Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TIPS MEJAGA SISTEM IMUN DALAM UPAYA PENCEGAHAN


COVID 19

DISUSUN OLEH:

IDA SUSILA
NIM: 16010013

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PEKANBARU MEDICAL CENTER
TA. 2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Pencegahan Virus Corona


Hari/tanggal : Sabtu, 4 April 2020
Waktu : 30 menit
Tempat : Gor Umar Gem desa Terantang Manuk
Sasaran : Masyarakat
Pelaksana : Ida Susila

A. LATAR BELAKANG

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal


dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus
ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun
ibu menyusui.
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina,
pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah
lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada
banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun,
virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru
(pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS).

B. TUJUAN
1. TIU (Tujuan Instruksional Umum) :
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat mengerti dan menambah wawasan
mengenai tips menjaga sistem imun dalam upaya pencegahan covid 19
2. TIK (Tujuan Instruksional Khusus) :
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu :
1. Memahami apa itu covid 19.
2. Memahami apa itu sistem imun.
3. Memahami bagaimana tips menjaga sistem inum tubuh.

C. POKOK BAHASAN
Pentingnya mengetahui bagaimana tips menjaga sistem inum dalam upaya pencegahan
covid 19.
D. SUB POKOK BAHASAN

Mahasiswa menjelaskan tentang bagaimana tips menjaga sistem inum dalam upaya
pencegahan covid 19 dan memberikan kesempatan bertanya pada peserta
(masyarakat).
1. Menjelaskan apa itu covid 19.
2. Mejelakan apa itu sistem imun.
3. Menjelaskan bagaimana tips menjaga sistem inum tubuh.

E. METODE
1. Jenis model pembelajaran : Pertemuan (tatap muka)
Landasan teori : Cerama, diskusi
2. Langkah pokok : a. menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. mengajukan masalah
F. MEDIA
Laptop
LCD Proyektor

G. PROSES KEGIATAN

N WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN Media


O PESERTA

1 3 menit Pembukaan Mendengarkan Laptop


pembukaan yang
a) membuka kegiatan dengan LCD
disampaikan oleh
mengucapkan salam Proyektor
moderator.
b) Memperkenalkan diri
c) Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
d) Menyebutkan materi yang
akan diberikan
e) Menyampaikan kontrak
waktu
2 15 menit Pelaksanaan Mendengarkan Laptop
Penyampaian materi oleh dan memberikan LCD
pemateri: umpan balik Proyektor
a) Menggali pengetahuan tehadap materi
peserta tentang covid 19 yang
b) Menjelaskan tentang disampaikan.
pengertian covid 19
c) Menjelaskan pegertian sistem
imun
d) Menjelaskan tips menjaga
sistem imun tubuh.
3 5 menit Tanya jawab Mengajukan Laptop
pertanyaan
Memberikan kesempatan kepada LCD
peserta untuk bertanya tentang Proyektor
materi yang kurang dipahami

3 4 menit Evaluasi Menjawab Laptop


pertanyaan
Menanyakan kembali kepada LCD
peserta tentang materi yang telah Proyektor
diberikan dan reinforcement
kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan

4 3 menit Penutup Mendengarkan Laptop


dengan seksama
a) Menjelaskan kesimpulan dari LCD
dan menjawab
materi penyuluhan Proyektor
salam
b) Ucapan terima kasih
c) Salam penutup

H. SETTING TEMPAT

Moderator : Leader :
Peserta : Fasilitator :

observer : dokumentasi :

Notulen :

I. PENGORGANISASIAN
Moderator : Fahri ferbrian
Mengawali dan Mengawasi jalannya diskusi yang menjadi tanggung
jawabnya agar berjalan sesuai dengan topiknya.
Co leader : Rico Aprialdi
Membantu leader (menyampaikan materi tentang stress secara umum)
dan “apabila leader membutuhkan bantuan dalam menyampaikan
materi dan menjawab pertanyaan audiens”
Leader : Ida Susila
Sebagai pemateri, (menyampaikan materi tentang bagaimana
pengendalian dan pengelolaan stress) “menyampaikan materi kepada
audiens bagaimana agar audiens mengerti dan bisa menerima
penyampaian materi.
Notulen : Raudha Syafiri
Pembuat laporan hasil penyuluhan.
Fasilitator : Pregi Panduwati
Memfasilitasi selama penyuluhan dan mendorong audiens untuk fokus
kepada leader serta memicu audiens untuk bertanya.
Dokumentasi : Viki Siswanto
Mendokumentasikan selama proses penyuluhan
Observer : Habibah Khumairah
mengopservasi jalannya penyuluhan

J. EVALUASI

1. Evaluasi Struktur
a) Peserta hadir ditempat penyuluhan
b) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di gor Umar Gem desa Terantang
Manuk.
2. Evaluasi Proses
a) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3. Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu mengerti
dan memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus
K. LAMPIRAN

4. Materi bagaimana tips menjaga sistem inum tubuh.

Pekanbaru, 31 Maret 2020

Ida Susila

MATERI PENYULUHAN

A. CORONA
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal
dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini
bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu
menyusui.
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina,
pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di
Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada
banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus
ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia),
Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala
flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala; atau gejala penyakit infeksi
pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri
dada.
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi
virus Corona, yaitu:

 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)


 Batuk
 Sesak napas

B. SISTEM IMUN
Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh merupakan suatu sistem perlindungan
secara biologis yang ada di dalam tubuh manusia dengan tujuan untuk menangkal radikal
bebas yang menyerang sehingga seorang individu akan terhindar dari penyakit. Apabila
sistem ini dapat bekerja dengan baik, maka seseorang akan terhindar dari serangan virus
ataupun bakteri, bahkan dapat mencegah dari serangan kanker.
Akan tetapi, apabila sistem ini tidak bekerja dengan baik atau dalam kondisi yang
lemah, maka kekebalan tubuh individu tersebut akan mudah terserang penyakit.

