Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Matematika Vol. 10, No.

2, Agustus 2007:60-65 , ISSN: 1410-8518

ESTIMASI DATA HILANG


PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP

Tatik Widiharih
Program Studi Statistika, Jurusan Matematika FMIPA UNDIP
Jl. Prof. H. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50275

Abstract. Randomized complete block design is a design to reduce the residual error in an
experiment by removing variability due to a known and controllable nuisance variable. Missing
observations introduce a new problem into the analysis since treatments are no longer orthogonal
to blocks, that is, every treatment does not occur in every block, There are two general approaches
to the missing values problem. The first is an exact analysis, the second is an approaximate
analysis in which the missing observations are estimated and usual analysis of variance is
performed just as if the estimated observations were real data, with the error degrees of freedom
reduced by the number of missing observations. In this paper was discussed the second approach
with completely analysis. Bigger’s method is a simple method for estimating missing observations
by using matrix approximation.

Key words: estimate, randomized complete block design, Biggers method, analysis of variance

1. PENDAHULUAN total) berkurang sejumlah data yang


Dalam suatu percobaan, kadang-ka- hilang.
dang sulit didapatkan satuan percobaan Cara yang pertama biasanya tidak disukai
yang relatif homogen. Pada masalah seper- karena lebih rumit, dan bagi pengguna sta-
ti ini satuan percobaan dapat dikelompok- tistika dengan dasar teori yang kurang akan
kan menurut satu arah, dua arah atau multi menemui kesulitan [5]. Cara yang kedua
arah. Bila satuan percobaan tidak homogen biasa dilakukan oleh pengguna statistika.
dan pengelompokan dilakukan menurut Metode yang biasa digunakan adalah
satu arah maka digunakan ran-cangan acak metode Yates [5]. Metode ini dalam meng-
kelompok lengkap ([2], [3], [4], [5], [6]). estimasi data hilang dengan prinsip memi-
Satuan percobaan yang digunakan ka- nimalkan jumlah kuadrat galat, Namun
dang-kadang juga tidak dapat diukur res- metode ini akan menjadi tidak menarik dan
ponnya karena mati (untuk hewan/ tana- menjemukan jika data yang hilang banyak
man, pasien meninggal), tabung reaksi pe- (lebih dari tiga) ([5], [6]).
cah dan lain-lain. Kasus seperti ini kita Penyempurnakan metode Yates de-
berhadapan dengan kasus data hilang, dan ngan pendekatan matriks dilakukan oleh
data hilang ini akan menimbulkan masalah [1] agar perhitungan menjadi lebih seder-
dalam analisis karena perlakuan dan ke- hana. Metode ini memang cukup tua,
lompok menjadi tidak orthogonal. Untuk namun sampai saat ini tetap digunakan.
mengatasi masalah ini dapat dilakukan Metode Yates maupun metode Biggers
dengan dua cara yaitu : mendapatkan hasil estimasi yang sama.
1. Menganalisis data seadanya dengan Metode Biggers hanya sebatas menentukan
menganggap rancangan yang digunakan estimasi dari data yang hilang dan estimasi
adalah rancangan acak kelompok tidak dengan metode ini akan menghasilkan bias
lengkap. untuk jumlah kuadrat perlakuan. Sehingga
2. Data yang hilang diestimasi dahulu, diperlukan penanganan khusus untuk
baru kemudian dilakukan analisis de- menghilangkan bias tersebut.
ngan konsekuensi derajat bebas galat Dalam tulisan ini dibahas dua hal yaitu
(dengan sendirinya juga derajat bebas cara mengestimasi data hilang dengan

