Anda di halaman 1dari 8

-4-

Yth.
1. Direktur Jenderal/Inspektur Jenderal/Kepala Badan;
2. Kepala Biro/Pusat lingkup Sekretariat Jenderal,
lingkup Kementerian Pertanian
di Tempat

SURAT EDARAN
NOMOR: 2602/SE/KP.370/A/07/2022

TENTANG
PENYESUAIAN SISTEM KERJA DALAM RANGKA
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN PENEGAKAN DISIPLIN
LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun
2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan upaya penegakan disiplin
terhadap kewajiban masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja
dengan tetap memperhatikan perkembangan penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19), perlu dilakukan penyesuaian sistem kerja
dalam rangka peningkatan produktivitas pegawai.

Sehubungan hal tersebut, untuk menjaga keberlangsungan pelaksanaan


tugas dan fungsi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik dengan tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan
pegawai Kementerian Pertanian, perlu ditetapkan Surat Edaran
Sekretaris Jenderal tentang Penyesuaian Sistem Kerja Dalam Rangka
Peningkatan Produktivitas dan Penegakan Disiplin Lingkup Kementerian
Pertanian.

B. Maksud dan Tujuan


1. Sebagai petunjuk pelaksanaan sistem kerja Kementerian Pertanian
yang produktif dan aman Covid-19;
2. Untuk meningkatkan kepatuhan Aparatur Sipil Negara Kementerian
Pertanian dalam menaati ketentuan jam kerja sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
-2-

C. Ruang Lingkup
Surat Edaran ini untuk dilaksanakan oleh Direktur Jenderal/Inspektur
Jenderal/Kepala Badan, Kepala Biro/Pusat lingkup Sekretariat Jenderal,
dan Kepala Unit Pelaksana Teknis serta selanjutnya disampaikan kepada
seluruh pegawai lingkup Kementerian Pertanian.

D. Dasar
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6037) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Pertama atas
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6477);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6718);
4. Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1995 tentang Hari Kerja di
Lingkungan Lembaga Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 17 Tahun 2019 tentang Tata Cara
Pembayaran Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di Lingkungan
Kementerian Pertanian sebagaimana diubah dengan Peraturan
Menteri Pertanian Nomor 32 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 17 Tahun 2019 tentang Tata Cara
Pembayaran Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di Lingkungan
Kementerian Pertanian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 1141);
6. Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 6 Tahun 2022 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021
tentang Sesuai dengan ketentuan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 384);
-3-

7. Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 5 Tahun 2022 tentang


Perubahan Keempat atas Surat Edaran Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 23 Tahun 2021
tentang Penyesuaian Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara
Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Pada Masa
Pandemi Corona Virus Disease 2019;
8. Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 16 Tahun 2022 tentang
Kewajiban Menaati Jam Kerja Bagi Aparatur Sipil Negara.

E. Ketentuan Pelaksanaan
1. Penyesuaian Sistem Kerja
a. Pegawai yang melaksanakan tugas kedinasan di kantor/work from
office (WFO) agar hadir sesuai jam kerja yang ditetapkan dengan
menjalankan protokol kesehatan dalam aktivitas keseharian
dengan ketentuan jam kerja selama masa pandemi Covid-19
sebagai berikut:
1) Senin-Kamis pukul 07.30 - 16.00 (waktu setempat)
2) Jum’at pukul 07.30 - 16.30 (waktu setempat)
3) Dalam hal unit kerja menerapkan sistem kerja shift, pimpinan
unit kerja menetapkan pembagian jam kerja dengan memenuhi
ketentuan minimal 37,5 jam (tiga puluh tujuh jam dan tiga
puluh menit) per minggu;
b. Sekretaris Direktorat Jenderal/Inspektorat Jenderal/Badan,
Kepala Biro/Pusat lingkup Sekretariat Jenderal, dan Kepala Unit
Pelaksana Teknis dapat menerapkan pelaksanaan tugas kedinasan
di rumah/work from home (WFH), dengan memperhatikan:
1) Penetapan level wilayah PPKM yang berpedoman pada Instruksi
Menteri Dalam Negeri mengenai Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat Covid-19 yang berlaku;
2) Status kesehatan ASN dan keluarga (dalam pemantauan/dalam
pengawasan/terkonfimasi positif Covid-19);
3) Produktivitas dan pencapaian kinerja pegawai;
4) Kompetensi ASN dalam mengoperasikan teknologi informasi;
5) Kedisiplinan dan keberadaan pada saat jam kerja.
c. Satuan kerja yang berada di level 1 berdasarkan Instruksi Menteri
Dalam Negeri mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat Covid-19 yang berlaku tidak diperkenankan
menerapkan WFH;
-4-

