A. Latar Belakang
C. Ruang Lingkup
Surat Edaran ini memuat panduan pelaksanaan tugas kedinasan dengan bekerja
di rumah/tempat tinggalnya (Work From Home/WFH) bagi Pejabat Pimpinan
Tinggi Madya, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator, Pejabat
Pengawas, Pelaksana, pengelola kepegawaian, dan PPNPN di lingkungan BPS
dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
D. Dasar
E. Ketentuan
1. Terhitung Mulai Tanggal 1 – 21 April 2020 setiap unit kerja di lingkungan BPS
agar meminimalkan semua kegiatan perkantoran sementara waktu berikut
fasilitas operasional dan memaksimalkan PNS untuk bekerja melalui
mekanisme WFH bagi seluruh PNS baik di BPS (Pusat), Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Statistik, Politeknik Statistika STIS, BPS Provinsi, dan BPS
Kabupaten/Kota.
2. BPS RI:
a. Dalam kondisi tertentu PNS sebagaimana pada angka 1 yang melakukan
WFH dapat diminta untuk masuk kerja di kantor sesuai dengan penugasan
dari atasannya masing-masing sesuai kebutuhan organisasi;
b. Khusus bagi PPNPN diatur lebih lanjut oleh Kepala Biro Umum/Kepala
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Statistik/Direktur Politeknik Statistika
STIS.
3. BPS Provinsi/Kabupaten/Kota:
a. Ketentuan sebagaimana pada angka 1 dengan mempertimbangkan
penetapan status darurat bencana pada Pemerintah Daerah setempat;
b. Dalam kondisi tertentu PNS sebagaimana pada angka 1 yang melakukan
WFH dapat diminta untuk masuk kerja di kantor sesuai dengan penugasan
dari atasannya masing-masing sesuai kebutuhan organisasi;
c. Khusus bagi PPNPN diatur lebih lanjut oleh Kepala BPS Provinsi/Kepala
BPS Kabupaten/Kota.
5. Apabila dalam kondisi sangat mendesak, PNS dapat mengajukan cuti dengan
syarat/ketentuan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
dan Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 24 Tahun 2017.
F. Penutup
1. Ketentuan dalam Surat Edaran ini berlaku mulai tanggal 1 April 2020 dan akan
dievaluasi sesuai dengan pengumuman resmi dari pemerintah.
2. Dengan ditetapkannya Surat Edaran ini, maka terhitung mulai tanggal 1 April
2020 Surat Edaran Nomor 135 Tahun 2020, Surat Edaran Nomor 153 Tahun
2020, dan Surat Edaran Nomor 157 Tahun 2020 dinyatakan dicabut dan tidak
berlaku lagi.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 Maret 2020
a.n. KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK