Anda di halaman 1dari 18

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN

REPUBLIK INDONESIA

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA
DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
NOMOR : 3/ /PK. 03. 03/VIII/2020
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN PENCIPTAAN WIRAUSAHA BARU
DALAM RANGKA PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
JARING PENGAMAN SOSIAL TAHUN 2020

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MANA ESA

DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA


DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5


Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penyaluran Bantuan Pemerintah
Di Kementerian Ketenagakerjaan Tahun Anggaran 2020, perlu disusun
Petunjuk Teknis Kegiatan Penciptaan Wirausaha Baru Dalam Rangka
Penanganan COVID-19 Jaring Pengaman Sosial;
b. bahwa kegiatan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dilaksanakan
berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat
Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan
Kesempatan Kerja Tahun 2020, Nomor: SP DIPA-026.04.1.451139/2020
Tanggal 12 November 2019 pada Direktorat Jenderal Pembinaan
Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja,
Kementerian Ketenagakerjaan RI;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan b, perlu ditetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja tentang
Petunjuk Teknis Kegiatan Penciptaan Wirausaha Baru Dalam Rangka
Penanganan COVID-19 Jaring Pengaman Sosial Tahun 2020;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal
Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja
tentang Petunjuk Teknis Kegiatan Penciptaan Wirausaha Baru Dalam
Rangka Penanganan COVID-19 Jaring Pengaman Sosial Tahun 2020.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244);
6. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Kebijakan Keuangan Negara Untuk
Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013, tentang Perluasan
Kesempatan Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4279, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5413);
8. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018, tentang Perubahan Kelima
Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
9. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015, tentang Kementerian
Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 19);
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 tentang
Gugus Tugas Percepatan Penangan Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) sebagaimana telah diubah melaluai Peraturan Presiden
Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden
Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Gugus Tugas Percepatan Penangan
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
11. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 Tentang
Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease
2019 (COVID-19);
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-173/PMK.05/2016 Perubahan
PMK-168/PMK.05/2016, tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga;
13. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir diubah melalui Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2019, tentang
Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 13
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Ketenagakerjaan;
14. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2020 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 3 Tahun
2020 Tentang Pedoman Penyaluran Bantuan Pemerintah Di
Kementerian Ketenagakerjaan Tahun Anggaran 2020
15. surat keputusan direktur jenderal pembinaan penempatan tenaga kerja
dan perluasan kesempatan kerja nomor : 3/9155/PK. 03. 03/IV/2020
tahun 2020 tentang petunjuk teknis kegiatan peningkatan wirausaha
dalam rangka penanganan corona virus disease 2019 (covid-19) tahun
2020

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
KESATU : Petunjuk Teknis Kegiatan Penciptaan Wirausaha Baru Dalam
Rangka Penanganan COVID-19 Jaring Pengaman Sosial Tahun 2020;
KEDUA : Petunjuk Teknis Kegiatan Penciptaan Wirausaha Baru Dalam Rangka
Penanganan COVID-19 Jaring Pengaman Sosial Tahun 2020;
sebagaimana tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari keputusan ini;
KETIGA : Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU
merupakan acuan dalam pelaksanaan Penciptaan Wirausaha Baru Dalam
Rangka Penanganan COVID-19 Jaring Pengaman Sosial Tahun 2020;
KEEMPAT : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal Agustus 2020
Plt. Direktur Jenderal

Aris Wahyudi
NIP. 19660910 199103 1 001

Tembusan Kepada Yth:


