Anda di halaman 1dari 21

10/12/ 2019

Ny.D, 25 thn, no. rm : 00052684, dx : G1P0A0 hamil 11-12 minggu dengan suspek abortus
imminens.

Pasien datang ke Igd rsud jagakarsa dengan keluhan perdarahan sejak tadi pagi SMRS. Hari
ini sudah mengganti pembalut 2 kali karena full darah. Pasien mengatakan darah berwarna
kemerahan, tidak ada jaringan atau gumpalan seperti daging yang keluar dari vagina. Pasien
mengaku sedang hamil anak pertama, sudah di usg dengan dr. Dimas,Sp.OG suspek G1P0A0
hamil 11-12 minggu suspek gemelli. Demam (-), mual (+), muntah (+) 1 kali. HPHT tanggal
23 September 2019. Riwayat penyakit dahulu : hipertensi (-), dm (-), jantung (-). Riwayat
alergi obat (-), makanan (-). Pada pemeriksaan fisik didapatkan dalam batas normal. Pada
pemeriksaan status ginekologi : Inspekulo : tampak keluar darah berwarna merah kehitaman
dari portio, porto kebuka 1 cm, tidak tampak jaringan / gumpalan seperti daging. Pemeriksaan
penunjang didapatkan
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan
pasien (Ny.D)diduga mengalami G1P0A0 hamil 11-12 minggu dengan suspek abortus
imminens.
Pasien diberikan tatalaksana
Edukasi

● Pada pemeriksaan fisik di dapatkan : 

KU : tampak sakit sedang, Kes : cm (GCS :e4v5m6 =15), suhu : 36,5, TD : 120/ 80 mmHg,
HR : 84 x/ menit, RR : 20x/menit, SpO2 : 99 % , bb : 68 kg,

● Status generalis : 
Kepala : normocephale
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : dbn
Leher : trakea ditengah, benjolan (-)
Thorax : vesikuler (+/+), whezzing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung : BJ I-II normal, murmur (-) , gallop (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (-), bising umum (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 detik

● Status ginekologi :
Inspekulo : tampak keluar darah berwarna merah kehitaman dari portio, porto kebuka 1 cm,
tidak tampak jaringan / gumpalan seperti daging.

●Tatalaksana : periksa darah rutin

Ny. Fenti, 37 thn, no. rm : 00093383, dx : G1P1A0 hamil aterm dengan oligohidramnion
kala 2 + post menjahit luka a/i ruptur perineum grade 2
Pasien datang diantar suaminya ke IGD RSUD Jagakarsa atas rujukan dari puskesmas
kecamatan jagakarsa dengan diagnosis G1P1A0 hamil aterm dengan oligohidramnion. Saat
ini pasien mengeluh mules sejak jam 3 sore, mules masih hilang timbul dan hari ini keluarnya
flek darah sedikit, mual (+), muntah (-). Sudah keluar air-air, dan darah. Pasien saat ini ingin
meneran. Riwayat penyakit dahulu : hipertensi (-), dm (-), jantung (-). Riwayat alergi obat (-),
makanan (-). Pada pemeriksaan fisik, status generalis, dan pemeriksaan penunjang didapatkan
dalam batas normal. Status kehamilan : leopald 1: teraba bulat kenyal , leopald 2 : punggung
kiri, leopald 3 : kepala , leopald 4 : divergen. Tfu : 29 cm , djj : 142 x/menit normal reguler,
vt : portio tidak teraba , pembukaan 10 cm, ketuban pecah spontan berwarna hijau encer ,
presentasi kepala, hodge : 3. Pemeriksaan penunjang dalam batas normal. Berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan pasien diduga
(Ny. F) saat ini mengalami G1P1A0 hamil aterm dengan oligohidramnion kala 2. Pasien
diberikan tatalaksana Menolong partus normal : menyiapkan alat, mengajari ibu cara meneran
. Bayi perempuan lahir spontan jam 17.45 WIB, as 9/10, BB : 2600 gr, PB : 46 cm , LK : 34
cm, LD : 31 cm , LP : 28 cm. Menjahit luka a/i ruptur perineum grade 2.

● Pada pemeriksaan fisik di dapatkan :


KU : Baik , Kes : cm (GCS :e4v5m6 =15), suhu : 36,8, TD : 110/ 70 mmHg, HR : 78 x/
menit, RR : 20 x/menit, SpO2 : 98 % , bb : 68 kg
Tfu : 32 cm , djj : 140 x/menit normal reguler, vt : portio tidak teraba , pembukaan 10 cm,
ketuban : warna bening , presentasi kepala, hodge : 3-4

● Status generalis :
Kepala : normocephale
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : dbn
Leher : trakea ditengah, benjolan (-)
Thorax : vesikuler (+/+), whezzing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung : BJ I-II normal, murmur (-) , gallop (-)
Abdomen : nyeri tekan epigastrium (-), bising umum (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 detik

● Status kehamilan :
Leopald 1: teraba bulat kenyal
Leopald 2 : punggung kiri
Leopald 3 : kepala
Leopald 4 : divergen

●Tatalaksana :
Pemeriksaan darah rutin dan gds :
Hb : 12,1
Leukosit : 11.600
Ht : 38
Trombosit : 422.000
GDS : 92
Pemeriksaan urine lengkap
Urine lengkap :
Warna : merah
Kejernihan : keruh
Keton : -
Bakteri : +
Menolong partus normal : menyiapkan alat, mengajari ibu cara meneran .
Bayi perempuan lahir spontan as 9/10. BB : 2600 gr, PB : 46 cm , LK : 34 cm, LD : 31 cm ,
LP : 28 cm. Menjahit luka a/i ruptur perineum grade 2

By. Ny.Fenti, perempuan usia 2 jam, no. rm : 000 93409, dx : NCB (Neonatus Cukup Bulan)
+ SMK (Sesuai Masa Kehamilan)

Bayi berjenis perempuan lahir di ruangan anggrek RSUD Jagakarsa jam 17.45 , spontan
pervaginam dari ibu hamil G1P1A0 hamil aterm dengan oligohidramnion, ketuban pecah
spontan berwarna hijau encer menangis kuat, gerak aktif, mekonium (+), miksi (+) .A/S :
9/10. BB : 2600 gr, PB : 46 cm , LK : 34 cm, LD : 31 cm , LP : 28 cm.

● Pada pemeriksaan fisik di dapatkan : 


KU : Baik, Kes : cm (GCS :e4v5m6 =15), suhu : 36,6, HR :142 x/ menit, RR : 40 x/menit,
SpO2 : 97 % ,
BB : 2600 gr, PB : 46 cm , LK : 34 cm, LD : 31 cm , LP : 28 cm.

