Chintya Aisyah Angelina

19/439955/GE/08991

Pengindraan Jauh Dasar

Pengindraan jauh dapat diaplikasikan dengan luas untuk diterapkan di berbagai

bidang disiplin ilmu. Evolusi teknologi digunakan pada perangkat pengindraan jauh dimulai
pada tahun 195o-an dan 1960-an. Beberapa ahli berpendapat bahwa teknologi pengindraan
jauh yang baru mungkin dapat menggantikan kamera. Tetapi, masih ada beberapa studi yang
mengindikasi bahwa kamera masih lebih unggul jika dibandingkan dengan teknologi
pengindraan jauh (holzt, 1973).

Sistem sensor yang baru telah memberikan suatu revolusi sistem informasi tambahan
untuk fitur alamai maupun buatan manusia yang berada di luar kemampuan spectra film
dalam kamera dan dibatas penglihatan manusia. Sensor-sensor baru tersebut diyakini akan
menambah dan meningkatkan informasi tetapi, bukan seperti neplace yang berupa kamera
udara. Dalam analisis terakhir tampak bahwa pengindraan jauh paling baik dilakukan oleh
sejumlah sensor dengan memberikan kontribusi data khusus untuk interpretasi dan analisis.

Prosedur otomatis untuk interpretasi gambar dibahas dalam bab 12. Banyak yang
memuji kebaikan penyimpangan pengindraan jauh yang lebih baru jika dibandingkan dengan
sistem kamera , beberapa bahkan mengatakan bahwa interpretasi citra manusia akan
berkurang pentingnya karena mesin mengambil tugas interpretative. Sebaliknya, meskipun
sistem ini dapat menyederhanakan tugas berulang yang harus dihadapi oleh seseorang juru
Bahasa. Penafsiran citra manusia memiliki tingkat pemahaman yang lebih tinggi tentang
lingkungan alam pada bagian penafsir daripada yang dimiliki masa lalu.

Dalam fase awal penelitian tentang interpretabilitas citra dari sensor baru, dalam hal
ini pekerjaan penafsir image manusia meningkat. Penerjemah dipanggil untuk menilai citra
baru atau Teknik baru berdasarkan pengalaman dan keakraban dengan metodologi yang
digunakan saat itu. Ini pada dasarnya merupakan posisi dimana penerjemah menemukan
poisisinya hari ini.

Kesimpulan yang di dapatkan dalam studi MPI adalah bahwa foto udara berharga.
Dalam penelitian geologi di daerah rawa. Bentang alam yang terbuka dan tertutup rawa
dapat berupa foto-foto tunggal berdasarkan nada, tekstur, dan pola, dan juga pasangan
stereoskopis berdasarkan bentuk. Foto udara terbaru adalah acuan terbaik untuk proyek
lapangan di tanah rawa, di mana pengendapan cepat dan erosi segera membuat peta tidak
dapat diandalkan. Dalam periode 5 atau 10 tahun, bayous dan kanal ditutup, danau diisi,
pulau-pulau digeser atau dihancurkan, dan konfigurasi garis pantai diubah.

Foto udara secara akurat mengamati dan merekam perubahan ini dan berkontribusi
pada pengetahuan geomorfologi tanah rawa. Kesimpulan yang dicapai dalam studi Proyek
Pasir adalah bahwa pemanfaatan sensor jarak jauh yang paling efisien untuk lokasi bahan
konstruksi diwujudkan ketika prosedur dua fase diadopsi. Untuk analisis regional, atau fase
pertama, peta dan mosaik foto-indeks pertama-tama harus digunakan untuk menggambarkan
bentuk lahan regional dan memilih lokasi yang mempunyai potensi tinggi sebagai sumber
bahan konstruksi, Jika mosaik indeks foto tidak tersedia, cakupan radar harus diperoleh.

Radar AN / APQ-97 merupakan sistem radar serbaguna yang sangat cocok untuk
analisis regional, meskipun sistem radar AN / APQ-102 dianggap adequa te. Untuk fase
kedua, analisis terperinci atas bentang alam terpilih, penerbangan ketinggian rendah dari
daerah dapat dilaksanakan dengan memperoleh citra yang rendah. Foto-foto CIR, warna, dan
hitam-putih berguna. Citra TIR memberikan informasi yang sangat berguna ketika
digunakan bersama dengan foto.

Perangkat pengindraan yang baru dan Teknik interpretasi yang baru membuat tugas
penerjemah menjadi lebih kompleks dan menarik. Teknologi sensor baru tidak mengurangi
kegunaan kamera dan Teknik interpretasi otomatis pun tidak mengurangi kebutuhan akan
guru bahasa. Memang teknologi pengindraan jauh yang baru sangat cepat dan praktis. Ini
memang benar jika mengambil keuntungan penuh dan informasi sumberdaya potensial yang
berada di dalam data.