Buku Pedoman Penilaian K13 Bhs Inggris SMP PDF
Buku Pedoman Penilaian K13 Bhs Inggris SMP PDF
BAHASA INGGRIS
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
Penilaian adalah bagian dari kurikulum. Penilaian merupakan alat evaluasi yang berfungsi
untuk memberikan potret/gambaran mengenai pemahaman dan kemajuan belajar serta hasil
belajar peserta didik dalam kaitannya dengan ketercapaian Standar Nasional. Penilaian dalam
kurikulum 2013 mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan
secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi untuk
setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.
Implementasi Kurikulum 2013 berimplikasi pada model penilaian kelas dalam hal pencapaian
kompetensi peserta didik yang harus dilakukan oleh pendidik. Penilaian oleh pendidik, baik yang
formatif maupun sumatif, harus menggunakan metode proses pembelajaran maupun instrumen
penilaian hasil belajar yang bervariasi dengan tujuan agar dapat mengakomodir semua potensi
peserta didik. Metode pembelajaran dan instrumen penilaian tersebut tentunya harus mengacu
pada kompetensi dasarnya, materi serta indikator pembelajarannya. Untuk keperluan tersebut,
diperlukan langkah-langkah perencanaan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dan pengembangan instrumen penilaian hasil belajar yang tepat.
Sehubungan dengan hal tersebut, Pusat Penilaian Pendidikan – Badan Penelitian dan
Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berinisiatif untuk menyusun buku
pedoman teknis penilaian hasil belajar untuk tingkat SMP/MTs untuk beberapa mata pelajaran
yang mengacu pada Kurikulum 2013. Buku pedoman teknis ini merupakan suplemen dari buku
pedoman penilaian hasil belajar oleh pendidik yang sudah disesuaikan dan dikembangkan
dengan beberapa kebijakan terbaru tentang penilaian oleh pendidik.
Buku pedoman teknis ini berisi contoh-contoh penilaian kelas yang memfokuskan
pembahasannya pada fungsi penilaian sumatif berdasarkan Kurikulum 2013 untuk beberapa
bidang studi. Contoh-contoh penilaiannya dikembangkan berdasarkan kompetensi dasar (KD)
yang terintegrasi, yaitu antara kompetensi dasar dalam KI yang berbeda atau kompetensi dasar
untuk setiap KI.
Dengan adanya buku pedoman teknis penilaian hasil belajar oleh pendidik per mata
pelajaran, diharapkan dapat membantu pendidik dalam merancang dan mengembangkan
berbagai bentuk instrumen penilaian sumatif, mengolah datanya serta melaporkan dan
memanfaatkan hasilnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................................................. 3
C. Ruang Lingkup Buku Panduan.............................................................................................. 3
BAB II. PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN......................................................................... 5
A. Langkah Pengembangan Instrumen .................................................................................... 5
B. Penyusunan Kisi-kisi Penilaian ............................................................................................. 6
C. Penyusunan Instrumen Penilaian ........................................................................................ 7
1. Penilaian Aspek Sikap.......................................................................................................... 7
2. Penilaian Aspek Pengetahuan........................................................................................... 15
3. Penilaian Aspek Keterampilan .......................................................................................... 26
BAB III. PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN HASIL PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PENDIDIK 39
A. Pengolahan Hasil Penilaian oleh Pendidik ......................................................................... 39
1. Pengolahan Penilaian Pencapaian Sikap .................................................................... 39
2. Pengolahan Penilaian Pencapaian Pengetahuan ....................................................... 46
3. Pengolahan Penilaian Pencapaian Keterampilan ....................................................... 50
B. Pemanfaatan Hasil Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik ................................................. 53
1. Program Pembelajaran Remedial............................................................................... 53
2. Program Pengayaan.................................................................................................... 57
BAB IV. PENUTUP .......................................................................................................................... 59
ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penilaian merupakan bagian dari proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana proses pembelajaran yang dilakukan berhasil atau tidak. Beragam konsep dan
metode penilaian sejauh ini telah dilakukan. Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan,
maka konsep dan proses penilaian juga berkembang. Konsep dasar penilaian yang diajukan dan
terdapat dalam Kurikulum saat ini diarahkan untuk menunjang dan memperkuat pencapaian
kompetensi (penilain konstruktif) yang dibutuhkan oleh peserta didik di abad ke-21 yaitu
menekankan pada penilaian kemampuan pengetahuan, sikap, dan keterampilan hidup peserta
didik.
Berdasarkan analisis kemampuan yang dibutuhkan oleh peserta didik, maka penilaian
didesain terutama untuk mendukung proses pembelajaran kreatif. Oleh karena itu, ketika
menggunakan penilaian berbentuk tes atau tugas tertentu, maka pendidik hendaknya memberi
ruang kreativitas jawaban yang beragam untuk melatih daya kritis dan kreativitas anak
didik.Tugas yang diberikan pendidik hendaknya tidak didesain tertutup dalam arti hanya punya
satu jawaban yang benar, bahkan diharapkan pendidik dapat mentolerir jawaban yang dianggap
tidak biasa.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian Pendidikan, penilaian pencapaian kompetensi pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, pemerintah dan/atau lembaga
mandiri. Pencapaian kompetensi peserta didik dilakukan oleh pendidik di dalam kelas melalui
penilaian kelas. Adapun tujuannya adalah untuk memantau proses dan kemajuan pembelajaran
melalui penilaian pra-diagnostik dan penilaian formatif serta untuk mengetahui perkembangan
pencapaian kompetensi standar oleh peserta didik melalui penilaian sumatif. Jadi penilaian
pencapaian kompetensi oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses belajar, kemajuan, dan
perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik (assessment as learning) sesuai dengan
potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan. Selain itu,
penilaian juga dapat ditujukan untuk memberikan umpan balik kepada pendidik (assessment for
learning) agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran.
Penilaian pra-diagnostik dilakukan pada tahap awal proses pembelajaran untuk mengetahui
seberapa jauh pengetahuan peserta didik terhadap tema atau topik yang akan diajarkan.
Selanjutnya, fungsi formatif dari suatu penilaian dilakukan selama berlangsungnya proses
pembelajaran menggunakan berbagai metode pembelajaran aktif, partisipatif dan kolaboratif.
1
Pendidik berperan memberikan direct constructive feedback setelah melalui tahapan zone of
proximal development (ZPD) dan peserta didik berperan untuk memberikan refleksi terhadap
aktivitas pembelajaran yang sudah dilakukan. Kesemuanya itu berfungsi untuk mencapai
target/tujuan pembelajaran. Fungsi formatif suatu penilaian tidak bertujuan untuk memberikan
skor atau grade, tetapi lebih kearah kualitatif atau deskripsi. Pada konteks ini pendidik membuat
catatan-catatan mengenai perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik
selama proses pembelajaran dalam bentuk jurnal, anekdot ataupun portofolio proses.
Sedangkan fungsi penilaian sumatif yang dilakukan pada periode waktu tertentu, merupakan
suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian,
pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian kompetensi
peserta didik, pengolahan data, dan pemanfaatan informasi tentang pencapaian kompetensi
peserta didik. Penilaian sumatif tersebut dilakukan melalui berbagai teknik/cara, seperti tes
tertulis (paper and pencil test) dan tes lisan, penilaian unjuk kerja (performance assessment),
penilaian projek, penilaian produk, penilaian sikap dan penilaian melalui kumpulan hasil
kerja/karya peserta didik (portfolio hasil).
Penilaian pencapaian kompetensi baik formal maupun informal harus diadakan dalam
suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang
dipahami dan mampu dikerjakannya. Pencapaian kompetensi seorang peserta didik dalam
periode waktu tertentu dibandingkan dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut
sebelumnya dan tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Dengan
demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh pendidik tetapi dibantu untuk mencapai
kompetensi atau indikator yang diharapkan.
Data hasil penilaian yang diperoleh pendidik selama pembelajaran berlangsung dijaring dan
dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau indikator
yang akan dinilai. Melalui proses tersebut, diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik
dalam mencapai sejumlah kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalam
kurikulum. Dengan demikian, setelah peserta didik menempuh proses pembelajaran selama
kurun waktu tertentu dapat, memengaruhi sikap, meningkatkan pengetahuannya. dan
keterampilan yang telah dipelajarinya di dalam kelas maupun di luar kelas.
Diberlakukannya Kurikulum 2013 diharapkan adanya perbaikan dalam proses penilaian yang
meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian perlu dilakukan secara
terintegrasi dan berimbang, sehingga peserta didik diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajarinya, serta memengaruhi sikapnya di dalam
2
kelas maupun di luar kelas setelah peserta didik menempuh proses pembelajaran selama kurun
waktu tertentu.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan pedoman teknis penilaian hasil belajar oleh pendidik untuk mata
pelajaran Bahasa Inggris adalah untuk membantu para pendidik untuk merancang dan
mengembangkan berbagai instrumen penilaian yang harus dilakukan untuk mengukur
ketercapaian kompetensi dasar pada setiap kompetensi inti berdasarkan kurikulum 2013. Buku
pedoman teknis ini hanya memfokuskan pembahasan pada penilaian kelas fungsi sumatifnya
saja.
3
Penilaian untuk setiap Kompetensi Inti dilakukan secara seimbang dan terintegrasi. Penilaian
aspek pengetahuan dilakukan dengan tertulis, tes lisan, dan penugasan.Penilaian aspek
keterampilan dilakukan dengan tes praktik, produk, proyek, dan portofolio.Penilaian aspek sikap
dilakukan terintegrasi dengan proses pembelajaran misalnya pada saat tes praktik dan
berlangsung dalam suasana kondusif, tenang, dan nyaman dengan menerapkan prinsip valid,
objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh, menggunakan acuan kriteria, dan akuntabel.
4
BAB II. PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
1) Mengkaji karakteristik Kompetensi Dasar (KD) untuk mata pelajaran serumpun yang
dipadukan. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terpadu mengacu pada Fisika, Biologi, Kimia. Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) terpadu mengacu pada Geografi, Sejarah, Ekonomi, dan Sosiologi.
2) Mengkaji unit-unit tema dalam silabus IPA/ IPS terpadu yang memadukan berbagai mata
pelajaran sebagai stimulus pada instrumen penilaian.
3) Membuat peta indikator esensial dari setiap KD pada suatu unit tema
4) Menentukan teknik dan bentuk instrumen yang sesuai dengan indikator.
5) Menyusun daftar perilaku yang akan diobservasi, produk/ kinerja, kompetensi pengetahuan
yang bisa mewadahi beberapa indikator esensial
6) Menyusun rambu jawaban/ rubrik penilaian
7) Menentukan frekuensi dan jadwal pelaksanaan penilaian sikap, pengetahuan, keterampilan
pada setiap semester
Langkah pengembangan instrumen penilaian tiap mata pelajaran
1) Mengkaji karakteristik Kompetensi Dasar (KD) untuk setiap mata pelajaran dan membuat
pemetaan dari kompetensi dasar tersebut.
2) Membuat indikator esensial dari setiap KD pada materi tertentu
5
3) Menentukan teknik dan bentuk instrumen yang sesuai dengan indikator
4) Menyusun daftar perilaku yang akan diobservasi, produk/ kinerja, tes tertulis yang bisa
mewadahi beberapa indikator esensial tsb
5) Menyusun rambu jawaban/ rubrik penilaian
6) Menentukan frekuensi dan jadwal pelaksanaan penilaian sikap, pengetahuan, keterampilan
pada setiap semester
Kisi-kisi tes prestasi belajar harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu: (1) mewakili isi
kurikulum/kemampuan yang akan diujikan; (2) komponen-komponennya rinci, jelas dan mudah
dipahami (komponen identitas dan komponen matrik); dan (3) dapat dibuat soalnya sesuai
dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan.
Dalam penulisan soal tes prestasi belajar, misalnya ulangan harian, tes formatif, sumatif, dan
ujian sekolah lainnya, para penulis soal perlu memiliki pengetahuan tentang proses penjabaran
kompetensi dasar menjadi indikator soal. Pengetahuan ini perlu dikuasai karena melalui indikator
soal penulis soal dapat menentukan kemampuan yang hendak diukur. Indikator soal dibuat untuk
melihat ketercapaian kompetensi dasar yang dituntut dalam kurikulum. Berikut adalah diagram
yang menggambarkan proses penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator.
Keterangan diagram:
Kompetensi Dasar : Kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik setelah mempelajari
materi pelajaran tertentu. Kompetensi dasar ini diambil dari kurikulum.
Materi : Bahan ajar yang harus dikuasai peserta didik berdasar-kan kompetensi dasar yang
akan diukur. Penentuan materi (bahan ajar) yang akan diambil disesuaikan dengan
indikator yang akan disusun.
Indikator Soal : Berisi ciri-ciri perilaku yang dapat diukur sebagai petunjuk untuk membuat soal.
Soal : Disusun berdasarkan indikator yang dibuat.
6
Contoh Kisi-kisi:
BENTUK
KOMPETENSI DASAR KELAS MATERI INDIKATOR
SOAL
3.1 Menerapkan struktur VIII/1 Ungkapan Disajikan teks PG
teks dan unsur meminta percakapan ungkapan
kebahasaan untuk perhatian, meminta perhatian,
melaksanakan fungsi mengecek mengecek
sosial dari ungkapan pemahaman, pemahaman,
meminta perhatian, menghargai menghargai kinerja
mengecek kinerja yang yang baik, dan
pemahaman, baik, dan meminta dan
menghargai kinerja meminta dan mengungkapkan
yang baik, dan mengungkapkan pendapat, siswa
meminta dan pendapat, serta dapat menentukan
mengungkapkan responnya, tujuan ungkapan
pendapat, serta sesuai dengan tertentu yangterdapat
responnya, sesuai konteks dalam teks.
dengan konteks penggunaannya.
penggunaannya.
Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang kesesuaian antara indikator yang disusun
dan kompetensi dasar, disarankan untuk melihat kembali kompetensi dasar dan materi yang ada
dalam kisi-kisi.
7
Dalam perspektif pendidikan, pendidikan sikap merupakan proses holistik yang diarahkan
pada berkembangnya sikap dan karakter peserta didik yang dilandasi nilai-nilai dasar yang
diperlukan dalam hidupnya sebagai seorang individu, warga negara, dan warga masyarakat
global. Sementara sikap dalam konteks pendidikan karakter tidak hanya dibatasi pada pengertian
kecenderungan individu baik yang berupa aspek kognitif, afektif maupun konatif, melainkan lebih
dimaknai dalam konteks internalisasi nilai, serta pembiasaan dan pembudayaan nilai sebagai
landasan untuk bertindak dan berperilaku secara baik dan benar. Penilaian sikap sebagai salah
satu bentuk penilaian kelas yang ditujukan untuk pendidik dalam melakukan pembinaan perilaku
peserta didik.
Kurikulum 2013 membagi aspek sikap menjadi dua yaitu (1) sikap spiritual yaitu sikap yang
terkait dengan pembentukan perilaku peserta didik sebagai orang yang beriman dan bertakwa,
dan (2) sikap sosial yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia,
mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Adapun sasaran penilaian hasil belajar pada aspek
sikap dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Sasaran penilaian hasil belajar pada aspek sikap spiritual dan sikap sosial
Tingkatan Sikap Deskripsi
Menerima nilai Kesediaan menerima suatu nilai dan memberikan perhatian terhadap nilai
tersebut
Menanggapi nilai Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas dalam membicarakan
nilai tersebut
Menghargai nilai Menganggap nilai tersebut baik; menyukai nilai tersebut; dan komitmen
terhadap nilai tersebut
Menghayati nilai Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem nilai dirinya
Mengamalkan Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri dirinya dalam berpikir,
nilai berkata, berkomunikasi, dan bertindak (karakter)
1) holistic format: judgment terhadap perilaku peserta didik secara menyeluruh dengan deskripsi
yang eksplisit dari perilaku ideal (sangat baik) sampai perilaku kurang ideal (kurang baik) yang
mencakup semua aspek sikap yang dinilai.
2) analytic format: judgment terhadap perilaku peserta didik secara rinci untuk aspek sikap yang
dinilai dengan indikator perilaku yang eksplisit yang menggambarkan perilaku ideal (sangat
baik) sampai perilaku kurang ideal (kurang baik).
8
Deskripsi perilaku untuk holistic format (penilaian secara menyeluruh) dan indikator perilaku
untuk analytic format (penilaian yang dibuat berdasarkan aspek-aspek tertentu) dirumuskan
secara bersama antara pendidik dan sekolah dengan mengacu kepada nilai yang ingin
dikembangkan disesuaikan dengan tahapan perkembangan moral peserta didik.