1. Menteri Ketenagakerjaan (sebagai laporan);
2. Sekretaris Jenderal Kemnaker;
3. Inspektur Jenderal Kemnaker;
4. Direktur Jenderal Binapenta;
5. Kepala KPPN Jakarta VII;
6. Bendahara Pengeluaran Dit. PPKK;
7. Yang bersangkutan;
8. Arsip.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan Wirausaha Baru merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan
sasaran utama adalah masyarakat penganggur dan setengah penganggur. Kegiatan ini
bertujuan menciptakan lapangan kerja/usaha bagi masyarakat melalui kegiatan
pemberdayaan dan berkelanjutan, sehingga diharapkan mampu menekan angka
penganggur dan setengah penganggur. Terdapat sejumlah 1.757.464 orang pekerja
formal dan informal terdampak covid 19 (Kemnaker RI dan BPJamsostek data per april
2020 – 27 mei 2020) yang membutuhkan perhatian dan bantuan stimulan dari pemerintah
untuk memberikan dampak positif dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat
dan saat ini jumlahnya telah semakin bertambah sekitar 400.000 ribu orang yang
merupakan sasaran bagi program Jaring Pengaman Sosial bidang ketenagakerjaan
dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
Dengan terjadinya Kondisi Luar Biasa (KLB) akibat pandemik COVID-19
berdampak terhadap kondisi sosial dan perekonomian masyarakat, dengan tersendatnya
pertumbuhan perekonomian yang mengakibatkan terjadinya korban PHK dan jumlah
masyarakat miskin bertambah.
Menyikapi perkembangan kondisi ketenagakerjaan sebagaimana tersebut di atas,
maka diperlukan kebijakan strategis dalam rangka pembangunan ketenagakerjaan yang
salah satunya dengan Program Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja
melalui Kegiatan Wirausaha Baru sebagai upaya pemerintah untuk mobilisasi masyarakat
ataupun barang dari dan menuju sentra sosial-ekonomi, terutama bagi masyarakat
pedesaan yang tersebar di beberapa Kabupaten/Kota di Indonesia, Secara teknis konsep
program ini adalah untuk membangun ekonomi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan
yang bersifat usaha-usaha produktif dengan memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam,
Sumber Daya Manusia dan Teknologi sederhana yang ada serta peluang pasar.
Sasaran kegiatan ini dapat dilaksanakan baik di daerah Perkotaan maupun
Perdesaan dengan jenis usaha yang dikembangkan lebih cenderung pada kegiatan
usaha yang bersifat ekonomi produktif dan berkelanjutan. Kegiatan Wirausaha Baru ini
diharapkan dapat mempunyai efek ganda (multiplier effect) yang berdampak pada
penciptaan lapangan kerja yang lebih permanen.
Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia khususnya Direktorat Jenderal
Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja sebagai instansi
pemerintah bidang ketenagakerjaan, memiliki tugas dan fungsi mendukung kebijakan
pemerintah dalam mengembangkan perluasan kesempatan kerja. Salah satunya kegiatan
pemberdayaan masyarakat melalui Wirausaha Baru berimplikasi tersedianya usaha-usaha
produktif dan berkelanjutan. Agar Kegiatan ini lebih efektif dan efisien serta melibatkan
berbagai unsur pemerintah, lembaga non pemerintah, kelompok masyarakat dan
pemangku kepentingan terkait, diperlukan Petunjuk Teknis pelaksanaan kegiatan
Wirausaha Baru tahun 2020.

B. Maksud dan Tujuan Penggunaan Bantuan Pemerintah


1. Maksud
a. Menyamakan persepsi dalam pelaksanaan Penyaluran Bantuan Kegiatan
Penciptaan Wirausaha Baru Dalam Rangka Penanganan COVID-19 Jaring
Pengaman Sosial Tahun 2020.
b. Mempermudah dan mengefektifkan pelaksanaan Penyaluran Bantuan Kegiatan
Penciptaan Wirausaha Baru Dalam Rangka Penanganan COVID-19 Jaring
Pengaman Sosial Tahun 2020.
2. Tujuan
Untuk memberikan bantuan Kegiatan Penciptaan Wirausaha Baru Dalam
Rangka Penanganan COVID-19 Jaring Pengaman Sosial Tahun 2020 pada Kelompok
Masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan maupun pertanggungjawaban administrasi
secara baik dan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Ruang Lingkup
a. Validasi data;
b. Penetapan Penerima Bantuan Ditjen Binapenta dan PKK;
c. Perjanjian Kerja Sama;
d. Pemberkasan dokumen pencairan; dan
e. Keadaan Force Majeure: seperti bencana alam atau bencana lainnya yang
mengakibatkan penerima bantuan tidak mampu menyelesaikan pelaksanaan
program kegiatan sesuai batas waktu yang di tentukan.