d. Dalam hal satuan kerja akan menerapkan WFH, pimpinan satuan


kerja harus mengusulkan jadwal WFH secara tertulis kepada
Sekretaris Jenderal c.q Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian
melalui Sekretaris Unit Kerja Eselon I paling lambat sampai akhir
bulan berjalan;
e. Pengaturan jumlah pegawai yang melaksanakan WFO dan WFH
berpedoman pada Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Surat Edaran ini.
f. Ketentuan jam kerja ASN yang melaksanakan WFH sebagai
berikut:
1) Senin-Kamis pukul 07.30 - 16.00 (waktu setempat);
2) Jum’at pukul 07.30 - 16.30 (waktu setempat);
3) Bukti absensi berupa unggah swafoto yang disertai keterangan
lokasi, tanggal, dan waktu yang disampaikan melalui aplikasi
e-kehadiran;
4) Ketentuan unggah swafoto waktu mulai bekerja maksimal pukul
10.00 dan waktu selesai bekerja maksimal pukul 18.30 (waktu
setempat).
g. Kepala satuan kerja pada unit kerja pelayanan publik agar:
1) Menetapkan jam kerja layanan sesuai dengan kebutuhan
layanan publik;
2) Menyederhanakan proses bisnis dan standar operasional
prosedur (SOP) pelayanan dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi;
3) Membuka media komunikasi online sebagai wadah konsultasi
dan pengaduan;
4) Memastikan bahwa output dari produk pelayanan yang
dilakukan secara online atau offline tetap sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan;
5) Memperhatikan jarak aman, kesehatan, keselamatan pegawai
yang melakukan pelayanan langsung sesuai protokol
kesehatan.
2. Disiplin Pegawai
a. Pegawai yang tidak masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja
tanpa alasan dan keterangan yang sah, terlambat masuk kerja,
atau pulang sebelum waktunya dikenakan pemotongan tunjangan
kinerja;
-5-

b. Pemotongan tunjangan kinerja sebagaimana dimaksud pada huruf


a berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 17 Tahun
2019 tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Kinerja Bagi
Pegawai di Lingkungan Kementerian Pertanian juncto Peraturan
Menteri Pertanian Nomor 32 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 17 Tahun 2019 tentang Tata
Cara Pembayaran Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di Lingkungan
Kementerian Pertanian;
c. Dalam hal pegawai WFH tidak mengunggah swafoto, dikenakan
potongan tunjangan kinerja dari aspek kehadiran sebesar 2% (dua
persen) untuk waktu mulai bekerja dan 2% (dua persen) untuk
waktu selesai bekerja;
d. Pegawai yang tidak masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja
tanpa alasan dan keterangan yang sah dijatuhi hukuman disiplin
sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil sebagai berikut:

Tidak Masuk Tingkat Hukuman Jenis Hukuman

3 Hari Kerja Ringan Teguran lisan

4 – 6 Hari Kerja Ringan Teguran tertulis

7 – 10 Hari Kerja Ringan Pernyataan tidak puas secara tertulis

Pemotongan Tunjangan Kinerja 25%


11 – 13 Hari Kerja Sedang
selama 6 bulan

Pemotongan Tunjangan Kinerja 25%


14 – 16 Hari Kerja Sedang
selama 9 bulan

Pemotongan Tunjangan Kinerja 25%


17 – 20 Hari Kerja Sedang
selama 12 bulan

Penurunan jabatan setingkat lebih


21 – 24 Hari Kerja Berat
rendah selama 12 bulan

Pembebasan dari jabatannya menjadi


25 – 27 Hari Kerja Berat
jabatan pelaksana selama 12 bulan

≥ 28 Hari Kerja
atau 10 hari kerja Pemberhentian dengan hormat tidak atas
Berat
secara terus - permintaan sendiri sebagai PNS
menerus