Dalam pelaksanaan penilaian sikap, diasumsikan setiap peserta didik memiliki perilaku yang
baik, sehingga “jika tidak dijumpai perilaku yang sangat baik atau kurang baik” maka sikap peserta
didik tersebut dianggap “baik”, sesuai dengan indikator yang diharapkan. Sedangkan “perilaku
sangat baik atau kurang baik” yang dijumpai di kelas selama proses pembelajaran dicatat dalam
jurnal pendidik mata pelajaran. Catatan pendidik mata pelajaran tersebut juga menjadi catatan
bagi pendidik BK dan wali kelas. Penilaian diri dan penilaian antarteman dapat pula dilakukan
pendidik sebagai penunjang dan hasilnya digunakan untuk bahan konfirmasi dalam rangka
pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik.
Adapun rangkuman hasil penilaian sikap oleh pendidik mata pelajaran dan pendidik BK
selama satu semester dikumpulkan kepada wali kelas, yang kemudian menggabungkan dan
merangkum dalam bentuk deskripsi yang akan diisikan ke dalam rapor setiap peserta didik di
kelasnya.
Contoh Instrumen
Berikut akan diuraikan contoh-contoh instrumen yang dapat digunakan pendidik dalam
menilai sikap peserta didik.
Butir Nilai Sikap Contoh Indikator secara khusus Contoh Indikator secara umum
Sikap Sosial
1. Jujur Tidak menyontek dalam Tidak mengambil/menyalin
adalah perilaku ujian/ulangan bahasa inggris karya orang lain tanpa
dapat dipercaya Tidak mencontek pekerjaan menyebutkan sumbernya.
dalam perkataan, teman Mengungkapkan
Menyampaikan ide/pendapat/informasi apa
tindakan, dan
pendapat/informasi dalam adanya
pekerjaan. percakapan apa adanya Membuat laporan/cerita
Mengakui kesalahan yang berdasarkan data atau
dilakukan informasi apa adanya
9
Butir Nilai Sikap Contoh Indikator secara khusus Contoh Indikator secara umum
Membela teman yang benar Menyampaikan informasi/cerita
Menyerahkan barang yang sesuai dengan fakta yang ada.
ditemukan kepada yang berhak
Mengakui setiap kesalahan
yang diperbuat
Mengakui kekurangan yang diri
2. Disiplin Tidak terlambat mengikuti Datang ke sekolah dan pulang
adalah tindakan pelajaran dari sekolah tepat waktu
yang menunjukkan Menyelesaikan dan Patuh pada tata tertib atau
perilaku tertib dan menyerahkan tugas tepat aturan sekolah
patuh pada berbagai waktu Mengerjakan setiap tugas yang
Mengerjakan tugas seperti yang diberikan
ketentuan dan
diminta guru Mengumpulkan tugas tepat
peraturan.
Menyiapkan alat-alat yang waktu
dibutuhkan dalam mengikuti Mengikuti kaidah berbahasa
pelajaran yang baik dan benar
Memakai seragam lengkap
Menggunakan bahasa Inggris
pada situasi yang tepat
3. Tanggung Jawab Mendengarkan penjelasan guru Melaksanakan setiap pekerjaan
adalah sikap dan dengan sungguh sungguh yang menjadi tanggung
perilaku seseorang Bertanya hal-hal yang tidak jawabnya.
untuk melaksanakan dimengerti Melaksanakan tugas individu
tugas dan kewajiban Mengerjakan semua tugas dari dengan baik
guru dengan sebaik-baiknya Menerima resiko dari setiap
yang seharusnya
Membawa peralatn belajar tindakan yang dilakukan
dilakukan terhadap
yang dibutuhan Tidak menyalahkan/menuduh
diri sendiri, Mencatat hal hal yang orang lain tanpa bukti yang
masyarakat, dijelaskan guru akurat
lingkungan (alam, Berkonsentrasi dengan apa Mengembalikan barang yang
sosial dan budaya), yang dilakukan dipinjam
negara, dan Tuhan Menjawab pertanyaan guru Membayar semua barang yang
Yang Maha Esa dengan sebaik-baiknya dibeli
Mencari data atau hal hal yang Mengakui dan meminta maaf
diperlukan dalam pelajaran dari atas kesalahan yang dilakukan
sumber lain Menepati janji
Mengembangkan pengetahuan
yang diperolehnya
Berlatih mengucapkan kata-
kata dalam bahasa inggris
Mengajak teman menyelesaik
tugas denagn baik
10
Butir Nilai Sikap Contoh Indikator secara khusus Contoh Indikator secara umum
4. Peduli Bersalaman dan mencium Membantu teman berlatih
adalah sikap dan tangan guru mengucapkan kata-kata yang
tindakan yang selalu Mengucapkan salam dan sulit
berupaya mencegah senyum Mengajak teman berbahasa
dan memperbaiki Mau mengantri Inggris
penyimpangan dan Menghapus papan tulis tanpa Member tahu kosakata yang
kerusakan (manusia, disuruh sulit
alam, dan tatanan) Membantu menyiapkan alat Tidak melakukan aktivitas yang
di sekitar dirinya (kable, in focus, proyektor) mengganggu dan merugikan
tanpa disuruh orang lain
Membantu membawakan buku Melakukan aktivitas sosial
buku guru untuk membantu orang-orang
Mengisi tinta spidol yang membutuhkan
Mengambil sampah Memelihara lingkungan sekolah
Memperingatkan temannya Membuang sampah pada
untuk tidak membuang sampah tempatnya
sembarang Mematikan kran air yang
Memperingatkan temannya mengucurkan air
untuk memperhatikan guru Mematikan lampu yang tidak
Menyiapkan jurnal belajar digunakan
dengan cepat Tidak merusak tanaman di
Membantu temannya yang lingkungan sekolah
mengalami kesulitan
memahami pelajaran
Memeringatkan temannya yang
suka mengganggu teman lain
Membela teman yang teraniaya
Menjenguk teman yang sakit
Menyampaikan ke
guru/mengantar ke UKS bila
ada teman yang sakit dikelas
Merokok
5. Toleransi Tidak mengejek teman yang Tidak mengejek teman yang
adalah sikap dan bodoh berbeda pendapat
tindakan yang Mengajak bergaul semua teman Menerima kesepakatan
menghargai tanpa membedakan meskipun berbeda dengan
keberagaman latar Tidak membedakan teman pendapatnya
berdasarkan ras, agama atau tidak menertawakan teman bila
belakang,
suku salah mengucapkan kata-kata
pandangan, dan dalam bahasa inggris
Mau berteman dengan siapa
keyakinan saja Dapat menerima kekurangan
orang lain
11
Butir Nilai Sikap Contoh Indikator secara khusus Contoh Indikator secara umum
Menghargai teman yang sedang Dapat memaafkan kesalahan
menjalankan ajaran agamnya orang lain
Tidak merasa diri, suku, ras nya Mampu dan mau bekerja sama
yang paling baik dengan siapa pun yang memiliki
Tidak menjelek jelekan suku, keberagaman latar belakang,
agama lain pandangan, dan keyakinan
Menunggu teman yang lambat Tidak memaksakan pendapat
menyelesaikan tugas atau keyakinan pada orang lain
Memberi kesempatan teman Menerima perbedaan dengan
lain yang ingin menyampaikan orang lain dalam hal sikap,
pendapatnya perilaku, tradisi, suku, bahasa,
Tidak mengejek teman yang dan agama.
berbuat kesalahan
Tidak mengejek teman yang
slah menjawab
6. Gotong Royong[ Ikut kegiatan kerja bakti Terlibat aktif dalam bekerja
adalah bekerja kebersihan kelas bakti membersihkan kelas atau
bersama-sama Ikut kerja kelompok sekolah
dengan orang lain Bersama-sama menjaga Bersedia melakukan tugas
untuk mencapai kebersihan kelas sesuai kesepakatan bersama
Bersama-sama menjaga alat- Bersedia membantu orang lain
tujuan bersama
alat yang digunakan dalam tanpa mengharap imbalan
dengan saling
pelajaran Aktif dalam kerja kelompok
berbagi tugas dan Mencari informasi bersama- Memusatkan perhatian pada
tolong-menolong sama tujuan kelompok
secara ikhlas. Bekerja sama mencari data Tidak mendahulukan
yang dibutuhkan kepentingan pribadi
Mencari jalan untuk mengatasi
perbedaan pendapat/pikiran
antara diri sendiri dengan orang
lain
7. Santun atau Sopan Tidak berbicara dengan suara Menghormati orang yang lebih
adalah sikap baik tinggi tua.
