Isi Makalah BM Fix
Isi Makalah BM Fix
PENDAHULUAN
Anestesi selalu diperlukan dalam setiap pencabutan gigi baik pencabutan gigi
permanen atau gigi tetap maupun pencabutan gigi susu agar pasien tidak
Istilah anestesi berarti tidak ada rasa sakit. Anestesi dibagi menjadi dua
kelompok yaitu anestesi lokal dan anestesi umum. Anestesi lokal adalah hilangnya
rasa sakit tanpa disertai hilang kesadaran dan anestesi umum, yaitu hilang rasa
hilangnya sensasi rasa nyeri pada sebagian tubuh secara sementara yang
konduksi pada saraf perifer. Anestesi lokal menghilangkan sensasi rasa nyeri
Anestesi lokal merupakan salah satu tindakan medis yang sering dilakukan
dalam kedokteran gigi. Anestesi lokal dilakukan untuk menghilangkan rasa nyeri
secara lokal pada daerah yang diberikan anestetikum untuk periode yang singkat.
Anestesi lokal dapat mengkontrol rasa nyeri dalam bidang kedokteran gigi.
1
1.2 Rumusan Masalah
7. Apa hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pemilihan teknik dan
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1981)
Sumawinata, 2013)
Anestesi lokal adalah menghilangkan rasa sakit pada area tertentu tanpa
pada saraf tepi atau menghambat jalannya konduksi sakit pada saraf tepi.
Sebelum memutuskan macam anestesi lokal yang dipilih, dokter gigi harus
3
3) Untuk keperluan insisi abses,
menit saja.
a. Secara Phisis
4
Yakni mendapatkan anastesi dengan pembekuan. Dalam hal ini khloretil yang
berwujud zat cair, mempunyai titik didih sangat rendah dan lekas menguap.
Waktu menguap zat ini mengambil panas dari sel-sel jaringan di sekitarnya dan
Akibatnya syaraf tidak lagi dapat menerima rangsangan sakit sehingga rasa
sakit tidak diteruskan ke pusat (sentrum) dari permukaan. Hasil dari anastesi ini
- Insisi abses.
- Juga biasanya dipakai untuk mencabut gigi susu yang sudah goyah.
Cara mempergunakannya :
Kloretil yang terdapat dalam botol disebut kloretil spray, tempat yang akan
5%. Setelah itu kloretil disemprotkan dari dekat dulu, kemudian jarak diperbesar
seperti air mancur supaya tempat disekitar itu menjadi beku dengan tanda
kelihatan memutih dan ini tandanya untuk memulai pencabutan atau insisi. Kita
mata karena dapat merusaknya, jadi pasien disuruh menutup matanya. Juga tidak
5
akan di insisi tersebut.
b. Secara Khemis
operasi mata. Obat-obat yang lain dipergunakan ialah pantocain dan benzocaine.
Pemakaian cocain ini dalam kedokteran gigi sebagian dipakai secara anastesi
atau blok anastesi masih menimbulkan rasa sakit pada pulpa. Misalnya kalau kita
akan melakukan pengambilan urat syaraf (ekstirpasi) seacra vital yaitu dengan
tidak mematikan infiltrasi anastesi atau blok anastesi tidak dapat melumpuhkan
sampai ke ujung-ujung syaraf, maka untuk menghindarkan rasa sakit itu ditambah
dengan anastesi tekanan (pulpa druk anaesthesi). Sekarang tidak dipakai lagi.
