Anda di halaman 1dari 15

TATALAKSANA JALAN NAFAS

Anatomi jalan nafas : hidung nasofaring


mulut orofaring

SUMBATAN JALAN NAFAS


- Anest, terlentang tonus otot hilang sumbatan lidah
- Anest ringan nyeri/rangs sekret spasme (kejang) laring
Tanda2 sumbatan jln nfs :
- Stridor (mendengkur, snoring)
- Nafas cuping hidung
- Retraksi trakea
- Retraksi torak
- Udara ekspirasi tak terasa
SPASME (KEJANG) LARING
Terapi : - Patensi jalan nafas
- Ventilasi (+) dg 02 100%
- (+ pelumpuh otot suksinil 0,5 mg/kbBB)
1. Manuver tripel jalan nafas
- Kepala ekstensi pd sendi atlanto-oksipital
- Mandibula didorong ke depan pd angulus mandibula
- Mulut dibuka
2. Pemasangan jalan nafas faring (oro/naso-faring)
Jalan nafas orofaring = Guedel.
3. Pemasangan sungkup muka/laring [gambar]
4. Pemasangan pipa endotrakea (ETT = endotracheal tube)
5. Pemasangan pipa trakea
PEMASANGAN PIPA TRAKEA ( = Intubasi trakea )
memasukan pipa khusus melalui mulut/hidung ke dalam
trakea. Pipa trakea = endotracheal tube = ETT
Melalui mulut/hidung faring laring trakea. Ujung pipa
berada dipertengahan trakea (antara pita suara & bifurkasio
trakea).
Memasukkan ETT dg alat laringoskopi, yaitu alat utk melihat
langsung laring
Tujuan intubasi trakea :
- Permudah pemberian anestesia
- Pertahankan jalan nafas tetap bebas
- Cegah aspirasi dan regurgitasi
- Permudah ventilasi dan oksigenisasi (pengendalian nafas)
- Permudah pengisapan sekret trakeo-bronkial
Ukuran pipa trakea sesuai dg umur [gambar]
Dewasa : antara () 7,0 G - 7,5 G - 8,0 G
Klasifikasi tampakan laring (mulut buka maksimal, lidah julur
maksimal) menurut Mallampati 4 gradasi :
Gradasi Pilar faring Uvula Palatum molle
1 + + +
2 -- + +
3 -- -- +
4 -- -- --
KESULITAN INTUBASI
- Leher pendek, berotot
- Mandibula menonjol
- Maksila/gigi depan menonjol
- Uvula tidak terlihat (Mallampati 3/4)
- Gerak sendi temporo-mandibular terbatas
- Gerak vert servikal terbatas

Anda mungkin juga menyukai