dalam pergaulan Berbicara denagn menjaga Tidak berkata-kata kotor, kasar,
baik dalam berbicara kontak mata dan tidak menyakitkan.
maupun bertingkah Mendengarkan orang lain Tidak meludah di sembarang
berbicara tempat.
laku. Norma
Tidak menyela pembicaraan Tidak menyela pembicaraan
kesantunan bersifat
Membiarkan oarng yang lebih orang lain pada waktu yang
relatif, artinya yang tua melakukan sesuatu lebih tidak tepat
dianggap dahulu
baik/santun pada
12
Butir Nilai Sikap Contoh Indikator secara khusus Contoh Indikator secara umum
tempat dan waktu Menegur denag sopan bila Mengucapkan terima kasih
tertentu bisa bertemu di jalan kepada orang yang
berbeda pada Mengucapkan salam dengan membantunya
tempat dan waktu senyum Bersikap 3S (salam, senyum,
Tidak berkata-kata kasar sapa)
yang lain.
Memberi kesempatan orang Meminta ijin ketika akan
lain mengungkapkan memasuki ruangan orang lain
pendapatnya atau menggunakan barang milik
Tidak mencela teman ynag orang lain
berbuat kesalahan Memperlakukan orang lain
Tidak berteriak membuat sebagaimana memperlakukan
kegaduhan dirinya sendiri.
Tidak menjelek-jelekan
temannya
8. Percaya Diri Mau maju di depan kelas Berpendapat atau melakukan
adalah kondisi Menyampaikan perasaan tanpa tindakan tanpa ragu-ragu.
mental atau ragu-ragu Mampu membuat keputusan
psikologis seseorang Berbicara dengan tenang dan dengan cepat
yang memberi jelas Berani presentasi di depan kelas
Yakin apa yang disampaikan Berani berpendapat, bertanya,
keyakinan kuat
benar atau menjawab pertanyaan di
untuk berbuat atau
hadapan guru dan teman-
bertindak temannya
Mata Pelajaran :
Kelas :
Semester :
Tahun Pelajaran :
NO Tanggal Nama Siswa Catatan Pribadi Jenis Sikap Aspek Sikap Tindak lanjut
1
2
3
…
13
CONTOH KEGIATAN OBSERVASI
NO Tanggal Nama Siswa Kelas Catatan Pribadi Jenis Sikap Aspek sikap Tindak lanjut
1 10 -11- Andika VIII-3 Tidak mengerjakan PR Negative Tanggung Teguran
2015 Jawab
2 15-11- Fitria VIII-2 Menghapus papan tulis Positif Peduli Pujian
2015 tanpa disuruh
3 20-11- Maharani VII-4 Melatih teman dalam Positif Kerjasama Pujian
2015 kelompoknya
mengucapkan kalimat
dalam bahasa Inggris
4 21-11- Bayu VIII-4 Berteriak membuat Negatif santun teguran
2015 kegaduhan dan
menggangu temannya
yang sedang melatih
berbicara
5 22-11- Bayu VIII-4 Membawakankan Positif peduli pujian
2015 peralatan guru
6 23-11- Bayu VIII-4 Merokok di toilet Negatif peduli Peringatan (
2015 membuat
pernyataan
tidak merokok
lagi)
7 25-11- Bayu VIII-4 Tidak mengumpulakan negatif Tanggung teguran
2015 tugas menuliskan ceriat jawab
kembali
14
2. Penilaian Jurnal
Rangkuman Jurnal
15
Kemampuan Berpikir Deskripsi
antara satu kelompok/ informasi dengan kelompok/
informasi lainnya, antara fakta dengan konsep, antara
argumentasi dengan kesimpulan, benang merah pemikiran
antara satu karya dengan karya lainnya
Mengevaluasi Menentukan nilai suatu benda atau informasi berdasarkan
suatu kriteria
Mencipta Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada
sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan
berbeda dari komponen yang digunakan untuk
membentuknya
Penyusunan Instrumen
Bentuk penilaian yang dapat digunakan pendidik dalam menilai aspek pengetahuan peserta
didik adalah dengan menggunakan Penilaian Tertulis dan lisan. Penilaian tertulis dilakukan
dengan tes tertulis (paper and pencil test), sedangkan penilaian lisan dilakukan secara lisan. Tes
tertulis merupakan kumpulan soal-soal yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk
tulisan. Dalam menjawab soal, peserta didik tidak selalu harus merespon dalam bentuk jawaban,
tetapi juga dapat dilakukan dalam bentuk lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar
dan sejenisnya. Soal untuk penilaian tertulis dapat berbentuk: Pilihan Ganda, Benar-Salah,
Menjodohkan, Isian, Jawaban Singkat, dan Uraian.
16
Contoh Kisi-kisi
Kompetensi Dasar Kls/Sem Materi Indikator Bentuk Soal
3.1 Menerapkan VIII/1 3.2 ungkapan 3.3 Disajikan teks Pilihan ganda
struktur teks meminta percakapan ungkapan
dan unsur perhatian, meminta perhatian,
kebahasaan mengecek mengecek
untuk pemahaman, pemahaman,
melaksanakan menghargai menghargai kinerja
fungsi sosial kinerja yang yang baik, dan
dari ungkapan baik, dan meminta dan
meminta meminta dan mengungkapkan
perhatian, mengungkap pendapat, siswa
mengecek kan dapat menentukan
pemahaman, pendapat, tujuan ungkapan
menghargai serta tertentu
kinerja yang responnya, yangterdapat dalam
baik, dan sesuai teks.
meminta dan dengan
mengungkapka konteks
n pendapat, penggunaan
serta nya.
responnya,
sesuai dengan
konteks
penggunaannya
.
17
Kompetensi Dasar Kls/Sem Materi Indikator Bentuk Soal
3.11 Menerapkan VIII/2 Disajikan teks undangan Jawaban
struktur teks yang belum lengkap, siswa singkat
dan unsur dapat memilih
kebahasaan kata/ungkapan yang tepat
untuk untuk melengkapinya.
melaksanakan
fungsi sosial
menyatakan dan
menanyakan
tindakan/kejadi
an yang
dilakukan/terjad
i di waktu
lampau, sesuai
dengan konteks
penggunaannya.
18
Kompetensi Dasar Kls/Sem Materi Indikator Bentuk Soal
3.13Menerapkan IX/2 sosial teks factual Disajikan gambar siklus Uraian
report dengan hidup , siswa dapat
struktur teks dan
menyatakan dan menjodohkan pernyataan
unsur kebahasaan menanyakan yang belum lengkap tepat
untuk melaksanakan tentang teks dengan kalimat yang tepat
fungsi sosial teks ilmiah faktual
factual report tentang orang,
dengan menyatakan binatang, benda,
gejala dan
dan menanyakan
peristiwa alam
tentang teks ilmiah dan sosial
faktual tentang
orang, binatang,
benda, gejala dan
peristiwa alam dan
sosial, pendek dan
sederhana, sesuai
dengan konteks
pembelajaran di
pelajaran lain di
Kelas IX.
19
Bentuk-bentuk Soal
1) Pilihan Ganda
Soal pilihan ganda adalah soal yang jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan
jawaban yang telah disediakan. Soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan
jawaban (option). Pokok soal memuat masalah atau materi atau kemampuan yang akan diukur
atau ditanyakan kepada peserta didik (tes). Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan
pengecoh (distractor) yang berhubungan dengan materi yang diukur atau ditanyakan.
Kaidah Penulisan
Dalam menyusun soal bentuk pilihan ganda terdapat kaidah penulisan yang harus
diperhatikan yaitu segi materi, konstruksi, dan bahasa sebagai berikut:
Materi
(1) Soal harus sesuai dengan indikator.
(2) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
(3) Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau paling benar
Konstruksi
(4) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
(5) Pokok soal dilengkapi dengan stimulus dalam bentuk ilustrasi/ kasus/peristiwa/
gambar/tabel/diagram.
(6) Pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
(7) Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.
