Anda di halaman 1dari 2

BAGAIMANA CARA KITA MENGUBAH LELAH MENJADI LILLAH?

Judul Buku : Ubah Lelah Jadi Lillah

Penulis : Dwi Suwiknyo

Penerbit : Genta Hidayah

Tahun : Cetakan pertama, Januari 2017

Jumlah Halaman : xii+492 hlm

Hai sahabat SEVEN, pada bulletin edisi yang ke 58 ini kita akan belajar mengubah kelelahan dalam
bekerja menjadi lillah.
Disini kita bisa bayangkan aktifitas kita setiap hari. Mulai bangun tidur sampai menjelang
malam. Rasanya tidak ada jeda atau bahkan istirahat yang mungkin sudah menjadi hal yang langka.
Pekerjaan yang seharusanya selesai di kantor harus kita kerjakan dirumah Karena tuntutan target yang
mesti di selesaikan secepatnya. Hal itu membuat kita kehilangan waktu untuk keluarga.
Begitulah. Terkadang untuk mengejar satu target saja, ada bagian dari hidup kita yang harus
dikorbankan. Demi target pekerjaan, keluarga terabaikan, kesehatan kita tak terpikirkan, dan bahkan
hak Allah pun terlewatkan. Padahal itu hanya ketidakmampuan kita mengelola waktu, atau memang
tidak ada niatan untuk menyeimbangkan hidup?
Buku ubah lelah menjadi lillah dihadirkan sebagai bahan merenung, untuk saling
mengingatkan betapa sayang sekali jika kita melewatkan hidup kita dengan sia-sia dan tidak tentu
arah.
Lantas apa yang di tawarkan buku ini?
Ubah lelah jadi lillah. Bahwa kita harus menyadari kalau jatah hidup kita di dunia ini sangatlah
terbatas.
Maka prinsip pertama, Kita harus memastikan bahwa hidup kita harus terarah. Bagaimana hidup
yang terarah itu?
 Menentukan tujuan hidup
 Bismillah, meluruskan niat
 Tidak sekedar sibuk
 Kuasai rumus percepatan
Prinsip kedua, memastikan lagi apa yang kita kejar dan upayakan di dunia ini bisa berubah berkah.
yakni bertambahnya kebaikan pada diri kita sendiri, keinginan untuk terus-menerus beramal shalih,
meningkatkan kualitas iman, dan senantiasa terkoneksi dengan Allah SWT.

Prinsip ketiga, sekuat tenaga kita mengupayakan agar hidup kita bisa berbuah mashlahah atau
bermanfaat bagi orang sekitar kita.

Prinsip keempat, semuanya bisa kita gapai dengan mudah bila dari awal sudah berniat dan bertekad
untuk lillah, kembali kepada aturan Allah. Apa yang Allah sukai, harusnya kita sukai. Apa yang Allah
benci, kita pun harus membencinya. Tersebab kita yakin betul bahwa apa-apa yang terjadi pada diri
kita semua atas kehendak Allah. Maka tidak ada lagi rasa gelisah soal rezeki, tidak ada lagi keresahan
tentang ketidakpastian masa depan, pun tidak ada rasa takut lagi untuk menghadapi kematian.
Bukankah dengan mengingat Allah hati merasa tenang? Maka puncak dari ubah lelah menjadi lillah
ialah menjadi kekasih Allah.

Anda mungkin juga menyukai