Rancangan Proposal
OLEH :
PROPOSAL
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kita Panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul
”IMPLEMENTASI KEBIJAKAN E-SAMSAT KENDARAAN BERMOTOR
DALAM PELAYANAN PUBLIK KOTA BENGKULU” Proposal ini diajukan
untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
(S1) pada Administrasi publik. Sekolah tinggi ilmu administrasi Bengkulu, tidak lupa
pula penulis haturkan salam dan shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan hingga yang berilmu
pengetahuan seperti pada saat ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal ini bukanlah suatu hal yang
mudah dan membutuhkan waktu yang singkat Penulis menemukan berbagai macam
hambatan dan tantangan yang harus dilewatiAkan tetapi hambatan dan tantangan
tersebut dapat terlewati dengan usaha yang keras, niat yang baik, tekad yang kuat,
serta tidak pantang menyerah dan tentu saja doa dan dukungan dari berbagai pihak.
Pada kesempatan kali ini, izinkan penulis mengucapkan rasa terimakasih yang
Dan Semoga amal kebaikan dari setiap orang yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan proposal ini dapat diterima disisi Sang Pencipta, Penulis
ii
berharap dengan adanya proposal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terkhusus
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Peningkatan kualitas pelayanan ini terutama terlihat dari aspek waktu dan biaya
pelayanan. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan di kota bengkulu, kota bengkulu
dituntut untuk berinovasi, berkreasi, dan mampu melakukan perubahan sistem
pelayanan demi terciptanya pelayanan yang efektif, efisien dan mendekatkan
pelayanan dengan masyarakat. Peluang keberhasilan dalam mewujudkan hasil akhir
yang diinginkan akan semakin besar jika sejak tahap merancang bangun kebijakan
(the policy design stage) tersebut telah dipikir dengan baik berbagai kendala yang
mungkin muncul pada saat implementasinya. Dalam Peraturan walikota Bengkulu,
peraturan daerah(perda) provinsi Bengkulu no 2 tahun 2011 tentang pajak daerah.
Pelayanan berbasis online merupakan suatu terobosan dalam rangka peningkatan
kepuasan masyarakat mengenai kinerja pemerintah kecamatan sekaligus
mengoptimalkan teknologi di bidang informasi dan komunikasi yang mana dengan
pemanfaatan teknologi ini masyarakat dapat dilayanani kapanpun dan dimanapun.
Pemerintah kota bengkulu berinovasi berdasarkan peraturan walikota tersebut dengan
melaksanakan suatu kebijakan yang berbasis online untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat. Hal tersebut merupakan upaya Pemerintah kota bengkulu dalam
pencapaian visi kota bengkulu dalam mewujudkan Smart City Bengkulu. Kota
bengkulu mulai menerapkan Pelayanan online dengan menciptakan suatu aplikasi
Pelayanan Online yang Bernama E-Samsat. Dengan aplikasi tersebut, proses
administrasi tidak lagi dengan cara manual, tetapi dengan memanfaatkan teknologi.
Sitem Pelayanan e-samsat merupakan Sistem pelayanan sacara online yang ada
di kota Bengkulu yang dipergunakan dalam urusan administrasi terhadap masyarakat
yang lebih mudah dan cepat. Dengan adanya Pelayanan e-samsat ini diharapkan
mampu meningkatkan pelayanan di kota Bengkulu. Melalui sistem administrasi
berbasis online ini, pemerintah kota akan mampu meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat kemudian masyarakat juga akan lebih dipermudah dalam hal urusan
administrasi, dan juga masyarakat dapat dilayani oleh pemerintah kota Bengkulu
dengan cepat dan tepat.
4
E-samsat di kota Bengkulu masih memiliki beberapa kendala yang dihadapi oleh
pemerintah kota dalam mengimplementasikan kebijakan pelayanan berbasis online
tersebut, antara lain yakni masalah teknis berupa jaringan, sarana dan prasarana
pendukung serta sumber daya manusia yang masih kurang maksimal. Untuk dapat
menjalankan sistem berbasis online tersebut tentunya memerlukan sumber daya
manusia yang mengerti tentang sistem yang akan digunakan.
dalam hal urusan administrasi dan juga masyarakat dapat dilayani oleh pemerintah
kota Bengkulu dengan cepat dan tepat.
1.4.2 Tujuan Khusus
Samsat bertujuan memberikan pelayanan registrasi dan identifikasi kendaraan
bermotor, pembayaran pajak atas kendaraan bermotor, dan sumbangan wajib dana
kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan secara terintegrasi dan terkoordinasi
dengan cepat, tepat, transparan, akuntabel, dan informatif.
1.5 Manfaat Penelitian
Agar pemilik kendaraan bermotor dimudahkan untuk bisa melakukan
pembayaran pajak kendaraan secara daring, tanpa perlu datang langsung dan
mengurus persuratan serta persyaratan ke kantor samsat. Sistem e-samsat membuat
pembayaran pajak kendaraan bermotor dibengkulu Jakarta lebih mudah dan efisien.
BAB II
STUDI PUSTAKA
6
7
BNI, BRI, BCA, dan BJB. Selain melalui ATM, layanan e-Samsat juga bisa
dinikmati dari ponsel berbasis android dengan mengunduh aplikasi Sipolin (Sistem
Informasi Pajak Online).
Baik melalui ATM maupun aplikasi Sipolin, Wajib Pajak hanya diminta
untuk mengisi informasi data diri dan data kendaraan. Wajib Pajak nantinya akan
memperoleh kode bayar yang harus dimasukkan diawali dengan kode institusi.
Selanjutnya, Wajib Pajak akan menerima konfirmasi pembayaran yang
menampilkan informasi tentang identitas kendaraan dan jumlah pajak yang harus
dibayarkan. Apabila transaksi berhasil, Wajib Pajak bisa menunjukkan bukti
pembayaran ke kantor Samsat terdekat guna pengesahan STNK.
Dengan adanya e-Samsat, Wajib Pajak tidak perlu lagi mengantri panjang.
Selain itu, tak perlu mendatangi Kantor Samsat di mana kendaraan bermotor
terdaftar, tetapi pembayaran pajak dapat dilakukan di Kantor Samsat mana saja
selama masih dalam satu provinsi.
dampak atau akibat terhadap sesuatu). Pengertian tersebut mempunyai arti bahwa
untuk mengimplementasikan sesuatu harus disertai sarana yang mendukung yang
nantinya akan menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu itu.
yang berpengaruh terhadap isi kebijakan publik yang akan dilahirkan. Setelah itu,
pada tahap pelaksanaan dapatkah publik mengawasi penyimpangan pelaksanaan,
juga apakah tersedia mekanisme kontrol publik, yakni proses yang memungkinkan
keberatan publik atas suatu kebijakan dibicarakan dan berpengaruh secara
signifikan. Kebijakan publik menunjuk pada keinginan penguasa atau pemerintah
yang idealnya dalam masyarakat demokratis merupakan cerminan pendapat umum
atau opini publik.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
di Indonesia memiliki berbagai aturan yang mencakup berbagai aspek transportasi
dan lalu lintas. Beberapa poin penting dalam UU tersebut antara lain:
4. Angkutan Umum
5. Sanksi Pelanggaran
6. Badan Usaha adalah Badan Usaha Milik Negara yang dibentuk berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1980 yang ditunjuk oleh Menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan negara untuk
menyelenggarakan pengelolaan atas Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu
Lintas Jalan dan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang.
pada server Samsat harus sama dengan yang tercantum di rekening bank. Dengan
menggunakan E-Samsat, pembayaran PKB menjadi semakin mudah karena wajib
pajak tidak perlu mendatangi kantor Samsat induk sehingga menghemat biaya,
tenaga, dan waktu. Kehadiran E-Samsat juga memberikan manfaat bagi pihak
pemerintah daerah karena E-Samsat menyediakan data yang lebih akurat dan real
time mengenai penerimaan PKB. Di Indonesia, hingga saat ini baru ada sekitar tujuh
daerah yang menerapkan E-Samsat yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.
E-Samsat merupakan pelayanan pembayaran pajak yang dapat dilakukan oleh
wajib pajak dengan memanfaatkan fasilitas ATM Bank Bengkulu melalui kode
bayar yang diperoleh melalu pengiriman SMS dengan format khusus ke nomor
operator yang disiapkan oleh Dispenda Bengkulu.
Cara melakukan pembayaran pajak melalui ATM Banking Bengkulu dengan cara
mengirimkan SMS ke 0811-732-1811 (nomor operator Dispenda) ketik SMS
dengan Format: esamsatbkl#BDXXXXXX (nomor polisi kendaraan anda)
kemudian tunggu SMS balasan dan kode bayar berikut data kendaraan dan besaran
nilai pembayaran pajak yang akan dibayar.
Tahap berikutnya kita bisa langsung melakukan pembayaran pajak kendaraan
melalui ATM Bank Bengkulu terdekat dengan cara masukkan 10 digit kode bayar
kemudian lakukan pembayaran. Setelah melakukan pembayaran, wajib pajak
membawa struk ATM sebagai bukti pembayaran untuk kemudian validasi STNK di
kantor Samsat.