(8) Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda
(9) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
(10) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “Semua pilihan jawaban di atas salah” atau
“Semua pilihan jawaban di atas benar”.
(11) Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu harus disusun berdasarkan urutan besar
kecilnya nilai angka tersebut.
(12) Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan
berfungsi.
(13) Butir materi soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
Bahasa
(14) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.
(15) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat.
20
(16) Pilihan jawaban jangan mengulang kata/frase yang sama yang bukan merupakan satu
kesatuan.
Contoh Soal
Debby : What is our today’ menu?
Lila : Corn soup and Opor. For desert we have pudding. What do you think?
Debby : Well I think you’d better change Opor with ayam goreng. I think it is more suitable.
Lila : Yes, You are right.
2) Benar-Salah
Bentuk soal ini menuntut peserta tes untuk memilih dua kemungkinan jawaban. Bentuk
kemungkinan jawaban yang sering digunakan adalah “Benar dan Salah” atau “Ya dan Tidak.
Peserta tes diminta untuk memilih jawaban benar atau salah untuk pernyataan yang disajikan.
Contoh Soal
I attended a live event recently. The event was a pop concert featuring ten different singers
and bands. Some of the money from the ticket sales was given to charity, for people with
physical and mental abilities.
At the beginning of the show, the sound wasn’t good. Later, the quality improved a lot.
The lighting was very impressive. The crowd was very young; the average age was probably
about 15.
Most of the performers played popular songs. There were some delays between
performances. The Black Eye Peas were the main band; they played last. I thought Lady gaga
was the best performers. Her singing and dancing were excellent, and the audience responded
very well.
To sum up, the show was fantastic. And I was lucky to have a chance to watch it. And most
of all I did a good deed helping people with physical and mental abilities.
21
State whether the statements is TRUE or FALSE
1. The concert is running well in the beginning (T/F)
2. Most of the spectators of the concert are teenagers (T/F)
3. The writer is disappointed with the performance of the singers and bands (T/F)
4. The writer’s main purpose of watching the concert is to amuse himself. (T/F)
3) Menjodohkan
Soal menjodohkan terdiri dari dua kelompok pernyataan. Kelompok pertama ditulis pada
lajur sebelah kiri, biasanya merupakan pernyataan soal atau pernyataan stimulus. Kelompok
kedua ditulis pada lajur sebelah kanan, biasanya merupakan pernyataan jawaban atau
pernyataan respon. Peserta tes diminta untuk menjodohkan atau memilih pasangan yang tepat
bagi pernyataan yang ditulis pada lajur sebelah kiri di antara pernyataan yang ditulis pada lajur
sebelah kanan.
Contoh Soal
22
4. Push the selected speed button and Hold the container while blending.
5. Pour water into the container and Add ingredients to be processed in the container
4) Isian/Jawaban Singkat
Soal isian adalah soal yang menuntut peserta tes untuk memberikan jawaban singkat, berupa
kata, frase, angka atau simbol.
Contoh Soal 1
Complete the folloing invitation card with suitable words and expression
Invitation card
Dear ____
_____________________________________________________.
The party is to _________________________________________
Date : ______________
Time : ______________
Venue : ______________
Dress Code: _______________
We are looking for your joining to our party. Don’t miss it let’s gather and share the old
memories
Contoh Soal 2
Read the dialogue and answer the questions
23
Meta : I heard that he fell over and broke his legs on the way to school. An ambulance took him
to hospital.
Dedi : That’s too bad. Let’s see him in the hospital after school.
5) Soal Uraian
Soal uraian adalah suatu soal yang jawabannya menuntut peserta didik untuk mengingat dan
mengorganisasikan gagasan/hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan/
mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis
Kaidah penulisan soal uraian yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
24
Contoh Soal
With your own words, describe the life cycle of the butterfly
6) Tes Lisan
Tes lisan adalah suatu bentuk tes yang menuntut respon dari peserta didik dalam bentuk
bahasa lisan. Dalam tes ini, peserta didik akan menyampaikan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan pendidik dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Tes lisan
biasanya dilaksanakan dengan cara mengadakan percakapan antara pendidik dengan peserta
didik. Tes ini termasuk kelompok tes verbal, yaitu tes yang soal dan jawabannya menggunakan
bahasa lisan.
25
7) Penugasan
Penugasan atau pemberian tugas adalah cara dalam proses pembelajaran dengan cara
memberi tugas kepada peserta didik. Tugas-tugas tersebut dapat berupa mengikhtisarkan
karangan (dari surat kabar, majalah atau buku bacaan), membuat kliping, mengumpulkan
gambar, perangko, dan dapat pula menyusun karangan. Pelaksanaannya dapat diberikan secara
individual maupun kelompok.
Dalam proses pembelajaran, peserta didik hendaknya didorong untuk melakukan kegiatan
yang dapat menumbuhkan proses kegiatan kreatif. Oleh karena itu metode pemberian tugas
dapat dipergunakan untuk mendukung metode pembelajaran yang lain. Penggunaan metode
pemberian tugas bertujuan antara lain: menumbuhkan proses pembelajaran yang eksploratif,
mendorong perilaku kreatif, membiasakan berpikir komprehensif, dan memupuk kemandirian
dalam proses pembelajaran
26
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada keterampilan abstrak
27
Keterampilan konkret Deskripsi
Menjadi gerakan alami/ Menjadi gerakan alami yang diciptakan sendiri atas dasar
adaptasi gerakan yang sudah dikuasai sebelumnya
Menjadi tindakan orisinal Menjadi gerakan baru yang orisinal dan sukar ditiru oleh orang
lain dan menjadi ciri khasnya
(1) Identifikasi langkah-langkah kinerja yang diharapkan sesuai dengan tuntutan kompetensi.
(2) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
(3) Upayakan kemampuan yang dinilai tidak terlalu banyak agar dapat diamati.
(4) Kemampuan yang dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang diamati
1) Penilaian Praktik
Penilaian praktik (performance assessment) adalah penilaian yang meminta peserta didik
untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam berbagai macam
konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Karakteristik dasarnya adalah peserta diminta
untuk mendemontrasikan kemampuannya dalam mengkreasikan suatu produk atau terlibat
dalam suatu aktivitas (perbuatan). Dalam hal ini perbuatan/penampilan lebih penting daripada
produknya serta lebih banyak menggunakan unsur motorik peserta didik.
Dalam kegiatan praktik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu suatu bahan praktik
harus dapat digeneralisasikan pada tugas-tugas lain yang sering dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari, mengukur lebih dari satu kemampuan, materi praktik relevan dengan materi
28
pelajaran hingga dapat dilaksanakan, dapat diskor dengan akurat dan reliabel, dan penilaiannya
harus adil untuk semua peserta tes,
2) Penilaian Produk
Penilaian produk atau hasil kerja (product assessment) adalah penilaian terhadap
keterampilan peserta didik dalam membuat suatu produk benda tertentu dan kualitas produk
tersebut. Hasil kerja yang dimaksud disini adalah produk kerja peserta didik dengan
menggunakan motoriknya seperti aransemen musik, koreografi, melukis, menyulam, menyusun
karangan termasuk hasil kerja (produk). Dalam penilaian ini yang lebih diutamakan adalah produk
atau hasil akhir dari peserta didik.
(1) Tahap persiapan meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam merencana-
kan, menggali, mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
(2) Tahap pembuatan (produk) meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam
menyeleksi, menggunakan bahan, alat dan teknik.
(3) Tahap penilaian meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik membuat produk
sesuai dengan yang diharapkan.
Kriteria yang digunakan untuk menentukan hasil kerja adalah kualitas bahan yang digunakan,
relevansi, dan mewakili kompetensi yang diukur, kualitas hasil kerja akhir, jumlah dan objektivitas
hasil kerja. Sedang intrumen yang dapat digunakan pendidik dalam penilaian hasil kerja peserta
didik dapat berupa anecdotal record (catatan yang dibuat pendidik selama melakukan
pengamatan pada waktu proses tahapan produksi); checklist atau lembar observasi (catatan yang
berisi sejumlah keterampilan akan diukur, kemudian menilai apakah selama menyelesaikan tugas
peserta didik sudah menunjukkan keterampilan yang diharapkan.
