- Setiap pegawai memiliki akses penuh kepada sistem akuntansi amal sehingga siapapun
dapat menggantikan peran akuntan
jika semua pegawai memiliki akses penuh kepada sistem akuntansi maka akan sangat
rawan bila terjadi fraud, salah satu contoh potensi terjadinya fraud adalah staf bernama sarah
memiliki tugas membuka email dan membuat daftar donator, jika sarah dapat mengakses sistem
akuntan berarti selain membuat daftar donatur sarah juga dapat menginput atau memasukan
daftar nama dan nominal donatur kedalam sistem akuntansi dalam hal ini sarah dapat merubah
atau menghapus salah satu nama dari donatur, disini tidak ada pembagian tugas dan kurangnya
pengawasan antara satu tugas dengan tugas lain, sehingga akan sangat berpotensi bila
kesempatan tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi, akan lebih baik jika tidak semua
pegawa bisa mengakses sistem akuntansi, solusi yang tepat adalah jika akuntan tersebut sedang
sakit atau mendapat libur, maka yang boleh menggantikan akuntan yaitu manajer kantor saja,
karena dalam pembagian tugas tidak semua staf dapat menggantikan tugas akuntan.
- Tidak ada pembagian tugas yang detail contoh, sejak pembukaan email, pencatatan daftar
nama dan nominal donatur semua dilakukan oleh satu orang yaitu sarah, lalu semua nama
dan nominal donatur diserahkan kepada akuntan, rekonsiliasi dilakukan oleh orang yang
sama yaitu akuntan dimana akuntan juga yang membuat deposit bank.
Pembagian tugas pertama adalah Sarah mendapat tugas membuka semua email dan
mencatat daftar nama maupun nominal beserta dana dari donatur, potensi fraud dapat terjadi jika
Sarah tidak mencatat seluruh daftar nama yang ada di email terutama bagi pencatatan nama
anonim, saran yang tepat adalah membagi tugas sarah kepada staf yang lain, Sarah membuka
email kemudian staf lain mencatat daftar nama dan nominal atau mungkin sebaliknya atau
bahkan mungkin kedua staf tersebut dapat membuka dan mencatat daftar nama maupun nominal
secara bersama, dengan ini adanya pengawasan antara karyawan satu dengan karyawan yang lain
dapat dilakukan.
Pembagian tugas yang kedua adalah setelah Sarah dan staf lain mencatat daftar maupun
nominal beserta dananya yang nantinya diserahkan kepada akuntan, disini seharusnya dana atau
sumbangan yang berupa uang tersebut tidak diserahkan pada akuntan, akan lebih baik jika uang
sumbangan tersebut diserahkan kepada manajer kantor dan disetorkan kepada bank oleh manajer
kantor pula, kemudian akuntan mencatat daftar nama dan nominal yang diberikan oleh Sarah dan
membuat rekonsiliasi bank tiap bulan terkait penyetoran uang sumbangan yang telah disetor ke
bank. Dengan ini pembagian tugas akan terlihat secara detail sehingga pengawasan tugas
karyawan satu dengan yang lain juga akan membaik.
Dalam melindungi data Family Support Center dari kehilangan, perubahan, atau
pengungkapan data yang tidak diijinkan maka sangat perlu sekali adanya pengendalian TI yang
diterapkan dalam Family Support Center, salah satunya adalah dengan cara backup data secara
berkala, dalam hal ini Family Support Center hanya menugaskan akuntan untuk melakukan
backup dari seluruh komputer dan disimpan dalam kantor manajer, akan lebih baik jika backup
disimpan tidak pada kantor manajer saja melainkan ditempat terpisah seperti disediakan
komputer khusus tersendiri untuk backup data atau bisa juga disimpan dalam cloud atau
semacamnya serta akses backup juga dilindungi dengan password yang terenkrips, seperti yang
sudah dijelaskan pada soal nomor 1 bahwa pentingnya enkrips data terutama pada password
untuk menigkatkan keaman data Family Support Center.
No Identifikasi Kekuatan Kelemahan
1. Otorisasi Perusahaan memiliki Akan tetapi ada beberapa
kebijakan prosedur kelemahan dalam
penggantian biaya agen pengendalian internal
Mini yang terinci dengan salah satunya adalah Case
mewajibkan para agen otorisasi yang hanya lewat
–3 mendokumentasikan branch manager, hal
biayanya, serta perusahaan tersebut akan berpotensi
memiliki otorisasi yang timbul fraud dimana
bagus bahwa branch branch manager dapat
manager harus mengetahui membuat kuitansi fiktif
dan menyetujui pengeluran sebelum diserahkan
yang ada sebelum kepada kantor pusat untuk
dilakukan pembayaran pembayaran, akan lebih
baik bila dokumentasi
yang sudah dibuat oleh
para agen juga dapat
dilampirkan sebagai
rincian yang benar untuk
setiap biaya yang akan
diganti guna untuk
mengontrol otorisasi dari
branch manager
2. Pencatatan Pencatatan akuntansi Dalam kasus ini tidak
berdasarkan biaya yang dijelaskan apakah branch
diberikan branch manager manager mencatat cek atau
dan pencairan biaya uang keluar yang akan
penggantian berupa cek diberikan kepada agen atau
yang memudahkan tidak, jika branch manager
pencatatan karena dapat tidak mencatatnya terlebih
ditelusuri bukti uang dahulu maka akan sangat
keluarnya. sulit dalam mereview
dokumen penggantian
terutama bila adanya audit
rutin.
3. Perlindungan Adanya cash advance Kantor cabang harusnya
approval terlebih dahulu juga memiliki salinan dari
sebelum para agen cash advance approval
menerima uang pengganti, sebagai arsip pembanding
agen memiliki salinan cash antara uang yang diajukan
advance approval sebgai dengan yang diberikan
bukti atau jaminan bila kepada para agen serta
dikemudian hari terdapat dapat juga sebagai
hal yang tidak diinginkan proyeksi biaya yang
seperti tuduhan atau dikeluarkan tiap bulannya
semacamnya
4. Rekonsiliasi Adanya rekonsiliasi Rekonsiliasi hanya
penggantian biaya agen dilakukan untuk
dari setiap cabang yang kepentingan informasi
dilakukan oleh audit kantor pusat, akan lebih
internal pusat, serta audit baik bila rekonsiliasi juga
internal menginvestigasi dilakukan disetiap cabang
perbedaan yang ada, terkait pengeluaran tunai
dengan begitu perusahaan yang diserahkan branch
tersebut memiliki manager kepada para agen.
pengendalian internal yang