● Status generalis : 
Kepala : normocephale
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : dbn
Leher : trakea ditengah, benjolan (-)
Thorax : vesikuler (+/+), whezzing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung : BJ I-II normal, murmur (-) , gallop (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (-), bising umum (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, crt <3 detik, ikterik (-)

●Tatalaksana : 
Termoregulasi
IMD
Inj. Vitamin K 1 amp
Chloramphenicol salep mata kanan kiri
Inj. Hepatitis B
Rawat tali pusat kering
Lapor dr.Sp.A : advice : rawat gabung

9/12/2019
Tn.Budianto, 28 thn, no. rm : 00093343, dx : observasi febris hari ke 2+ dispepsia + ispa

Pasien datang ke IGD RSUD Jagakarsa diantar oleh istrinya dengan keluhan demam sejak 2
hari, mual (+), muntah (-). Pasien juga mengeluh batuk berdahak berwarna kehijauan (+),
nafsu makan mulai menurun. Terakhir Buang air kecil (BAK) 10 menit SMRS. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan suhu : 38,3 (meningkat). Pada pemeriksaan status generalis di
daerah abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (+), bising umum (+) normal. Berdasarkan
anamnesis, dan pemeriksaan fisik yang dilakukan pasien (Tn.B) diduga mengalami observasi
febris hari ke 2+ dispepsia + ispa. Pasien diberikan tatalaksana di igd inj. ketorolac amp
1x4mg , inj. omeprazole amp 1x40 mg, dan minum paracetamol tab 1x500 mg po.
Diobservasi kembali 1 jam, suhu pasien 36,8 (mengalami penurunan suhu), abdomen rasa
nyeri tekan epigastrium (+) tapi sudah berkurang. Pasien mengatakan ada perbaikan dan
meminta pulang. Terapi pulang : cefixime tab 200 mg (2x1) , ambroxol tab (2x1) ,
paracetamol tab 500 mg (3x1), dan vitamin b compleks (2x1), omeprazole tab 20 mg (2x1)
ac. Edukasi : segera kembali ke rs atau fasilitas kesehatan yang terdekat jika demam terus
menerus, muntah-muntah, tidak mau minum dan makan. : untuk mengurangi minum es,
makan yg pedas-pedas dan gorengan . Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari
atau 2-3 L per hari.

● Pada pemeriksaan fisik di dapatkan : 

KU : tampak sakit sedang, Kes : cm (GCS :e4v5m6 =15), suhu : 38,3 (meningkat), TD : 110/
70 mmHg, HR : 84 x/ menit, RR : 20x/menit, SpO2 : 97 % , bb : 69 kg,

● Status generalis : 
Kepala : normocephale
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : dbn
Leher : trakea ditengah, benjolan (-)
Thorax : vesikuler (+/+), whezzing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung : BJ I-II normal, murmur (-) , gallop (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (+), bising umum (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 detik

●Tatalaksana : 
Di igd di dapatkan terapi :
Inj. ketorolac amp 1x4mg
Inj. omeprazole amp 1x40 mg
Paracetamol tab 500 mg (1x1)

Diobservasi kembali 1 jam, suhu pasien 36,8 (mengalami penurunan suhu), abdomen rasa
nyeri tekan epigastrium (+) tapi sudah berkurang. Pasien mengatakan ada perbaikan dan
meminta pulang.

Terapi pulang :
Cefixime tab 200 mg (2x1)
Ambroxol tab (2x1)
Paracetamol tab 500 mg (3x1)
Vitamin b compleks (2x1)
omeprazole tab 20 mg (2x1) ac

● Edukasi : segera kembali ke rs atau fasilitas kesehatan yang terdekat jika demam terus
menerus, muntah-muntah, tidak mau minum dan makan. : untuk mengurangi minum es,
makan yg pedas-pedas dan gorengan . Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari
atau 2-3 L per hari.

An. Pedrosa, 12 thn, no . rm : 00090070, dx : tonsilitis kronik eksersebasi akut dan dispepsia

Pasien datang ke IGD RSUD Jagakarsa diantar oleh keluarganya dengan keluhan nyeri ulu
hati sejak 1 hari SMRS, mual (+), muntah (+) 5 kali sedikit-sedikit. Pasien mengeluh nyeri
menelan dan nyeri tenggorokan hilang timbul. Timbul bila pasien banyak meminum es,
makan yang pedas-pedas. Pasien juga mengeluh batuk berdahak berwarna kehijauan (+)
sudah 3 hari, tidak disertai demam dan pilek. Pasien sudah berobat ke RSUD Jagakarsa,
tetapi merasakan belum ada perbaikan. Pasien memiliki riwayat tonsilitis sudah 1 tahun.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan dalam batas normal. Pada pemeriksaan status generalis di
daerah abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (+), bising umum (+) normal. Berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan pasien diduga mengalami tonsilitis kronik
eksersebasi akut dan dispepsia. Pasien diberikan tatalaksana cefixime tab 200 mg (2x1) ,
asetilsistein tab 200 mg (2x1), ondancentron tab 4 mg ( 3x1) , sucralfat syr (3x1),
omeprazole tab 20 mg (2x1). Edukasi : untuk mengurangi minum es, makan yg pedas-pedas
dan gorengan . Dibiasakan sarapan pagi, makan yang teratur minimal 3 kali 1 hari. Perbanyak
minum air putih minimal 8 gelas per hari atau 2-3 L per hari. Antibiotiknya dihabiskan.
Rujuk ke poli THT.

● Pada pemeriksaan fisik di dapatkan : 

KU : tampak sakit sedang, Kes : cm (GCS :e4v5m6 =15), suhu : 36,5, HR : 122 x/ menit,
RR : 24 x/menit, SpO2 : 98 % , bb : 59 kg,

● Status generalis : 
Kepala : normocephale
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : T2-T2 hiperemis (+/+)
Leher : trakea ditengah, benjolan (-)
Thorax : vesikuler (+/+), whezzing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung : BJ I-II normal, murmur (-) , gallop (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (+), bising umum (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 detik

●Tatalaksana : 
Cefixime tab 200 mg (2x1)
Asetilsistein tab 200 mg (2x1)
Ondancentron tab 4 mg ( 3x1)
Sucralfat syr (3x1)
Omeprazole tab 20 mg (2x1)

● Edukasi : untuk mengurangi minum es, makan yg pedas-pedas dan gorengan . Dibiasakan
sarapan pagi, makan yang teratur minimal 3 kali 1 hari. Perbanyak minum air putih minimal
8 gelas per hari atau 2-3 L per hari. Antibiotiknya dihabiskan. Rujuk ke poli THT.

Ny.Ninawati, 28 thn, no. rm : 00093342, dx : collic renal ec. suspek nefrolithiasis dextra +
hipertensi