29
3) Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) adalah tugas yang harus diselesaikan dalam periode
tertentu. Langkah-langkah dalam mengerjakan soal proyek ini adalah peserta didik harus
mengumpulkan data, mengorganisasikan, mengevaluasi, dan menyajikan data dalam bentuk
tulisan laporan. Dalam perencanaan penilaian proyek perlu diperhatikan kemampuan
pengelolaan seperti penentuan topik yang tepat, relevansi atau kesesuaian pengetahuan/
keterampilan pembelajaran, dan keaslian yaitu dukungan peserta didik pada topik yang akan
diproyekkan, artinya bahwa topik yang diajukan adalah asli di sekolah itu serta dapat dilakukan
peserta didik.
Dalam pelaksanaan penilaian proyek harus fokus pada proses dan produk. Untuk itu dalam
perencanaan penilaian perlu diperhatikan apakah suatu proyek sesuai dengan pengetahuan/
keterampilan dan tujuan pembelajaran dengan aktifitas proyek yang direncanakan. Kemudian
perlu dilakukan pembuatan spesifikasi proses suatu proyek: pemilihan topik, diagram investigasi,
tahapan proses, dan pemantauan. Selain itu dalam pelaksanaan proyek pendidik harus dapat
melakukan pencatatan dan penilaian untuk perbaikan proyek peserta didik, serta perkiraan
perkembangan tugas dan keberhasilan tugas.
4) Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio (portfolio assessment) adalah suatu kumpulan/hasil kerja peserta didik
dari waktu ke waktu yang dapat memberikan informasi hasil belajar peserta didik dan
perkembangan pengetahuan peserta didik. Tujuan portofolio adalah untuk menghargai
perkembangan yang dialami peserta didik, mendokumentasikan proses pembelajaran, memberi
perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik, meningkatkan efektifitas proses
pengajaran, bertukar informasi dengan orang tua dan pendidik lain, membina/mempercepat
pertumbuhan konsep diri, meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri, dan membantu
peserta didik dalam merumuskan tujuan.
Portofolio dibagi ke dalam tiga kelompok. Pertama, portofolio kerja: usaha dilakukan peserta
didik sendiri/bersama kelompok, dan menyediakan data cara peserta didik mengorganisasikan
dan mengelola kerja serta prestasi belajar peserta didik.Kedua, portofolio dokumentasi berupa
koleksi hasil kerja peserta didik terpilih dalam masa tertentu, dan ketiga, portofolio penampilan
berupa koleksi hasil kerja peserta didik terbaik untuk menunjukkan penampilan dan digunakan
untuk penilaian/sertifikasi.
Prinsip penggunaan portofolio adalah adanya saling mempercayai antara pendidik dan
peserta didik pada hasil, pencapaian tugas portofolio merupakan kerahasiaan bersama antara
pendidik dan peserta didik, hasil tugas merupakan milik bersama antara pendidik dan peserta
30
didik, dalam pelaksanaan tugas ada kepuasan antara peserta didik dengan pendidik, serta adanya
kesesuaian kompetensi yang diinginkan dengan pencapaian tugas dari peserta didik.
Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam penggunaan portofolio yaitu:
31
CONTOH KISI KISI TES KETRAMPILAN
Kompetensi Dasar Kls/Sem Materi Indikator Jenis Test Bentuk Tes Contoh Instrument
4.1Menyusun teks VIII/1 mengucapkan dan Diberikan situasi Tes praktek Role Play A. Tell your friend to
merespon yang menghendaki complete the form.
lisan sederhana
ungkapan peserta didik Check his/her
untuk mengucapkan meminta melakukan understanding of
dan merespon perhatian, percakapan your instruction
ungkapan meminta mengecek mengucapkan dan B. Your friend will ask
perhatian, pemahaman, dan merespon you to do
mengecek menghargai ungkapan meminta something. Give
kinerja yang baik, perhatian, response
pemahaman, dan
mengecek
menghargai kinerja pemahaman, dan
yang baik, dengan menghargai kinerja
memperhatikan yang baik,
fungsi sosial,
struktur teks, dan
unsur kebahasaan
yang benar dan
sesuai konteks.
32
4.12Menyusun teks VIII/2 Teks deskriptif Disajikan gambar, Tes tertulis Karangan
deskriptif lisan dan siswa dapat
tulis, pendek dan menuliskan
sederhana, tentang deskripsi sederhana
orang, binatang, dan gambar tersebut
benda, dengan
memperhatikan
fungsi sosial, Look a the picture, write a
struktur teks, dan short description of the
unsur kebahasaan picture!
yang benar dan
sesuai konteks
33
34
35
36
37
38
BAB III. PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN HASIL PENILAIAN HASIL
BELAJAR OLEH PENDIDIK
39
Pengolahan hasil observasi untuk membuat deskripsi sikap dilakukan dengan pendekatan
evaluative judgment guru terhadap perilaku peserta didik berdasarkan catatan catatan hasil
observasi dan jurnal. Pengolahan dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu:
(a) Holistik
Judgment terhadap perilaku siswa secara menyeluruh dengan deskripsi yang eksplisit dari
perilaku ideal (sangat baik) sampai perilaku kurang ideal (kurang baik) yang mencakup semua
aspek sikap yang dinilai.
(b) Analitik
Judgment terhadap perilaku siswa secara rinci untuk aspek sikap yang dinilai dengan
indikator perilaku yang eksplisit yang menggambarkan perilaku ideal (sangat baik) sampai
perilaku kurang ideal (kurang baik).
Jadi dalam pengolahan sikap/perilaku peserta didik, sejak dari awal pembelajaran guru
kelas/wali kelas/ sekolah harus sudah mengembangkan indikator-indikator perilaku yang
menggambarkan nilai-nilai perilaku yang ideal sampai perilaku kurang ideal yang akan
dikembangkan di sekolah. Indikator-indikator inilah yang menjadi acuan untuk mendeskripsikan
perilaku peserta didik. Deskripsi perilaku secara Holistik atau indikator perilaku untuk analitik,
bentuk formatnya dapat dirumuskan secara bersama antara guru dan sekolah dengan mengacu
kepada nilai (values) yang ingin dikembangkan yang disesuaikan dengan tahapan perkembangan
moral peserta didik. Rumusan yang dijabarkan tersebut merupakan rubric untuk melakukan
penilaian.
Baik (B)
40
*Catatan : Nilai dalam format ini tidak baku, bisa disesuaikan dengan kondisi sekolah Kategori C
dan D dapat diubah menjadi PB perlu bimbingan
Disiplin
Tanggung jawab
Kesantunan
*Catatan : Nilai dalam format ini tidak baku, bisa disesuaikan dengan kondisi sekolah Kategori C
dan D dapat diubah menjadi PB perlu bimbingan
Berikut ini contoh hasil observasi terbuka yang dilakukan guru untuk sikap spiritual dan sosal.
41
Nama
No Waktu Peserta Catatan Perilaku Butir Sikap
didik
sepakbola di lapangan
olahraga sekolah.
Andi Mengingatkan temannya
untuk melaksanakan sholat Toleransi
Dzuhur di sekolah. beragama
3. 18/11/15 Dona Ikut membantu temannya
untuk mempersiapkan Toleransi
perayaan keagamaan yang beragama
berbeda dengan agamanya di
sekolah.
4. 13/12/15 Rudi Menjadi anggota panitia
perayaan keagamaan di Ketaqwaan
sekolah.
5. 23/12/15 Ani Mengajak temannya untuk
berdoa sebelum praktik Ketaqwaan
memasak di ruang
keterampilan.
*Format observasi tidak baku dan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan guru
42
Amri Mau merespon presentasi/ ungkapan Santun
5 pendapat teman dengan bahasa yang
18/11/15 tidak menyakiti/ menyinggung
Sita -Menulis dengan ide yang orisinal Kreatif
Diah -Mengomentari presentasi teman dari
6 -berbagai sudut pandang
13/12/15 Dini -Memberikan berbagai solusi dari
masalah yang disajikan
*Format observasi tidak baku dan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan guru
Wali kelas mengumpulkan catatan-catatan sikap yang dibuat guru mata pelajaran dan
guru BK.
Wali kelas mengelompokkan (menandai) catatan-catatan sikap yang dibuat guru mata
pelajaran dan guru BK ke dalam indikator-indikator sikap spiritual dan sikap sosial yang
sudah ditetapkan.
Wali kelas membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan
indikator-indikator sikap spiritual dan sosial yang teramati dan dibandingkan dengan acuan
indikator-perilaku yang dibuat sekolah (Rubrik). Hasil penilaian diri, penilaian antar teman, dan
catatan guru dapat digunakan untuk memperkuat hasil observasi.
