𝑡 =
12 ∗ 567,8 − (75,6)2
𝑏𝑡 = −15,11
3.2.7.1 Pengolahan Data Percobaan 3 setelah Parameter 𝑎𝑡 dan
𝑏𝑡 Didapatkan
Data ke- X aX Y'=ax+b Y-Y' XY' Y'^2 (Y-Y')^2
1 1,9 18,81 3,7 2,6 7,03 13,69 6,76
2 2,7 26,73 11,62 1,18 31,374 135,0244 1,3924
3 3,5 34,65 19,54 2,16 68,39 381,8116 4,6656
4 4,3 42,57 27,46 -0,06 118,078 754,0516 0,0036
5 5,1 50,49 35,38 -2,18 180,438 1251,7444 4,7524
6 5,9 58,41 43,3 -3,8 255,47 1874,89 14,44
7 6,7 66,33 51,22 -3,62 343,174 2623,4884 13,1044
8 7,5 74,25 59,14 -0,24 443,55 3497,5396 0,0576
9 8,3 82,17 67,06 -0,56 556,598 4497,0436 0,3136
10 9,1 90,09 74,98 -0,88 682,318 5622,0004 0,7744
11 9,9 98,01 82,9 3 820,71 6872,41 9
12 10,7 105,93 90,82 2,88 971,774 8248,2724 8,2944
∑ 63,5584

• Nilai 𝑆𝑦

1
𝑆𝑦 = √ ∑[𝑦 − 𝑎𝑡 𝑥 + 𝑏𝑡 )]2
𝑁−1

1
𝑆𝑦 = √ 63,5584
12 − 1

𝑆𝑦 = 2,4
• Sesatan 𝑎𝑡 dan 𝑏𝑡
𝑁
∆𝑎𝑡 = 𝑆𝑦 √
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

12
∆𝑎𝑡 = 2,4√
12 ∗ 567,2 − (75,6)2

∆𝑎𝑡 = 0,25

∑𝑥 2
∆𝑏𝑡 = 𝑆𝑦 √
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

567,2
∆𝑏𝑡 = 0,25√
12 ∗ 567,2 − (75,6)2

∆𝑏𝑡 = 0,18
Sehingga didapat hasil akhir parameter a dan b:
𝑎 ± ∆𝑎𝑡 = 9,9 ± 0,25
𝑏 ± ∆𝑏𝑡 = −15,11 ± 0,18
3.2.7.2 Grafik y=ax+b Data Percobaan 3

y=9,9+(-15,11)
100
90 R² = 0,993

80
70
60
50
40
30
20
10
0
0 2 4 6 8 10 12

Nilai Koefisien Korelasi Pada Garis Lurus Terbaik y=ax+b


𝑁∑(𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦
𝑟=
√[𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2 ]. [𝑁∑𝑦 2 − (∑𝑦)2
12 ∗ 4482,6 − 75,6 ∗ 567,6
𝑟=
√[12 ∗ 567,8 − (75,6)2 ]. [12 ∗ 35894,2 − (567,6)2 ]
𝑟 = 0,99
|𝑟| = 0,99

Analisis pada grafik:


Pada grafik di atas diketahui terbentuk garis lurus yang mengarah
ke atas. Sebelum mengolah data, nilai (x,y) dapat dilihat pada titik-
titik biru dan setelah diolah dengan fungsi y=ax+b, dapat terlihat
garis putus-putus berwarna hitam. Dilihat dari nilai korelasi, fungsi
y=ax+b membentuk garis lurus terbaik karena |𝒓|=0,99. Ini berarti
fungsi linier ini segera membentuk garis lurus terbaiknya. Garis
mengarah ke atas karena sumbu y meningkatkan nilai tanggal
pertama ke tanggal kesepuluh sebagai hasil dari fungsi y=ax+b
3.2.8 Pengolahan data percobaan 3 dalam 𝑦 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥

Data ke- X Y 𝑋2 𝑌2 XY

1 1,9 3,315789474 3,61 10,99445983 6,3


2 2,7 4,740740741 7,29 22,47462277 12,8
3 3,5 6,2 12,25 38,44 21,7
4 4,3 6,372093023 18,49 40,6035695 27,4
5 5,1 6,509803922 26,01 42,3775471 33,2
6 5,9 6,694915254 34,81 44,82189026 39,5
7 6,7 7,104477612 44,89 50,47360214 47,6
8 7,5 7,853333333 56,25 61,67484444 58,9
9 8,3 8,012048193 68,89 64,19291624 66,5
10 9,1 8,142857143 82,81 66,30612245 74,1
11 9,9 8,676767677 98,01 75,28629732 85,9
12 10,7 8,757009346 114,49 76,68521268 93,7
∑ 75,6 82,37983572 567,8 594,3310847 567,6

• Nilai 𝑎𝑡
𝑁∑(𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦
𝑎𝑡 =
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
12 ∗ 567,6 − 75,6 ∗ 82,37983572
𝑎𝑡 =
12 ∗ 567,8 − (75,6)2
𝑎𝑡 = 0,53
• Nilai 𝑏𝑡
∑𝑥 2 ∑𝑦 − ∑𝑥∑(𝑥𝑦)
𝑏𝑡 =
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
567,8 ∗ 82,37983572 − 75,6 ∗ 567,6
𝑏𝑡 =
12 ∗ 567,8 − (75,6)2
𝑏𝑡 = 3,51
3.2.8.1 Pengolahan Data Percobaan 3 setelah Parameter 𝑎𝑡 dan
𝑏𝑡 Didapatkan
Data
X aX Y'=ax+b Y-Y' XY' Y'^2 (Y-Y')^2
ke-
1 1,9 1,007 4,517 -1,201210526 8,5823 20,403289 1,442906729
2 2,7 1,431 4,941 -0,200259259 13,3407 24,413481 0,040103771
3 3,5 1,855 5,365 0,835 18,7775 28,783225 0,697225
4 4,3 2,279 5,789 0,583093023 24,8927 33,512521 0,339997474
5 5,1 2,703 6,213 0,296803922 31,6863 38,601369 0,088092568
6 5,9 3,127 6,637 0,057915254 39,1583 44,049769 0,003354177
7 6,7 3,551 7,061 0,043477612 47,3087 49,857721 0,001890303
8 7,5 3,975 7,485 0,368333333 56,1375 56,025225 0,135669444
9 8,3 4,399 7,909 0,103048193 65,6447 62,552281 0,01061893
10 9,1 4,823 8,333 -0,190142857 75,8303 69,438889 0,036154306
11 9,9 5,247 8,757 -0,080232323 86,6943 76,685049 0,006437226
12 10,7 5,671 9,181 -0,423990654 98,2367 84,290761 0,179768075
∑ 2,982218002

• Nilai 𝑆𝑦

1
𝑆𝑦 = √ ∑[𝑦 − 𝑎𝑡 𝑥 + 𝑏𝑡 )]2
𝑁−1

1
𝑆𝑦 = √ 2,982218002
12 − 1

𝑆𝑦 = 0,52
• Sesatan 𝑎𝑡 dan 𝑏𝑡

𝑁
∆𝑎𝑡 = 𝑆𝑦 √
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
12
∆𝑎𝑡 = 0,52√
12 ∗ 567,2 − (75,6)2

∆𝑎𝑡 = 0,05

∑𝑥 2
∆𝑏𝑡 = 𝑆𝑦 √
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

567,2
∆𝑏𝑡 = 0,25√
12 ∗ 567,2 − (75,6)2

∆𝑏𝑡 = 0,37
Sehingga didapat hasil akhir parameter a dan b:
𝑎 ± ∆𝑎𝑡 = 0,53 ± 0,05
𝑏 ± ∆𝑏𝑡 = 3,51 ± 0,37
3.2.8.2 Grafik 𝑦 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 Data Percobaan 3

y=0,53+3,51
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1,9 2,7 3,5 4,3 5,1 5,9 6,7 7,5 8,3 9,1 9,9 10,7

