CIRI FISIKA: a).analisa Fisika berpangkal pada sistem yang sederhana. Pembahasan masalah fisika pendekatan yang paling sederhana sampai sedapat mungklin tanpa pendekatan
Masalah rumit
Tanpa Pendekatan
b).Fisika berbasis eksperimen Eksperimen: alat penguji secara nyata suatu perkembangan ilmu fisika (secara teoritis).
Analisa teoritis Hipotes a Hasil teoritis Ya ? selesa i coco k Tidak
Pengujian eksperimen
Hasil eksperimen
PERANAN EKSPERIMEN DALAM PERKEMBANGAN ILMU I. PENDAHULUAN Apa itu Fisika? (basiknya) Apa itu Praktikum Fisika Dasar? Pembuktian teori Mengapa perlu Praktikum Fisika Dasar? Kognitif, motorik Apa manfaatnya? Bisa: menulis, meneliti, lebih memahami Berciri: umum, mendasar
1.1 Peristilahan
Istilah
Ralat Penyebab
: ilmu tentang hal yang kuantitatif : menjawab pertanyaan Berapa (dalam bentuk angka)
(Acuan?) Kuantitatif tentang sesuatu Sesuatu : besaran fisika = segala pengertian yang dapat dikenai ukuran
Fisika
dg pengukuran/pengamatan
Mengukur
satuan tertentu Satuan : ukuran pembanding yang telah diperjanjikan terlebih dahulu. Hukum Fisika = interaksi antarbesaran Fisika F = ma PV = nRT 1.3 Laboratorium = Tempat hukum Fisika (dengan sengaja) ditimbulkan.
Pemanfaatan laboratorium : praktikum, riset dikerjakan orang lain (ada acuan hasil ukur) dan untuk pembelajaran.
Riset = eksperimen, bersifat baru (orisinil, hasil imbas penelitian lain), untuk dimanfaatkan (bagi perkembangan iptek dan terapan).
II. PENGUKURAN
Tujuan: 1. ideal
tepat betul (tak pernah tercapai, waktu gerhana bulan) 2. sejati : memperoleh hasil ukur yang (baik = teliti dan bisa dipercaya) Hasil ukur benar : sesuai acuan Hasil ukur baik Hasil ukur dan maksimum : memberikan ralat relatif : kisaran antara nilai minimum (dalam persen) ber- nilai kecil benar dan baik
x = ( x x )
i = nilai ukur rerata x1 + x 2 + ... + x N x= = i =1 N N
(terbolehjadi benar)
x =
(x x )
i =1 i
( N 1)
x min = ( x x )
Contoh:
1.
x max = ( x + x )
Acuan
: g= 978 cm/s2 :
g = (980 2) cm/s2
Acuan 860g/cm3
Hasil ukur Si A
Kisarannya Kategori
: tidak tahu : tanpa makna : = (960 100)g/cm3 : (860 s.d. 1060)g/cm3 : tidak bisa menjawab tujuan : = (980 10)g/cm3 : (970 s.d. 990)g/cm3 : emas, bukan logam lain
Hasil ukur Si B Kisarannya Kategori Hasil ukur Si C Kisarannya Kategori hasil prakt.
Hasil ukur benar : biasa, terjadi pada setiap Hasil ukur baik : oleh metode dan analisis
Istilah:
x =
ralat mutlak;
x x
= ralat relatif
: keterbatasan kemampuan
x = 5% bahkan tidak x
dipercaya (b) alat baik :
x = 1,5% terlalu kasar x
Cara membuat hasil ukur baik: ralat relatifnya dibuat kecil, tanpa dengan menyiksa diri. Cara membuat ralat relatif menjadi kecil, diperkecil/dibuang ralat dari setiap sumbernya. Sumber ralat:
(a)
(b) (c)
(a) Ralat rambang
Disebabkan karena pengukuran berulang. Cara memperkecil: dilakukan pengukuran banyak kali.
