Anda di halaman 1dari 7

TELAAH KURIKULUM

MIND MAPPING

NAMA : LUH ADE INTAN SUCIATI WIJAYA


NIM : 1813071005
KELAS : III.A
PRODI: S1 PENDIDIKAN IPA

JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENDIDIKAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2019
Konsepsi

Pengertian dan Tujuan Sistem Pendidikan Nasional


Sistem adalah suatu perangkat yang saling bertautan, yang tergabung menjadi suatu keseluruhan. Pendidikan adalah suatu usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan pengajaran, dan atau latihan. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan
pancasila dan UUD negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional indonesia dan tanggap
terhadap tuntutan jaman. Jadi, Sistem Pendidikan Nasional adalah satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh yang saling bertautan dan
berhubungan dalam suatu sistem untuk mencapai tujuan pendidikan nasional secara umum.Menurut UU No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan
Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevasi efisiensi manajemen pendidikan untuk
menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan
pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.
Pendidikan Nasional tentunya memiliki tujuan yang tertuang pada UU No. 20 Tahun 2003. Tujuan Pendidikan nasional adalah untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermmartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
agar berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Kelembagaan Program dan Pengelolaan Pendidikan


A. Kelembagaan Pendidikan dibedakan menjadi 2 yaitu Jalur Pendidikan dan Jenjang Pendidikan
1. Jalur Pendidikan
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengatakan bahwa jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui
peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Jalur pendidikan
terdiri atas 3 jalur, yaitu:
a. Pendididikan informal adalah pendidikan yang terjadi secara alamiah dalam kehidupan keluarga. Dalam pendidikan informal, ayah
dan ibu merupakan guru atau pendidikan yang pertama dan utama.Dalam pela.ksanaannya, penyelenggaraan pendidikan informal
terkait erat dengan pelaksanaan pendidikan formal dan pendidikan nonformal. Dalam hal ini, pertumbuhan anak-anak yang memasuki
pendidikan formal di sekolah, secara langsung maupun tidak langsung juga menjadi tanggung jawab ayat dan ibunya dan harus
menjalin hubungan antara orang tua dan sekolah (periksa tujuh pilar pendidikan efektif). Dengan demikian juga dengan pendidikan
nonformal.
b. Pendidikan formal adalah pendidikan pesekolahan, dengan karakteristik berjenjang secara ketat, misalnya standar usia anak-anak
yang masuk Sekolah Dasar harus berusia tujuh tahun atau mendekati tujuh tahun. Demikian juga dengan pendidikan SMP, SMA, dan
SMK.
c. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal dan informal. Jalur pendidikan nonformal juga disebut
sebagai jalur pendidikan masyarakat, seperti kursus, yang tidak dibatasi secara ketat usia peserta didik. Jalur pendidikan nonformal
membatu peserta didik yang belum dapat menyelesaikan jalur pendidikan formal dengan program (1) Paket A, yakni untuk
memberikan pelayanan persamaan ijazah Sekolah Dasar, (2) Paket B untuk memberikan pelayanan persamaan ijazah SMP dan
sederajat, seperti MTs (Madrasah Tsanawiyag, dan (3) Paket C untuk memberikan pelayanan persamaan ijazah SMA dan sederajat,
seperti SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), MA (Madrasah Aliyah), dan MAK (Madrasah Aliyah Kejuruan).

2. Jenjang Pendidikan
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengatakan bahwa jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan
yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
Jenjang pendidikan adalah suatu tahap dalam pendidikan berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan perserta
didik serta keluasan dan kedalaman bahan pengajaran.
1. Jenjang Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar diselenggarakan untuk memberikan bekal dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat berupa
pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dasar. Di samping itu juga berfungsi mempersiapkan peserta didik yang
memenuhi persyaratan untuk mengkuti pendidikan menengah.
2. Jenjang Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah yang lamanya tiga tahun sesudah pendidikan dasar, diselenggarakan di SLTA ( Sekolah Lanjutan Tingkat
Atas ) atau satuan pendidikan yang sederajat. Pendidikan menengah teriri atas pendidikan menengah umum, pendidikan menengah
kejuruan, dan pendidikan menengah luar biasa, pendidikan menengah kedinasan, dan pendidikan menengah keagamaan.
3. Jenjang Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah, yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau professional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau
menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.
LPTK ( Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan ) :
- A3 Setara D III
- A4 Setara D IV
- A5 Setara sarjana plus sejumlah pengalaman

B. Program dan Pengelolaan Pendidikan dibedakan menjadi 2 yaitu Jenis Pendidikan dan Pengelolaan Program Pendidikan
a. Jenis Pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan. Jenis pendidikan yang
termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, dan keagamaan.
1. Pendidikan Umum
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh
peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya sekolah dasar (SD), sekolah menengah
pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA).
2. Pendidikan Kejuruan
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang
tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sekolah menengah kejuruan ini memiliki
berbagai macam spesialisasi keahlian tertentu.
3. Pendidikan Akademik
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan
disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
4. Pendidikan Profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki
suatu profesi atau menjadi seorang professional .
5. Pendidikan Vokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian
terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1).
6. Pendidikan Keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat
menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu
agama.

Komponen Pendidikan
1. Peserta Didik
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
2. Pendidik
Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur,
fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
3. Tenaga Pendidikan
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan.Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis
untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan suatu alat atau bagian yang memiliki peran sangat penting bagi keberhasilan dan kelancaran suatu
proses, termasuk juga dalam lingkup pendidikan. Sarana dan prasarana adalah fasilitas yang mutlak dipenuhi untuk memberikan
kemudahan dalam menyelenggarakan suatu kegiatan walaupun belum bisa memenuhi sarana dan prasarana dengan semestinya.
5. Pendanaan
Pendanaan pendidikan adalah penyediaan sumberdaya keuangan yang diperlukan untuk penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan.
6. Pengelolaan Pendidikan
Pengelolaan pendidikan merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, memotivasi, mengendalikan, dan
mengembangkan segala upaya didalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai
tujuan pendidikan. Pengelolaan pendidikan dibagi menjadi jenis
7. Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan :
a. peningkatan iman dan takwa;
b. peningkatan akhlak mulia;
c. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
d. keragaman potensi daerah dan lingkungan;
e. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
f. tuntutan dunia kerja;
g. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
h. agama;
i. dinamika perkembangan global dan persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Anda mungkin juga menyukai