Pasien datang ke IGD RSUD Jagakarsa diantar oleh suaminya dengan keluhan sakit kepala
(+) sudah sering. Demam hari ini (+). Pasien mengeluh nyeri ulu hati menjalar ke pinggang
kanan sejak 1 jam smrs. Buang air kecil sedikit-sedikit, tidak nyeri saat bak, anyang-
anyangan disangkal. Pasien mengatakan dirinya malas mengkonsumsi minum air putih.
Nafsu makan berkurang, terdapat mual tetapi tidak muntah. Riwayat penyakit dahulu :
hipertensi (-), batu ginjal (-), dm (-), jantung (-). Riwayat alergi obat (-), makanan (-). Pada
pemeriksaan fisik didapatkan suhu : 38,3 (meningkat), TD : 160/ 90 mmHg (meningkat).
Pada pemeriksaan status generalis di daerah abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (+),
bising umum (+) normal. Pada pemeriksaan status urologi terdapat nyeri ketuk CVA sebelah
kanan (+). Pasien menolak untuk diperiksa darah rutin, dan urine lengkap. Berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan pasien (Ny.N) diduga mengalami collic
renal ec. suspek nefrolithiasis dextra +hipertensi. Pasien diberikan tatalaksana di igd
Paracetamol 500 mg, captopril tab 1x25 mg pasien merasakan membaik, dilakukan
mengecekn ulang suhu : 37,0 (sedikit menurun) dan TD : 130/80 (sedikit menurun). Pasien
meminta pulang. Terapi pulang : paracetamol tab 500 mg (3x1), amoxicilin tab 500 mg (3x1)
vitamin b compleks tab (2x1) , dan omeprazole tab 20 mg (2x1). Edukasi : menjelakskan
kepada pasien dan suaminya kemungkinan pasien mengalami batu ginjal di sebelah kanan,
untuk memstikan perlu dilakukan ct scan perut.tetapi disini tidak mempunyai alat tersebut,
sebaiknya berobat kembali ke rsud pasar minggu yang memiliki fasilitas tersebut dan terdapat
dokter spesilalis bedah urologi. Bila ingin buang air kecil jangan ditahan-tahan, minum air
putih minimal 8 gelas per hari atau 2-3 L per hari. Untuk hipertensinya pasien disarankan
mengurangi makanan yang banyak mengandung garam , takaran garam minimal 1-2 sendok
setiap harinya, rajin kontrol tekanan darahnya ke puskesmas atau fasilitas kesehatan. Miinum
obat yang teratur.

● Pada pemeriksaan fisik di dapatkan : 


KU : tampak sakit sedang, Kes : cm (GCS :e4v5m6 =15), suhu : 38,3 (meningkat), TD : 160/
90 mmHg, HR : 84 x/ menit, RR : 20x/menit, SpO2 : 99 % , bb : 70 kg,

● Status generalis : 
Kepala : normocephale
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : dbn
Leher : trakea ditengah, benjolan (-)
Thorax : vesikuler (+/+), whezzing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung : BJ I-II normal, murmur (-) , gallop (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (+), bising umum (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 detik

Status Urologi : 
CVA : Inspeksi : jejas (-/-), hiperemis (-/-), sikatriks (-/-)
Palpasi : massa (-/-), nyeri tekan (-/-)
Perkusi : nyeri ketuk CVA (+/-)
Suprasimfisis pubik : Inspeksi : jejas (-/-)
Palpasi : buli-buli teraba kosong , nyeri tekan (-)

●Tatalaksana : 
Di igd : paracetamol 1000 mg , dan pasien menolak untuk di cek darah rutin dan urine
lengkap. captopril tab 1x25 mg pasien merasakan membaik, dilakukan mengecekan ulang
suhu : 37,0 (sedikit menurun) dan TD : 130/80 (sedikit menurun). Pasien meminta pulang.
Terapi pulang :
Paracetamol tab 500 mg (3x1)
Amoxicilin tab 500 mg (3x1)
Vitamin b compleks tab (2x1)
Omeprazole tab 20 mg (2x1)
●Edukasi :
Menjelaskan kepada pasien dan suaminya kemungkinan pasien mengalami batu ginjal di
sebelah kanan, untuk memstikan perlu dilakukan ct scan perut.tetapi disini tidak mempunyai
alat tersebut, sebaiknya berobat kembali ke rsud pasar minggu yang memiliki fasilitas
tersebut dan terdapat dokter spesilalis bedah urologi. Bila ingin buang air kecil jangan
ditahan-tahan, minum air putih minimal 8 gelas per hari atau 2-3 L per hari. Untuk
hipertensinya pasien disarankan mengurangi makanan yang banyak mengandung garam ,
takaran garam minimal 1-2 sendok setiap harinya, rajin kontrol tekanan darahnya ke
puskesmas atau fasilitas kesehatan. Miinum obat yang teratur.

Nn.Luthfiana, 19 thn, no.rm : 00032852, dx : diare akut tanpa dehidrasi (DATD)

Pasien datang ke IGD RSUD Jagakarsa diantar oleh keluarganya dengan keluhan bab cair 6
kali , lendir (-), ampas (+), darah (-). Pasien juga mengeluh mual tidak sampai muntah.
Keluhan demam disangkal. Bak terakhir 2 jam SMRS. Riwayat penyakit dahulu : hipertensi
(-), dm (-), jantung (-). Riwayat alergi obat (-), makanan (-). Pada pemeriksaan fisik
didapatkan dalam batas normal. Pada pemeriksaan status generalis di daerah abdomen : supel,
nyeri tekan epigastrium (+), bising umum (+) normal. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan pasien diduga mengalami diare akut tanpa
dehidrasi (DATD). Pasien diberikan tatalaksana oralit sach 200 cc (setiap kali BAB cair),
omeprazole tab 20 mg (2x1) po, sucralfat syr ( 3x1cth) dan zinc tab 20 mg (1x1) po.
Edukasi : segera kembali ke rs atau fasilitas kesehatan yang terdekat jika diare terus menerus,
diare berdarah, demam, muntah terus-menerus, tidak mau minum dan makan.

● Pada pemeriksaan fisik di dapatkan : 

KU : tampak sakit sedang, Kes : cm (GCS :e4v5m6 =15), suhu : 36,8, TD : 110/ 70 mmHg,
HR : 84 x/ menit, RR : 20x/menit, SpO2 : 99 % , bb : kg,

● Status generalis : 
Kepala : normocephale
Mata : CA (-/-), SI (-/-), cekung (-/-)
Mulut : dbn
Leher : trakea ditengah, benjolan (-)
Thorax : vesikuler (+/+), whezzing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung : BJ I-II normal, murmur (-) , gallop (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (+), bising umum (+) meningkat, turgor baik
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 detik

●Tatalaksana : 
Oralit sach 200 cc (setiap kali BAB cair)
Omeprazole tab 20 mg (2x1) po
Sucralfat syr ( 3x1cth)
Zinc tab 20 mg (1x1)

●Edukasi :
Segera kembali ke rs atau fasilitas kesehatan yang terdekat jika diare terus menerus, diare
berdarah, demam, muntah terus-menerus, tidak mau minum dan makan.
Tn.Mizar, 25 thn, no. rm : 000 93341, dx : faringitis akut

Pasien datang ke IGD RSUD Jagakarsa diantar oleh istrinyanya dengan keluhan nyeri
tenggorokan disertai demam sejak tadi pagi. Nafsu makan berkurang, disertai mual tanpa
muntah. Keluhan tidak disertai batuk, pilek. BAK terakhir 30 menit SMRS. Riwayat penyakit
dahulu : hipertensi (-), dm (-), jantung (-). Riwayat alergi obat (-), makanan (-). Pada
pemeriksaan fisik didapatkan dalam batas normal. Pada pemeriksaan status generalis di
daerah mulut : faring hiperemis (+). Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang yang dilakukan pasien diduga mengalami faringitis akut. Pasien
diberikan tatalaksana paracetamol tab 500 mg (3x1) po, vitamin b kompleks tab (2x1) po, FG
troches (3x1) po, dan cefadroxil tab 300 mg (3x1). Edukasi : untuk mengurangi minum es,
makan yg pedas-pedas dan gorengan (berminyak). perbanyak minum air putih minimal 8
gelas per hari atau 2-3 L per hari. Antibiotiknya dihabiskan.