Persamaannya:
S x = x =
(x x )
i =1 i
( N 1)
Gambar 2
Contoh 1: Mengukur panjang pensil (10 kali), berapa panjang pensil itu (l)? Data hasil ukur (dalam cm): 10,41 10,11 9,91 10,00 10,22 10,11 9,80 9,92 10,00 10,00
Penyelesaian:
l =
l
i =1
10
= 10,00 cm
10
l = S l =
(l l i ) 2
i =1
10
= 0,05
10(10 1)
(b)
Nilainya tetap, bisa dibuang Disebabkan oleh alat dan atau metode Cara membuang ralat sistematis: b.1 Alat: ditera, diperbaiki, dievaluasi hasil ukurnya Misalnya: pembacaan meter bensin harusnya 0 tapi 1, pembacaan diameter pipa kapiler di dalam gelas.
b.2 Metode membuang ralat sistematis, misal: ukur panjang tali pada ayunan matematis.
Contoh 2: Ayunan matematis
Persamaan: T =2
l g
Tujuan : mengukur g Hasil ukur teliti bila: T dan l teliti 1T = (1 1) s 10T = (10 1) s sehingga setiap 10T maka T = (1,0 0,1) s
4 2 4 2 lb ( ), Ukur l: l u = l b ; T = g g sehingga tidak mem-pengaruhi g (Gambar 4). T 2 4 2 = Slope = S = l g
2
Gambar 4 Periode ayunan fungsi panjang tali. (c) Ralat kekeliruan tindakan manusia sebagai pengukur. Dihilangkan dengan cara introspeksi IV. PERAMBATAN RALAT Ralat disumbang oleh setiap parameter yang diukur langsung. Banyak parameter ukur, ralatnya makin besar. Contoh 3: (a) Mengkur luas: panjang ( x1 = x1 x1 ), lebar (
x 2 = x 2 x 2 ),
dicari:
(b)
A = ( A A ) , Gambar 5.
(l
= l l ), dicari: V = V V (Gambar
6).
(a)
A = x1 x 2 ;
atau
A =
x1 x 2 xx x1 ) 2 + ( 1 2 x 2 ) 2 x1 x2
x x A = ( 1 )2 + ( 2 )2 A x1 x2
(b) V =
2 d t; 4
V = (
V V d ) 2 + ( t ) 2 t d
;
Hasilnya:
V 2d 2 t 2 = ( ) +( ) V t d
1.
2.
4.
5.
V. GRAFIK Untuk memudahkan pandangan Aturan membuat grafik: sebab (= absis, yang diatur), akibat (= ordinat, yang diukur) skala = angka bulat dan mudah 30o < slope < 60o garis = garis terbolehjadi melalui seluruh titik untuk analisis, grafik dibuat linear
Gambar 7 Penampilan grafik. Gambar 8 Linearisasi grafik. T 2 4 2 = Slope = Gambar 8 l g ditambah grafik fungsi aslinya. Garis terbolehjadi memberikan g Gambar 7, 2 garis hasil: g dan g Garis ketakpastian (tidak digambar) memberikan g,
g = g ' g
Hasil ukur:
g = ( g g )
VI. PENULISAN LAPORAN Bahasa: efektif, efisien, bernalar Ingat angka penting:
(salah) (benar)
Satuan besaran yang diukur ditulis dg benar Susunan Laporan: 1. Judul : sama dengan judul praktikum 2. Tujuan : kuantitatif (mengukur, menggambar ..., bukannya mengetahui ...) 3. Landasan teori : persamaan yang digunakan, arti lambang, apa diatur dan apa diukur 4. Metode eksperimen : proses mencapai tujuan, buat bagan biar jelas 5. Hasil dan Pembahasan : grafik, hasil ukur, analisis 6. Kesimpulan dan saran : jawab tujuan, saran perbaikan 7. Daftar pustaka : Nama, tahun: judul, edisi, penerbit, kota Kahar,M., 2007: Desember Kelabu, edisi 2, MIPA, Yogyakarta www.dikti.org.diknas/70/1/online/jurnal 8. Lampiran : Laporan sementara sudah di acc asisten dan nama terangnya