C. Pengertian
Pengertian dan istilah yang terdapat dalam buku petunjuk teknis ini adalah sebagai
berikut:
1. Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
untuk masyarakat;
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang untuk
mengembangkan usahanya guna memperoleh penghasilan yang lebih baik;
3. Validasi data merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memastikan hasil data
tersebut benar dan semua harapan terpenuhi;
4. Pendamping adalah masyarakat yang direkrut dan telah mendapat pembekalan sebagai
pendamping kelompok usaha Wirausaha Baru sehingga mempunyai kemampuan di
bidang pendampingan yang bertugas membimbing dan memfasilitasi peserta kegiatan
serta menyeleksi peserta kegiatan yang berhak mendapatkan bantuan pengembangan
usaha dalam bentuk Wirausaha Baru;
5. Bantuan Sarana Usaha adalah bantuan berupa alat dan/atau bahan atau bibit atau
benih yang diberikan oleh pemerintah dan/atau pemangku kepentingan lainnya kepada
peserta kegiatan Wirausaha Baru sebagai upaya untuk menunjang tumbuhnya
Wirausaha.
6. Penganggur adalah orang yang tidak bekerja, sedang mencari kerja, sedang
mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan, sudah punya
pekerjaan tetapi belum mulai bekerja;
7. Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang
dari 35 jam seminggu);
8. Korban PHK adalah tenaga kerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja paling
lama satu tahun dan masih mencari pekerjaan;
9. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak termasuk kriteria bantuan sosial yang
diberikan oleh pemerintah kepada lembaga pemerintah dan non pemerintah;
10. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Menteri/Pimpinan Lembaga
yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran Kementerian Negara/Lembaga
bersangkutan;
11. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang
memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung
jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan;
Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang bertanggungjawab di bidang
Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja;
12. Lembaga pemohon adalah kelompok masyarakat yang terdampak COVID-19 yang
memenuhi kriteria/persyaratan bantuan kegiatan Wirausaha Baru;
13. Kelompok Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki hubungan antar
individu melalui hubugan yang tetap, atau kelompok sosial yang besar yang berbagi
wilayah dan subyek yang sama kepada otoritas dan budaya yang sama;
14. Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah unit organisasi lini Kementerian
Negara/Lembaga atau unit organisasi Pemerintah Daerah yang melaksanakan kegiatan
Kementerian Negara/Lembaga dan memiliki kewenangan dan tanggung jawab
penggunaan anggaran;
15. Perjanjian Kerjasama adalah perjanjian tertulis antara KPA atau PPK dengan
penanggung jawab/ketua kegiatan penerima bantuan;

16. Penanggung Jawab Kegiatan adalah orang yang ditunjuk bertanggung jawab atas
pelaksanaan Bantuan Pemerintah Untuk Penciptaan Wirausaha Baru Tenaga Kerja
Mandiri di kelompok masyarakat yang terdapat dalam perjanjian kerjasama;

17. Ketua Kelompok adalah seorang yang dipilih dari 20 (dua puluh) orang untuk memimpin
anggota kelompok dalam pelaksanaan Bantuan Pemerintah Untuk Wirausaha Baru,
satu kelompok terdiri dari 20 (dua puluh) orang;
BAB II
PELAKSANAAN

A. Organisasi Pelaksanaan
Organisasi Pelaksanaan Kegiatan Terdiri dari:
1. Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja;
2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
3. Kelompok Masyarakat.

B. Tugas dan Tanggung Jawab


1. Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja
a. Merencanakan dan menganggarkan bantuan Wirausaha Baru melalui DIPA
Setditjen Binapenta dan PKK;
b. Merancang pelaksanaan bantuan kegiatan dengan membuat Petunjuk Teknis
Pelaksanaan;
c. Menetapkan keputusan penerima bantuan Wirausaha Baru;
d. Membuat dan menandatangani Perjanjian Kerjasama bantuan pemerintah dengan
penerima bantuan;
e. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan bantuan Wirausaha Baru;
f. Melakukan pencairan dana bantuan;
g. Mengecek laporan yang disampaikan oleh penerima bantuan;
h. Melaporkan kepada Direktur Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja
tentang pelaksanaan bantuan.
i. Membuat konten pembekalan berbasis digital.
2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
a. Bersama KPA menetapkan calon penerima kegiatan Wirausaha Baru penerima
Bantuan Pemerintah atas dasar Keputusan Dirjen Binapenta dan PKK;
b. Melakukan penelitian kelengkapan dokumen pencairan dana yang diajukan
kegiatan Wirausaha Baru penerima bantuan;
c. Mengajukan proses pencairan Bantuan Pemerintah kepada PPSPM; dan
d. memantau proses pengurusan SP2D Bantuan Pemerintah.
3. Kelompok masyarakat
a. Menandatangani perjanjian kerja sama bantuan pemerintah dengan PPK Direktorat
Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja;
b. Melampirkan Surat Keterangan Kelompok yang disahkan oleh Kepala
Desa/Lurah/Camat/Kepala Dinas (contoh terlampir).
C. Pemberi Bantuan Pemerintah
Pemberi Bantuan Wirausaha Baru adalah Kementerian Ketenagakerjaan cq.
Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja Ditjen Binapenta dan PKK

D. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah


Calon Penerima Bantuan Wirausaha Baru adalah masyarakat yang dipandang
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Warga Negara Indonesia yang memiliki Kartu Tanda Penduduk;
2. Warga Negara Indonesia yang terdampak COVID-19;
3. Tergabung dalam suatu kelompok yang dibuktikan dengan surat keterangan
kelompok.

E. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah kelompok masyarakat menerima paket
bantuan sarana usaha. Bantuan yang berupa uang tunai tersebut kemudian dapat
dibelanjakan oleh kelompok masyarakat sesuai dengan kebutuhan usaha masing-masing
kelompok, seperti peralatan, bahan dan/atau penunjang lainnya untuk berwirausaha dan
tidak diperkenankan untuk dibelanjakan di luar keperluan usaha.
Pertanggungjawaban keuangan berupa kwitansi pembelian yang telah dibelanjakan
untuk keperluan berwirausaha dan dapat langsung dibelanjakan oleh kelompok.

F. Bentuk dan Jumlah Bantuan Pemerintah


Bentuk bantuan adalah bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan
Pemerintah yang ditetapkan oleh PA dalam bentuk uang yang diberikan kepada Kelompok
masyarakat.
Bantuan Wirausaha Baru diberikan dalam pagu berdasarkan alokasi anggaran
pendapatan dan belanja Negara kementerian sesuai dengan kelompok akun belanja yang
ditetapkan oleh Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja sebesar Rp.
40.000.000/paket.

G. Tata Kelola Pencairan Dana Bantuan Pemerintah

Dalam mekanisme ini dilaksanakan melalui 3 (tiga) tahapan administrasi sebagai


berikut:

1. Penetapan Surat Keputusan Penerima Bantuan oleh PPK dan disahkan oleh KPA
Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan
Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta dan PKK);

2. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara PPK Direktorat Pengembangan


dan Perluasan Kesempatan Kerja dengan penerima bantuan;

3. Pembukaan rekening kegiatan dilakukan oleh Direktorat PPKK melalui bank


pemerintah yang ditunjuk.
H. Persyaratan Pengambilan Bantuan Dana Pemerintah
Pengambilan dana bantuan Penciptaan Wirausaha Baru Melalui pada bank yang
ditunjuk untuk Kelompok masyarakat yang mendapat alokasi kegiatan Wirausaha Baru
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Surat Keputusan Penetapan Bantuan Pemerintah Kegiatan Wirausaha Baru diterbitkan
oleh Direktorat Jenderal Binapenta dan PKK (copy);
2. Perjanjian Kerja Sama antara PPK Direktorat Pengembangan dan Perluasan
Kesempatan Kerja dengan penerima bantuan (copy);
3. KTP Ketua Kelompok Masyarakat (asli dan copy);
4. Surat Keterangan Pembentukan Kelompok (asli dan copy);
5. Apabila Ketua Kelompok Masyarakat berhalangan hadir maka harus membuat surat
kuasa dari Kelompok Masyarakat dengan tanda tangan ketua Kelompok Masyarakat
bermaterai Rp. 6.000,- dan menunjukkan KTP ketua Kelompok Masyarakat (asli dan
copy).

I. Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah


Laporan pelaksanaan kegiatan terdiri dari :
1. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan, yang memuat:
a. Jumlah dana yang diterima, dipergunakan, dan sisa dana;
b. Pekerjaan telah selesai dilaksanakan sesuai Perjanjian Kerja Sama;
c. Pernyataan bahwa bukti-bukti pembelian telah disimpan;
d. Bukti setor ke rekening Kas Negara dalam hal terdapat sisa dana bantuan.
2. Dokumentasi (foto/film hasil pekerjaan yang telah diselesaikan)
Laporan pelaksanaan kegiatan di upload melalui e-mail subdittkm@gmail.com
3. Pengembalian Sisa Anggaran Kegiatan
Jika terdapat sisa anggaran kegiatan di masing-masing rekening, maka kelompok
masyarakat wajib melakukan pengembalian ke kas Negara. Pengembalian ke kas
Negara dilakukan dengan cara menginformasikan kepada Bendahara Pusat
jumlah dana yang akan di kembalikan, jenis belanja, dan nama kegiatan.
Bendahara Pengeluaran Pusat akan menerbitkan bukti setor ke kas Negara yang
telah di input melalui aplikasi SIMPONI. Bukti ini nantinya akan di serahkan
kepada masing-masing kelompok masyarakat untuk selanjutnya disetorkan ke
Bank.

