47. Stabilitas nasional adalah keseimbangan negara dalam hal keamanan dan politik.
48. Alasan kita harus menjaga keutuhan NKRI:
† Karena NKRI merupakan kebanggaan bangsa Indonesia.
† Untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
† Karena terdapat peninggalan sejarah, budaya, adat istiadat dan SDA yang harus diwariskan ke anak
cucu kita.
† Untuk menghargai jasa para pahlawan.
† Supaya tidak dijajah lagi.
49. Cara menjaga keutuhan NKRI :
† Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia
† Saling menghormati perbedaan (agama, suku, golongan, budaya, bahasa dan warna kulit dll)
† Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan
† Menaati peraturan dimana saja berada
50. Contoh sikap kerukunan sebagai upaya untuk mempersatukan bangsa :
† Kerukunan antar suku (tidak membeda-bedakan suku dalam berteman)
† Kerukunan antar umat beragama (saling berkunjung pada hari raya)
† Kerukunan dalam masyarakat (saling membantu apabila ada tetangga yang tertimpa musibah)
51. Indonesia terkenal di dunia Internasional karena :
† Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau sehingga disebut Negara kepulauan. Indonesia memiliki
17.508 pulau dan sekitar 6.000 pulau tidak berpenghuni.
† Wilayah lautan Indonesia lebih luas dari pada daratan. Wilayah perairan Indonesia 70% dari
seluruh luas wilayah Indonesia, sedangkan daratan hanya 30% saja. Sehingga Indonesia disebut Negara
maritim.
† Indonesia kaya akan kebudayaan dan kekayaan alam
† Indonesia juga dikenal karena hutannya yang lebat. Indonesia mendapat julukan Paru-Paru Dunia.
Hutan Indonesia menduduki peringkat kedua terluas setelah hutan Negara Brazil.
52. Ketahanan nasional adalah kekuatan, kemampuan, dan daya tahan Negara dalam menghadapi
tantangan, ancaman, dan gangguan yang datang dari dalam maupun dari luar negeri.
53. Contoh ancaman yang datang dari dalam :
† Teroris dan separatis
† Perebutan kekuasaan
† Korupsi
† Rasa dendam dan iri hati
† Perkelahian antar suku
† Pergaulan bebas
† Perilaku atau perbuatan yang melanggar norma hukum dan agama
54. Contoh ancaman yang datang dari luar:
† Penjajahan
† Terorisme internasional
† Penjajahan pada bidang ekonomi (penyelundupan barang dan perluasan perkebunan)
† Perdagangan manusia
55. Contoh sikap para pahlawan yang patut kita teladani:
† Berjuang dengan sepenuh hati
† Berjuang untuk rakyat
† Tak kenal lelah dan tidak pamrih
† Gigih dan selalu bersemangat
19. Pemerintah Indonesia memberi penghargaan kepada seseorang atau lembaga yang berprestasi.
20. Diantaranya beberapa penghargaan yang diberikan karena prestasi di bidang lingkungan hidup
misalnya adipura, kalpataru dan adiwiyata.
21. Adipura adalah penghargaan yang diberikan kepada kabupaten / kota yang berhasil menjaga
kebersihan. Penghargaan ini diselenggarakan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup.
22. Kalpataru adalah penghargaan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok atas dasar
prestasi di bidang pelestarian lingkungan. Kata kalpataru sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang
berarti lingkungan hidup.
23. Adiwiyata adalah penghargaan yang diberikan kepada sekolah – sekolah yang berhasil
melestarikan lingkungan hidup.
24. Tujuan program adiwiyata adalah agar sekolah menjadi tempat pembelajaran yang sehat.
Pembelajaran ini berguna agar masyarakat sadar dan peduli terhadap kelestarian lingkungan.
Sekilas INFO mengenai UUDS 1950
Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia, atau dikenal dengan UUDS 1950,
adalah konstitusi yang berlaku di negara Republik Indonesia sejak 17 Agustus 1950 hingga
dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. UUDS 1950 ditetapkan berdasarkan Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1950 tentang Perubahan Konstitusi Sementara Republik Indonesia Serikat
menjadi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia, dalam Sidang Pertama Babak ke-3
Rapat ke-71 DPR RIS tanggal 14 Agustus 1950 di Jakarta. Konstitusi ini dinamakan "sementara",
karena hanya bersifat sementara, menunggu terpilihnya Konstituante hasil pemilihan umum yang akan
menyusun konstitusi baru. Pemilihan Umum 1955 berhasil memilih Konstituante secara demokratis,
namun Konstituante gagal membentuk konstitusi baru hingga berlarut-larut. Pada tanggal 5 Juli 1959,
Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, yang antara lain berisi kembali
berlakunya UUD 1945.