Nilai Koefisien Korelasi Pada Garis Lurus Terbaik y=ax+b


𝑁∑(𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦
𝑟=
√[𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2 ]. [𝑁∑𝑦 2 − (∑𝑦)2
12 ∗ 567,6 − 75,6 ∗ 82,37983572
𝑟=
√[12 ∗ 567,8 − (75,6)2 ]. [12 ∗ 594,3310847 − (82,37983572)2 ]
𝑟 = 0,94
|𝑟| = 0,94

Analisis pada grafik:


Pada grafik di atas diketahui terbentuk garis lurus yang mengarah
ke atas. Sebelum mengolah data, nilai (x,y) dapat dilihat pada titik-
titik biru dan setelah diolah dengan fungsi y=ax+b, dapat terlihat
garis putus-putus berwarna hitam. Dilihat dari nilai korelasi, fungsi
y=ax+b membentuk garis lurus terbaik karena |𝒓|=0,94. Ini berarti
fungsi linier ini segera membentuk garis lurus terbaiknya. Garis
mengarah ke atas karena sumbu y meningkatkan nilai tanggal
pertama ke tanggal kesepuluh sebagai hasil dari fungsi y=ax+b

3.2.9 Pengolahan data percobaan 3 dalam 𝑦 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏


Data ke- X Y 𝑋2 𝑌2 XY

1 3,61 6,3 13,0321 39,69 22,743


2 7,29 12,8 53,1441 163,84 93,312
3 12,25 21,7 150,0625 470,89 265,825
4 18,49 27,4 341,8801 750,76 506,626
5 26,01 33,2 676,5201 1102,24 863,532
6 34,81 39,5 1211,7361 1560,25 1374,995
7 44,89 47,6 2015,1121 2265,76 2136,764
8 56,25 58,9 3164,0625 3469,21 3313,125
9 68,89 66,5 4745,8321 4422,25 4581,185
10 82,81 74,1 6857,4961 5490,81 6136,221
11 98,01 85,9 9605,9601 7378,81 8419,059
12 114,49 93,7 13107,9601 8779,69 10727,713
∑ 567,8 567,6 41942,798 35894,2 38441,1

• Nilai 𝑎𝑡
𝑁∑(𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦
𝑎𝑡 =
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
12 ∗ 38441,1 − 567,8 ∗ 567,6
𝑎𝑡 =
12 ∗ 41942,798 − (567,8)2
𝑎𝑡 = 0,76
• Nilai 𝑏𝑡
∑𝑥 2 ∑𝑦 − ∑𝑥∑(𝑥𝑦)
𝑏𝑡 =
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
41942,798 ∗ 567,6 − 567,8 ∗ 38441,1
𝑏𝑡 =
12 ∗ 41942,798 − (567,8)2
𝑏𝑡 = 10,94
3.2.9.1 Pengolahan Data Percobaan 3 setelah Parameter 𝑎𝑡 dan
𝑏𝑡 Didapatkan
Data
X
ke- aX Y'=ax+b Y-Y' XY' Y'^2 (Y-Y')^2
1 3,61 2,7436 13,6836 -7,3836 49,397796 187,240909 54,51754896
2 7,29 5,5404 16,4804 -3,6804 120,142116 271,6035842 13,54534416
3 12,25 9,31 20,25 1,45 248,0625 410,0625 2,1025
4 18,49 14,0524 24,9924 2,4076 462,109476 624,6200578 5,79653776
5 26,01 19,7676 30,7076 2,4924 798,704676 942,9566978 6,21205776
6 34,81 26,4556 37,3956 2,1044 1301,740836 1398,430899 4,42849936
7 44,89 34,1164 45,0564 2,5436 2022,581796 2030,079181 6,46990096
8 56,25 42,75 53,69 5,21 3020,0625 2882,6161 27,1441
9 68,89 52,3564 63,2964 3,2036 4360,488996 4006,434253 10,26305296
10 82,81 62,9356 73,8756 0,2244 6117,638436 5457,604275 0,05035536
11 98,01 74,4876 85,4276 0,4724 8372,759076 7297,874842 0,22316176
12 114,49 87,0124 97,9524 -4,2524 11214,57028 9594,672666 18,08290576
∑ 148,8359648

• Nilai 𝑆𝑦

1
𝑆𝑦 = √ ∑[𝑦 − 𝑎𝑡 𝑥 + 𝑏𝑡 )]2
𝑁−1

1
𝑆𝑦 = √ 148,8359648
12 − 1

𝑆𝑦 = 3,67
• Sesatan 𝑎𝑡 dan 𝑏𝑡

𝑁
∆𝑎𝑡 = 𝑆𝑦 √
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
12
∆𝑎𝑡 = 3,67√
12 ∗ 41942,798 − (567,8)2

∆𝑎𝑡 = 0,02

∑𝑥 2
∆𝑏𝑡 = 𝑆𝑦 √
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

41942,798
∆𝑏𝑡 = 3,67√
12 ∗ 41942,798 − (567,8)2

∆𝑏𝑡 = 1,76
Sehingga didapat hasil akhir parameter a dan b:
𝑎 ± ∆𝑎𝑡 = 0,76 ± 0,02
𝑏 ± ∆𝑏𝑡 = 10,94 ± 1,76
3.2.9.2 Grafik 𝑦 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏 Data Percobaan 3

y=0,76+10,94
26,4

26,2

26

25,8

25,6

25,4

25,2
3,61 7,29 12,25 18,49 26,01 34,81 44,89 56,25 68,89 82,81 98,01 114,49

Nilai Koefisien Korelasi Pada Garis Lurus Terbaik y=ax+b


𝑁∑(𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦
𝑟=
√[𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2 ]. [𝑁∑𝑦 2 − (∑𝑦)2
12 ∗ 38441,1 − 567,8 ∗ 567,6
𝑟=
√[12 ∗ 41942,798 − (567,8)2 ]. [12 ∗ 35894,2 − (567,6)2 ]
𝑟 = 0,99
|𝑟| = 0,99

Analisis pada grafik:


Pada grafik di atas diketahui terbentuk garis lurus yang mengarah
ke atas. Sebelum mengolah data, nilai (x,y) dapat dilihat pada titik-
titik biru dan setelah diolah dengan fungsi y=ax+b, dapat terlihat
garis putus-putus berwarna hitam. Dilihat dari nilai korelasi, fungsi
y=ax+b membentuk garis lurus terbaik karena |𝒓|=0,99. Ini berarti
fungsi linier ini segera membentuk garis lurus terbaiknya. Garis
mengarah ke atas karena sumbu y meningkatkan nilai tanggal
pertama ke tanggal kesepuluh sebagai hasil dari fungsi y=ax+b
3.3 Analisis Data
Secara keseluruhan data yang diolah dapat dianalisis bahwa metode ini
memerlukan bentuk fungsi yang telah linier. Oleh karena itu fungsi-fungsi
yang masih bersifat kuadratik akan dilinearkan terlebih dahulu untuk
kemudian kita dapat tentukan garis lurus terbaiknya. Setelah melalui
pengolahan data berikut adalah nilai parameter pada setiap data dalam
bentuk fungsinya masing-masing:
• Data Percobaan 1
• Parameter a dan b dari fungsi y=ax+b:
𝒂 ± ∆𝒂𝒕 = 𝟗, 𝟖𝟓 ± 𝟎, 𝟑𝟐
𝒃 ± ∆𝒃𝒕 = −𝟏𝟒, 𝟔𝟕 ± 𝟐, 𝟐𝟒
• Parameter a dan b dari fungsi 𝑦 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥
𝒂 ± ∆𝒂𝒕 = 𝟎, 𝟒𝟖 ± 𝟎, 𝟎𝟑𝟑
𝒃 ± ∆𝒃𝒕 = 𝟑, 𝟗 ± 𝟎, 𝟐𝟐
• Parameter a dan b dari fungsi 𝑦 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏
𝒂 ± ∆𝒂𝒕 = 𝟎, 𝟕𝟔 ± 𝟎, 𝟎𝟐
𝒃 ± ∆𝒃𝒕 = 𝟏𝟏, 𝟎𝟑 ± 𝟏, 𝟑𝟒
• Data Percobaan 2
• Parameter a dan b dari fungsi y=ax+b:
𝒂 ± ∆𝒂𝒕 = −𝟔, 𝟗𝟒 ± 𝟎, 𝟑𝟏
𝒃 ± ∆𝒃𝒕 = 𝟕𝟑, 𝟓 ± 𝟐, 𝟏𝟓
• Parameter a dan b dari fungsi 𝑦 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥
𝒂 ± ∆𝒂𝒕 = −𝟑, 𝟎𝟕 ± 𝟎, 𝟓𝟕
𝒃 ± ∆𝒃𝒕 = 𝟐𝟕, 𝟖 ± 𝟑, 𝟗𝟓
• Parameter a dan b dari fungsi 𝑦 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏
𝒂 ± ∆𝒂𝒕 = −𝟎, 𝟓 ± 𝟎, 𝟐𝟑
𝒃 ± ∆𝒃𝒕 = 𝟓𝟒, 𝟑 ± 𝟏𝟒, 𝟎𝟓
• Data Percobaan 3
• Parameter a dan b dari fungsi y=ax+b:
𝒂 ± ∆𝒂𝒕 = 𝟗, 𝟗 ± 𝟎, 𝟐𝟓
𝒃 ± ∆𝒃𝒕 = −𝟏𝟓, 𝟏𝟏 ± 𝟎, 𝟏𝟖
• Parameter a dan b dari fungsi 𝑦 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥
𝒂 ± ∆𝒂𝒕 = 𝟎, 𝟓𝟑 ± 𝟎, 𝟎𝟓
𝒃 ± ∆𝒃𝒕 = 𝟑, 𝟓𝟏 ± 𝟎, 𝟑𝟕
• Parameter a dan b dari fungsi 𝑦 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏
𝒂 ± ∆𝒂𝒕 = 𝟎, 𝟕𝟔 ± 𝟎, 𝟎𝟐
𝒃 ± ∆𝒃𝒕 = 𝟏𝟎, 𝟗𝟒 ± 𝟏, 𝟕𝟔

Analisis mengenai data beserta sesatan di atas adalah nilai parameter selalu
berubah walaupun sumber datanya sama hal ini dikarenakan pengolahan
bentuk fungsi yang berbeda baik dari fungsi linear, fungsi kuadrat, maupun
fungsi polinom. Namun setelah dilinearkan akan terbentuk sebuah garis
lurus terbaik, dan jarak persebaran data terhadap garis ini akan terlihat dari
nilai koefisien korelasinya. Dan berikut adalah nilai koefisien korelasi
masing-masing data di setiap bentuk fungsinya.
• Data Percobaan 1
• Koefisien korelasi dari grafik fungsi y=ax+b: |𝒓| = 𝟎, 𝟗𝟗
• Koefisien korelasi dari grafik fungsi y=ax2+bx: |𝒓| = 𝟎, 𝟗𝟕
• Koefisien korelasi dari grafik fungsi y=ax2+b: |𝒓| = 𝟎, 𝟗𝟗
• Data Percobaan 2
• Koefisien korelasi dari grafik fungsi y=ax+b: |𝒓| = 𝟎, 𝟗𝟖
• Koefisien korelasi dari grafik fungsi y=ax2+bx: |𝒓| = 𝟎, 𝟖𝟓
• Koefisien korelasi dari grafik fungsi y=ax2+b: |𝒓| = 𝟎, 𝟗𝟓
• Data Percobaan 3
• Koefisien korelasi dari grafik fungsi y=ax+b: |𝒓| = 𝟎, 𝟗𝟗
• Koefisien korelasi dari grafik fungsi y=ax2+bx: |𝒓| = 𝟎, 𝟗𝟒
• Koefisien korelasi dari grafik fungsi y=ax2+b: |𝒓| = 𝟎, 𝟗𝟗