J. SANKSI
Apabila pelaksana kegiatan tidak melaksanakan kegiatan sesuai dengan perjanjian
kerja sama dan tidak melaporkan pertanggungjawaban dengan ketentuan akan diproses
sesuai dengan hukum yang berlaku.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal Agustus 2020
Plt. Direktur Jenderal

Aris Wahyudi
NIP. 19660910 199103 1 001
Lampiran 1.

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya :

Nama : …………………………………………………
Jabatan : …………………………………………………
Selaku Penanggung Jawab Pelaksanaan Kegiatan Wirausaha
Baru Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan
Kerja Tahun 2020
Alamat : …………………………………………………

Dengan ini menyatakan sanggup untuk melaksanakan Bantuan Kegiatan Wirausaha


Baru Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja Direktorat Jenderal
Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian
Ketenagakerjaan Tahun 2020 sesuai dengan Perjanjian Kerjasama dan rencana kegiatan
yang telah disepakati bersama.

Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya.

………………………….., ........................ 2020


Yang Membuat Pernyataan :
………………………………
(Pimpinan)

Materai 6000

…………………………………..
Lampiran 2.

<KOP SURAT>
BERITA ACARA SERAH TERIMA
NOMOR: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1)
Pada hari ini . . . . . . . . . . . (2) tanggal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( 3) bulan . . . . . . . . . . . .. . . . . . . (4) tahun . . . . . . . . .(5) yang
bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (6)
Jabatan : Penanggungjawab Kegiatan
Nama Satker : . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (7)
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU
2. Nama : Widi Wijanarko, S.E.I.
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen
Nama Satker : Direktorat Pengembangan Dan Perluasan Kesempatan Kerja
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
dengan ini menyatakan sebagai berikut:
1. PIHAK KESATU telah melaksanakan penyelesaian pekerjaan berupa:
a. Kegiatan Wirausaha Baru. . . . . . . . . . . . . . . . . . . (8)
sesuai dengan Surat Keputusan Nomor . . . .. (9) dan Perjanjian Kerja Sama nomor . . . . . . . (10).
2. PIHAK KESATU telah menerima dana bantuan dari PIHAK KEDUA dan telah dipergunakan untuk keperluan
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama, dengan rincian sebagai berikut:
a. Jumlah total dana yang telah diterima : . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( . . . . . . .) (11)
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( . . . . . . . ) (12)
c. Jumlah total sisa dana : . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . ( . . . . . . . ) (13)
3 . PIHAK KESATU menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana Bantuan:
a. Kegiatan Wirausaha Baru …. Paket (14)
sebesar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( . . .. . . .) (15) telah disimpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan administrasi
dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
4. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dari PIHAK KESATU
berupa:
a. Kegiatan Wirausaha Baru …. Paket (16)
dengan nilai ....................... (17).
5. PIHAK KESATU telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara sebesar .................... (18) sebagaimana Bukti
Penerimaan Negara (BPN) terlampir. * )
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh Para Pihak pada hari ini dan
tanggal tersebut di atas, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

Materai 6.000,-
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(19) Widi Wijanarko, S.E.I.
NIP.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(20) NIP. 19751220 201101 1 001

*) angka 5 dicoret apabila tidak terdapat sisa dana.


PETUNJUK PENGISIAN
BERITA ACARA SERAH TERIMA BANTUAN

NO URAIAN I S I
(1) Diisi dengan nomor Berita Acara Serah Terima (BAST)
(2) Diisi dengan hari pembuatan BAST
(3) Diisi dengan tanggal pembuatan BAST
(4) Diisi dengan bulan pembuatan BAST
(5) Diisi dengan tahun pembuatan BAST
(6) Diisi dengan nama Penanggungjawab Kegiatan
(7) Diisi dengan nama Satker penerima bantuan
(8) Diisi dengan nama pekerjaan yang dilaksanakan penerima bantuan
(9) Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Keputusan penetapan pemberian bantuan
(10) Diisi dengan nomor dan tanggal Perjanjian Kerja Sama pemberian bantuan
(11) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang diterima
(12) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah dipergunakan
(13) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang tidak dipergunakan
(14) Diisi dengan nama pekerjaan yang dilaksanakan penerima bantuan
(15) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah dipergunakan
(16) Diisi dengan nama pekerjaan yang dilaksanakan penerima bantuan
(17) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah di pergunakan
Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang tidak dipergunakan (jumlah
(18)
sama seperti angka 13)
(19) Diisi dengan nama Penanggungjawab Kegiatan
(20) Diisi dengan NIP Penanggungjawab Kegiatan
Lampiran 3
Contoh RAB Kegiatan Penciptaan Wirausaha Baru
Jaring Pengaman Sosial Tahun 2020 :
RENCANA ANGGARAN BIAYA
KELUARAN (OUTPUT) TAHUN 2019