6
0
Tatik Widiharih (Estimasi Data Hilang pada Rancangan Acak Kelompok Lengkap)

metode Biggers dan metode analisis yang Rumus penghitungan untuk jumlah kuadrat
diperlukan untuk menghilangkan bias. total (JKT), jumlah kuadrat perlakuan
Analisis variansi untuk menangani bias ini (JKP), jumlah kuadrat kelompok (JKK)
dikenal dengan istilah analisis variansi dan jumlah kuadrat galat (JKG) sebagai
alternatif. Setelah diperoleh tabel analisis berikut.
variansi alternatif dilakukan uji lanjut al- a b Y2
ternatif dengan metode Least Significance JKT    Y ij2  .. ,
Difference (LSD). Untuk memperjelas i 1 j 1 a .b
pembahasan diberikan contoh aplikasi un-
tuk memperjelas pembahasan. Penghitu- 1 a 2 Y ..2
JKP   Y i .  ,
ngan dilakukan dengan paket SPLUS 2000 b i 1 a .b
dan minitab 14.20.
1 2 Y ..2
2. RANCANGAN ACAK KELOMPOK JKK   Y . j  .
a a .b
LENGKAP (RAKL)
Suatu percobaan dengan menggunakan JKG = JKT – JKP – JKK , (2.2)
a buah perlakuan yang akan dicobakan dan dengan :
masing-masing perlakuan dicobakan pada a b
Y ..    Y ij ,
b kelompok yang berbeda, model liniernya i 1 j 1
adalah : b
Yij = μ + i + βj + εij , (2.1) Y i .   Y ij ,
i=1,2,…,a j=1,2,…,b j 1
dengan a
Y . j  Y ij .
Yij : pengamatan pada perlakuan ke i i 1
kelompok ke j,
μ : pengaruh rataan umum, 2.1. Data Hilang dalam RAKL
i : pengaruh perlakuan ke i, Untuk memudahkan pembahasan di-
βj : pengaruh kelompok ke j, gunakan notasi-notasi sebagai berikut.
εij : komponen galat. Xij : menyatakan data pada perlakuan ke i
kelompok ke j hilang.
Bila diambil model tetap diasumsikan : di : banyaknya data hilang pada perlakuan
  i  0.....  j  0 , ke i.
i j cj : banyaknya data hilang pada kelom-
dan εij berdistribusi normal dengan rata- pok ke j.
Misalkan dalam penelitian ini ada p buah
rata nol dan variansi konstan (εij ~N(0, σ2). data hilang, maka :
Hipotesis yang dapat diambil adalah: a b
1. H0 : i = 0 untuk setiap i (tidak ada p   di   c j , (2.3)
i 1 j 1
pengaruh perlakuan terhadap
respon yang diamati). dengan
H1 : paling sedikit ada satu i dengan Ti : total perlakuan ke i dengan di buah data
i≠0 (ada pengaruh perlakuan hilang,
terhadap respon yang diamati). Bj : total kelompok ke j dengan cj buah data
2. H0 : βj = 0 untuk setiap j (tidak ada hilang,
D : total seluruh pengamatan dengan p bu-
pengaruh kelompok terhadap
ah data hilang.
respon yang diamati).
Data hilang pada kelompok yang sama
H1 : paling sedikit ada satu j dengan
dinamakan kelompok sekutu, dan jika data
βj≠0 (ada pengaruh kelompok ter-
hilang pada perlakuan yang sama dina-
hadap respon yang diamati). makan perlakuan sekutu. Sehingga yang

61
Jurnal Matematika Vol. 10, No.2, Agustus 2007:60-65

hilang data Xgh, akan mempunyai (ch-1) 2


kelompok sekutu, (dg-1) perlakuan sekutu 1 
dan (p-(ch+dg-1) tanpa sekutu. JKG  X 2gh   T g   X gj 
b ( j)  
a b
1 1 b Y2
JKG    Y ij2   Y i2.   Y .2j  .. 2
i 1 j 1 b a j 1 a.b 1 
  B h   X ih  
1
 D  X gh  2  R
b (i )  a .b
JKG
 0
  2    2

^
Y ij X ij  X gh
i ( i ) j ( J ) ( i )( j ) ^
 a .b . X gh  a  X gj  b
 1  
2

2 ( j )

    j Y ij     T i  ( j ) X ij  
  
( i )( j )
X ij  a . T g  b

 i 
b  i  (2.5)


  2Persamaan (2.5) dikelompokkan dalam


1  
  i Y ij    B j   X ij  suku-suku
2 yang berhubungan dengan

kelompok sekutu, perlakuan sekutu dan
a  j j  (i )  
tanpa sekutu sebagai berikut.
^  ^ 

