A. LATAR BELAKANG;
Pilihan menjadi wirausaha, sesungguhnya merupakan salah satu alternatif yang
paling menjanjikan untuk kehidupan yang akan datang. Sayangnya pilihan menjadi
wirausaha ini belum begitu banyak tumbuh di kalangan generasi muda khusunya para
santri kita. Untuk itu pelatihan kewirausahaan bagi kalangan santri harus terus menerus
dilakukan oleh siapapun yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat untuk
melahirkan sebanyak-banyaknya calon wirausaha baru.
Jika kita merujuk pada data statistik Provinsi Kalimantan Selatan, dapat kita lihat
bahwa jumlah penduduk Kalsel (3,5 juta Tahun 2015) tumbuh 1.34% per tahun 2000-
14. Pertumbuhan penduduk Kalsel diperkirakan akan terus turun, out-migration relatif
semakin besar dari in-migration.
Data di atas menunjukkan pertumbuhan ekonomi di Kalsel yang dihasilkan selama
ini dan mayoritas ditopang oleh sektor jasa, perdagangan serta hotel dan restoran di
samping sektor perikanan, pertambangan, dan perkebunan. Hal ini sebetulnya bisa
dimanfaatkan sebagai peluang besar bagi para wirausahawan untuk mencoba masuk dan
melakukan penetrasi pada bidang-bidang tersebut, mulai dari usaha kecil, menengah
hingga besar.
Untuk itulah maka pemahaman dan kemampuan serta kompetensi akan
kewirausahaan sangat dibutuhkan di Kalsel, mengingat bahwa pertumbuhan ekonomi di
Kalsel masih didominasi oleh sektor jasa dan perdagangan, kemudian kondisi tenaga
kerja di Kalsel yang tingkat penganggurannya didominasi oleh tamatan SMA ke atas,
membuat kebutuhan akan proses pembangunan kompetensi dan kemampuan wirausaha
menjadi sangat tinggi.
Yang perlu dipikirkan bersama adalah bagaimana usaha-usaha yang bisa dilakukan
secara terus menerus untuk mendorong generasi muda khususnya di kalangan santri
lebih termotivasi menjadikan dirinya sebagai wirausaha dengan harapan di kemudian
hari ada tekad dan keberanian untuk mewujudkannya. Motivasi yang tinggi saja tidak
cukup untuk menjadi wirausaha, tetapi tanpa motivasi juga tidak mungkin mewujudkan
wirausaha. Untuk itu diperlukan kepedulian semua pihak, khususnya Pemerintah,
2 -------------------------------------------------------------------Proposal Kegiatan I Santri Preneurship 2018
akademisi, dan dunia usaha untuk terus menumbuhkan semangat wirausaha yang tinggi
dikalangan santri.
Jadi berdasarkan pemikiran dan fakta lapangan sebagaimana diungkap di atas,
Sekretariat Nasional Jaringan Intelektual Muda Kalimantan (SEKNAS
JIMKA) akan menyelenggarakan SANTRI PRENEURSHIP (Pelatihan Kewirausahaan
Bagi Kalangan Santri Pondok Pesantren se Kalimantan Selatan). Melalui pelatihan ini
diharapkan bisa memunculkan calon-calon wirausaha baru yang mampu membuka
lapangan kerja untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
Untuk itu setelah mengikuti pelatihan kewirausahaan, mudah-mudahan mampu
membuka ’pintu’ hati yang masih terkunci untuk menjadi wirausaha, kemudian
terdorong untuk mewujudkan dalam bentuk perilaku nyata Memulai, Mendirikan,
Mengelola dan Mengembangkan Usaha untuk mewujudkan cita-cita menjadi manusia
sukses dalam hidupnya melalui karir wirausaha.
B. TUJUAN KEGIATAN;
3. Mengembangkan model-model usaha yang yang tepat bagi santri dalam mempercepat
gerakan kewirausahaan nasional di daerah.
4. Meningkatkan kemampuan dan keahlian bagi para santri untuk membaca peluang usaha-
usaha baru sesuai dengan karakteristik daerah.
5. Membuat database dan informasi yang berkaitan strategi pengembangan pemasaran dan
jaringan usaha.
D. METODE KEGIATAN;
Garis besar kegiatan ini dilaksanakan dengan metode ceramah, dialog interaktif
dan studi lapangan.
E. PESERTA;
Kegiatan ini diikuti oleh 100 (seratus) orang peserta, yang terdiri berasal dari
sejumlah pondok pesantren, tradisional maupun modern se Kalimantan Selatan.
F. TEMA KEGIATAN;
Tema kegiatan ini adalah “SANTRI PRENEURSHIP (Pelatihan
Kewirausahaan Santri) se Kalimantan Selatan Tahun 2018, Turut Mensukseskan
Gerakan Kewirausahaan Nasional.”
G. KELUARAN;
3. Terwujudnya pengembangan model-model usaha yang yang tepat bagi santri dalam
mempercepat gerakan kewirausahaan nasional di daerah.
4. Terwujudnya peningkatan kemampuan dan keahlian bagi para santri untuk membaca
peluang usaha-usaha baru sesuai dengan karakteristik daerah.
H. ANGGARAN BIAYA;
Anggaran biaya pelatihan kewirausahaan ini adalah Rp. 118.500.000,- (Seratus
Delapan Belas Juta Lima Ratus Ribu Rupiah). Adapun rincian anggaran biaya
sebagaimana terlampir dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
I. PENUTUP;
Demikian proposal ini disampaikan, dan mengingat betapa pentingnya kegiatan ini,
kami mengajak kerja sama dari semua pihak yang ingin berperan dalam kegiatan ini
untuk dapat membantu dalam mengoptimalkan kemampuan dan menyempurnakan
kerjasama kita.
Tentunya kesuksesan dari kegiatan ini tidak luput dari bantuan dan kerjasama dari
berbagai pihak dalam wujud partisipasi apapun. Semoga Allah SWT, memilih kita dengan
pertolongan-Nya memberikan kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Atas
dukungan dan kerja samanya kami mengucapkan terima kasih.
Ketua, Sekretaris,
Mengetahui;
KETUA UMUM SEKRETARIAT NASIONAL
JARINGAN INTELEKTUAL MUDA KALIMANTAN
I. BIAYA PELATIHAN
Biaya Akomodasi/Konsumsi Peserta 100 org 2 mlm Rp. 400.000 Rp. 80.000.000
KUNJUNGAN LAPANGAN
II.
SABTU
8 Sept 2018 08.00-10.00 Manajemen Keuangan M Nadjib Soewarno
10.00-10.15 Coffee Break -
10.15-12.00 Nilai Kewirausahaan (Kreatifitas, Resiko dan Produktifitas) Masrivani ST (Mr Acan)
12.00-13.00 ISHOMA -
13.00-15.15 Analisis Peluang Usaha N. Fathul SE MM
15.15-15.30 Coffee Break -
15.30-17.00 Strategi Pengembangan Usaha M Najib Soewarno
17.00-19.30 ISHOMA -
19.30-21.00 Perijinan Produk Bastiansyah SE
21.00 Istirahat -