Harga
Kode Akun/detail Vol Sat Jumlah
satuan
         
526312      
Belanja Barang untuk Bantuan Lainnya yang 40,000,
Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah 000
  > SARANA USAHA       40,000,000

  - bantuan sarana usaha [20 ORG x 1 PKT] 20 OK 2,000,000 40,000,000

Jakarta, ………………….. 2020

Direktur Pengembangan dan


Perluasan Kesempatan Kerja

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Lampiran 4.

KWITANSI
No.
Sudah terima dari : Direktorat Pengembangan Dan Perluasan Kesempatan Kerja
Uang sebanyak : Rp 40.000.000
Terbilang : Empat puluh juta rupiah
Untuk membayar : Belanja Barang untuk Bantuan Kegiatan Wirausaha Baru Dalam
Rangka Program Direktorat Pengembangan dan Perluasan
kesempatan Kerja melalui kegiatan Wirausaha Baru.d

………………., .............. 2020 Setuju Dibayar Jakarta, ............ 2020


Penerima Bantuan Pejabat Pembuat Komitmen
«Nama_Lembaga1» Direktorat Pengembangan dan
(Pimpinan) Perluasan Kesempatan Kerja

Materai 6.000,-

…………………………………. Widi Wijanarko, S.E.I.


NIP. 19751220 201101 1 001
Lampiran 5

SURAT PERTANGGUNGJAWABAN MUTLAK


NO.
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : .................................................
Jabatan : Pimpinan .................................
Menyatakan dengan ini sesungguhnya bahwa :
1. Pengajuan LS yang bersumber dari dana APBN untuk Kegiatan Wirausaha Baru pada
Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja (PPKK) Ditjen Binapenta &
PKK sebesar Rp.40.000.000, telah dihitung dengan benar dan merupakan kegiatan yang
harus segera dilaksanakan.

2. Apabila di kemudian hari terdapat kerugian Negara, hal tersebut sepenuhnya menjadi
tanggung jawab kami dan kami bersedia untuk mengganti kerugian tersebut ke Kas
Negara.

Demikian Surat Pertanggungjawaban Mutlak ini kami buat dengan sebenar-benarnya.

…………………, ....................... 2020


Mengetahui/Menyetujui
............................................
(Pimpinan)

Materai 6.000,-

..............................................
Lampiran 6

SURAT KETERANGAN PEMBENTUKAN KELOMPOK


WIRAUSAHA BARU
Nomor :

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Dinas/Camat/Kelurahan/Kepala Desa…………………,


menerangkan bahwa pembentukan kelompok wirausaha baru sebagai berikut :
Nama Kelompok :
Nama Ketua Kelompok :
Alamat Ketua Kelompok :
No HP Ketua Kelompok :
Adalah benar kelompok wirausaha yang belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah dan
terdampak pandemi Covid-19 sebagai salah satu syarat pengajuan untuk program penciptaan wirausaha
baru dari Ditjen Binapenta dan PKK Kementerian Ketenagakerjaan dengan nama-nama anggota
kelompok terlampir.
Demikian surat ini dibuat supaya digunakan sebagaimana mestinya.

Nama Kab/Kota,……bulan 2020


Ketua Kelompok Kepala Dinas/Camat/Kelurahan/Desa

(MATERAI 6000)

……………………………… ………………………………….
Lampiran anggota kelompok …………………. (nama kelompok)
Rencana Usaha : ………………………..
NO Nama Anggota NIK Desa/Kelurahan
1 Ketua Kelompok
2 Anggota
3 Anggota
4 Anggota
5 Anggota
6 Anggota
7 Anggota
8 Anggota
9 Anggota
10 Anggota
11 Anggota
12 Anggota
13 Anggota
14 Anggota
15 Anggota
16 Anggota
17 Anggota
18 Anggota
19 Anggota
20 Anggota

Anda mungkin juga menyukai