Anda di halaman 1dari 6

MOTIVATION LETTER

FIT AND PROPER TEST


TAHUN 2019

Disusun Oleh : FIRDINANDUS PANDAPOTAN SUNARTO HUTAGAOL


KASI KEPESERTAAN BENGKULU
DATA PRIBADI :

Nama : Firdinandus Pandapotan Sunarto Hutagaol


Tempat Tanggal Lahir : Metro , 25 Mei 1965
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan terakhir : Sarjana Administrasi Negara STILAN RI ( S1)
Masa Kerja : 29 Tahun
Jabatan : Kepala Seksi Kepesertaan
Unit Kerja : Kantor Cabang Bengkulu

RIWAYAT KERJA :
1. 1989 – 1997 : Pelaksana pada KCU Makassar
Pelaksana Data Peserta
2. 1997 – 2009 : Pelaksana pada KC Bandar Lampung
Pelaksana Data Peserta.
3. 2009 - 2014 : Kasi Kepesertaan pada KC. Palangkaraya
4. 2014 - 2018 : Kasi Kepesertaan pada KC,Bekasi
5. 2018 - Sekarang : Kasi Kepesertaan KC. Bengkulu

PENGALAMAN KERJA DAN HAL-HAL YANG MEMBANGGAKAN :


A. Tahun 2012 di KC Palangkaraya melakukan Aplikasi SIMGAJI yang
pertama dari semuan Kantor Cabang antara PT. Taspen (Persero) dengan
Pemprov, Pemkot dan Pemerintah Kabupaten;
B. Tahun 2014 di KC Palangkaraya melakukan pendataan peserta Taspen Save
Yang pertama dengan 2 Pemda ,sekaligus kepesertaan Pemda pertama
kali menjadi peserta Taspen Save.
C. Tahun 2015 sebagai anggota tim pembagunan Gedung PT. Taspen KC.
Bekasi,
I. POTENSI DAN KOMPETENSI DIRI :

a. Potensi Diri :
- Manajemen Administrasi
- Manajemen Kepesertaan
- Manajemen Arsip ( Pengelolahan Arsip KP22 )

b. Kompetensi Diri :
- Melakukan Pemutahiran data dengan Akurasi : 99.8 % sd 100 %
- Melakukan Penataan Arsip Dosir KP22 sesuai SOP

II. IDE-IDE PENGEMBANGAN :

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen


Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang telah diundangkan pada
tanggal 28 November 2018 dengan Lembaran Negara RI Nomor 224 Tahun 2018
dan Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 6264 Tahun 2018, bersama ini
perkenankan kami menyampaikan hal-hal sebagai berikut :

1. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib memberikan perlindungan


berupa Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan
Kematian (JKM) kepada Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
serta Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian kepada Pegawai Non
PNS (Honorer).
2. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015 tentang Jaminan
Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara
yang termasuk peserta dalam Program JKK dan JKM terdiri dari Calon PNS,
PNS dan PPPK.
3. Bahwa menurut Pasal 99 ayat (1) PP Nomor 49 Tahun 2018 Pegawai Non-PNS
adalah Pegawai Non-PNS yang bertugas pada instansi pemerintah termasuk
pegawai yang bertugas pada lembaga non struktural, instansi pemerintah
yang menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum/badan
layanan umum daerah, lembaga penyiaran publik, dan perguruan tinggi negeri
baru berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2016 tentang Dosen
dan Tenaga Kependidikan pada Perguruan Tinggi Negeri Baru.
4. Bahwa menurut Penjelasan Pasal 96 ayat (1) PP Nomor 49 Tahun 2018, yang
dimaksud pegawai Non-PNS dan Non-PPPK antara lain pegawai yang saat ini
dikenal dengan sebutan tenaga honorer atau sebutan lain.
5. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dan untuk memenuhi amanat Peraturan
Perundang-Undangan, bersama ini kami mohon agar terhadap Pegawai Non
PNS/Honor yang terdapat di lingkungan Pemerintah se Wilayah Provinsi
Bengkulu dapat didaftarkan menjadi Peserta Program Jaminan Kecelakaan
Kerja dan Jaminan Kematian yang dikelola PT TASPEN (PERSERO).
6. Dengan terbitnya PP-49 tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja, sesuai pasal 75 dikatakan Pemerintah wajib
memberikan perlindungan berupa : a.Jaminan Hari Tua,b.Jaminan
Kesehatan, c.Jaminan Kecelakaan, d.Jaminan Kematian, e. Jaminan Hukum,
sehingga dapat membuka peluang bagi PT.Taspen (Prsero) untuk mendapat
peserta baru dengan mengembangkan produk program JKK,JKM ,JHT dan
pensiun menjadikan sumber pendapatan bagi PT.Taspen (Persero) dari iuran
peserta PPPK yang disamakan dengan anggota ASN.

7. Penjelasan PP-49 pasal 55 yang dimaksut peraturan perundang undangan


dalam hal ini yaitu Peraturan Pemerintah yang mengatur mengenai Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM);
D. PERMASALAHAN YANG ADA DAN SOLUSINYA :
1. Untuk pegawai PPPK yang sesuai Peraturan Perundang Undangan
setatusnya disamakan dengan ASN sesuai penjelasan pasal tidak
menyinggung tentang kewajiban financial terhitung sejak kapan berlakunya
dan pengangarannya pada Instansi dan Pemda belum dianggarkan
2. Besarnya tariff iuran THT,JKK,JKM bagi PPPK yang ditentukan oleh
Pemerintah sebagai pemberi kerja Cq. Departemen Keuangan apakah sama
dengan pegawai PNS ?
3. PP dari Kementrian Dalam Negeri tentang Pedoman Penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah khususnya Belanja Pegawai yang
menyangkut Iuran THT,JKK dan JKM bagi pegawai PPPK dan Pegawai
PPBASN;

USULAN DAN SOLUSI :


1. Kantor Pusat melakukan usulan PP/ Surat Edaran kepada Kementrian
Keuangan RI untuk membuat tariff iuran bagi peserta PPPK ( Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak ) besarnya tarif masing masing
program ( THT,JKK,JKM )
1. Kantor Pusat melakukan usulan kepada Kementrian Dalam Negeri untuk
dimasukan dalam penyusunan anggaran belanja pegawai tahun 2019 iuran
bagi peserta PPPK ( Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak ) dan
PPBASN dengan perjanjian kontrak besarnya tariff masing masing program
(THT,Pensiun,JKK,JKM) supaya Kantor Cabang PT.Taspen (Persero) dapat
melakukan kerjasama dan Pendataan sekaligus memperoleh iuran
preminya.
a. Dikeluarkannya Peraturan Direksi tentang PPPK dan PBASN
mengacu pada PP.49 tahun 2018 sebagai juknis pelaksanaan pada
Kantor Cabang tentang iuran JKK,JKM dan JHT ;
b. Melakukan koordinasi internal dan eksternal mengupayakan
percepatan eksekusi terhadap kepesertaan PPPK, PPBASN dan
Perangkat Desa;
c. Dibantu Tim melakukan Sosialisasi Terhadap PPPK,PBASN dan
perangkat Desa;

Anda mungkin juga menyukai