2.2 Penelitian Terdahulu
Pada bagian ini akan dijelaskan hasil-hasil penelitian terdahulu yang bisa
dijadikan acuan dalam topik penelitian ini. Penelitian terdahulu telah dipilih sesuai
dengan permasalahan dalam penelitian ini, sehingga diharapkan mampu menjelaskan
maupun memberikan referensi bagi penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
Berikut dijelaskan beberapa pene litian terdahulu yang telah di pilih.
15
Pertama, penelitian oleh Anggraini & Fanida (2018) yang berjudul Inovasi
Pelayanan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Melalui Samsat Judes (Jujug
Desa) Oleh Kantor Bersama Samsat Kabupaten Jombang. Dalam penelitian ini
melihat pelayanan pembayaran pajak bermotor belum bisa menjangkau masyarakat
yang berada di pelosok dan terdapat banyak praktik percaloan. Metode penelitian
yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari
penelitian ini menyatakan bahwa inovasi layanan Samsat Judes (Jujug Desa) telah
memenuhi kriteria memiliki kebaruan karena Samsat Jujug Desa menjangkau hingga
ke pelosok desa dan menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi. Kriteria
efektif ditunjukkan dengan meningkatnya hasil pemungutan pajak Kabupaten
Jombang dan meningkatnya kepatuhan masayarakat Desa Wonosalam dalam
membayar pajak.
Kedua, penelitian oleh Anjani, Hanapiah dan Raudiana (2019) yang berjudul
Inovasi Pelayanan Publik Oleh Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat
Melalui Kegiatan Samsat masuk Desa. Dalam penelitian ini Inovasi Samsat masuk
Desa (Samades) dibuat untuk menjangkau para wajib pajak di desa yang kesulitan
menuju pusat pelayanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana keuntungan relatif, kesesuaian inovasi,
kerumitan, kemungkinan untuk dicoba, dan kemudahan diamati yang dirasakan oleh
para Wajib Pajak dalam kegiatan inovasi pelayanan Samades. Metode yang
digunakan adalah metode penelitia n deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil
dari penelitian ini menyatakan bahwa inovasi pelayanan publik Samades ini belum
merata tingkat adaptasinya di semua desa. Hal ini karena dipengaruhi beberapa faktor
yang salah satunya dalam hal sosialisasi dari pemerintah kepada masyarakat yang
belum merata ke tiap lapisan masyarakat.
Ketiga, penelitian oleh Pramandani & Niswah (2019) yang berjudul Inovasi
Pelayanan Program Samsat Bluder (Blusukan dan Muter-Muter) Pajak Kendaraan
Bermotor Di Kantor Bersama Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat)
Kabupaten Madiun. Dalam penelitian ini melihat jauhnya akses bagi masyarakat yang
16
bertempat tinggal di Kabupaten Madiun bagian paling timur dan waktu untuk
melakukan pembayaran PKB karena bersamaan hari kerja dan jam efektif masyarakat
dengan Kantor Bersama Samsat Kabupaten Madiun. Tujuan dari penelitian ini untuk
mendeskripsikan secara mendalam dan menganalisis tahapan proses inovasi
pelayanan Program Samsat Bluder (Blusukan dan Muter-Muter) Pajak Kendaraan
Bermotor di Kantor Bersama Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat)
Kabupaten Madiun. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa Kantor Bersama Samsat Kabupaten Madiun dalam proses
implementasi sudah sesuai dengan prosedur pelayanannya walaupun masih ada
resiko/kendala yang harus dihadapi. Inovasi layanan ini diharapkan mampu
mengatasi persoalan-persoalan yang terjadi sebelumnya sehingga dapat mengurangi
tunggakan yang akan datang dan lebih meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
melalui pajak kendaraan bermotor.
Keempat, penelitian oleh Sauli & Oktariyanda (2021) yang berjudul Inovasi
Aplikasi Samsat Rame (Samsat Ramah Merakyat) dalam Optimalisasi Pelayanan di
Kantor Samsat Geresik. Dalam penelitian ini meningkatkan standar pelayanan publik
sebagai upaya pencegahan penyebaran virus covid-19. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa efisiensi
pelayanan belum optimal karena biaya penyelenggaraan menguras anggaran, waktu
pelayanan kurang efisien, SOP tidak jelas, serta perlu pengorbanan sebanyak
mungkin sedangkan pencapaian hasil masih sangat rendah. Kualitas hasil dikatakan
buruk karena faktor pendukung terkesan membuat aplikasi Samsat Rame dilakukan
secara mendesak tanpa memikirkan jangka panjang.