Berdasarkan nilai koefisien korelasi di atas dapat kita ketahui bahwa fungsi
y=ax+b selalu menghasilkan koefisien korelasi bernilai 1, ini membuktikan
bahwa fungsi inilah yang membentuk garis lurus terbaik karena fungsi ini
sudah berbentuk linier. Namun fungsi lainnya hanya mendekati nilai 1 dari
masing-masing data ini menyatakan bahwa persebaran data mendekati dari
garis lurus terbaik yang terbentuk. Hal ini juga terlihat dalam grafik yang
ada. Kemudian arah serta garis/kurva yang terbentuk berbeda-beda
tergantung data yang dimasukkan dalam masingmasing fungsi yang
digunakan untuk mengolah data.
BAB IV

KESIMPULAN

Dalam percobaan di atas dapat diketahui bahwa:


1. Untuk menjadikan fungsi kuadratis menjadi fungsi linear adalah dengan
mendefinisikan ulang dari nilai y dan x dari fungsi tersebut. Fungsi
y=ax+bx akan memiliki nilai sumbu y’ = y/x dan memiliki nilai sumbu
x=x. Fungsi y=𝑎𝑥 2 + 𝑏, akan memiliki nilai sumbu y=y dan sumbu x’=𝑥 2
2. Untuk menentukan garis lurus maka diperlukan parameter a dan b dari
persamaan-persamaan berikut untuk menentukannya:
𝑁∑(𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦
𝑎𝑡 =
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2

∑𝑥 2 ∑𝑦 − ∑𝑥∑(𝑥𝑦)
𝑏𝑡 =
𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2
3. Sebaran titik-titik data dari garis lurus dapat diukur berdasarkan nilai
koefisien korelasinya (r) berdasarkan rumus :
𝑁∑(𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦
𝑟=
√[𝑁∑𝑥 2 − (∑𝑥)2 ]. [𝑁∑𝑦 2 − (∑𝑦)2
dengan nilai -1 ≤ r ≤ 1. Jika |𝑟| ≈ 1 berarti titik-titik datanya dekat dengan
garis terbaik. Sedangkan jika |𝑟| ≈ 0 titik-titik datanya berjauhan dari garis
lurus terbaik.

4. Untuk menyajikan informasi dalam bentuk grafik yang baik adalah


1) Grafik dibuat terdiri dari 2 sumbu. Yaitu horizontal dan vertical
2) Judul grafik, ditulis pada bagian atas kertas grafik.
3) Grafik sebaiknya dimulai dari titik nol.
4) Data yang disajikan harus menarik namun tetap jelas
keteranganketerangannya
.
DAFTAR PUSTAKA

Amir dan Prasojo. Buku Ajar Matematika Dasar (Sidoarjo: Umsida Press). 43-53
David, Djamaris. Metode Statistik untuk Ilmu dan Teknologi Pangan (Jakarta: UB
Press). 37-38
Panatarani, C., Safriani, L., Faizal, F., & Adiperdana, B. Buku Panduan
Praktikum Daring Fisika Dasar. 6-17

Anda mungkin juga menyukai