● Pada pemeriksaan fisik di dapatkan : 

KU : tampak sakit sedang, Kes : cm (GCS :e4v5m6 =15), suhu : 36,8, TD : 120/ 80 mmHg,
HR : 84 x/ menit, RR : 20x/menit, SpO2 : 99 % , bb : 73 kg,

● Status generalis : 
Kepala : normocephale
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : faring hiperemis (+)
Leher : trakea ditengah, benjolan (-)
Thorax : vesikuler (+/+), whezzing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung : BJ I-II normal, murmur (-) , gallop (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (-), bising umum (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 detik

●Tatalaksana : 
Paracetamol tab 500 mg (3x1) po
Vitamin b kompleks tab (2x1) po
FG troches (3x1) po
Cefadroxil tab 300 mg (3x1)

●Edukasi :
Menjelaskan kepada pasien yang dialaminya saat ini adalah radang tenggorokkan atau bahasa
medis faringitis akut, sehingga saat ini pasien perlu untuk mengurangi minum es, makan yg
pedas-pedas dan gorengan (berminyak). perbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari
atau 2-3 L per hari. Antibiotiknya dihabiskan.

Tn. Misbahul, 46 thn, no.rm : 00080260, dx : hiperglikemia ec DM tipe 2

Pasien datang ke IGD RSUD Jagakarsa diantar oleh keluarganya dengan keluhan lemas,
rasanya cepat lapar, haus terus (sering terbangun karena haus), bak banyak dan sering.
Riwayat keluarga : dm (+) pada ibu dan kakaknya. Riwayat penyakit dahulu : hipertensi (-),
dm (-), jantung (-). Riwayat alergi obat (-), makanan (-). Pada pemeriksaan fisik dan status
generalis didapatkan dalam batas normal. Pemeriksaan penunjang didapatkan gds: 508 mg/dl
(meningkat). Tatalaksana yang dilakukan di igd cek gds : 508 mg/dl, IVFD Nacl 0,9% 1000
cc (2kolf). Observasi 2 jam, kemudian di cek kembali gds : 428 mg/dl. Setelah itu, apidra 10
ui. Observasi 1 jam, kemudian di cek kembali gds : 222. Terapi pulang : metformin tab 500
mg (3x1) po, glimepirid tab 1x1, paracetamol tab 500 mg (3x1), dan sucralfat syr (3x1cth).
Edukasi : menjelaskan kepada pasien dan istrinya pasien sudah terkena dm tipe 2 atau
kencing manis. Untuk itu perlu mengubah pola hidup lebih sehat dengan cara mengurangi
makanan dan minuman yang banyak manis-manis, olahraga minimal 3 kali dalam seminggu.
Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari atau 2-3 L per hari. Rajin kontrol
glukosa darah ke puskesmas atau fasilitas kesehatan. Miinum obat yang teratur.

● Pada pemeriksaan fisik di dapatkan : 

KU : tampak sakit sedang, Kes : cm (GCS :e4v5m6 =15), suhu : 36,8, TD : 110/ 70 mmHg,
HR : 84 x/ menit, RR : 20x/menit, SpO2 : 99 % , bb : kg,

● Status generalis : 
Kepala : normocephale
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : dbn
Leher : trakea ditengah, benjolan (-)
Thorax : vesikuler (+/+), whezzing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung : BJ I-II normal, murmur (-) , gallop (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (-), bising umum (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 detik

●Tatalaksana : 
- Cek gds : 508 mg/dl (meningkat),
- Nacl 0,9% 1000 cc (2kolf)

2 jam kemudian di cek kembali gds : 428 (sudah menurun tetapi masih tinggi),
Apidra 10 ui.
1 jam kemudian di cek kembali gds : 222 (sudah menurun tetapi masih <200 mg/dl dari kadar
normalnya)

- Cek darah rutin

Hb : 13,5
Leukosit : 8.900
Trombosit : 245.00

Terapi pulang :
Metformin tab 500 mg (3x1) po
Glimepirid tab 1x1
Paracetamol tab 500 mg (3x1)
Sucralfat syr (3x1cth)

Edukasi : menjelaskan kepada pasien dan istrinya pasien sudah terkena dm tipe 2 atau
kencing manis. Untuk itu perlu mengubah pola hidup lebih sehat dengan cara mengurangi
makanan dan minuman yang banyak manis-manis, olahraga minimal 3 kali dalam seminggu.
Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari atau 2-3 L per hari. Rajin kontrol
glukosa darah ke puskesmas atau fasilitas kesehatan. Miinum obat yang teratur.

Ny.Serly, 26 thn, no.rm : 00093339, dx : observasi febris h-1 + ISPA

Pasien datang ke IGD RSUD Jagakarsa diantar oleh keluarganya dengan keluhan demam
sejak 1 hari, mengigil (+), kejang (-). Pasien juga mengeluh batuk dan pilek, mual (+), tanpa
muntah. BAK terakhir 4 jam SMRS. Makan dan minum masih bisa. Riwayat penyakit dahulu
: hipertensi (-), dm (-), jantung (-). Riwayat alergi obat (-), makanan (-). Pada pemeriksaan
fisik didapatkan suhu : 38,3 (meningkat), dan status generalis didapatkan dalam batas
normal. Berdasarkan anamnesis, dan pemeriksaan fisik yang dilakukan pasien diduga
mengalami observasi febris h-1 + ISPA. Pasien diberikan tatalaksana paracetamol tab 500 mg
(3x1) po, omeprazole tab 20 mg (2x1) po, sucralfat syr 2x1 cth, molexflu tab (2x1) po, dan
cefixime tab 200 mg (2x1) po. Edukasi : segera kembali ke rs atau fasilitas kesehatan yang
terdekat jika demam dan muntah terus menerus, tidak mau minum dan makan. Bila masih
demam 3 hari kembali lagi untuk cek darah.

● Pada pemeriksaan fisik di dapatkan : 


KU : tampak sakit sedang, Kes : cm (GCS :e4v5m6 =15), suhu : 38,3 (meningkat), TD : 110/
70 mmHg, HR : 84 x/ menit, RR : 20x/menit, SpO2 : 99 % , bb : 40 kg,

● Status generalis : 
Kepala : normocephale
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : dbn
Leher : trakea ditengah, benjolan (-)
Thorax : vesikuler (+/+), whezzing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung : BJ I-II normal, murmur (-) , gallop (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (-), bising umum (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 detik

●Tatalaksana : 
Paracetamol tab 500 mg (3x1) po
Omeprazole tab 20 mg (2x1) po
Sucralfat syr 2x1 cth
Molexflu tab (2x1) po
Cefixime tab 200 mg (2x1) po
●Edukasi :
Segera kembali ke rs atau fasilitas kesehatan yang terdekat jika demam dan muntah terus
menerus, tidak mau minum dan makan. Bila masih demam 3 hari kembali lagi untuk cek
darah.