C. TIPS MEMPERKUAT SISTEM IMUN UNTUK MELAWAN VIRUS CORONA. 


1. Rutin Berolahraga
Keistimewaan olahraga amat beragam, salah satunya dapat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh. Enggak percaya? Menurut ahli di National Institutes of
Health – Medlineplus, olahraga bisa merangsang kinerja antibodi dan sel-sel darah
putih. Sel darah putih merupakan sel kekebalan tubuh yang melawan berbagai
penyakit.
Melalui olahraga juga sel darah putih bisa bersirkulasi lebih cepat. Alhasil, sel-
sel tersebut bisa lebih awal untuk mendeteksi penyakit. Menariknya lagi, olahraga
juga bisa membantu mengeluarkan bakteri dari paru-paru dan saluran pernapasan.
Kondisi inilah yang bisa mengurangi risiko terjangkit flu atau penyakit lainnya. 
Bagaimana dengan intensitasnya? Menurut anjuran Badan Kesehatan Dunia
(WHO) dalam Physical Activity and Adults, orang dewasa (18–64) harus melakukan
setidaknya 150 menit aktivitas fisik aerobik intensitas sedang dalam satu minggu.
Bisa juga 75 menit aktivitas fisik aerobik intensitas tinggi dalam satu minggu. 
2. Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang
Gizi seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat
gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Caranya dengan
memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup
bersih, dan memantau berat badan secara teratur, dalam rangka mempertahankan
berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.
3. Makanan Penunjang Sistem Imun
Cara memperkuat sistem imun juga bisa melalui makanan-makanan yang baik
bagi sistem kekebalan tubuh. Contohnya, brokoli dan bayam. Brokoli kaya serat,
antioksidan, vitamin A, C, dan E. Kandungan nutrisi inilah yang bisa memperkuat
sistem imun tubuh. 
Sedangkan bayam hampir serupa. Sayuran hijau ini kaya antioksidan, beta
karoten, vitamin C, dan vitamin A. Nutrisi ini juga dibutuhkan tubuh untuk
memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Selain bayam dan brokoli, masih ada makanan lainnya yang bisa kita
konsumsi. Contohnya, bawang putih, kunyit, buah-buahan (jeruk, lemon, kiwi, beri,
jambu, hingga pepaya), makanan laut (ikan, kerang, dan tiram), hingga yoghurt. 

4. Istirahat yang Cukup


Tidur malam yang berkualitas merupakan cara tersimpel untuk memperkuat
sistem imun. Menurut National Sleep Foundation, orang dewasa setidaknya
membutuhkan tidur selama 7–9 jam tiap harinya. 
Ingat, tanpa tanpa tidur yang cukup tubuh tidak bisa memproduksi sitokin
dengan jumlah yang banyak. Padahal, sitokin merupakan sejenis protein untuk
melewan infeksi dan peradangan yang secara efektif menciptakan respons imun.
Nah, sitokin ini diproduksi dan dilepaskan selama kita tertidur.
istirahat yang cukup juga bisa memupuk produksi Sel T di dalam tubuh. Sel T
merupakan kelompok sel kekebalan tubuh yang berperan penting dalam sistem imun
terhadap virus. Sel T akan menyerang dan menghancurkan sel pembawa virus. Di
samping itu, tidur yang berkualitas juga bisa meningkatkan respons sistem kekebalan
tubuh terhadap ancaman penyakit. 
5. Kelola Stres dengan Baik
Cara memperkuat sistem imun juga bisa melalui tips ini. Ingat, stres bisa
memicu tubuh untuk terus memproduksi hormon kortisol. Tingginya hormon kortisol
dalam tubuh bisa membuat sistem imun melemah. Oleh sebab itu, ketika stres
menyerang, cobalah kelolanya dengan baik baik.
Kamu bisa kok untuk meluangkan waktu melakukan hobi, aktif bersosialisasi,
melakukan teknik relaksasi, atau olahraga. Jangan salah, olahraga juga bisa
memperlambat pelepasan hormon stres lho. 
6. Hindari atau Jangan Merokok
Mau rokok nikotin atau elektronik, baik perokok pasif maupun aktif, terpapar
nikotin amat merugikan bagi sistem kekebalan tubuh. Nikotin bisa meningkatkan
kadar kortisol (hormon stres) yang mengurangi pembentukan antibodi sel B dan
respons antigen sel T (kelompok sel dalam sistem imun tubuh). 

Anda mungkin juga menyukai