e. Pelanggaran terhadap ketentuan masuk kerja dan menaati


ketentuan jam kerja dihitung secara kumulatif sampai dengan
akhir tahun berjalan;
-6-

f. Ketentuan jenis hukuman disiplin tingkat sedang sebagaimana


dimaksud huruf d berlaku setelah Peraturan Pemerintah tentang
gaji dan tunjangan berlaku;
g. Sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah mengenai gaji dan
tunjangan, penjatuhan hukuman disiplin tingkat sedang berlaku
ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (3) Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil;
h. Dalam rangka upaya pencegahan pelanggaran tidak masuk kerja
yang lebih berat dan pembinaan pegawai yang melanggar
ketentuan jam kerja, pimpinan unit kerja agar melakukan
pemantauan dan pengawasan kehadiran pegawai di unit kerjanya;
i. Pejabat yang Berwenang menghukum agar memberikan hukuman
disiplin kepada pegawai yang melanggar ketentuan jam kerja
sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun
2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

F. Penutup
1. Pada saat Surat Edaran ini mulai berlaku:
a. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Nomor 2403/SE/KP.370/
A/07/2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja dan Kegiatan
Perjalanan Dinas Aparatur Sipil Negara Kementerian Pertanian
Dalam Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Surat
Edaran Nomor 2024/SE/KP.370/A/06/2021 tentang Perubahan
Kedua atas Surat Edaran Nomor 2403/SE/KP.370/A/07/2020
tentang Penyesuaian Sistem Kerja dan Kegiatan Perjalanan Dinas
Aparatur Sipil Negara Kementerian Pertanian Dalam Tatanan
Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19;
b. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Nomor 3400/SE/KP.370/A/
09/2021 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Pegawai Lingkup
Kementerian Pertanian Selama Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease
2019 sebagaimana beberapa kali diubah terakhir dengan Surat
Edaran Sekretaris Jenderal Nomor 745/SE/KP.370/A/02/2022
tentang Perubahan Keempat atas Surat Edaran Sekretaris Jenderal
Nomor 3400/SE/KP.370/A/ 09/2021 tentang Penyesuaian Sistem
Kerja Pegawai Lingkup Kementerian Pertanian Selama
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Pada Masa
Pandemi Corona Virus Disease 2019;
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
-7-

2. Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal 14 Juli 2022.

Demikian untuk menjadi perhatian dan agar Surat Edaran ini dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 Juli 2022

Sekretaris Jenderal,

Dr. Ir. Kasdi Subagyono, M.Sc.


NIP 196405211990031001
Tembusan:
1. Menteri Pertanian;
2. Wakil Menteri Pertanian.
-8-

Lampiran Surat Edaran Sekretaris Jenderal


Nomor : 2602/SE/KP.370/A/07/2022

PENYESUAIAN SISTEM KERJA DALAM DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS


DAN PENEGAKAN DISIPLIN LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN

Layanan Wilayah Jawa Bali Wilayah Luar Jawa dan Bali


Pemerintahan Level Wilayah PPKM Level Wilayah PPKM
Level 4 Level 3 Level 2 Level 1 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1
Sektor Non 100% Maksimal Maksimal Maksimal • 25% (dua • Maksimal 75% 100%
Esensial (seratus 50% (lima 75% (tujuh 100% puluh lima 50% (lima (tujuh (seratus
persen) puluh puluh lima (seratus persen) puluh persen) puluh persen)
pegawai persen) persen) persen) pegawai WFO pegawai WFO lima pegawai
WFH pegawai pegawai pegawai • Dalam hal • Dalam hal persen) WFO
WFO WFO WFO ditemukan ditemukan pegawai
klaster klaster WFO
penyebaran penyebaran
Covid-19, Covid-19,
dilakukan dilakukan
penutupan penutupan
selama 5 (lima) selama 5
hari (lima) hari
Sektor Maksimal 50% (lima puluh Maksimal Maksimal Maksimal 50% Maksimal 100% (seratus persen) pegawai
Esensial persen) pegawai WFO 75% (tujuh 100% (lima puluh WFO
puluh lima (seratus persen) pegawai
persen) persen) WFO
pegawai pegawai
WFO WFO
Sektor Kritikal Maksimal 100% (seratus persen) pegawai WFO Maksimal 100% - - -
(seratus persen)
pegawai WFO

Anda mungkin juga menyukai