An. Abyan, 3 thn, laki-laki, no.rm : 00074073, dx : observasi febris h-3


Pasien datang ke IGD RSUD Jagakarsa diantar oleh keluarganya dengan keluhan demam
sejak 3 hari yang lalu. Keluhan batuk , pilek, muntah , dan bab cair disangkal. Nafsu makan
pasien masih baik. terakhir bak 2 jam SMRS. Riwayat alergi obat (-), makanan (-). Pada
pemeriksaan fisik status generalis didapatkan dalam batas normal. Pemeriksaan penunjang
didapatkan dalam batas normal. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang yang dilakukan pasien (An.A) diduga mengalami observasi febris h-3. Pasien
diberikan tatalaksana paracetamol syr 3x1,5 cth, imboost syr 1x1 cth, dan domperidone syr
3x1 cth. Edukasi : segera kembali ke rs atau fasilitas kesehatan yang terdekat jika demam
terus menerus, demam dan muntah terus menerus, serta tidak mau minum dan makan.

● Pada pemeriksaan fisik di dapatkan : 

KU : tampak sakit sedang, Kes : cm (GCS :e4v5m6 =15), suhu : 37,4, HR : 84 x/ menit,
RR : 20x/menit, SpO2 : 99 % , bb : 14 kg,

● Status generalis : 
Kepala : normocephale
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : dbn
Leher : trakea ditengah, benjolan (-)
Thorax : vesikuler (+/+), whezzing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung : BJ I-II normal, murmur (-) , gallop (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (-), bising umum (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 detik

●Tatalaksana : 
Periksa darah rutin :
Hb : 12
Leukosit : 6.700
Ht : 35
Trombosit : 378.000

terapi pulang :
Paracetamol syr 3x1,5 cth
Imboost syr 1x1 cth
Domperidone syr 3x1 cth

● Edukasi : segera kembali ke rs atau fasilitas kesehatan yang terdekat jika demam terus
menerus, demam dan muntah terus menerus, serta tidak mau minum dan makan.

An. rosmala, 9 bulan, no.rm : 00077786, dx : observasi febris h-2

Pasien datang ke IGD RSUD Jagakarsa diantar oleh keluarganya dengan keluhan demam (+),
mengigil (-), kejang (-) , dan disertai batuk berdahak berwarna putih sejak 2 hari yang lalu.
Keluhan batuk , pilek, muntah , dan bab cair disangkal. Nafsu makan pasien masih baik.
terakhir bak 3 jam SMRS. Ibu pasien telah memberikan obat tempra, tetapi demam belum
juga menurun.Riwayat alergi obat (-), makanan (-). Pada pemeriksaan fisik status generalis
didapatkan dalam batas normal. Pemeriksaan penunjang didapatkan dalam batas normal.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan
pasien (An.R) diduga mengalami observasi febris h-2. Pasien diberikan tatalaksana
paracetamol syr 3x1,5 cth, imboost syr 1x1 cth, domperidone syr 3x1 cth, dan, obat puyer
batuk : asetilsistein tab 50 mg + salbutamol ¼ tab (di minum 2x1) Edukasi : segera kembali
ke rs atau fasilitas kesehatan yang terdekat jika demam terus menerus, demam dan muntah
terus menerus, serta tidak mau minum dan makan.
● Pada pemeriksaan fisik di dapatkan : 

KU : tampak sakit sedang, Kes : cm (GCS :e4v5m6 =15), suhu : 37,1, HR : 140 x/ menit,
RR : 28x/menit, SpO2 : 99 % , bb : 9,7 kg,

● Status generalis : 
Kepala : normocephale
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : dbn
Leher : trakea ditengah, benjolan (-)
Thorax : vesikuler (+/+), whezzing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung : BJ I-II normal, murmur (-) , gallop (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (-), bising umum (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 detik

●Tatalaksana : 
Periksa darah rutin :
Hb : 11,9
Leukosit : 8.300
Ht : 35
Trombosit : 222..000

terapi pulang :
Paracetamol syr 3x1cth
Imboost syr 1x1 cth
Domperidone syr 3x1 cth
Obat puyer batuk : asetilsistein tab 50 mg + salbutamol ¼ tab (di minum 2x1)
● Edukasi : segera kembali ke rs atau fasilitas kesehatan yang terdekat jika demam terus
menerus, demam dan muntah terus menerus, serta tidak mau minum dan makan.

Nn.Widya, 20 thn, no.rm : 00013990, dx : dispepsia


Pasien datang ke IGD RSUD Jagakarsa diantar oleh keluarganya dengan keluhan nyeri ulu
hati (+), nyeri tidak, menjalar, mual (+), muntah (-). Tidak ada penurunan nafsu makan .
pasien mengatakan sedang program diet ketat, sekitar 2 hari, mengurangi memakan nasi
putih. Tetapi pasien masih memakan yang pedas-peda. Pasien memiliki riwayat gastritis (obat
minum promag). Riwayat penyakit dahulu : hipertensi (-), dm (-), jantung (-). Riwayat alergi
obat (-), makanan (-). Pada pemeriksaan fisik didapatkan dalam batas normal. Pada
pemeriksaan status generalis di daerah abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (+), bising
umum (+) normal. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan pasien
(Nn.W) diduga mengalami dispepsia. Pasien diberikan tatalaksana omeprazole tab 20 mg
(2x1), sucralfat syr (2x1 cth), dan vitamin b compleks (2x1). Edukasi : mengurangi makan
pedas, mengurangi makan ataupun minuman yang bersantan dan gorengan(berminyak).
Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari atau 2-3 L per hari. Rajin berolahraga
minimal 3 kali seminggu. Lakukan program diet yang sehat dengan mengganti makanan
menjadi rebusan. Dan berkonsultasi dengan ahli gizi.
● Pada pemeriksaan fisik di dapatkan : 

KU : tampak sakit sedang, Kes : cm (GCS :e4v5m6 =15), suhu : 36,8, TD : 120/ 70 mmHg,
HR : 70 x/ menit, RR : 20x/menit, SpO2 : 98 % , bb : 69 kg,

● Status generalis : 
Kepala : normocephale
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : dbn
Leher : trakea ditengah, benjolan (-)
Thorax : vesikuler (+/+), whezzing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung : BJ I-II normal, murmur (-) , gallop (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (-), bising umum (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 detik

●Tatalaksana : 
Omeprazole tab 20 mg (2x1)
Sucralfat syr (2x1 cth)
Vitamin b compleks (2x1)

●Edukasi :
Mengurangi makan pedas, mengurangi makan ataupun minuman yang bersantan dan
gorengan(berminyak). Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari atau 2-3 L per
hari. Rajin berolahraga minimal 3 kali seminggu. Lakukan program diet yang sehat dengan
mengganti makanan menjadi rebusan. Dan berkonsultasi dengan ahli gizi.