Kelima, penelitian oleh Tamia, Rosidi dan Darmi (2022) yang berjudul Inovasi
Pelayanan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Melalui Program Pelayanan
Samsat Virtu. Dalam penelitian ini Pemerintah provinsi Bengkulu memberikan
layanan di luar jam kerja guna mempermudah pembayaran pajak kendaraan bermotor
17
berbasis digital. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ditemukan bahwa pelayanan pembayaran
pajak kendaraan bermotor di Samsat Virtu Bengkulu telah memberikan pelayanan
yang terbaik pada wajib pajak dengan mudah, cepat, dan akurat sehingga penerimaan
pajak tetap diperoleh secara maksimal.
Stadantar operasional
Komunikasi Sumberdaya prosedur (SOP)
1. Sosialisasi 1. Pengembangan Dan
2. Media/sarana SDM Strutur birokrasi
E-samsat
terhadap Faktor penghambat
pelayanan public penggunaan E-samsat
METODE PENELITIAN
20
21
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti dari objek
penelitiannya. Jadi data primer yaitu data yang dikumpulkan melalui
wawancara dan observasi di Kantor Samsat Kota Bengkulu.
2. Data Skunder
Data sekunder adalah semua data yang diperoleh secara tidak langsung
dari objek penelitian. Jadi data sekunder yaitu data yang dikumpulkan
berupa dokumen yang terkait dengan tujuan penelitian. Seperti, file, foto-
foto, undang-undang atau peraturan-peraturan yang berkaitan dengan
pembahasan Samsat kota Bengkulu dan dokumen lain yang mendukung
penelitian ini.
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini, yakni, pengamatan (observasi), wawancara (interview), dan
dokumentasi.
1. Pengamatan (Observasi)
Observasi menurut Sutopo (1996:59) digunakan untuk menggali data
dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda,
serta rekaman gambar. Sementara itu, Hadari (1991:100) mengartikan
observasi adalah pengamatan atau pencatatan secara sistemik terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi sendiri menurut
Burhan Bungin (2012:190-191) ada dua tipe, yakni observasi tidak
langsung dan observasi partisipan. Observasi tidak langsung adalah
observasi dimana seorang peneliti tidak masuk ke dalam masyarakat
tersebut. Bisa saja ia hanya melihat dengan sepasang matanya mengenai
kegiatan dan benda-benda budaya atau dibantu dengan alat-alat lain
seperti kamera. Sedangkan observasi partisipan adalah pengamatan
langsung dengan melibatkan diri dalam kegiatan masyarakat yang diteliti.
22
3. Dokumentasi
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri
maupun orang lain. Teknik analisis data menurut (Sugiyono, 2022) (Metode
Penelitian Kualitatif, 2022:134-142) adalah sebagai berikut:
1. Data Collection (Mengumpulkan Data)
Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dengan observasi,
wawancara yang mendalam, dan dokumentasi atau gabungan ketiganya
(triangulasi).
2. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok,
memfokuskan ke hal yang penting. Reduksi data bertujuan
untukmemberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.
3. Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan
sejenisnya.
4. Conclusion Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan/Verifikasi)
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih kurang jelas sehingga
setelah di teliti menjadi jelas.
24
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Mulyadi, D. (2015). Studi Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik: Konsep dan
Aplikasi Proses Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik. Carbohydrate
Polymers (Vol. 2015, pp. 129–133 2013). Alfabeta.
Jumroh, J., & Pratama, Y. J. (2021). Implementasi Pelayanan Publik Teori dan
Praktik - Repository STIA Bala Putra Dewa. (S. J. Insani, Ed.), Penerbit
Insan Cendekia Mandiri (p. 232 hlm).
Bhagaskara, K., Pramukty, R., & Yulaeli, T. (2023). Kesadaran Wajib Pajak dan
Penerapan Sistem E-Samsat Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
Bermotor Roda Dua ( Studi Kasus Pada Kantor Samsat Kota Bekasi ).
Profit: Jurnal Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 2(1).
http://repository.uin-suska.ac.id/73839/2/azizah%20siap%20upload.pdf (Diakses
pada hari senin, 8 Januari 2024)
Dokumen
PEMBAHASAN
26
27
Hal ini menunjukkan bahwa E-Samsat didapati sebagai suatu program inovatif
dan solutif di tengah-tengah perkembangan teknologi sehingga sangat membantu
masyarakat dalam menunaikan kewajibannya untuk membayar pajak kendaraan
bermotor. E-Samsat tidak lepas dari berbagai hambatan yang bersifat teknis seperti
ketersediaan jaringan internet yang sering kali kurang memadai, birokrasi dan
mekanisme penggunaan E-Samsat yang masih Panjang serta kemampuan
masyarakat selaku pengguna yang sebagian masih belum melek teknologi, sehingga
perlu ditingkatkannya sarana dan prasarana penunjang E-Samsat dan tidak
28
REKOMENDASI