2
 a .b. X gh a 

X ij  X gh 

1

D    
 ( j ), i  g 
 ^  


 b 
 
X ij  X gh      X ij

X ij 
 ( i ), i  g   ( i ), i  g ( j ), j  h


^ 
 
 X ih  X gj  X gh   a .T g


a .b
( i ), i  g ( j ), j  h 

( i )( j )  b. B h  D

^
  a  1 b  1 X gh  1  a   X
( j ), j  h
1  2
    X ij  a . T g  b . B h
   X ij2    T i   X ij  ( i ),i  g ( j ), j  h
( i )( j ) b i  ( j)  (2.6)
2 Analog untuk (p-1) data hilang yang lain.
1  
   B j   X ij  Sehingga diperoleh p buah persamaan
a j (i )  yang analog dengan (2.5) dan (2.6). Bila
ditulis dalam bentuk matriks
1  2 Apxp. Xpx1 = Qpx1, (2.7)
 
 D  (i )( j ) X ij   R dengan
a .b   Apxp: matriks simetri dengan elemen-
, (2.4) elemen (a-1)(b-1) untuk kelompok
dengan R konstanta yang tidak mengan- dan perlakuan yang bersesuaian,
dung Xij. (1-a) untuk perlakuan yang berse-
suaian, (1-b) untuk kelompok
2.2. Metoda Biggers yang bersesuaian dan 1 untuk la-
Pada dasarnya metode Biggers innya. Matriks ini merupakan ma-
digunakan untuk mengestimasi untuk Xij , triks nonsingular,
^ Xpx1 : matriks dari data yang hilang,
yaitu ditentukan sedemikian Qpx1 : matriks nilai a.Tg + b.Bh – D dari
X ij persamaan yang bersesuaian.
sehingga JKG persamaan (2.4) minimum. Dari persamaan (2.7) diperoleh :
Hal ini dilakukan dengan mengambil
turunan dari JKG terhadap Xij dan ^
menyamakan dengan nol. Andaikan data
yang hilang tersebut adalah Xgh ,
X px1  A1.Q (2.8)

Untuk memperjelas matriks Apxp , misalkan


dalam percobaan ini ada 4 data yang

62
Tatik Widiharih (Estimasi Data Hilang pada Rancangan Acak Kelompok Lengkap)

hilang, yaitu : Xkk , Xkl , Xmk dan Xst


Elemen-elemen dari Apxp ditentukan seba-
gai berikut.

Subkrip kk kl mk st
kk (a-1)(b- 1-a 1-b 1
1)
kl 1-a (a-1)(b-1) 1 1
mk 1-b 1 (a-1)(b-1) 1
st 1 1 1 (a-1)(b-1)

AX=Q

( a  1 )( b  1 ) 1 a 1 b 1   X kk   a.T k  b. B k  D 
 1 a ( a  1 )( b  1 ) 1 1     a .  b.  D 
 . X kl    T k Bl 
 1 b 1 ( a  1 )( b  1 ) 1   X mk  a.T m  b. Bk  D
    
 1 1 1 ( a  1 )( b  1 ) a . 
  X st   T s Bt b .  D
2.3. Analisis Variansi Alternatif. dengan data hilang kemudian dihitung :
Untuk mengatasi bias dilakukan jumlah kuadrat galat (JKG)
analisis variansi alternatif ([6]), dengan menggunakan persamaan (2.2).
langkah-langkah sebagai berikut. 3. Selanjutnya dihitung jumlah
1. Dari data seadanya (data tidak kuadrat perlakuan setelah dikoreksi
lengkap karena beberapa data hilang), terhadap kelompok (JKP*) dengan
dihitung rumus : JKP* = JKT* - JKK* - JKG.
2 Akan diperoleh tabel anova alternatif
  seperti pada Tabel 1.
 Y ij 
 i, j  2
JKT*   Y ij2  ,  
i, j N  Y ij 
 i, j 
2
JKT*   Y ij2  ,
  i, j N
 Y ij 
Y .2j
 i, j  2
JKK*    ,  
j nj N Y . j  i , j Y ij 
2
JKK*    ,
N   n j. j nj N
j
(2.9) N   n j.
dimana nj adalah banyaknya perlakuan j
yang muncul (dicobakan) pada (2.10)
kelompok ke-j. JKK* ini selanjutnya dimana nj adalah banyaknya perlakuan
disebut sebagai jumlah kuadrat kelom- yang muncul (dicobakan) pada ke-
pok yang mengabaikan perlakuan. lompok ke j. JKK* ini selanjutnya dis-
2. Setelah data hilang diestimasi, ebut sebagai jumlah kuadrat kelompok
dimasukan data tersebut bersesuaian yang mengabaikan perlakuan.