Hasil penilaian pencapaian sikap spiritual dan sikap sosial direkap oleh pendidik dan
disampaikan dalam bentuk deskripsi. Berikut disajikan langkah-langkah untuk membuat deskripsi
pencapaian sikap selama satu semester.
43
Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi pencapaian sikap selama satu semester:
a. Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa
yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya: ... tetapi masih perlu
peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlu bimbingan dalam hal ...
b. Deskripsi sikap mencatat perkembangan sikap peserta didik yang sangat baik dan atau
perlu bimbingan dalam jurnal.
c. Apabila peserta didik tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap peserta didik tersebut
diasumsikan baik.
d. Dengan ketentuan bahwa sikap dikembangkan selama satu semester, deskripsi nilai sikap
peserta didik berdasarkan sikap peserta didik pada masa akhir semester. Oleh karena itu,
sebelum deskripsi sikap akhir semester dirumuskan, pendidik harus memeriksa jurnal
secara keseluruhan hingga akhir semester untuk melihat apakah telah ada catatan yang
menunjukkan bahwa sikap peserta didik tersebut telah menjadi sangat baik, baik, mulai
berkembang, atau perlu bimbingan.
e. Apabila peserta didik memiliki catatan sikap perlu bimbingan dalam jurnal dan peserta
didik tersebut belum menunjukkan adanya perkembangan positif, deskripsi sikap peserta
didik tersebut dirapatkan dalam forum dewan pendidik pada akhir semester.
Berikut ini disajikan contoh rekap jurnal pencapaian kompetensi sikap spiritual dan deskripsi
dalam rapor.
44
meningkatkan
sikap dalam
ketaatan
beribadah,
berperilaku
syukur, berdoa,
dan toleransi
bergama
3 Rosi Rosi
memperlihatkan
sikap yang baik
dalam ketaatan
beribadah,
berperilaku
syukur, berdoa,
dan toleransi
bergama1)
4 Hadi √ √ Hadi sangat
baik dalam
ketaatan
beridah dan
dengan
bimbingan dan
pendampingan
yang lebih,
Diana akan
mampu
meningkatkan
sikap toleransi
beragama
1) Karena tidak ada catatan dalam jurnal, Hadi dapat diasumsikan berperilaku baik sehingga bisa
(pilihan) dicatat dalam deskripsi rapor berperilaku baik.
45
Berdasarkan rekap pencapaian sikap spiritual pada tabel di atas, maka contoh deskripsi
pencapaian sikap spiritula dalam rapor sebagai berikut :
Deskripsi
1. Sikap Spiritual Doni sangat baik dalam ketaatan beridah dan dengan
bimbingan dan pendampingan yang lebih, Diana akan
mampu meningkatkan sikap toleransi beragama
46
Penilaian pengetahuan yang dilakukan dalam satu semester dapat digambarkan dalam
skema berikut:
Ulangan harian dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk KD yang gemuk (cakupan materi
yang luas) sehingga ulangan harian tidak perlu menunggu selesainya pembelajaran KD tersebut.
Materi dalam suatu ulangan harian untuk KD gemuk mencakup sebagian dari keseluruhan materi
yang dicakup oleh KD tersebut. Bagi KD dengan cakupan materi sedikit, ulangan harian dapat
dilakukan setelah pembelajaran lebih dari satu KD.
47
1. Nilai UTS (NUTS) merupakan nilai yang diperoleh dari ulangan tengah semester yang
terdiri atas beberapa kompetensi dasar.
2. Nilai UAS (NUAS) merupakan nilai yang diperoleh dari ulangan akhir semester yang
mencakup semua kompetensi dasar dalam satu semester.
3. Nilai Akhir (NA) merupakan hasil pengolahan dari NUH, NUTS, NUAS dengan
memperhitungkan bobot masing-masing yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
Selanjutnya NUH digabung dengan NUTS dan NUAS untuk memperoleh nilai akhir seperti
pada tabel berikut.
Pada contoh di atas, NUTS dan NUAS dimasukkan ke dalam tabel pengolahan nilai akhir
semester secara gelondongan, tanpa memilah-milah nilai per KD berdasarkan nilai NUTS dan
NUAS. Pendidik dapat memilah-milah nilai per KD hasil UTS dan UAS sebelum memasukkan ke
dalam tabel pengolahan nilau akhir semester. Pemilahan nilai per KD tersebut untuk mengetahui
KD mana saja yang siswa sudah dan belum belum mencapai ketuntasan belajar untuk keperluan
pemberian pembelajaran remedial dan pendeskripsian capaian pengetahuan dalam rapor.
Jika pendidik memutuskan untuk melakukan pembobotan NUH: NUTS: NUAS, misalnya
dengan pembobotan NUH : NUTS : NUAS = 2 : 1 : 1, penghitungan nilai akhir (NA) Ani adalah:
(2 73,89) (1 90 ) (1 80 )
NA = 79,45
4
Selain nilai dalam bentuk angka, nilai juga dapat diberikan dalam bentuk predikat dan
deskripsi capaian pengetahuan untuk setiap mata pelajaran.
48
Nilai predikat peserta didik diperoleh dengan menentukan nilai tersebut kedalam rentang
predikat yang ditetapkan sekolah.
Skala Predikat
86 – 100 Sangat baik (A)
70 – 85 Baik (B)
56 – 69 Cukup (C)
≤ 55 Kurang (D)
Contoh pengolahan nilai pengetahuan pada mata pelajaran Bahasa Inggris kelas VII semester I.
Hasil Penilaian ke
No Nama KD Rata2
1 2 3 4 ...
1 Ani 3.1 75 68 70 71
3.2 60 66 70 65
3.3 86 80 90 80 84
3.4 80 95 88
3.5 88 80 84
Nilai RAPOR 78
Keterangan:
49
2) KD 3.1 dilakukan tagihan penilaian sebanyak 3 kali, maka nilai pengetahuan pada KD 3.1
75 68 70
71
3
71 65 84 89 83
3) Nilai akhir rapor 78
5
4) Predikat berdasarkan tabel skala di atas adalah B
5) Deskripsi berisi beberapa kompetensi yang sangat baik dikuasai oleh siswa dan
kompetensi yang masih perlu ditingkatkan. Pada nilai diatas yang kuasai siswa adalah KD
3.4 dan yang perlu diitngkatkan pada KD 3.2.
50
Penilaian keterampilan dalam satu semester dapat digambarkan dengan skema berikut:
KD KD KD KD KD KD
4-1 4-2 4-3 4-4 4-5 4-6
Pro-2 Pro-3
Kin-1 Por-1
Pro-1
Kin-2 Kin-3 Por-2 Por-2
Penilaian dalam satu semester yang dilakukan sebagaimana disajikan pada Gambar di atas
dapat menghasilkan skor seperti dituangkan dalam Tabel berikut.
Catatan:
1. Penilaian KD 4.2 dilakukan 2 (dua) kali dengan teknik dan tugas yang sama. Oleh karena
itu skor akhir adalah skor optimum. Penilaian untuk KD 4.4 dilakukan 2 (dua) kali tetapi
dengan teknik yang berbeda. Oleh karenanya skor akhir adalah rata-rata dari skor yang
diperoleh melalui teknik yang berbeda tersebut.
51
2. KD 4.3 dan KD 4.4 dinilai melalui penilaian proyek. Nilai yang diperoleh untuk kedua KD
tersebut sama (dalam contoh di atas 87).
3. Nilai akhir semester diperoleh berdasarkan rata-rata skor akhir keseluruhan KD
keterampilan yang dibulatkan ke bilangan bulat terdekat.
Seperti nilai pengetahuan, nilai keterampilan dapat diberikan dalam bentuk angka, predikat,
dan deskripsi. Berikut adalah rambu-rambu rumusan deskripsi capaian keterampilan.
Berikut cara pengolahan nilai keterampilan mata pelajaran Seni Tari kelas X yang dilakukan
melalui praktik pada KD 4.1 sebanyak 1 kali dan KD 4.2 sebanyak 2 kali, KD 4.4 melalui produk
sekali, dan Proyek 1 kali, kemudian untuk KD 4.3 dan 4.4 melalui proyek secara bersamaan.
Skor
KD Praktik Produk Proyek Portofolio
Akhir
4.1 87 87
4.2 66 75 75
4.3 92 92
4.4 75 82 78,50
Rerata 83,125
Keterangan:
Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Skor Akhir diperoleh berdasarkan nilai optimum, sedangkan
untuk 4.4 diperoleh berdasarkan rata-rata karena menggunakan teknik yang berbeda.
Nilai akhir semester didapat dengan cara merata-ratakan skor akhir pada setiap KD.
52
92 75 87 78,50
Nilai keterampilan NA 83,125 83 (pembulatan).
4
Apabila kategori capaian sama seperti pada nilai pengetahuan, maka capaian yang
diperoleh peserta didik termasuk kategori B (baik)
Nilai akhir keterampilan dilengkapai deskripsi kompetensi singkat yang menonjol
berdasarakan histori pencapaian KD pada KI-4 selama satu semester.
Deskripsi nilai keterampilan diatas adalah:
Hasil penilaian dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan dan perkembangan siswa,
selain itu hasil penilaian dapat juga memberi gambaran tingkat keberhasilan pendidikan pada
satuan pendidikan tertentu. Berdasarkan hasil penilaian, kita dapat menentukan langkah atau
upaya yang harus dilakukan dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar oleh pendidik,
Satuan Pendidikan, Orang Tua, Siswa, maupun Pemerintah.
Berdasarkan berbagai jenis penilaian yang dilakukan pendidik, hasil penilaian yang dilakukan
harus diinformasikan langsung kepada peserta didik sehingga dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan peserta didik, pendidik, dan satuan pendidikan selama proses pembelajaran
berlangsung (melalui ulangan/pengamtan harian) maupun setelah beberapa kali program
pembelajaran (UTS), atau setelah selesai program pembelajaran selama satu semester (UAS).
Hasil analisis penilaian pengetahuan dan keterampilan berupa informasi tentang peserta
didik yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan peserta didik yang belum
mencapai KKM. Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM perlu ditindaklanjuti dengan
remedial, sedangkan bagi peserta didik yang telah mencapai KKM diberikan pengayaan.
53
belajar yang dihadapi, mengatasi kesulitan dengan memperbaiki cara belajar dan sikap belajar
yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran remedial bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, dan
latar belakang kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Tujuan pembelajaran juga dirumuskan
sesuai dengan kesulitan yang dialami peserta didik. Pada pelaksanaan pembelajaran remedial, media
pembelajaran harus betul-betul disiapkan pendidik agar dapat mempermudah peserta didik dalam
memahami KD yang dirasa sulit. Alat evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran remedial pun
perlu disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dialami peserta didik.
a. Pemberian bimbingan secara perorangan. Hal ini dilakukan bila ada beberapa anak yang
mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara
individual. Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami
oleh peserta didik.
b. Pemberian bimbingan secara kelompok, dilakukan apabila dalam pembelajaran klasikal
ada beberapa peserta didik mengalami kesulitan yang sama. Bimbingan dapat diberikan
secara kelompok.
c. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran
ulang dilakukan apabila semua anak mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan
dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan
tes/pertanyaan.
d. Bimbingan dapat diberikan melalui tugas-tugas latihan secara khusus dengan
memanfaatkan tutor sebaya baik secara individu maupun kelompok. Apabila tingkat
kesulitan yang dialami oleh peserta didik memerlukan bimbingan khusus, maka
bimbingan harus dilakukan oleh pendidik secara individual maupun kelompok.
b. Interaktif
Pembelajaran remedial hendaknya melibatkan keaktifan pendidik untuk secara intensif
berinteraksi dengan peserta didik dan selalu memberikan monitoring dan pengawasan agar
mengetahui kemajuan belajar peserta didik.
54
c. Multi metode dan penilaian
Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai metode pembelajaran dan metode
penilaian yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.
e. Berkesinambungan
Pembelajaran remedial dilakukan secara berkesinambungan dan harus selalu tersedia
programnya agar setiap saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan
keperluannya masing-masing.
55
Langkah pembelajaran remedial disajikan pada Gambar berikut.
Menyusun
Perencanaan
Penilaian Otentik
56
e. Aktivitas pendidik dalam pembelajaran remedial, antara lain; memberikan tambahan
penjelasan atau contoh, menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dengan
sebelumnya, mengkaji ulang pembelajaran yang lalu, menggunakan berbagai jenis media.
Setelah peserta didik mendapatkan perbaikan pembelajaran dilakukan penilaian, untuk
mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai KD yang ditetapkan.
f. Pendidik melakukan identifikasi terhadap kesulitan peserta didik, kemudian membuat
perencanaan pembelajaran remedial meliputi penentuan materi ajar, penetapan
metode, pemilihan media, dan penilaian.
2. Program Pengayaan
Program pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah
melampaui ketuntasan belajar yang fokus pada pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang
dipelajari.
a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan
tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan terkait dengan
tema/sub tema yang dipelajari pada jam-jam pelajaran sekolah;
b. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang
diminati, menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan.
57
Langkah-langkah dalam Pembelajaran Pengayaan
Langkah-langkah dalam pembelajaran pengayaan sebagai berikut.
a. Identifikasi,
Melalui observasi proses pembelajaran, peserta didik sudah terindikasi memiliki kemampuan
yang lebih dari teman lainnya (bisa ditandai dengan penguasaan materi yang cepat dan
membutuhkan waktu yang lebih singkat, sehingga peserta didik seringkali memiliki waktu sisa
yang lebih banyak, karena dapat menyelesaikan tugas atau menguasai materi dengan cepat).
b. Perencanaan
Berdasarkan hasil identifikasi, pendidik dapat merencanakan program pembelajaran pengayaan,
misalnya belajar mandiri dan/atau kelompok, memecahkan masalah, menjadi tutor sebaya.
c. Pelaksanaan.
Berdasarkan perencanaan, pendidik memberikan pengayaan bagi peserta didik yang memiliki
kemampuan yang lebih dari teman lainnya.
58
BAB IV. PENUTUP
Kurikulum 2013 untuk tingkat SMP sudah diimplementasikan sejak bulan juli 2013 pada
beberapa sekolah, pada tahun 2014 diimplementasikan pada seluruh sekolah, dan pada tahun
2015 karena timbulnya permasalahan dalam implementasinya, sebagian besar sekolah kembali
ke kurikulum 2013 dan sebagian lagi, terutama sekolah-sekolah yang menerapkan kurikulum
2013 sejak tahun 2013 tetap melanjutkan kurikulum 2013. Dengan diberlakukannya kurikulum
2013 dan kurikulum 2004 di sekolah sekolah pada dasarnya tidak perlu mempengaruhi proses
pembelajaran dan penilaian yang harus dilakukan oleh pendidik. Pendidik tetap perlu
mengembangkan penilaian yang mengukur capaian siswa yang mencakup aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan
kreativitas tinggi peserta didik serta memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya sesuai dengan
standar kompetensi yang perlu dicapai peserta didik.
Kurikulum 2013 merupakan hasil evaluasi terhadap KTSP dan menjadi penguat dalam
peningkatan kompetensi yang seimbang antara sikap (attitude), keterampilan (skill/psikomotor),
dan pengetahuan (knowledge). Pada kurikulum 2013 proses pembelajaran berbasis pada
kompetensi dengan didukung oleh 4 pilar aktifitas pembelajaran yaitu produktif, kreatif, inovatif,
dan afektif. Di dalam dokumen kurikulum 2013 terdapat deskripsi Kompetensi Dasar, Kompetensi
Inti dan Struktur Kurikulum. Kompetensi Dasar dikembangkan dari Kompetensi Inti yang
mengikat berbagai Kompetensi Dasar ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang harus dicapai peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran.
Kompetensi Inti harus dimiliki peserta didik melalui pembelajaran dengan pendekatan
pembelajaran peserta didik aktif, sedangkan Kompetensi Dasar merupakan kompetensi minimal
yang harus dicapai oleh peserta didik untuk materi dan jenjang tertentu.
Buku pedoman teknis penilaian ini berisi contoh-contoh instrumen untuk berbagai bentuk
penilaian dan gambaran tentang pengolahan dan pemanfaatan hasil penilaian. Mudah-mudahan
buku pedoman teknis penilaian ini dapat memberi gambaran tentang instrumen penilaian yang
dapat dikembangkan lebih jauh oleh pendidik di sekolah.
59