Ny. Wulan , 37 thn, no.rm : 00012103, dx: observasi febris h-2 + ispa+ urtikaria

Pasien datang ke IGD RSUD Jagakarsa diantar oleh keluarganya dengan keluhan demam
sejak tadi malam, keluar biduran tetapi saat ini biduran sudah hilang. Saat terdapat biduran
pasien merasa gatal (+) dan menggaruknya. Pasien mengatakan terakhir memakan telor dan
semalem menggunakan ac dengan suhu terlalu dingin , pasien sebelumnya tidak memiliki
alergi makanan ataupun obat-obatan. Selain itu, pasien juga megeluh batuk dan pilek.
Riwayat penyakit dahulu : hipertensi (-), dm (-), jantung (-). Pada pemeriksaan fisik
didapatkan dalam batas normal. Pada pemeriksaan status generalis di daerah ekstremitas
tangan kiri terdapat urtika (+) multipel (+). Berdasarkan anamnesis, dan pemeriksaan fisik
yang dilakukan pasien diduga mengalami observasi febris h-2 + ispa+ urtikaria. Pasien
diberikan tatalaksana paracetamol tab 500 mg (3x1) po, dextral tab (2x1) po, cetrizine tab 10
mg (1x1) po, dexametashone tab 0,5 mg (2x1) po, dan vitamin b compleks tab (2x1) po.
Edukasi : segera kembali ke rs atau fasilitas kesehatan yang terdekat jika demam dan muntah
terus menerus, tidak mau minum dan makan. Coba diperhatikan jika biduran sudah hilang,
sedikit saja makan telor atau menggunakan ac dengan suhu terlalu dingin. Bila keluar lagi
bidurannya , kemungkinan pasien memiliki alergi telor atau alergi dingin. Bila gatal jangan
digaruk, oleskan obat salep. Atau konsultasikan dengan dr.Sp.KK.

● Pada pemeriksaan fisik di dapatkan : 

KU : tampak sakit sedang, Kes : cm (GCS :e4v5m6 =15), suhu : 37,9, TD : 110/ 70 mmHg,
HR : 84 x/ menit, RR : 20x/menit, SpO2 : 99 % , bb : kg,
● Status generalis : 
Kepala : normocephale
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : dbn
Leher : trakea ditengah, benjolan (-)
Thorax : vesikuler (+/+), whezzing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung : BJ I-II normal, murmur (-) , gallop (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (-), bising umum (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 detik, terdapat urtika di tangan kiri multipel.

●Tatalaksana : 
Paracetamol tab 500 mg (3x1) po
Dextral tab (2x1) po
Cetrizine tab 10 mg (1x1) po
Dexametashone tab 0,5 mg (2x1) po
Vitamin b compleks tab (2x1) po
Betametasone salep (dioleskan 2 kali sehari)

●Edukasi :
Segera kembali ke rs atau fasilitas kesehatan yang terdekat jika demam dan muntah terus
menerus, tidak mau minum dan makan. Coba diperhatikan jika biduran sudah hilang, sedikit
saja makan telor atau menggunakan ac dengan suhu terlalu dingin. Bila keluar lagi
bidurannya , kemungkinan pasien memiliki alergi telor atau alergi dingin. Bila gatal jangan
digaruk, oleskan obat salep. Atau konsultasikan dengan dr.Sp.KK.

Ny. Lisah, 20 th, no.rm : 0009338, dx : vulnus laserasi metacarpal dextra digiti 3-4
Pasien datang ke IGD RSUD Jagakarsa diantar oleh temannya dengan keluhan jari tangan ke
3 dan ke 4 terkena pisau saat memotong ayam di dapur tempat bekerja sejak 10 menit SMRS.
Perdarahan aktif (+), dan nyeri (+). Tidak ada keluhan mual ataupun muntah.Riwayat
penyakit dahulu : hipertensi (-), dm (-), jantung (-). Riwayat alergi obat (-), makanan (-). Pada
pemeriksaan fisik didapatkan dalam batas normal. Pada pemeriksaan status lokalis regio
metacarpal dextra digiti 3-4 : Look : terdapat 2 luka robek jari ke 3 berukuran 2 cmx 1cm x
0,5 cm dan 1cmx1cmx0,5cm dan terdapat 1 luka robek jari ke 4 berukuran 1cmx1cmx0,5cm,
darah (+),deformitas (-), angulasi (-), feel : neurovaskular baik, movement : rom terbatas (+)
karena nyeri. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan pasien diduga
mengalami vulnus laserasi metacarpal dextra digiti 3-4 . Tatalaksana yang dilakukan di igd
wound toilet kecil , dan enjahit luka 3 jaitan. Terapi pulang yang diberikan yaitu cefixime tab
200 mg (2x1), dan asam mefenamat tab 500 mg (3x1). Edukasi kepada pasien sesampai di
rumah pasien dapat mengganti verbannya, mengurangin aktivitas berjalan kaki, jangan
terkena air selama 3 hari, kemudian 3 hari kembali kontrol ke poli bedah atau puskesmas
untuk diliat jahitannya, dan bila luka terdapat nanah atau rembesan darah atau jahitannya
lepas, segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat.

● Pada pemeriksaan fisik di dapatkan : 

KU : tampak sakit sedang, Kes : cm (GCS :e4v5m6 =15), suhu : 36,8, TD : 110/ 70 mmHg,
HR : 84 x/ menit, RR : 20x/menit, SpO2 : 99 % , bb : kg,

● Status generalis : 
Kepala : normocephale
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : dbn
Leher : trakea ditengah, benjolan (-)
Thorax : vesikuler (+/+), whezzing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung : BJ I-II normal, murmur (-) , gallop (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (-), bising umum (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 detik

Status lokalis regio metacarpal dextra digiti 3-4 :


Look : terdapat 2 luka robek jari ke 3 berukuran 2 cmx 1cm x 0,5 cm dan 1cmx1cmx0,5cm
dan 1 luka robek jari ke 4 berukuran 1cmx1cmx0,5cm, darah aktif (+),deformitas (-),
angulasi (-)
Feel : neurovaskular baik
Movement : rom terbatas (+) karena nyeri.

●Tatalaksana : 
Wound toilet kecil
Menjahit luka 3 jaitan
Terapi pulang :
Cefixime tab 200 mg (2x1)
Asam mefenamat tab 500 mg (3x1)

● Edukasi
Sesampai di rumah pasien dapat mengganti verbannya,
Mengurangin aktivitas berjalan kaki,
Jangan terkena air selama 3 hari, kemudian 3 hari kembali kontrol ke poli bedah atau
puskesmas untuk diliat jahitannya.
Bila luka terdapat nanah atau rembesan darah atau jahitannya lepas, segera datang ke fasilitas
kesehatan terdekat.

ny. Siti , 48 thn , no. rm : 00029667 , dx : vulnus morsum ec cat bite + hipertensi grade 1

Pasien datang ke IGD RSUD Jagakarsa dengan keluhan jari telunjuk sebelah kanan digigit
kucing liar yang ada disekitar rumah saat sedang memberinya makan ikan sejak jam 10.00
pagi ini. Pasien tidak mengetahui kondisi kucingnya saat ini. Pasien sudah mencuci
tangannya menggunakan air mengalir dan betadine. Riwayat imunisasi TT (+) ssejak 10
tahun. Luka gigitan bersih. Keluhan mual , muntah disangkal. Pasien mengeluh pusing .
Riwayat penyakit dahulu : hipertensi (+) terkontrol dengan obat Amplodipin tab 5mg (1x1)
po , dm (-), jantung (-). Riwayat alergi obat (-), makanan (-). Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD : 130/ 80 mmHg (meningkat). Pemeriksaan status lokalis metacarpal dextra
digiti 2 : Look : terdapat luka gigitan berukuran 1cm x 0,5 cm, darah (-), luka bersih (+). ,
deformitas (-), angulasi (-), feel : neurovaskular baik, movement : rom (+) terbatas karena
nyeri. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan pasien diduga
mengalami vulnus morsum ec cat bite + hipertensi grade 1. Pasien diberikan tatalaksana
di igd wound toilet kecil. Terapi pulang yang diberikan cefixime tab 200 mg (2x1) po, asam
mefenamat tab 500 mg (3x1), dan mplodipin tab 5mg (1x1) po. Edukasi kepada pasien
perhatikan kucing liar yang mengigit itu, bila dia keluar bisa dari mulut atau kucingnya
kejang-kejang atau meninggal dunia. Ibu segera. Ke rsud tarakan atau rsud pasar minggu
untuk meminta suntik rabies. Untuk hipertensinya pasien dapat mengurangi makanan yang
banyak mengandung garam , takaran garam minimal 1-2 sendok setiap harinya. Perbanyak
minum air putih minimal 8 gelas per hari atau 2-3 L per hari. Rajin kontrol tekanan darahnya
ke puskesmas atau fasilitas kesehatan. Miinum obat yang teratur.