63
Jurnal Matematika Vol. 10, No.2, Agustus 2007:60-65

statistic hitung 0,093 dengan p-value >


Apabila ada pengaruh perlakuan dilaku- 0,15. Demikian juga homogenitas residual
kan uji lanjut dengan galat baku selisih statistic hitung 6,34 dengan p-value 0,275.
perlakuan ke i dan ke j :
 1 1 
SY  KTG   ,
 n* n* 
 i j 
* *
dengan ni dan nj disebut dengan ulangan
efektif dengan aturan :
1, u n tu k k el o mp o k d en g a n p er la k u
 ke j ada

*  a  2
n i   , u n tu k k el o mp o k d en g an p er
 a  1
 p er la k ua n k e j h il an g

0 , un t u k ke lo mp o k d en g an p erl ak u

LSD  t  ;ab  a b1 p . S Y


2

Rata-rata perlakuan ke i dan ke j dikatakan


berbeda jika Y i .  Y j .  LSD (rata-
rata perlakuan berdasarkan data lengkap
(data hilang yang diestimasi telah
dimasukan))

3. STUDI KASUS
Suatu percobaan dengan menggunakan 6
perlakuan berbeda yang dicobakan pada 4
kelompok berbeda, dimana 4 data dian-
taranya hilang seperti pada Tabel 2.
^
X 4 x1  A1 . Q
 ^ 
 X 13  15 1 1 1  1  88 
 ^     
 X 21    1 15  5 1  . 66,8
 ^   1  5 15 1   64,8
 X 22     
 ^  1 1 1 15 84,6
 X 34

Dengan menggunakan paket SPLUS 2000


diperoleh :
 ^ 
X 13   4 ,80980 
X
^
 5 ,692308
 ^ 21   
 X 22 5 ,592308
 ^   
 X 34 
 4 ,567033

Dengan menggunakan paket program


minitab 14.20 diperoleh :
JKT* = 27,1920 JKK* = 1,18
JKG = 7,9661 dan JKP* = 18,0459
Diperoleh table anova alternative seperti
Tabel 3.

Berdasarkan Table 3, dapat disimpulkan


ada pengaruh perlakuan terhadap respon
yang diamati, selanjutnya dilakukan uji
lanjut dengan  = 5% seperti table 4.

Normalitas dari residual juga terpenuhi,


dari output minitab 14.20 diperoleh

64
Tatik Widiharih (Estimasi Data Hilang pada Rancangan Acak Kelompok Lengkap)

3. KESIMPULAN [3]. Gomez, K.A & Gomez, A.A. (1984),


Dalam kasus penelitian dengan bebe- Statistical Procedures for Agricultural
rapa data hilang diperlukan penanganan Research 2nd ,John Willey & Sons Inc.
khusus, tentunya dengan analisis yang Singapore.
lebih rumit. Dalam estimasi data hilang se- [4]. Haslet, et al . (1997). Experimental
baiknya menggunakan bantuan paket Design for Researchers, Departement
program computer untuk memperoleh hasil of Statistics, Faculty of Information
yang lebih teliti dan memudahkan per- and Mathematical Science, Massey
hitungan. Analisis yang digunakan untuk University.
mengatasi bias adalah analisis variansi [5]. Montgomery, D.C. (2006). Design
alternatif. Uji lanjut LSD juga mempunyai and Analysis of Experiment 6nd, John
bentuk yang khusus yang lebih rumit. Bagi Willey & Sons Inc. New York.
peneliti dituntut berhati-hati sehingga se- [6]. Steel, R.G.D and Torrie, J.H. (1989).
mua data bisa teramati dan analisis menja- Prinsip dan Prosedur Statistika : Su-
di sederhana. atu Pendekatan Biometrik Edisi 1, PT
Gramedia Pustaka Utama Jakarta.
4. DAFTAR PUSTAKA. (Alih Bahasa : Ir. Bambang Sumantri)
[1]. Biggers, J.D. (1959). The Estimation
of Missing and Mixed-up Observa-
tions in Several Experimental Designs.
Biometrics, 91–105.
[2]. Gasperzs, V. (1992). Teknik Analisis
Dalam Penelitian Percobaan 2. Tarsi-
to, Bandung.