Cara mempergunakannya :
Kavitas gigi yang karies dibersihkan dari sisa-sisa makanan dan kemudian
dimasukkan ke dalam cocain 2%, kemudian ditekankan kedalam kavitas gigi yang
syaraf tertentu, jadi kapas yang kita tekankan tadi akan langsung mengenai ujung
bawah mukosa yang bertujuan melumpuhkan sementara ujung syaraf yang lebih
6
1. Soft tissue anastesi
struktur kompakta bagian bukal dan labial adalah tipis yaitu pada rahang atas
Anastesi ini dilakukan kalau pada daerah atau tempat yang kita suntik
7
tidak ada radang. Bila ada radang maka anesthetikum tidak dapat merembes
mencapai urat syaraf yang lebih dalam, sebab diblokir oleh cairan yang
terdapat pada radang tersebut. untuk melakukan pleksus anastesi ini harus
diingat bahwa lamina alveolar kompakta di tempat gigi yang hendak kita
blokir syarafnya adalah tipis karena waktu kita mendeponer anastesikum kita
barudi dalam spongiosa ini anastesikum meluas kemana mana dan akan
mencapai pleksus dentalis. Akibatnmya terjadi parestesi dari pada urat syaraf
yang bersangkutan.
Karena anastesikum melalui jalan yang jauh maka sebagian dari obat ini
masuk dalam pembuluh pembulu darah dan limfe, sehingga lama kelamaan
anastesikum akan hilang diresobsi oleh darah dan cairan limfe, akibatnya
syaraf akan merasa sakit kembali. Untuk menghindarkan cepat resorbsi ini,
dan labial adalah tipis, sehingga dapat dilakukan pleksus anastesi dengan
Jadi pada waktu pemberian anastesikum Krista ini harus dihindrakan, yakni
dengan mendeponer anastesikum lebih kedistal atau mesial dari molar satu
tersebut.
Pada mandibula, alveolar kompakta di bagian labial dari gigi depan saja
8
yang tipis yaitu dari kaninus kiri ke kaninus kanan sedangkan pada gigi gigi
lainnya adalah sangat tebal, yaitu pada region premolar sampai molar di
bagian bukal, sehingga pada regio ini tidak mungkin kita adakan suatu pleksus
anastesi.
mukosa yang menutupi rahang setinggi apeks dari gigi yang akan dicabut.
Untuk mengetahui tempat forniks, maka bibir atau pipi di gerak gerakan
mukosa gingival yang tidak bergerak, inilah kita masukkan jarum yang
kecil. Dengan labial bevel dari jarum kea rah tulang menembus mukosa
Kalau sudah merasa lamina kompkata ini maka jarum ditarik sedikit
tekanan.
9
Suntikan supraperiostal infiltrasi di daerah premolar maxilla. Posisi titik jarum
berada pada sudut 45 sampai sumbu panjang gigi seperti yang terlihat dari
samping
pada sudut 45 ke sumbu panjang gigi premolar kiri seperti yang terlihat dari
depan
10
infiltrasi injeksi supraperiosteal di daerah molar maxilla. Posisi titik jarum
- Rasa sakit
- Bengkak
11
- Infeksi
Kebaikan kebaikannya :
a. Dengan jumlah yang kecil saja (0,5 cc) sudah cukup untuk mencabut gigi
b. Rasa sakit hilang sama sekali walaupun ada granuloma di apeks atau
adanya peridontitis
berada pada sudut 90 sampai sumbu panjang gigi dan tulang alveolar
12
Infiltration palatal anesthesia: paraperiosteal/supraperiosteal injection as
jarum yang kecil. Dengan bevel kea rah gigi dimasukkan ke sebelah bukal
13
Bila gigi tetangga tidak ada maka jarum dapat di masukkan tegak
disuntukkan pada gingival dibagian bukal atau lingual dari gigi dan
mengenai cementum.
tekanan. Jadi tekniknya sama dengan intra septal anastesi, hanya saja
Kerugiannya :
Disini bukan saja perios tetapi juga tulang kompakta ditembus dan
harus membuka flap dari mukosa dan perios, kemudian tulang kompakta
dibor dan baru anastesikum dapat di deponer. Oleh karena itu jaringan
yang hidup banyak yang rusak. Praktis sekarang anastesi ini tidak
14
dilakukan karena pasien merasa sakit.
Anestesi blok dapat di bedakan menjadi anestesi blok maksila dan anestesi
blok mandibula.
Indikasi
3. Prosedur diagnostik atau terapeutik untuk neuralgia atau urat syaraf dari
Kontra Indikasi
2. Pasien anak-anak
a. Lebih sulit dan berbahaya karena dimensi anatomi yang lebih halus
15
5. Saat perdarahan sangat berisiko (mis., Penderita hemofilia)
2. Luas sisipan: tinggi lipatan mucobuccal di atas aspek distal molar kedua
rahang atas
3. Area target
4. Landmark
b. tuberositas maksila
6. Prosedur
dari bevel
b. Posisi administrator
16
2) Untuk injeksi tuberositas kanan yang tepat, administrator tangan
c. Posisi pasien: pada posisi telentang atau semi terlentang untuk blok
meningkatkan visibilitas
kedua
2) Ujung jarum kedalaman ini (1 1/4 inci) harus berada dalam fosa
17
l. Aspirasi
lokal
q. Tutup jarum
Inferior Alveolar Nervus Block atau yang sering juga disebut dengan
blok mandibula merupakan metode anestesi lokal blok mandibula yang sering
nervus inferior alveolar, nervus incisive, nervus mental, dan nervus lingual.
mukosa anterior sampai daerah gigi molar satu mandibula, 2/3 anterior lidah
dan dasar dari kavitas oral, jaringan lunak bagian lingual dan periosteum,
18
Indikasinya adalah untuk prosedur pencabutan beberapa gigi mandibula
bagian bukal anterior sampai molar satu serta jaringan lunak bagian lingual.
akut pada daerah penyuntikan serta pasien dengan gangguan kontrol motorik
rupa agar ketika membuka mulut, oklusal dari mandibula pasien sejajar
dengan lantai.
3. Posisi operator berada pada arah jam 8 dan menghadap pasien untuk
jarum sekitar 42 mm atau 1,625 inchi. Hal ini diperlukan karena bagian
19
samping jari berada di bidang oklusal gigi rahang bawah.
tidak dianestesi tepatnya dari regio premolar dan jarum dengan bevel
mengarah ke tulang sampai jarum kontak dengan tulang (Posisi I). Arah
8. Spuit digeser kesisi yang akan dianestesi, sejajar dengan bidang oklusal
(Posisi II).
9. Spuit digeser ke arah posisi I tapi tidak penuh sampai sekitar region
kira 10-15 mm. Aspirasi dan bila negatif keluarkan anestetikum sebanyak
20
Insersi spuit pada anestesi lokal blok mandibula.
syaraf bukal setelah kita melakukan posisi III, pada waktu menarik kembali spuit
sebelum jarum lepas dari mukosa tepat setelah melewati linea oblique interna
,jarum digeser kelateral ke daerah trigonom retromolar, aspirasi dan bila negatif
dengan ikatan, yaitu ikatan golongan amida (-NHCO-) dan ikatan golongan ester
(-COO-). Perbedaan ini berguna karena ada perbedaan ditandai dalam alergenitas
golongan, yaitu :
1. Prokain
2. Tetrakain
3. Kokain
4. Benzokain
5. Kloroprokain
1. Lidokain
2. Mepivakain
21
3. Bupivacaine
4. Prilokain
5. Artikain
6. Dibukain
7. Ropivakain
8. Etidokain
9. Levobupivakain
1. Kokain
Hanya dijumpai dalam bentuk topical semprot 4% untuk mukosa jalan napas
Contoh: Fentanil
erythroxylon coca. Efek kokain yang paling penting yaitu menghambat hantaran
saraf, bila digunakan secara lokal. Efek sistemik yang paling mencolok yaitu
* Efek anestetik lokal: Efek lokal kokain yang terpenting yaitu kemampuannya
untuk memblokade konduksi saraf. Atas dasar efek ini, pada suatu masa kokain
pernah digunakan secara luas untuk tindakan di bidang oftalmologi, tetapi kokain
besarnya dosis fatal adalah 1,2 gram. Sekarang ini, kokain dalam bentuk larutan
22
kokain hidroklorida digunakan terutama sebagai anestetik topikal, dapat
diabsorbsi dari segala tempat, termasuk selaput lendir. Pada pemberian oral
kokain tidak efektif karena di dalam usus sebagian besar mengalami hidrolisis.
2. Prokain (novokain)
anestetik lokal, prokain pernah digunakan untuk anestesi infiltrasi, anestesi blok
saraf, anestesi spinal, anestesi epidural, dan anestesi kaudal. Namun karena
potensinya rendah, mula kerja lambat, serta masa kerja pendek maka
kadang untuk anestesi blok saraf. Di dalam tubuh prokain akan dihidrolisis
3. Kloroprokain (nesakin)
otot cukup baik. Kerja sekitar 1-1,5 jam tergantung konsentrasi larutan,
23
0,5% untuk blok sensorik tanpa blok motorik
Lidokain (xilokain) adalah anestetik lokal kuat yang digunakan secara luas
dengan pemberian topikal dan suntikan. Anestesi terjadi lebih cepat, lebih kuat,
dan lebih ekstensif daripada yang ditunjukkan oleh prokain pada konsentrasi yang
1-2% untuk anestesia blok dan topikal. Anestetik ini lebih efektif bila digunakan
masa kerjanya lebih pendek. Lidokain merupakan obat terpilih bagi mereka yang
hipersensitif terhadap anestetik lokal golongan ester. Sediaan berupa larutan 0,5-
fibrilasi ventrikel, atau oleh henti jantung. Lidokain sering digunakan secara
24
suntikan untuk anestesia infiltrasi, blokade saraf, anestesia spinal, anestesia
epidural ataupun anestesia kaudal, dan secara setempat untuk anestesia selaput
lendir.
5. Bupivakain (markain)
(kontinyu)
amin adalah butil piperidin. Merupakan anestetik lokal yang mempunyai masa
kerja yang panjang, dengan efek blokade terhadap sensorik lebih besar daripada
25
Larutan bupivakain hidroklorida tersedia dalam konsentrasi 0,25% untuk
anestesia infiltrasi dan 0,5% untuk suntikan paravertebra. Tanpa epinefrin, dosis
6. Ropivakain (naropin)
bupivakain, ropivakain disimpan dalam sediaan botol kecil. Kedua obat tersebut
dengan bupivakain adalah zat ini lebih rendah kardiotoksisitas. Zat ini tersedia
efektif, baik menggunakan epineprin maupun tidak. Pada dunia kedokteran gigi
7. Levobupivakain (chirokain)
keuntungan hanya sedikit efek kardiotoksiknya. Telah terbukti bahwa bahan ini
intraoral pada saat anestesi umum dapat mengurangi kebutuhan analgesik pasca
antara 0,25-0,75%.
26
8. Dibukain
Derivat kuinolin merupakan anestetik lokal yang paling kuat, paling toksik
kira-kira 15x lebih kuat dan toksik dengan masa kerja 3x lebih panjang. Sebagai
preparat suntik, dibukain sudah tidak ditemukan lagi, kecuali untuk anestesia
spinal. Umumnya tersedia dalam bentuk krim 0,5% atau salep 1%.
9. Mepivakain HCL
Mepivakain ini digunakan untuk anestesia infiltrasi, blokade saraf regional dan
anestesia spinal. Sediaan untuk suntikan berupa larutan 1 ; 1,5 dan 2%.
Mepivakain lebih toksik terhadap neonatus dan karenanya tidak digunakan untuk
anestesia obstetrik. Pada orang dewasa indeks terapinya lebih tinggi daripada
lidokain. Mula kerjanya hampir sama dengan lidokain, tetapi lama kerjanya lebih
10. Tetrakain
zat ini 10 kali lebih aktif dan lebih toksik daripada prokain. Obat ini digunakan
untuk segala macam anestesia, untuk pemakaian topilak pada mata digunakan
larutan tetrakain 0.5%, untuk hidung dan tenggorok larutan 2%. Pada anestesia
spinal, dosis total 10-20mg. Tetrakain memerlukan dosis yang besar dan mula
27
11. Prilokain HCl
tetapi mula kerja dan masa kerjanya lebih lama. Efek vasodilatasinya lebih kecil
terhadap SSP lebih ringan, penggunaan intravena blokade regional lebih aman.