● Pada pemeriksaan fisik di dapatkan : 

KU : tampak sakit sedang, Kes : cm (GCS :e4v5m6 =15), suhu : 36,8, TD : 130/ 80 mmHg
(meningkat), HR : 84 x/ menit, RR : 20x/menit, SpO2 : 99 % , bb : kg,

● Status generalis : 
Kepala : normocephale
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : dbn
Leher : trakea ditengah, benjolan (-)
Thorax : vesikuler (+/+), whezzing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung : BJ I-II normal, murmur (-) , gallop (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (-), bising umum (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 detik

Status lokalis metacarpal dextra digiti 2 :


Look : terdapat luka gigitan berukuran 1cm x 0,5 cm, darah (-), luka bersih (+). Deformitas
(-), angulasi (-)
Feel : neurovaskular baik
Movement : rom (+) terbatas karena nyeri.

●Tatalaksana : 
Wound toilet kecil
Cefixime tab 200 mg (2x1) po
Asam mefenamat tab 500 mg (3x1)
Amplodipin tab 5mg (1x1) po

●Edukasi :
Ibu perhatikan kucing liar yang mengigit itu, bila dia keluar bisa dari mulut atau kucingnya
kejang-kejang atau meninggal dunia. Ibu segera. Ke rsud tarakan atau rsud pasar minggu
untuk meminta suntik rabies. Untuk hipertensinya pasien dapat mengurangi makanan yang
banyak mengandung garam , takaran garam minimal 1-2 sendok setiap harinya. Perbanyak
minum air putih minimal 8 gelas per hari atau 2-3 L per hari. Rajin kontrol tekanan darahnya
ke puskesmas atau fasilitas kesehatan. Miinum obat yang teratur.

Ny. Cynthia , 26 thn, no.rm : 00005485, dx: observasi febris h-7

Pasien datang ke IGD RSUD Jagakarsa diantar oleh keluarganya dengan demam (+),
mengigil (-), kejang (-) sejak 7 hari. Pasien juga merasakan radang tenggorokan, tidak disertai
dengan nyeri menelan, mual, muntah, batuk, dan pilek. Pasien sudah berobat dengan
paracetamol belum ada perbaikan. Pada pemeriksaan fisik dan status generalis didapatkan
dalam batas normal. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan pasien
diduga mengalami observasi febris h-7. Pasien diberikan tatalaksana paracetamol tab 500 mg
(3x1) po, vitamin b compleks (2x1) po, dan sucralfat syr (3x1 cth). Edukasi : segera kembali
ke rs atau fasilitas kesehatan yang terdekat jika demam terus menerus, demam dan muntah
terus menerus, serta tidak mau minum dan makan.

● Pada pemeriksaan fisik di dapatkan : 

KU : tampak sakit sedang, Kes : cm (GCS :e4v5m6 =15), suhu : 36,6, TD : 120/ 80 mmHg,
HR : 84 x/ menit, RR : 20x/menit, SpO2 : 96 % , bb : 52 kg,

● Status generalis : 
Kepala : normocephale
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : dbn
Leher : trakea ditengah, benjolan (-)
Thorax : vesikuler (+/+), whezzing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung : BJ I-II normal, murmur (-) , gallop (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (-), bising umum (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 detik

●Tatalaksana : 
Paracetamol tab 500 mg (3x1) po
Vitamin b compleks (2x1) po
Sucralfat syr (3x1 cth)

● Edukasi : segera kembali ke rs atau fasilitas kesehatan yang terdekat jika demam terus
menerus, diare berdarah, demam, muntah terus menerus, serta tidak mau minum dan makan.

Tn. Yudi , 22 thn, no. rm : 00093340, dx: vulnus punctum

Pasien datang ke IGD RSUD Jagakarsa diantar oleh keluarganya dengan keluhan terinjak
paku sejak 1 jam SMRS. Luka ditelapak kaki kiri 0,5 x 0,5 cm, luka bersih. Demam (-).
Riwayat penyakit dahulu : hipertensi (-), dm (-), jantung (-). Riwayat alergi obat (-), makanan
(-). Pada pemeriksaan fisik dan status generalis didapatkan dalam batas normal. Berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan pasien (Tn. Y)
diduga mengalami vulnus punctum. Pasien diberikan tatalaksana di igd dilakukan tindakan
insisi, wound toilet, luka bersih, inj. ats. Terapi pulang : cefixime tab 200 mg (2x1) po,
paracetamol tab 500 mg (3x1) po. Edukasi : sesampai di rumah pasien dapat mengganti
verbannya,mengurangin aktivitas berjalan kaki, dan bila luka terdapat nanah atau rembesan
darah atau jahitannya lepas, segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat.

● Pada pemeriksaan fisik di dapatkan : 

KU : baik, Kes : cm (GCS :e4v5m6 =15), suhu : 36,9, TD : 110/ 70 mmHg, HR : 76 x/


menit, RR : 20x/menit, SpO2 : 99 % , bb : 49 kg,
● Status generalis : 
Kepala : normocephale
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : dbn
Leher : trakea ditengah, benjolan (-)
Thorax : vesikuler (+/+), whezzing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung : BJ I-II normal, murmur (-) , gallop (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (-), bising umum (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 detik

●Tatalaksana : 
eksisi
wound toilet
inj. ats

terapi pulang :
cefixime tab 200 mg (2x1) po
paracetamol tab 500 mg (3x1) po

● Edukasi
- Sesampai di rumah pasien dapat mengganti verbannya,
- Mengurangin aktivitas berjalan kaki,
- Bila luka terdapat nanah atau rembesan darah atau jahitannya lepas, segera datang ke
fasilitas kesehatan terdekat.
Ny. Churinzah, 67 th, no. rm : 00026212 , dx: hipertensi grade 2 + vertigo

Pasien datang ke IGD RSUD Jagakarsa diantar oleh keluarganya dengan keluhan pusing
berputar sejak 1 hari SMRS. Mual (+) tidak ada muntah, demam (-). Nafsu makan menurun
hari ini. Pasien sudah 2 hari ini tidak minum obat hipertensinya. Riwayat penyakit dahulu :
hipertensi (+) terkontrol dengan obat amplodipin tab1x10 mg, vertigo (+), dm (-), jantung (-).
Riwayat alergi obat (-), makanan (-). Pada pemeriksaan fisik didapatkan