65
Jurnal Matematika Vol. 10, No.2, Agustus 2007:60-65

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel Anova Alternatif RAKL dengan p Buah Data Hilang.


Sumber Derajat Jumlah
Kuadrat tengah Fhitung Ftabel
Keragaman bebas Kuadrat
1. Kelompok
mengabaikan
perlakuan b-1 JKK* KTK*=JKK*/(b-1) KTK*/KTG F(b-1);(ab-a-b+1-p)()
2. Perlakuan
terkoreksi a-1 JKP* KTP*=JKP*/(a-1) KTP*/KTG F(a-1);(ab-a-b+1-p)()
3. Galat ab-a-b+1-p JKG KTG=JKG/(ab-a-b+1-p)
Total ab-1-p JKT*
Kriteria uji : tolak H0 jika Fhitung > Ftabel yang bersesuaian.
Tabel 2. Hasil Pengamatan RAK dengan 6 Perlakuan, 4 Kelompok dimana 4 Data hilang
kelompok
Perlakuan 1 2 3 4 Ti
1 4,4 5,9 ….. 4,1 14,4
2 ….. ….. 4,9 7,1 12,0
3 4,4 4,0 4,5 …… 12,9
4 6,8 6,6 7,0 6,4 26,8
5 6,3 4,9 5,9 7,1 24,2
6 6,4 7,3 7,7 6,7 28,1
Bj 28,3 28,7 30,0 31,4 D=118,4
Sumber data [ 6 ]

Tabel 3. Tabel Anova Alternatif RAK dengan dengan 6 Perlakuan, 4 Kelompok dimana 4
Data hilang
Derajat
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Kuadrat tengah Fhitung Ftabel
bebas
1. Kelompok mengabaikan perlakuan 3 1,18 0,3933 0,5431 3,59
2. Perlakuan terkoreksi 5 18,0459 3,6092 4,9837 3,20
3. Galat 11 7,9661 0,7242
Total 19 27,1920

Tabel 4. Uji Lanjut LSD Untuk Semua Pasangan Rata-rata.


perlakuan
no
i dan j
ni* nj* SY LSD Y i .  Y kesimpulan
j.
1 1 dan 2 2.6 1.8 0.82515 2.885548 1.01868 tidak berbeda
2 1 dan 3 2.6 2.6 0.746376 2.610076 0.43571 tidak berbeda
3 1 dan 4 2.6 3.8 0.684921 2.39517 1.89753 tidak berbeda
4 1 dan 5 2.6 3.8 0.684921 2.39517 1.24753 tidak berbeda
5 1 dan 6 3 3.8 0.657251 2.298407 2.2225 tidak berbeda
6 2 dan 3 1.8 2.6 0.82515 2.885548 1.45439 tidak berbeda
7 2 dan 4 2 3.6 0.750511 2.624537 0.87885 tidak berbeda
8 2 dan 5 2 3.6 0.750511 2.624537 0.22885 tidak berbeda
9 2 dan 6 2 3.6 0.750511 2.624537 1.20385 tidak berbeda
10 3 dan 4 3 3.8 0.657251 2.298407 2.3332 berbeda  
11 3 dan 5 3 3.8 0.657251 2.298407 1.68324 tidak berbeda
12 3 dan 6 3 3.8 0.657251 2.298407 2.65824 berbeda  
13 4 dan 5 4 4 0.601747 2.104311 0.65 tidak berbeda
14 4 dan 6 4 4 0.601747 2.104311 0.325 tidak berbeda
15 5 dan 6 4 4 0.601747 2.104311 0.975 tidak berbeda

66

Anda mungkin juga menyukai