Prilokain juga menimbulkan kantuk seperti lidokain. Sifat toksik yang unik dari
12. Benzokain
Absorbsi lambat karena sukar larut dalam air sehingga relatif tidak toksik.
Benzokain dapat digunakan langsung pada luka dengan ulserasi secara topikal dan
Beberapa komponen dari larutan anestesi lokal diketahui dapat memicu reaksi
alergi pada beberapa individu dan perlu diperhatikan pada pasien yang mengidap
28
fatal seperti reaksi syok anafilaktik, maka seorang dokter perlu melakukan tes
dosis larutan anestesi pada pasien. Komponen yang termasuk ke dalam larutan
6. Fungisida: Thymol
matahari.
29
5. Gelembung nitrogen: untuk mengurangi adanya oksigen yang
permukaan dari akson yang pendek. Ion Na+ akan berdifusi dengan cepat ke
dalam sel, melebihi besar pompa sodium pada polaritas di dalam sel dalam
hubungannya dengan bagian luar, yang berubah mendadak. Aliran ion sodium ke
dalam diimbangi dengan aliran keluar dari ion K+. semua agen anastesi umumnya
terbentuk dari kombinasi basa lemah dan asam kuat. Agen-agen ini dapat dengan
mudah terhidrolisa pada jaringan manusia yang bersifat alkali (pH 7,4) untuk
mengeluarkan basa alakaloid yang akan diikat oleh lemak pada serabut saraf.
mencegah aliran ke dalam ion Na+ dan depolarisasi serta tidak aka nada induksi
impuls. larutan anastesi local dengan konsentrasi yang rendah akan menunda
gerak ionik. Sedangkan konsentrasi yang tinggi akan dapat mencegah gerak
tersebut. Karena garam hidrolisa merupakan agen anastesi yang paling sering
digunakan.
2.7 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pemilihan teknik dan
30
paling sering dilakukan dalam prosedur perawatan. Sebelum melaksanakan
prosedur tersebut,
diambil dari data dental dan riwayat kesehatan terbaru dari pasien sebelum
kesehatan pasien.
sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan bahan anestesi lokal, dosis yang
sehat biasanya hanya diberikan anestetikum yang standar. Tetapi untuk pasien
antara lain :
3. Perlu hemostatis
31
4. Adanya kontra indikasi terhadap pemakaian bahan anestesi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anestesi lokal merupakan salah satu tindakan medis yang sering dilakukan
dalam kedokteran gigi. Anestesi lokal dilakukan untuk menghilangkan rasa nyeri
secara lokal pada daerah yang diberikan anestetikum untuk periode yang singkat.
Anestesi lokal dapat mengkontrol rasa nyeri dalam bidang kedokteran gigi.
yaitu anestesi topikal, anestesi infiltrasi, dan anestesi regional atau sering disebut
ikatan, yaitu ikatan golongan amida (-NHCO-) dan ikatan golongan ester (-
COO-).
32
DAFTAR PUSTAKA
Bakar, Abu. 2012. Kedokteran Gigi Klinis Edisi 2. Yogyakarta: CV. Quantum
Sinergis Media
block. JADA V
Jastak,JT Cs. 1995. Local anesthesia of the oral cavity. Philadelphia : W.B.
Saubders Company.
33
Malamed SF. 2004. Handbook of Local Anesthesia, Fifth Edition. Missouri
Elsevier Mosby.
Jakarta : EGC.
Tjay TH. dan Raharja K. 2005. Obat-obat Penting. Jakarta: Elex Medi
Komputindo.
(http://www.juniordentist.com/composition-of-local-anesthetic-agent.html,
34