● Pada pemeriksaan fisik di dapatkan : 

KU : tampak sakit sedang, Kes : cm (GCS :e4v5m6 =15), suhu : 37,2, TD : 179/ 90 mmHg,
HR : 84 x/ menit, RR : 20x/menit, SpO2 : 99 % , bb : kg,

● Status generalis : 
Kepala : normocephale
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : dbn
Leher : trakea ditengah, benjolan (-)
Thorax : vesikuler (+/+), whezzing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung : BJ I-II normal, murmur (-) , gallop (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (-), bising umum (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 detik

●Tatalaksana : 

Betahistin mesilate 6 mg (2 tab)


Captopril tab 25 mg (sublingual)
Inj. omeprazole 1 amp
Inj. ondsancentron 1 amp
Periksa darah rutin, gds

Hb : 13,0
Leukosit : 7.400
Trombosit : 258.000
Gds : 136 mg/dl

Terapi pulang
Betahistin mesilate tab 6 mg (3x1tab)
Ondansentron tab 4mg (3x1) po
Amplodipin tab 10 mg (1x1) po
Captopril tab 25 mg (1x1) po
Sucralfat syr 3x1 cth

Ny.Putri, 16 thn , no. rm : 00093330, dx: abses vagina


Pasien datang ke IGD RSUD Jagakarsa diantar oleh keluarganya dengan keluhan bengak dan
nyeri bibir kemaluan kanan dan kiri sejak 4 hari yang lalu. Suami bekerja sebagai anak bawah
kapal. Suami pasien baru pulang dan berangkat lagi sekitar 1 minggu yang lalu. Riwayat
penyakit dahulu : hipertensi (-), dm (-), jantung (-). Riwayat alergi obat (-), makanan (-). Pada
pemeriksaan fisik didapatkan dalam batas normal. Pada pemeriksaan status generalis di
daerah genitalia eksterna : labia mayor terdapat abses (+). Pemeriksaan penunjang didapatkan
dalam batas normal. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
yang dilakukan pasien diduga mengalami abses vagina. Pasien diberikan tatalaksana advice
dr.Sp.OG : pro marsupialisasi (eksisi), inj. ceftriaxone 2x1gram, tramadol tab 2x1, dan
dexametashone 1 amp. Edukasi : jaga kebersihan di alat kelaminnya, tidak mengnta-ganti
pasangan sex nya, setia pada suami begitupun sebaliknya.

● Pada pemeriksaan fisik di dapatkan : 

KU : tampak sakit sedang, Kes : cm (GCS :e4v5m6 =15), suhu : 36,6, TD : 110/ 70 mmHg,
HR : 84 x/ menit, RR : 20x/menit, SpO2 : 99 % , bb : kg,

● Status generalis : 
Kepala : normocephale
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : dbn
Leher : trakea ditengah, benjolan (-)
Thorax : vesikuler (+/+), whezzing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung : BJ I-II normal, murmur (-) , gallop (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (-), bising umum (+) normal
Genitalia eksterna : labia mayor terdapat abses (+)
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 detik

● Tatalaksana :
Periksa darah rutin :
Hb : 11,5
Leukosit : 12.900
Trombosit : 391.000
Urine lengkap
Warna : kuning
Kejernihan : keruh
Bakteri :
Darah : +3
Hbsag :-
Hiv: non reaktif
RPR : Non reaktif
● Advice dr.Sp.OG :
- Pro marsupialisasi (eksisi).
- Inj. ceftriaxone 2x1gram
- Tramadol tab 2x1
- Dexametashone 1 amp

●Edukasi : jaga kebersihan di alat kelaminnya, tidak mengnta-ganti pasangan sex nya, setia
pada suami begitupun sebaliknya.
-

Ny. Russmawati, 26 thn, no. rm : 00048912, dx : G3P0A2 hamil 8 –9 minggu dengan HEG

Pasien datang ke IGD RSUD Jagakarsa dengan G3P0A2 hamil 8 –9 minggu dengan HEG.
Saat ini pasien sudah dirawat inap hari ke-2 . Pasien mengeluh batuk sudah 3 hari tidak
berdahak, mual (+), muntah (-), nyeri ulu hati (+) sudah perbaikan. Riwayat penyakit dahulu :
hipertensi (-), dm (-), jantung (-). Riwayat alergi obat (-), makanan (-). Pada pemeriksaan
fisik didapatkan dalam batas normal. Pada pemeriksaan status generalis di daerah abdomen :
supel, nyeri tekan epigastrium (+), bising umum (+) normal. Pemeriksaan penunjang
didapatkan keton urine : +2. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang yang dilakukan pasien (Ny.R) diduga mengalami G3P0A2 hamil 8 –9 minggu
dengan HEG. Pasien diberikan tatalaksana IVFD RL+ neurobion D5 + KAEN 3B = 2:1:1
sucralfat syr (3x1 cth), ondancentron tab 3x4mg (iv), lansoprazole tab 1x1 (po). Lapor
dr.Sp.OG, hasil advice habiskan cairan infus dan obat suntikan, jika stabil boleh pulang.
Terapi pulang : ondancentron tab 4mg (3x1), obh syr 3x1 cth, antasida syr 3x1, dan
lansoprazole 1x1. Edukasi : istirahat yang cukup, jangan telat makan, makann makanan yang
berserat, daging merah dan buah dan sayuran. Rajin kontrol kehamilan ke bidan atau dokter
spesialis kandungan. Segera kembali ke rs atau fasilitas kesehatan yang terdekat jika muntah
terus menerus, serta tidak mau minum dan makan.

● Pada pemeriksaan fisik di dapatkan : 

KU : baik, Kes : cm (GCS :e4v5m6 =15), suhu : 36,8, TD : 100/ 60 mmHg, HR : 88 x/


menit, RR : 20x/menit, SpO2 : 98 % , bb : 48 kg,

● Status generalis : 
Kepala : normocephale
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : dbn
Leher : trakea ditengah, benjolan (-)
Thorax : vesikuler (+/+), whezzing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung : BJ I-II normal, murmur (-) , gallop (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan epigastrium (+), bising umum (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, crt <2 detik

●Tatalaksana : 
IVFD RL+ neurobion D5 + KAEN 3B = 2:1:1
Sucralfat syr (3x1 cth)
Ondancentron tab 3x4mg (iv)
Lansoprazole tab 1x1 (po)
Lapor dr.Sp.OG , hasil advice habiskan cairan infus dan obat suntikan, jika stabil boleh
pulang.

Periksa darah rutin :


Hb : 13,5
Leukosit : 13.900
Trombosit : 350.000

Urine lengkap
Warna : kuning
Kejernihan : keruh
Keton : +2

Terapi pulang :
Ondancentron tab 4mg (3x1)
Obh syr 3x1 cth
Antasida syr 3x1
Lansoprazole 1x1

● Edukasi :
Istirahat yang cukup, jangan telat makan, makann makanan yang berserat, daging merah dan
buah dan sayuran. Rajin kontrol kehamilan ke bidan atau dokter spesialis kandungan. Segera
kembali ke rs atau fasilitas kesehatan yang terdekat jika muntah terus menerus, serta tidak
mau minum dan makan.

Anda mungkin juga menyukai